Anda di halaman 1dari 20

ANALISA DAN

PEMBAHASAN JURNAL

KELOMPOK 5:
1. ELFIRA ARDIANI PUTRI
2. EKO RATNASARI
3. WARDAH ARUM SEPTIYANI
JUDUL JURNAL
Comparative Effect of Massage Therapy versus Kangaroo Mother Care
on Body Weight and Length of Hospital Stay in Low Birth Weight
Preterm Infants

Perbandinggan Penggaruh Terapi Pijat Dan Perawatan Metode


Kangguru (KMC) Pada Berat Badan Dan Lama Rawat Inap Di Rumah
Sakit Pada BBLR Dan Bayi Prematur
IDENTITAS JURNAL
SUMBER
Hindawi Publishing Corporation International Journal of Pediatrics Volume
2014, Article ID 434060, 4 pages http://dx.doi.org/10.1155/2014/434060

PENULIS
Priya Singh Rangey and Megha Sheth

TUJUAN
untuk membandingkan efektifitas terapi pijat dan perawatan KMC pada
penambahan berat badan dan lama rawat inap di rumah sakit pada bayi prematur
dengan berat badan lahir rendah
PERTANYAAN KLINIS

.

Dari penggunakan metode terapi pijat dan perawatan


metode kangguru (KMC), manakah yang lebih efektif
untuk peningkatan berat badan dan lama rawat inap
di rumah sakit
RESUM PICO

Patien of problem : Bayi prematur dan BBLR yang dirawat di rumah sakit
Intervention : Terapi pijat (Masage Terapi )
Comparation : Perawatan Metode Kangguru ( Kanggoro Mother Care)
Outcome : Kenaikan berat badan dan lama rawat inap di rumah sakit
SEARCHING LITERATURE
Kata kunci yang digunakan dalam melakukan pencarian artikel dengan
menuliskan kombinasi kata kunci terapi pijat, metode kangguru (KMC), BBLR.
Pencarian dilakukan pada data base google scolar
METODE PENELITIAN

Penelitian kuasi eksperimental dilakukan dengan sampel praktis


sebanyak 30 subjek di NICU Rumah Sakit VS pada tahun 2013. Bayi
yang lahir dengan usia kehamilan <37 minggu, berat badan lahir rendah,
dan stabil secara medis diikutsertakan dan bayi yang tidak stabil secara
medis, memiliki kelainan bawaan, ortopedi, atau genetik, atau
berventilasi dikeluarkan. Informed consent diambil dari orang tua. Bayi-
bayi tersebut dibagi secara acak dalam 2 kelompok yang masing-masing
kelompok terdiri dari 15 bayi.Kelompok 1 menerima terapi
pijat ,kelompok 2 menerima metode kanguru (KMC)
HASIL PENELITIAN
Data dianalisis menggunakan SPSS versi 16. Uji Wilcoxon digunakan
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antar
kelompok. Mann Whitney- Tes diterapkan untuk menentukan apakah
ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok atau tidak. Baik
terapi pijat dan metode kanguru (KMC), masing-masing, ditemukan
efektif dalam meningkatkan berat badan ( = 0,001, = 0,001).Namun
keduanya ternyata sama-sama efektif untuk meningkatkan berat badan
( = 0,328)dan mengurangi rawat inap di rumah sakit ( = 0,868)
ANALISIS JURNAL
1. Apakah penelitian ini menjawab tujuan penelitian?
Ya. Maksud dan tujuan penelitian ini adalah membandingan efektifitas terapi pijat dan KMC
terhadap pertambahan berat badan dan lama rawat inap pada bayi prematur dengan berat
badan lahir rendah.

2. Apakah responden penelitian dilakukan randomisasi?


Ya. Penelitian kuasieksperimental dilakukan dengan sampel praktis sebanyak 30 subyek di
NICU rumah sakit VS pada tahun 2013. Bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang 37
minggu, berat badan lahir rendah, dan stabil secara medis diikut sertakan dan bayi yang tidak
stabil secara medis, memiliki kelainan bawaan, ortopedi, atau genetik, atau berfentilasi di
keluarkan. Informed consent diambil dari orangtua. Bayi-bayi tersebut di bagi secara acak
dalam dua kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 15 bayi kelompok.
ANALISIS JURNAL
3. Apakah responden dalam penelitian ini di perhitungkan dalam kesimpulan?
Ya. Terapi pijat dan KMC sama-sama efektif dalam meningkatkan berat badan dan
mengurangi masa rawat inap di rumah sakit. Data dianalisis menggunakan SPSS versi
16. Uji Wilcoxon digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang
signifikan antar kelompok. Baik terapi pijat dan KMC, masing-masing, ditemukan
efektif dalam meningkatkan berat badan ( = 0,001, = 0,001). Namun keduanya
ternyata sama-sama efektif untuk meningkatkan berat badan ( = 0,328)dan mengurangi
rawat inap di rumah sakit ( = 0,868).

