Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP / MTs / Sederjat


Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Suhu dan Perubahannya
Kelas / Semester : VII / 1
Alokasi Waktu : 8 x 40 menit (3 pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkrit (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD) & Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1 Mengagumi keteraturan dan 1.1.1 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan kompleksitas benda-benda di sekitar
tentang aspek fisik dan sebagai ciptaan Tuhan
kimiawi, kehidupan dalam
ekosistem, dan peranan
lingkungan serta
mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran yang
dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.1 Menunjukkan sikap teliti, cermat, tekun,
(memiliki rasa ingin tahu; kritis dan bertanggung jawab ketika
objektif; jujur; teliti; cermat; melakukan pengamatan sebagai wujud
tekun; hati-hati; bertanggung implementasi sikap dalam melakukan
jawab; terbuka; kritis; kreatif; pengamatan dan berdiskusi
inovatif dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan

9
pengamatan, percobaan dan
berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan 2.2.2 Menghargai hasil pekerjaaannya sendiri
kelompok dalam aktivitas dan pekerjaan bersama kelompoknya
sehari-hari sebagai wujud sebagai wujud implementasi
implementasi melaksanakan melaksanakan pengamatan dan
percobaan dan melaporkan melaporkan hasil pengamatan
hasil percobaan
3.4 Menganalisis konsep suhu, 3.4.1 Menjelaskan definisi suhu
pemuaian, kalor, perpindahan 3.4.2 Menjelaskan berbagai jenis termometer
kalor, dan penerapannya dalam 3.4.3 Menjelaskan prinsip pembuatan skala
kehidupan sehari-hari termasuk pada termometer zat cair
mekanisme menjaga kestabilan 3.4.4 Menentukan skala termometer tak
suhu tubuh pada manusia dan berskala dengan membandingkan dengan
hewan termometer Celcius
3.4.5 Membandingkan skala termometer
Celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin
3.4.6 Menghitung konversi skala suhu dari
satu skala ke skala yang lain
3.4.7 Menjelaskan definisi pemuaian
3.4.8 Membedakan jenis-jenis pemuaian yakni
pemuaian panjang, luas dan volume
3.4.9 Mengaplikasikan persamaan pemuaian
panjang dalam kasus yang relevan dalam
kehidupan sehari-hari
3.4.10 Mencontohkan gejala pemuaian zat cair
dan gas yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari
4.4 Melakukan percobaan untuk 4.4.1 Merangkai alat dan bahan berdasarkan
menyelidiki pengaruh kalor percobaan suhu dan perubahannya
terhadap suhu dan wujud benda Mengamati dan mengukur besaran
serta perpindahan kalor 4.4.2 berdasarkan variabel dalam percobaan
suhu dan perubahannya
Melakukan percobaan pengukuran suhu
4.4.3 menggunakan indera peraba
Menganalisis data skala suhu dan
4.4.4 pengukuran suhu dengan termometer tak
berskala

4.4.5 Menganalisis data percobaan pemuaian


panjang pada zat padat

4.4.6 Menyajikan data hasil percobaan dalam


bentuk tabel maupun grafik
4.4.7 Merancang modifikasi alat pengukur
suhu sederhana

4.4.8 Membuat laporan hasil rancangan secara


tertulis dalam bentuk poster atau laporan
proyek
C. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan
Pertemuan 1
3.4.1 Peserta didik dapat menjelaskan definisi10suhu setelah melakukan percobaan pada
LKPD 1
3.4.2 Peserta didik dapat menjelaskan berbagai jenis termometer setelah melakukan
diskusi
3.4.3 Peserta didik dapat menjelaskan prinsip pembuatan skala pada termometer zat
cair setelah melakukan percobaan pada LKPD 2
3.4.4 Peserta didik dapat menentukan skala termometer tak berskala dengan
membandingkan dengan termometer Celcius setelah melakukan percobaan pada
LKPD 2
3.4.5 Peserta didik dapat membandingkan skala termometer Celcius, Reamur,
Fahrenheit dan Kelvin setelah melakukan diskusi
3.4.6 Peserta didik dapat menghitung konversi skala suhu dari satu skala ke skala
yang lain setelah melakukan diskusi
3.4.7 Peserta didik dapat menjelaskan definisi pemuaian setelah melakukan diskusi
pada LKPD 3 setelah melakukan diskusi
3.4.8 Peserta didik dapat membedakan jenis-jenis pemuaian yakni pemuaian
panjang, luas dan volume
3.4.9 Peserta didik dapat mengaplikasikan persamaan pemuaian panjang dalam kasus yang
relevan dalam kehidupan sehari-hari setelah melakukan diskusi
3.4.10 Peserta didik dapat mencontohkan gejala pemuaian zat cair dan gas yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari setelah melakukan diskusi
4.4.1 Peserta didik merangkai alat dan bahan berdasarkan percobaan suhu dan
perubahannya
4.4.2 Peserta didik mampu mengamati dan mengukur besaran berdasarkan variable
dalam percobaan suhu dan perubahannya
4.4.3 Peserta didik melakukan percobaan pengukuran suhu menggunakan indera
peraba
4.4.4 Peserta didik melakukan percobaan skala suhu dan pengukuran suhu dengan
termometer tak berskala
4.4.5 Peserta didik mampu menganalisis data percobaan pemuaian panjang pada zat
padat
4.4.6 Peserta didik dapat menyajikan data hasil percobaan dalam bentuk tabel
maupun grafik
Pertemuan 2
3.4.2 Peserta didik dapat menjelaskan berbagai jenis termometer setelah melakukan
diskusi, membuat dan merancang termometer sederhana
3.4.3 Peserta didik dapat menjelaskan prinsip pembuatan skala pada termometer zat
cair setelah melakukan diskusi, membuat dan merancang termometer
sederhana
3.4.4 Peserta didik dapat menentukan skala termometer tak berskala dengan
membandingkan dengan termometer Celcius setelah melakukan diskusi,
membuat dan merancang termometer sederhana
4.4.1 Peserta didik merangkai alat dan bahan berdasarkan percobaan suhu dan
perubahannya setelah melakukan diskusi, membuat dan merancang
termometer sederhana
4.4.2 Peserta didik mampu mengamati dan11mengukur besaran berdasarkan variable
dalam percobaan suhu dan perubahannya setelah melakukan diskusi,
membuat dan merancang termometer sederhana
4.4.3 Peserta didik melakukan percobaan pengukuran suhu menggunakan indera
peraba setelah melakukan diskusi, membuat dan merancang termometer
sederhana
4.4.4 Peserta didik melakukan percobaan skala suhu dan pengukuran suhu dengan
termometer tak berskala setelah melakukan diskusi, membuat dan merancang
termometer sederhana

Pertemuan 3
3.4.5 Peserta didik dapat menjelaskan berbagai jenis termometer setelah membuat,
menguji dan merevisi rancangan termometer sederhana
3.4.6 Peserta didik dapat menjelaskan prinsip pembuatan skala pada termometer zat
cair setelah membuat, menguji dan merevisi rancangan termometer sederhana
3.4.7 Peserta didik dapat menentukan skala termometer tak berskala dengan
membandingkan dengan termometer Celcius setelah membuat, menguji dan
merevisi rancangan termometer sederhana
4.4.2 Peserta didik mampu mengamati dan mengukur besaran berdasarkan variable
dalam percobaan suhu dan perubahannya setelah merancang termometer
sederhana
4.4.7 Peserta didik dapat merancang alat pengukur suhu sederhhana seperti
termometer sederhana setelah melakukan diskusi dan percobaan
4.4.8 Peserta didik dapat membuat laporan hasil rancangan secara tertulis dalam
bentuk poster atau laporan proyek setelah merancang termometer sederhana

Pertemuan 4
Ulangan Harian

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian suhu dan termometer
Suhu merupakan tingkat (derajat) panas atau dinginnya suatu benda.
Suatu benda dalam keadaan panas memiliki suhu yang tinggi dan sebaliknya
suatu benda yang dalam keadaan dingin memiliki suhu yang rendah. Perubahan
suhu benda, panas menjadi dingin maupun sebaliknya biasanya diikuti oleh
perubahan wujud maupun bentuknya.
Secara mikroskopik, suhu berkaitan dengan gerak partikel-partikel
penyusun benda. Untuk benda padat, berupa getaran atom-atom/molekul-
molekul penyusun benda. Semakin cepat getaran partikel-partikel benda, berarti
suhu benda semakin tinggi, dan sebaliknya. Suhu dapat diukur menggunakan
suatu alat yang dinamakan termometer.
Termometer merupakan sebuah pipa kaca sempit tertutup yang berisi zat
cair dan memiliki skala. Termometer memiliki beberapa jenis dan kegunaan
12
yang berbeda. Pembuatan termometer ini didasarkan pada sifat termometerik
benda, yakni
a) Jika benda dipanaskan akan memuai dan menyusut jika didinginkan
b) Jika dua benda yang suhunya tidak sama disentuhkan akan terjadi
perpindahan panas dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah. Pada akhirnya suhu kedua benda akan sama
2. Thermal Scanner
Thermal Scanner merupakan alat pemindai atau pendeteksi suhu tubuh
yang juga sering disebut dengan Thermo Scanner/ Thermos Scanner. Thermal
Scanner ini mampu digunakan sebagai antisipasi awal pencegahan masuknya
penyakit berbahaya seperti cacar monyet/ monkeypox melalui deteksi suhu tubuh
manusia. Prinsip kerja Thermal Scanner ini adalah mendeteksi suhu tubuh
penumpang dengan menyorot sinar infra merah. Alat ini akan memberi tanda
bila suhu tubuh penumpang lebih dari 38oC. Tanda yang diberikan berupa warna
dan bunyi
3. Skala dan Konversi Skala Suhu
Pembuatan skala termometer didahului dengan penentuan titik tetap atas
dan titik tetap bawahnya. Skala dalam termometer di antaranya yaitu Celcius,
Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. Dalam hal ini, titik lebur air murni pada
tekanan normal sebagai titik tetap bawah skala termometer, namun khusus titik
tetap bawah skala Kelvin didasarkan pada ukuran energi kinetik rata-rata
molekul suatu benda, sementara titik didih air murni pada tekanan normal
sebagai titik tetap atas skala termometer.
Gambar 1. Penentuan tiitk tetap atas dan bawah
Sumber:https://www.fisikabc.com/2018/03/rumus-dasar-penetapan-
skala-termometer.html (Diakses pada 17 Juni 2019)

Berikut Tabel titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer

Tabel 1. Titik Tetap Bawah dan Titik Tetap Atas Termometer


No Skala 13
Titik Tetap Titik Tetap Selisih (Jumlah
Termometer Bawah Atas Skala)
o o
1 Celcius 0C 100 C 100
2 Reamur 0oC 80oC 80
o o
3 Fahrenheit 32 C 212 C 180
4 Kelvin 273 K 373 K 100
Sumber: Suhardi, dkk. 2009. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu &
Kontekstual VII Untuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah.
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas
Berdasarkan titik tetap bawah dan titik tetap atas diperoleh perbandingan
skala Perbandingan skala suhu termometer secara umum dapat digambarkan
sebagai berikut.

Gambar 2. Perbandingan Skala Termometer X dan Y


T x −T xb T y −T yb
=
T xa−T xb T ya −T yb

Keterangan:
T xa= titik tetap atas termometer X
T xb= titik tetap bawah termometer X
T x = skala yang ditunjukkan termometer X
T ya= titik tetap atas termometer Y
T yb= titik tetap bawah termometer Y
T y= skala yang ditunjukkan termometer Y

4. Konsep Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh
perubahan suhu. Pemuaian terjadi saat zat dipanaskan akibatnya partikel-partikel
zat akan bergerak lebih cepat sehingga 14 saling menjauh dan benda memuai.
Sebaliknya saat zat diinginkan maka partikel akan bergerak lebih lambat
sehingga saling mendekati dan akibatnya benda menyusut. Pemuaian umumnya
terjadi pada zat padat, cair maupun gas. Terdapat 3 jenis pemuaian zat padat
yakni pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume. Pada zat cair
dan gas hanya terjadi pemuaian volume.
Besaran yang menentukan pemuaian panjang zat padat adalah koefisien
muai panjang. Koefisien muai panjang suatu zat padat adalah bilangan yang
menunjukkan pertambahan panjang tiap satu satuan panjang zat itu jika suhunya
dinaikkan 1ᵒC. Jika suatu benda berbentuk lempengan dipanaskan, pemuaian
terjadi pada kedua arah sisi-sinya. Pemuaian semacam ini disebut pemuaian luas.
Pemuaian luas memiliki koefisien muai sebesar dua kali koefisien muai panjang.
Sedangkan benda-benda yang berdimensi tiga (memiliki panjang, lebar dan
tinggi) akan mengalami muai ruang jika dipanaskan. Pemuaian semacam ini
disebut pemuaian luas. Pemuaian volume memiliki koefisien muai sebesar tiga
kali koefisien muai panjang. Sebagaimana zat padat, zat cair juga memuai jika
dipanaskan. Bahkan, pemuaian zat cair relatif lebih mudah atau lebih cepat
teramati dibandingkan dengan pemuaian zat padat. Gas juga memuai jika
dipanaskan.
5. Peristiwa pemuaian dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
a) Celah pada pemasangan kaca jendela
b) Celah pada sambungan jembatan
c) Sambungan rel kereta api
d) Kawat listrik
6. Manfaat dan Prinsip Pemuaian dalam Teknologi
a) Bimetal
b) Alarm kebakaran
c) Termostat
7. Termometer Sederhana
Termometer bekerja berdasarkan perubahan volume suatu zat cair dan
perubahan suhu. Permukaan suatu zat cair akan naik melalui sedotan (volume
zat cair tersebut bertambah) ketika dipanaskan dan juga permukaan suatu zat
cair akan turun (volume zat cair berkurang) ketika didinginkan. Hubungan inilah
yang dimanfaatkan oleh termometer untuk mengukur suhu suatu zat.
Untuk membuat termometer sederhana memerlukan bantuan alat dan
bahan sebagai berikut:
a. air
b. pewarna makanan
c. botol
d. sedotan bening
e. plastisin
f. kain hangat
g. spidol berwarna
Langkah untuk membuat termometer sederhana

15

Gambar 3. Rangkaian langkah kerja pembuatan termometer sederhana


Sumber : fisikaabc.com/2018/04/cara-membuat-termometer.html
(Diakses pada 23 Agustus 2019)
1. Warnai air menggunakan pewarna lalu masukkan ke dalam botol.
2. Beri tanda batas atas dengan spidol warna permukan air dalam botol
3. Masukkan sedotan sehingga menyentuh permukaan air dalam botol.
4. Tutup dengan rapat sekeliling ujung lubang leher botol dengan plastisin
sampai tidak ada udara yang bisa masuk ke dalam botol.
5. Tempelkan kain hangat pada botol dan perhatikan baik-baik.
6. Beri tanda dengan spidol merah batas permukaan air di dalam botol setelah
botol ditempel kain hangat. Tanda ini dianggap sebagai titik tetap atas.
Kemudian simpan termometer di dalam lemari es beberapa saat. Perhatikan, air
akan menyusut sehingga permukaan air akan turun. Tandailah permukaan air
tersebut dengan spidol biru. Tanda ini dianggap sebagai titik tetap bawah seperti
gambar di bawah ini.
Gambar 4. Contoh termometer sederhana
Sumber : fisikaabc.com/2018/04/cara-membuat-termometer.html
(Diakses pada 23 Agustus 2019)

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik / Ilmiah
Model Pembelajaran : Problem Based Learning terintegrasi STEM
Metode Pembelajaran : Inquiry, Eksperimen, Tanya Jawab, Diskusi, Proyek
dan Ceramah 16

F. Media/ Alat, Bahan & Sumber Belajar


1. Media/ Alat
a. Alat Praktikum (sesuai yang tertera pada LKPD)
b. Papan Tulis, Spidol dan Penghapus
c. LCD Projector dan Laptop

2. Bahan Belajar
a. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)- 1 tentang “Mampukah indera peraba
menjadi alat pengukur suhu yang baik?” terlampir
b. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)- 2 tentang “Skala dalam suhu”
terlampir
c. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)- 3 tentang “Pemuaian dalam
kehidupan kita” terlampir
d. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)- 4 tentang “Proyek Suhu dan
Perubahannya” terlampir
e. Materi Ajar Pembelajaran IPA: Suhu dan Perubahannya oleh Ida
Madyani (2019)
3. Sumber Belajar
1. Guru
a. Wahono Widodo, dkk. 2016. Buku Peserta didik Ilmu Pengetahuan
Alam untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 1. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. (hal: 133-187)
b. Materi Ajar Pembelajaran IPA untuk Guru: Suhu dan Perubahannya
oleh Ida Madyani (2019)
2. Peserta Didik
a. Wahono Widodo, dkk. 2016. Buku Peserta didik Ilmu Pengetahuan
Alam untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 1. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. (hal: 133-187)
b. Materi Ajar Suhu dan Perubahannya
c. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) - 1 tentang “Mampukah indera
peraba menjadi alat pengukur suhu yang baik?” terlampir
d. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) - 2 tentang “Skala dalam suhu”
terlampir
e. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) - 3 tentang “Pemuaian dalam
kehidupan kita” terlampir
f. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)- 4 tentang “Proyek Suhu dan
Perubahannya” terlampir
g. Artikel 1: “Cegah virus cacar monyet, Bandara siaga Thermo
scanner”
Artikel 2: “Akibat cuaca terik di Jakarta, rel kereta sampai bengkok”
h. Internet
i. Lingkungan Sekolah
17
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1 (3 x 40 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10
1. Guru melakukan pembukaan dan berdoa untuk memulai menit
pembelajaran
2. Peserta diidk melakukan doa sebelum belajar
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta
menyiapkan perlengakapan dan peralatan yang diperlukan
Apersepsi
1. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan
kehidupan sehari-hari
2. Guru mengajukan pertanyaan terkait materi yang akan
dipelajari dengan kehidupan sehari-hari?
“Pernahkah kalian merasa demam maupun menggigil
kedinginan? Bagaimana kalian dapat menentukan bahwa
sedang mengalami demam ataupun menggigil kedinginan?”
Pernahkah kalian merasakan tubuh kalian yang demam dan
kedinginan menggunakan tangan kalian seperti menyentuh
menggunakan punggung tangan kalian? Mengapa demikian?
Motivasi
1. Guru memberikan manfaat dalam mempelajari materi yang
akan dipelajari
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti Mengamati 100
1. Orientasi Peserta Didik kepada masalah menit
Identifikasi Masalah
a) Guru menunjukkan video tentang pendeteksi penyakit berbahaya
seperti cacar monyet dengan mengetahui suhu tubuh manusia
menggunakan thermo scanner (Elaborasi)
b) Peserta didik mengamati video dan artikel dan gambar dalam
LKPD terkait berita tentang pendeteksi penyakit berbahaya seperti
cacar monyet dengan alat pemindai suhu tubuh manusia yang
dinamakan thermo scanner (Elaborasi)
Menanya
2. Mengatur/mengorganisir peserta didik untuk belajar
Eksplorasi
a) Guru bertanya : apakah ada alat sederhana yang mampu
mengukur suhu?
b) Peserta didik bertanya : bagaimana cara membuat alat yang
mampu mengukur suhu secara sederhana? (Lancar, Luwes,
Orisinil)
c) Peserta didik diberikan masalah secara khusus tantangan untuk
mendesain alat ataupun perangkat yang dapat digunakan untuk
mengukur suhu (Luwes, Lancar, Orisinil, Elaborasi)
d) Peserta didik dibantu guru membentuk kelompok kerja untuk
menjawab tantangan yang diberikan
Mengumpulkan data
3. Membantu dan membimbing investigasi individu maupun
kelompok
a) Peserta didik mendiskusikan suhu dan alat pengukur suhu yang
berkaitan dengan fenomena berdasarkan pengetahuan awal
mereka (Luwes, Lancar, Orisinil, Elaborasi)
b) Peserta didik berkelompok untuk melakukan percobaan dan
diskusi sesuai yang tertera pada LKPD mengenai suhu,
pengukuran suhu dan pemuaian (Luwes, Lancar, Orisinil,
Elaborasi)
c) Peserta didik berkelompok mengumpulkan data mengenai suhu,
pengukuran suhu dan pemuaian melalui percobaan dan diskusi
(Luwes, Lancar, Orisinil, Elaborasi)
d) Kelompok terbagi menjadi 3 sesuai dengan praktikum pada
LKPD yakni sebagian kelompok mengerjakan eksperimen pada
LKPD 1 “Mampukah indera peraba menjadi alat pengukur suhu
yang baik?”, sebagian kelompok mengerjakan eksperimen pada
LKPD 2 “Skala dalam suhu”, serta sebagain kelompok
mengerjakan diskusi pada LKPD 3 “Pemuaian dalam kehidupan
kita” (Luwes, Lancar, Orisinil, Elaborasi)
e) Tiap kelompok mempresentasikan dan membandingan hasil
percobaan mereka dengan bantuan bimbingan guru
Penutup 1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif 10
berpartisipasi menit
2. Guru memberikan arahan untuk pertemuan berikutnya yakni
perancangan alat pengukur suhu sederhana
2. Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10
1. Guru melakukan pembukaan dan berdoa untuk memulai menit
pembelajaran
2. Peserta diidk melakukan doa sebelum belajar
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta menyiapkan
perlengakapan dan peralatan yang diperlukan
Apersepsi
1. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan
sehari-hari
2. Guru mengajukan pertanyaan terkait materi yang pernah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya
“sebelumnya kalian telah menyelidiki tentang suhu dan
perubahannya. Apakah kalian telah memiliki perkiraan bagaimana
rancangan alat pengukur suhu19sederhana seperti termometer
sederhana?”
3. Peserta didik bersama dengan guru mengulang kembali konsep
yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya
Motivasi 21
1. Guru membe
2. rikan manfaat dalam mempelajari materi yang akan dipelajari
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti Mengasosiasi 60
1. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya menit
Desain
a) Peserta didik menggunakan konsep suhu dan perubahannya untuk
memilih bahan dan alat yang digunakan dalam membuat
termometer sederhana (Luwes, Lancar, Orisinil, Elaborasi)
b) Peserta didik berdiskusi dan merancang bentuk termometer
sederhana dalam bentuk gambar dan desain skala diatas kertas
karton (Luwes, Lancar, Orisinil, Elaborasi)
c) Peserta didik mempresentasikan di depan kelas tentang rancangan
termometer sederhana yang sesuai dengan konsep suhu dan
perubahannya
d) Guru membantu peserta didik untuk saling memberikan tanggapan
dan saran terhadap desain dari kelompok-kelompok
Buat/Bangun
a) Peserta didik membangun prototype termometer sederhana untuk
mengukur suhu (Luwes, Lancar, Orisinil, Elaborasi)
b) Peserta didik mengkomunikasikan kepada guru maupun kelompok
lain bagaimana mekanisme pengukuran suhu pada termometer
sederhana yang dirancang
Penutup 1. Guru membantu siswa dalam menyepakati mekanisme dalam 10
pengukuran suhu menggunakan termometer sederhana yang menit
dirancang
2. Peserta didik bersama guru menyepakati mekanisme pengukuran
suhu menggunakan termometer yang dirancang

3. Pertemuan 3 (3 x 40 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10
1. Guru melakukan pembukaan dan berdoa untuk memulai menit
pembelajaran
2. Peserta diidk melakukan doa sebelum belajar
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta menyiapkan
perlengakapan dan peralatan yang diperlukan
Apersepsi
1. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan
sehari-hari
2. Guru mengajukan pertanyaan terkait materi yang pernah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya
20
“bagaimana cara untuk mengetahui dan membuktikan bahwa alat
mampu bekerja dengan baik?
3. Peserta didik menjawab : dengan dilakukan pengujian alat tersebut
4. Peserta didik bersama dengan guru mengulang kembali konsep
yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya
Motivasi
1. Guru memberikan manfaat dalam mempelajari materi yang akan
dipelajari 22
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti Mengasosiasi 100
1. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya menit
Uji
a) Guru membagi siswa dalam kelompok kerja untuk menguji
rancangan alat
b) Peserta didik menguji keefektifitasan termometer sederhana dalam
mengukur suhu (Luwes, Elaborasi)
Mengkomunikasikan
2. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Evaluasi
a) Peserta didik berdiskusi untuk mengevaluasi dan memperbaiki
kembali hal-hal yang kurang sesuai guna meningkatkan efektivitas
termometer (Lancar, Luwes, Orisinil , Elaborasi)
b) Peserta didik mencatat hal-hal yang perlu dicantumkan dalam
laporan dan mendiskusikannya bersama dengan kelompok
(Elaborasi)
c) Peserta didik melakukan perbaikan jika terdapat kekurangan untuk
memaksimalkan kerja termometer sederhana (Elaborasi)
d) Peserta didik berdiskusi tentang alat-alat serupa yang mampu
mengukur suhu yang telah berhasil dikembangkan dan teruji efektif
(Lancar, Luwes, Orisinil , Elaborasi)
e) Peserta didik mengevaluasi kegiatan dan proses mereka dalam
menyelesaikan masalah/tantangan hingga menghasilkan suatu
produk (prototype) (Lancar, Luwes, Orisinil , Elaborasi)
f) Peserta didik mengevaluasi seberapa dalam mereka memahami
konsep suhu dan perubahannya (Lancar, Luwes, Orisinil ,
Elaborasi)
g) Peserta didik membuat poster sebagai media komunikasi dalam
memperkenalkan hasil rancangan termometer (Lancar, Luwes,
Orisinil , Elaborasi)
Penutup Guru bersama peserta didik mengevaluasi secara menyeluruh materi 10
suhu dan perubahannya, desain, uji coba kelemahan dan kelebihan menit
hasil rancangan

Pertemuan 4 (2 JP)
Ulangan harian (2JP)

H. Penilaian
1. Penilaian Sikap 21
a. Teknik dan Instrumen Penilaian
Indikator Teknik Instrumen Penilaian
1.1.1 Observasi Lembar Observasi
2.1.1
2.2.1
1.1.1 Penilaian Diri Lembar Penilaian Diri
2.1.1 Penilaian Antar Teman Lembar Penilaian Antar Teman
2.2.1

b. Kisi-Kisi Penilaian
1) Kisi-Kisi Observasi
1.1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas benda-benda di sekitar sebagai
ciptaan Tuhan
2.1.1 Menunjukkan sikap teliti, cermat, tekun, kritis dan bertanggung jawab ketika
melakukan pengamatan sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan
pengamatan dan berdiskusi (teliti, cermat, tekun, kritis, dan bertanggung jawab)
2.2.2 Menghargai hasil pekerjaaannya sendiri dan pekerjaan bersama
kelompoknya sebagai wujud implementasi melaksanakan pengamatan dan
melaporkan hasil pengamatan (jujur, toleransi)
No Aspek Penilaian Jumlah Butir
1 Berdoa Kepada Tuhan Yang Maha Esa 1
2 Jujur 1
3 Disiplin 1
4 Bekerja sama dalam kelompok 1
5 Rasa ingin tahu 1
6 Tanggung jawab 1
2) Kisi-Kisi Penilaian Diri
1.1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas benda-benda di sekitar sebagai
ciptaan Tuhan
No Aspek Penilaian Jumlah
Butir
1 Menunjukkan ekspresi secara eksplisit kekaguman terhadap 1
makhluk hidup dan benda tak hidup
2 Memperlihatkan rasa ingin tahu dan minat terhadap benda 1
dan fenomena kejadian yang mampu menghasilkan panas
atau dingin sebagai wujud keteraturan dan kompleksitas
ciptaan Tuhan
3 Mengungkapkan secara lisan rasa syukur atas keteraturan 1
mekanisme kehidupan makhluk hidup dan keberadaan
makhluk tak hidup
4 Menjaga kebersihan lingkungan di kelas dan sekitar sekolah 1

2.1.1 Menunjukkan sikap teliti, cermat, tekun, kritis dan bertanggung jawab
ketika melakukan pengamatan sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan pengamatan dan berdiskusi 22 (teliti, cermat, tekun, kritis, dan
bertanggung jawab)
No Aspek Penilaian Jumlah Butir
1 Teliti 4
2 Cermat 4
3 Tekun 4
4 Kritis 4
5 Bertanggung jawab 4

2.2.2 Menghargai hasil pekerjaaannya sendiri dan pekerjaan bersama


kelompoknya sebagai wujud implementasi melaksanakan pengamatan dan
melaporkan hasil pengamatan (jujur, toleransi)
No Aspek Penilaian Jumlah Butir
1 Jujur 4
2 Toleransi 4

2) Kisi-Kisi Penilaian Antar Teman


2.1.1 Menunjukkan sikap teliti, cermat, tekun, kritis dan bertanggung jawab
ketika melakukan pengamatan sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan pengamatan dan berdiskusi (teliti, cermat, tekun, kritis, dan
bertanggung jawab)
No Aspek Penilaian Jumlah Butir
1 Teliti 4
2 Cermat 4
3 Tekun 4
4 Kritis 4
5 Bertanggung jawab 4
2.2.2 Menghargai hasil pekerjaaannya sendiri dan pekerjaan bersama
kelompoknya sebagai wujud implementasi melaksanakan pengamatan dan
melaporkan hasil pengamatan (jujur, toleransi, percaya diri)
No Aspek Penilaian Jumlah Butir
1 Jujur 4
2 Toleransi 4

2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik penilaian yang digunakan adalah tes tertulis dengan instrument soal
tes objektif (pilihan ganda)

b. Kisi-Kisi Penilaian
Kisi-kisi, instrument penilaian dan petunjuk penskoran terlampir

3. Penilaian Keterampilan
a. Teknik dan Instrumen Penilaian
Indikator Teknik 23 Instrumen Penilaian
4.4.1
4.4.2
4.4.3 Lembar Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja
4.4.4 dengan Skala Penilaian
4.4.5
4.4.6
4.4.7 Penilaian Proyek Lembar Penilaian Proyek
4.4.8

b. Kisi-Kisi Penilaian Kinerja


Indikator Indikator Penilaian
4.4.1 Merangkai alat dan bahan berdasarkan percobaan suhu dan perubahannya
4.4.2 Mengamati dan mengukur besaran berdasarkan variabel dalam percobaan
suhu dan perubahannya
4.4.3 Melakukan percobaan pengukuran suhu menggunakan indera peraba
4.4.4 Melakukan percobaan skala suhu dan pengukuran suhu dengan
termometer tak berskala
4.4.5 Menganalisis data percobaan pemuaian panjang pada zat padat
4.4.6 Menyajikan data hasil percobaan dalam bentuk tabel maupun grafik

c. Kisi-Kisi Penilaian Proyek


Indikator Tahapan Proyek Jumlah Butir
4.4.7 Perencanaan 3
Pelaksanaan 4
4.4.8 Pelaporan 3

Anda mungkin juga menyukai