Anda di halaman 1dari 27

8

2.1 Umum
Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan
dapat dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan
sumber-sumber untuk mendapatkan hasil yang diinginkan (Glive Gray
2002). Pengertian proyek pada umumnya mengacu pada rangkaian aktivitas
yang mempunyai dimensi waktu, mutu, dan biaya untuk mewujudkan suatu
gagasan. Perkembangan sebuah proyek dimulai dari timbulnya gagasan
atau ide dasar hingga menjadi kenyataan secara fisik dilapangan.


Gambar 2.1 Siklus Suatu Proyek
(Sumber: Gray, Glive. 2002. Pengantar Evaluasi Proyek.)

Dalam melaksanakan suatu proyek, salah satu faktor yang berperan
penting adalah pengelolaan proyek yaitu bagaimana menciptakan
administrasi dan susunan organisasi yang baik.
Dengan prosedur administrasi dan susunan organisasi yang baik
akan tercapai hasil pembangunan suatu proyek seperti yang diharapkan,
sehingga proyek besar maupun proyek kecil harus menerapkan sistem
tersebut agar sesuai dengan yang diharapkan. Faktor-faktor organisasi dan
administrasi memegang peranan yang sangat penting karena:
1. Apabila susunan organisasinya tidak baik, akan mengakibatkan
keterlambatan dan bahkan bisa menyebabkan tidak selesainya suatu
proyek yang sedang dilaksanakan.
9

2. Apabila sistem administrasinya yang tidak baik, akan menimbulkan
kesukaran-kesukaran, baik itu mengenai persoalan-persoalan intern
perusahaan maupun hubungan dengan instansi/perusahaan lain.
Dengan organisasi yang sehat akan tercapainya perencanaan
proyek yang efektif dan efisien. Serta dengan administrasi yang baik dan
teratur maka akan dapat ditetapkan segala peraturan-peraturan dan
ketetapan-ketetapan yang harus dipatuhi misalnya keuangan, kepegawaian
dan sebagainya. Dalam usaha merealisasikan suatu proyek sangat mutlak
diperlukan suatu pemikiran yang matang. Mulai dari penjajakan terhadap
kemungkinan realisasi proyek, kelayakan proyek, perencanaan,
pelaksanaan hingga pada pengoperasian serta pemeliharaan proyek
tersebut.
Organisasi merupakan wadah atau bentuk kerjasama beberapa
pihak yang terlibat dalam bentuk struktur organisasi. Struktur ini akan
menggambarkan hubungan formal, tetapi tidak melukiskan hubungan
informal yang umumnya timbul bila ada interaksi sosial. Untuk mencapai
tujuan proyek yang telah ditetapkan bersama, maka akan diadakan
pembagian kerja dimana masing-masing orang mempunyai tugas dan
wewenang serta kedudukan yang saling berkaitan. Untuk menjamin
terlaksananya realisasi proyek dengan baik, kelengkapan administrasi
pihak-pihak terkait juga merupakan hal mutlak yang harus disiapkan.
Berdasarkan pendapat para ahli di bidang manajemen, terdapat hubungan
yang sangat erat antara organisasi dan administrasi. Di bawah ini dijelaskan
uraian definisi secara singkat tentang administrasi dan organisasi.

2.1.1 Administrasi
Administrasi yang baik dan teratur, akan dapat menetapkan
segala peraturan-peraturan dan ketetapan-ketetapan yang harus
dipatuhi, misalnya dalam bidang keuangan, kepegawaian, dan
sebagainya (Dipohusodo, 1995). Peraturan dan ketetapan tersebut
mempunyai tujuan dan sasaran sesuai
10

Bila kegiatan tersebut merupakan kegiatan di bidang
pembangunan sebuah proyek, maka yang dibutuhkan adalah
administrasi proyek. Administrasi proyek sangat dibutuhkan untuk
mempermudah segala hal yang berhubungan dengan suksesnya
proyek yang sedang dilakukan.
Administrasi yang paling penting sebelum proyek
dilaksanakan adalah kontrak konstruksi. Kontrak konstruksi adalah
keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara
pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi. Dalam kontrak proyek pembangunan Jambuluwuk Hotel
& Resort Petitenget ini, sebagai pengguna jasa adalah PT.
Arcshouse yang untuk selanjutnya disebut pihak pertama dan
penyedia jasa adalah PT. Wahyu Digraha yang untuk selanjutnya
disebut pihak kedua. Salah satu isi pasal dari kontrak tersebut
menyebutkan harga yang telah disetujui kedua belah pihak yaitu
senilai Rp 60.000.000.000 (enam puluh miliar rupiah) dan harga
tersebut sudah termasuk pajak.















11
























Administrasi yang terbagi menjadi dua kegiatan yaitu
administrasi yang dilakukan di Office dan administrasi yang
terdapat dilapangan. Beberapa administrasi yang berlangsung di
Office antara lain :
RFI (Request for Information) : formulir ini ditujukan kepada
pihak consultant yang terlibat jika terdapat ketidak jelasan
dalam suatu perencanaan pada proyek. Dibuat oleh pihak
kontraktor dalam hal ini yaitu PT. Wahyu Digraha sub bagian
Quality Control kemudian diteruskan agar disetujui
Permohonan Ijin
Pelaksanaan
Ijin Pelaksanaan
Pekerjaan
Site Instruction
PT. Wahyu Digraha
PT. Arcshouse
Inspektor :
Struktur
Arsitektur
ME & P
PT. Wahyu Digraha
PT. Arcshouse
Inspektor :
Struktur
Arsitektur
ME & P
PT. Wahyu Digraha
PT. Duta Tangkas Rekayasa
PT. Wahyu Digraha
PT. Parama Loka Consultant
PT. Duta Tangkas Rekayasa
PT. Policipta Multidesain
RFI PT. Wahyu Digraha
PT. Arcshouse
Administrasi
Proyek
PT. Arcshouse Office Logistik
Permintaan
Barang
Surat Jalan
Pengambilan
Barang
PT. Wahyu
Digraha
Yang Menyetujui
Pengaju
Keterangan :

Gambar 2.2 Struktur Administrasi Proyek
12

membutuhkan persetujuan dari Inspector dalam hal ini yaitu PT.
Duta Tangkas Perkasa untuk menimbang beberapa hal yang
kurang dalam proyek. Gambar 2.3
Formulir Permohonan Ijin Pelaksanaan : formulir ini ditujukan
kepada pihak pengawas yang mengawasi pekerjaan proyek
untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam proyek tersebut
dalam proyek ini adalah PT. Arcshouse. Sebelumnya dari pihak
kontraktor mengajukan permohonan apa saja yang akan
dilakukan dalam hal ini yaitu pihak PT. Wahyu Digraha. Dan
juga atas persetujuan dari inspektor seperti struktur, arsitektur
dan ME & P yang berisikan alasan kenapa tidak disetujui
maupun disetujui. Gambar 2.4
Formulir Ijin Pelaksanaan Pekerjaan : formulir ini diajukan dari
pihak kontraktor yaitu PT. Wahyu Digraha setelah permohonan
iji disetujui dan pengerjaannya harus ada sepengetahuan dari
pihak pengawas PT. Arcshouse dan owner. Dan juga
sebelumnya harus disetujui dari pihak inspektor. Gambar 2.5
Site Intruction : formulir ini dari pihak office pengawas setelah
permohonan ijin suratnya disetujui, maka kontarktor siap
menjalankan pekerjaan yang akan dikerjakan. Gambar 2.6
Dan biasanya formulir yang saling berkaitan ini akan selesai
dalam waktu yang cepat dan jika memang tidak ada pihak yang
dapat dimintai persetujuan maka akan diundur pengerjaannya.
13







Gambar 2.3 Formulir RFI
14







Gambar 2.4 Formulir Permohonan Ijin Pelaksanaan
15






Gambar 2.5 Formulir Ijin Pelaksanaan
16





Gambar 2.6 Formulir SI
17

Administrasi yang langsung ada di lapangan adalah administrasi
bidang logistik. Logistik proyek bangunan adalah suatu bagian profesi yang
ada dalam rangkaian struktur organisasi proyek dengan tugas pendatangan,
penyimpanan, dan penyaluran material atau alat proyek ke bagian
pelaksana lapangan. Beberapa bentuk administrasi logistik yang ada dalam
proyek pembangunan Jambuluwuk Hotel & Resort antara lain:
Formulir permintaan barang : formulir ini ditujukan ke kantor pusat
kontraktor PT. Wahyu Digraha dari logistik proyek untuk
mengirimkan material-material yang bersangkutan ke lokasi proyek.
Formulir ini berisi no, nama barang, jumlah, dan keterangan barang
tersebut untuk jenis pekerjaan tertentu. Gambar 2.7
Formulir Bukti Pengeluaran Kas (Surat Jalan) : formulir ini digunakan
untuk mencatat material yang masuk ke proyek dari kantor pusat.
Formulir ini berisi no, banyak material, harga satuan, pengirim atau
asal supplier, dan keterangan. Kumpulan dari formulir ini kemudian
disalin ke dalam buku laporan harian penerimaan material / bahan
oleh logistik. Gambar 2.8
Formulir Pengambilan Material : formulir ini ditujukan ke logistik
dari palaksana lapangan untuk meminta izin mengeluarkan barang
yang bersangkutan dari gudang. Formulir ini berisi no, uraian barang,
jumlah, keterangan. Penerima yaitu tukang dengan mengatasnamakan
mandor dari tukang tersebut, dan keterangan barang tersebut untuk
jenis pekerjaan tertentu. Gambar 2.9









