Soal Soal Epid Intermediet 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT UI

SOAL UTS MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI INTERMEDIET 2010


___________________________________________________________________________________
_____
Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat
1. Penelitian epidemiologi yang bertujuan untuk menentukan besarnya prevalensi
masalah perilaku seks remaja di sebuah Kabupaten, dilakukan dengan penelitian
epidemiologi:
A. Deskriptif
B. Analitik
C. Kasus kontrol
D. Kohort
E. Jawaban A,B, C dan D salah
2. Penelitian epidemiologi yang bertujuan untuk menguji hipotesis apakah
keterpaparan
terhadap media pornografi menyebabkan terjadinya perilaku seks remaja yang
berisiko, dpat dilakukan dengan menggunakan metoda:
A. Deskriptif
B. Analitik
C. Kasus kontrol
D. Kohort
E. Jawaban A,B, C dan D salah
3. Penelitian yang bertujuan untuk menguji efektifitas kontrasepsi oral baru dalam
mencegah kehamilan, dilakukan dengan metoda:
A. Deskriptif
B. Kasus kontrol
C. Kohort
D. Penelitian eksperimental
E. Jawaban A,B, C dan D salah
4. Penelitian yang bertujuan untuk melaporkan pengalaman klinik pengelolaan kasus
penyakit tertentu yang sulit:
A. Deskriptif
B. Kasus Kontrol
C. Laporan Kasus
D. Jawaban A,B,C, dan D salah semua
5. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui besarnya proporsi pemakai kontrasepsi
oral pada pasangan usia subur di Kabupaten garut tahun 2006 adalah:
A. Penelitian Analitik
B. Cross Sectional
C. Kasus Kontrol
D. Kohort
E. Jawaban A,B,C, dan D salah semua
6. Epidemi adalah:
A. Kejadian penyakit yang frekuensinya jelas meningkat dari yang diperkirakan
baik yang berasal dari peularan dari satu sumber (common source) atau yang
berasal dari penularan dari orang ke orang (propagated)
B. Kejadian penyakit yang frekuensinya sesuai dengan yang diperkirakan baik
yang berasal dari penularan dari satu sumber (common source) atau yang
berasal dari penularan dari orang ke orang (propagated)
C. Kejadian penyakit yang frekuensinya menurun dari yang diperkirakan baik
yang berasal dari penularan dari satu sumber (common source) atau yang
berasal dari penularan dari orang ke orang (propagated)
D. Jawaban A,B,C dan D benar semua
E. Jawaban A,B,C dan D salah semua
7. Tingkat kematian kasar pada sebuah masyarakat ditentukan oleh:
A. Penyebab kematian
B. Jumlah populasi dan jumlah seluruh kematian
C. Variasi musiman tingkat mortalitas
D. Surveilans penyakit dan pelaporan
E. Jawaban A,B,C dan D benar semua
8. Perhatikan ilustrasi berikut ini. Negara A mempunyai angka kematian 11 per
100.000
orang pertahun, sedangkan negara B mempunyai angka kematian kasar sebesar 12
per 100.000 orang pertahun. Ternyata penduduk di negara A merupakan penduduk
dengan komposisi banyak penduduk berumur muda (negara berkembang). Penduduk
negara B komposisi penduduknya banyak penduduk berumur tua. Setelah dilakukan
adjusment dengan melakukan stanrtdisasi. Adjusment mortality rate negara A
menjadi 2 kali adjusted mortality rate negara B. Kesimpulan ilustrasu diatas
adalah:
A. Kematian kasar di negara A dan di negara B tidak jauh berbeda
B. Kematian kasar di negara A 2 kali dari kematian kasar di negara B
C. Kematian kasar di negara B 2 kali dari kematian di negara A
D. Jawaban A,B,dan C benar
E. Jawaban A,B, dan C salah
9. Seorang

peneliti

melakukan

penelitian

kasus

kontrol.

Hasil

penelitiannya

mendapatkan angka odd ratio yang sakit terpajan dengan yang tidak sakit terpajan
sebesar 2/ kemudia ia melakukan adjusment dengan melakukan perhitungan
berdasarkan strata (Stratifikasi) menurut umur. Hasil akhir setelah dilakukan
adjusment, didapatkan adjusted odd ratio sakit terpajan dengan tidak sakit terpajan
sebesar 4. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah:
A. Orang yang sakit kemungkinan terpajan 4 kali lipat dari orang yang tidak sakit
B. Orang yang tidak sakit kemungkinan terpajan 4 kali jika dibandingkan dengan
orang yang sakit
C. Orang yang sakit kemungkinan terpajan 2 kali lipat jika dibandingkan dengan
orang yang tidak sakit
D. Jawaban A,B,dan C benar
E. Jawaban A,B, dan C salah
10. Penelitian ekologi adalah penelitian:
A. Epidemiologi deskriptif untuk membuat korelasi dengan mempergunakan data
agregat
B. Epidemiologi analitik dengan menggunakan data agregat
C. Sama dengan penelitian kasus kontrol
D. Sama dengan penelitian kohort
E. Jawaban A,B, C dan D salah
11. Stimulus / interaksi antara host dan agent penyakit dengan lingkungan terjadi
dalam
periode:
A. Prepatogenensis
B. Patogenesis
C. Convalescence
D. Subklinis
E. Jawaban A,B, C dan D salah
12. Padanan periode laten dalam riwayat alamiah penyakit menular akut adalah
periode :
A. Periode Prepatogenesis
B. Periode Patogenesis
C. Masa Penyembuhan
D. Masa Inkubasi
E. Jawaban A,B,C,D semuanya salah
13. Pernyataan yang benar untuk Window Period adalah:
A. Berbahaya bagi sekitarnya karena dapat menularkan penyakitnya
B. Belum menunjukkan gejala penyakit
C. Belum terlihat dengan pemeriksaan laboratorium
D. Jawaban A,B,dan C benar
E. Jawaban A,B, dan C salah
14. Diagnosis penyakit biasanya ditegakkan pada:
A. Masa Inkubasi
B. Periode Prepatogenesis
C. Periode Patogenesis
D. Masa Convalesence
E. Jawaban A,B,C, dan D semuanya salah
15. Yang dimaksud dengan Propagated Epidemic adalah:
A. Epidemi yang ditularkan dari manusia atau binatang melalui kontak langsung
maupun tidak langsung dengan pejamu
B. Epidemi yang ditularkan melalui suatu media (makanan, minuman) yang
dikonsumsi bersama oleh penderita
C. Kurva epideminya cepat naik dan cepat turun
D. Jawaban A,B,C benar semua
E. Jawaban A,B,C salah semua
16. Dari suatu kejadian luar biasa (KLB) dibuat tabel angka serangan seperti yang
terlihat
dalam tabel berikut ini:
Dari tabel angka serangan diatas, maka makanan yang diduga oleh si investigator
sebagai sumber penularan penyakit adalah:
A. Daging dada sapi dan nasi
B. Kacang hijau
C. Roti mentega
D. Susu
E. Jawaban A,B,C, dan D semuanya benar
17. Penelitian deskriptif yang mempergunakan metode cross sectional:
A. Menghasilkan pengukuran prevalensi bukan insidensi
B. Penelitian pontong lintang populasinya tunggal
C. Disebut juga sebagai penelitian prevalens
D. Jawaban A,B,C benar semua
E. Jawaban A,B,C salah semua
18. Pada bulan Oktober 1980 sampai Mei 1981, dialporkan kasus pneumocytis carinii
pada remaja laki-laki homoskesual, yang pada mulanya sehat di Loas Angeles. Kasus
pneumositis carinii biasanya ditemukan pada orang dewasa yang mengalami
penurunan daya tahan tubuh setelah mendapat kemoterapi karena menderita kanker.
Laporan diatas dijadikan dasar bagi CDC Amerika Serikat untuk membuat suatu
sindroma penyakit baru, yang kemudian hari dikenal dengan AIDS. Laporan diatas
adalah:
A. Laporan kasus
B. Laporan kelompok kasus
C. Penelitian Cross Sectional
D. Penelitian Kasus Kontrol
E. Semua jawaban salah
19. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini, berkaitan dengan penelitian
cross
sectional:
A. Salah satu syarat penelitian potong lintang adalah subjek atau sampel
penelitian harus mewakili populasi yang diteliti
B. Prinsip pengambilan sampel dalam penelitan potong lintang sangat penting
C. Pada penelitian potong lintang sudah dapat dilakukan pengujian hipotesis,
tetapi kerugiannya tidak ada kepastian tentang urutan kejadian. Apakah resiko
atau penyakit terjadi terlebih dahulu
D. Jawaban A,B,C benar semua
E. Jawaban A,B,C salah semua
20. Peneliti menyelidiki pola kematian karena penyakit jantung koroner pada tahun
1980
dikaitkan dengan banyaknya rata-rata konsumsi rokok perorang. Konsumsi rokok
diukur mempergunakan data cukai rokok. Kemudia data diletakkan pada bidang
datar yang mempunyai sumbu X dan sumbu Y. dengan mempergunakan komputer
akan menghasilkan garis korelasi. Peneliti pada penelitian ini menggunakan metoda
epidemiologi jenis:
A. Ekologi
B. Kasus Kontrol
C. Kohort
D. Potong Lintang
E. Jawaban A,B,C salah semua
Untuk pertanyaan No.21 s/d 25, carilah padanan yang menurut Saudara paling tepat.
A. Insiden Komulatif
B. Insiden Densitas
C. Prevalence rate
D. Rasio Odds
E. Prevalens Rasio
21. Ukuran yang dipakai pada laporan akhir penelitian kasus kontrol.  D : Rasio
Odds
22. Ukuran yang menggantkan risiko relatif pada survei.  E : Prevalensi Rasio
23. Ukuran yang sama seperti insidens, jika peneliti menggunakan metoda cross
sectional.  C : Prevalens Rate
24. Ukuran mengukur angka peristiwa kesakitan pada penelitian kohort yang
pesertanya
masuknya ke dalam penelitian tidak bersamaan dengan mempertimbangkan waktu
observasi.  B : Insiden Densitas
25. Ukuran kejadian sakit yang dipakai pada penelitian kohort yang pesertanya masuk
ke
dalam kohort secara bersamaan dan penilaian dilakukan pada akhir penelitian.  A :
Insiden Komulatif
Untuk pertanyaan No.26 s/d 30, carilah padanan yang menurut Saudara paling tepat.
A. Cross Sectional
B. Kasus Kontrol
C. Kohort
D. Randomized Control Trial
E. Case Series
26. Evaluasi keamanan pemasangan AKDR yang dilakukan oleh bidan dan yang dilakukan
oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dengan cara melakukan random
pada ibu yang hendak memasang AKDR apakah dipasang oleh bidan atau dokter
spesialis. Kemudian diikuti sampai 6 bulan setelah pemasangan, di evaluasi secara
teratur setiap bulan untuk melihat efek samping yang timbul.  D : Kohort
27. Penelitian yang akan dilakukan dengan memilih kasus radang rongga panggul yang
akan didiagnosis di 5 rumah sakit besar di Jakarta pada tahun 2008 dengan
kontrolnya penderita yang juga datang ke rumah sakit yang sama tetapi bukan
penderita infeksi rongga panggul pada periode yang sama. Penelitian untuk menguji
hipotesis apakah pemakaian AKDR menyebabkan timbulnya radang rongga panggul.
 B : kasus kontrol
28. Penelitan yang akan dilakukan di Jakarta pad atahun 2008, direncanakan akan
dilakukan penelitian dengan mengambil data dari masyarakat, sampel adalah
sebagian ibu pasangan usia subur yang menikah. Tujuan penelitian adalah
mengetahui berapa proporsi wanita usia subur yang sudah menikah mempunyai
pengetahun yang baik tentang penyakit HIV/AIDS.  A : cross sectional
29. Penelitian akan dilakukan di Jakarta tahun 2008, dengan melakukan pengambilan
sampel pada pemakai AKDR yang baru dipasang. Subjek ditanyakan siapa yang
memasang AKDRnya. Data dipilah, KADR yang dipasang oleh bidan dan yang
dipasang oleh dokter spesialis. Kemudian diikuti sampai 6 bulan stelah pemasangan,
di evaluasi secara teratur setiap bulan untuk melohat efek samping yang timbul.  C
: kohort
30. Penelitian akan dilakukan di Jakarta tahun 2008, data dikumpulkan adalah
penderita
yang dirawat karena menderita ketergantungan obat di rumah sakit (RSKO). Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi pemakai narkoba yang di rawat di
RSKO menurut tempat tinggalnya, jenis kelamis, pendidikan, dan sosial ekonomi
keluarganya.  A : cross sectional
Untuk soal nomor 46 sampai dengan 50, jawablah dengan menyilang huruf A pada
kertas jawaban jika pernyataan benar dan jawaban B jika pernyataan salah.
Untuk pertanyaan No.31 s/d 35, carilah padanan yang menurut Saudara paling tepat.
A. Rasio Odds
B. Risiko Relatif
C. Rasio Prevalens
D. Attributable Risk
E. Population Attributable Risk
31. Jika pajanan dapat dihilangkan di populasi, maka angka tersebut merupakan
besarnya
penyakit yang dapat dicegah.  E : Population Attributable Risk
32. Angka yang diperoleh pada penelitian itu, besarnya angka menunjukkan besarnya
angka yang dapat menunjukkan besarnya angka yang dapat dicegah jika variabek
sebab dapat dihilangkan.  D : Attributable Risk
33. Jika saudara melakukan penelitian potong lintang, kemudian saudara menghitung
perbandingan prevalensi penyakit pada kelompok yang terpapar dengan prevalensi
penyakit pada kelompok yang tidak terpapar.  C : Rasio Prevalensi
34. Penelitian yang akan dilakukan dengan memilih kasus radang rongga panggul yang
akan didiagnosa di 5 rumah sakit besar di Jakarta pada tahun 2008 dengan
kontrolnya penderita yang juga datang ke rumah sakit yang sama tetapi bukan
penderita infeksi rongga panggul pada periode yang sama. Penelitian untuk menguji
hipotesis apakah pemakaian AKDR menyebabkan timbulnya radang rongga panggul.
Pengukuran hubungan pada penelitian ini menpergunakan apa ?  A : Ratio Odds
35. Penelitian akan dilakukan di Jakarta tahun 2008, dengan melakukan pengambilan
sampel pada pemakai AKDR yang baru dipasang. Subjek ditanyakan siapa yang
memasang AKDRnya. Data dipilah, KADR yang dipasang oleh bidan dan yang
dipasang oleh dokter spesialis. Kemudian diikuti sampai 6 bulan stelah pemasangan,
di evaluasi secara teratur setiap bulan untuk melohat efek samping yang timbul.
Pengukuran hubungan pada penelitian ini menpergunakan apa ?  B : Risiko Relatif
Untuk pertanyaan No.36 s/d 39, carilah padanan yang menurut Saudara paling tepat
pada penyusunan hipotesis di bawah ini.
A. Metoda kecocokan
B. Metode perbedaan
C. Metode concommitant variation
D. Metode analogi
36. Kejadian Ca cerviks pada wanita menikah lebih tinggi jika dibandingkan dengan
kejadian Ca cerviks pada wanita tidak menikah. Faktor yang terdapat pada wanita
menikah adalah proses reproduksi.  B : metode perbedaan
37. Kejadian Ca cerviks pada wanita di beberapa tempat sama dan berhubungan dengan
kelamin pada usia muda, rekan seksual yang banyak. Faktor yang sama kemungkinan
virus yang ditularkan secara seksual.  A : metode kecocokan
38. Unsur dalam diet (makanan) berubah mengakibatkan perubahan pada frekuensi
kejadian penyakit jantung koroner.  C : metode concommintant variation
39. Jika ada penyakit yang cenderung terdapat dalam keluarga maka penyakit dianggap
herediter.  D : metode analogi
Untuk pertanyaan No.40 s/d 45, carilah padanan yang menurut Saudara paling tepat
pada penyusunan hipotesis di bawah ini.
A. Case Fatality Rate
B. Prevalence Rate
C. Commulative Insidence Rate
D. Insidence Density Rate
E. Infant Mortality Rate
40. Angka yang menunjukkan hasil pengelolaan klinis, termasuk suatu penyakit
tertentu.
 A : Case Fatality Rate
41. Angka tersebut dipengaruhi lamanya (durasi) dari penyakit.  B : Prevalence
Rate
42. Angka ini mempertimbangkan lama dilakukannya seseorang diobservasi.  D :
insidence Density Rate
43. Angka ini dipakai sebagai indikator kesejahteraan masyarakat.  E : Infant
Mortality
Rate
44. Angka ini sebenarnya bukan suatu rate.  E : Infant Mortality Rate
45. Angka ini digunakan pada penelitian kohort yang pesertanya masuk dan kelaur
dari
observasi penelitian pada saat yang berbeda-beda.  D : Insidence Denstity Rate
Untuk soal no 46 s/d 50, jawablah dengan menyilang huruf A pada kertas jawaban jika
pernyataan benar dan jawablah B jika pernyataan salah.
46. Keadaan penyakit HIV/AIDS di Indonesia pada saat ini sudah merupakan epidemi
terkonsentrasi. A
47. Penelitian eksperimentasl dianggap penelitian kelas utama, karena pada
penelitian
eksperimental peneliti dapat mengontrol variabel pengganggu sehingga hasil
penelitian dianggap dapat membuktikan hipotesis tentang sebab akibat dalam
bidang kesehatan masyarakat, secara lebih spesifik baik jika dibandingkan dengan
metoda penelitian yang lainnya. A
48. Penelitian deskriptif dianggap sebagai penelitian yang kurang berguna. B
49. Apakah keterpaparan terhadap media pornografi pada remaja di Indonesia
mengakibatkan para remaja menggunakan narkoba ? Untuk menjawab pertanyaan ini
seorang

mahasiswa

melakukan

penelitian

dengan

menggunakan

penelitian

eksperimental dengan cara mahasiswa tersebut terjun langsung menemui remaja di


Indonesia. B
50. Penelitian epidemiologi analitik dilakukan jika peneliti ingin mengetahui
berapa besar
prevalensi masalah kesehatan di suatu Kabupaten. B
LATIHAN SOAL UTS TAHUN 2013
MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI INTERMEDIET

A.Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat


1. Bapak epidemiologi lapangan yang melakukan penyelidikan cholera di London
adalah…
a) Hippocrates
b) John Snow
c) Galen
d) Syndenham
e) Frascastorius
2. Edward Jenner, melakukan kegiatan yaitu menggoreskan nanah dari cacar sapi
(Cowpox) digoreskan pada anak tukang kebunnya. Ternyata anak tersebut terbebas
dari serangan penyakit cacar. Apa yang dilakukan oleh Jenner itu termasuk :
a) Kasus Kontrol
b) Studi Kohort
c) Studi Eksperimental
d) Survei
e) Jawaban a, b, c, dan d salah semua
3. Seorang yang menderita penyakit TBC bergizi buruk tinggal di rumah yang padat.
Gizi buruk merupakan :

a. Neccesary Cost
b. Contributary Cost
c. Sufficient Cost
d. Direct Cost
e. Jawaban a, b, c, dan d salah semua
4. Di bawah umur 75 tahun rasio jenis kelamin laki-laki dan perempuan Infark
Myocard (IM) adalah 8:6. Sedangkan pada umur di atas 75 tahun rasionya adalah
6:8 .Apakah ini menunjukkan bahwa di daerah ini laki-laki lebih besar kemungkinan
mendapatkan serangan jantung dari perempuan pada umur di bawah 75 tahun?
a. Pasti laki-laki berisiko lebih besar dari perempuan untuk mendapatkan
serangan IM pada umur di atas 75 tahun.
b. Laki-laki di bawah umur 75 tahun mempunyai risiko mendapatkan IM 6/8 kali
lipat jika dibandingkan dengan perempuan
c. Ada kemungkinan wanita di bawah umur 75 tahun lebih berisiko dari laki-laki
di bawah umur 75 tahun untuk mendapatkan IM
d. Laki-laki di bawah umur 75 tahun mempunyai risiko mendapatkan IM 8/6 kali
lipat jika dibandingkan dengan perempuan
e. Jawaban a, b, c, dan d tidak tepat
5. Ukuran asosiasi diperoleh dalam studi kohort adalah…

a) Relative Risk (RR)


b) Prevalence Odds Ratio (POR)
c) Prevalence Ratio (PR)
d) Incidence Risk (IR)
e) Attributable Risk (AR)
6. Ukuran dampak yang dapat dihasilkan dari studi kohort adalah…

a) Relative Risk (RR)


b) Prevalence Odds Ratio (POR)
c) Prevalence Ratio (PR)
d) Incidence Risk (IR)
e) Attributable Risk (AR)
Tabel 1: Tabel Hipotetis Menunjukan Insiden dan Prevalens Hepatitis menurut
Tahun pada Sekolah Dasar di Kabupaten Awan Terang
Tahun

