Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

FESTIVAL GANDRUNG SEWU BANYUWANGI SEBAGAI


STRATEGI REVITALISASI BUDAYA LOKAL MENGHADAPI
MASYARAKAT GENERASI Z

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Disusun Oleh :
Whima Sisterikoyasa NIM 16041184097/2016 (Ketua Kelompok)
Asha NIM 16041184062/2016 (Anggota Kelompok)
Dilla Nurfiana Astanti NIM 16040704112/2016 (Anggota Kelompok)
Irma Fitriani NIM 14080304010/2014 (Anggota Kelompok)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


SURABAYA
2016

I
II
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................... I
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... II
DAFTAR ISI ......................................................................................................... III
DAFTAR TABEL ...................................................................................................V
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Khusus .......................................................................................... 2
1.4 Urgensi Penelitian .................................................................................... 3
1.5 Temuan yang ditargetkan ......................................................................... 3
1.6 Konstribusi Penelitian .............................................................................. 3
1.7 Luaran Yang Diharapkan ......................................................................... 3
1.8 Manfaat ..................................................................................................... 3
BAB 2 ..................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 4
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relavan .......................................................... 4
2.2 Revitalisasi Budaya Lokal ........................................................................ 4
2.3 Masyarakat Generasi Z ............................................................................. 5
BAB 3 ..................................................................................................................... 7
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 7
3.1 Sifat Penelitian ......................................................................................... 7
3.2 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 7
3.3 Subyek Penelitian ..................................................................................... 7
3.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 7
3.5 Metode Analisis Data ............................................................................... 8
BAB 4 ..................................................................................................................... 9
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 9

III
BAB 5 ................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
BAB 6 ................................................................................................................... 11
LAMPIRAN- LAMPIRAN ................................................................................... 11
Lampiran 1 Biodata Ketua dan Kelompok............................................................ 11
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................... 17
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .................. 18
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti ........................................................ 20

IV
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1.1 Konsumsi Impor Ekonomi Kreatif Indonesia Tahun 2010-2013 .........1
Tabel 2.2.1 Pembagian Generasi Manusia ...............................................................5
Tabel 4.1.1 Rancangan Anggaran Biaya Penelitian .................................................9
Tabel 4.2.1 Jadwal Kegiatan ....................................................................................9

V
1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan informasi yang kian pesat di era
globalisasi dewasa ini, telah mengubah segala bidang kehidupan menjadi
transparan. Pembatas antar negara semakin menipis sehingga kebudayaan
dari berbagai negara dengan leluasa masuk ke berbagai elemen masyarakat.
Masyarakat yang telah memasuki generasi Z saat ini, melek akan teknologi
dan aktif dalam mengkonsumsi segala sesuatu yang dibutuhkan, termasuk
masuknya budaya baru. Masyarakat cenderung menyukai budaya baru yang
bukan merupakan budaya asli diri mereka. Budaya asing yang masuk
dianggap sebagai budaya baru yang modern, lebih bagus dan keren dari pada
budaya asli. Budaya baru tersebut telah menghipnotis masyarakat terutama
remaja yang notabene berada di masa yang memiliki rasa keingintahuan
tinggi dan hasrat mencoba hal baru yang besar. Hal tersebut dapat terlihat dari
konsumsi impor sebagai berikut:

Tabel 1.1.1 Konsumsi Impor Ekonomi Kreatif Indonesia Tahun 2010-2013


Sumber (http://program.indonesiakreatif.net/research/kontribusi-ekonomi-
kreatif-terhadap-nilai-ekspor-impor-indonesia-2010-2013/) diakses 9
November 2016
Dalam tabel tersebut impor terbesar tiap tahunnya ada pada sektor film,
video dan fotografi sehingga tidak mengherankan jika bioskop-bioskop
Indonesia lebih banyak film-film luar terutama Amerika erikat dengan
hollywoodnya. Bagi Indonesia, merasuknya nilai-nilai asing yang menumpang
arus globalisasi ke kalangan masyarakat Indonesia merupakan ancaman bagi
budaya asli yang mencitrakan lokalitas khas daerah- daerah di negeri ini
Masyarakat kini telah beralih ke budaya modern Dunia baru yang
belum tentu sesuai dengan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Hal tersebut
2

