Introduksi
Pengantar
MK.Fengshui Dalam Interior
01
Fakultas Desain dan Desain Interior MK.DA6203BA Drs. Tunjung Atmadi SP,M.Sn,HDII
Seni Kreatif
Abstract Kompetensi
Penjelasan Silabus mata kuliah 1. Mengetahui rencana perkulliahan
Fengshui Dalam Interior, Metode, Tata dan tugas serta tata tertibnya.
Tertib dan Sangsi serta Penyajian 2. Mampu menjelaskan tentang ajaran
Gambar fengshui dalam penerapan kehidupan
sehari-hari
Pembahasan
PENGANTAR
Ilmu Feng Shui diyakini sudah berumur kurang lebih 5000 tahun, diawali
penemuan wahyu Pa-Kua oleh Raja Fu-Xi (2953 SM – 2838 SM) yang disebut Pa-
Kua Susunan Langit Awal.Diagram Pa-Kua tersebut sekarang hanya digunakan
untuk kepentingan upacara keagamaan saja. Sedang penggunaan untuk bangunan
biasanya adalah untuk bangunan yang bersifat monumental, seprti rumah ibadah
(klenteng/vihara), istana, jembatan, dan lain-lain. Kemudian Wahyu Pa-Kua kembali
turun, dijabarkan oleh Raja Yu Agung (2205 SM – 1766 SM) sebagai Kitab Sungai
Loo. Atau yang dikenal sekarang sebagai Pa _kua Susunan Langit Lanjutan atau
disebut juga Pa-Kua Pertanahan. Dari asal Pakua tersebut kemudian dikembanglan
lagi menjadi Kitab I-Ching/Kitab Perubahan. I=Ching terdiri atas 64 heksagram dan
merupakan salah satu kitab misteri untuk meramal. Kitab tersebut sangat populer
dan banyak dipelajari di dunia barat.
Ajaran ilmu Feng Shui berkaitan erat dengan falsafah Taoisme, yang
merupakan agama pribumi Cina dan dianut oleh rakyat di sana sejak zaman pra-
Confucius. Ajaran agama ini bertitik berat pada penghayatan pemujaan leluhur dan
roh. Roh maupun arwah leluhur dipandang sebagai para pelindung kelestarian seisi
jagat dan banyak di antara roh tersebut mempunyai kewajiban khusus untuk
melindungi berbagai tempat atau lokasi. Mereka bersemayam di gunung, di telaga,
mata air, dan lain sebagainya. Di samping roh yang baik ada pula roh yang jahat.
Jadi sedikit mirip dengan kepercayaan animisme di Yunani Purba.
Feng Shui adalah ilmu untuk hidup di dalam harmoni dengan tanah yang
ditempatinya, agar dengan demikian dapat menarik guna manfaat sebesar-besarnya
dari sumber potensial energi vital pertanahan, dan juga menciptakan kedamaian dan
kesejahteraan. Dengan ilmu Feng Shui yang benar-benar tepat guna kita akan
selalu berada di tempat yang benar pada waktu yang benar pula.
Dalam bahasa aslinya Feng berarti angin, sedangkan Shui berarti air.
Berpasangannya huruf-huruf itu punya arti yang jauh lebih luas yakni sumber energi
unsur-unsur yang mengalir di dalam alam, dan manifestasi energi tersebut tidak saja
yang dibentuk oleh angin dan air, tetapi juga yang menyusuri daging pertanahan di
bawahnya.
Menurut ajaran Feng Shui, Ch’I adalah energi aktif yang mengalir di segala
macam bentuk wujud yang dihasilkan oleh LI. Dalam penjabaran yang demikian,
maka Ch’I ini bertanggung jawab atas segala macam proses perubahan yang terjadi
pada wujud bentuk yang memang khas melekat pada semua makhluk hidup
termasuk tanah. Ch’I adalah sumber energi yang dibawa oleh angin dan air.
Diantara beberapa macam Ch’I terdapat apa yang disebut Sheng-Ch’I atau energi
vital, serta Ssu-Ch’I atau energi lamban. Yang pertama disebut juga Yang-Ch’I dan
yang kedua disebut juga Yin=Ch’i. Sheng-Ch’I mengalir mengalir selama masa
kenaikan matahari, yakni dari saat tengah malam sampai tengah hari; sedangkan
Ssu-Ch’I akan mengalir selama matahari menyusut yakni dari tengah hari sampai
tengah malam. Ch’I [unya jadual pasang naik dan pasang surutnya seprti halnya air
laut, tidak hanya secara harian tetapi juga sehubungan dengan pergantian musim di
dalam kerangka siklus 60 tahun seperti perhitungan kalender Cina.
Kalau kita ingin mendalami pengertian mengenai ilmu Feng Shui, masalah
yang berkaitan dengan Ch’I ini harus kita tekuni sebaik mungkin. Pada taraf
mikrokosmisnya, Ch’I adalah arus energi yang terasalur melalui pernafasan di dalam
tubuh. Apabila Ch’I ini terkonsentrasikan di berbagai bagian akan memberi orang
yang berlatih diri dalam ilmu kungfu memiliki kemampuan yang lebih dari biasa. Pa
yang terbukti benar pada tingkat mikrokosmis juga akan berlaku makrokosmis, dan
Ch’I lazimnya berakumulasi secara wajar serta dapat diperluas manfaatnya pada
titik-titik tertentu di bawah tanah dengan mengadakan perombakan tertentu pada
lingkungan alamiahnya yang sesuai dengan teori tertib ilmu feng Shui.
Keberadaan orang adalah karena Ch’I, sedangkan Ch’I berada di dalam diri
seseorang. Di atas langit maupun di bumi, tiada suatu apapun yang tidak
membutuhkan Ch’I demi hidupnya. Orang yang tahu bagaimana caranya
menyelenggarakan sirkulasi Ch’I dengan baik akan memperkukuh kepribadiannya
dan juga mampu mengusir ancaman jahat yang bisa mengganggu dirinya. Hal ini
berkaitan dengan upaya pembinaan mental-psikis dari ajaran alkimia seksual kaum
Mengingat bahwa Ch’I menyusup di langit maupun di bumi, maka ch’I dibagi
sebagai berikut :
(a) Ch’i Bumi atau Li Ch’i atau Ch’i Setempat yang mempunyai tempat kediaman di
nadi-nadi atau garis-garis naga dari pertanahan. Ch’i ini menyusuri kedalaman
pertanahan dan ada di sepanjang arus aliran sungai-sungai atau perairan lainnya
dan bisa menderita kerusakan. Mereka diatur oleh Rentetan Trigram Langit Yang
Di Belakang.
(b) Ch’i Langit atau T’ien Ch’i atau Ch’iTamu dipengaruhi oleh kondisi keadaan T’ien
dan dapat meniadakan akibat pengaruh yang diciptakan oleh Ch’i Bumi. Ini diatur
oleh Rentetan Trigram Langit Yang Di Depan.
(c) Ch’i Cuaca, yang seluruhnya ada lima, menjadi perantara antara Ch’i Bumi dan
Ch’i Langit. Kedudukannya mirip sekali dengan manusia yang juga berada di
antara Langit dan Bumi. Ch’i ini mempunyai sekedar peran lumayan dalam
mempengaruhi Ch’i Langit dan Ch’i Bumi. Yang disebut Lima Ch’i Cuaca ialah
Hujan, Terang atau cuaca cerah, Panas, Dingin dan Angin. Secara menyolok
sekali di dalam Lima Ch,i Cuaca ini termasuk juga angin atau Feng dan Hujan
atau Shui yang disebut juga Ch’i yang dapat digerakkan.
Kebangkitan Ch’i yang paling besar terjadi pada titik dimana pinggang sang
naga dengan pinggang sang harimau mengunci dengan lainnya seperti dalam
kondisi bersenggama. Sifat seksual lokasi dimana terjadi satu gejala penampilan
peristiwa transisi dari sifat laki-laki ke sifat perempuan menjadi titikpenghubung
antara Ch’i yang ada di dalam tubuh pertanahan dengan Ch’I yang berada di tubuh
orang. Pada tiap kasusnya energi yang terbangkitkan adalah sama dengan energi
yang terbangkitkan oleh senggama.
SHA-CHI
Ch’i hadir dalam bentuk yang kerap berubah. Energi ch’I ada pada semua
benda hidup dan menembus lingkungan di mana kita berada. Ch’I merupakan energi
positif dan negatif dalam alam. Ch’i yang berlebihan atau kurang mempengaruhi
orang dengan sangat buruk, mempengaruhi fisik, mental dan emosi. Keseimbangan
energi Ch’i sangat ideal.
Esensi suatu arahan ajaran Feng Shui yang baik ialah untuk mampu
membelenggu energi Ch’i mengalir menyusupi seluruh lokasi dan berakumulasi di
tempat tanpa menjadi macet. Salah satu Kitab Klasik Feng Shui mengatakan bahwa
Ch’i menunggang angin dan menyebar, sehingga lokasi yang banyak angin dan
tanpa perlindungan akan kehilangan himpunan Ch’inya. Tetapi apabila dibatasi oleh
air, Ch’i akan dapat terhentikan penyebarannya. Di sini bertemu dua unsur dari ilmu
Feng Shui, yakni Angin dan Air. Sang Angin jika dapat dijinakkkan sampai
hembusan yang lebut akan dapat menciptakan Ch’I yang bersirkulasi. Sang Air
kalau membiluk dan diorientasikan dengan baik akan mampu mempertahankan Ch’i
pada lokasi dan dengan demikian akan meningkatkan kesuburan fisik dan spiritual
lokasinya. Faktor ketiga yang penting untuk dipertimbangkan adalah untuk tidak
membiarkan Ch’i menjadi lamban atau bahkan macet. Ch’i yang berubah menjadi
lamban atau macet di sebut Ssu-ch’i.
Kedaan sebaiknya dimana lokasi itu sama sekali tertutup sehingga hawa
udara di dalamnya tidak dapat bersirkulasi atau perairan yang berdekatan sifatnya
lamban atau tidak bergerak, maka pertanahannya dalam realitanya akan
menyebarkan kelembaban dan hembusan yang berabu bacin atau Sha. Sha adalah
Meskipun energi Ch’I, tata surya dan medan magnet membentuk sebagan
besar Feng Shui, ada faktor penting lainnya. Pemahaman Yin-yang, hukum
universal yang berlawanan, memainkan peran utama dalam pemulihan dan aspek
analisis Feng Shui. Yang sama pentingnya diambil dari Kitab I-Ching adalah
Trigram. Ada sebuah sistem kode biner kuno yang menjadi dasar analisis Feng
Shui. Dalam kesederhanaannya kedua gagasan tersebut tidak dibatasi waktu namun
sangat besar artinya.
Budaya Cina Kuno berpendapat, bahwa langit yang di atas berunsur Yang,
sedangkan bumi yang di bawah berunsur Yin, keduanya memberkati manusia yang
berunsur Yin dan Yang serta hidup diantara langit dan bumi dengan berbagai
peluang untuk memperbaiki jalan kehidupan, baik melalui akal pikiran maupun
tindakan. Setidaknya dengan memanfaatkan peluang yang ada, seseorang nantinya
akan mampu mengubah nasib kehidupan yang dijalani. Konsep tiga keberuntungan
tersebut adalah :
(a) Keberuntungan Langit (Tian Cai). Menggarisbawahi suratan takdir Tuhan atas
manusia, dalam kehidupan yang dijalani di dunia. Seseorang bisa dilahirkan
sebagai orang kaya, miskin, pandai, bodoh, berumur panjang atau pendek,
kesemuanya tidak bisa ditolak atau dihindari.
(b) Keberuntungan Manusia (Ren Cai). Menggarisbawahi nasib manusia yang
dipengaruhi oleh bakat dan kepandaian manusia itu sendiri, serta kondisi tempat
dan lingkungan yang menciptakan nasib dirinya. Semua tindakan yang dilakukan,
kebaikan atau kejahatanm, akan menuai hasil dari tindakan yang dilakukan
sebelumnya.
(c) Keberuntungan Bumi (Di Cai). Menggarisbawahi hubungan manusia dengan
alam yang dijadikan sumber kehidupan, suasana lingkungan akan membentuk
Yin dan Yang merupakan kekuatan duakutub dari lambang magnetik alam,
yang dianasir sebaga unsur positif dan negatif. Masing-masing kutub mempunyai
nilai yang sama untuk kekuatan dan kelemahan. Juga untuk nilai kebaikan dan
Simbol Yin dan Yang adalah putaran roda yang tak ada ujung pangkalnya.
Wrna putih melambangkan unsur Yang sang terang. Warna hitam melambangkan
unsur Yin sang gelap. Di dalam unsur Yang terdapat unsur Yin, pada unsur Yin
terdapat unsur Yang, sebagai lambang tiadanya kesempurnaan dalam dunia ini.
Tidak ada kebaikan yang sempurna, juga tidak ada kejelekan yang abadi. Karena
ada kegelapan, maka ada terang. Karena adanya kematian, baru ada kehidupan.
Karena ada gunung, baru tercipta lembah. Karena ada yang di atas, maka yang di
bawahpun terjadi. Tanpa adanya panas, tidak akan ada dingin. Dari kesedihan,
maka baru akan terasa kebahagiaan. Kesatuan unsur Yin dan Yang akan
menimbulkan daya kekuatan yang sangat mendukung dan juga saling bertentangan.
Sumber:
Dian, Mas. (2002). 30 Penjabaran dan Pembenahan Feng Shui Eksterior. Jakarta:
Kelompok Kompas – Gramedia. PT. Elex Media Komputindo.
Dian, Mas. (2002). Pengaruh Warna dalam Feng Shui. Kelompok Kompas –
Gramedia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Dian, Mas (2005). Konsultasi Feng Shui. Tabloid Rumah Feng Shui.
Idrus, H.A. (1994). Menyingkap Misteri Alam Melalui Ilmu Hong Sui untuk
Menentukan Kerejekian, Kebahagiaan, Tolak Bala, dll. Pekalongan: C.V. Bahagia.
Teh, Sidhi Wiguna (2007). Feng Shui dan Arsitektur. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.