Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN MATERI

METODE PELAKSANAAN DAN ADMINISTRASI PROYEK


Oleh Yudha Pratama Arliansya (F1A 020 211)

1. Metode Pelaksanaan merupakan metode yang dibuat dengan cara teknis yang menggambarkan penguasaan
penyelesaian pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir yang meliputi tahapan/urutan pekerjaan
utama dan uraian cara kerja dari masing – masing jenis kegiatan pekerjaan utama yang dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis, serta bagaimana tahapan dalam metode pelaksanaan pekerjaan harus relevan antara
metode pelaksanaan pekerjaan dengan jadwal/jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan analisa teknis
satuan pekerjaan.
2. Metode pelaksanaan dapat berupa perancangan/perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
3. Implementasi metode pelaksanaan dibagi menjadi :
 Fisik (dokumen pelaksanaan)
 Hasil (dokumen perencanaan)
4. Administrasi merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan proyek. Salah satu diantaranya adalah
pembuatan laporan berkala. Semisal laporan yang berkaitan jumlah barang yang sudah di pakai dalam
sebuah proyek. Tujuan dari pembuatan laporan Bekala ialah untuk memantau dan mengendali secara terus
menerus dan berkesinabungan.
5. Administrasi proyek (berupa pengadaan pelaksanaan dan pengawasan) : penunjukan langsung, pemilihan
langsung, tender terbuka, tender tertutup, tender cepat (memiliki batas waktu)
6. Dokumen yang dihasilkan jasa perencanaan (konsultan) : laporan teknis perencanaan, gambar kerja (shop
drawing dan asbuild drawing), laporan laboratorium, Bill of Quantity, Rencana Anggaran Biaya, serta
Rencana Kerja Syarat.
7. Dokumen yang dihasilkan jasa pelaksanaan (kontraktor) : laporan berkala (harian, mingguan, bulanan),
Provisional Hand Over (PHO), Final Hand Over (FHO).
8. Laporan teknis perencanaan merupakan laporan yang berisi proses pelaksanaan pekerjaan, aspek
manajemen, dan aspek teknik dari pekerjaan
9. Bill Of Quantity merupakan daftar rinci dan detail yang memuat produk – produk dalam suatu pekerjaan
10. Rencana Anggara Biaya merupakan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan proyek
konstruksi.
11. Rencana Kerja Syarat merupakan tata cara pelaksanaan, syarat – syarat pekerjaan, syarat mutu pekerjaan,
dan keterangan lain yang hanya dapat dijelaskan dalam bentuk tulisan.
12. Provisional Hand Over (PHO) merupakan suatu kegiatan serah terima seluruh pekerjaan yang dilakukan
secara resmi dari penyedia jasa kepada direksi pekerjaan setelah diteliti terlebih dahulu.
13. Final Hand Over (FHO) merupakan suatu rangkaian kegiatan serah terima pekerjaan yang penting untuk
diselesaikan dengan baik.
14. E - katalog adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga
barang tertentu dari penyedia barang dan jasa pemerintah.
 Keuntungan : transparan, sehingga meminimalisir terjadinya kecurangan dan tindakan korupsi
 Kelemahan : ketidakmampuan E - Katalog dalam menampilkan produk barang dan jasa secara
keseluruhan.
15. E – Procurement adalah sistem lelang dalam pengadaan barang/jasa oleh pemerintah dengan memanfaatkan
sarana teknologi, informasi dan komunikasi berbasis internet.
 Keuntungan : transparan, sehingga meminimalisir terjadinya kecurangan dan tindakan korupsi
 Kelemahan : kurangnya dukungan finansial dan kurangnya jaminan keamanan sistem
RANGKUMAN MATERI
METODE PELAKSANAAN DAN ADMINISTRASI PROYEK
Oleh Yudha Pratama Arliansya (F1A 020 211)

16. Konsep Tri Pared pada suatu proyek


OWNER

KONSULTAN KONTRAKTOR

: Koordinasi
: Perintah
Maksud dari konsep ini ialah owner selaku pemilik proyek berada pada struktur organisasi tertinggi yang
bertanggung jawab terhadap jasa perencanaan (konsultan) maupun jasa pelaksanaan (kontraktor).
Kontraktor maupun konsultan berada pada kedudukan yang sama, dimana kedua pihak tersebut hanya dapat
saling berkoordinasi dibawah perintah owner/pemilik. Jika terdapat hal – hal yang tidak diinginkan maka
tanggung jawab akhir akan langsung ditujukan kepada owner/pemilik suatu proyek. Jika unit pemilik bukan
dari unit teknik maka akan dibantu oleh PTP (dari Dinas Teknik)
17. Konsep SNVT pada suatu proyek
Maksud dari konsep ini ialah owner selaku pemilik proyek berada pada struktur
OWNER organisasi tertinggi yang bertanggung jawab terhadap jasa perencanaan (konsultan)
maupun jasa pelaksanaan (kontraktor). Kontraktor maupun konsultan berada pada
kedudukan yang berbeda, namun kedua pihak tersebut tetap dapat saling berkoordinasi
KONSULTAN
dibawah pengetahuan owner/pemilik. Kontraktor tidak dapat berkoordinasi dengan
owner/pemilik. Jika terdapat hal – hal yang tidak diinginkan maka tanggung jawab
KONTRAKTOR akan ditujukan kepada konsultan perencana terlebih dahulu tidak kepada pemilik
proyeknya.
18. KEPRES 16 : Pemilik suatu proyek adalah kepala dinas. Jika tidak menyanggupi maka akan dibantu
Pimpro (Pimpinan Proyek) dan Pimbagpro (Pimpinan Bagian Proyek) dibawah pengawasan lapangan.
Yang dapat memiliki kontrak hanyalah Pimpro.
19. KEPRES 80 : Pemiliki suatu proyek adalah pengguna anggaran. Jika tidak menyanggupi diturunkan kepada
KPA untuk menjamin PPK (Pejabat Pembuat Komitmen). Pengguna anggaran selaku pemilik proyek harus
sesuai kontrak, baik kontrak dengan jasa perencana (konsultan) ataupun kontrak dengan jasa pelaksanaan
(kontraktor)
20. KEPRES 18 : Pemilik suatu proyek adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas
pelaksanaan pengadaan barang/jasa dalam lingkungan unit kerja/proyek tertentu.
21. Kontrak suatu proyek dapat berupa :
 Para pihak
 Ketentuan teknis
 Ketentuan administrasi
 Ketentuan pembayaran
 Sanksi
22. Dokumen pengadaan memiliki panduan/pedoman yang sesuai kepres. Proses pengadaan disesuaikan
dengan pagu anggaran (KEPRES 18 dan KEPRES 80) yang adil. Menjamin usaha menengah tetap
mendapat kesempatan dan proses pengadaan harus transparan.
RANGKUMAN MATERI
METODE PELAKSANAAN DAN ADMINISTRASI PROYEK
Oleh Yudha Pratama Arliansya (F1A 020 211)

23. Evaluasi proses administrasi pelelangan dapat berupa :


 Evaluasi proses dokumen dan keabsahannya
 Evaluasi biaya
 Evaluasi alat
 Evaluasi dukungan
24. Prosedur pengadaan dapat berupa :
 Penunjukan langsung (metode pemilihan penyedia barang atau jasa oleh pemerintah dalam keadaan
tertentu)
 Pemilihan langsung (proses pelelangan khusus pada pekerjaan konstruksi dengan karakter pekerjaan
yang sederhana)
 Pelelangan terbatas (pelelangan yang dilakukan oleh pemilik pekerjaan dengan kontraktor tertentu yang
sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh pemilik pekerjaan)
 Pelelangan umum (metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Pekerjaan Konstruksi untuk semua
pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat)
 Swakelola (pekerjaan yang dilakukan atau dikelola secara mandiri. Dalam kegiatan Pengadaan
Barang/Jasa, penyelenggaran pekerjaan swakelola direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri
oleh penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain, dan/atau kelompok masyarakat.)
25. Administrasi proyek oleh jasa perencanaan (konsultan) :
 Kelengkapan dokumen pengadaan
 Memiliki Akta pendirian
 Memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha)
 Memiliki Struktur organisasi + SKA
 Memiliki Faktur pajak (laporan pajak) + NPWP
 Daftar pengadaan/pengalaman
 Keanggotaan
 Memiliki Sertifikat Badan Usaha
26. Administrasi proyek oleh jasa pelaksanaan (kontraktor) :
 Kelengkapan dokumen pengadaan
 Memiliki Akta pendirian
 Memiliki Neraca keuangan
 Memiliki Faktur bajak (laporan pajak) + NPWP
 Memiliki daftar tenaga kerja dan peralatan
 Memiliki Struktur organisasi + SKT
 Daftar pengadaan/pengalaman
 Keanggotaan
 Lingkup bidang

Anda mungkin juga menyukai