sangat berbahaya karena akan mengikis eksistensi budaya lokal sehingga akan
berdampak pada lunturnya identitas lokal. Di mana masyarakat generasi Z
tumbuh dengan identitas serapan dari budaya-budaya asing. Ketika Fenomena
tersebut berlangsung terus-menerus maka akan berhenti siklus regenerasi
budaya asli Indonesia, padahal Indonesia merupakan negara dengan aset
budaya terkaya. Budaya yang seharusnya dilestarikan dan dijaga akan hilang
dengan sendirinya.
Salah satu aset budaya Indonesia yang berharga adalah kesenian Tari
Gandrung. Tari Gandrung ini berasal dari kabupaten Banyuwangi. Tarian
tersebut telah ditetapkan sebagai identitas Kabupaten Banyuwangi bertepatan
dengan hari jadi Banyuwangi tahun 2002. Fenomena pengikisan identitas lokal
seni tari gandrung mulai terlihat sehingga pemerintah mewajibkan Tari
Gandrung sebagai ekstrakulikuler di setiap sekolah. Namun, progres
pelestarian terhadap Tari Gandrung ini belum signifikan karena hanya sebatas
kewajiban yang kalah dengan semakin derasnya arus globalisasi yang masuk.
Pemerintah kabupaten yang menyadari hal tersebut kembali berpikir untuk
merivitalisasi Tari Gandrung. Pemerintah mewujudkan bentuk revitalisasi
identitas budaya lokal dengan festival gandrung sewu dengan mengajak
masyarakat turut berpartisipasi bukan hanya menjadi penonton. Harapannya
dengan revitalisasi identitas lokal melalui festival Gandrung Sewu tersebut
akan mengangkat cirtra lokalitas khas daerah, menjaga regenerasi pelestarian
seni Tari Gandrung dan semakin menguatkan identitas lokal terutama dalam
menghadapi masyarakat generasi Z saat ini. Pada tahun 2012 pertama kali
diadakan Festival Gandrung Sewu yang melibatkan 1.044 penari dari SD,SMP
hingga SMA dengan tema Jejer Gandrung yang tidak hanya menampilkan
tarian saja namun lengkap dengan drama kolosal sejarah Tari Gandrung
Banyuwangi. Acara tersebut berhasil dihelat dan bertahan eksis tiap tahunnnya
hingga saat ini. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini
untukmengetahui bagaimana pengaruh revitalisasi tari gandrung melalui
Festival dalam menghadapi mayarakat generasi Z.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana revitalisasi tari gandrung melalui Festival dalam menghadapi
mayarakat generasi Z?
2. Bagaimana pengaruh revitalisasi tari gandrung melalui Festival dalam
menghadapi mayarakat generasi Z?
1.3 Tujuan Khusus
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini memiliki tujuan
khusus sebagai berikut:
3

1. Mengidentifikasikan dan mendeskripsikan revitalisasi tari gandrung


melalui Festival dalam menghadapi mayarakat generasi Z.
2. Mendeskripsikan pengaruh revitalisasi tari gandrung melalui Festival
dalam menghadapi mayarakat generasi Z.

1.4 Urgensi Penelitian


Urgensi atau keutamaan dalam penelitian ini adalah memberikan
gambaran bentuk revitalisasi budaya lokal agar dapat diadopsi dan diterapkan
untuk budaya lokal lain yang dalam kondisi kritis dalam menghadapi generasi
Z.

1.5 Temuan yang ditargetkan


Penelitian ini ditargetkan mampu mendeskripsikan revitalisasi budaya
lokal sebagai alternatif form mengatasi kritisnya berbagai budaya lokal di
Indonesia dalam menghadapi generasi Z.

1.6 Konstribusi Penelitian


Bagi ilmu pengetahuan, khususnya ranah kebudayaan diharapkan
menjadi satu rujukan untuk perlakuan revitalisasi terhadap budaya lokal
daerah lain sehingga diharapan proses pelestarian budaya dan menguatkan
identitas lokal dalam menghadapi generasi Z.

1.7 Luaran Yang Diharapkan


Luaran dalam penelitian ini diharapkan artikel ilmiah tentang revitalisasi
tari gandrung Banyuwangi melalui festival dalam menghadapi mayarakat
generasi Z yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
1.8 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapakan mampu memberikan sebuah
kajian ilmiah tentang revitalisasi tari gandrung Banyuwangi melalui
festival dalam menghadapi mayarakat generasi Z.
2. Secara akademis, penilitian ini diharapakan mampu memberikan
sumbangan kajian ilmiah tentang kebudayaan yang nantinya bagi para
akademisi dapat mengembangkan dan melakukan penelitian lebih lanjut
tentang tema atau masalah yang peneliti teliti dan dapat dijadikan sebagai
bahan referensi untuk melakukan penelitian lebih mendalam.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap
pelestarian dan penjagaan budaya. Penelitian ini dapat dijadikan solusi
bagi kebudayaan lain untuk mempertahankan eksistensi kebudayaan
tersebut.
4

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relavan
Penelitian sebelumnya yang masih memiliki hubungan dengan penelitian
ini adalah penelitianRegenerasi Seniman Reog Ponorogo Untuk Mendukung
Revitalisasi Seni Pertunjukan Tradisional dan Menunjang Pembangunan
Industri Kreatif oleh Drs. Supariadi, M.Hum dan Dr. Warto, M.Hum. dari
Pusat Penelitian dan Pengembangan Pariwisata danBudaya(Puspari) Lembaga
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas SebelasMaret
Surakarta dalam penelitian tersebut menghasilkan draf model yang terdiri
atas: 1) menumbuhkan minat dan apresisasi generasi muda melalui jalur
formal dan non-formal, 2) membuat pembelajaran reog di sekolah harus
didukung sarana dan prasarana yang memadai, 3) menghadirkan patron yang
mampu berperan sebagai pelindung atau pengayom kesenian reog, 4)
mendefiniskan kembali reog Ponorogo sebagai kesenian rakyat yang berakar
kuat dalam tradisi setempat, 5) menjauhkan kesenian reog harus dari berbagai
kepentingan politik agar diterima secara luas oleh masyarakat, 6) memperluas
regenerasi seniman reog cakupannya tidak hanya terbatas pada seniman
penari saja (warok, jathil, bujangganong, penthul, dadak merak).Dalam
penelitian tersebut menggunakan revitalisasi dalam mendukung
berkembangnya industri kreatif sedangkan dalam penelitian ini
menggunakannya untuk strategi menghadapi masyarakat generasi Z.

2.2 Revitalisasi Budaya Lokal


Revitalisasi menurut Wiyono, dkk (2013: 5-6) berarti proses, cara, dan
perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang
terberdaya. Sebenarnya revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan
menjadi vital. Sedangkan kata vital mempunyai arti sangat penting atau perlu
sekali (untuk kehidupan dan sebagainya). Pengertian melalui bahasa lainnya
revitalisasi bisa berarti proses, cara, dan atau perbuatan untuk menghidupkan
atau menggiatkan kembali berbagai program kegiatan apapun. Atau lebih
jelas revitalisasi itu adalah membangkitkan kembali vitalitas. Jadi, pengertian
revitalisasi ini secara umum adalah usaha-usaha untuk menjadikan sesuatu itu
menjadi penting dan perlu sekali.
Di tengah-tengah ancaman terjadinya disintegrasi bangsa, sesungguhnya
seni tradisi mampu menjadi sarana menumbuhkan kohesi sosial yang
melampaui perbedaan suku, agama, ras, antargolongan (SARA). Oleh karena
itu, menggali dan merevitalisasi seni tradisi merupakan bagian tak
terpisahkan dari pembangunan kepribadian bangsa.
Merevitalisasi seni pertunjukan tradisional mengandung unsur-unsur
memelihara, mempertahankan, melestarikan, dan mengembangkan. Namun
5

