Anda di halaman 1dari 5

Untung Besar Dengan Budidaya Ikan Wader Pada Kolam Sederhana

Diposting pada 21 July 2017 oleh Mba Seli

Ikan Wader merupakan salah satu jenis ikan kecil yang termasuk dalam famili Cyprinidae. Ikan wader
banyak di temukan di perairan Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali dan Lombok. Namun ikan ini juga bisa
kita temukan di perairan Indocina dan Filipina. Di Indonesia, ikan wader memiliki berbagai sebutan yang
berbeda antara lain wader atau wader cakul (Jawa), beunteur (Sunda), puyan (Bjr.), tanah atau sepadak
(Bengkulu), wader pari, lunjar andong, lunjar pari (Jawa), seluang, paray (Sunda), ikan cere, cecereh
(Betawi), seluang, pantau (Sumatera), dan bada (Badar).

Ikan wader merupakan ikan yang berukuran kecil hingga sedang, maksimal panjangnya 100 mm. Pada
habitat aslinya, ikan wader bisa mencapai panjang 170 mm atau 17 cm. Ciri lain ikan wader yaitu
memiliki kumis (sungut) yang berjumlah empat helai pada ujung moncongnya.

Selain itu, ikan wader mempunyai gurat-guratan sempurna pada sisi-sisi tubuhnya yang berjumlah 23-
27. Pada sirip dorsal (punggung) nya memiliki 4 duri dan 8 jari-jari lunak, dan duri yang paling akhir
biasanya bergerigi.

Ikan wader umumnya berwarna abu-abu kehijauan, zaitun, keperakan dengan warna lebih gelap di
bagian punggungnya kemudian lama kelamaan memucat. Bagian dada dan perut ikan wader berwarna
putih. Saat masih kecil, ikan ini mempunyai dua bintik kasar yang terletak di pangkal sirip dorsal dan di
tengah batang ekor. Selain itu, ada pula yang mempunyai 1-3 bintik. Dan bintik tersebut akan memudar
dan menghilang seiring dengan berjalannya waktu.

Habitat Ikan Wader

Pada habitat aslinya di alam bebas, ikan wader banyak dijumpai di daerah sekitar pantai hingga
ketinggian 2000 mdpl. Ikan ini ditemukan berkelompok dengan spesies wader lainnya pada parit-parit
dangkal yang jernih, sungai kecil di pegunungan, sungaiberukuran menengah hingga sungai besar
sekalipun. Dapat juga ditemukan di aliran sungai yang beraliran lambat dan danau.
Ikan wader merupakan hewan omnivora, yait pemakan segalanya mulai dari plankton, larva serangga
hingga tumbuhan-tumbuhan hijau di sekitarnya. Dalam beregenerasi, ikan wader biasanya memijah di
perairan terbuka ketika hari menjelang gelap. Ikan wader mampu bertelur sebanyak 200-500 butir
dalam sekali bertelur. Telur ikan wader biasanya melekat di antara tumbuh-tumbuhan air.

Telur ikan wader akan menetas dalam waktu 48 jam. Selama beberapa hari setelah menetas, burayak
wader akan bernaung di sela-sela daun tanaman air. Burayak ikan wader sering menjadi sasaran lezat
bagi predatornya. Bahkan terkadang ikan wader dewaqsa juga sering memangsanya.

Kandungan Nutrisi Ikan Wader

Sama halnya dengan ikan konsumsi lainnya, ikan wader memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik.
Berikut nutrisi-nutrisi yang terkandung pada ikan wader :

Kalori : 84

Lemak : 2,3 gram

Protein : 14,8 gram

Zat besi : 0,3 mg

Kolesterol : 58 mg

Kalsium

Dengan komposisi nutrisi yang terkandung pada ikan wader tersebut, ikan wader memiliki manfaat
untuk :

Menunjang masa pertumbuhan anak

Meningkatkan kecerdasan pada otak anak

Menguatkan tulang dan gigi

Cemilan yang sehat dan bergizi

Langkah-langkah Budidaya Ikan Wader


Persiapan Indukan

Sebelum memulai budidaya ikan wader, yang pertama kali perlu dipersiapkan adalah menyiapkan
indukan. Berikut ciri-ciri yang membedakan antara ikan wader pejantan dan betina.