18








Gambar 2.7 Formulir Permintaan Barang
Gambar 2.8 Surat Jalan
19





2.1.2 Organisasi
Pengertian bentuk organisasi yang paling sederhana adalah
bersatunya kegiatan-kegiatan dari dua individu atau lebih di bawah
satu koordinasi dan berfungsi untuk mempertemukan menjadi satu
tujuan. Untuk mengoptimalkan proses mengorganisir proyek maka
dilakukan diferensiasi pekerjaan , yang terdiri dari langkah-langkah
sebagai berikut :

1. Melakukan identifikasi dan klasifikasi pekerjaan.
2. Mengelompokkan pekerjaan.
3. Menyiapkan pihak yang akan menangani pekerjaan.
4. Mengetahui wewenang dan tanggumg jawab, serta melakukan
pekerjaan.
Gambar 2.9 Formulir Penerimaan Material
20

5. Menyusun mekanisme koordinasi.
Macam-macam struktur organisasi dalam pengelolaan proyek antara
lain:
1. Organisasi fungsional
2. Organisasi koordinator
3. Organisasi gugus tugas / organisasi proyek murni
4. Organisasi matriks
Setiap macam struktur organisasi tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Proyek pembangunan
Jambuluwuk Hotel & Resort menggunakan struktur organisasi
koordinasi, dimana organisasi tersebut dipimpin oleh seorang
koordinator yang bertugas sepenuhnya mengurusi proyek dalam arti
mengkoordinasi pekerjaan, tenaga, dan kegiatan yang lain yang
berhubungan dengan proyek. Koordinator berfungsi sebagai
anggota staf dari manager inti dan melaporkan segala
perkembangan proyek terhadap manager lini tetapi dapat pula
melapor ke puncak pimpinan perusahaan bila proyeknya dianggap
cukup penting bagi perusahaan. Keuntungan dan kelemahan
organisasi koordinator antara lain:
Keuntungan organisasi koordinator :
a. Koordinator proyek sebagai pusat sumber informasi
tentang kemajuan proyek, kesulitan yang dihadapi dan
memberikan saran atas perbaikan yang diperlukan.
b. Proyek lebih terfokus oleh koordinator proyek.
Kelemahan organisasi koordinasi :
a. Koordinator proyek sulit melaksanakan kepimimpinan
yang efektif terhadap proyek karena wewenang terbatas
hanya pada menghimbau dan menganjurkan.
b. Kehilangan banyak keuntungan yang terkandung dalam
konsep manajemen proyek.

21

2.1.3 Fungsi-fungsi Manajemen
Organisasi tentunya memiliki sistem pengaturan yang
disebut manajemen, dimana didalamnya terdapat beberapa fungsi
fungsi penting yang terkait erat satu dengan lainnya. Suatu
organinasi akan mengalami kemajuan yang pesat apabila fungsi-
fungsi manajemennya dapat diberdayakan secara optimal. Adapun
fungsi-fungsi manajemen tersebut antara lain:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan fungsi dasar manajemen karena
dapat digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Perencanaan perlu dirinci lebih lanjut dengan
menyusun rencana kerja dan penjadwalan (scheduling).
Perencana struktur proyek Jambuluwuk Hotel & Resort oleh PT.
Duta Tangkas Rekayasa. Perencana arsitektur proyek
Jambuluwuk Hotel & Resort oleh PT. Parama Loka Consultant.
Sedangkan perencana MEP (Mechanical Electrical -
Plumbing) dikoordinir oleh PT. Policipta Multidesain.
Dalam pembuatan suatu perencanaan struktur dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perencanaan antara lain:
a. Ketersediaan tenaga kerja dengan jumlah, keterampilan,
keahlian, mutu serta pasaran harganya upah.
b. Ketersediaan materi bahan bangunan yang dibutuhkan
dengan memperhatikan jumlah, mutu, harga, dan
pengangkutan sampai di lokasi proyek.
c. Pengadaan modal kas dan modal kerja serta penggunaannya
secara tepat dan hemat.
d. Ketersediaan peralatan pembangunan proyek baik milik
perusahaan sendiri maupun disewa dari pihak lain.



22

2. Pengorganisasian (Organizing)
Kegiatan pengorganisasian merupakan kegiatan
penyusunan dan pengaturan sistem kerja antara unsur-unsur
pelaksana bangunan, dimana masing-masing memiliki tugas dan
kewajiban, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan
peraturan yang ditetapkan. Setiap personil diharapkan mampu
bekerja maksimal sesuai dengan kapabilitasnya. Dalam
organisasi yang bersangkutan juga diusahakan adanya
pengaturan hubungan vertikal dan horisontal yang harmonis
sehingga betul-betul menjamin terciptanya suatu team work
yang kompak dan mantap.

3. Penyediaan Staf (Staffing)
Dengan tersusunnya skema organisasi proyek, akan
memudahkan pemimpin/manajer proyek untuk pemilihan orang-
orang yang tepat dan cakap untuk menempati posisi yang ada
dalam organisasi tersebut sesuai dengan keahliannya masing-
masing. Hal ini penting untuk menjamin dilaksanakannya
rencana serta kegiatan yang sudah digariskan melalui
perencanaan dan struktur organisasi yang baik. Sesuai dengan
organisasi yang telah dibentuk, PT. Wahyu Digraha selaku
kontraktor menyediakan staf-staf dilapangan untuk menempati
posisi yang tepat berdasarkan keahliannya masing-masing.

4. Pengarahan (Directing)
Tahap pengarahan ini meliputi kegiatan pembinaan dan
kepemimpinan yang dilaksanakan oleh atasan kepada
bawahannya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan
komunikasi timbal balik yang lancar antara atasan dan bawahan
dan adanya unsur partisipasi dalam memecahkan suatu masalah
dan pengambilan keputusan. Fungsi pengarahan ini bertujuan
agar bawahan benar-benar mengetahui apa yang harus dilakukan
23

dan bagaimana cara melakukannya dengan benar, sehingga pada
akhirnya diharapkan tercipta hubungan yang harmonis antara
komponen-komponen pelaksana.
Pada proyek pembangunan Jambuluwuk Hotel & Resort
, proses pengarahan dilakukan pada penyerahan tugas dari
Koordinator Proyek Jambuluwuk Hotel & Resort kepada Project
Manager. Pengarahan berisi urutan kegiatan yang akan
dilakukan beserta waktu di mulai dan batas akhir pekerjaan itu.
Selanjutnya Project Manager memberikan pengarahan kepada
para pelaksana tentang urutan kegiatan yang harus dilaksanakan
pada masing-masing proyek. Pelaksana dilapangan pada proyek
pembangunan Jambuluwuk Hotel & Resort terbagi atas project
manager, site manager, site engineer, pelaksana, pelaksana K3,
drafter, quantity surveyor, administrasi, logistik, mekanik,
surveyor. Selanjutnya para pelaksana lapangan yang sesuai
dengan bidang masing masing memberikan pengarahan
kepada mandor dan para teknisi proyek. Selanjutnya para
mandor memberikan pengarahan kepada para pekerja dan
tukang selama pekerjaan berlangsung serta adanya pengawasan
langsung dari pihak pelaksana dan pihak pengawas.
Permasalahan-permasalahan yang ditemui oleh mandor selama
pekerjaan berlangsung dapat langsung ditanyakan kepada pihak
pelaksana.

5. Pengkoordinasian (Coordinating)
Berupa koordinasi antara unsur-unsur yang terlibat di
dalam proses realisasi proyek seperti pemilik (owner),
kontraktor, dan konsultan (baik pengawas maupun pelaksana)
yang diwujudkan dalam bentuk pertemuan berkala (site
meeting). Pada Jambuluwuk Hotel & Resort rapat berkala
diadakan setiap minggu yaitu hari kamis, pada rapat ini hadir
owner representative, pihak konsultan dan pelaksana proyek.
24

Pada rapat ini dibahas tentang approve material, progress
proyek dan juga kendala-kendala yang dihadapi saat
pelaksanaan proyek.

6. Pengawasan (Controlling)
Merupakan suatu proses penilaian selama pelaksanaan
kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan Rencana Waktu
(time schedule) yang telah ditetapkan dengan memperkecil
kesalahan yang terjadi dari segi kualitas, kuantitas, biaya
maupun waktu. Pengawasan dimaksudkan untuk menjamin
pelaksanaan proyek sesuai dengan ketentuan dalam Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan rencana waktu (time
schedulle) yang telah ditetapkan.
Pada proyek pembangunan Jambuluwuk Hotel & Resort
ini, pengawasan dilakukan dari kedua belah pihak secara berkala
yaitu oleh pihak owner dan pengawasan yang dilakukan oleh
kontraktor itu sendiri. Pengawasan pada proyek pembangunan
Jambuluwuk Hotel & Resort dilakukan oleh semua pihak yaitu:
Pemilik proyek: Pengawasan dari pemilik proyek dalam hal
ini diwakilkan oleh owner representative. Pegawasan segi
struktur, artsitektur, pengawasan terhadap kualitas dan
kuantitas perkerjaan, pengawasan administrasi dan waktu
pelaksanaan, ini bertujuan untuk memperoleh keyakinan
bahwa apa yang akan diterimanya telah sesuai dengan apa
yang dikehendaki atau dengan kata lain telah sesuai dengan
ketentuan dalam rencana kerja.
Konsultan pengawas: Pengawasan terhadap bahan/material,
pengawasan terhadap waktu pelaksanaan, pengawasan
terhadap mutu pelaksanaan, bertujuan untuk menghindari
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan
proyek dan menjaga syarat teknis perkerjaan.
25

Kontraktor : Pengawasan pihak kontraktor menitikberatkan
pada pencapaian mutu sesuai persyaratan teknis dengan
penyelesaian perkerjaan tepat waktu dengan biaya yang
seekonomis mungkin. Pengawasan oleh kontraktor
diharapkan dapat memenuhi syarat dalam kontrak dan
berusaha menghindari denda keterlambatan.

2.2 Proses Realisasi Proyek
Proses realisasi proyek merupakan suatu kegiatan yang berurutan
secara sistematis yang terdiri dari Survey, Design, Construcsion,
Operation dan Maintenance. Dengan melalui tahapan-tahapan ini
diharapkan agar proyek yang dibangun dapat berdaya guna semaksimal
mungkin. Berikut uraian mengenai tahapan-tahapan tersebut :

1. Survey ( Study Pengenalan / Preliminary Study )
Merupakan kegiatan penjajakan mengenai kemungkinan realisasi
proyek. Untuk itu perlu diadakan pengumpulan data-data yang
berhubungan dengan tujuan dan kegunaan proyek sehingga didapat
gambaran yang menyeluruh apakah suatu proyek memungkinkan
untuk dilaksanakan. Dalam proyek Jambuluwuk Hotel & Resort yang
melakukan kegiatan survey ialah pihak PT. Wahyu Digraha
2. Design (Perencanaan)
Design adalah kegiatan menyusun atau memformulasikan suatu
gagasan kedalam bentuk media informasi yang kemudian
dilaksanakan di lapangan. Design biasanya dilakukan oleh konsultan
perencana dengan mempertimbangkan spesifikasi atau keinginan
pemberi tugas. Perencanaan meliputi pembuatan program kerja,
penyelidikan lapangan, penetapan tipe konstruksi, serta perhitungan
mekanika maupun penulangan. Pada Proyek pembangunan
Jambuluwuk Hotel & Resort perencanaan struktur, arsitektur dan
MEP dilakukan oleh konsultan perencana yang berbeda beda.
Perencana struktur proyek Jambuluwuk Hotel & Resort oleh PT.
26

Duta Tangkas Rekayasa. Perencana arsitektur proyek Jambuluwuk
Hotel & Resort oleh PT. Parama Loka Consultant. Sedangkan
konsultan MEP (Mechanical Electrical - Plumbing) dilakukan oleh
PT. Policipta Multidesain.
3. Construction (Pelaksanaan)
Construction adalah pembangunan fisik proyek sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Pada Proyek
pembangunan Jambuluwuk Hotel & Resort pelaksanaan
pembangunan struktur konstruksi dilakukan oleh PT. Wahyu
Digraha
4. Operational and Maintenance (Pengoperasian dan Pemeliharaan)
Kegiatan ini dimulai sejak proyek terealisasi, atau satu hari sejak
serah terima pertama dilakukan. Pada tahap ini proyek dimanfaatkan
secara optimal untuk mencapai maksud dan tujuan yang telah
ditetapkan. Perawatan atau pemeliharaan fisik bangunan perlu
dilakukan agar umur bangunan bertahan lebih lama.