demikian, mempertahankan dan melestarikan seni tradisi tidak berarti semata-


mata menjadikan kesenian itu seperti benda mati. Mempertahankan seni
pertunjukan tradisional berarti mempertahankan konteksnya yang beragam
dan mengembangkan seni pertunjukan tradisional berarti mengembangkan
berbagai konteks tersebut. Keterpurukan dari berbagai genre yang ada dalam
kesenian tradisional justru kadang kala dirangsang oleh sebuah "pembinaan"
yang tidak "empan papan". Merevitalisasi (melestarikan dan
mengembangkan) berarti membuat sedemikian rupa agar seni tradisi itu tetap
berlangsung hidup dan berkembang dalam konteks masyarakatnya. (Warto
dan Sugiarti, 2009: 5)
Wahyuningsih, dkk (2012: 3) Revitalisasi lokal budaya merupakan salah
satu bagian dari usaha konservasi seni tradisi. Konsep konservasi mencakup
empat komponen utama, yaitu preservasi, restorasi/rehabilitasi, rekonstruksi,
dan revitalisasi. Revitalisasi melalui festival Seni Gandrung Sewu
dimaksudkan untuk menggali dan memberi makna baru terhadap kesenian itu
tanpa harus merubah substansi dan bentuknya. Bila kesenian itu dahulu
berfungsi magis ataupun sebagai hiburan dalam penyelenggaraan acara adat
masyarakat setempat. Kini dengan packaging yang apik mampu memiliki
nilai lebih selain mengangkat cirtra lokalitas khas daerah, menjaga regenerasi
pelestarian seni Tari Gandrung juga dapat menjadi media promosi yang
semakin menguatkan identitas lokal terutama dalam menghadapi masyarakat
generasi Z saat ini.
2.3 Masyarakat Generasi Z
Berbagai nama sebutan untuk menggambarkan masyarakat saat ini.
Masyarkat dengan kecanggihan teknologi dan kecepatan informasi salah
satunya adalah Z Generation atau generasi Z. Dari namanya terlihat bahwa
masyarakat saat ini merupakan generasi mutakhir dengan disimbolkan oleh Z
yang merupakan abjad terkahir. Generasi Z dapat juga dikatakan generasi net
atau Digital Native. Pembagian generasi manusia dalam beberapa versi
dipaparkan yang terangkum pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2.2.1 Pembagian Generasi Manusia


Pew Research Center Oblinger & Oblinger Jim Marteney
the Greatest <1928 - - the Greatest world war
Generation Generation II, 1901-
1924
the Silent 1928-1945 Matures 1900-1946 the Silent 1925-1942
Generation Generation
the Baby 1946-1964 the Baby 1946-1964 the Baby 1943-1960
Boomer Boomer Boomers
Generation 1965-1980 Generation 1965-1982 Generasi X 1961-1981
6

X X
Millennial 1981-1993 Net 1982-1991 Millennial 1982-2002
Generation Generation
- - - - Digital 1994 -
Natives/Z/ sekarang
Internet
Generation
Sumber: Riana Mardiana (2011). Potensi Digital Natives dalam Representasi
Literasi Informasi Multimedia Berbasis Web di Perguruan Tinggi 11(1):
7.Jurnal Pustakawan Indonesia Publisher.
Pembagian generasi manusia dari ketiga versi di atas mengacu konteks
generasi manusia di Amerika Serikat dan menunjukkan adanya kemiripan
dari beberapa pembagian tahun kelahiran. Sebagai contoh, generasi Baby
Boomer menurut Pew Research Center dan Oblinger & Oblinger berkisar
tahun 1946-1964, sedangkan menurut Jim Marteney berkisar pada tahun
1954-1960. Pada prinsipnya dengan melihat pembagian generasi manusia di
atas, kita dapat melihat cara seseorang mengadopsi dan menggunakan
teknologi dan pengaruh pada kehidupan terutam interaksi sosialnya.
Generasi Z menurut Dian (2011:1-2) generasi yang dibesarkan dalam
dominasi penggunaan teknologi informasi dikenal dengan sebutan internet
generation atau net generation. Generasi ini lahir tahun 1994 sampai dengan
sekarang. Generasi ini disebut dengan net generation untuk
merepresentasikan generasi yang lahir di tengah pertumbuhan komputer dan
internet yang sangat pesat. Mereka tumbuh dalam dunia world wide web. Net
generation disebut juga sebagai Z generation atau generasi platinum atau the
native gadget. Bagaimanapun definisinya, net generation sangat berbeda
dengan generasi-generasi sebelumnya terutama kemampuannya dalam
memanfaatkan gadget. Mereka ini sangat paham berinteraksi dengan gadget
atau peralatan teknologi informasi dan komunikasi (information and
communication technology). Mereka seakan dikendalikan oleh industri
teknologi informasi dan komunikasi, dan mereka tidak dapat membayangkan
kehidupan tanpa internet. Akibatnya net generation juga memiliki pola
pencarian informasi atau memiliki perilaku pencarian informasi yang sangat
berbeda dengan generasi sebelumnya terkait dengan penggunaan teknologi
informasi untuk mengakses informasi.
Generasi Z dengan segala kecanggihannya membuat pergesaran
tingkah laku dan interaksi sosialnya dengan adanya media baru. Kebudayaan
asing, khususnya kebudayaan asing, masuk bebas dengan kemajuan teknologi
yang kemudian menjadi tren di kalangan remaja atau generasi Z ini. Hal
tersebut menyebabkan penurunan pengetahuan terhadap pentingnya nilai-nilai
kebudayaan lokal, sehingga generasi z saat inimemilki kualitas pengetahuan
terhadap kebudayaan yang rendah.
7

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Sifat Penelitian


Penelitian ini besifat kualitatif. Sifat penelitian kualitatif adalah penelitian
yang secara garis besar tidak berkaitan dengan hitungan, mengumpulkan dan
menganalisis data yang didapatkan dari partisipan, yang dilakukan dengan
cara menjelaskan dan mendeskripsikan informasi yang didapatkan dari
partisipan yang sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti. Proses
penelitian kualitatif mencakup membuat pertanyaan penelitian dan prosedur
yang masih bersifat sementara, mengumpulkan data pada seting partisipan,
analisis data secara induktif, membangun data yang parsial ke dalam tema
dan selanjutnya memberikan interpretasi terhadap makna suatu data.

3.2 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian berada di Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi
karena di kecamatan tersebutmerupakan daerah yang berbudaya dan turut
sumbangsih dalamFestival Gandrung Sewu

3.3 Subyek Penelitian


Subyek dalam penelitian ini adalah remajadi Kecamatan Srono Kabupaten
Banyuwangi (usia 12-18 tahun). Remaja dalam rentang usia tersebut dalam
proses pencarian jati diri di mana rentan akan perubahan sehingga sangat
sensitif dengan pengaruh dan perubahan yang terjadi.

3.4 Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, ada beberapa teknik pengumpulan data yang
digunakan, data yang dikumpulkan berupa dua jenis, yaitu data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dengan pengambilan data melalui observasi
dan wawancara. Observasi akan dilakukan dengan pengumpulan informasi
berkaitan dengan topik terlebih dahulu. Kemudian membuat panduan
observasi. Selanjutnya tahap survei terhadap objek pengamatan yang
kemudian melakukan pengamatan tersebut dengan perekaman dan pencatatan
data saat observasi. Teknik kedua dengan melakukan wawancara yang
merupakan alat efektif untuk mengumpulkan data sosial berupa informasi.
Tahapan wawancara yang akan dilakukan pertama kali dengan getting in
dimana dilakukan adaptasi untuk bisa masuk dalam kehidupan objek.
Kemudian membuat instrumen wawancara sekedar garis besar tentang data
atau informasi apa yang ingin didapatkan dari narasumber yang nanti dapat
dikembangkan dengan memperhatikan perkembangan, konteks, dan situasi
wawancara secara fleksibel. Sesi wawancara dengan penulisan dan
perekaman proses sebagai bentuk konkret pengumpulan data.
8

3.5 Metode Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles and Huberman.
Secara singkatnya, dalam penelitian ini peneliti melewati tahap analisis
sebagai berikut: pertama, mereduksi data dengan cara memilah,
mengkategorikan, memfokuskan, membuang, dan menyusun data dari hasil
wawancara dan observasi yang diperoleh sesuai kepentingan dan sesuai
dengan tema yang diangkat.kedua, dari hasil data yang telah direduksi ditulis
dalam bentuk narasi dan yang terakhirmenarik kesimpulan dari jawaban
narasumber (data) yang diperoleh untuk dilihat dominan yang muncul pada
data tersebut terkait tema yang diangkat.
9

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1.1 Rancangan Anggaran Biaya Penelitian
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan penunjang 2.175.000
2. Bahan habis pakai 2.175.000
3. Perjalanan 1.812.500
4. Lain-lain 1.087.500
Jumlah 7.250.000

4.2Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2.1 Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jadwal Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Persiapan penelitian
2. Penyusunan instrument
3. Pelaksanaan Tindakan
4. Pengumpulan data
5. Analisis data
6. Monitoring dan Evaluasi
7. Penyusunan laporan akhir
8. Penyusunan Artikel ilmiah
9. Publikasi dan seminar hasil
penelitian
10

BAB 5
DAFTAR PUSTAKA

Mardina, Riana. (2011). Potensi Digital Natives dalam Representasi Literasi


Informasi Multimedia Berbasis Web di Perguruan TinggiVol. 11 No.
1.Jurnal Pustakawan Indonesia Publisher
Wahyuningsih, Sri., dkk. 2012. Revitalisasi Seni Pertunjukan Dongkrek sebagai
Upaya Penguatan Identitas Daerah dan Pengembangan Aset Wisata
Budaya di Kabupaten Madiun Jawa Timur,Vol.12 No.1. Surakarta: LPPM
UNS (Laporan Penelitian Hibah Strategis Nasional)
Warto, Rara Sugiarti. 2009. Revitalisasi Seni Pertunjukan Tradisional Reog
Ponorogo sebagai Identitas Budaya Nasional melalui Pengembangan
Pariwisata. Surakarta: LPPM UNS (Laporan Penelitian Hibah Strategis
Nasional)
Wiyono, Erlinda Triani., dkk. 2013. Jurnal DKV Adiwarna : Perancangan
Komunikasi Visual Revitalisasi Tari Topeng Dalang untuk Program
Destinasi Madura Vol.1 no.2. Surabaya: Student Journal Universitas Kristen
Petra
Wulandari, Dian. (2011). Mengembangkan Perpustakaan Sejalan Dengan
Kebutuhan Net Generation Vol. 13 No.2. Visi Pustaka
11

BAB 6
LAMPIRAN- LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Ketua dan Kelompok
12
13
14
15
16
17

Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Keterangan
Pemakaian (Rp)
Sewa Printer Pencetakan Kuisioner 3 bulan 100.000 300.000
dan Laporan
Sewa Kamera Dokumentasi 3 bulan 200.000 600.000
Sewa Recorder Dokumentasi 2 bulan 100.000 200.000
Sewa Handycam Dokumentasi 3 bulan 200.000 600.000
Flashdisk 16 gb Menyimpan dokumen 1 90.000 90.000
penelitian
Memori SDHC Menyimpan file 2 150.000 300.000
16 gb dokumentasi
SUB TOTAL (Rp) 2.090.000

2. Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Keterangan
Pemakaian (Rp)
Kertas A4 70gr Kertas percetakan 3 rim 70.000 210.000
proposal, dll
Tinta Printer Mencetak Laporan 4 pcs 80.000 360.000
ATK Mencatat 1 set 200.000 200.000
Materai 6000 Pengesahan 10 lbr 8.000 80.000
Laporan
SUB TOTAL (Rp) 850.000

3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Keterangan
Pemakaian (Rp)
Transportasi Pengumpulan data 4 orang 350.000 2.600.000
menuju lokasi
Transportasi Pengumpulan data 4 orang 40.000 160.000
Peneliti menuju
sekolah
Konsumsi Konsumsi @5 5 Hari 100.000 500.000
orang
SUB TOTAL (Rp) 3.260.000
18

4. Lain-lain (adminitrasi, publikasi, seminar, laporan dan lainnya)


Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Penggandaan Dokumentasi 3 200.000 200.000
Proposal ekslempar
Dokumentasi Cetak Foto 20 biji 5.000 100.000
Laporan Mencetak laporan 192.000 192.000
Kemajuan
Draf Laporan Mencetak laporan 191.000 191.000
Laporan Akhir Mencetak laporan 192.000 192.000
Publikasi Jurnal Mempublikasikan 1 500.000 500.000
PKM ke jurnal
ilmiah
SUB TOTAL (Rp) 1.250.000
TOTAL KESELURUHAN 7.450.000

Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


19

Program Bidang Alokasi Waktu


No Nama / NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)
Mengkoordinasikan
Whima S1 Ilmu
1. Sosial 14 jam/minggu anggota, membagi
Sisterikoyasa Komunikasi
tugas, mengkaji ide
S1 Mencari data yang
2. Irma Fitriani Pendidikan Ekonomi 14 jam/minggu relevan, mengkaji
Akuntansi ide
Mencari data yang
Dilla Nurfiana S1 Ilmu
2 Hukum 14 jam/minggu relevan, mengkaji
Astanti Hukum
ide
Mengkaji ide, survey
S1 Ilmu
3 Asha Sosial 14 jam/minggu lapangan, penyusun
Komunikasi
pertanyaan angket
20

Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Anda mungkin juga menyukai