Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

Metode Pelaksanan Konstruksi

Dibimbing Oleh Dr. Ir. Supadi, CES.

Disusun oleh :

TRI ANGGODO 1450100023 / 2014

UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

SUKOHARJO

2016
Description

Mata kuliah Metode Pelaksanan Konstruksi memuat konsep mengenai metode pelaksanaan konstruksi
yang baik dan benar berdasarkan peraturan dan standar yang berlaku di Indonesia. Mata kuliah ini
memuat pekerjaan konstruksi yang dimulai dari pekerjaan galian sampai dengan pekerjaan finishing .

Konstruksi

merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur
atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada
sebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek
keseluruhan bangun(an) yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal, Konstruksi Struktur
Bangunan adalah bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur bangunan. contoh lain: Konstruksi
Jalan Raya, Konstruksi Jembatan, Konstruksi Kapal, dan lain lain.

Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan (jembatan,
rumah, dan lain sebagainya)[1] Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi
dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain
yang berbeda.

Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur disain, atau arsitek proyek.
Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan
kepada mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya
untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi.

Cara (Metode) yang di gunakan ada dua cara yaitu :


 MANUAL
Metode manual pekerjaan yang tidak menggunakan alat - alat berat. biasanya di pada
gunakan pada proyek kecil .
 MEKANIS
Metode mekanis pekerjaan yang di bantu dengan alat alat berat agar pekerjaan jdi lebih
cepat, biasanya di pada gunakan pada proyek besar bernilai milyaran .

SILACOM

S = Survey
I = Investigation
LA = Land Acquisition,
C = Contruction,
O = Operation
M = MaintenanceSurvai
, Penelitian, Pembebasan Tanah,Pembangunan,Operasi dan Pembangunan Selengkapnya

PROSES LELANG PROYEK KONSTRUKSI

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah meliputi pengadaan barang,pekerjaan konstruksi, jasa konsultansi,


dan jasa lainnya. Pengadaan barang adalah pengadaan setiap benda baik berwujud maupun tidak
berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau
dimanfaatkan oleh pengguna barang.
Pengadaan pekerjaan konostruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan
konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya. Adapun pengadaan jasa Konsultansi adalah
jasa pelayanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang
mengutamakan adanya olah pikir.

Pengadaan jasa lainnya adalah jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang mengutamakan
keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan atau segala pekerjaan dan/atau penyediaan jasa selain jasa konsultansi,
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan pengadaan barang.

Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi dilakukan dengan:

1. Pelelangan Umum
2. Pelelangan Terbatas
3. Pemilihan Langsung
4. Penunjukan Langsung

Sedangkan khusus untuk pemilihan penyedia jasa konsultansi melalui negosiasi teknis dan biaya
sehingga diperoleh harga yang sesuai dengan harga pasar dan secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi pada prinsipnya dilakukan melalui
Seleksi Umum. Dalam keadaan tertentu pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi dapat dilakukan melalui
Seleksi Sederhana, Penunjukan Langsung, Pengadaan Langsung,

 Pelelangan Umum. Yaitu metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan


Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua
Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi syarat.

 Pelelangan Sederhana. Yaitu metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya


untuk pengadaan yang tidak kompleks dan bernilai paling tinggi Rp200.000.000,-
(dalam draft perubahan Perpres 54 Tahun 2010 tanggal 28 Maret 2012 nilainya paling
tinggi Rp5.000.000.000).

 Pelelangan Terbatas. Yaitu metode pemilia Pekerjaan Konstruksi untuk Pekerjaan


Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan
untuk pekerjaan yang kompleks. Pekerjaan yang Kompleks adalah pekerjaan yang
memerlukan teknologi tinggi, mempunyai risiko tinggi, menggunakan peralatan yang
didesain khusus dan/atau pekerjaan yang bernilai diatas Rp100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah).

 Pemilihan Langsung. Dalam hal metode pelelangan umum atau pelelangan


terbatas dinilai tidak efisien dari segi biaya pelelangan, maka pemilihan penyedia
barang/jasa dapat dilakukan dengan metode pemilihan langsung, yaitu dilakukan
dengan membandingkan sebanyak-banyaknya penawaran, sekurang¬kurangnya 3
penawaran dari penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan
negosiasi baik teknis maupun biaya serta harus diumumkan minimal melalui papan
pengumunan resmi untuk penerangan umum dan bila memungkinkan melalui internet
(pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi
Rp200.000.000,00 (dalam draft perubahan Perpres 54 Tahun 2010 tanggal 28 Maret
2012 nilainya paling tinggi Rp5.000.000.000)).

 Penunjukan Langsung. Yaitu metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan


cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa. Dalam keadaan tertentu dan
keadaan khusus pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan cara
penunjukan langsung terhadap 1 (satu) penyedia barang/jasa dengan cara melakukan
negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara
teknis dapat dipertanggungjawabkan.

Pelelangan umum

 Evaluasi
a) Administrasi (surat menyurat, klarifikasi, TDR, pendidikan, jumlah tenaga kerja,
pengalaman pekerjaan yang sama, dll )
b) Teknik ( cara pelaksanaa, aritmatik, jadwal waktu pelaksanaan, satuan, volume )
c) Harga penawaran ( mempertimbangkan harga penawaran yang paling rendah)

Urutan harga penawaran :

Ranking :

1. Sangat terendah
2. agak terendah
3. terendah

kontrak

 kontrak lump sum : harus selesai sesuai perjanjian.


 kontrak harga satuan : dana dibayarkan sesuai volume yang sudah dilaksanakan.

Aspek pemilihan metode manual / mekanik

 mobilisasi alat ( mendatangkan alat ke lokasi kerja / proyek )


 demobilisasi alat(mengembalikan alat dari lokasi kerja /proyek ke tempat
pengembalian )
 mobilisasi tenaga ( mendatangn tenaga kerja ke lokasi kerja / proyek )

Anda mungkin juga menyukai