Anda di halaman 1dari 6

Pengertian mengkritik

Mengkritik adalah

memberikan

tanggapan

yang

disertai

dengan

uraian

atau

pertimbangan baik buruk terhadap suatu hal. Kritik muncul karena seseorang tidak setuju atau
tidak suka terhadap sesuatu. Selain memberikan kritikan, Anda juga dapat memberikan
dukungan terhadap suatu pendapat. Dukungan yang baik disertai dengan alasan yang berupa
uraian.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengungkapkan kritik dan saran.
1. Menyimak dengan saksama laporan yang disampaikan dari awal hingga akhir.
2. Mencatat hal-hal yang hendak diberi kritik atau saran.
3. Mengemukakan kritik atau saran dengan bahasa yang baik.
4. Berikan argumen untuk memperkuat kritik atau saran yang Anda ungkapkan.
5. Jika kritik atau saran disampaikan secara lisan, perlu diperhatikan hal-hal berikut :
a. Kemukakan kritik dan saran dengan bahasa yang baik, nada yang biasa, tidak terkesan
menentang, atau mengejek, dan tidak perlu tergesa-gesa.
b. Jika memang diperlukan untuk memperjelas yang dimaksud, bisa diberikan penekananpenekanan pada bagian-bagian yang dimaksud.

Kata Kunci Dalam Menyampaikan Kritik

Mengkritik atau memberikan dukungan terhadap suatu hal harus menggunakan bahasa yang
sopan. Untuk menyampaikan kritikan dan dukungan, Anda dapat menggunakan kata kunci
seperti berikut.
1. Saya sependapat/ setuju . . . .
2. Saya kurang sependapat . . .

A. PENGERTIAN/DEFINISI ARTIKEL
Masyarakat luas menganggap semua tulisan di media cetak (koran, majalah, tabloid,
buletin, jurnal, dan news letter) sebagai artikel. Dalam dunia jurnalistik, biasanya artikel hanya
menyangkut satu pokok permasalahan dengan sudut pandang hanya dari satu disiplin ilmu.
Tehnik penulisan artikel di dunia jurnalistik lazimnya menggunakan tehnik deduktif - induktif
atau sebaliknya.
Selain menganggap semua tulisan di media cetak sebagai artikel, biasanya masyarakat
juga tidak bisa membedakan antara artikel, opini, dan kolom. Padahal ketiga jenis tulisan
tersebut berbeda. Opini biasanya lebih mengutamakan pendapat pribadi (buah pikiran) si penulis.
Sementara kolom adalah artikel, opini, esai atau tulisan lain oleh penulis tetap, yang diberi ruang
(rubrik) yang tetap pula.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang arti artikel, berikut ini adalah beberapa definisi
dan pengertian dari artikel:

Menurut Ichtiar Baru, artikel adalah karangan prosa dalam media massa yang
membahas pokok masalah secara lugas. Sehingga yang terpenting dalam sebuah artikel

adalah isi yang benar dan aktual, susunannya rapi, dan hemat dengan kata-kata.
Di dalam buku The America Heritage Desk Dictionary dikatakan bahwa artikel adalah
bagian tulisan nonfiksi yang berbentuk bebas, bagian dari penerbitan seperti laporan dan

esai.
Dalam Longman Pitman Office Dictionary dikatakan bahwa artikel adalah sebuah
tulisan prosa nonfiksi, berbentuk biasa, dan bagian bebas dari sebuah majalah, koran,

dan lain-lain.
Artikel merupakan karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar, dan

sebagainya (KBBI 2002: 66).


Pengertian artikel adalah sebuah karangan/prosa yang di muat dalam media massa, yang
membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara

lugas (Tartono 2005:84).


Artikel merupakan karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan tak tentu
panjangnya, karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur,
sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dsb, wujud karangan berupa berita
atau kharkas (Pranata 2002: 120).

Dari keseluruhan pendapat, dapat di simpulkan bahwa artikel merupakan karangan


faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran,
majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan,
mendidik, dan menghibur.
B. CIRI-CIRI SEBUAH ARTIKEL
Ciri-ciri sebuah artikel yakni :
1. Lugas, yaitu penulisan langsung menuju persoalan.
2. Logis, yaitu segala keterangan yang dipaparkan, memiliki dasar dan alasan yang logis
3.
4.
5.
6.

(masuk akal) dan dapat diuji kebenarannya.


Tuntas, yaitu masalah dikupas secara mendalam.
Obyektif, yaitu keterangan yang disajikan sesuai dengan data dan fakta yang ada.
Cermat, yaitu berusaha menghindari berbagai kekeliruan walau sekecil apapun.
Jelas dan padat, yaitu keterangan yang dikemukakan dapat dipahami pembaca dan tidak

bertele-tele.
7. Tidak melibatkan emosi berlebihan, seperti rasa haru, marah, benci atau kagum yang
diungkapkan secara berlebihan.
8. Terbuka dan tidak egois, yaitu menerima kemungkinan pendapat baru dan tidak merasa
diri paling benar.
9. Memperhatikan bahasa baku dan mengikuti kaidah tanda baca yang diakui.
C. JENIS-JENIS ARIKEL
Secara umum artikel dapat dibedakan menurut jenis dan tingkat kesulitan yang dihadapinya,
antara lain: Artikel praktis, artikel ringan, artikel halaman opini, dan artikel analisis ahli.
a. Artikel Praktis
Artikel praktis lebih bersifat petunjuk praktis tentang cara melakukan sesuatu (how to do
it), misalnya cara instal komputer, cara merawat ikan arwana, dsb. Artikel praktis lebih
menekankan pada aspek ketelitian dan keterampilan daripada aspek pengamatan dan
pengembangan pengetahuan. Artikel praktis biasanya ditulis menggunakan pola kronologis,
pesan disusun berdasarkan urutan waktu atau tahapan pekerjaan.
b. Artikel Ringan
Artikel ringan lazim ditemukan pada rubrik anak-anak, remaja, wanita, dan keluarga.
Artikel jenis ini banyak mengangkat bahasan yang ringan dengan penyajian yang ringan pula.

Topik seperti kiat sukses belajar di perguruan tinggi, tujuh ciri wanita setia, dsb, termasuk ke
dalam artikel ringan. Artikel ringan dikemas dengan gaya paduan informasi dan hiburan
(infotainment).
c. Artikel Halaman Opini
Semua artikel merupakan opini (views), sifatnya subjektif. Penamaan artikel halaman
opini dimaksudkan untuk memudahkan kita dalam mengenali jenis artikel yang terdapat dalam
media cetak. Selain itu untuk mengenali karakter isi, pendekatan, dan topik yang dikupasnya.
Artikel yang membahas cara cepat mengatasi jerawat, tidak akan kita temukan di halaman opini.
Artikel opini lazim ditemukan pada halaman khusus opini, bersama opini yang lain yakni
tajuk rencana, kolom, pojok, karikatur, dan surat pembaca. Artikel opini mengupas suatu masalah
secara serius dan tuntas melalui pendekatan analitis akademis. Sifatnya relatif berat, karenanya
artikel opini kerap ditulis oleh mereka yang memiliki latar belakang pendidikan, pengetahuan,
keahlian, atau pengalaman memadai di bidangnya masing-masing.
d. Artikel Analisis Ahli
Artikel analisis ahli biasa kita temukan pada halaman muka, halaman-halaman berita,
atau halaman khusus. Sesuai dengan namanya, artikel ini ditulis oleh ahli atau pakar di
bidangnya dalam bahasa yang populer dan komunikatif. Artikel analisis ahli mengupas secara
tajam dan mendalam suatu persoalan. Topik yang diangkat bisa bermacam-macam, seperti
ekkonomi, politik, pendidikan, sosial, agama, budaya, indsutri, dan iptek.
Sedangkan dalam buku Jurnalistik Praktis karya Romli (2009), disebutkan bahwa ada
empat jenis artikel (berdasarkan isinya) yang meliputi:

Artikel Deskriptif. Tulisan yang isinya menggambarkan secara detail atau pun garis besar
tentang suatu masalah, sehingga pembaca mengetahui secara utuh masalah yang

dikemukakan.
Artikel Eksplanatif. Isinya menerangkan sejelas-jelasnya tentang suatu masalah, sehingga

pembaca memahami betul masalah yang dikemukakan.


Artikel Prediktif. Berisi ramalan atau dugaan apa yang kemungkinan terjadi pada masa
mendatang, berkaitan dengan masalah yang dikemukakan.

Artikel Preskriptif. Isinya mengandung ajakan, imbauan, atau perintah bagi pembaca agar
melakukan sesuatu. Kata-kata 'harus', 'seharusnya', 'hendaknya', 'seyogianya', dsb
mendominasi tulisan jenis ini.

D. Contoh artikel
Ketika Anak Selalu Terlambat Datang Sekolah
Sudah pukul 7 Sandy belum juga bangun, belum shalat subuh dan belum siap-siap mandi.
Alhasil, Sandy terlambat lagi masuk sekolah
seperti hari-hari sebelumnya. Ibunya Sandy akhirnya menerima surat teguran dari sekolah
untuk yang kedua kalinya. Problem Sandy sebenarnya tergolong tidak berat diabanding masalah
teman-temannya. Sandy hanya sering terlambat datang ke sekolah dan selalu lupa bawa buku
PR. Sementara masalah teman-teman Sandy yang lain untuk anak remaja seusianya seperti
merokok, mem-bully kawan bahkan pulang nongkrong di mal. Hal ini tidak pernah dilakukan
oleh Sandy.
Dari segi akademis Sandy tergolong baik-baik saja. Sandy mampu mengikuti pelajaran
dengan baik walaupun belum pernah meraih rangking pertama atau 5 besar sekalipun. Namun
Sandy tidak terlalu payah mengikuti pelajaran karena hampir semuanya dapat diikutinya dengan
baik. Tidak ada yang merisaukan prilaku Sandy kecuali kebiasaannya yang selalu bangun
kesiangan dan selalu terlambat masuk sekolah.
Sebenarnya sudah berbagai macam cara dilakukan oleh ibunya untuk mengatasi masalah
itu. Namun Sandylah yang susah untuk merubahnya. Memarahi, kesal bahkan mengancam sudah
dilakukan ibunya Sandy, namun jawaban Sandy simple saja yaitu, "mengantuk yaa mengantuk,
tidak bisa dirubah lagi."
Akhirnya ibunya mencoba mencari cara lain agar Sandy tidak terlambat lagi datang ke
sekolah. Agar tidak kesiangan ibunya meminta Sandy untuk tidur lebih awal dimalam hari.
Karena menurut ibunya Sandy, cara ini dapat membuat Sandy bangun juga lebih awal.
Untuk anak-anak remaja seusia Sandy memang susah sekali tidur di awal waktu. Oleh karena itu,
apa yang harus orangtua lakukan sebaiknya adalah menyibukkan anaknya dengan berbagai
kegiatan di sore hari yang utamanya aktivitas yang bersifat fisik, seperti main bola, taekwondo
atau bela diri lain yang dapat menguras tenaga.Atau bisa juga dengan mengajak anaknya untuk
bermain basket ball, tenis atau apa saja yang penting si anak mengikuti kegiatan fisik yang

mengerahkan tenaga dan membuat lelah. Ketika tubuh si anak lelah maka biasanya si anak ingin
segera sampai rumah, lalu mandi, makan dan tidur. Dengan cara ini Insya Allah berhasil untuk
membuat anak remaja kita tidur lebih awal dan kemudian bangun juga lebih awal dan diharapkan
tidak akan terlambat bangun lagi.

Anda mungkin juga menyukai