Insiden

Prevalens

1985

24.5

41.8

1986

24.9

41.2

1987

23.8

40.9

1988

24.6

40.1

1989

24.1

38.4
1990

24.7

37.9

1991

24.2

35.3

1992

23.9

33.2

1993

25.1

29.8

1994

24.5

27.2
7. Untuk soal no. 7 Perhatikan tabel di atas.
Dari tabel di atas Insidens tetap tetapi prevalens menurun. Apa yang kemungkinan
terjadi pada anak anak Sekolah Dasar di Kabupaten Awan Terang ini? (Jawaban bisa
lebih dari satu)
a) Telah ditemukan pengobatan yang agresif mengakibatkan anak sekolah yang
sakit hepatitis sembuhnya lebih cepat
b) Adopsi moda pengobatan baru, yang mengakibatkan berkurangnya gejala
penyakit yang berat, menurunkan respons imun sehingga mengakibatkan
anak-anak sekolah dasar sakitnya lebih lama
c) Dilakukan program pencegahan untuk hepatitis
d) Terjadi perubahan penyakit menjadi lebih ganas, mengakibatkan lebih cepat
dan lebih banyak kematian yang terjadi pada anak yang menderita hepatitis
e) Jawaban a,b, c, dan d benar semua
8. Kriteria Hill yang menyatakan bahwa hubungan asosiasi sama pada strata yg
berbeda dan sama pada hasil penelitian yang lain...
a) Koherens
b) Konsistensi
c) Temporalitas
d) Plausabilitas
e) Analogi
9. Kriteria Hill yang menyatakan bahwa suatu asosiasi dapat dijelaskan secara
biologis.....
f)

Koherens

g) Konsistensi
h) Temporalitas
i)

Plausabilitas

j)

Analogi

10. Dibawah ini yang merupakan tahap-tahap dalam Riwayat Alamiah Penyakit:
a. Tahap Suseptibilitas
b. Tahap Penyakit Subklinis
c. Tahap Klinis
d. Tahap Pemulihan, Cacat, atau Meninggal
e. Jawaban a, b, c dan d semuanya benar
Untuk soal no. 7-10: jawablah pertanyaan soal-soal tersebut dengan mencocokkan
pilihan jawaban berikut ini:
A. Cohort Study
B. Case Control Study
C. Cross-Sectional Study
D. Experimental Study
11. Suatu studi dilaksanakan untuk menilai status gizi pada 1000 anak balita.
Status gizi
anak balita tersebut diklasifikasikan berdasarkan gizi baik, gizi sedang, dan gizi
kurang. Pada saat yang bersamaan, dinilai pula hubungan antara status gizi dengan
umur, jenis kelamin, pendidikan ayah/ibu dan sosial ekonomi  C : Cross Sectional
12. Peneliti ingin menguji efektivitas obat baru dengan membandingkan dengan obat
lama pada penderita kusta.  D : Experimental
13. Seorang peneliti hendak menguji hipotesis mengenai hubungan antara stress
akibat
kerja dengan tekanan darah tinggi. Karyawan dibagi ke dalam 2 kelompok,
karyawan yang bekerja di perkantoran saja dan karyawan yang menjadi supir bus.
Kemudian diukur tekanan darah 2 kelompok karyawan tersebut.  A : Kohort
14. 100 kasus baru kanker leher rahim diwawancara untuk mengetahui riwayat pola
makannya. Kemudian peneliti juga mewawancarai pula riwayat pola makan dari 100
saudara perempuan mereka yang dinyatakan sehat dan tidak menderita kanker
leher rahim.  B : Case Control
Untuk soal no.11 :jawablah pernyataan-pernyataan tersebut dengan menggunakan
informasi berikut
Di bawah ini adalah data dari studi kasus-kontrol pemaparan asbestos di industri
konstruksi dan terjadinya kanker paru pada pekerjanya
Kasus

Kontrol

Total

Terpajan

30

20

50

Tidak Terpajan

120

130

250

Total

150

150

300
15. Berapakah odds ratio kejadian kanker paru pada pekerja yang terpapar oleh
asbestos di industri konstruksi tersebut
a) (30 X 130) : (20 X 120)
b) (30 X 120) : (20 X 130)
c) (30 X 150) : (20 X 150)
d) ( 120 X 150) : ( 130 X 150)
e) Jawaban A, B, C, dan D salah semua
Untuk soal no.12-13:jawablah pernyataan dengan menggunakan narasi di bawah ini
Pada suatu kasus keracunan makanan pada acara ulang tahun, teridentifikasi beberapa
makanan yang di makan oleh 120 tamu undangan sebagai berikut
Makanan

Makan

Tidak Makan

Jumlah

Sakit

Sehat

Jumlah

Sakit

Sehat

Bakso

70

40

30

50

10

40

Steak

40

10

30

80

20

60

Gado-Gado

60
30

30

60

10

50

Siomay

30

10

20

90

30

60

16. Pada keracunan makanan di atas, attack rate tertinggi didapatkan pada kelompok
tamu undangan yang makan makanan
a. Bakso
b. Steak
c. Gado-gado
d. Siomay
e. Jawaban a, b,c, d dan e salah semua
17. Pada keracunan makanan di atas, attack rate terendah didapatkan pada kelompok
tamu undangan yang makan makanan
a. Bakso
b. Steak
c. Gado-gado
d. Siomay
e. Jawaban a, b,c, d dan e salah semua
18. Pada keracunan makanan di atas, risiko relatif yang tertinggi didapatkan pada
kelompok tamu undangan yang makan makanan
a. Bakso
b. Steak
c. Gado-gado
d. Siomay
e. Jawaban a, b,c, d dan e salah semua
Untuk soal no.15- 17:jawablah pernyataan dengan menggunakan narasi di bawah ini
Suatu studi krosseksional bertujuan untuk menilai pengaruh sosial ekonomi terhadap
kejadian diare pada anak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Hasil studi
dirangkum
dalam tabel berikut
Diare pada Anak
Sosial Ekonomi

Ya

Tidak

Total

Sosek Rendah

44

443

487

Sosek Tinggi

27

95

122

Total

71

593

609

19. Berapa proporsi kejadian diare pada keluarga dengan sosial ekonomi rendah
terhadap semua kasus...
a) 44/27
b) 44/487
c) 44/443
d) 44/71
e) 44/609
20. Berapa prevalensi diare pada Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
a) 71/593
b) 44/122
c) 44/609
d) 27/609
e) 71/609
21. Jumlah kasus baru penyakit campak pada balita selama periode 1 tahun di
puskesmas A ada 100 kasus, di Puskesmas B ada 500 kasus, di Puskesmas C ada
1000 kasus. Jumlah Balita yang belum mendapatkan imunisasi dan belum pernah
menderita campak di Puskesmas A, B, dan C berturut-turut adalah 1000,2000, dan
10.000 maka puskesmas yang paling besar risikonya untuk terjadi campak pada
balita adalah....
a) Puskesmas A
b) Puskesmas B
c) Puskesmas C
d) Jawaban a, b, c, dan d salah semua
e) Jawaban a, b, c, dan d benar semua
22. Dari 2000 penduduk terdapat 1.250 orang wanita dewasa, 5 diantaranya wanita
tersebut mengalami histerektomi (pengangkatan rahim), selama periode 1 tahun
ditemukan 10 kasus baru kanker rahim. Hitunglah Insidens Rate (IR) kanker rahim
selama periode 1 tahun.
Penjelasan untuk soal nomor 20- 21
Suatu studi kohort dari 150 orang di awal, muncul kasus baru 10 kasus. Penelitian
ini
berdurasi 5 tahun, dan jumlah kasus baru selama 5 tahun adalah 16.
23. Berapa prevalensi pada awal studi?
a. 0,067
b. 0,05
c. 0,2
d. 1,5
e. Jawaban a, b,c dan d salah semua
24. Bagaimana prevalensi akhir studi?
a. 0,188
b. 0,173
c. 0,22
d. 0,11
e. Jawaban a, b,c dan d salah semua
Penjelasan untuk soal nomor 22-25
Seorang ahli epidemiologi diminta untuk menjelaskan dampak merokok terhadap
kejadian stroke. Dari studi case-control informasi tentang faktor yang berpotensi
sebagai
penyebab stroke dikumpulkan dari 171 kasus stroke dan 7.829 kontrol selama 4 tahun.
Stroke
Status Merokok

Ya

Tidak

Total

Merokok

84

2916

3000

Tidak Merokok

87

4913

5000

Total

171

7829

8000

25. Ukuran asosiasi/risiko adalah…

f) Relative Risk (RR)


g) Prevalence Odds Ratio (POR)
h) Odds Ratio (OR)
i)

Incidence Risk (IR)

j)

Attributable Risk (AR)

26. Suatu penelitian dengan menghitung AR dilakukan setelah peraturan mencuci


tangan dengan sabun dijalankan dengan baik oleh seluruh petugas kesehatan di
Neonatal ICU (NICU) di suatu RS. Dikatakan bahwa AR dari mencuci tangan
terhadap infeksi nosokomial sebesar 66%. Artinya adalah.....
a. Dengan mencuci tangan dengan sabun, 34% dari kejadian infeksi nosokomial
di NICU tersebut dapat dicegah
b. Dengan mencuci tangan dengan sabun, 66% dari kejadian infeksi nosokomial
di NICU tersebut dapat dicegah
c. Dengan tidak mencuci tangan dengan sabun, 34% dari kejadian infeksi
nosokomial di NICU tersebut dapat dicegah
d. Pernyataan a, b, dan c semua benar
e. Pernyataan a, b, dan c semua salah
Untuk soal nomor 27-30 jika pernyataan benar maka jawabannya adalah A dan jika
pernyataan salah maka jawabannya adalah B
27. PAR (Population Attributable Risk) dipakai untuk menghitung kuatnya hubungan
antara suatu faktor risiko dengan outcome nya  B
28. Dari suatu penelitian didapatkan RR=1 untuk pemasangan infus yang dihubungkan
dengan terjadinya Phlebitis Nosokomial. Dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa
terdapat peningkatan risiko terjadinya Phlebitis Nosokomial pada pasien yang
mengalami pemasangan dibandingkan dengan yang tidak mengalami pemasangan
infus  B
29. Pada awal melakukan studi kohort seluruh sampel yang diikutsertakan harus dalam
keadaan tidak sakit/ tidak menderita penyakit yang diteliti  A
30. Pada studi epidemiologi deskriptif mutlak diperlukan adanya hipotesis  B

------SELESAI-------

SOAL SKRINING
1. Skrining di bawahini yang menghasilkanlebihbanyakkasus yang benar (true cases)
dan lebih ekonomis
a. Skrining massal
b. Skrining selektif
c. Skrining menggunakanalatcanggih
d. Jawaban a, b, dan c benar
e. Jawaban a, b, danc salah
Hasil Test

(Gold Standard)
Sakit

Tidak Sakit

Positive

TP

FP

Negative

FN

TN

TP + FN

FP + TN

Padankan daftar di bawah ini dengan pertanyaan selanjutnya


A = True Positive
B = True Negative
C= False Positive
D= False Negative
E= Sensitivitas
F= Spesifisitas
2. Proporsi orang yang benar-benar sakit yang mempunyai test positive (E) 
sensitivitas
3. Mungkin menyebabkan keadaan stres, gelisah dan mungkin pengobatan yang tidak
perlu (C)  False Positif
4. Mungkin menyebabkan perasaan gembira yang keliru (D)  False Negatif
5. Proporsi orang yang tidak berpenyakit yang mempunyai tes negative (F) 
Spesifisitas
6. Mengidentifikasi orang yang berpenyakit dengan benar dan memang benar (A) 
True Positif
7. Situasi yang diinginkan oleh pasien (B)  True Negatif
8. Sensitivitas adalah = TP/(TP+FN)
9. Spesifisitas adalah = TN/(FP+TN)
10. Akurasi total

= (TP+TN)/((TP+FN)+(FP+TN))

Anda mungkin juga menyukai