Anda di halaman 1dari 8

e-ISSN : 2621-5152

ISSN : 2477-0604
Vol. 4 No. 2 September- Desember 2018 | 105-112

EFEKTIVITAS VITAMIN B6 (PIRIDOKSIN) DAN WEDANG JAHE PADA IBU


HAMIL DENGAN EMESIS GRAVIDARUM DI POLINDES TERONG TAWAH
KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT

Eti Sumiati1, Ni Luh Eka Puji Astuti2, Lenny Aprilianty3


1,2,3)
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram
etisumiati03@yahoo.com

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian efektivitas vitamin B6 dan wedang jahe pada ibu hamil
dengan emesis gravidarum di wilayah kerja Polindes Terong Tawah Kecamatan
Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efektivitas dari kedua bahan uji yaitu vitamin B6 dan wedang jahe dalam menurunkan
emesis gravidarum pada ibu hamil.
Desain penelitian adalah preeksperimen dengan rancangan one group pretest-
postest dengan Tekhnik sampling purposive sampling. Total responden sebanyak 30 ibu
hamil trimester pertama yang mengalami emesis gravidarum yang dibagi menjadi dua
kelompok eksperimen, kelompok I (15 responden) diberikan perlakuan vitamin B6 dan
kelompok II (15 responden) diberikan perlakuan wedang jahe. Analisis data
menggunakan uji t-test.
Hasil uji statistik menunjukkan perubahan nilai rata-rata tingkat emesis
gravidarum yang dialami ibu hamil setelah pemberian vitamin B6 yaitu 3,33 < 6,18
dengan t hitung 8,922 atau p= 0,000 < α = 0,05 dan wedang jahe sebesar 3,51 < 5,88
dengan nilai t hitung 10,721 atau p= 0,000 < α = 0,05 yang artiya terdapat penurunan
frekuensi emesis gravidarum pada ibu hamil sehingga vitamin B6 dan wedang jahe
memiliki potensi dalam mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil. Nilai t pada
kedua perlakuan menunjukan bahwa wedang jahe lebih efektif dalam menurunkan
emesis gravidarum pada ibu hamil dibandingkan vitamin B6.

Kata Kunci: Kehamilan, Emesis Gravidarum, Vitamin B6 (Piridoksin), Wedang Jahe

PENDAHULUAN
Kehamilan adalah sebuah muntah, keletihan, dan pembesaran pada
perjalanan selama Sembilan bulan payudara (Hani, 2011).
menuju status menjadi ibu. Pengalaman Mual dan muntah merupakan salah
disepanjang perjalanan ini berbeda satu gejala paling awal, paling umum
antara satu wanita dengan wanita lain. dan paling menyebabkan stres selama
Kehamilan menyebabkan banyak masa kehamilan (Tiran, 2009). Mual
perubahan pada tubuh seorang wanita biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi
(Ratna,2010). Perubahan tersebut ada yang timbul setiap saat dan malam
sebagian besar adalah karena pengaruh hari (Winkjosastro, 2007). Perasaan
hormon, yaitu peningkatan hormon mual dan muntah sering dialami ibu
estrogen dan progesteron. Peningkatan yang sedang hamil muda. Menurut
hormon estrogen dan progesteron dalam Lacroix, dkk (2010) bahwa emesis
tubuh, menyebabkan munculnya gravidarum terjadi 75% pada wanita
berbagai macam ketidaknyamanan hamil dan lamanya berlangsung sekitar 3
secara fisiologis pada ibu yaitu mual hari. Emesis gravidarum disebabkan
oleh peningkatan kadar hormon yang
ETI SUMIATI 106
NI LUH EKA PUJI ASTUTI
LENNY APRILIANTY

