Anda di halaman 1dari 52

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

N TENTANG
PENTINGNYA GIZI PADA MASA NIFAS DI DESA
ROWOYOSO WILAYAH KERJA PUSKESMAS
WONOKERTO 1
KABUPATEN PEKALONGAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

oleh:

ULFA KHOIRUN NISA’

15.1457.B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


STIKES MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
PEKALONGAN
2017
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Tugas Akhir Asuhan Kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada

Ny N tentang Pentingnya Gizi pada Masa Nifas didesa rowoyoso wilayah kerja

puskesmas wonokerto 1” yang disusun oleh Ulfa Khoirun Nisa’ (15.57.B) telah

disetujui dan diperiksa oleh dosen pembimbing Laporan Tugas Akhir Asuhan

Kebidanan untuk dipertahankan didepan Dewan Penguji Laporan Tugas Akhir

Asuhan Kebidanan.

Pekalongan,24september 2017

Pembimbing

Nina Zuhana, SST,MKes


NIK. 04.001.041
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.N
DI DESA ROWOYOSO WILAYAH KERJA
PUSKESMAS WONOKERTO I
KABUPATEN PEKALONGAN
TAHUN 2017

Disusun oleh:
Ulfa Khoirun Nisa’
NIM. 15.1457.B

Telah diseminarkan dan dipertahankan didepan Dewan Penguji


Pada tanggal 24 september 2017
Penguji I

Suparni, S.ST., M.Kes


NIK. 04.001.040

Penguji II Penguji III

Bd.Nur Chabibah, S.Keb.,MPH Nina Zuhana, SST,MKes


NIK. 11.001.110 NIK. 04.001.041

Laporan Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Pekalongan, September 2017
Ketua,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Pekajangan Pekalongan

Mokhammad Arifin, SKp.M.Kep


NIK. 92.001.011
HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa apa yang ditulis dalam Laporan Tugas Akhir

ini adalah benar adanya dan merupakan hasil karya sendiri. Segala kutipan karya

pihak lain telah saya tulis dengan menyebutkan sumbernya. Apabila dikemudian

hari diketahui adanya plagiasi, maka saya siap mengganti topik asuhan kebidanan

yang akan saya lakukan dan pengunduran pengambilan Laporan Tugas Akhir

ditahun yang akan datang.

Pekalongan, September 2017

Penulis,

Ulfa Khoirun Nisa’


NIM. 15.1457. B

PRAKATA
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, nikmat

dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir

Asuhan Kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.N

di Desa Rowoyoso Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto I Kabupaten

Pekalongan”.

Terselesainya penyusunan Laporan Tugas Akhir asuhan kebidanan ini

tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih kepada

1. Ir. Bambang Irianto, M.Si selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pekalongan yang telah memberikan izin untuk

memperoleh data yang berkaitan dengan penyusunan Laporan Tugas Akhir

Asuhan Kebidanan.

2. dr. Sutanto Setiabudi, M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Pekalongan yang telah memberikan data – data yang berkaitan dalam

penyusunan Laporan Tugas Akhir Asuhan Kebidanan.

3. dr. Aryo Tri Nugroho, selaku Kepala Puskesmas Wonokerto I yang telah

memberikan ijin untuk melakukan asuhan kebidanan di Desa Rowoyoso

Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto I.

4. Mokhamad Arifin, SKp,MKep, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah

Pekajangan Pekalongan.
5. Rini Kristiyanti, S.SiT, M.Keb, selaku Ketua Program Studi Diploma III

Kebidanan STIKES Muahmmadiyah Pekajangan Pekalongan.

6. Nina Zuhana, SST., MKes, selaku Pembimbing Laporan Tugas Akhir Asuhan

Kebidanan Prodi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Pekajangan

Pekalongan.

7. Tri Wijayanti, SST, selaku Bidan Koordinator Puskesmas Wonokerto I

Kabupaten Pekalongan yang telah memberikan ijin untuk melakukan asuhan

kebidanan di Desa Rowoyoso Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto I

8. Sri Handayani, Amd.Keb, selaku Bidan Desa Rowoyoso kecamatan

Wonokerto Kabupaten Pekalongan yang telah membimbing untuk melakukan

asuhan kebidanan pada Ny. N di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto I.

9. Segenap dosen STIKES Muhammadiyah Pekajangan Prodi Diploma III

Kebidanan yang telah memberikan bimbingan dalam Mata Kuliah Kebidanan.

10. Rekan – rekan mahasiswa Angkatan 2014 Program Diploma III Kebidanan

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.

11. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan Laporan

Tugas Akhir Asuhan Kebidanan ini.

Penulis telah berusaha semampunya dalam penyelesaian penyusunan

Laporan Tugas Akhir Asuhan Kebidanan ini, sehingga penulis mengharapkn

kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, sehingga hasil penyusunan

Asuhan Kebidanan Komprehensif ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamu’allaikum Wr.Wb.

Pekalongan, September 2017


Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... vi

PRAKATA ................................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. x

DAFTAR SINGKATAN .......................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 5

C. Pembatasan Masalah ............................................................ 5

D. Tujuan Penelitian .................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………........ 12

A. Tinjauan Konsep Kebutuhan Dasar Masa nifas ................. 12

1. Gizi atau Nutrisi ................................................... 12

2. Menu Gizi Seimbang........................................................ 41

3. Cara Mengolah Makanan yang Sehat bagi Ibu Nifas ...... 51

4. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Nifas .............................. 58

B. Tinjauan Umum tentang Pengetahuan................................... 90


C. Tinjauan Konsep Masa Nifas................................................. 96

D. Hipotesisi............................................................................... 97

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 117

A. Tinjauan Penelitian ..................................................................

B. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................

C. Populasi dan Sampel...............................................................

D. Cara Pengumpulan Data.........................................................

E. Langkah Pengolaan Data.......................................................

F. Etika Penelitian.........................................................................

BAB IV KUESIONER PENELITIAN......................................................

BAB V PEMBAHASAN.............................................................................

