Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Pandangan Iman Kristen Terhadap Feng Shui dan Hong Shui


dan Implikasinya Bagi Orang-Orang Kristen Masa Kini
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Agama Suku
Dosen Pengampu : Pdt. Hizkia Sukarno Hadi, M.Th

Disusun oleh :
Bernadeta Beka Fitri Aprianti
2018.1.0336

PROGRAM STUDI TEOLOGI


SEKOLAH TINGGI TEOLOGI NUSANTARA
SALATIGA
2020
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Keberagaman yang ada di dalam bangsa Indonesia tidak hanya seputar masalah
agama, namun lebih dari itu. Keberagaman suku, ras, dan bahkan bahasa menjadi alat
yang turut mewarnai bangsa kita.
Banyaknya pendatang dari berbagai Negara juga turut mewarnai keanekaragaman
bangsa yang lebih luas seperti pola piker, cara hidup dan tradisi. Indonesia sebagai
Negara kepulauan dengan letak strategis tentu menjadi wilayah yang cukup banyak
diminati oleh bangsa-bangsa lain.
Masuknya orang-orang dari negeri Tiongkok ke Indonesia pada zaman dahulu
juga mempengaruhi pola pikir dan cara hidup masyarakat setempat. Orang-orang
Tiongkok yang datang sebagai pedagang identik dengan tata hidup yang cermat, teliti,
perhitungan dan sukses dalam bidang finansial. Meskipun tidak semua orang chinesse
pasti seperti itu, namun demikianlah gambaran yang muncul di masyarakat setempat
ketika mendengar kata “orang chinesse”.
Beberapa hal yang cukup menarik perhatian kita adalah bukan hanya fisik mereka
yang berbeda dengan penduduk asli Indonesia namun juga pola pikir dalam melakukan
sesuatu termasuk saat mengembangkan usaha.
Feng Shui dan Hong Shui melekat cukup erat di dalam kebudayaan mereka dalam
hal menentukan letak rumah, tata ruangan, tempat usaha, dan lain sebagainya. Hal ini
cukup menarik karena tidak sedikit orang keturunan China yang menerapkan prinsip ini
menjadi sukses dalam bisnis usahanya. Faktor inilah yang pada akhirnya membuat
banyak orang yang bukan keturunan China untuk ikut mempelajari apa itu Feng Shui dan
Hong Shui.
Banyak orang mencoba dan mengakui keberhasilan dari Feng Shui dan Hong Shui
yang mereka terapkan, sehingga hal ini memunculkan stigma di banyak orang bahwa jika
seseorang ingin mengalami kesuksesan dan mencapai kebahagiaan maka Feng Shui dan
Hong Shui menjadi kunci utamanya.
Feng Shui dan Hong Shui yang identik dengan agama tertentu menjadi hal yang
tidak tabu lagi karena sudah digunakan oleh banyak penganut agama lain di Indonesia,
tidak terkecuali orang Kristen. Tidak sedikit yang percaya bahwa ketika seseorang
percaya dan menerapkan ilmu ini maka mereka akan hoki atau beruntung. Sebaliknya jika
mereka meremehkan atau menerapkannya secara salah maka nasib mujur tidak akan
berpihak pada mereka atau rugi.
Meskipun zaman sudah semakin berkembang, banyak bermunculan ilmu-ilmu
terapan yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia pada masa sekarang ini,
namun Feng Shui dan Hong Shui masih dianggap berbeda bahkan dianggap lebih unggul
dan ampuh dibanding ilmu-ilmu yang lain.
Pandangan yang keliru ini membuat banyak orang percaya bahwa Feng Shui dan
Hong Shui merupakan jalan menuju kesuksesan dan kebahagiaan. Hal ini tentunya
bertentangan dengan prinsip Alkitab yang mengatakan bahwa kita harus mengandalkan
Tuhan dalam segala perkara. Banyaknya orang Kristen yang lebih mempercayai Feng
Shui dan Hong Shui dibanding Alkitab membuat mereka buta dan memiliki fokus hidup
yang salah. Oleh karena itu penulis mengangkat judul makalah, “Pandangan Iman Kristen
Terhadap Feng Shui dan Hong Shui dan Implikasinya Bagi Orang-Orang Kristen Masa
Kini.”

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Feng Shui?
2. Apa yang dimaksud dengan Hong Shui?
3. Bagaimana penjelasan pandangan iman Kristen terhadap Feng Shui dan Hong Shui
dan implikasinya bagi orang Kristen masa kini?
BAB II
ISI

A. Definisi Feng Shui


Menurut etimologi kata 'Feng Shui' 风水. Feng berarti angin dan Shui berarti air. Di
sini unsur angin dan air merupakan energi yang mengalir tanpa batas, Air yang merupakan
sumber kehidupan bagi makhluk hidup dipadukan dengan angin bergerak menciptakan
manfaat keharmonisan.1
Feng Shui dapat disebut juga dengan Geomansi Cina, kata “ Geomansi “ berasal dari
kata “ Geo” yang berarti “Bumi” dan “mancy” yang berarti “ divinasi “ atau “ pesan dari
bumi”.2
Feng Shui adalah pengetahuan arsitektural yang berasal dari budaya Tiongkok, dan
telah dikembangkan sejak 4.700 tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran
Huang Di (Kaisar Kuning, abad ke-27 SM), saat kaisar pertama yang berkuasa di lembah
Sungai Kuning/Huang He ini mulai mengembangkan budaya Tiongkok Purba. Pada
awalnya Feng Shui merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang dikembangkan dari ilmu
astronomi dan dijadikan rumus kalender/almanak untuk mengetahui pengaruh musim dan
cuaca yang akan membantu para petani saat bercocok tanam dan nelayan saat mencari
ikan. Rumusan kalender ini dihitung berdasarkan waktu Ba Gua/Delapan Trigram atas raja
Fu His, yang turun sekitar tahun 2953 SM. Pada zaman Raja Wen/Wen Wang, zaman
Dinasti Chou, ilmu astronomi purba ini kemudian dikembangkan menjadi bermacam-
macam ilmu pengetahuan seperti ilmu astrologi, kesenian, pengobatan termasuk Feng
Shui.3
Feng Shui sebagai ilmu arsitektur purba pada mulanya hanya digunakan untuk
menghitung ketetapan letak bangunan makam/kuburan. Budaya cina yang menganut
konsep “Jing Tian Zun Zu” atau “Menyembah Tuhan dan menghormati Leluhur” inilah
yang menjadi alasan penggunaan Feng Shui dalam menetapkan letak bangunan makam
atau kuburan. Konsep ini mengajarkan orang untuk selalu mengingat budi dan jasa

1
https://www.kompasiana.com/fengshui/551b2d59813311410f9de57f/apakah-feng-shui-itu-perbedaan-
hong-shui-dan-feng-shui diakses pada hari Jumat, 27 Maret 2020 pada Pkl. 12.48 WIB
2
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42576/Chapter%20II.pdf?sequence=3&isAllowed=y
diakses pada hari Jumat, 27 Maret 2020 pada Pkl. 13.08 WIB
3
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/65997/Chapter%20I.pdf?sequence=5&isAllowed=y
diakses pada hari Jumat, 27 Maret 2020 pada Pkl. 13.10 WIB
orangtua sebagai perwalian dari Tuhan. Mereka percaya apabila merawat kuburan dengan
baik, kehidupan dan keturunannya akan dilimpahi berkat dan kemakmuran.4
Feng shui ( 風 水 ) adalah ilmu topografi kuno dari Cina yang mempercayai
bagaimana manusia dan surga (astronomi), serta bumi (geografi) dapat hidup dalam
harmoni untuk membantu memperbaiki kehidupan. Qi terdapat di alam sebagai energi
yang tidak terlihat. Qi dialirkan oleh angin dan berhenti ketika bertemu dengan air maka
dua kata Feng (風) berarti Angin dan Shui (水) berarti Air.
Qi (dibaca : Chi) (arti energi) terdiri dari 2 sisi, yaitu Yin dan Yang, dimana Yin
sebagai energi negatif (-) dan Yang sebagai energi positif (+). Kedua Qi ini berpadu untuk
selalu harmonis dalam alam.5
Ch’i adalah energi alam yang tidak kasat mata. Keberadaannya ada dimana-mana,
baik di langit, di permukaan tanah, maupun di perut bumi. Keberadaannya dipercayai
berpusat dari atas gunung, berembus turun perlahan menuju lembah maupun aliran sungai,
dan terus menyebar ke seluruh bumi. Ch’i dibawa oleh air dan digerakkan oleh angin.6
Qi baik, disebut juga dengan istilah napas kosmik naga. Jenis Qi ini dipercaya
sebagai pembawa rezeki dan nasib baik. Namun, ada pula Qi buruk yang disebut Sha Qi,
yang dipercaya sebagai pembawa nasib buruk.
Feng shui memiliki lima elemen penting, yaitu:
1. Elemen Kayu: Elemen kayu mewakili pertumbuhan dan kreativitas. Kayu mendorong
pertumbuhan pribadi dan intuisi meningkat.
2. Elemen Tanah: Elemen Tanah membantu untuk tumbuh dan menstabilkan. Dari
semua unsur feng shui, Elemen Tanah adalah elemen yang paling damai, menenangkan,
dan stabil. Percantik rumah Anda dengan elemen ini jika Anda mencari landasan,
memperkuat, atau memelihara.
3. Elemen Logam: Elemen Logam berhubungan dengan kekuatan mental dan ketajaman.
Elemen Logam mempengaruhi kecerdasan.
4. Elemen Api: Elemen Api merupakan transformasi dan ekspansi. Elemen Api adalah
elemen yang paling stabil dari semua lima unsur feng shui.
5. Elemen Air: Elemen Air sangat berguna sebagai perilis dan pembaharuan. Gunakan
elemen ini untuk kejelasan, relaksasi, inspirasi dan untuk menghadirkan kerelaan.7
4
Ibid
5
https://www.kompasiana.com/mellyzhao/5854fb53737a61867297cee0/apa-itu-feng-shui diakses pada hari
Jumat, 27 Maret 2020 pada Pkl. 12.50 WIB
6
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42576/Chapter%20II.pdf?sequence=3&isAllowed=y
diakses pada hari Jumat, 27 Maret 2020 pada Pkl. 13.26 WIB
7
https://id.wikipedia.org/wiki/Fengsui diakses pada hari Jumat, 27 Maret 2020 pada Pkl. 12. 57 WIB
B. Definisi Hong Shui
Ilmu Hong Shui yang kita ketahui sekarang ini adalah sebuah Ilmu yang sudah
diaplikasikan kurang lebih 2000 tahun yang lalu, dan ilmu tersebut telah bermetaforfosis
yang begitu besar dengan dari jaman ke jaman. Ilmu Hong Shui memiliki panduan yaitu
sebuah kompas yang akan menjawab semuanya, biasanya disebut Luo pan (Lo pan), dan
Luo pan tersebut selalu dipakai oleh ahli-ahli Hong Shui.8
Hong Shui merupakan istilah yang digunakan oleh bahasa china daerah Hokkian
atau Hokkien. Istilah Hong Shui banyak digunakan di Indonesia karena mayoritas
pendatang Tionghoa di Indonesia adalah berasal dari provinsi Hokkian yang
menggunakan bahasa dialek selatan dan tidak menggunakan bahasa dialek utara yaitu
Mandarin. Oleh karena itu bahasa Indonesia banyak menyerap kata dari bahasa Tionghoa
daerah Hokkian.
Dengan demikian pengertian Hong Shui dan Feng Shui adalah sama yaitu ilmu
yang mempelajari bagaimana cara manusia agar dapat hidup selaras dengan alam
lingkungan sekitarnya. Perbedaan hanya terletak pada pengucapan atau dialek bahasa
saja. Bahasa Hokkien memiliki ciri khas fonologis yaitu fonem (bunyi huruf) /h/ dalam
bahasa Mandarin memiliki persamaan dengan fonem /f/. 9
Istilah Hong Shui sering dikaitkan dengan Hoki dan Hopeng. Faktor ini yang
dikenal sebagai Earth Luck atau keberuntungan bumi. Situasi dan kondisi dimana kita
tinggal, kita bekerja atau berbisnis senantiasa ikut mempengaruhi (secara positif atau
negatif) kehidupan kita. Kalau feng shuinya baik maka akan membantu dan memudahkan
kita dalam menjalani hidup dan sebaliknya.
Hoki berarti keberuntungan. Hoki merupakan faktor penting dalam menentukan
bagaimana jalan hidup seseorang. Oleh karena itu terdapat ungkapan yang
menggambarkan pentingnya hoki. “Hoki te it, pun su te ji,” yang berarti “Keberuntungan
nomor satu, kepintaran nomor dua.” Atau ada ungkapan lain yang bunyinya “Orang
bodoh kalah oleh orang pandai, orang pandai kalah oleh orang hoki.” Dalam feng shui,
faktor hoki disebut sebagai Heaven Luck atau keberuntungan langit.
Hopeng yang berarti teman baik tidak lain ialah human luck atau keberuntungan
manusia. Faktor ini juga sangat penting karena tanpa dikelilingi sahabat baik maka
8
http://pallazohongshui.blogspot.com/2011/09/apakah-arti-kata-hong-shui.html diakses pada hari Jumat, 25
Maret 2020 pada Pkl. 16.35 WIB
9
https://www.kangandre.web.id/perbedaan-hong-shui-dan-feng-shui diakses pada hari Jumat, 25 Maret 2020
pada Pkl. 16.37 WIB
kehidupan akan tidak mudah. Meningkatkan dan memaksimalkan keberuntungan manusia
ini dapat dilakukan melalui peningkatan pendidikan dan keahlian, melalui karakter dan
perbuatan yang baik, melalui kerja keras dan keuletan.10

C. Pandangan Iman Kristen mengenai Feng Shui dan Hong Shui dan Implikasinya
Alkitab yang menjadi dasar pedoman iman Kristen telah menandaskan bahwa
satu-satunya tujuan hidup kita adalah Tuhan. Satu-satunya jalan menuju kebahagiaan
hidup hanyalah melalui Tuhan.
Hal ini bukan berarti bahwa manusia harus hanya memiliki iman tanpa akal,
namun Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa kita harus memiliki hikmat di dalam
menjalani kehidupan. Allah menginginkan kita hidup dengan hikmat dalam iman kepada-
Nya.
Keinginan manusia untuk menjadi orang kaya maupun sukses dalam dunia
menjadi jerat bagi dirinya sendiri. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan Alkitab di
dalam 1 Timotius 6 : 9 yang berbunyi, “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam
pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang
mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.”11
Alkitab tidak pernah melarang manusia untuk menjadi orang kaya, bahkan di
dalam Alkitab berulang kali memperlihatkan kerinduan Tuhan untuk memberkati anak-
anak-Nya lebih daripada keinginan anak-anak itu sendiri. Namun sering kali banyak
manusia, tidak terkecuali orang Kristen, menempuh jalan pintas maupun mengandalkan
dirinya sendiri dalam mencapai segala sesuatu. Sering kali manusia tidak mengandalkan
Tuhan dan menganggap cara yang ditempuhnya adalah cara yang terbaik. Apalagi jika
jalan yang ditempuhnya memberikan hasil yang memuaskan, hal ini seolah menjadi titik
terang manusia untuk menentukan langkah hidupnya sendiri tanpa campur tangan Tuhan.
Jika kita menilik makna dari Feng Shui dan Hong Shui sebenarnya banyak
pelajaran yang dapat kita petik. Apa yang diajarkan dalam Ilmu Feng Shui dan Hong Shui
banyak yang dapat diterima oleh akal manusia. Beberapa contoh diantaranya adalah
penempatan kaca atau jendela dalam rumah. Rumah dengan pencahayaan yang kurang
diyakini dapat membuat tubuh kehilangan banyak energi dan membuat emosi tidak stabil.
Jika dipikirkan secara logika, rumah dengan pencahayaan yang kurang tentu tidak baik,

10
http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=12&jd=Hoki%2C+Hong+Shui+dan+Hopeng&dn=20090821163828
diakses pada hari Jumat, 27 Maret 2020 pada Pkl. 16.42 WIB
11
Alkitab LAI
bukan karena sesuai dengan Feng Shui, namun rumah dengan pencahayaan yang kurang
membuat rumah menjadi lembab, tidak sehat dan membuat banyak kuman bisa hidup di
dalam rumah. Hal ini membuat penghuni rumah mudah sakit.
Contoh lain dari Feng Shui tentang tata rumah adalah rumah harus didesain
dengan cukup lubang angin atau ventilasi, karena udara merupakan salah satu elemen
penting Feng Shui. Secara logika, rumah yang tidak mempunyai cukup ventilasi, lubang
angin atau jendela tentu akan menjadi rumah yang tidak sehat karena ruangan menjadi
pengap. Ruangan yang pengap disebabkan oleh tidak adanya pertukaran udara dari dalam
dan luar rumah sehingga menyebabkan penghuni di dalamnya merasa tidak nyaman dan
bahkan tidak sehat.
Beberapa hal yang diajarkan dalam ilmu Feng Shui masih dapat diterima dengan
akal logika manusia. Bahkan tanpa Feng Shui pun, ajaran-ajaran ini sudah banyak
dipahami dan diterapkan oleh masyarakat yang tidak menganut Feng Shui. Namun tidak
sedikit ajaran Feng Shui dan Hong Shui seolah mengajarkan bahwa keberhasilan atau
kegagalan adalah sepenuhnya merupakan hasil dari usaha kita sendiri.
Terdapat beberapa hal yang menjadi faktor “keberatan” Feng Shui dalam
pandangan iman Kristen, hal ini meliputi keberatan dalam hal teologis dan keberatan
dalam hal praktis.
Keberatan teologis, diantaranya adalah:
a. Dalam unsur YIN dan YANG, keselarasan tidak dapat disesuaikan dengan iman
kristen. Dalam ajaran Kristen, dua unsur yang selalu bertentangan (baik dan jahat)
tidak dapat diselaraskan. Kebahagian dan keselamatan seseorang tidak tergantung
pada dua unsur tersebut, melainkan hanya dapat dicapai dengan kemenangan atas
kebaikan melawan kejahatan
b. Apakah benar lima unsur (elemen) yang menguasai alam? Bagi orang Kristen, justru
Yesus Kristus yang merupakan penguasa dunia.
c. Dapatkah letak pintu, rumah, dsb. dapat mempengaruhi kebahagiaan dan rejeki kita?
Dalam kasus-kasus tertentu, feng shui kurang masuk akal.
d. Karena feng shui berkaitan dengan waktu/tahun, maka tidak dapat diterima bahwa
manusia berada dalam pengaruh watak atau sifat shio tertentu.Kita adalah manusia
bebas dan kitalah yang membuat hidup.

Keberatan praktis, diantaranya adalah:


a. Tidak atau kurang cocoknya satu sama lain. Artinya, ramalan orang yang satu berbeda
dengan yang lain.
b. Seringkali ramalan itu bersifat kabur. Misalnya, diramalkan di tahun X terjadi banyak
kemalangan. Namun, di tahun x tersebut juga diramalkan banyak pula hal-hal
baiknya.
c. Sulit menilai kebenaran banyak ramalan tersebut.
d. Sering kali orang dikondisikan oleh ramalan. Orang tersebut dibentuk, dipengaruhi,
dan diberi sugesti oleh ramalan.
e. Ramalan berfungsi sebagai jimat (maskot) atau menambah kepercayaan diri
seseorang.
f. Feng shui hanya bersifat membantu dan tidak dapat memberikan jaminan 100%.
g. Bahasa ramalan sering tidak pasti.
h. Dunia barat yang hidup tanpa feng shui juga bisa sukses dan kaya. Perusahaan yang
tidak menggunakan feng shui toh tidak kalah sukses dengan perusahaan yang
menggunakan feng shui.12
Apa yang diajarkan Feng Shui memiliki kesamaan dengan ajaran agama suku di
suku Jawa. Sebagaimana adat Jawa menganut beberapa tradisi dalam membangun usaha.
Salah satunya adalah dilarang membangun rumah apalagi membangun tempat usaha
dengan letak rumah tusuk sate. Rumah atau tempat usaha dengan letak tusuk sate ini
diyakini sebagai sesuatu yang “ora elok” atau tidak pantas (pamali) sehingga barangsiapa
yang melanggarnya akan celaka atau mengalami kerugian.
Yang dimaksud dengan rumah tusuk sate adalah rumah yang terletak tepat di
pertigaan dengan rumah sebagai ujung. Depan rumah pasti akan sangat ramai dilintasi
berbagai kendaraan dari arah yang berlawanan, dari arah kanan dan dari arah kiri. Tanpa
memahami ajaran agama suku, dapat dipikir secara logika bahwa rumah dengan letak
seperti ini memang akan ramai dengan orang lalu lalang, namun rumah menjadi tidak
sehat karena menjadi lalu lalang kendaraan yang lewat sehingga banyak polusi masuk ke
dalam rumah. Selain itu kondisi jalan yang bising membuat rumah tidak nyaman. Letak
rumah di bagian ujung jalan membuat banyak kendaraan mengerem mendadak sehijngga
mengakibatkan banyak kecelakaan terjadi di depan rumah itu. Jika dipikirkan secara
logika, hal ini nampak masuk akal untuk tidak menjadikan rumah tusuk sate sebagai
tempat hunian ataupun tempat usaha. Namun dalam agama suku lebih mempercayai

12
http://breadofwisdom.blogspot.com/2011/03/feng-shui-dan-iman-kristen.html diakses pada hari Minggu, 29
Maret 2020 pada Pkl, 15.03 WIB
bahwa rumah dengan tusuk sate “pokoknya ora elok” tanpa mengerti dasar-dasar dan
alasan yang dapat diterima. Ajaran-ajaran agama suku pun masih ada yang dapat diterima
dengan akal, namun tidak sedikit juga yang sulit untuk dijelaskan bahkan tidak masuk
akal sehingga hal ini disebut dengan mitos. Mitos menjadi sesuatu yang dipercaya tanpa
ada bukti kebenarannya.
Dalam ajaran Feng Shui dan Hong Shui memiliki banyak kesamaan dengan ajaran
agama suku di Indonesia. Sama seperti ajaran agama suku, Feng Shui dan Hong Shui juga
mempercayai adanya hari baik dan hari buruk. Perayaan-perayaan tertentu harus dihitung
dulu dan diperkirakan kapan hari baik dan kapan hari buruknya. Hal ini tentu sangat
bertentangan dengan Alkitab karena firman Tuhan mengatakan bahwa semua hari yang
diciptakan Tuhan adalah baik. Dalam setiap hari penciptaan pun, Allah mengatakan
semuanya baik. Tidak ada yang buruk atau lebih baik, semua hari baik.
Sebagai contoh, ketika seseorang akan mengadakan suatu pesta pernikahan, tidak
sedikit yang akan bertukar pikiran dengan ahli Feng Shui untuk menentukan kapan hari
baiknya untuk melangsungkan pesta pernikahan tersebut. Dalam Yeremia 17:5-8 dengan
jelas mengatakan,
“Beginilah firman Tuhan:“Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia,yang
mengandalkan kekuatannya sendiri,dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!Ia
akan seperti semak bulus di padang belantara,ia tidak akan mengalami datangnya
keadaan baik;ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang
asin yang tidak berpenduduk.Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang
menaruh harapannya pada Tuhan! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi
air,yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air,dan yang tidak mengalami
datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau,yang tidak kuatir dalam tahun
kering,dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”13

Dengan mengandalkan ahli Feng Shui itu berarti kita sama saja dengan
mengandalkan diri sendiri maupun kekuatan manusia untuk menentukan hari depan kita.
Alkitab mengatakan bahwa kita tidak boleh mendua hati dan hari depan kita ada di dalam
tangan Tuhan dengan pasti sehingga kita tidak perlu khawatir.
Feng Shui dan Hong Shui masih mempercayai adanya hal-hal yang membawa
keberuntungan maupun kesialan. Misalnya, angka empat dalam Feng Shui dianggap
sebagai angka kematian sehingga hal ini dikait-kaitkan dengan angka kesialan. Angka
empat dianggap seperti kursi terbalik yang berarti bisa sesuatu yang membawa sial
bahkan kematian. Dalam Alkitab tidak diajarkan mengenai hari yang buruk, hari yang
baik, angka yang buruk dan membawa sial maupun yang membawa keberuntungan.
13
Alkitab LAI
Sebagai orang Kristen kita mempercayai bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah
adalah baik dan segala sesuatu yang baik datangnya dari Allah (Yak. 1:17).14
Alkitab sebagai pedoman hidup orang Kristen selalu mengajarkan kita bahwa
segala sesuatu yang akan kita kerjakan harus kita bawa dalam doa kepada Tuhan. Hal ini
menunjukkan ketidakmampuan kita sebagai manusia untuk menentukan hari depan dan
menyerahkannya kepada Tuhan Yesus sebagai pemilik alam semesta untuk menyertai kita
melalui Roh Kudusnya. Alkitab juga dengan tegas melarang kita untuk tidak
mempercayai takhayul, dongeng-dongeng dan hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip
firman Allah. Oleh karena itu kita sebagai orang Kristen tidak boleh menjadikan Feng
Shui dan Hong Shui sebagai landasan utama yang perlu diandalkan dalam menjalani
segala sesuatu.
Sebagaimana sudah disebutkan di awal, Feng Shui dan Hong Shui merupakan
ilmu yang adalah perkembangan dari Ilmu Astrologi. Meskipun dalam prakteknya, ilmu
ini seringkali dikaitkan dengan arsitektural, namun ilmu ini sering dikaitkan dengan
ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan Alkitab seperti shio, zodiak, dan lain-lain.
Sebagai orang Kristen, kita dapat meminta hikmat Tuhan dalam melakukan
sesuatu. Banyaknya ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa sekarang ini dapat
menjadi alat bantu kita dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai contoh, untuk
membangun suatu rumah atau tempat usaha, kita dapat berdiskusi dengan arsitek. Untuk
meminta nasehat dalam kesehatan psikis dan pikiran, kita tidak perlu datang ke ahli untuk
menanyakan warna apa yang cocok sebagai tembok rumah atau hiasan dalam rumah
sehingga menenangkan pikiran kita, namun kita dapat dating ke psikolog untuk meminta
nasehat yang tepat.
Sekalipun ada banyak ajaran Feng Shui dan Hong Shui yang sepertinya dapat
diterima oleh akal pikiran manusia namun segala sesuatu harus kita selaraskan dengan
Alkitab, apakah hal ini bertentangan atau tidak dengan prinsip firman Allah. Allah ingin
agar kita mendasarkan seluruh hidup kita hanya pada kebenaran firman Tuhan. Ia tidak
ingin kita mendua hati dengan jalan mempercayai Alkitab dan ajaran lain. Kita harus
berpegang teguh dalam kebenaran Alkitab dan tidak memaksakan keinginan kita yang
tidak sesuai dengan firman Tuhan. Keberhasilan dan kegagalan kita bukan bergantung
pada Feng Shui dan Hong Shui, namun bergantung pada usaha kita dan iman kita kepada
Tuhan.

14
Alkitab LAI
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Pada awalnya Feng Shui merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang dikembangkan
dari ilmu astronomi. Feng berarti angin dan Shui berarti air. Di sini unsur angin dan air
merupakan energi yang mengalir tanpa batas. Air yang merupakan sumber kehidupan
bagi makhluk hidup dipadukan dengan angin bergerak menciptakan manfaat
keharmonisan. Feng Shui adalah pengetahuan arsitektural yang berasal dari budaya
Tiongkok, dan telah dikembangkan sejak 4.700 tahun lalu.
2. Hong Shui merupakan istilah yang digunakan oleh bahasa china daerah Hokkian
atau Hokkien. Hong Shui dan Feng Shui adalah sama yaitu ilmu yang mempelajari
bagaimana cara manusia agar dapat hidup selaras dengan alam lingkungan sekitarnya.
Perbedaan hanya terletak pada pengucapan atau dialek bahasa saja.
3. Banyak sekali ajaran Feng Shui dan Hong Shui yang dapat diterima karena sepertinya
dianggap masuk akal dan sering diterapkan bahkan oleh orang yang tidak menganut
ajaran Feng Shui dan Hong Shui sekalipun. Tidak sedikit orang Kristen juga
mempercayai Feng Shui dan Hong Shui sebagai tolok ukur keberuntungan untuk
mencapai sesuatu. Namun segala sesuatu yang tidak sesuai dengan prinsip kebenaran
firman Tuhan dengan tegas tidak boleh kita ikuti. Adapun beberapa keberatan dalam hal
teologis dan praktis yang menjadi sorotan utama orang Kristen mengenai Feng Shui.
Sebagai orang percaya, kita harus mendasarkan hidup kita sepenuhnya hanya di atas
firman Tuhan dan bukan kepercayaan yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Alkitab LAI

http://breadofwisdom.blogspot.com/2011/03/feng-shui-dan-iman-kristen.html
http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=12&jd=Hoki
%2C+Hong+Shui+dan+Hopeng&dn=20090821163828
http://pallazohongshui.blogspot.com/2011/09/apakah-arti-kata-hong-shui.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42576/Chapter%20II.pdf?
sequence=3&isAllowed=y
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/65997/Chapter%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y
https://id.wikipedia.org/wiki/Fengsui
https://www.kangandre.web.id/perbedaan-hong-shui-dan-feng-shui
https://www.kompasiana.com/fengshui/551b2d59813311410f9de57f/apakah-feng-
shui-itu-perbedaan-hong-shui-dan-feng-shui

Anda mungkin juga menyukai