selalu terjadi selama kehamilan. normal yaitu 2,2 mg/hari. Pada kejadian
Peningkatan ini direspon berbeda oleh emesis dan hyperemesis penanganan
wanita hamil, sehingga tidak semua mual biasanya dapat dilakukan dengan
wanita hamil mengalami emesis pemberian vitamin B6 sebagai vitamin
gravidarum (Rudi, 2007). dan anti-muntah (Sarwono, 2005).
Masalah selama kehamilan, Selain obat vitamin B6 suplemen lain
khususnya pada bulan pertama banyak yang juga berkhasiat dalam mengurangi
keluhan yang dialami calon ibu, mual muntah pada ibu hamil yaitu jahe
diantaranya adalah keluhan mual muntah (Maulana, 2007). Jahe merupakan obat
atau biasanya disebut morning sickness. tradisional untuk mengatasi mabuk laut
Morning sicknes atau rasa mual pada termasuk rasa sakit bagi ibu hamil atau
pagi hari merupakan kondisi yang keluhan (sakit) ketika melakukan
fisiologis yang paling sering terjadi pada perjalanan. Disamping itu, jahe dapat
awal kehamilan (Marsall. 2000). Mual meningkatkan sirkulasi radang lambung
muntah ini biasanya terjadi pada 80-85% perut, mengobati gangguan pencernaan,
kehamilan selama triwulan pertama, mengatasi gangguan pada rahim atau
dengan gejala muntah yang mengganggu kandungan. Jahe mengandung minyak
sebesar 52% (Rudi, 2009). Mual dapat atsiri (Ginger oil) digunakan sebagai
menyebabkan keteganggan pada otot anti-emesis. Jahe dapat memblok serotin
abdomen dan rasa sakit. Muntah yang yakni senyawa kimia yang menyebabkan
terjadi secara berkepanjangan biasanya perut berkontraksi sehingga
menyebabkan kondisi ibu hamil semakin menimbulkan perasaan mual muntah
lemah, tidak berselera makan, dehidrasi, yang dialami ibu hamil muda (Maulana,
dan kehilangan berat badan karena 2008). Selanjutnya Coroline (2005)
kurang asupan makanan. Bila hal ini membuktikan bahwa pemberian jahe
diabaikan, janin beresiko kekurangan pada ibu hamil dapat mengatasi emesis
suplai nutrisi (Laily, 2007). Kekurangan gravidarum.
suplai nutrisi pada janin dapat Di Indonesia jahe banyak
mengakibatkan berat badan lahir rendah. digunakan untuk olahan makanan
Oleh karena itu perlu dilakukan maupun digunakan sebagai obat
penanganan yang tepat, dengan tradisonal. Wedang jahe adalah
memberikan obat yang dapat minuman yang berasal dari jawa tengah
mengurangi mual muntah. Salah satu dan jawa timur yang dipercaya dapat
obat yang dapat digunakan untuk digunakan sebagai obat sakit perut,
mengatasi mual muntah adalah vitamin meringankan rasa pusing/sakit kepala,
B6 dan wedang jahe (Alyamaniyah, obat asma, menghilangkan masuk angin
2014). dan rasa mual (Dwi, 2013). Berdasarkan
Vitamin B6 atau yang lebih uraian tersebut maka perlu dilakukan
dikenal juga sebagai piridoksin adalah penelitian tentang efektivitas pemberian
golongan vitamin B. vitamin B6 banyak vitamin B6 (Piridoksin) dan wedang jahe
diperlukan pada proses metabolisme pada ibu hamil untuk mengurangi emesis
protein. Fungsi vitamin B6 yaitu selain gravidarum.
berguna dalam pembentukan sel-sel
darah juga berguna dalam proses Rumusan Masalah
pertumbuhan dan pekerjaan urat syaraf Apakah vitamin B6 (Piridoksin)
(Kartasapoetra, 2005). Pada wanita dan wedang jahe memiliki efektivitas
hamil angka kecukupan gizi yang dalam mengurangi Emesis Gravidarum
dianjurkan untuk piridoksin lebih besar pada ibu hamil di wilayah kerja Polindes
dibutuhkan dibandingkan dengan wanita

etisumiati03@yahoo.com
ETI SUMIATI 107
NI LUH EKA PUJI ASTUTI
LENNY APRILIANTY

Terong Tawah Kecamatan Labuapi HASIL DAN PEMBAHASAAN


Kabupaten Lombok Barat .
Hasil Penelitian
Tujuan penelitian 1. Riwayat kejadian emesis
gravidarum pada ibu hamil
Mengetahui efektivitas pemberian
sebelum diberikan vitamin
vitamin B6 (Piridoksin) dan wedang jahe
B6(piridoksin) dan wedang jahe.
dalam mengurangi Emesis Gravidarum
pada ibu hamil di Wilayah Kerja Tabel 1. Distribusi responden
Polindes Terong Tawah Kecamatan berdasarkan Riwayat kejadian emesis
Labuapi Kabupaten Lombok Barat.
gravidarum pada ibu hamil sebelum
diberikan vitamin B6
METODE PENELITIAN Riwayat Kejadian
Emesis Gravidarum
Nama Rata-
Waktu dan Tempat Penelitian No ∑ Kategori
Responden Hari Hari Hari Hari
Rata
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4
Penelitian dilakukan pada bulan
Oktober sampai dengan bulan Desember 1 Ny.E 8 10 10 9 37 9.25 Berat
tahun 2015 yang bertempat di Wilayah 2 Ny.M 6 6 5 6 23 5.75 sedang
Kerja Polindes Terong Tawah 3 Ny.H 7 6 5 7 25 6.25 sedang
Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok 4 Ny.P 8 4 8 7 27 6.75 sedang
Barat. 5 Ny.P 7 5 7 5 24 6 sedang
6 Ny.F 6 7 8 6 27 6.75 sedang
Populasi dan Sampel Penelitian 7 Ny.M 10 8 7 8 33 8.25 sedang

Populasi pada penelitian ini adalah 8 Ny.H 6 4 4 7 21 5.25 sedang

semua ibu hamil yang berada di wilayah 9 Ny.H 6 7 6 8 27 6.75 sedang

kerja polindes Terong Tawah dari bulan 10 Ny.S 6 7 6 8 27 6.75 sedang


oktober sampai dengan bulan desember 11 Ny.R 4 5 4 4 17 4.25 sedang
tahun 2015 yang berjumlah 149 orang 12 Ny.K 6 7 8 7 28 7 sedang
dengan keluhan emesis gravidarum 13 Ny.P 5 7 5 7 24 6 sedang
sebanyak 80 orang (53,69%). Sampel 14 Ny.H 5 4 3 2 14 3.5 sedang
yang digunakan adalah ibu hamil dengan 15 Ny.I 6 3 6 2 17 4.25 sedang
usia kehamilan trimester 1 yang berada N=15 92.75
di wilayah kerja Polindes Terong Tawah =6,18
dengan keluhan emesis gravidarum.
Tabel 1 menunjukan bahwa rata-
Teknik Sampling dan Analisis Data rata kejadian emesis gravidarum pada
Tekhnik pengambilan sampel yang ibu hamil adalah sebanyak 6,18 kali
digunakan dalam penelitian ini adalah tiap harinya sebelum diberikan
purposive sampling dengan desain vitamin B6. Dengan demikian
penelitian yaitu pra-ekperimen (one responden (ibu hamil) mengalami
group pratet-postest). Analisa data yaitu emesis gravidarum dalam kategori
menggunakan uji statistik t-test dengan sedang. Tabel 2 menunjukan bahwa
taraf signifikansi 95% dari populasi sebelum perlakuan dengan wedang
(Arikunto, 2006). jahe, rata-rata ibu hamil mengalami
emesis gravidarum sebanyak 5,88 kali
tiap harinya. Nilai tersebut
menunjukan responden dikategorikan
mengalami emesis gravidarum
sedang.

etisumiati03@yahoo.com
ETI SUMIATI 108
NI LUH EKA PUJI ASTUTI
LENNY APRILIANTY

Tabel 2. Distribusi responden Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui


berdasarkan Riwayat kejadian emesis bahwa setelah diberikan perlakuan
gravidarum pada ibu hamil sebelum vitamin B6 pada ibu hamil yang
pemberian wedang jahe mengalami emesis gravidarum
Riwayat kejadian
emesis gravidarum
menunjukan bahwa terjadi penurunan
Nama Rata-
No ∑ Kategori
Responden Hari hari hari hari Rata kejadian emesis gravidarum yaitu
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
sebanyak 3,33 kali setiap harinya.
1 Ny.N 6 6 5 6 23 5.75 sedang
2 Ny.M 6 5 5 5 21 5.25 sedang
Tabel 4. Distribusi responden
3 Ny.S 5 4 5 4 18 4.5 sedang
berdasarkan riwayat kejadian emesis
4 Ny.M 9 8 9 8 34 8.5 sedang
gravidarum pada ibu hamil setelah
5 Ny.R 6 5 6 5 22 5.5 sedang
diberikan wedang jahe
6 Ny.H 4 5 5 4 18 4.5 sedang Riwayat kejadian
Nama emesis gravidarum Rata-
7 Ny.K 5 6 5 6 22 5.5 sedang No ∑ Kategori
Responden Hari Hari Hari Hari rata
8 Ny.P 5 5 6 5 26 5.25 sedang Ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
9 Ny.S 8 9 7 6 30 7.5 sedang 1 Ny.N 4 4 3 2 13 3.25 Sedang
2 Ny.M 3 3 4 2 12 3.00 Ringan
10 Ny.M 7 6 5 6 24 6 sedang
3 Ny.S 3 2 3 2 10 2.50 Ringan
11 Ny.S 8 8 8 7 31 7.75 sedang 4 Ny.M 5 5 4 4 18 4.50 Sedang
5 Ny.R 3 3 3 2 11 2.75 Ringan
12 Ny.H 6 8 6 7 27 6.75 sedang
6 Ny.H 2 3 3 2 10 2.50 Ringan
13 Ny.M 5 6 5 5 21 5.25 sedang 7 Ny.K 4 3 3 2 12 3.00 Ringan
8 Ny.P 3 3 3 2 11 2.75 Ringan
14 Ny.M 4 3 4 4 15 3.75 sedang
9 Ny.S 5 4 4 3 16 4.00 Sedang
15 Ny.M 8 6 5 7 26 6.5 sedang 10 Ny.M 4 3 4 3 14 3.50 Sedang
N=15 88.25 11 Ny.S 8 7 7 7 29 7.25 Sedang
12 Ny.H 6 7 3 3 19 4.75 Sedang
5, 88 13 Ny.M 2 3 3 2 10 2.50 Ringan
14 Ny.M 2 3 4 2 11 2.75 Ringan
15 Ny.M 4 3 4 4 15 3.75 Sedang
2. Riwayat Kejadian Emesis N=15 52.75
Gravidarum Pada Ibu Hamil =3,51

Setelah Diberikan Perlakuan Tabel 4 menunjukan bahwa


Vitamin B6 Dan Wedang Jahe terjadi penurunan frekuensi kejadian
Dalam Mengurangi Emesis emesis gravidarum pada ibu hamil
Gravidarum setelah diberikan wedang jahe selama
empat hari berturut-turut yaitu dari
Tabel 3. Distribusi responden kategori sedang (5,88) menjadi
berdasarkan Riwayat Kejadian kategori ringan 3,51 kali dalam
Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil sehari.
Setelah Diberikan Vitamin B6
Riwayat Kejadian 3. Efektivitas antara Vitamin B6
Nama Emesis Gravidarum Rata-
No
Responden Hari Hari Hari Hari

Rata
Kategori (Piridoksin) Dan Wedang Jahe
ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Pada Ibu Hamil Dalam
1 Ny.E 4 5 2 1 12 3.00 Ringan
2 Ny.M 3 2 2 3 10 2.50 Ringan Mengurangi Emesis Gravidarum
3 Ny.H 4 4 3 3 14 3.50 Sedang
4 Ny.P 4 2 4 3 13 3.25 Sedang Tabel 5. Hasil uji statistik pada
5 Ny.P 3 4 2 3 12 3.00 Ringan
6 Ny.F 3 4 4 3 14 3.50 Sedang
perlakuan dengan vitamin B6
7 Ny.M 8 4 4 2 18 4.50 Sedang (piridoksin) dan wedang jahe
8 Ny.H 4 3 2 3 12 3.00 Ringan
9 Ny.H 4 3 2 3 12 3.00 Ringan
10 Ny.S 5 3 4 2 14 3.50 Sedang 95% Confidence
Jenis
11 Ny.R 4 5 4 2 15 3.75 Sedang t Value Mean interval of the α
Perlakuan
12 Ny.K 5 6 5 3 19 4.75 Sedang Difference
13 Ny.P 4 5 3 1 13 3.25 Sedang Lower Upper
14 Ny.H 4 4 2 1 11 2.75 Ringan Vitamin B6 8.922 0,0 3.06667 2.32949 3.80385
15 Ny.I 3 4 3 1 11 2.75 Ringan 0,05
N=15 50.00 Wedang Jahe 10.721 0,0 2.36667 1.89321 2.84013
=3,33