BAB VI PENUTUP .................................................................................. 209

A. Simpulan .................................................................................... 209

B. Saran ............................................................................................ 210

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Interval Pemberian Imunisais TT dan Lama Perlindungan ........... 38

Tabel 2.2 Penambahan Berat Badan yang Disarankan Sejak

Trimester II Hingga Trimester III . ............................................... 53

Table 2.3 Kategori IMT ................................................................................ 53

Table 2.4 Tinggi fundus uterus dan berat uterus menurut masa involusi .... 69

Tabel 3.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu .................. 118

Tabel 3.2 Riwayat Kehamilan Sekarang. ...................................................... 119

Tabel 3.3 Pola Kehidupan Sehari-hari ......................................................... 121

Tabel 3.4 Data Objektif ................................................................................ 123


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Persetujuan Tindakan/Inform Consent

Lampiran 2 Surat Rekomendasi Research / Survey dari BAPPEDA Kabupaten

Pekalongan

Lampiran 3 Laporan Hasil P4K dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan

Lampiran 4 Foto Copy Buku KIA

Lampiran 5 Lembar Pemantauan Kala IV

Lampiran 6 Daftar Kunjungan

Lampiran 7 Lembar Konsultasi

Lampiran 8 Leaflet Anemia Kehamilan

Lampiran 9 Leaflet Tablet Fe

Lampiran 10 Leaflet Gizi Ibu Hamil

Lampiran 11 Leaflet Ketidaknyamanan TM III

Lampiran 12 Leaflet Body Mekanik

Lampiran 13 Leaflet Persiapan Persalinan

Lampiran 14 Leaflet Posisi Persalinan

Lampiran 15 Leaflet Tanda Bahaya Nifas

Lampiran 16 Leaflet ASI Ekslusif

Lampiran 17 Leaflet Teknik Menyusui yang Benar

Lampiran 18 Leaflet Gizi Ibu Nifas

Lampiran 19 Leaflet KB Suntik

Lampiran 20 Leaflet Perawatan Tali Pusat


Lampiran 21 Leaflet Tanda Bahaya BBL

Lampiran 22 Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Masa nifas disebut juga masa post partum ataupuerperium adalah
masa setelah bayidilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahimsampai enam
minggu berikutnya disertai denganpulihnya kembali organ–organ yang
berkaitandengan kandungan yang mengalami perubahanseperti perlukaan dan
lain sebagainya. Masa nifas merupakan masa setelah partus selesai dan
setelah 6 minggu.
Ibu yang baru melahirkan, banyak komponen fisik normal pada masa
postnatal membutuhkan penyembuhan dengan berbagaitingkat. Pada
umumnya masa nifas cenderung berkaitan dengan proses pengembalian tubuh
ibu kekondisi sebelum hamil dan banyak proses diantaranya proses involusi
uterus, disertai penyembuhan pada tempat implantasi plasenta.
Namun, luka lainnya juga sangat lazim terjadi setelah melahirkan,
luka perineum dialami oleh 75% ibuyang melahirkan pervaginam dan tentu
saja angkatersebut lebih besar pada ibu yang melahirkan dengan bantuan alat.
Hal yang mempengaruhi penyembuhan luka salah satunya adalah asupan gizi
ataunutrisi. Sehingga ibu membutuhkan asupan kalori yang lebih tinggi.
Seluruh organ reproduksi sudah mulai pulih kembali seperti
sebelumada kehamilan biasanya dalam waktu 40 hari. Kebutuhan nutrisi atau
gizi ibu pada masa nifas merupakan kebutuhan yang harus kita penuhi agar
kondisi ibu bisa tetap sehat dan kembali normal sehingga mampu
memberikan ASI eksklusif bagi bayinya.
Adapun asupan kalori yang dibutuhkan per hari sampai 2700 kalori.
Sehingga asupan cairan per hari ditingkatkan sampai 3000 ml (susu 1000 ml).
Suplemen zat besi juga dapat diberikan kepada ibu nifas selama 4 minggu
pertama setelah melahirkan.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang“Asuhan Kebidanan Pada Ny. N tentang Pentingnya Gizi
Pada Masa Nifas di Desa Rowoyoso Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto 1
Kabupaten Pekalongan”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pentingnya gizi pada masa nifas maka dapat
diambil rumusan masalah sebagai berikut :
 Bagaimanakah kebutuhan gizi yang tepat bagi ibu dalam masa nifas ?

C. Pembatasan Masalah
Agar pokok kajian dalam penelitian menjadi fokus pada satu
permasalahan maka peneliti hanya membahas tentang kebutuhan gizi atau
nutrisi pada ibu dalam masa nifas. Adapun penelitian ini berjudul “Asuhan
Kebidanan Pada Ny. N tentang Pentingnya Gizi Pada Masa Nifas di Desa
Rowoyoso Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto 1 Kabupaten Pekalongan”.

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang pentingnya gizi pada
masa nifas
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan pengertian tentang gizi pada masa
nifas
b. Untuk mengetahui pengetahuan pentingnya gizi tentang tujuan pada
masa nifas agar kondisi kesehatan sang ibu dan bayi dapat terkontrol

E. Kegunaan / ManfaatPenelitian
1. Manfaat program

Sebagai salah satu sumber informasi bagi petugas kesehatan terutama bagi
penentu kebijakan dan pelaksanaa program baik instansi Departemen Kesehatan
maupun pihak di Puskesmas Wonokerto 1 Kabupaten Pekalongan .
2. Manfaat Ilmiah

Sebagai sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan


dan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya.

3. Manfaat Institusi

Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pengelola institusi terutama


dalam mengembangkan ilmu kebidanan.

4. Manfaat Penulis

Sebagai pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan dan


menambah wawasan tentang pentingnya gizi pada masa nifas.

5. Manfaat untuk penulis dan masyarakat khususnya ibu nifas


a. Menambah wawasan dan keilmuan memberikan asuhan kebidanan
pada ibu nifas
b. Menyadarkan masyarakat terutama ibu nifas akan pentingnya gizi
bagi kesehatan ibu dan bayi
c. Menumbuhkan kesadaran ibu nifas tentang pentingnya gizi dalam
rangka meningkatkan kualitas kesehatan.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjaun Konsep Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas


1. Gizi atau Nutrisi
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk
keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila
menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk proses untuk proses
kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu
yang cukup untuk menyehatkan bayi.
Kualitas dan jumlah makanan yang akan dikonsumsi akan sangat
mempengaruhi produksi ASI. Selama menyusui, ibu dengan status gizi
baik rata-rata memproduksi ASI sekitar 800cc yang mengandung 600 kkal,
sedangkan ibu yang status gizinya kurang biasanya akan sedikit
menghasilkan ASI. Pemberian ASI sangatlah penting, karena bayi akan
tumbuh sehat, sebab ASI mengandung DHA.
Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi
cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak
mengandung alcohol, nikotin serta bahan pengawet atau pewarna.
Disamping itu harus mengandung :
a. Energi
Untuk pembakaran tubuh, pembakaran jaringan baru,
penghematan energi. Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari
beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi. Penambahan kalori
sepanjang 3 bulan pertama pasca post partum mencapai 500 kkal.
Rata-rata produksi ASI sehari 800 cc yang mengandung 600
kkal. Sementara itu, kalori yang dihabiskan untuk menghasilkan ASI
sebanyak itu adalah 750 kkal. Jika laktasi berlangsung selama lebih
dari 3 bulan, selama itu pula berat badan ibu akan menurun, yang
berarti jumlah kalori tambahan harus ditingkatkan.
Sesungguhnya, tambahan kalori tersebut hanya sebesar 700
kkal, sementara sisanya (sekitar 200 kkal) diambil dari cadanagn
indogen, yaitu timbunan lemak selama hamil. Mengingatkan efisiensi
kofersi energy hanya 80-90 % maka energy dari makanan yang
dianjurkan (500 kkal) hanya akan menjadi energy ASI sebesar 400-
500 kkal. Untuk menghasilkan 850cc ASI dibutuhkan energy 680-807
kkal energy. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan memberikan
ASI, berat badan ibu akan kembali normal dengan cepat.
b. Protein
Selama menyusui ibu membutuhkan tambahan protein di atas
normal sebesar 20 gram/hari. Maka dari itu ibu dianjurkan makan
makanan mengandung asam lemak omega 3 yang banyak terdapat di
ikan kakap, tongkol, dan lemuru. Asam ini akan diubah menjadi DHA
yang akan keluar sebagai ASI. Selain itu ibu dianjurkan makan
makanan yang mengandung kalsium , zat besi, vitamin C, B1, B2,
B12, dan D
c. Sumber Pengatur dan Pelindung (Mineral dan Vitamin)
Unsur unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh.
Ibu menyusui minum air sedikitnya 3 liter setiap hari (anjuran ibu
untuk minum setiap kali habis menyusui). Sumber zat pengatur dan
pelindung biasanya diperoleh dari semua jenis sayuran dan buah-
buahan segar.
 Mineral
 Zat kapur
Untuk pembentukan tulang, sumbernya: susu, keju, kacang-
kacangan dan sayuran berwarna hijau.
 Fosfor
Dibutihkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak,
sumbernya : susu, keju, dan daging.
 Zat besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui
karena dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel,
serta menambah sel darah merah( HB) sehingga daya angkut
oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain:
kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang-kacangan dan
sayuran hijau.
 Yodium
Sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan mental
dan kekerdilan fisik yang serius, sumbernya: minyak ikan,
ikan laut dan garap beryodium.

 Kalsium
Ibu menyusui membutuhan kalsium untuk pertumbuhan gigi
anak, sumbernya: susu dan keju.
 Vitamin
 Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel , jaringan, gigi, dan
tulang, perkembangan syaraf penglihatan, meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap infeksi.
Sumber : kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau
dan buah berwarna kuning ( wortel, tomat, dan nangka).
Selain itu ibu menyusui juga mendapat tambahan berupa
kapsul vitamin A (200.000 IU)
 Vitamin B1 (Thiamin)
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu
metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu
makan yang baik, membantu proses pencernaan makanan,
meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan
mengurangi kelelahan.
Sumbernya: hati, kuning telur, susu, kacang-kacangan, tomat,
jeruk, nanas, dan kentang bakar.
 Vitamin B2 ( Riboflavin)
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu
makan, pencernaan, system urat syaraf, jaringan kilit dan
mata.
Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacang-kacangan,dan
sayuran berwarna hijau.
 Vitamin B3 ( Niacin)
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses
pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan
pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telur, daging, kaldu
daging, hati, daging ayam, kacang-kacangan beras merah,
jamur dan tomat.
 Vitamin B6 ( Pyridoksin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta
kesehatan gigi dan gusi.Sumber : gandum jagung, hati dan
daging.

 Vitamin B12 ( Cyanocobalamin)


Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan
kesehatan jaringan saraf.Sumber : telur, daging, hati, keju,
ikan laut, dan kerang laut.
 Folic Acid
Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukan sel
darah merah dan produksi inti sel.Sumber : hati,daging,
jeroan, dan sayuran hijau.
 Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan
ikat ( untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi
dan gusi, daya tahan terhadap infeksi serta memberikan
kekuatan pada pembuluh darah.Sumber : jeruk, tomat, melon,
brokoli, jambu, mangga, pepaya, dan sayuran.
 Vitamin D
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan
gigi, serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumber : minyak
ikan, susu, margarin, dan penyinaran kulit dengan sinar
matahari sebelum pukul 09 00.
 Vitamin K
Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses
pembekuan darah normal.Sumber : vitamin kuning telur, hati,
brokoli, asparagus, dan bayam.
2. Menu Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-
hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah
yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirien BKM.2003)
Sedangkan menu seimbang adalah menu yang terdiri dari
beranekaragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga
memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel
tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan
(Almatsier,2004). Untuk mendapatkan gizi yang seimbang, yang dianjurkan
adalah karbohidrat sebanyak 60-20% (Proverati.2009)
Faktor yang mempengaruhi penyusunan gizi seimbang menurut
Fancin (2005) yaitu : ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga ), sosial
budaya ( tidak bertentangan), kondisi kesehata, umur, berat badan, aktivitas,
kebiasaan makan dan ketersediaan pangan setempat. Sedangkan menurut
Proverawati (2009) peranan berbagai kelompok bahan tergambar dalam
piramidagizi seimbang yang berbentuk kerucut atau populer dengan istilah
“TRI GUNA MAKANAN”.
Pertama, sumber tenaga yaitu padi padian dan umbi umbian serta
tepung tepungan yang digambarkan di dasar kerucut, kedua sumber zat
pengatur yaitu sayuran dan buah buah di gambarkan bagian tengah kerucut,
krtiga sumber zat pebangun, yaitu kacang kacangan , makanan hewani dan
hasil olahan.
3. Cara Mengolah Makanan yang Sehat Bagi Ibu Nifas
1) Pilih sayur-sayuran, buah buahan ,daging dan ikan yang masih segar
2) Cuci tangan dengan bersih sebelu dan sesudah mengolah makanan
3) Cuci tangan makanan sampai bersih kemudian baru dipotong
4) Masak sayuran sampai layu
5) Oalah makanan sampai benar benar matang
6) Hindari pemakaian zat pewarna dan pengawet
7) Jangan memakai minyak yang sudah berkali kali digunkan untuk
menggoreng
8) Perhatikan kadaluarsa dua komposisi zat gizi makanan . jika dikemas
dalam kaleng, jangan memilih kaleng yang telah penyok atau karatan
9) Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih
10) Jangan biarkan binatang berkeliaran didapur (Ambarwati, 2010)
4. Dampak Kekuarangan Gizi Ibu Nifas

Kekurangan gizi pada ibu nifas menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu
dan bayinya . gangguan pada ibu adalah terganggunya proses pemulihan kondisi
tubuh setelah melahirkan. Gangguan pada bayi eliputi proses pertumbuhan dan
perkembangan anak terganggu, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi.
Kekurangan zat zat esensial menimbulkan pada mata akibat kekurangan vitamin
A , gangguan pada tulang akibat kekurangan vitamin D (Proverawati, 2009)

B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan


1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab


pertanyaaa “what” misalnya air, apa manusia, apa alam, dan
sebagainya (Notoatmodjo, 2012 : 1 Penguasaan pengetahuan erat
kaitannya dengan tingkat pendidikan seseorang. Penelitian
menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka
semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu (Sulistyawati A,
2009 : 104)

C. Tinjaun Konsep Masa nifas


1. Pengertian Masa nifas
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas berlangsung selama kira – kira 6 minggu atau 42 hari,
namun secra keseluruhan akan pulih dlam waktu 3 bulan ( Anggraini
2010, h. 1). Sedangkan menurut (Saifuddin 2009, h. 356), Masa nifas
atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai
6 minggu (42 hari) setelah itu.
2. Tujuan Asuhan Masa Nifas
Menurut Saifuddin (2008, h. 357), asuhan yang diberikan kepada
ibu nifas bertujuan untuk:
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun
psikologi
b. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi
masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada
ibu maupun bayinya.
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
kesehatandini, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi
pada bayi dan perawatan bayi sehat
d. Memberikan pelayanan KB
e. Mendapatkan kesehatan emosi
3. Tahapan dalam Masa Nifas
a. Puerperium dini (immediate puerperium): waktu 0 – 24 jam
post partum. Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan – jalan. Dalam agama islam telah bersih
dan boleh bekerja setelah 40 hari.
b. Puerperium intermedial (early puerperium): waktu 1 – 7 hari
post partum. Yaitu kepulihan menyeluruh alat – alat genetalia
yang lamanya 6 – 8 minggu
c. Remote puerperium (later puerperium): waktu 1 – 6 minggu
post partum. Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan
sehat sempurna, terutama bila selama hamil dan waktu
persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat bisa
berminggu – minggu, bulan atau tahun.
(Anggraini, 2010, h. 3).
4. Perubahan Fisiologis Masa Nifas
a. Perubahan System Reproduksi
1) Perubahan Uterus
Uterus akan menalami pngecilan (involusi) secara
berangsur – angsur sehingga akhirnya kembali seperti
sebelum hamil.
2) Lochea
Menurut (Sunarsih 2011, h. 58) Lokhea adalah
ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lokhea
mempunyai perubahan karena proses involusi. Pengeluaran
lokhea dapat dibagi berdasarkan waktu dan warnanya
diantranya:
a) Lokhea rubra /merah (kruenta)
Lokhea ini muncul pada hari pertama sampai
hari ketiga masa postpartum, warnanya merah dan
mengandung perobekan/luka pada plaseta dan
serabut pada desidua dan chorion. Lokhea ini terdiri
atas sel desidua, verniks caseosa, rambut lanugo, sisa
mekonium dan sisa darah.
b) Lokhea saguinolenta
Lokhea ini berarna merah kuning berisi
darah dan lendir karena pengaruh pasenta darah,
pengeluaranya pada hari ke 3 - 5 hari postparum.
c) Lokhea serosa
Lokhea ini muncul pada hari ke 5 – 9
postpartum. Warnanya biasanya kekuningan atau
kecoklatan. Lokhea ini terdiri atas lebih sedikit darah
dan lebih banyak serum, juga terdiri atas leukosit dan
robekan laserasi plasenta.
d) Lokhea alba
Lokhea ini muncul lebih dari hari ke – 10
post partum. Warnanya lebih pucat, putih
kekuningan, serta lebih bayak mengandung leukosit,
selaut lendir serviks ,dan serabut jaringa yang mati.
3) Perubahan Vagina dan perineum
Pada minggu ketiga, vagina mengecil dan timbul
ruggae (lipatan – lipatan atau kerutan – kerutan) kembali
(Rahmawati 2009, h. 79). Segera setelah melahirkan,
perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh
tekanan bayi yang bergerak maju. Pada postnatal hari ke – 5,
perineum sudah mendapatkan kembali sebagian tonusn-nya,
sekalipun tetap lebih kendur daripada keadaaan sebelum
melahirkan (Anggraini, 2010, h. 40).
4) Perubahan system pencernaan
Kerapkali dibutuhkan waktu 3 – 4 hari sebelum faal
usus kembali normal, meskipun kadar progesterone menurun
setelah melahirkan, namun asupan makanan juga mengalami
penurunan selama satu atau dua hari, gerak tubuh berkurang
dan usus bagian bawah sering kosong jika sebelum
melahirkan diberikan enema. Rasa sakit didaerah perineum
dapat menghalangi keinginan ke belakang (Anggraini 2010,
h. 41.)
5) Perubahan system perkemihan
Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama.
Kemungkinan terdapat spasine sfingter dan edema leher buli
– buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala
janin dan tulang pubis selama persalinan. Urin dalam jumlah
yang besar akan dihasilakan dalam waktu 12 – 36 jam
sesudah melahirkan. Setelah plasenta di lahirkan, kadar
hormon estrogen yang bersifat menahan air akan mengalami
penurunan yang mencolok. Keadaan ini menyebabkan
diuresis. Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam
tempo 6 minggu (Anggraini 2010, h. 42).
6) Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Sebagian besar wanita mengalami ambulasi
(ambulation = bisa berjalan( 4 – 8 jam postpartum.
Ambulasi dini dianjurkan untuk menghindari komplikasi,
meningkatkan involusi dan meningkatkan cara pandang
emosional. Relaksasi dan peningkatan mobilitas artikulasi
pelvic terjadi dalam 6 minggu setelah melahirkan.
Motilitas (gerakan) dan tonus otot gastrointestinal
kembali ke keadaan sebelum hamil dalam 2 minggu setelah
melahirkan. Konstipasi terjadi umumnya selama periode
postpartum awal karena penurunan tonus otot usus, rasa
tidak nyaman pada perineum dan kecemasan. Haemoroid
adalah peristiwa lazim pada periode postpartum awal karena
tekanan pada dasar panggul dan mengejan selama persalinan
(Rahmawati 2010, h.83)
7) Perubahan tanda – tanda Vital
a) Suhu badan
Satu hari (24 jam) postpartum, suhu badan akan
naik sedikit (37.50C-380C) sebagai akibat kerja keras
sewaktu melahirkan, kehilangan cairan cairan, dan
kelelahan. Apabila kedaan normal, suhu badan menjadi
biasa. Biasanya, pada hari ke-3 suhu badan naik lagi
karena adanya pembentukan ASI. Payudara menjadi
bengkak dan berwarna merah karena banyaknya ASI.
b) Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa adalah 60-
80 kali permenit. Sehabis melahirkan biasanya denyut
nadi itu akan lebih cepat.
c) Tekanan darah
Tekanan darah biasanya tidak berubah.
Kemungkinan tekanan darah akan rendah setelah
melahirkan karena ada perdarahan. Tekanan darah tinggi
pada postpartum menandakan terjadinya preeklamsia
postpartum.
d) Pernapasan
Keadaan pernapasan selalu berhubungan dengan
suhu dan denyut nadi. Bila suhu dan nadi tidak normal
maka pernapasan juga akan mengikutinya, kecuali bila
ada gangguan khusus pada saluran nafas (Sunarsih
2011, h. 60).
5. Perubahan Psikologis Masa Nifas
Adanya peran baru sebagai ibu dapat menimbulkan
stress. Bebrapa faktor yang berperan dalam penyesuaian ibu antara
lain:
a. Dukungan keluarga dan teman
b. Pengalaman waktu melahirkan, harapan serta aspirasi
c. Pengalaman melahirkan, merawat dan membesarkan anak
yang lain
d. Pengaruh budaya
Oleh karena itu untuk kebutuhan ibu dalam melewati periode
ini, bidan sebagai provider harus bertindak bijaksana, dapat
menunjukkan rasa empati, menghargai dan menghormati setiap
ibu bagaimana adanya, misalnya memperhatika dengan memberi
ucapan selamat atas kelahiran bayinya yang dapat memberikan
perasaan senang pada ibu (Anggraini 2010, h. 80).
Rubin membagi periode ini menjadi 3 bagian, antara lain:
a. Periode Taking In
1) Periode ini terjadi 1 – 2 hari sesudah melahirkan. Ibu pada
umumnya pasif dan tergantung, perhatiannya tertuju pada
kekhawatiran akan tubuhnya.
2) Ibu akan mengulang – ulang pengalamannya waktu
bersalin dan melahirkan
3) Tidur tanpa gangguan sangat penting untuk mencegah
gangguan tidur
4) Peningkatan nutrisi mungkin dibutuhkan karena selera
makan ibu biasanya bertambah. Nafsu makan yang kurang
menandakan proses pengembalian kondisi ibu tidak
berlangsung normal.

b. Periode Taking hold


1) Berlangsung 2 – 4 hari post partum. Ibu menjadi perhatian
pada kemampuannya menjadi orang tua yang sukses dan
meningkatkan tanggung jawab terhadap bayi
2) Perhatian terhadap fungsi – fungsi tubuh ( misalnya
eliminasi)
3) Ibu berusaha keras untuk menguasai keterampilan untuk
merawat bayi, misalnya menggendong dan menyusui. Ibu
agak sensitif dan merasa tidak mahir dalam melakukan hal
tersebut, sehingga cenderung menerima nasihat dari bidan
karena ia terbuka untuk menerima pengetahuan dan
kritikan yang bersifat pribadi.
c. Periode Letting go
1) Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan sangat
berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang diberikan
oleh keluarga
2) Ibu memiliki tanggung jawab terhadap perawatan bayi. Ia
harus beradaptasi dengan kebutuhan bayi yang sangat
tergantung, yang menyebabkan berkurangnya hak ibu
dalam kebebasan dan berhubungan sosial.
3) Pada periode ini umumnya terjadi depresi postpartum.
(Bahiyatun 2009, h. 64).
6. Pelayanan Kesehatan Masa Nifas
Menurut Kemenkes RI (2016, h.3) Pelayanan
kesehatan ibu nifas oleh bidan dan dokter dilaksanakan minimal 3
kali yaitu:
a. 6 jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan
b. Hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan
c. Hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan.
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan terdiri
dari:
a. Menanyakan kondisi ibu nifas secara umum
b. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernafasan, dan suhu)
c. Pemeriksaan lokhea dan perdarahan
d. Pemeriksaan kondisi jalan lahir dan tanda infeksi
e. Pemeriksaan kontraksi rahim dan tinggi fundus uteri
f. Pemeriksaan payudara dan anjuran pemberian ASI Eksklusif
g. Pemberian kapsul Vit.A
h. Pelayanan kontrasepsi pasca persalinan
i. Konseling
j. Tatalaksan pada ibu nifas sakit atau ibu nifas dengan
komplikasi

Kerangka teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Faktor yang Gizi masa nifas


mempengaruhi: 1.Pengertian
1.Pendidikan 2.Kegunaan gizi
2.Informasi pada ibu nifas Tinggi

3.Budaya 3.Sumber gizi ibu Rendah


nifas
4.Pengalaman
4.Petunjuk
5.Sosial ekonomi pengolahan
makanan sehat

Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2007)

D. TINJAUAN KONSEP TENTANG MASA NIFAS


1. Pengertian Masa Nifas
a. Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah bayi
dan plasenta lahir, mencakup enam minggu sampai delapan
minggu berikutnya yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat
kandungan seperti kondisi sebelum hamil (Mochtar,1998)
b. Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah
kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu
saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal
(Marmi,2011)
c. Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Masa nifas atau pierperium dimulai sejak 2 jam
setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu atau 42 hari
setelah itu. Puerperium adalah masa puih kembali, mulai dari
persalinan setelah seperti prahamil (Sunarsih dkk,2011;h.1)
d. Masa nifas aatau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahir
plasenta sampai dengan 6 minggu (42hari)
(Prawirohardjo,2010;h.356)
2. Tujuan Asuhan Masa Nifas
Semua kegiatan yang dilakukan, baik dalam bidang kebidanan
maupun dibidang lain selalu mempunyai tujuan agar kegiatan tersebut
terarah dan diadakan evaluasi dan penilaian . tujuan dari peratan masa
nifas adalah :
1. Memulihkan kesehatan umum penderita
a) Menyediakan makanan sesuai kebutuhan
b) Mengatasi anemia
c) Mencegah infeksi dengan memperhatikan kebersihan dan
sterilisasi
d) Mengembalikan kesehatan umum dengan pergerakan otot ntuk
memperlancar peredaran darah
2. Mempertahankan kesehatan psikologis
3. Mencegah infeksi dan komplikasi
4. Memperlancar pembentukan air susu ibu (ASI)
5. Mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri
sampai masa nifas selesai dan memelihara bayi dengan baik,
sehingga bayi dapat mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang normal.

Tinjauan Umum Tentang Masa Nifas


1. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas (peurperium), berasal ddari bahsa Latin, yaitu
puer yang artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan
atau masa sesudah melahirkan (Saleha,2009,p;4)

E. Hipotesis (jika ada)

Target yang ingin dicapai dalam Program ibu nifas dimulai dengan
dilakukan pemantauan pada sasaran kebutuhan nutrisi ibu nifas , sedang dan
rendah secara langsung dengan harapan komplikasi dapat dicegah dan diatasi
secara dini. Deteksi dini faktor risiko dalam masa nifas merupakan upaya
yang baik untuk mencegah terjadinya komplikasi dalam ibu nifas . Deteksi
dini pada ibu nifas adalah suatu kegiatan pengenalan dini secara proaktif
pada ibu nifas untuk menemukan adanya masalah atau faktor resiko yang
dapat terjadi. Deteksi dini ibu nifas bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan
ataupun swadaya masyarakat.
BAB III

TINJAUAN KASUS

Tanggal /Jam Pasien Masuk : 24 September 2017 / 10.30 WIB

Tempat : Rumah Ny. N desa Rowoyoso

I. DATA SUBJEKTIF

A. Biodata Klien

IBU SUAMI

Nama : Ny. N Tn. A

Umur : 28 tahun 36 tahun

Agama : Islam Islam

Pendidikan : SMP SD

Pekerjaan : IRT Buruh

No. telp/HO : 0858006xxxxx

Alamat : Rowoyoso
B. Keluhan

Ya Tidak Keterangan

 Pusing :-
 Konstipasi :-
Sering Berkemih : Sudah 1 minggu yang lalu, tidak disertai nyeri,
panas, dan gatal, sedikit mengganggu aktifitas
karena harus bolak balik ke kamar mandi,
 namun bila sudah berkemih terasa lega
Gangguan Tidur & :-
 Mudah Lelah
 Varises dan Wasir :-
 Sesak Nafas :-
 Perdarahan :-
 Nyeri Perut Bawah :-
Kontraksi Braxton : Sudah sekitar 1 minggu yang lalu, kenceng-kenceng
Hicks tidak kuat, tidak menyebabkan keluar flek/cairan dari
jalan lahir, dan tidak terasa nyeri, sehari kira – kira
 10 kali dan tidak mengganggu aktivitas.
Lain lain : Mudah lelah, dan sering keluar keringat dingin
walaupun ibu tidak bekerja berat, tidak disertai
 demam, dan tidak disertai kejang.

C. Riwayat Menstruasi

1. HPHT : 29 Juni 2016

2. Siklus : ±28 hari

3. HPL : 6 April 2017

D. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu

Tabel 3.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

Kehamilan Persalinan
Jenis Bayi Caca ke
No Umur
Kea Tem Peno pers Langs P t ad
kehamil J.K BB
daan pat long alina Mena B Baw aa
an
n ngis aan n
1 2 bulan Abo
rtus
2 9 bulan Baik Rum Bida Spo ya ♂ 3300 lu tidak seh
ah n ntan p at
a

Nifas Keadaan anak sekarang


Lochea Lactase Involusi Keadaan Umur keadaan
Normal
Normal Lancar Normal baik 6 th Sehat

E. Riwayat Kehamilan Sekarang

Tabel 3.2 Riwayat Kehamilan Sekarang

BB Sebelum Hamil : 42 Kg
Trimester I Trimester II Trimester III
ANC berapa 2x di BPM 1x di Posyandu 2x di BPM
kali?/di 4x di BPM
Keluhan Mual, lemes Pusing Pilek, Pusing
Pesan Nakes Periksa rutin Periksa rutin, -
istirahat cukup dan
makan – makan
yang bergizi
Imunisasi TT - TT 1 (21-11-2106) -
TT 2 (19-12-2016)
Suplemen - Vitamin Pamol
Novabion 10 tablet Vit C
Vitanol F 10 tablet Novabion 10
Kalk 10 tablet tablet
BC 10 tablet
Diminum rutin
Kenaikan BB Tetap Naik 2 kg Tidak ada
kenaikan berat
badan
Gerakan Janin Belum terasa Aktif Aktif
F. Riwayat Kesehatan

1. Klien

Ya Tidak Keterangan
 Diabetes Militus :-
 Penyakit Jantung :-
 Hipertensi :-
 Anemia :-
 Asma :-
 Hepatitis :-

2. Keluaraga

Ya Tidak Keterangan
 Diabetes Militus :-
 Penyakit Jantung :-
 Hipertensi :-
 Anemia :-
 Asma :-
 Hepatitis :-
 Keturunan Kembar :-

G. Keadaan Psikososial

1. Penerimaan ibu terhadap kehamilan

Ibu mengatakan sangat menerima dan mengharapkan kehamilan

ini.

2. Penerimaan keluarga terhadap kehamilan

Ibu mengatakan keluarga sangat menerima dan mendukung

kehamilan ibu, dan selalu memberikan perhatian terhadap ibu.

3. Rencana pengasuhan anak

Ibu mengatakan akan mengasuh anaknya sendiri dengan suami


4. Budaya keluarga yang dianut

Ibu mengatakan keluarga menganut kebudayaan pada kehamilan

hanya pada kehamilan pertama saja, untuk kehamilan kedua atau

ketiga tidak ada kebudayaan khusus.

5. Kekhawatiran khusus terhadap persalinan

Ibu mengatakan sedikit khawatir terhadap persalinannya nanti.

H. Pola Kehidupan Sehari – hari

Tabel 3.3 Pola Kehidupan Sehari-hari

Pola Sebelum Hamil Selama Hamil


1. NUTRISI
a. Pola makan / banyaknya ±2x porsi sedang
± 3-4 x/hari porsi
sedang
Minum / banyaknya ±4-5 gelas / hari ±7-9 gelas /hari
b. Keluhan Tidak ada Tidak ada
c. Makanan yang sering Nasi, sayur, Nasi, sayur, tempe,
Dikonsumsi tempe, tahu, telur, tahu, air putih
teh, air putih

2. ELIMINASI
a. Pola BAB ± 1x/hari ± 1x/hari
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Konsistensi Lunak, padat Padat
b. Pola BAK ± 3-4 x/hari ±7-8 / hari
Keluhan Tidak ada Tidak ada
3. ISTIRAHAT
Lamanya ± 6-8 jam Siang ± 1-2 jam
Malam ± 6-8 jam
4. AKTIVITAS
a. Aktivitas di rumah Mencuci, Mencuci,
memasak, bersih memasak, bersih –
– bersih rumah bersih rumah
b. Aktivitas di luar rumah Belanja Jalan – jalan pagi

c. Aktivitas yg,melelahkan Mencuci Mencuci


5. SEKSUAL
a. Frekuensi ± 3x seminggu ± 2x seminggu
b. Keluhan yg.dirasakan Tidak ada Tidak ada

6. KEBIASAN YANG
MEMPENGARUHI
KESEHATAN
a. Merokok (aktif/pasif) Pasif (suami) Pasif (suami)
b. Minum obat – obatan di Kadang-kadang Tidak pernah
luar resep
c. Minum kopi Tidak pernah Tidak pernah
d. Minum sofdrink, alcohol Kadang-kadang Tidak pernah
e. Memakai pakaian ketat Tidak pernah Tidak pernah
f. Memakai sandal / sepatu Tidak pernah Tidak pernah
hak tinggi
g. Pantangan makanan Tidak pernah Tidak pernah

I. Pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan

a. Pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi dan cairan ibu hamil

Ibu mengatakan seorang ibu hamil harus makan – makanan yang

bergizi seperti sayur mayur, buah, dan makannya harus banyak

b. Pengetahuan tentang kebutuhan istirahat dan aktivitas

Ibu mengatakan ibu hamil harus banyak istirahat, setiap siang

dipastikan harus tidur, dan jangan kerja yang berat – berat.

c. Pengetahuan tentang perawatan payudara

Ibu mengatakan perawatan payudara yaitu membersihkan daerah

puting dan payudara menggunakan air hangat ± 2x seminggu

d. Pengetahuan tentang senam hamil

Ibu mengatakan mengetahui tentang senam hamil yaitu senam

untuk ibu – ibu hamil yaitu, seperti latihan pernafasan, latihan

mengejan, dll dan ibu pernah mengikutinya


e. Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dan penanganannya

Ibu mengatakan salah satu tanda bahaya kehamilana adalah

perdarahan, kejang, dan tidak merasakan gerakan janin. Dan

menanganinya dengan cara membawa ke tenaga kesehatan

f. Pengetahuan tentang tanda – tanda persalinan

Ibu mengatakan tanda – tanda persalinan adalah rasa ingin

meneran, dan mulas seperti ingin BAB.

II. DATA OBJEKTIF

Tabel 3.3 Data Objektif

A. Biodata Umum B. Tanda – tanda vital


1. KU : Baik 1. Tekana Darah : 100/70 mmHg
2. Kesadaran : Composmentis 2. Nadi : 88 x/menit
3. BB Sekarang : 43 kg 3. Pernafasan : 22 x/menit
4. LILA : 23 cm 4. Suhu : 36,6 0C
5. Tinggi Badan : 148 cm
6. IMT : BB/TB2=
42/(1,48)2 =
42/2,1904=
19,1 kg/m2

C. Status Present

a. Wajah : Simetris, pucat, tidak ada cloasma

gravidarum, tidak oedem

b. Mata : Simetris, conjungtiva anemis, sklera tidak

ikterik, fungsi penglihatan normal

c. Hidung : Simetris, septum di tengah, tidak ada

sekret, tidak ada polip, tidak ada


perdarahan, tidak ada benjolan, fungsi

penciuman normal.

d. Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak

ada perdarahan, tidak ada benjolan, fungsi

pendengaran normal.

e. Dada, Payudara : Simetris, tidak terdengar bunyi mengi,

pernafasan teratur, tidak ada retraksi

dinding dada, puting susu menonjol, tidak

ada luka bekas operasi, hyperpigmentasi

areola, putting bersih, teraba lunak, tidak

ada benjolan, colostrum sudah keluar.

f. Abdomen

1) Inspeksi : Tidak ada bekas operasi, ada linea nigra,

tidak ada striae gravidarum

2) Palpasi Bimanual :

LI : TFU : 3 jari diatas pusat

Bagian fundus teraba bagian bulat, lunak

dan tidak melenting

LII : Pada sebelah kiri teraba bagian kecil –

kecil janin

Pada sebelah kanan, teraba bagian keras

datar memanjang

LIII : Bagian bawah, teraba bulat, keras dan


melenting, masih bisa digoyangkan

LIV : Belum masuk pintu atas

panggul 5/5 bagian

g. Auscultasi DJJ : 143 x/menit, teratur, terdengar jelas di

kanan bawah pusat

h. TFU Mc.Donal : 27 cm

i. TBJ : (27-12)x155= 2325 gram

j. Panggul Luar

1) Distansia spinarum : 23 cm ( normal 23 – 26 cm)

2) Distansia cristarum : 26 cm ( normal 26 – 29 cm)

3) Conjugate eksterna : 19 cm (normal 18 – 20 cm)

4) Lingkar panggul : 87 cm ( normal 80 – 90 cm)

k. Ekstremitas atas : Simetris, teraba hangat, tidak oedem,

capillary refill < 2 detik

l. Ekstremitas bawah : Simetris, teraba hangat, tidak oedem, tidak

varises, capillary refill < 2 detik, reflek

patella kanan dan kiri positif

m. Punggung : Tidak ada kelainan bentuk tulang

punggung, tidak ada nyeri ketuk pinggang

n. Genetalia : Tidak dikaji

o. VT : Tidak dilakukan

p. Anus : Tidak dikaji


D. Pemeriksaan Penunjang

1. Hb : 9 gr%

2. Urin protein : Negatif

3. Urin glukosa : Positif 1 (ibu habis minum dan makan yang

manis)

4. Golongan darah : A, (dilihat di buku KIA)


BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif
adalah penelitian yang menggambarkan fenomena yang ditemukan dan
hasil penelitian disajikan ada adanya (Sugiyono,2007). Sedangkan
menurut Notoatmojo (2010) penelitian deskriptif kuantitatif adalah
penelitian yang dialkukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau
diskripsi suatu keadaan secara objektif. Metode ini di gunakan untuk
memecahkan atau menjawab permasalhan yang sedang dihadapi pada
situasi sekarang atau yang sedang terjadi . penelitian ini menggambarkan
tentang pentinganya kebutuhan gizi masa nifas

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Wonokerto 1 Kabupaten Pekalongan

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tgl 29 s/d 31 januari 2017.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Populasi adalah sekelompok orang atau objek dengan satu karakteristik umum
yang dapat di observasi (Sulistyaningsih, 2011 : 64). Semua Ibu Nifas
dipuskesmas wonokerto 1 kabupaten pekalongan

2. Sampel

Sampel adalah subset yang di cuplik dari populasi, yang akan diamati dan di ukur
oleh peneliti (Sulistyaningsih, 2011 : 65). Sehubungan dengan keterbatasan biaya
dan waktu yang dimiliki, saya mengambil sampel dalam penelitian ini adalah
semua Ibu nifas dipuskesmas wonokerto 1 kabupaten pekalongan tahun 2017

D. Cara pengumpulan Data

1. Pengumpulan data

Alat ukur yang di dalam peneltian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah
suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden untu di jawabnya ( Sulistyaningsih, 2011 : 122).

Jenis data yang di kumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer meliputi pengetahuan, sikap, tentang pentingnya gizi masa nifas ,
semua data tesebut diatas diperoleh dari hasil pengisian kuesioner, sedangkan data
sekunder yaitu data penunjang dari data primer.

2. Data yang dikumpulkan adalah :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang di ambil secara langsung dari responden
menggunakan kuesioner dengan metode angket. Data primer dalam penelitian ini
adalah pengetahuan gizi tentang masa nifas

b. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer yang di peroleh
dari instansi terkait berupa : pencacatan dan pelaporan cakupan progam
pentingnya gizi masa nifas .

E. Langkah Pengoloahan Data


Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument
pengumpulan data berupa alat ukur kuesioner yang di buat khusus oleh peneliti
sendiri dengan berpedoman pada perpustakaan yang ada. Setelah data terkumpul
dari lembar kuesioner yang ada maka dilakukan pngolahan data.

1. Pengolahan data tersebut dengan tahap- tahap sebagai berikut :

a. Editing

Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan memeriksa
kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan kseragaman data.

b. Koding

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban atau data
perluh disederhanakan yaitu dengan simbol- simbol tertentu, untuk setiap jawaban
(pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan memberi nomor halaman, daftar
pertanyaan, nomor variabel, nama variabel, dan kode.

c. Tabulasi data

Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data kedalam satu
tabel menurut sifat- sifat yang di miliki yang mana sesuai dengan tujuan peneltian
ini dalam hal I I dipakai tabel untuk penganalisaan data.

2. Analisa Data

Analisa data yang di gunakan dalampenelitian ini deskriptif adalah


dengan menggunakan presentasi dengan rumus distribusi frekuensi sebagai
berikut :

P = x 100%

Keterangan :

P : Presentase yang di cari

F : Frekuensi atau variabel yang di teliti

n : Jumlah sampel
F. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi PUSKESMAS


WONOKERTO 1 KABUPATEN PEKALONGAN yang tembusannya di
sampaikan ke Kepala Rumah Sakit . Setelah mendapat persetujuan barulah
melekukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

1. Infoment Consent

Infoment consent atau lembar persetujuan di berikan kepada subyek yang


akan di teliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan dan
dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika
pengetahuan gizi pada masa nifas , maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan tersebut. Jika gizi pada masa nifas menolak untuk di teliti maka
peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak- haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kesehatan ibu nifas peneliti tidak mencatumkan nama


koresponden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor pada
masing- masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi gizi pada masa nifas di jamin oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil
riset.
DAFTAR PUSTAKA

Bahiyadatun. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas Normal. EGC : Jakarta

Cunningham,dkk. 2002. obtetri wiliam, edisi 23. EGC : Jakarta

Indriyani, Diyan. 2013. Aplikasi Konsep dan Teori Keperawatan Maternitas


Postpartum dengan kematian janin. Ar-ruzz Media. Jogjakarta

Maryunani, Anik. 2009. Asuhan Pada Ibu dalam Masa Nifas. CV.trans Info
Media: jalakarta

Riaty,Zufrias. 20009. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Universitas


Baiturahmah:Padang

Sastrawinata, sulaiman, 1983. Obstetric fisiologi. Fakultas kedokteran :Bandung

Saleha, 2009

SDKI, 2008

WHO. MDGs, 2010


KUESIONER PENELTIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN GIZI


MASA NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WONOKERTO 1
KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2017

1. Identitas Responden

No. Responden :

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Alamat :

2. Petunjuk Pengisian

Berikan tanda ceklis pada satu kolom yang benar yang disediakan.

Keterangan jawaban B (benar ), S (salah)

A. Tingkat Tahu

No Pertanyaan B S

1. Masa nifas merupakan proses pemulihan rahim dan alat-alat


reproduksi yaitu proses mengecilnya kembali rahim ke ukuran
semula
Ibu membutuhkan
2. gizi yang cukup saat nifas, kualitas dan jumlah
makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah asi
yang dihasilkan

Nutrisi adalah zat-zat yang diperoleh dari makanan

Sumber zat besi untuk kebutuhan ibu nifas terkadang dalam makanan
syuran saja

Kalau ibu dalam masa nifas kekurangan asupan gizi ibu akan merasa
tidak lemah atau tidak

Sumber makanan yang bergizi bagi ibu nifas adalah daing, ikan,
telur, kacang , tahu, tempe, buah, sayuran dan beras

Gizi mempunyai nilai yang sangat penting untuk mempercepat


kembali rahim seperti semula

Asam folat adalah vitamin yang esensial bagi tubuh

Ibu nifas tidak membutuhkan kebutuhan gizi

Vitamin yang dibutuhkan ibu nifas adalah vitamin A, Vitamin B6


dan Vitamin D

B. Tingkat Paham
No Pertanyaan B S

1. Kalori dan protein tidak dibutuhkan ibu dalam


masa nifas
2. Kalsium dan vitamin di
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, ER.2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta:Nuha Medika


Anggraini,Y. 2010. Asuhan kebidanan masa Nifas. Yogyakarta:Pustaka Rihama
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Jakarta: Buku
kedokteran:EGC
Gambaran Pengetahuan IBU Nifas Tentang Kebutuhan Nutrisi Masa Nifas Di
Wilayah Kerja Pusksmas Guguk Pnjang Bukit
tinggi.http://erjounal.stikesprimanusantara.ac.id/index.php/LPK/article/view/317/
pdf
Masruroh.2013.Buku Panduan Praktik Ketrampilan Asuhan Kebidanan Nifas.
Yogyakarta:Parama Publishing
Retno wulandari,setyo dkk.2011.Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas.Yogyakarta
:Gosyen Publishing
Roito H,Juraidi dkk.2013.Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan Deteksi Dini
Komplikasi.Jakarta:EGC
Rini,dkk. 2013. Hubungan Antara Status Nutrisi Pada Ibu Nifas Dengan
Penyembuhan Luka Perineum di Wilayah Kerja Puskesmas Cukir Kabupaten
Jombang
Pitriani , Risa. 2014. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal. Yogyakarta :
CV Budi Utama
Purwanti, E. 2012. Asuhan Kebidanan Untuk Ibu Nifas. Yogyakarta :
Cakrawala Ilmu
Sari, S. 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Nutrisi Pada Ibu Nifas.
Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Soleha , Siti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta :
Salemba Medika
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dipaparkan sebelumnya maka, dapat disimpulkan bahwa :

1.Pengetahuan ibu nifas menunjukan dari 30 orang ibu nifas yang mempunyai
pengetahuan bersadasarkan tingkat tahu terbanyak pada kategori baik sebesar
(63%)

2. pengetahuan ibu nifas menunjukan dari 30 orang ibu nifas yang mempunyai
pengetahuan berdasarkan tingkat paham terbanyak baik sebesar (65%)

3. pengetahuan ibu nifas menunjukkan dari 30 orang ibu nifas yang mempunyai
pengetahuan berdasarkan tingkat terbanyak pada kategori baik sebesar (50%)

B. Saran

Dari kesimpulan hasil penelitian gambaran pengetahuan ibu nifas


Puskesmas Wonokerto 1 Kabupaten Pekalongan tahun 2017. Maka dapat
dikemukakan beberapa saran yaitu :
1.Bagi Puskesmas Wonokerto 1 Kabupaten Pekalongan

Untuk dapat meningkatkan pelayanan yang bermutu dan berkualitas dalam


memberikan asuhan kebidanan terutama pada ibu nifas yang sesuai dengan
standar optimal pelayanan.

2.Bagi Ibu Nifas :

a. diharapkan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan


gizi masa nifas dan mengonsumsi makanan yang begizi

b. diharapkan untuk meningkatkan pemahamannya tentang pemenuhan kebutuhan


gizi masa nifas

c. diharapkan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan tanpa ada pantangan
makanan

3.Bagi bidan :

Bidan dapat memberikan pelayanan dan informasi pada ibu nifas khususnya
tentang gizi masa nifas secara optimal supaya ibu ifas mendapatkan pengetahuan
yang cukup

4.Bagi Peneliti Selanjutnya :

Laporan Tugas Akhir (KTI) ini diharapkan digunakan sebagai acuan belajar untuk
mengembagkan penelitian yang lain.

Anda mungkin juga menyukai