2.3 Pengelolaan Proyek
2.3.1 Organisasi Proyek
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan
Jambuluwuk Hotel & Resort, yaitu :
a. Pemberi Tugas (Owner),
Proyek pembangunan Jambuluwuk Hotel & Resort merupakan
proyek swasta, dimana owner proyek ini adalah :
Nama : PT. WAHYU DIGRAHA
Adapun hak dan kewajiban pemberi tugas (owner) adalah
sebagai berikut:
Mempunyai hak tertinggi dalam penentuan kebijaksanaan
serta pengambilan keputusan mengenai pembangunan.
Mengambil keputusan terakhir dalam penentuan segala
sesuatu yang terkait dengan pembangunan proyek.
27

Menerima atau menolak usul-usul/ saran pada tahap
perencanaan, anggaran biaya pelaksanaan dan lain-lain
yang ada hubungannya dengan proses pembangunan
proyek.
Mengambil keputusan terakhir tentang pemilihan
kontraktor, penyalur bahan, konsultan perencana, serta
konsultan-konsultan ahli yang telah ada.
Menandatangani semua surat perintah kerja (SPK) dengan
kontraktor, serta mengesahkan dokumen pembayaran
kepada kontraktor.
Merumuskan dan menyampaikan keinginan, kebutuhan
dan sasaran yang hendak dicapai.
Menyediakan dana dan sarana yang diperlukan, sesuai
dengan jumlah dan jadwal yang telah disepakati.
Menunjuk atau membentuk sebuah tim atau wakil yang
diberi wewenang penuh untuk membuat keputusan yang
sah dan mengikat.
Mengambil ketetapan, pengarahan dan keputusan
secepatnya untuk menjamin kelancaran pekerjaan.
Pada proyek pembangunan Jambuluwuk Hotel & Resort, owner
menunjuk PT. ARCSHOUSE sebagai perwakilan owner yang
membantu mengawasi pada setiap tahap kegiatan proyek yang
disebut owner representative.

b. Tim Pengelola Proyek.
Tim pengelola proyek merupakan penyelenggara kegiatan
yang bertanggung jawab kepada pemberi tugas atau owner.

c. Perencana.
Perencana merupakan suatu badan hukum maupun perorangan
yang menerima pekerjaan dari owner dalam bidang
perencanaan.
28

Identitas Perencana :
Arsitektur : PT. Parama Loka Consultant
Struktur : PT. Duta Tangkas Rekayasa
MEP : PT. Policipta Multidesain

d. Pengawas.
Pengawas merupakan badan hukum atau perorangan yang
diangkat atau ditunjukan oleh owner. Pada proyek
pembangunan Jambuluwuk Hotel & Resort pengawasan
struktur dan pengawasan arsitektur dilaksanakan oleh
pengawas yang sama.
Identitas Pengawas :
Pengawas Struktur dan Arsitektur
Nama : PT. ARCSHOUSE
e. Pelaksana.
Pelaksana adalah perusahaan perorangan maupun badan
hukum yang menerima pekerjaan dari owner untuk
melaksanakan pekerjaan konstruksi.
Adapun struktur organisasi PT. Wahyu Digraha Konstruksi
dalam Proyek pembangunan Jambuluwuk Hotel & Resort
dapat dilihat pada
28





















Gambar 2.10 Struktur Organisasi Kontraktor di Lapangan
Sumber : PT. Wahyu Digraha
ENGINEERING
Wayan Sutrisna
Architect Engineer
081117034446

DRAFTER
Jackson
Architect Engineer
081836291400
SUPERVISOR
Indra
085338809844
LOGISTIC
Budi Mulyono
Logistic -1

WASTIKA
Logistic -2
SECURITY
I Gede Sweca
Chief Security
08123992445

1. I Wyn Tarka
2. Wayan Marsa
3. Gede Cornelius
4. Gusti Artha
5. Putu Dedy
6. Wayan Jenek
7. Kadek Hendra
SUB CONTRACTOR
SUPPLIER FOREMAN
Ni Made Kerti
Secretary
Angga Aditya
Cost Control
Ketut Herna
Administration Project
I Ketut Wahyudi
President Director
0811385384
S. Sugiarto
Project Manager
0811387690
I Made Sugita
Site Manager
081237548358
Head Office
Site Project
QUANTITY SURVEYOR
I Putu Sridharma
Civil Engineer
085736263645
SURVEYOR
Dian Eka Permana
087861753030
MECHANIC
Wawan
081353453385
27

2.3.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Masing - Masing Personil
1) Operational Director
Operational Director adalah orang yang diberi wewenang dan
tanggung jawab oleh kantor pusat untuk memimpin, mengatur dan
mengontrol proyek-proyek yang terdapat di suatu wilayah. Untuk
kantor wilayah bali selaku Operational Director ialah I Ketut
Wahyudi.
2) Project Manager (Manager Proyek)
Manager Proyek adalah orang yang diberi wewenang dan tanggung
jawab oleh kontraktor untuk memimpin, mengatur, mengawasi serta
membuat keputusan yang terbaik dalam pelaksanaan proyek secara
keseluruhan. Selaku manager proyek adalah Ir. Slamet Sugiarta yaitu
pemegang kekuasaan tertinggi pada organisasi di lapangan pada
proyek pembangunan Jambuluwuk Hotel & Resort, adapun tugas
tugasnya adalah:
a. Menguasai detail kontrak dan spesifikasi teknis kontrak;
b. Menyusun Rencana Mutu Proyek termasuk jadwal serta metode
kerja bersama-sama dengan Site Manager pada awal proyek;
c. Menyusun Rencana Anggaran Pelaksana (RAP) berdasarkan RAP
awal dari Estimate Manager dan mempresentasikan pada Direksi
hingga diperoleh persetujuan;
d. Mengidentifikasikan dan menyelesaikan masalah yang timbul
selama proses kegiatan konstruksi di proyek.
3) Site Manager (Manager Lapangan)
Untuk proyek pembangunan Jambuluwuk Hotel & Resort selaku
Manager lapangan adalah I Made Sugita yang memiliki tanggung
jawab kepada manager proyek untuk membantu kelancaran pekerjaan
di lapangan. Manajer Lapangan memiliki tanggung jawab antara lain :
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan metode konstruksi untuk
memenuhi persyaratan mutu, waktu dan biaya yang telah
disepakati;
28

b. Memberikan pengarahan dan pembinaan staf yang ada di
bawahnya;
c. Membuat keputusan dalam batasan yang telah digariskan oleh
manager proyek;
d. Mengarahkan, mengkoordinasi dan mengawasi tenaga kerja agar
efisien terhadap pemakaian tenaga, alat dan material serta target
kemajuan proyek agar tercapai sesuai dengan time schedule yang
telah ditetapkan;
e. Memeriksa bobot pekerjaan setiap akhir bulan dan jika terjadi
kemunduran dari time schedule maka site manager memutuskan
untuk melaksanakan pekerjaan lembur;
f. Mempelajari kemungkinankemungkinan perubahan metode
konstruksi yang menguntungkan;
g. Memeriksa laporan pemakaian alat dan membuat surat
permohonan pemindahan alat dan bahan bila diperlukan;
h. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang bersangkutan dengan masalah teknis atau pengelola
proyek;
i. Bertanggung jawab atas surat masuk dan surat keluar dari proyek
tersebut;
j. Menjamin:
a) Tersedianya tenaga kerja, material dan alat yang memadai.
b) Tersedianya gambar kerja untuk dilaksanakan oleh mandor /
subkontraktor.
c) Tersedianya dana pembayaran upah / opname Mandor.

4) Administrasi Proyek
Pada proyek Jambuluwuk Hotel & Resort selaku admin adalah Erna
yang bertanggung jawab terhadap administrasi di lapangan.
Admininistrasi Proyek memiliki tugas :
29

a. Meng-input data yang diterima dari Site Engineer dan sumber
lainnya, proyek, dan menyiapkan dalam bentuk laporan untuk
manajemen tepat pada waktu yang ditentukan.
b. Meng-adminstrasikan kegiatan keluar / masuknya surat dan barang
untuk proyek, menyimpannya dengan teliti dan rapi, serta
menjamin kesediaannya bila diperlukan.
c. Membuat laporan izin pekerjaan yang akan dilakukan dilapangan.
d. Menyiapkan bahan laporan, presentasi dan rapat proyek.
5) Pelaksana Struktur (Site Engineering)
Pada proyek Jambuluwuk Hotel & Resort selaku Site Engineer adalah
Indra, Tugas pelaksana struktur yaitu:
a. Membuat rencana dan perhitungan mengenai bahan-bahan dan alat
yang digunakan dalam suatu proyek bersama dengan manager
lapangan;
b. Membuat rencana dan perhitungan mengenai volume pekerjaan
yang akan ataupun yang telah dikerjakan dalam suatu proyek
bersama dengan manager lapangan;
c. Membuat gambar, perhitungan akibat perubahan desain gambar.
d. Bertanggung jawab kepada Project Manager.
6) Pelaksana Arsitek (Drafter)
Pada proyek Jambuluwuk Hotel & Resort selaku Drafter ialah Wayan
Sutrisna dan Jackson. Tugas pelaksana arsitek yaitu:
a. Memeriksa Gambar agar sesuai dengan Bill Of Quantity;
b. Mempelajari gambar terutama gambar detail;
c. Menyiapkan perubahan perubahan pada gambar rencana yang
diakibatkan oleh lingkungan namun tetap berdasarkan gambar dari
konsultan perencana sebagai persetujuan;
d. Melakukan pengecekan gambar
7) Quantity Surveyor
Pada proyek Jambuluwuk Hotel & Resort selaku QS ialah I Putu
Sridharma, yang memiliki tugas antara lain :
a. Menghitung luas pekerjaan bangunan.
30

b. Menghitung volume pekerjaan.
c. Bekerja sama dengan logistic atau pengadaan barang untuk
memberikan informasi kebutuhan material yang harus didatangkan
ke lokasi proyek.
d. Menghitung pekerjaan bangunan yang sudah dilaksanakan dan sisa
pekerjaan untuk keperluan pembuatan opname mandor /
pemborong dan untuk keperluan engineering dalam membuat
schedule pekerjaan pelaksanaan pembangunan.
e. Menghitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam setiap item
pekerjaan bangunan.
f. Mengecek penggunaan material apakah sudah sesuai dengan apa
yang dihitung estimator.
g. Mengecek setiap gambar shop drawing baru apakah terjadi
perubahan dari apa yang sudahdihiting sebelumnya, jika terjadi
perubahan maka tugas Quantity Surveyor adalah menghitung ulang
volume pekerjaan tersebut atau menghitung pada penambahan atau
pengurangan item pekerjaan.
8) Surveyor
Pada proyek Jambuluwuk Hotel & Resort selaku Surveyor ialah
DianEkaPermana , yang memiliki tugas antara lain :
a. Membuat rencana dan mengusulkan kepada Site Manager
mengenai kebutuhan alat alat ukur (Theodolit, Auto level, dan
Aksesorisnya) sesuai dengan besarnya areal dan schedule master
kerja;
b. Memastikan pengadaan alat alat ukur yang telah disetujui Site
Manager perihal jumlah, jenis, dan kelayakan pakai;
c. Memastikan bahwa hasil survei di lapangan sesuai dengan
persyaratan teknis yang ditentukan;
d. Melaporkan dan berkomunikasi langsung dengan site manager,
bila terjadi ketidak sesuaikan gambar dengan keadaan di lapangan.


31

9) Mekanik
Pada proyek Jambuluwuk Hotel & Resort selaku Mekanik ialah
Wawan , yang memiliki tugas antara lain :
a. Mengatur dan mengontrol semua peralatan yang mendukung
pelaksanaan pekerjaan;
b. Mengkoordinasikan dengan site manager dan supervisor untuk
penggunaan peralatan di lapangan;
c. Memastikan semua peralatan yang digunakan untuk mendukung
pelaksanaan di lapangan siap pakai.
10) Logistik
Pada proyek Jambuluwuk Hotel & Resort selaku Logistik ialah Budi
Mulyono, yang memiliki tugas antara lain :
a. Bertanggung jawab kepada Project Manager;
b. Bertanggung jawab terhadap pengadaan jumlah dan mutu material
yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek tepat pada waktunya;
c. Menjaga keamanan material dan alat-alat yang disimpan di dalam
gudang penyimpanan;
d. Mengurus dan bertanggung jawab terhadap semua surat - surat
transaksi peralatan maupun material sebagai arsip;
e. Membuat laporan keuangan, absensi pegawai dan tenaga kerja;
f. Mengawasi pengadaan, pemakaian dan penempatan material di
gudang;
g. Mengadakan pengecekan atas kebenaran barang yang datang dari
rekanan harus sesuai dengan yang diminta;
h. Menerima dan mengeluarkan barang.

Anda mungkin juga menyukai