etisumiati03@yahoo.com
ETI SUMIATI 109
NI LUH EKA PUJI ASTUTI
LENNY APRILIANTY

Tabel 5. menunjukan bahwa proses kehamilan. Peningkatan kadar


perlakuan vitamin B6 terlihat bahwa hormon kehamilan ini dapat
nilai p = 0,000 dengan nilai α = 0,05, mengiritasi lambung sehingga dapat
atau p < α (0,000 < 0,05) yang artinya menyebabkan mual dan muntah
bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. (Tiran, 2009). Emesis gravidarum
Pada perlakuan wedang jahe nilai p = biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi
0,000, nilai α = 0,05 atau p < α (0,000 timbul juga pada malam hari. Gejala
< 0,05), yang artiya bahwa Ha ini berlangsung selama kurang lebih
diterima dan H0 ditolak (pemberian 10 minggu (Haniffa, 2005).
wedang jahe dapat mengurangi Usia responden pada penelitian
emesis gravidarum pada ibu hamil). ini sebagian besar usia antara 20-35
Nilai t = 10.721 pada perlakuan tahun sebanyak 27 responden (90%)
wedang jahe sedangkan vitamin B6 hal ini berarti sebagian besar
adalah 8.922. responden berada pada usia
reproduksi yang sehat dan aman
PEMBAHASAN (tidak beresiko) yaitu 20-35 tahun,
dimana pada usia tersebut merupakan
1. Riwayat Kejadian Emesis
usia produktif. Hasil penelitian yang
Gravidarum Pada Ibu Hamil
dilakukan oleh Armilah (2010)
Sebelum Pemberian Vitamin B6
mengungkapkan bahwa usia ibu
(Piridoksin) Dan Wedang Jahe
memiliki hubungan yang bermakna
Riwayat kejadian emesis
dengan kejadian emesis gravidarum.
gravidarum pada ibu hamil sebelum
Usia ibu <20 tahun dan >35 tahun
pemberian vitamin B6 rata-rata
lebih berisiko terhadap kejadian
sebanyak 6,18 kali dengan kategori
emesis gravidarum dibandingkan
emesis gravidarum pada tingkat
dengan usia ibu 20-35 tahun. Hal ini
sedang yaitu sebanyak 14 responden,
karena belum cukupnya kematangan
1 responden adalah kategori emesis
fisik, mental dan fungsi sosial dari
gravidarum berat. Rata-rata skor
calon ibu yang menimbulkan
emesis gravidarum sebelum diberikan
keraguan jasmani cinta kasih serta
perlakuan wedang jahe sebanyak 5,88
kali dengan kategori tingkat emesis perawatan dan asuhan bagi anak yang
akan di lahirkannya. Sebagian besar
gravidarum sedang yaitu sebanyak 15
usia kehamilan responden yaitu < 10
responden.
minggu yaitu sebanyak 30 responden
Menurut Hanifa (2001) emesis
(100%) yang dimana usia kehamilan
gravidarum merupakan gejala yang
memasuki bulan ke-II (5-8 minggu)
fisiologik yang paling sering terjadi
sebanyak 19 responden (63,33%) dan
pada awal kehamilan (Trimester I)
usia kehamilan responden bulan ke-
keadaan ini biasanya menyebabkan
III (9-12 minggu) sebanyak 11
mual kadang-kadang muntah. Emesis
responden (36,66%), usia kehamilan
gravidarum selama kehamilan
paling sering terjadi emesis yaitu
biasanya disebabkan oleh tingginya
pada usia kehamilan 6-10 minggu
fluktuasi kadar Human Chorionic
atau memasuki bulan ke-II dan bulan
Ganadothropin (HCG) yang terjadi
ke-III. Hal ini sejalan dengan teori
pada trimester pertama. Menurut
Hanifa (2005) yang menyatakan
Mandriwati (2008) perubahan ini juga
bahwa Kejadian emesis garavidarum
terjadi akibat adanya peningkatan
paling sering terjadi diawal kehamilan
hormon progesteron dan estrogen
pada usia kehamilan ke 6-10 minggu,
yakni hormon kewanitaan yang ada di
puncak pada minggu ke 12-14 dan
dalam tubuh ibu sejak terjadinya

etisumiati03@yahoo.com
ETI SUMIATI 110
NI LUH EKA PUJI ASTUTI
LENNY APRILIANTY

membaik pada minggu ke 22 sampai emesis gravidarum pada ibu hamil


badan wanita tersebut beradaptasi karena penyerapan piridoksin. Fungsi
dengan peningkatan hormonal. piridoksin adalah sebagai anti emesis.
Sebagian besar responden Hal ini menjunjukkan ada efektifitas
merupakan primigravida yaitu dari vitamin B6 dalam mengurangi
sebanyak 20 responden (66,66%). emesis gravidarum pada ibu hamil.
Hasil penelitian Yuni (2014) bahwa Tabel 4 menunjukkan riwayat
Primigravida memiliki keadaan kejadian emesis gravidarum pada ibu
psikologis yang lebih rentan hamil setelah di berikan perlakuan
mengalami emesis gravidarum dengan wedang jahe berkurang
dibandingkan multigravida dan menjadi 3,51 kali dalam empat hari.
grendemultigravida (Oxorn, 2010). Kategori tingkat emesis gravidarum
Primigravida belum mampu ringan sebanyak 8 responden dan
beradaptasi dengan hormon estrogen tingkat sedang sebanyak 7 responden.
dan koreonik gonadotropin sehingga Hal ini menunjukkan ada efektifitas
lebih sering terjadi emesis wedang jahe dalam mengurangi
gravidarum. Multigravida dan emesis gravidarum pada ibu hamil.
grandemultigravida sudah mampu Penelitian ini sejalan dengan
beradaptasi dengan hormon estrogen penelitian yang dilakukan oleh
dan koreonik gonadotropin karena Alyamaniyah (2014) bahwa wedang
sudah mampunyai pengalaman jahe efektif menurunkan frekuensi
terhadap kehamilan dan melahirkan. emesis gravidarum pada ibu hamil
Seorang wanita hamil pertama kali trimester pertama. Berkurangya
biasanya kadar progesterone dan emesis gravidarum pada ibu hamil
estrogen lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian perlakuan (wedang
pada kehamilan berikutya, Sehingga jahe) disebabkan karna jahe
emesis gravidarum lebih banyak mempuyai manfaat besar bagi tubuh
terjadi pada primigravida khususnya dalam mengurangi emesis
dibandingkan dengan multigravida. gravidarum pada ibu hamil maupun
mabuk dalam perjalanan, jahe
2. Riwayat Kejadian Emesis mengandung minyak atsiri 2-3% yang
Gravidarum Pada Ibu Hamil digunakan sebagai anti-emesis (Ferry,
Setelah Diberikan Vitamin B6 Dan 2009).
Wedang Jahe Kandungan minyak atsiri yang
Tabel 3 menunjukkan riwayat bersifat aromatik yang dapat
kejadian emesis gravidarum pada ibu memberikan pengaruh langsung pada
hamil pada kelompok vitamin B6 saluran gastrointestinal. Selain itu
setelah di berikan perlakuan jahe juga mengandung senyawa
pemberian vitamin B6 selama empat aseton dan methanol yang terdapat
hari berkurang menjadi 3,33 kali. pada jahe, yang mampu menghambat
Yang dimana dengan kategori tingkat terjadinya iritasi pada saluran
emesis gravidarum ringan sebanyak 7 pencernaan. Jahe juga dapat
responden dan dengan tingat emesis Memblok serotonin, serotonin adalah
gravidarum sedang sebanyak 8 senyawa kimia membawa pesan,
responden. Hal ini menunjukkan senyawa ini menyebabkan perut
bahwa ada penurunan frekuensi berkontraksi sehingga timbul rasa
emesis gravidarum pada ibu hamil mual. Jahe berkhasiat sebagai anti-
yang signifikan sesudah diberikan emesis dan dapat digunakan oleh ibu
vitamin B6. Berkurangya kejadian

etisumiati03@yahoo.com
ETI SUMIATI 111
NI LUH EKA PUJI ASTUTI
LENNY APRILIANTY

hamil dalam mengurangi morning piridoksin mempunyai pengaruh yang


sickness (Dwi, 2013; Ratna, 2010) signifikan dalam mengurangi keluhan
mual muntah pada ibu hamil. Selain
3. Efektivitas antara vitamin B6 dan itu penelitian Ummi (2013) bahwa
wedang jahe pada ibu hamil dalam wedang jahe efektif menurunkan
mengurangi emesis geravidarum frekuensi emesis gravidarum pada ibu
Tabel 3 menunjukkan adanya hamil trimester pertama. Penelitian
perubahan frekuensi emesis Saswita dkk (2011) menunjukkan
gravidarum setelah diberikan vitamin penurunan rata-rata mual dan muntah
B6 yaitu rata-rata dari 6,18 menjadi sebelum diberikan intervensi sebesar
3,33 dengan nilai t hitung 8.922 atau 3,87 dan setelah diberikan intervensi
p value= 0,000 < (α =0,05) hal ini 2,78. P value 0,014 (<a = 0,05)
menunjukan vitamin B6 dapat artinya bahwa jahe efektif dalam
mengurangi emesis garavidarum pada mengurangi mual dan muntah selama
ibu hamil. Menurut Hanifa (2005) kehamilan trimester pertama.
dalam mengatasi emesis gravidarum
pada ibu hamil biasanya diberikan KESIMPULAN
vitamin B6. Wedang jahe dapat 1. Wedang jahe dan vitamin B6
menurunkan emesis gravidarum, hal memiliki efektivitas menurunkan
tersebut juga ditujukkan dalam tabel 4 emesis gravidarum pada ibu hamil
dimana nilai setelah pemberian 2. Hasil analisis data menunjukkan
wedang jahe lebih kecil dari pada bahwa wedang jahe lebih efektif
sebelum pemberian yaitu 3,51 <5,88 dalam menurunkan emesis
dengan nilai t hitung 10.721 atau p gravidarum pada ibu hamil
value =0,000 < α = 0,05, nilai t = dibandingkan vitamin B6.
10.721 pada wedang jahe. Hasil
tersebut menunjukan wedang jahe
DAFTAR PUSTAKA
lebih efektif dalam menurunkan
emesis gravidarum dibandingkan Alyamaniyah. 2014. Efektivitas
dengan vitamin B6 berdasarkan nilai Pemberian Wedang Jahe (Zingiber
t. Hal ini dikarenakan jahe Officinale Var. Rubrum) Terhadap
mengandung minyak atsiri yang Penurunan Emesis Gravidarum
bersifat aromatik yang dapat Pada Trimester Pertama.jurnal
memberikan pengaruh langsung pada biometrika dan kependudukan
saluran gastrointestinal. Selain itu vol.3, No. 1
jahe juga mengandung senyawa Ardani. 2014. Perbandingan Efektifitas
aseton dan methanol yang dapat Pemberian Terapi Minuman Jahe
menghambat iritasi pada saluran Denagan Minuman Kapulaga
pencernaan. Jahe juga dapat memblok Terhadap Moening Sickness Pada
serotonin. Serotonin adalah senyawa Ibu Hamil Trimester 1
kimia pembawa pesan ke sistem Dikelurahan Ngempon Kecamatan
syaraf, senyawa ini menyebabkan Berkas Kabupaten Semarang.
perut berkontraksi sehingga timbul Arikunto,S. 2006. Prosedur Penelitian
rasa mual hingga muntah. Jahe Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta.
berkhasiat sebagai antiemesis dan Pt. Rineka Cipta.
dapat digunakan oleh ibu hamil Armilah. 2010. Hubungan umur ibu dan
untuk mengurangi emesis gravidarum pekerjaan terhadap kejadian
(Dwi, 2013). Penelitian Fuji (2009) hiperemesis gravidarum di RS
bahwa pemberian permen jahe dan

etisumiati03@yahoo.com
ETI SUMIATI 112
NI LUH EKA PUJI ASTUTI
LENNY APRILIANTY

Islam Kustati Surakarta tahun Rudi, S. 2009. Www.Klikdokter.Com


2009 Mengurangi Mual Muntah Pada
Bobak, 2014. Hubungan Dukungan Kehamilan.
Suami, Usia Ibu Dan Gravida Rudi. S., 2007. Hipermesis gravidarum.
Terhadap Kejadian Emesis Retrieved November 2015.from
Gravidarum.JOM PSIK VOL.1, httf://cakmoki. blogsome. com
NO.2 Sarwono. 2005. Gizi Ibu Hamil. Jakarta.
Ferry. 2009. Buku Pintar Terapi Jahe. Panji pustaka
Jakarta. intimedia dan lading Saswita, Dewi I, Y., dan Bayhakki,
pustaka 2011. Efektifitas Minuman Jahe
Fuji.2009. Efektifitas Pemberian Permen Dalam Mengurangi Emesis
Jahe Dengan Piridoksin Dalam Gravidarum Pada Ibu Hamil
Mengurangi Keluhan Mual Trimester 1.Ners Indonesia, vol. 1,
Muntah Pada Ibu Hamil Di No. 2
Puskesmas Kerongkong Tiran,D. 2009. Mual Dan Muntah
Kecamatan Suralaga Kabupaten Kehamilan. Jakarta. EGC.
Lombok Timur. Mataram:STIKES Ummi hasanah. 2014. Efektifitas
Mataram. Wedang Jahe (Zingiber Officinale
Haniffa.2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Var.Rubrum) Terhadap Penurunan
Bina Pustaka Sarwono Emesis Gravidarum Pada
Prawirohardjo. Jakarta. Trimester Pertama. Biometrika dan
Jhaquin. 2010. Psikologi Untuk Kependudukan. Vol. 3,1 juli 2014
Kebidanan. Yogyakarta. Nuha Winkjossastro, H. 2007. Ilmu
Medika Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina
Kartasapoetra. 2005. Ilmu Gizi. Jakarta. Pustaka Sawono Prawirohardjo.
Rineka Cipta Yuni. 2014. Hubungan Dukungan
Lacroix. 2010. Morning Sickness And Suami,Usia Ibu,Dan Gravida
Pregnancy. Jurnal ners Indonesia Terhadap Kejadian Emesis
volume 1 nomor 2 Gravidarum. JOM PSIK. volume 1
Laily, A. 2007.Http://Www.Morning NO 2 oktober 2014
Sickness.Com. tgl 9 juni Yunita. 2005. Hubungan Umur dan
Mandriwati. 2008. Asuhan Gravida terhadap Hiperemesis
kebidanan ibu hamil. Jakarta:EGC Gravidarum pada Ibu hamil di
Marshall. 2008. Mengatasi Mual Muntah ruang Camar RSUD Arifin
Kehamilan. Jakarta: Arcan
Maulana. 2008. Penyakit
Kehamilan Dan
Pengobatannya. Jogjakarta.
katahati
Notoatmodjo. 2007. Ilmu Dan Seni
Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
rineka cipta.
Notoatmojo. 2013. Ilmu kesehatan
masyarakat. Jakarta. Rineka Cipta
Oxorn,H. 2010. Patologi Dan Fisiologi
Persalinan. Yogyakarta. Yayasan
essential medika
Ratna, Dwi.2010.Perawatan Ibu
Hamil.Yogyakarta.Panji Pustaka.

etisumiati03@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai