Anda di halaman 1dari 3

1.

Menurut saya terdapat hubungan Pancasila dan Tri Hita karana, kita bisa pahami
masing-masing sila dari pancasila tersebut. Pada sila pertama yaitu ketuhanan yang maha
esa, sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab,Sila ketiga yaitu persatuan
Indonesia,sila keempat yaitu kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan,sila kelima yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia. Nah dari masing-masing sila tersebut terdapat adanya nilai-nilai yang
mengutamakan keseimbangan yang disebut “Tri Hita Karana”, yaitu keselarasan dan
keseimbangan hubungan antar manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan
manusia dengan ajaran Ketuhanan.

2. THK dikatakan memadukan dharma agama dan dharma negara karena jika kita cari
pengertian dari dharma agama yaitu kewajiban msyarakat untuk menjalankan dan patuh
pada ajaran agama yang diyakini.Sedangkan pengertian dharma negara yaitu Kewajiban
masyarakat tunduk dan patuh pada negara. Berdasarkan pengertian tersebut dapat kita
katakan THK memadukan keduanya karena THK pada dasarnya mengidealkan hubungan
harmonis(harmoni teologi,ekologi,dan sosial). Sebagai contoh yaitu dharma agama,kita
sebagai manusia harus berpedoman terhadap agama yang diyakini,seperti agama saya
yaitu agama hindu harus menjalankan tiga kerangka dasar agama hindu karena Ketiganya
adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan serta mendasari tindak keagamaan umat
Hindu.Kemudia jika kita tidak menjalankan dharma negara maka yang terjadi tidak
adanya keselarasan antara masyarakat dan pemerintah.

3. a) Harmoni teologis :

- Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

- Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta tidak memaksakan agama
dan kepercayaannya kepada orang lain.

- Mengakui dan memperlakukan sesama manusia sebagai makhluk Tuhan Yang


Maha Esa sesuai dengan harkat dan martabatnya, yang sama sederajat, hak dan
kewajibannya.

- Mempertanggung jawabkan keputusan-keputusan yang diambil secara moral


kepada Tuhan Yang Maha Esa, harkat dan martabat manusia, kebenaran dan
keadilan.

b) Harmoni Sosial :

- Saling mencintai, tenggang rasa dan ‘tepa selira’ terhadap sesama manusia.

- Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan membela kebenaran dan


keadilan serta hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa
lainnya.
- Mengakui dasar Bhineka Tunggal Ika dalam memelihara persatuan dan
kesatuan bangsa.

- Bermusyawarah untuk mencapai mufakat yang diliputi semangat


kekeluargaan dengan menggunakan akal sehat sesuai hati nurani yang luhur.

- Menghormati dan menjunjung tinggi hasil keputusan serta melaksanakannya


dengan menggunakan akal sehat sesuai hati nurani yang luhur.

- Menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial
dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

- Mengembangkan perbuatan yang luhur dalam suasana kekeluargaan dan


gotong-royong.

- Mengembangkan sikap adil terhadap sesama serta menjaga keseimbangan hak


dan kewajiban bersama.

- Memupuk sikap tolong-menolong, tidak menggunakan hak miliknya untuk


pemerasan dan pemborosan dalam hidup mewah.

- Memupuk sikap kerja keras, menghargai hasil karya orang lain demi
kemajuan dan kesejahteraan bersama dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan keadilan sosial.

c) Harmoni Ekologis :

- Menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan Bangsa


dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

- Rela berkorban untuk kepentingan Negara dan Bangsa, bangga berkebangsaan


dan bertanah Air Indonesia dalam rangka memelihara ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

- Mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama serta selalu


memperhatikan dan mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.

4. Pengelolaan Keragaman SARA secara baik dapat memberikan berkah bagi masyarakat,
bangsa, dan Negara karena dapat menyebabkan keharmonisan di dalam perbedaan
yang ada. Indonesia merupakan negara pluralisme terdapat banyak keragaman
SARA,tetapi jika tidak dikelola dengan baik maka akan tidak menjadi berkah bagi
masyarakat,bangsa dan negaranya justru bisa menyebabkan ketidakharmonisan.Dalam
pengelolaan keragaman SARA ini perlu dilandasi sanatana dharma yaitu dharma abadi
atau jalan abadi untuk mewujudkan kebenaran(satyam),kedamaian(Santhi),kasih
sayang(prema),kemudian dilandasi dengan konsep Tat twam asi dan sadar bahwa kita
hidup bersosial dimana harus menjaga toleransi dengan sesama.Ketika keragaman
SARA ini dikelola dengan baik maka akan menjadi berkah tersendiri bagi
masyarakat,bangsa,dan negara Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai