Disusun Oleh
MATARAM
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pendahuluan dan Laporan kasus pada Ny”U’’ dengan kasus anemia
Hari/tanggal :
Disusun Oleh:
Pembimbing Pendidikan
NIM : 004SYE18
Umur/No.Reg : 27 Thn
Penurunan SDM
Hb berkurang
Anemia
Gg.
Gastro intestinal Hipoksia SSP perfusi
jaringan
Asam laktat
Peristaltik Kerja Pusing
menurun lambung
menurun ATP berkurang
Makanan
sulit As. Lambung
Kelelahan Energi untuk
dicerna meningkat
membentuk
antibodi berkurang
Anoreksia Intoleransi
Konstipasi aktivitas
mual Resiko infeksi
Perubahan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
5. Komplikasi
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya, penderita
anemia akan mudah terkena infeksi. Gampang batuk-pilek, gampang flu, atau
gampang terkena infeksi saluran napas, jantung juga menjadi gampang lelah, karena
harus memompa darah lebih kuat. Pada kasus ibu hamil dengan anemia, jika lambat
ditangani dan berkelanjutan dapat menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin.
Selain bayi lahir dengan berat badan rendah, anemia bisa juga mengganggu
perkembangan organ-organ tubuh, termasuk otak. Anemia berat, gagal jantung
kongesti dapat terjadi karena otot jantung yang anoksik tidak dapat beradaptasi
terhadap beban kerja jantung yang meningkat. Selain itu dispnea, nafas pendek dan
cepat lelah waktu melakukan aktivitas jasmani merupakan manifestasi berkurangnya
pengurangan oksigen (Price &Wilson, 2006)
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Jumlah darah lengkap Hb dan Ht menurun.
1. Jumlah eritrosit : menurun (AP), menurun berat (Aplastik), MCV dan MCH
menurun dan mikrositik dengan eritrosit hipokromik (DB), peningkatan (AP),
pansitopenia (aplastik).
2. Jumlah retikulosit bervariasi : menurun (AP), meningkat (hemolisis).
3. Penurunan SDM : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat
mengidentifikasikan tipe khusus anemia).
4. LED : peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi.
5. Massa hidup SDM : untuk membedakan diagnose anemia.
6. Tes kerapuhan eritrosit : menurun (DB).
7. SDP : jumlah sel total sama dengan SDM (diferensial) mungkin meningkat
(hemolitik) atau menurun (aplastik).
b. Jumlah trombosit : menurun (aplastik), meningkat (DB), normal / tinggi
(hemolitik).
c. Hb elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur Hb.
d. Bilirubin serum (tidak terkonjugasi) : meningkat (AP, hemolitik)
e. Folat serum dan vit. B12 : membantu mendiagnosa anemia.
f. Besi serum : tidak ada (DB), tinggi (hemolitik).
g. TIBC serum : menurun (DB).
h. Masa perdarahan : memejang (aplastik).
i. LDH serum : mungkin meningkat (AP).
j. Tes Schilling : penurunan eksresi vit B12 urin (AP)
k. Guaiac : mungkin positif untuk darah pada urin, feses, dan isi gaster, menunjukan
perdarahan akut / kronis (DB)
l. Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya asam
hidroklorotik bebas (AP).
m. Aspirasi sumsum tulang / pemeriksaan biopsy : sel mungkin tampak berubah
dalam jumlah, ukuran, bentuk, membedakan tipe anemia.
n. Pemeriksaan endoskopi dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan, perdarahan
GI.
7. Penatalaksanaan Keperawatan
Manejemen Terapi
Teraoi langsung di tujukan pada penyebab anemia, dapat berupa
A. Transfungsi darah
B. pemberian kortikosteroid atau obat-obat lain yang daoat
C. pemberian eritropoientin, hormone yang berperan pada proses hematopoiesis,
berfungsi untuk membantu sumsum tulang pada proses hematopoisis
D. pemberian suplemen besi,vitamin B12, vitamin-vitamin mineral lain yang di
butuhkan akibat dari anemia adalah transfortasi sel darah tergaggu dan
jaringan tubuh si penderitaanemia akan mengalami kekurangan oksigen
guna menghasilkan energy.Maka tidak mengherankn jika gejala anemia
ditunjukan dengan merasa cepat lelah, pucat,gelisah dan terkadang sesak.Serta
di tandai dengan warna pucat di beberapa bagian tubuh seperti lidah dan
kelopak mata.
pencegahan penyakit anemia
Banyak jenis anemia tidak dapat di cegah tapi anda dapat membantu
menghindari iron deficiency anemia dan vitamin deficiency anemia dengan
makanan sehat yang mengandung: zat besi
dapat di temukan pada daging jenis lain adalah kacang,sayur bewarna hijau
gelap,buah yang di keringkan ,dan lain-lain makanan yang mengandung zat
besing penting untuk mereka yang membutuhkan zat besi tinggi seperti
pada anak –anak,wanita menstruasi dan wanita hamil. Zat besi yang cukup
untuk bayi,vegetarian dan atlet. Folat
Dapat di temukan pada jeruk, pisang,sayuran bewarna hijau gelap kacang-
kacangan,sereal dan pasta
VITAMIN B-12 Vitamin ini banyak terdapat pada daging dan susu.
a) Primer Assesment
1) Data subjektif
Riwayat penyakit saat ini: pingsan secara tiba-tiba atau penurunan
kesadaran, kelemahan, keletihan berat disertai nyeri kepala, demam,
penglihatan kabur, dan vertigo.
Riwayat sebelumnya : gagal jantung, dan/atau perdarahan massif.
2) Data objektif
Airway
Tidak ada sumbatan jalan napas (obstruksi)
Breathing
Sesak sewaktu bekerja, dipsnea, takipnea, dan orthopnea
Circulation
CRT > 2 detik, takikardi, bunyi jantung murmur, pucat pada kulit dan
membrane mukosa (konjunctiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku.
(catatan: pada pasien kulit hitam, pucat dapat tampak sebagai keabu-
abuan), kuku mudah patah, berbentuk seperti sendok (clubbing finger),
rambut kering, mudah putus, menipis, perasaan dingin pada ekstremitas.
Disability (status neurologi)
Sakit/nyeri kepala, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak mampuan
berkonsentrasi, insomnia, penglihatan kabur, kelemahan, keletihan berat,
sensitif terhadap dingin.
b) Sekunder Assessment
1) Eksposure
Tidak ada jejas atau kontusio pada dada, punggung, dan abdomen.
2) Five intervention
3) Give comfort
Adanya nyeri kepala hebat yang bersifat akut dan dirasakan secara tiba-tiba,
nyeri yang dialami tersebut hilang timbul.
4) Head to toe
Daerah kepala : konjunctiva pucat, sclera jaundice.
Daerah dada : tidak ada jejas akibat trauma, bunyi jantung murmur,
bunyi napas wheezing.
Daerah abdomen : splenomegali
Daerah ekstremitas : penurunan kekuatan otot karena kelemahan,
clubbing finger (kuku sendok), perasaan dingin pada ekstremitas.
5) Inspect the posterior surface
Tidak ada jejas pada daerah punggung.
2. Masalah atau Diagnose keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan anemia meliputi :
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi ditandai dengan
dipsneu, takikardia
2. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan O2 ke
otak ditandai dengan penurunan kesadaran, nyeri kepala
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan
/absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah
ditandai dengan mual-muntah, anoreksia, penurunan BB
4. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (asam laktat)
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.
3. Rencana Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi ditandai dengan dispnea,
takikardia
Tujuan : Setelah dilakukan askep selama 3x24 jam, diharapkan pola nafas
pasien kembali efektif dengan kriteria hasil :
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pada ahli gizi untuk rencana diet.
membantu dalam rencana diet untuk memenuhi kebutuhan individual.
2. Pantau hasil pemeriksaan laboraturium.
meningkatakan efektivitas program pengobatan, termasuk sumber diet
nutrisi yang dibutuhkan.
3. Berikan obat sesuai indikasi.
kebutuhan penggantian tergantung pada tipe anemia dan atau adanyan
masukkan oral yang buruk dan defisiensi yang diidentifikasi.
4. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (asam laktat)
ditandai dengan perilaku distraksi (gelisah), pasien mengeluh nyeri
kepala, pasien Nampak meringis, dispneu/takipneu
Tujuan : Setelah diberikan askep selama 3 x24 jam diharapkan nyeri pasien
terkontrol dengan kriteria hasil:
Intervensi :
Mandiri :
1. Kaji kemampuan ADL pasien.
mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan.
2. Kaji kehilangan atau gangguan keseimbangan, gaya jalan dan kelemahan
otot.
menunjukkan perubahan neurology karena defisiensi vitamin B12
mempengaruhi keamanan pasien/risiko cedera.
3. Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.
manifest
asi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawajumlah
oksigen adekuat ke jaringan.
4. Berikan lingkungan tenang, batasi pengunjung, dan kurangi suara bising,
pertahankan tirah baring bila di indikasikan.
meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan
menurunkan regangan jantung dan paru.
5. Gunakan teknik menghemat energi, anjurkan pasien istirahat bila terjadi
kelelahan dan kelemahan, anjurkan pasien melakukan aktivitas
semampunya (tanpa memaksakan diri).
meningkatkan aktivitas secara bertahap sampai normal dan memperbaiki
tonus otot/stamina tanpa kelemahan. Meingkatkan harga diri dan rasa
terkontrol.
DAFTAR PUSTAKA
Kasim, F., dkk. (2012). Informasi Spesialiate Obat Indonesia Volume 47 Tahun 2012-
2013. . Jakarta : PT.
ISFI penerbitan.
McCloskey, J., Bulechek, Gloria. (2000). Nursing Outcome Classification (NOC). USA :
Mosby.
Price, S. A., Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit:
Edisi 6 Volume 3.
Jakarta : EGC.
Smeltzer, S.C., Bare, B.G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddart Edisi 8
budiisna1juli 2016
LAPORAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Hari/tgl Masuk RS :-
Jam Masuk RS :-
Tgl / Jam Pengkajian : kamis 30 juli 2020
Tanggal Operasi :-
No. Kamar / Kelas :-
No MR :-
Rumah Sakit :-
A. Data Biografi
1. Identitas Klien
Nama : Ny.U
Umur : 27 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku : Sasak
Alamat : Kabupaten Lombok utara
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.E
Umur : 30 Tahun
Alamat : Kabupaten Lombok utara
Hub dg Klien : Istri
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Sakit kepala
2. Pola Metabolik-Nutrisi
Sebelum sakit: Pasien mengatakan bahwa makan 3-4 x/hari dengan lauk pauk
yang beragam dan buah buahan
Saat sakit: Pasien mengatakan bahwa makan 3x/hari dengan nasi dan lauk tetapi
dengan porsi sedikit
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit: pasien mengatakan bahwa BAB 1 kali dalam sehari pada pagi
hari secara teratur dan BAK 3-4 perhari secara normal
Saat sakit: Pasien mengatakan bahwa BAB 1 kali dalam sehari pada pagi hari
secara teratur dan BAK 3-4 perhari secara normal
6. Pola Persepsi-Kognitif
Sebelum sakit: pasien mengatakan bahwa melihat dengan jelas mendengar
dengan jelas dan dapat merasakan ransangan nyeri dari luar
Saat sakit: pasien mengatakan bahwa penglihatannya kabur mendengar dengan
jelas,nyeri pada baguan kepala sekala nyeri 6 nyeri iya rasakan selama 3 menit
setiap kali beraktivitas rasanya seperti ditndih beban berat.
8. Pola Hubungan-Peran
Sebelum sakit: pasien mengatakan bahwa dapat menjalankan peranya sebagai
ibu rumah tangga
Saat sakit: pasien mengatakan bahwa tidak dapat dapat menjalankan peranya
sebagai ibu rumah tangga lagi
9. Pola Reproduktif-Seksualitas
Sebelum sakit: pasien mengatakan bahwa datang bulan selama 2 bulan sekali
dan dapat menjalankan perannya sebagai istri
Saat sakit: pasien mengatakan selama sakit dia tidak datang bulan dan tidak
dapat menjalankan perannya lagi sebagai seorang istri
10. Pola toleransi Terhadap Stres-Koping
Sebelum sakit : pasien mengatakan bahwa sering stress apabila ekonomi
terhambat tetapi pada saat mengalami tekanan pasien berileksasi untuk
mengurangi stress. apabila mengalami masalah pasien selalu bercerita kepada
suaminnya
Saat sakit: pasien mengatakan bahwa penyakit yang dialaminnya sering
membuat dia stres. apabila mengalami masalah pasien tetap bercerita kepada
suaminnya
D. Pemeriksaan Fisik
Suara Suara
Bentuk dada Tidak ada nyeri jantung jantung
Jantung simetris, pernapasan tekan, tidak ada pekal batas S1,S2
normal benjolan, tidak ada atas bawah Tunggal
pembesran jantung jantung
normal
tindak ada
pembesaran ,
batas kiri
dan kanan
normal tidak
ada
pembesaran
Kekuatan Otot:
G. Pengelompokan Data
Data Subyektif
Pasien mengatakan pusing penglihatan kabur disertai dengan rasa mual
berkeringat dingin dan vertigo
Data Obyektif
Terlihat pasien lemas mulkosa bibir kering,konjungtiva anemis, turgor kulit
menurun ,CRT > 2 detik terdapat TD: 80/70 MmHg N: 90x/ menit RR: 20x/
menit S: 37,3
Ganguan perfusi
jaringan
Jam: 9:25
3. Pasien terlihat
3. meningkatkan nyaman
ekspansi paru dan
memaksimalkan
oksigenasi untuk 4. Pasien berkerja
kebutuhan seluler. sama dan
4. menyelidiki memberitahu
Jam 10:15 perawat apabila
keluhan nyeri
nyri dating
kepala
Jam: 11:09 5. memantau TTV 5. TD:90/70
pasien N:88
S:36’3
RR:18
Jum’at
31/07/20 1. melakukan 6. Pasien aktif
peromosi kesehatan bertanya dan
Jam 8:45 tentang makanan akan
yang menaikan melakukannya
tekanan darah
2. Memantau TTV
pasien 7. TD:90/80
Jam 9: 30 N:60
S:37’5
RR:20
8. Pasien
Jam 10:05 3. menyelidiki mengatakan
keluhan nyeri tidak ada nyeri
kepala iskemia yang berlebihan
serebral
mempengaruhi
status kesadaran
pasien
9. Pasien mengerti
Jam 11:21 4. Meninggikan dan
kepala tempat tidur melakuaknnya,
sesuai toleransi. dan terlihat
nyaman
Sabtu
1/08/20 11. Pasien mengerti
dan
Jam 8:05 1. Menganjurkan melakukannya
pasien makan
sedikit-sedikit
tapi sering 12. Pasien merasa
Jam 9:11 nyaman
2. Merapikan
tempat tidur
pasien 13. Pasien mengerti
Jam 9: 40 dan
3. Mengajarkan mencobanya
pasien tehnik
rilrksasi
14. Pasien berkerja
sama
Jam 10:11 4. Mengalihkan
perhatian pasien
pada saat sakit
kepala datang
15. Pasien mengerti
dan
Jam 11: 30 5. Meninggikan melakukannya
kepala pasien
16. TD:100/80
Jam 12:09 N:60
6. Mengkaji TTV S:36’7
pasien RR:15
V. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Ny”U’’ No Registrasi :-
Umur : 27 No Kamar :-
Hari/tgl/Jam No. Dx. Kep. Catatan Perkembangan/Evaluasi
Sabtu 1/08/20 S: pasien mengatakan bahwa sakit kepala
berkurang penglihatan jelas sudah dapat
beraktivitas seperti biasanya
P: Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
Kasim, F., dkk. (2012). Informasi Spesialiate Obat Indonesia Volume 47 Tahun 2012-
2013. . Jakarta : PT.
ISFI penerbitan.
McCloskey, J., Bulechek, Gloria. (2000). Nursing Outcome Classification (NOC). USA :
Mosby.
Price, S. A., Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit:
Edisi 6 Volume 3.
Jakarta : EGC.
Smeltzer, S.C., Bare, B.G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddart Edisi 8
budiisna1juli 2016