4. Apakah semua yang terlibat dalam penelitian “Buta” terhadap intervensi yang
diberikan?
Tidak. Dalam penelitian ini ada dua kelompok bayi yang dilakukan dua terapi yang
berbeda
ANALISIS JURNAL
5. Apakah karakteristik responden di tetapkan secara jelas dan terkontrol secara acak?
Ya. Bayi-bayi tersebut di bagi secara acak dalam dua kelompok yang masing-masing
kelompok terdiri dari 15 bayi. Kelompok 1 menerima terapi pijat. Kelompok 2
menerima KMC.
6. Apakah perlakuan tiap responden sama disetiap kelompok?
Ya. Kelompok 1 menerima terapi pijat dan Kelompok 2 menerima KMC masing-
masing dilakukan minimal 15 menit tiga kali sehari selama 5 hari.
ANALISIS JURNAL
7. Apakah efek intervensi dilaporkan secara komprehensif?
Ya. Berat badan diukur sebelum intervensi pada hari ke-1 dan setelah intervensi pada
hari ke-5, sedangkan lama rawat inap dihitung sejak hari lahir hingga keluar. Tingkat
signifikansi dipertahankan pada 5%.

8. Apakah ketepatan estimasi atau efek intervensi dilaporkan?


Ya. Tingkat signifikansi dipertahankan pada 5%.

9. Apakah manfaat dari intervensi lebih besar dari kerugian pada responden?
Ya. Terapi pijat dan KMC dapat digunakan secara bergantian karena keduanya sama-
sama efektif. Dalam situasi di mana tenaga profesional tidak tersedia untuk
menerapkan terapi pijat, KMC dapat digunakan sebagai pengganti pijat. KMC juga
lebih ramah masyarakat karena tidak memerlukan pengaturan atau pelatihan khusus.
Dia dapat diberikan kapan saja sesuai keinginan ibu. Selain itu, prosedur ini dapat
dilakukan oleh anggota keluarga lainnya tanpa kehadiran ibu.
ANALISIS JURNAL

10. Dapatkan hasil diterapkan pada populasi local anda?


Ya. Terapi pijat dan KMC sama-sama efektif dalam meningkatkan berat badan dan
mengurangi masa rawat inap di rumah sakit. Terapi pijat dan KMC dapat digunakan
secara bergantian karena keduanya sama-sama efektif. Dalam situasi di mana tenaga
profesional tidak tersedia untuk menerapkan terapi pijat, KMC dapat digunakan
sebagai pengganti pijat. KMC juga lebih ramah masyarakat karena tidak memerlukan
pengaturan atau pelatihan khusus.
ANALISIS JURNAL
11. Apakah intervensi dalam penelitian dapat memberikan mafaat yang lebih
dibandingkan intervensi yang telah ada sebelumnya?
ya. Para peneliti telah memberikan berbagai bentuk stimulasi tambahan
kepada bayi prematur yang dirawat di rumah sakit dalam upaya untuk memperkaya
lingkungan unit perawatan intensif neonatal (NICU) atau untuk mempercepat
perkembangan. Dua intervensi yang paling banyak dipelajari adalah terapi pijat dan
perawatan ibu kanguru. Di negara-negara berkembang, sumber daya keuangan dan
sumber daya manusia untuk perawatan neonatal terbatas dan bangsal rumah sakit
untuk bayi BBLR sering kali penuh sesak. KMC dan terapi pijat adalah pendekatan
hemat biaya yang dapat digunakan oleh semua orang tanpa memandang status
keuangan mereka.
PEMBAHASAN JURNAL
Pada jurnal ini dibahas tentang terapi pijat dan KMC pada BBLR, dimana BBLR merupakan
kondisi dari seorang bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram atau 2.5 kg. BBLR
dapat terjadi pada kondisi bayi prematur yang lahir kurang bulan maupun bayi yang lahir cukup
bulan dan memiliki masalah pada proses pertumbuhannya selama masa kehamilan ,sedangkan
terapi pijat atau massage menurut American Association of Massage Therapy (AMTA)
didefinisikan sebagai manipulasi pada jaringan lunak yang dilakukan secara manual dengan
menggunakan tangan atau tubuh untuk memegang, menggerakkan, dan atau memberikan
penekanan pada tubuh, pijat juga disebut sebagai”sentuhan metode logis yang dimaksudkan
untuk merangsang bayi” dan KMC adalah kontak kulit diantara ibu dan bayi secara dini, terus-
menerus dan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannya adalah agar bayi kecil
tetap hangat.
Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa terapi pijat dan metode kanguru (KMC) yang dilakukan
minimal 15 menit tiga kali sehari selama 5 hari sama-sama efektif dalam meningkatkan berat
badan dan mengurangi masa rawat inap di rumah sakit. Sedangkan jika berdasarkan teori metode
kanguru bisa dilakukan secara intermiten yaitu bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat
membutuhkan perawatan intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi sedangkan metode
kanguru kontinu yaitu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil, dan bayi harus dapat bernapas
secara alami tanpa bantuan oksigen. Kedua metode tersebut menurut teori dilakukan minimal 2-
LANJUTAN...
Tabel hasil penelitian
Tabel 1: Perbandingan rata-rata berat badan pada Kelompok A dan B

Tabel 2: Perbandingan perbedaan rata-rata Kelompok A dan B terhadap berat badan dan lama rawat inap di
rumah sakit
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
JURNAL
Kelebihan jurnal:

 Hasil penelitian membuktikan bahwa terapi pijat dan KMC efektif untuk
meningkatkan berat badan bayi BBLR
 KMC mudah dilakukan dan ekonomis.
 Meningkatkan bonding antara ibu dan bayi

Kelemahan jurnal:

 Tidak adanya pemantauan dalam jumlah makanan,urien output,tingkat metabolisme


basal
 Tidak adanya pemantauan aktifitas vagal seperti
elektroencephalography,electrogastrography.meskipun pemantauan ini diluar lingkup
fisioterapi namun tetap harus dipantau.
 Ibu tidak diajari melakukan terapi pijat.
 Pembagian kelompok tidak konsisten di dalam tabel menggunakan kelompok A dan B
di pembahasan menggunakan kelompok 1 dan 2
KESIMPULAN
Setelah dilakukan analisa pada jurnal ini didapat hasil bahwa terapi pijat dan KMC sama-
sama efektif dalam meningkatkan berat badan bayi BBLR yang lahir prematur dan
menguranggi lama rawat inap di rumah sakit. Terapi pijat dan KMC dapat diterapkan
secara bergantian karena keduannya sama-sama efektif .Apabila tidak ada fisioterapi yang
melakukan pijat ,KMC dapat dilakukan sebagai pengganti pijat.
Pada penelitian ini baik terapi pijat dan KMC, masing-masing, ditemukan efektif dalam
meningkatkan berat badan ( = 0,001, = 0,001). Namun keduanya ternyata sama-sama
efektif untuk meningkatkan berat badan (= 0,328)dan mengurangi rawat inap di rumah
sakit ( = 0,868).
Tidak ada perbedaan yang signifikan pada responden yang dilakukan terapi pijat dan
KMC. Tingkat signifikan dipertahankan pada 5%
SARAN
Dalam analisis jurnal ini ada beberapa saran yang dapat disampaikan yang
kiranya bermanfaat dalam peningkatan pelayanan terhadap pasien BBLR untuk
meningkatkan berat badan dan mengurangi lama rawat inap sebagai berikut :
1. Saran bagi perawat
Perawat diharapkan lebih berkotribusi serta berperan aktif dalam perawatan
pasien BBLR dan membantu serta mengedukasi ibu untuk KMC.
2. Saran bagi RS
Diharapkan RS dapat menggunakan metode terapi pijat dan metode
kangguru (KMC) pada BBLR untuk meningkatan pelayanan keperawatan
meski dalam keterbatasan sarana prasarana.
3. Saran bagi Peneliti
Diharapkan melakukan penelitian lanjutan dengan jumlah subjektif yang
lebih besar atau lebih banyak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai