Anda di halaman 1dari 10

TAHAPAN PENYUSUNAN LAPORAN KASUS CSR DENGAN ANALISIS PICOT

Bab I. Pendahuluan
Untuk pendahuluan diarahakan sama dengan penyusunan proposal penelitian sbgai berikut :
• Latar Belakang
• Batasan masalah
• Rumusan masalah
• Tujuan
• Manfaat
• Ruang lingkup
• Keaslian penelitian ( sesuai eviden base kasus )
Bab II. Tinjauan Pustaka
Berisikan teori sesuai dengan pokok bahasan yang di pilih (sesuai kasus, ex : ANC , terapi anei dengan jus buah bit
) ( yg muncuk Ibu hamil, ANC, dan pemamaran keunaan buah bit)

Bab III. Metode Studi Kasus


a. Jenis penelitian yang digunakan (mungkin dengan studi kasus berbasis asuhan / kualitatif diskriptif)
b. Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian : diskripsi singkat proses pengambilan data samapai dilakukannya follow up
(minimal 3 kali)
c. Proses jalanan nya penelitian
d. Subyek peneliti : penjabaran 2 pasien yg di berikan intervensi
e. Triangulasi data : dilakukan untuk lbh mencari peguatan dari asuhan yng sudh d berikan , dari keluarga atau dari tenaga
kesehatan yang berkaitan dengan pasien
Sama melampirkan hasil pengkasijan (SOAP DATA FOKUS DAN FOLLOWUPNYA )

DATA pemeriksaan Pasien 1 Pasien 2


S
O
A
P
Follow up 1
Follow up ke 2
Folloew up ke 3

Bab IV. Hasil dan Pembahasan


Untuk pembahasan nya merupakan ahasil dari intervensi yang sudh dilakukan , dengan metode PICOT
Tabel 3. Review Jurnal Kejadian KEK (Kekurangan Energi Kronis)

Time/lama
Populasi Intervensi Comparasion Outcome Jurnal
penelitian

308 ibu hamil Sosial demografi, diet, Berdasarkan pra Penelitian Relationship between
yang dilakukan aktifitas fisik kehamilan 4,2% dari dilakukan pada Sociodemographics, Dietary Intake,
pengukuran berat 308 ibu hamil memiliki tahun 2015 and Physical Activity with Gestational
badan di Iran IMT kurang, 33,4% dari Weight Gain among Pregnant Women
308 ibu hamil memiliki in Rafsanjan City, Iran, vol 33 number
aktivitas fisik sedang 1. Oleh : Ebrahimi
565 ibu hamil Memberikan suplementasi Lebih dari 90% dari ibu Penelitian Birthweight of the babies delivered by
yang diukur makanan berdasarkan NNP yang diberi dilakukan 1 chronic energy deficient mothers in
LILA di (National Nutrition Program) suplementasi berada Januari – 31 National Nutrition Program (NNP)
Bangladesh pada tingkat malnutrisi Desember 2008 intervention area, vol 37: 17-23. Oleh
KEK II : Karim
60 ibu hamil Pengetahuan, pola makan, 21 dari 60 ibu hamil Penelitian Faktor-faktor yang berhubungan
yang diukur makanan pantangan, mengalami KEK dilakukan pada dengan KEK pada ibu hamil di Tampa
LILA di Tampa distribusi makanan dalam tahun 2011 Padang : Media gizi masyarakat
Padang, keluarga, status anemia. Indonesia, vol.2, no.2, februari 2013 :
Sulawesi Barat Dilakukan pengukuran LILA 98-103. Oleh : Rahmaniar
10.181 ibu hamil Tingkat pendidikan ibu, 30,6% dari 10.181 ibu Penelitian Faktor risiko KEK pada ibu hamil di
yang diukur tingkat ekonomi. Dilakukan hamil mengalami KEK dilakukan pada Jawa Barat tahun 2005 : PGM 2005,
LILA di Provinsi pengukuran LILA dengan tahun 2005 28(2). 66-73. Oleh : Sumarno
Jawa Barat pita LILA
Tabel 4. Intervensi Kebidanan Penanganan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan Peningkatan Konsumsi Makanan
Bergizi di Puskesmas Kotagede I dan di Rumah Responden Tanggal 4 Mei 2015 – 19 Mei 2015

Kunju-
Pasien Intervensi Comparation Outcome Teori
ngan

Ny. A G1P0A0AH0 (P/27 tahun) 1. Konseling tentang Konseling 1. Peran dan upaya bidan dalam
makanan bergizi dan tanggal 4 menangani KEK dapat dilakukan
1. Keluhan : mual, muntah saat menyarankan untuk Mei 2015 dengan memberikan penyuluhan
gosok gigi, pusing, pegal di gosok gigi sebelum jam 08.00 mengenai gizi, pemberian PMT,
pundak makan agar ketika WIB. pemeriksaan kehamilan secara rutin,
2. UK : 14+1 minggu muntah tidak ada Kemudian 2 melakukan terapi sesuai kondisi ibu
3. Pola makan : nafsu makan makanan yang hari lagi hamil disertai tindakan preventif
berkurang karena mual, makan 3x keluar dilakukan dengan perbaikan pada faktor
sehari 1/2 porsi habis, ibu banyak 2. Konseling tentang kunjungan penyebab, dan melakukan rujukan
di PKM
mengemil, muntah jika gosok ketidaknyamanan rumah yang apabila terjadi komplikasi (Saifuddin,
Kotagede
gigi. ibu hamil trimester pertama 2009).
I
4. Pola aktivitas : kerja 6 hari, II yaitu pusing dan 2. Dalam mengatasi pusing, menyarankan
perhari 9 jam. Tidur malam 7-8 pegal Ibu ibu hamil untuk melakukan latihan
jam, tidak pernah tidur siang, menderita nafas dalam, sering menggerakan kaki,
melakukan pekerjaan rumah KEK dengan Menghindari perubahan posisi yang
seperti menyapu LILA 22,5 mendadak, Menghindari tempat panas.
5. KU : Baik cm Mengatasi pegal di pundak yaitu duduk
6. Antropometri : BB (45 kg); TB dengan posisi tegak, melakukan pijatan
(157 cm); LILA (22,5 cm) ringan, (Kusmiran, E. 2013)
7. Vital sign : TD (110/70 mmHg);
Nadi (80 x/menit); Respirasi (24
x/menit); Suhu (36,3o C)
Ny. S G3P1A1AH1 (P/43 tahun) 1. Konseling tentang Konseling tanggal Ibu 1. Peran dan upaya bidan dalam
makanan bergizi dan 4 Mei 2015 jam menderita menangani KEK dapat dilakukan
1. Keluhan : dada sesak setelah menyarankan untuk 09.00 WIB. KEK dengan dengan memberikan penyuluhan
makan, konstipasi 2-3 hari sekali, gosok gigi sebelum Kemudian 3 hari LILA 23 cm mengenai gizi, pemberian PMT,
mudah mengantuk di pagi hari, makan agar ketika lagi dilakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin,
keputihan gatal sedikit bau dan muntah tidak ada kunjungan rumah melakukan terapi sesuai kondisi ibu
berwarna kuning makanan yang yang pertama hamil disertai tindakan preventif
2. UK : 34+5 minggu keluar dengan perbaikan pada faktor
3. Pola makan : makan 2x/hari, 2. Konseling tentang penyebab, dan melakukan rujukan
sesak di dada jika kenyang, ketidaknyamanan apabila terjadi komplikasi (Saifuddin,
membatasi makan karena risiko ibu hamil trimester 2009)
tinggi badan yang <145 cm. II yaitu pusing dan 2. Dalam mengatasi dada sesak
di PKM
4. Pola aktivitas : menjaga toko dan pegal menyarankan ibu untuk Mengatur
Kotagede
melakukan pekerjaan rumah. posisi yang baik, Tidur dengan bantal
I
Tidur malam 7 jam, tidur siang 2 ditinggikan, Menghindari beban yang
jam, mudah mengantuk di pagi berlebihan pada perut, Rujuk ke dokter
hari bila gejala bertambah berat untuk
5. KU : Baik mengatasi anemia, emifisema dan
6. Antropometri : BB (48 kg); TB asma. Mengatasi konstipasi
(142 cm); LILA (23 cm), BB menyarankan ibu untuk minum
sebelum hamil (46 kg) sekurang-kurangnya 6-8 gelas sehari,
7. Vital sign : TD (110/70 mmHg); Menerapkan diet berserat, gerakan
Nadi (82 x/menit); Respirasi (24 teknik relaksasi dan nafas dalam,
x/menit); Suhu (36,5o C) Hindari penggunaan pelunak, laktasi,
atau obat tanpa resep dokter
(Kusmiran, E. 2013)
3. Memberitahu ibu tentang menjaga
personal hygiene yaitu mengganti
celana dalam minimal 3 kali sehari, jika
mencuci celana dalam menjemurnya
dibawah sinar matahari langsung,
cebok dari vulva ke anus, jangan
menggunakan cairan antiseptik jika
tidak dengan resep dokter/bidan.
4. Ibu hamil sebaiknya menghemat tenaga
dengan cara mengurangi kegiatan yang
melelahkan. Tidur siang ± 4 jam/hari,
malam ± 8 jam/hari (Salmah, 2006).
Analisis :
LILA <23,5 cm dijadikan sebagai patokan ibu hamil terdiagnosa mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK). Menurut Sandjadja (2009), ibu hamil diketahui
menderita KEK dilihat dari pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA), adapun ambang batas LILA WUS (ibu hamil) dengan resiko KEK di Indonesia adalah
23,5 cm. Selain LILA yang menjadi patokan, tanda dan gejala KEK juga perlu diperhatikan, menurut Sediaoetomo (2006) tanda gejala ibu hamil mengalami
KEK adalah badan kurus (BB tidak sesuai dengan tinggi badan), rambut kusam, turgor kulit kering, conjungtiva pucat, tensi pada sistole kurang dari 100 mmhg,
HB kurang dari normal (<11 gr%). Hal tersebut sesuai dengan hasil pengkajian data kedua pasien. Namun pada penurunan sistole dan kadar Hb pada teori tidak
sesuai dengan kenyataan pada kedua pasien. Walaupun demikian kedua pasien tersebut tetap terdiagnosa KEK karena memiliki tanda gejala yang lain.
Follow
Pasien Intervensi Comparasion Outcome Teori
Up
Pasien 1 SOAP focus
Pasien 2 SOAP focus

.
Di sini di bahas terkait hasil dari asuhannya antara pasien 1 dan 2 , ada beda atau

tidak , jika ada beda knp, faktor2 yang mempengaruhi apa , jabarkan dengan

penguatan dri teori dan jurnal yang mendukung.

Bab V. Penutup

a. Ringkasan dari pembahasan terkait apakah memang asuhan yang di


berikan berpengaruh dari proses penyembuhan atau berhasil tidaknya
intervensi yang di berikan
b. Saran yang spesifik untuk pasien atau lahan

Lampiran :
1. Bisa di berikan rasionalisasi asuhan dalam kasus yang di berikan
Ex :
Tabel 2. Rasionalisasi Tindakan

Ny.A umur 27 tahun G1P0A0Ah0 umur kehamilan 14+1 minggu dengan kekurangan energi kronis
Penatalaksanaan yang
No Data dasar/rasionalisasi Referensi
dilakukan
1. Memberitahu ibu tentang KU (baik); BB (45 kg); TB (157 cm); LILA (22,5 cm); TD -
hasil pemeriksaan, ibu dan (110/70 mmHg); Nadi (80 x/menit); Respirasi (24 x/menit);
janin dalam keadaan normal, Suhu (36,3o C). Konjungtiva pucat, muka pucat, kuku tampak
namun ibu mengalami KEK pucat. Pemeriksaan laboratorium tanggal 10 Maret 2015 Hb
12,7 gr%
2. Memberitahu ibu untuk tidak  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 27 ibu hamil  Rahmaniar, A. 2013. Faktor-Faktor yang
memiliki makanan yang memiliki makanan pantangan, 14 di antaranya Berhubungan dengan Kekurangan Energi
pantangan, menganjurkan (51,9%) menderita KEK. Kronis Pada Ibu Hamil di Tampang Padang,
mengkonsumsi makanan  Cara pencegahan KEK adalah meningkatkan konsumsi Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Media
bergizi seperti nasi, daging makanan bergizi yaitu dengan makan makanan yang Gizi Masyarakat Indonesia, Vol.2, No.2,
berwarna merah, sayuran banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani Februari 2013 : 98-103
hijau tua, buah, susu (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati  Chinue, C. 2009. Kekurangan Energi Kronik
(sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe). (KEK). Diakses pada tanggal 14 Januari 2011.
<http:// chinue.
Wordpress.com/2009/03/14/makalah-KEK>.
3. Memberitahu ibu untuk Untuk peningkatan berat badan Kusmiyati, Y. 2009. Perawatan Ibu Hamil.
makan dengan porsi sedikit Yogyakarta : Fitramaya
tapi sering
4. Menganjurkan ibu untuk Semakin banyak aktifitas yang dilakukan, energi yang Surasih, H. 2005. Faktor-faktor yang
mengurangi aktifitas yang dibutuhkan juga semakin banyak. Berhubungan dengan Keadaan Kekurangan
berat Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil di
Kabupaten Banjar Negara. Semarang : IKM
Universitas Negeri Semarang
5. Memberitahu ibu tentang Dalam mengatasi pusing, menyarankan ibu hamil untuk Kusmiran, E. 2013. Kesehatan Reproduksi
ketidaknyamanan ibu hamil melakukan latihan nafas dalam, sering menggerakan kaki, Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika
trimester II yaitu pusing, Menghindari perubahan posisi yang mendadak, Menghindari
pegal, mual tempat panas. Mengatasi pegal di pundak yaitu duduk dengan
posisi tegak, melakukan pijatan ringan, pegal di pinggang
dapat dilakukan dengan Memakai sepatu hak pendek,
relaksasi, Tidur pada kasur yang rata, Menggosok bagian
punggung, Melakukan latihan menggoyang pelvis, istirahat,
beritahukan kondisi tersebut hilang 6-8 minggu setelah
dirasakan
6. Memberitahu ibu tentang
menjaga personal hygiene
7. Memberitahu ibu tentang Agar dapat dilakukan deteksi dini, tindakan segera terhadap  Winkjosastro, H. 2009. Ilmu Kebidanan.
tanda bahaya ibu hamil komplikasi yang terjadi. Menurut Wiknjosastro (2009) secara Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
trimester II global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu Prawiroharjo
langsung yaitu perdarahan (25% biasanya perdarahan pasca  Saifuddin, A.B. 2009. Ilmu Kandungan.
persalinan), sepsis (15%), komplikasi aborsi tidak aman Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
(13%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%), Prawirohardjo
dan sebab-sebab lain/ tidak langsung (8%). Adapun penyebab
tidak langsung kematian ibu antara lain: anemia, kurang
energi kronis (KEK) dan keadaan “4 terlalu” (terlalu muda,
tua, sering dan banyak) (Saifuddin, 2009).

Anda mungkin juga menyukai