ABSTRAK
Secara umum tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna tradisi
dalam pandangan Kong Hu Chu, mengetahui makna agama dalam pandangan Kong Hu
Chu, serta mengetahui tradisi yang ada dalam agama Kong Hu Chu, khususnya di
Indonesia. Untuk metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif
dengan pendekatan studi pustaka. Maka hasil dan pembahasan yang didapatkan dalam
penelitian ini diantaranya, makna tradisi dalam pandangan Kong Hu Chu, makna agama
dalam pandangan Kong Hu Chu, serta tradisi yang ada dalam agama Kong Hu Chu.
Dapat disimpulkan, adanya beberapa perbedaan serta kesamaan dalam mengartikan
makna tradisi dan agama dalam pandangan Kong Hu Chu dengan agama lainnya,
terutama dalam tradisi-tradisi yang dilakukan oleh umat Kong Hu Chu.
Kata Kunci: Agama, Tradisi, Kong Hu Chu.
ABSTRACT
In general, the purpose of this research is to find out the meaning of tradition in
Confucianism's view, to know the meaning of religion from Confucianism's point of
view, and to know the traditions that exist in the Confucian religion, especially in
Indonesia. The method used in this research is descriptive qualitative with a literature
study approach. So the results and discussions obtained in this study include, the meaning
of tradition in the view of Kong Hu Chu, the meaning of religion in the view of Kong Hu
Chu, and the traditions that exist in the religion of Kong Hu Chu. It can be concluded,
there are some differences and similarities in interpreting the meaning of tradition and
religion in the view of Kong Hu Chu with other religions, especially in the traditions
carried out by Kong Hu Chu people.
Keywords: Kong Hu Chu, Religion, Tradition.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan agama selama ini harus diakui publik Terus terang, tidak dapat
sepenuhnya meningkatkan kualitas infrastruktur agama, dan belum berhasil secara
optimal dalam menciptakan stabilitas kehidupan sosial beragama. Selanjutnya, menjadi
jelas bahwa kondisi ini membutuhkan perhatian serius, termasuk pemahaman, evaluasi.
Dan praktik nilai-nilai agama dalam masyarakat saja tidak cukup. simbol kehidupan
beragama pada tataran masyarakat baru belum mencapai substansinya. Meskipun banyak
kelemahan dalam pengembangan bidang keagamaan, Pada saat yang sama,
perkembangan kehidupan beragama belakangan ini menunjukkan gejala yang
menggembirakan, terutama saat melakukan ritual keagamaan. Kehebatan itu terlihat dari
berbagai aktivitas yang berkembang pesat di tempat ibadah. Terutama di komunitas
Tionghoa, tampaknya secara aktif bekerja pada pemulihan dan kebangkitan tempat
ibadah selama masa kebangkitan konfusianisme di Indonesia. Tokoh-tokoh agama
menjadi lokasi yang sangat mendesak atau penting, dan tentunya sangat dibutuhkan
cendekiawan konfusianisme untuk mempromosikan kehidupan beragama menuju agama
yang cukup memadai dalam realitas kehidupan yang kini banyak diungkap.
Rumusan Permasalahan
Permasalahan yang hendak dijawab adalah apa makna tradisi dalam pandangan Kong
Hu Chu? apa makna agama dalam pandangan Kong Hu Chu? serta, bagaimana tradisi
yang ada dalam agama Kong Hu Chu di Indonesia?
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yang
mengandalkan perangkat internet dalam menggali informasi dalam beberapa halaman
web dan menganalisis beberapa video dari Youtube. Dengan menggunakan pendekatan
kualitatif non-interaktif atau bukan studi lapangan, dikarenakan banyaknya kekurangan
dan ketidakmungkinan bilamana penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi
lapangan, apalagi melihat kondisi pandemi Covid-19 juga yang masih belum berakhir.
Penelitian ini diharapkan sedikitnya dapat memberikan manfaat bagi peneliti,
mahasiswa dan dosen pengkaji studi agama, serta mampu berdampak bagi khasanah ilmu
studi agama dan menunjang perkembangan ilmu studi agama baik di Indonesia maupun
di dunia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Makna Agama dalam Pandangan Kong Hu Chu
Agama Konghucu hanya dianut oleh orang Cina saja karena muncul pertamakali di
negara Cina dan diajarkan oleh orang Cina pula, diantaranya Kong Fu Chu, Lao Tse dan
Tao. Mereka muncul sebagai tokoh aliran filsafat moral pada masa itu. Awal mula
lahirnya Konghucu di Cina yaitu disebabkan oleh adanya konflik antara rakyat dan
pemerintahan Cina yang sistem nya monarki dan otoriter. Sehingga menimbulkan
kekecewaan rakyat Cina, lalu kelompok rakyat Cina yang merasa dirugikan tersebut
memilih untuk mengikuti ajaran seorang tokoh aliran filsafat moral itu tadi yaitu Kon Fu
Che yang akhirnya tumbuh besar menjadi sebuah keyakinan rakyat Cina.
Agama Konghucu banyak mengajarkan hal-hal yang terkait dengan pembentukan
akhlak mulia terhadap bangsa Tiongkok. Ajarannya juga cenderung menghindari semua
hal yang berhubungan dengan jiwa, ketuhanan, metafisika, dan hal lain yang sifatnya
ajaib. Meski begitu, agama ini tidak meragukan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa yang
dipercaya masyarakat. Secara ringkas, ada lima kebajikan yang terdapat dalam ajaran
agama Konghucu, yaitu: Yen, Li, Yi, Chih, Hsih, yang artinya setiap manusia harus
punya budi pekerti, sukap bijaksana, setia, serasi antara ibadah, tingkah laku, adat
istiadat, sopan santun, dan tata krama, serta menjunjung tinggi kebenaran yang menjadi
tanggung jawab sebagai kemanusiaan dan penjaga alam.
KESIMPULAN
Setiap agama pasti memiliki keunikan dan kesakralan dalam kegiatan keagamaannya
masing-masing, terutama dalam hal tradisi. Adanya beberapa perbedaan serta kesamaan
dalam mengartikan makna tradisi dan agama dalam pandangan Kong Hu Chu. Diantara
tradisi yang dimiliki umat Kong Hu Chu dilakukan pada hari besar nya, seperti Imlek,
Cap Go Meh, Tangcik, dan lainnya. Yang mana didalam hari-hari besar bagi umat Kong
Hu Chu tersebut memiliki nilai tradisi yang kental dan sakral sesuai dengan inti ajaran
yang dimiliki agama Kong Hu Chu yaitu, Yen, Li, Yi, Chih, Hsih.
DAFTAR PUSTAKA
Maula, H. F. (2021, Maret 6). Konghucu dan Budaya Tionghoa: Pasang Surut Rekognisi.
Retrieved from ugm.ac.id: https://crcs.ugm.ac.id/konghucu-dan-budaya-tionghoa-
pasang-surut-rekognisi/
Mawardi, M. (2010). Tradisi Upacara Kematian Umat Khonghucu dalam Perspektif
Psikologis. Analisa, 202.
Sukarno, P. A. (2022, April 5). Ini Makna Ritual Umat Khonghucu Saat Imlek. Retrieved
from Bisnis.com: https://jakarta.bisnis.com/read/20150223/77/405462/ini-makna-
ritual-umat-khonghucu-saat-imlek.
University, B. (2022, April 5). 5 Ajaran Utama dalam Agama Konghucu, Apa Saja?
Retrieved from binus.ac.id: https://binus.ac.id/2021/10/5-ajaran-utama-dalam-
agama-konghucu-apa-saja/