Jantan

Postur tubuh lebih ramping

Memiliki 2 lubang kelamin

Berumur minimal 6 bulan

Ketika diurut, lubang kemaluan akan mengeluarkan sperma (cairan berwarna putih)

Betina

Postur tubuh lebih besar dan gendut

Memiliki 3 lubang kelamin

Berumur minimal 6 bulan

Ketika diurut lubang kelaminnya, akan mengeluarkan telur

Persiapan Kolam

Ketika budidaya ikan wader kita memerlukan 2 buah kolam. Satu kolam digunakan untuk indukan dan
tempat pemijahan. Kolam yang lain digunakan sebagai tempat penampungan semantara bagi burayak
atau anakan ikan wader.

Berikut tahap-tahap persiapan kolam :

Pengeringan

Dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan kolam dari sisa budidaya sebelumnya dan mematikan
bibit-bibit penyakit.

Pengapuran
Dilakukan menggunakan kapur Dolomit atau Zeolit dengan dosis 60 gr per m2 untuk mengembalikan
tingkat kasaman tanah pada dasar kolam dan untuk mematikan bibit penyakit yang belum mati pada
saat proses pengeringan.

Perlakuan TON

TON diberikan untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya akibat dari pembusukan bahan
organik sisa budidaya sebelumnya. TON diberikan menggunakan dosis 5 botol TON per 1 hektar tanah
atau 25 gr ( 2 sdm) per 100 m2 persegi. Pupuk kandang juga dapat ditambahkan bersamaan dengan
pemberian TON untuk menambah kesuburan lahan.

Pemasukan air

Air dimasukkan secara bertahap, tahap pertama dimasukkan setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4
hari untuk memberikan waktu plankton untuk tumbuh. Plankton nantinya akan menjadi pakan alami
ikan wader.

Memasukkan dan Memisahkan Indukan

Masukkan indukan wader ke dalam kolam pemijahan. Indukan wader harus diberi asupan makanan yang
berkualitas. Pakan dapat berupa ampas tahu atau pelet agar gonad matang sempurna. Gonad betina
inilah yang nantinya akan menghasilkan gamet dan mampu mengundang induk wader jantan untuk
membuahi telur yang ada.

Biarkan kedua indukan selama 2 hari hingga gonad mencapai proses kematangan sempurna yang
kemudian akan berlanjut ke proses pemijahan secara alami. Saat gonad telah siap untuk dibuahi, induk
wader betina akan mengeluarkan gonad telur yang diap untuk dibuahi induk wader jantan. Diamkan
selama 24 jam hingga telur-telur menetas.

Memisahkan Benih dan Larva

Setelah telur menetas, burayak atau anakan wader segera dipindahkan ke kolam kedua (kolam
penampungan anakan). Hingga umur 7 hari, anakan wader tidak perlu diberi makan karena masih
mempunyai cadangan makanan dari telurnya.
Setelah 7 hari berjalan, anakan ikan akan memakan plankton dengan sendirinya. Namun anakan juga
perlu diberi makanan tambahan berupa kuning telur yang direbus kemudian dihaluskan. Pemakaian
kuning telur bertujuan agar pertumbuhan ikan wader dapat optimal. Untuk memaksimalkan
pertumbuhan ikan wader dalam waktu cepat, gunakan produk NASA berupa Viterna Plus dan Hormonik
yang dicampur ke pakan. Anakan ikan dibesarkan hingga waktu panen di kolam ini.

Harga Ikan Wader

Setelah mencapai ukuran 11,5 cm dengan berat sekitar 18,7 gram, ikan wader telah siap dipanen dan
dijual atau dipasarkan. Di Indonesia, ikan wader merupakan ikan air tawar yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat terutama masayarakat di sekitar sungai. Saat ini telah banyak beberapa daerah yang
melakukan budidaya ikan wader di kolam, midalnya di dusun Candi Dukuh, Desa Rowoboni, Kecamatan
Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Warga di Dusun Dukuh mengaku menjual ikan wader dengan harga sekitar Rp 15.000,00 per 1 kg.
Namun harganya akan melonjak tinggi hingga mencapai Rp 50.000 per kg untuk ikan wader yang telah
diolah menjadi kerpikik wader atau ikan wader goreng.

Demikian uraian penjelasan mengenai Budidaya Ikan Wader Yang Menguntungkan. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai