Bahan Kick Off Konsultasi Regional Kementerian PUPR Tahun 2018 PDF
Bahan Kick Off Konsultasi Regional Kementerian PUPR Tahun 2018 PDF
PROGRAM 2019
1 2
Pembangunan manusia melalui Pengurangan kesenjangan
Pengurangan kemiskinan dan antarwilayah melalui penguatan
peningkatan pelayanan dasar. konektivitas dan kemaritiman
3 4
Peningkatan nilai tambah ekonomi
Pemantapan ketahanan energi,
melalui pertanian, industri, dan jasa
pangan, dan sumber daya air.
produktif.
5
00 Stabilitas Keamanan Nasional dan Kesuksesan Pemilu
Catatan: Mainstreaming: Revolusi Mental, Kesetaraan gender, lingkungan, governance. Sumber: Bappenas 20180
1
POKOK-POKOK
KEBIJAKAN BELANJA 2019
BELANJA BARANG
a. Belanja Barang Operasional maksimal sama dengan realisasi Belanja Barang Operasional
TA. 2017 atau Pagu 2018 apabila lebih rendah.
b. Penajaman untuk Belanja Barang yang diserahkan kepada Masyarakat atau Pemda.
BELANJA MODAL
a. Meningkatkan alokasi belanja modal yang lebih
produktif melalui alokasi belanja untuk REALOKASI
menyelesaikan kegiatan prioritas nasional, PENGHEMATAN
proyek prioritas, dan proyek strategis nasional. BELANJA BARANG
b. Membatasi Belanja Modal untuk peralatan untuk belanja produktif
mesin, kendaraan bermotor, dan pembangunan termasuk menambah volume
gedung baru. output kegiatan prioritas atau
c. Mendorong belanja modal yang lebih produktif proyek prioritas.
untuk meningkatkan kapasitas produksi dan
konektivitas.
2
KEBIJAKAN PROGRAM TA. 2019
PENGENTASAN MENCIPTAKAN
PEMERATAAN
KEMISKINAN LAPANGAN KERJA
PENGEMBANGAN
PROGRAM WILAYAH UNTUK
INFRASTRUKTUR
BERBASIS MASYARAKAT MENANGGULANGI
Menyelesaikan kegiatan
DISPARITAS
(PADAT KARYA) yang sedang dalam
KEMENTERIAN PUPR pelaksanaan dan pada: KTI, Perbatasan,
TAHUN 2019 MEMASTIKAN TIDAK KPPN, Pulau Kecil
ADA KEGIATAN YANG Terluar, KSPN, KEK
MANGKRAK
3
KEBIJAKAN PRIORITAS PROGRAM TA 2019
RANCANGAN PROGRAM TA 2019
1 PELAKSANAAN
PEKERJAAN YANG SUDAH
COMMITED (MYC & PHLN),
Rounding Up 4 KOMITMEN
KEMENTERIAN PUPR
(Kegiatan Strategis Nasional)
2 DIREKTIF PRESIDEN/
WAKIL PRESIDEN
(Perbatasan, PSN (Pariwisata, SPAM
Regional/Perkotaan, Air Limbah
Jakarta, Pidie Jaya) 5 PROGRAM KERAKYATAN
(PISEW, PAMSIMAS, SANIMAS/TPST
3R, KOTAKU)
4
TARGET PRIORITAS TAHUN 2019
46Bendungan SUMBER BINA MARGA 10.029 m
Pembangunan Jembatan
DAYA AIR (tidak termasuk jembatan
1.120 km gantung)
PERUMAHAN
13.500 unit 250.000 unit 5.000 unit 30.000 unit
Rumah Susun Rumah Swadaya Rumah Khusus PSU Perumahan
5
PESAN – PESAN
PELAKSANAAN
KEGIATAN TAHUN
2018 – 2019
6
PESAN #1
JANGAN BERPOLITIK
PESAN #2
POKJA, SATKER, PPK
HINDARI PENYIMPANGAN DALAM PBJ
(LAKUKAN SESUAI ATURAN, HINDARI GODAAN,
TERMASUK NARKOBA)
7
PESAN #3
PESAN #4
SEMUA HARUS KOMPAK DAN
UTAMAKAN KESELAMATAN
BEKERJA KERAS DALAM
KERJA DAN KUALITAS
MENYELESAIKAN PEKERJAAN
8
PESAN #5
TIDAK ADA MYC BARU
Kecuali bendungan dan irigasi/air baku mendukung fungsi bendungan
PESAN #6
SELESAIKAN PEKERJAAN TEPAT WAKTU
(JANGAN ADA YANG MANGKRAK)
9
PESAN #7
PRIORITASKAN PROGRAM PADAT KARYA TUNAI (ALOKASI 15%)
dari Total Pagu Kementerian
PESAN #8
PESAN #9
MANFAATKAN HASIL-HASIL
UTAMAKAN KEJUJURAN
BALITBANG UNTUK SOLUSI
PROFESIONAL
TEKNOLOGI
10
PESAN #10
MANAJEMEN PROYEK DI BALAI-BALAI DIDAMPINGI OLEH TP4D
11
PESAN #11
SIAGA BENCANA
Tugas keluar daerah harus seizin Menteri PUPR
12
Potensi Korupsi
Sektor Konstruksi
Direktorat Penelitian dan Pengembangan
INSTITUTIONAL/STAKEHOLDER MAPPING SEKTOR JALAN Presiden
1 Kementerian PUPR
Pemerintah Daerah
Bina Marga
MAIN
Kemen PUPR/Bina Marga/Balai tidak sesuai spesifikasi kontrak
• Kolusi • Perbuatan curang oleh pemborong
• Subkon atas pekerjaan utama
ACTOR
• Hasil pekerjaan tidak sesuai (DED
tidak detail, EE di mark up)
• Pemungutan tidak sah terhadap Kontraktor - Asosiasi
honor konsultan 4
• Kolusi dalam harga proyek
Konsultan Pengawas - Kontraktor
• Pengawasan Kualitas Pekerjaan tidak berjalan
• Perbuatan curang APGAKUM – Kemen PUPR/Kontraktor
BPK/APIP – Kemen PUPR/Bina • Suap dalam Pemeriksaan
Marga/Balai • Pungutan liar
• Suap dalam pemeriksaan
Sumber: Analisis Kasus Korupsi Jalan yang ditangani oleh KPK,
KRONOLOGIS KORUPSI PADA PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
01 02 03 04 05 06
• RPJMN • Pra Konreg • Daerah • Bappenas dan Kemenkeu • Raker – RDP Komisi V (unsur Politik
• Perpres RKP
• Renstra PUPR melibatkan Pagu menerbitkan surat bersama • 5%), merupakan hasil pembahasan
Trilateral Meeting
• Biro Perencanaan Kementerian PU, Indikatif ttg pagu indikatif dan RKP dengan komisi V (sebagian
( ke 2) ->
membuat kriteria Daerah Balai dan • Trilateral Meeting kesepakatan, anggota-anggota Banggar)
Dinas Daerah (penurunan target) penyelarasan • KemenPUPR mengirimkan kembali
• Penyusunan Renja K/L (lebih program dan surat usulan PAGU indikatif setelah
rinci), dikirimkan juga ke prioritas sesuai raker dengan DPR
Penyetujuan Ketua
Komisi V RKP • PAGU Anggaran dilakukan oleh
Komisi DPR
terhadap APBN • Musrembangnas Depkeu
Penyer-
Kemen PUPR. • Konreg • Sasaran Output oleh Bappenas
ahan
uang Anggota DPR Rapat dengar pendapat
memastikan usulan DPR melakukan Kunjungan Kinerja
dari (RDP) antara DPR dan Penyampaian
di tandatangani oleh Kepala Balai Melakukan Pemaparan
vendor Kemen PUPR di Hotel aspirasi DPR
Menteri dan DPR Usulan DPR sudah mulai masuk ke
ke DPR Meridien kepada KemenPU
Kemen PUPR
Des’ Nov’ Okt’ Sept’ Agust’ Jul’
12 11 10 09 08 05
• DIPA • Penyampaian • Alokasi Anggaran • Raker-RDP Komisi V • Penelitian dan Reviu RKA-K/L dengan
RKA-K/L Pagu • Penelitian dan Reviu RKA-K/L penelaah Bappenas dan Kemenkeu
Anggaran • Simpulan hasil Raker DPR dan Kemen • Penyampaian RKA-K/L Pagu Anggaran
• Penelaahan PUPR dalam Nota Keuangan • Penelahaan RKA-K/L (direviu dan diteliti
RKA-K/L • Pembahasan penyesuaian alokasi Sept- Okt : Pertemuan oleh inspektorat Biro Perencanaan (PMK
anggaran antara DPR, KemenPUPR 128/248)
dan vendor • Terbit surat Kemenkeu perihal PAGU
Anggaran
Tindak Pidana Korupsi PBJ Secara Umum
TAHAPAN PROSES PBJ
Pada proses mana
korupsi banyak terjadi?
Proses
Proses Perencanaan – Proses Serah Pengawasan
Pelaksanaan PBJ
Perencanaan Persiapan PBJ Terima dan dan
Pemerintah
Anggaran Pemerintah Pembayaran Pertanggung-
jawaban
Proses
Proses Perencanaan – Proses Serah Pengawasan
Pelaksanaan
Perencanaan Persiapan PBJ Terima dan dan
PBJ Pemerintah
Anggaran Pemerintah Pembayaran Pertanggung-
jawaban
oProyek/Paket sudah dijual terlebih dahulu kepada o Pengumuman terbatas o Suap kepada auditor (BPK atau
vendor sebelum anggaran disetujui atau disahkan. o Manipulasi pemilihan pemenang BPKP) untuk menghilangkan
Pengadaan tidak sesuai dengan kebutuhan o Manipulasi dokumen lelang. temuan audit
(rekayasa dokumen). o HPS dan spek teknis dibuat oleh o Suap kepada penegak hukum
oPersekongkolan antara DPR, pihak K/L (KPA), dan vendor untuk meringankan hukuman
Vendor. Proaktif bisa dilakukan oleh DPR, K/L, atau o Mark up harga
vendor. o Suap kepada pihak-pihak terkait
oHPS dan spek teknis dibuat oleh vendor o Persekongkolan KPA, PPK, Pokja
oMark up harga ULP/Pimpro, PPHP, Bendahara.
oSuap kepada pihak-pihak terkait o Manipulasi dokumen serah terima 6
oManipulasi pemilihan pemenang.
Upaya KPK
1. Mendorong e-Catalog
2. Standarisasi HPS
3. Mendorong Probity Audit PBJ
Constrain :
Pilkada Serentak 2018 dan Pilkada 2019, Pileg 2019 dan Pilpres
2019 BIAYA POLITIK MASIH TINGGI Harus ada upaya
memotong atau RISIKO MASIH TINGGI
Terima Kasih
Rapat Konsultasi Regional Kementerian PUPR Tahun 2018:
Arah, Kebijakan, dan Prioritas Pembangunan Infrastruktur PUPR
dalam Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019
2
REPUBLIK
INDONESIA
3
Isu Strategis Pembangunan (1/2)
REPUBLIK
INDONESIA …Pertumbuhan Ekonomi masih stabil pada rentang 5% namun memerlukan percepatan…
4
0,00%
1960
1963
1966
1969
1972
1975
1978
1981
1984
1987
1990
1993
1996
1999
2002
2005
2008
2011
2014
2017
3
-5,00%
2 Real GDP Growth
Kemiskinan terus menurun namun Rasio Gini masih besar pada beberapa Perekonomian masih berpusat di Jawa
masih ada pada nilai diatas 10%: provinsi (Papua, Papua sehingga masih terjadi kesenjangan antar
Barat, Banten, Bengkulu): wilayah:
Mar 2017 : 10,64% Rata-rata nasional 2017 Q3: 0,39 Distribusi PDRB Nasional: Jawa 2017 =
Target RPJMN: 7,0%-8,0% (2019) Target RPJMN: 0,36 (2019) 58,50%
Target RPJMN: Jawa = 55,10% (2019)
60,0
33 70,0
58,6
0,410,410,413
58,5
58,5
58,3
0,42
58,0
57,9
57,4
57,3
57,1
56,7
56,7
14,15
19
13,33
32 0,405
12,49
0,41
12,36
17 0,402 60,0
11,96
11,66
11,47
11,37
31
11,25
11,22
11,13
10,96
10,86
43,3
43,3
42,9
0,394
42,7
% PDB NASIONAL
42,6
42,1
42,0
41,7
0,4
41,5
41,5
41,4
15 0,391
40,0
10,70
30 50,0
27,77 10,64
13 0,39
RASIO GINI
29 0,378 40,0
28 11 0,38
32,53
31,02
30,02
29,89
29,13
28,59
28,07
28,55
28,28
27,73
28,59
28,51
28,01
27 9 0,368
0,368 30,0
0,37 0,364
27,76
26 7 20,0
25 5 0,36
0,35 10,0
Sep-11
Sep-12
Sep-13
Sep-14
Sep-15
Sep-16
Mar-11
Mar-12
Mar-13
Mar-14
Mar-15
Mar-16
Mar-17
2009
2010
0,34 0,0
0,33
1993
1998
2003
2008
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2…
2…
2…
2…
2…
2…
2…
2…
2…
2…
2…
Jumlah Penduduk Miskin (Juta)
Presentase Penduduk Miskin
Jawa Luar Jawa
*draft sementara
6
REPUBLIK
Pemerataan Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas
INDONESIA
7
Perkuatan Perencanaan dan Penganggaran
REPUBLIK
INDONESIA Penekanan PP 17 Tahun 2017
Pembangunan Nasional.
Hal baru di RKP 2019
Integrasi pendanaan yang bersumber dari : APBN PINA Sumber lain
• Subsidi/Hibah (kebijakan)
• BUMN (proyek prioritas)
• KPBU (proyek prioritas) K/L
Subsidi, Hiba
Transfer ke
daerah, dan BUMN KPBU
h
• PINA (proyek prioritas) a desa
8
Penekanan RKP 2019 (1/2)
REPUBLIK
INDONESIA Pemenuhan Target RPJMN 2015-2019
1 Akses Air Minum Layak (%) 68.11 68.87 70.97 78.23 71.14 100 Kesesuaian dengan tema
1
2 Akses Sanitasi (%) 69.4 72.20 73.68 77.40 76.37 100 RKP 2019: Pemerataan
Akses Layak (%) 61.1 62.41 62.14 66.30 67.2 85 Pembangunan untuk
Akses Dasar 8.3 9.79 11.54 11.10 9.17 15 Pertumbuhan Berkualitas
3 Permukiman kumuh perkotaan 38,431 0 (Belum dapat
diukur)
- Penanganan permukiman kumuh perkotaan 2,680 3,140 11,980 5,602.7 38,431
(Ha) 2 Kesiapan implementasi
4 Penurunan kekurangan tempat tinggal 7.6 juta 5 juta
(backlog) berdasarkan perspektif menghuni
-Fasilitasi penyediaan hunian layak (unit) 172,820 127,607 533,320 325,608 2.2 juta
5 Peningkatan kualitas rumah tidak layak huni 3.4 juta 1.9 juta Perlu disusun daftar proyek prioritas:
-Fasilitasi peningkatan kualitas rumah tidak 50,000 61,489 153,500 158,360 1.5 juta • Pemenuhan target RPJMN (long list)
layak huni(unit) • Urutan prioritas dalam long list tersebut
• Dipenuhi sesuai dengan ketersediaan
Konektivitas Jaringan jalan
pagu
6 Kondisi mantap jalan nasional (%) 94 96 89 89 91 98
7 Panjang jalan nasional (km) 38,570 34.886 35.437 45.593 45.715 45.592
Pembangunan jalan baru (kumulatif 5 tahun)
8 - 329 512 490 559 2.650
(km)
132 44 1,000
9 Pengembangan jalan tol (kumulatif km) 807 125 176
(939) (983) (1.807)
: Sulit Tercapai : Perlu Kerja Keras : On Track
9
Penekanan RKP 2019 (2/2)
REPUBLIK
INDONESIA Pemenuhan Target RPJMN 2015-2019
10 Kapasitas air baku nasional (m3/detik) 51.44 2,45 6,37 7,02 6,15 118,60 Kesesuaian dengan tema
1
RKP 2019: Pemerataan
11 Pembangunan waduk (baru unit) 0 13 13 8 8 49
Pembangunan untuk
Pertumbuhan Berkualitas
12 Pembangunan waduk (lanjutan unit) 16 16 16 24 24 39
11
Peran Infrastruktur dalam Prioritas Nasional
REPUBLIK
INDONESIA Pemerataan Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas
12
REPUBLIK
INDONESIA
Highlight Prioritas Infrastruktur
13
1. Penyediaan Pelayanan Dasar: Aksesibilitas Daerah Tertinggal dan Perbatasan
REPUBLIK Pembangunan aksesibilitas jaringan jalan mendukung daerah tertinggal dan perbatasan
INDONESIA
HIGHLIGHT PRIORITAS
Jalan Perbatasan:
Lintas Perbatasan Kalimantan, Lintas
Perbatasan NTT, Lintas Perbatasan
Papua
` Peningkatan Aksesibilitas
Papua:
Jalan Trans Papua: Kenyam – Dekai,
` Kwatisore – Nabire, Enarotali –Wamena
Kegiatan Turbinwas:
Kegiatan Turbinwas:
1. Pembinaan dan pengawasan pembangunan air minum dan sanitasi
1. Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan
2. Penyusunan peraturan terkait air minum dan sanitasi
Kawasan Permukiman bagi pemerintah daerah
3. Peningkatan kerjasama investasi penyelenggaraan SPAM dengan Badan
2. Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Usaha
Pembangunan Gedung bagi pemerintah daerah
4. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Penyelenggara SPAM
15
1. Lokasi Prioritas Penyediaan Pelayanan Dasar:
REPUBLIK
INDONESIA
Mendukung Penyediaan Air Minum dan Sanitasi serta Permukiman Layak
HIGHLIGHT PRIORITAS
Air Baku Embung
Mebidang Air Baku Rawasari Dukungan Jaringan/Pipa
Kota Sambas Sumur Air
Baku Transmisi Air Baku:
Embung
DAS Kawal
Air Baku Mebidang, Tapos, Waduk
Sumur dan JIAT Air Baku Jatigede, Kebon Agung, Gunung
Prov. Sumatera Gunung
Barat Mentas Mentas, Kota Sambas, Klambu Kudu, Kota
Air Baku Sampit, Banjar Bakula, Bendungan
Kota
Air Baku Sampit Bintang Bano, Bendungan Raknamo
Sumur dan JIAT Tapos
Bengkulu
Air Baku Dukungan Longstorage/Lumbung
Kolaka
Air Baku Rehab Air Baku
Air Baku Air:
Banjar
Waduk Klambu Kudu Lumbung Air Baku Sukodono, Longstorage
Bakula
Jatigede
Air Baku Kalimati.
Semarang
Sinjai
Air Baku
Kebon Agung
Dukungan Embung Air Baku
Embung DAS Kawal, Embung Rawasari
Air Baku Sungai
Longstorage Maro Merauke
Kalimati Dukungan Sumur dan JIAT
(Sidoarjo)
Air Baku Air Baku Sumur dan JIAT Provinsi Aceh, Sumatera
Bendungan Bendungan Barat, Bengkulu, Gorontalo
Bintang Bano Raknamo
17
2. Perkuatan Jalur Logistik Utama dan Keterpaduan Simpul Transportasi
REPUBLIK
Merajut konektivitas antar wilayah untuk memantapkan perekonomian regional
INDONESIA
HIGHLIGHT PRIORITAS
MALAHAYATI BELAWAN/ PONTIANAK KARIANGAU PALARAN BITUNG
KUALA TANJUNG BALIKPAPAN SAMARINDA Pembangunan Jalan Tol:
TERNATE Trans Sumatera, Trans
BANJARMASIN PANTOLOAN
Jawa, Balikpapan-Samarinda, Manado
BATAM
AMBON JAYAPURA Bitung, Cisumdawu
SAMPIT KENDARI
JAMBI
SORONG
Peningkatan Jalan
Lintas Utama:
TELUK BAYUR Lintas Timur Sumatera, Lintas Pantai
Utara Jawa, Lintas Barat Sulawesi
PALEMBANG
TANJUNG EMAS
Keterpaduan Simpul
PANJANG /SEMARANG Transportasi:
• Jalan akses ke Bandara Komodo,
TANJUNG PRIOK/ MAKASAR Buntu Kunik, Kertajati, Kulonprogo,
PATIMBAN
Anambas, Werur
• Jalan akses ke Pelabuhan Makassar
New Port, Pelaihari, Pacitan, Tanjung
TANJUNG PERAK TENAU KUPANG Api-api
18
3. Dukungan Infrastruktur untuk Sektor Unggulan Industri dan Pariwisata
REPUBLIK
INDONESIA
Mendorong pengembangan Kawasan di wilayah Luar Jawa untuk pemerataan pembangunan
KEK ARUN
HIGHLIGHT PRIORITAS
LHOKSEMAWE KI SEI
MANGKE
KI PALU
Dukungan Infrastruktur Dasar dan
KI KUALA KEK BITUNG
TANJUNG KEK Jaringan Jalan untuk KSPN, KI, dan KEK:
MOROTAI
KEK MBTK
KEK GALANG KEK
BATANG SORONG Pengembangan Kawasan Pariwisata
KSPN KI (Danau Toba, Borobudur dan
DANAU TOBA MOROWALI
Mandalika, Labuan Bajo, Kep.
KEK TJ.
API-API Seribu, Wakatobi, dan Bromo Tengger
KI KONAWE
Semeru)
KI TELUK (7 KSPN)
KSPN TJ. BINTUNI
KELAYANG KSPN
WAKATOBI Pengembangan Kawasan Industri (Kuala
KSPN KEP. Tanjung, Sei Mangkei, Konawe, Palu,
SERIBU
KEK KI Morowali, Tlk. Bintuni dan Bantaeng)
TJ. LESUNG BANTAENG
(7 KI)
KSPN KSPN LABUAN
BOROBUDUR BAJO Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
KSPN BROMO KSPN (Arun, Galang Batang, Tj. Api-api, Sorong, Tj.
TENGGER SEMERU MANDALIKA
Lesung, Tj. Kelayang, Bitung, MBTK, dan
Morotai)
(9 KEK)
Fokus Pengembangan Kawasan
KSPN: Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
KEK: Kawasan Ekonomi Khusus Industri, Pariwisata dan KEK Luar Jawa
PEMBANGUNAN KAWASAN LUAR JAWA Memeratakan pembangunan dengan pengembangan kawasan
KI: Kawasan Industri
19
Peningkatan Kualitas Antar Moda:
REPUBLIK
INDONESIA Sinergi tahapan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pengembangan kawasan
HIGHLIGHT PRIORITAS
Waduk Rajui Penyediaan Sarana Prasarana Pertanian
DI. Randangan dan Perikanan:
DI. Lhok Guci Kanan
Jaringan Irigasi 10 Provinsi Sentra
Produksi Padi:
DI. Lambunu
Sumatera Utara, Jawa
Bendung
Waduk Komering
Batang Toru Barat, Lampung, Sumatera Barat, Jawa
Tengah, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera
Waduk
Lausimem Selatan, Sulawesi Tengah, Banten
DI. Batang
Asai DI.
D.I. Batang Kalukku
Rehabilitasi jaringan irigasi:
Bayang
DI Lambunu, DI Ciujung, DI Cipamingkis
DI. Ciujung
DI. Jabung DI. Bubi
DI. Slinga Kiri DI. Baliase
Bendung Pembangunan Waduk:
Kanan 1,2
Bomberay Waduk Jatigede, Matenggeng, Jenelata,
Waduk Jenelata
Waduk Komering, Lausimem, Tiro, Rajui, Way
Jatigede
Waduk Waduk
Sekampung, Jragung, Sincangheula
Matenggeng Jragung
Pembangunan Bendung:
Bendung Batang
-> Highlight Pembangunan Bendung Toru, Bomberay, Cipamingkis
-> Highlight Pembangunan Jaringan Irigasi
Infrastruktur Untuk Memantapkan
-> Highlight Pembangunan Waduk
22
REPUBLIK
INDONESIA
Kerangka Pendanaan
Proyek Prioritas
23
Kerangka Pendanaan Infrastruktur (2015 - 2019)
REPUBLIK
INDONESIA …sejak awal, RPJMN dirancang melibatkan kontribusi swasta
NILAI INVESTASI SANDINGAN RENSTRA KEMEN PUPR
• tidak tercapainya target tax/gdp RPJMN 2015-2019 16% PDB (2016: 10,3% PDB;
2017 Q3: 11,0% PDB) menyebabkan semakin pentingnya peran swasta
APBN+APBD:
250
USD 148.2 Bn
*) 1 : Kalkulasi berdasarkan investasi infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjadi middle income country 2025.
Sumber: Bappenas- JICA, 2014: Latar belakang studi untuk RPJMN 2015-2019,, Analisis Tim Kementerian PPN/Bappenas
24
Mendorong Skema KPBU dan PINA
REPUBLIK
INDONESIA ....sekaligus pelaksanaan PP 17/2017 : sinergi perencanaan dan penganggaran
Investasi Publik
rendah IRR tinggi
Weighted Average Cost of Capital
(WACC)
General Commercial
Kategorisasi Investasi Sosial KPBU Special Commercial Investment
Investment
Investasi yang tidak Investasi dengan imbal hasil Investasi dengan imbal hasil Investasi dengan imbal
memiliki imbal balik di bawah standar kelayakan memenuhi standar hasil relatif menarik
Definisi investasi secara langsung sehingga membutuhkan kelayakan investasi namun sehingga peran
dari obyek tersebut. pengurangan sebagian dipandang relatif kurang Pemerintah minim yaitu
beban investasi melalui menarik atau berisiko sebagai regulator dan
investasi sosial Pemerintah. sehingga diperlukan promotor.
intervensi Pemerintah.
APBN APBN + Dana Komersial Dana Komersial dengan Dana Komersial Murni
Source of Dorongan Pemerintah
Funding
PINA
Source: BAPPENAS Internal Analysis
KPBU
25
Keterpaduan Pendanaan Infrastruktur
REPUBLIK
INDONESIA Contoh: Highlight Pembangunan Infrastruktur Provinsi Sumatera Utara 2018
Keterpaduan dalam pendanaan (Pemerintah, KPBU, PINA, dan Swasta) untuk membangun Infrastruktur
RUPIAH MURNI :
SBSN:
6. Pembangunan 4 lokasi
1. Pembangunan KA Bandar Dermaga di Danau Toba
Tinggi – Kuala Tanjung Tahap II
KPBU: PHLN:
26
26
REPUBLIK
INDONESIA
Isu-isu Pendanaan
1 DAK 3 KPBU
Proyek DAK diarahkan terintegrasi dengan Mendorong skema Availability Payment (AP)
proyek pendanaan lainnya untuk infrastruktur prioritas ke PUPR an.
(RM, PHLN, BUMN, KPBU, PINA). Memastikan kesiapan proyek KPBU yang
Memperhatikan asas manfaat dengan memerlukan dukungan pemerintah (sebagian
memperioritaskan infrastruktur yang memiliki konstruksi)
leverage tertinggi. Perlu dipersiapkan proyek KPBU untuk tahun
2019.
2 SBSN 4 PINA
Perkembangan Alokasi dari 3,5 T (2015) menjadi Sudah dilaksanakan pembiayaan ekuitas untuk
12,78 T (2018). Waskita Toll Road dan Tol Lintas Sumatera (Hutama
Memfokuskan pada infrastruktur yang memiliki Marga Waskita: Tebing Tinggi Kuala Tanjung)
tingkat kesiapan paling tinggi. Perlu dipersiapkan proyek PINA untuk tahun 2019
Melakukan seleksi yang ketat dalam pemilihan
proyek SBSN untuk meminimalkan perubahan
(revisi) baik pada tahapan perencanaan
maupun pelaksanaan.
27
Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun 2019
REPUBLIK
INDONESIA
SINERGI PUSAT- Lebih bersifat kebutuhan daerah Lebih bersifat top-down (usulan kegiatan diberikan oleh Pusat, Daerah hanya
DAERAH (bottom up) konfirmasi dan memberikan feedback)
Daerah mengusulkan Konfirmasi daerah untuk kesiapan dan sinergi prioritas
1. Drop down list menu Pemda hanya memilih hingga “rincian menu kegiatan” dan
kemudian hanya mengisi usulan volume, biaya, satuan output, serta lokasi detail (contoh:
nama SD, dll) khusus untuk bidang jalan dalam aplikasi sudah ada nama ruas jalan
daerah (provinsi, kab/kota) yang sudah masuk dalam SK status Jalan daerah
2. Tidak ada mekanisme menggunakan e-Proposal semua usulan langsung ke KRISNA
3. Tidak ada fungsi “drop” oleh verifikator (bappeda Provinsi dan Kemendagri) hanya
memberikan rekomendasi menggunakan Flagging
4. Penyederhanaan data yang perlu diinput dalam KRISNA (misalnya tidak ada data
realisasi)
5. Pengembangan Sinkronisasi antara aplikasi E-Planning DAK dengan aplikasi serupa di
K/L dan Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
(OMSPAN), untuk mempermudah pengusulan, data sharing, dan penilaian usulan DAK;
6. Integrasi aplikasi Perencanaan DAK TA 2019: e-planning DAK- KRISNA- SINKRON menjadi
SATU APLIKASI KRISNA
7. Pengembangan Integrasi Aplikasi E-Planning DAK dan Sinkron-DAK dengan OMSPAN
untuk digunakan sebagai instrumen monitoring dan evaluasi DAK.
29
REPUBLIK
Perkembangan SBSN Kementerian PUPR
INDONESIA
30
REPUBLIK
INDONESIA
Pengertian KPBU
KONVENSIONAL KPBU
KEWAJIBAN PEMERINTAH KEWAJIBAN PEMERINTAH
MELAYANI MASYARAKAT MELAYANI MASYARAKAT
PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
PEMBENTUKAN
ASET PELAYANAN PERUBAHAN
MASYARAKAT PARADIGMA
(Pemerintah)
DISERAHKAN SETELAH
KERJASAMA SELESAI
PENGADAAN ASET
Manfaat KPBU:
• Kesinambungan perencanaan , konstruksi, operasi
dan pemeliharaan
• On schedule, on budget, on service
• Dengan dana yang sama, bisa me-leverage
proyek yang lebih banyak
31
Indonesia Memiliki 19 Jenis Sektor Infrastruktur KPBU
REPUBLIK
INDONESIA ...Highlight sektor infrastruktur yang menjadi potensi KPBU PUPR
Perumahan
Rakyat
Pasar
Tradisional
Pengelolaan Sarana Olah
SDA & Irigasi Fasilitas Perkotaan Kawasan Kesehatan
Sampah Raga, Kesenian dan
Budaya
32
Solicited PPP Project Pipeline
REPUBLIK
INDONESIA 10 proyek konstruksi dan 31 proyek sedang dilaksanakan
Preliminary Outline Business Case Final Business Case Tender Request for PPP Agreement
PQ Bid Award Financial Close
study (OBC) (FBC) Preparation Proposal Signing
TOTAL: USD 3.0 billion + 9 projects under calculation TOTAL: US$ 4.0 billion TOTAL: US$ 7.8 billion
33
REPUBLIK
INDONESIA
Highlight Potensi Proyek KPBU PUPR
Jalan Non-Tol Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman
1 SPAM Pekanbaru
Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Lintas
1
Timur Sumatera 2 SPAM Jatiluhur
NO NAMA PROYEK
34
Skema Availability Payment (AP) untuk Mengoptimalkan Kemanfaatan Jalan (1/2)
REPUBLIK
INDONESIA
Pembayaran AP Terhadap Standar Layanan (SLA)
Rp Pembayaran Konstruksi
40 • Berkesinambungan: Tahap
Pembayaran Total Pengeluaran perencanaan-konstruksi-operasi -
4 Risiko/ Biaya tak terduga pemeliharaan
Operasi &
290
0 ditanggung publik
Pemeliharaan) • On schedule, on budget, on service
40
Pembayaran Terhadap SLA:
100 100 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 AP Penuh AP Penuh – Penalti
Penalti
SLA
Pengeluaran Publik dalam AP SLA
Tidak ada pembayaran Standard Aktual
Rp konstruksi Minimum
Risiko ditransfer ke swasta Badan
Availability Payment (AP) dan diatur oleh swasta. yang diatur Usaha
Total Pengeluaran
Sumber: LKPP 35
Skema Availability Payment (AP) untuk Mengoptimalkan Kemanfaatan Jalan (2/2)
REPUBLIK
INDONESIA
Simulasi Availability Payment untuk Jalan Lintas Timur Sumatera
Vfm
PV COST (IDR BILLION)
2.500 Vfm
1.500
1.000 1.500
Baseline cost; Baseline cost;
Baseline cost; 1.489 2.289
1.000 Baseline cost;
500 1.079 1.684
500
PINA mendorong
PINA menjadi alternatif
berbagai aturan dan Kondusifitas opsi untuk melaksanakan
kebijakan yang Iklim Investasi
Indonesia skema investasi.
meningkatkan minat
investasi.
ADVOKASI KEBIJAKAN SOSIALISASI DAN KOORDINASI PENINGKATAN TATA KELOLA & REGULASI
• Melakukan koordinasi dengan OJK untuk • Melaksanakan Forum untuk sosialisasi • Pembuatan Rencana Strategis dan Tata
Kegiatan
relaksasi berbagai aturan dan penerbitan PINA dengan berbagai pemangku Kelola Pelaksanaan PINA.
instrumen investasi. kepentingan (PINA Day) • Melakukan Kajian untuk memperkuat fungsi
• Melakukan koordinasi dengan Ikatan • Berkoordinasi dengan berbagai asosiasi dan peran PINA di dalam skema pendanaan
Akuntan Indonesia (IAI) untuk kesesuaian terkait yang berpeluang menjadi investee Investasi.
aturan keuangan atau investor
• Penerbitan Instrumen Investasi baru • Meningkatnya minat investor dan • Meningkatnya kualitas proyek yang dapat
Dampak
seperti RDPT dan Perpetuity Notes/Bond. investee yang menggunakan skema ditawarkan dan efektifitas dalam proses
• Memastikan terlaksananya akuntabilitas PINA. pelaksanaan skema.
di setiap skema investasi yang • Meningkatnya Citra Positif Dunia • Terbitnya berbagai aturan yang menguatkan
dilaksanakan. Investasi di Indonesia. peran PINA ( PP No 17/2017, Perpres No
58/2017, Perpres No 20/ 2016, dsb.)
37
Potensi Proyek dalam Skema PINA
REPUBLIK
INDONESIA Terdapat potensi recycle investasi di setiap tahapan
KONDISI
PROYEK
2 4
2 4
4
2
4
6 7 1
5 3 8
Waskita Toll Road – Jalan tol Trans Jawa dan Non-Trans Jawa (18 BIJB (Pengembangan Fase 2 & Aerocity – 2
1 Proyek) 5 Proyek)
(IDR
PT135
PJBtriliun/ USD 10.000
- Pembangkit juta)(2
Listrik (IDRBandara
30 triliun / USDProgo
2.237DIY
juta)– PT Angkasa Pura 1 &
Kulon
2 Proyek) 6 PP
(IDR 14,5 triliun / USD 1.071 juta) (IDR 6,7 triliun
Pesawat R-80 – PT/ RAI
USD 495 juta)
3 PT Indonesia Power - Pembangkit Listrik (6 Proyek)
(IDR 78,3 triliun / USD 5.798 juta)
7 (IDR 21,6 triliun / USD 1.600
juta)
Pengembangan Area Terintegrasi Pulau
4 PT PLN - Transmisi Listrik
(IDR 27,5 triliun / USD 2.040 juta) 8 Flores –
Flores Prosperindo, Ltd.
(IDR 13,5 triliun /USD 1.000 juta)
39
REPUBLIK
INDONESIA
Kesimpulan
1. Penekanan RKP 2019 pada:
– Mendukung tema pemerataan (misal: penuntasan jalan perbatasan NTT)
– Pencapaian sasaran RPJMN yang masih mungkin dituntaskan (misal:
pengembangan 1.000 km Jalan Tol)
– Penuntasan on going projects untuk kemanfaatan (misal: penyelesaian
Jalan Tol Cisumdawu)
40
TERIMA KASIH
41
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
1 PENDAHULUAN
POTENSI PRASYARAT
4
DAYA SAING INDONESIA YANG TINGGI PADA ASPEK MAKROEKONOMI DAN UKURAN PASAR
Namun masih tertinggal dalam beberapa aspek lainnya seperti SDM, Infrastruktur, dan Teknologi
5
DAYA SAING INDONESIA YANG TINGGI PADA ASPEK MAKROEKONOMI DAN UKURAN PASAR
Namun masih tertinggal dalam beberapa aspek lainnya seperti SDM, Infrastruktur, dan Teknologi
• Chart diatas menunjukkan bahwa pemerintah telah melakukan pembenahan dan peningkatan kualitas
infrastruktur Indonesia. Pada tahun 2008-2009, peringkat infrastruktur Indonesia masih menduduki
peringkat 86, dalam kurun waktu 9 tahun peringkat Infrastruktur Indonesia naik ke peringkat 52 (2017-
2018).
• Dari 137 Negara, Indonesia masuk peringkat 36 dalam Global Competitiveness, dan peringkat ke 52
dalam infrastruktur. Dibandingkan dengan negara ASEAN (Singapura, Malaysia, dan
Thailand), Infrastruktur Indonesia perlu percepatan peningkatan pembangunannya untuk mengejar
ketertinggalan terutama pembangunan jalan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga listrik.
6
2 Arah Kebijakan APBN Tahun 2019
A Arah Kebijakan Penganggaran Tahun 2019
ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN TAHUN 2019
9
Arah Kebijakan Fiskal Prioritas Bidang
B Infrastruktur Tahun 2019
ARAH KEBIJAKAN FISKAL PRIORITAS BIDANG INFRASTRUKTUR 2019
Isu Strategis Infrastruktur:
1. Kondisi infrastruktur yang belum optimal.
2. Kesenjangan infrastruktur di daerah yang membutuhkan koordinasi lintas sektoral dan daerah.
3. Kebutuhan pendanaan besar sementara ruang fiskal terbatas (financing gap).
4. Gap antara perencanaan dan pelaksanaan yang disebabkan adanya hambatan teknis dalam
pelaksanaan (pembebasan lahan, geografis, dan keterbatasan pihak III di daerah).
5. Pemeliharaan dan keberlanjutan pasca pembangunan.
11
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam
C Penyusunan RKA-KL 2019
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RKA-KL 2019
Pengelolaan fiskal tahun 2019 didorong untuk lebih sehat dan berkesinambungan dengan tetap
menjaga: (a) defisit yang terkendali, (b) primary balance menuju positif, (c) debt ratio dalam batas
aman
Belanja K/L diarahkan untuk semakin efisien dan produktif dengan memperkuat value for money
antara lain melalui pemanfaatan IT, baik dalam tahap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
maupun pelaporan;
Tetap melanjutkan efisiensi belanja barang melalui penajaman komponen belanja tertentu
(perjalanan dinas, bel. operasional, belanja bahan, honorarium, paket meeting dan konsinyering, dll)
Mendorong belanja modal yang produktif untuk infrastruktur pendukung kapasitas produksi dan
daya saing, serta pembatasan mengadaan kendaraan dinas, gedung/kantor baru;
13
Perkembangan Alokasi Anggaran
3 Kementerian PUPR
TREN ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN KEMENTERIAN PUPR
TA 2015-2018
• Alokasi anggaran terbesar dialokasikan untuk 4 (empat) program utama Kementerian PUPR yaitu Program
Penyelenggaraan Jalan, Program Pengelolaan Sumber Daya Air, Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman, dan Program Pengembangan Perumahan.
• Alokasi anggaran Kementerian PUPR mengalami fluktuasi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, dengan rerata
penurunan selama 4 (empat) tahun sebesar 2,1%. Alokasi anggaran tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan
alokasi 2015 sebesar 23,7% dikarena adanya kebijakan pemotongan/penghematan. Alokasi anggaran tahun 2017
terdapat kenaikan hampir 16,4% dibanding-kan tahun anggaran 2016 dan alokasi anggaran pada tahun 2018 hanya
meningkat sebesar 1,1% dibandingkan alokasi anggaran 2017.
• Berdasarkan jumlah (nominal Rp) realisasi anggaran Kementerian PUPR mengalami fluktuasi dalam kurun waktu 3 (tiga)
tahun terakhir. Namun, berdasarkan persentase realisasi anggaran terhadap alokasi anggaran setiap tahunnya mengalami
penurunan antar tahun. Persentase realisasi tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 1,2% dibanding persentase
realisasi tahun 2015, persentase realisasi tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 0,67% dibanding persentase
realisasi tahun 2016.
15
Trend Alokasi Anggaran Kementerian PUPR TA
2015-2018 (menurut Jenis Belanja)
• Alokasi belanja modal sangat dominan, mencapai angka rata-rata 71 s.d. 80 % dari total pagu anggaran Kementerian
PUPR. Besaran alokasi Belanja Modal dibandingkan tahun sebelumnya (y-1) fluktuatif sempat turun 20,6 % pada tahun
2016, naik sebesar 3,2 % pada tahun 2017, dan turun sebesar 3,2 persen pada tahun 2018.
• Alokasi belanja pegawai relatif stabil proporsinya sepanjang tahun 2015-2018 sebesar 2 s.d. 3 % terhadap total alokasi
belanja Kementerian PUPR
• Porsi alokasi belanja barang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun terhadap total alokasi belanja Kementerian PUPR
dengan rerata kenaikan sebesar 21 % per tahun.
• Pada tahun 2016 dan 2017, Kementerian PUPR tidak mengalokasikan belanja untuk bantuan sosial. Namun, di tahun
2018 dialokasikan belanja bantuan sosial untuk penanganan dampak lumpur sidoarjo.
16
Trend Alokasi Belanja Barang Kementerian PUPR
TA 2015-2018
• Proporsi alokasi terbesar belanja barang tahun 2018 belanja barang diperuntukkan untuk belanja barang
untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda mencapai hampir 43 % dari total alokasi belanja barang.
Sementara belanja pemeliharaan dialokasikan sebesar 23,8 % dari total alokasi belanja barang.
• Lonjakan pertumbuhan alokasi belanja barang terjadi pada belanja barang untuk diserahkan kepada
masyarakat/Pemda, pada tahun 2016 pertumbuhannya mencapai angka 121 % dibandingkan tahun
2015, tahun 2017 kenaikannya sebesar 38 %, dan tahun 2018 mengalami lonjakan kenaikan sebesar 106 %.
• Secara rerata (average) 93 % dari alokasi belanja pemeliharaan digunakan untuk biaya pemeliharaan jalan dan
jembatan , irigasi, dan jaringan irigasi. Pertumbuhan alokasi untuk belanja pemeliharaan pada tahun 2018
relatif rendah hanya sebesar 0,7 % dibandingkan alokasi tahun 2017. Tahun sebelumnya (TA 2017)
kenaikan/pertumbuhan mengalami lonjakan mencapai angka 92,7 % dibandingkan tahun 2016.
17
REALISASI ANGGARAN KEMENTERIAN PUPR 2015-2017
(Proporsi Realisasi Anggaran per Sumber Dana)
• Realisasi anggaran Kemen PUPR secara total selama 3 tahun (2015-2017) mencapai di atas 90%, dengan capaian terendah
pada TA 2017 sebesar 90%.
• Sedangkan berdasarkan sumber dana, rata-rata realisasi anggaran selama 3 tahun (2015-2017) tertinggi bersumber dari RM
(92%) dan terendah BLU (60%). Rendahnya realisasi BLU pada tahun 2015 disebabkan overestimate dalam penetapan pagu
belanja BLU khususnya pada satker Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Ditjen Pembiayaan Perumahan. Namun
setelah dilakukan penyesuaian pagu belanja pada tahun 2016 , realisasinya cukup tinggi mencapai 80%.
• Rata-rata realisasi PLN selama 3 tahun (2015-2017) sebesar 64% dengan prosentase terendah pada tahun 2016 yang hanya
mencapai 52%. Rendahnya realisasi PLN tahun 2016 diantaranya disebabkan adanya perubahan mekanisme penyaluran
Bantuan Pemerintah yang semula menggunakan Belanja Bansos menjadi Belanja Barang sesuai ketentuan PMK Nomor
168/2015 (telah diubah dengan PMK Nomor 173/2016). Perubahan mekanisme tersebut memerlukan waktu persiapan
yang lebih, namun tidak diantisipasi dengan melakukan penyesuaian pagu PLN sehingga tidak terserap dengan optimal.
18
Target dan Capaian Output Prioritas
TARGET DAN CAPAIAN OUTPUT PRIORITAS
PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN TA 2015-2018
Pembangunan
Pembangunan Jembatan (m) Flyover/Underpass/Terowongan (m)
2015 2016 2017 2018
2015 2016 2017 2018
2.355,00 4.657,00 8.341,49 2.420,4
Target : 7.191,00 8.398,00 11.771 15.372,5 Target :
Capaian : 6.953,00 6.982,31 8.745 1.828,00 3.608,42 6.365,39
Capaian :
77,62% 77,48% 76,31%
Prosentase :
Prosentase : 96,69% 83,14% 74,29%
20
TARGET DAN CAPAIAN OUTPUT PRIORITAS
PROGRAM PENGENDALIAN SUMBER DAYA AIR DITJEN SUMBER DAYA AIR
Ketahanan Pangan Air Baku
11.374 Km 16.382 Km 4.533 Km 3730 Km 5 Titik 5 Titik 128 Titik 137 Titik
Ta rget
403 Unit 336 Unit 227 Unit 72 Unit Ta rget 18 Unit 20 Unit 28 Unit 5 Unit
6.064 Km 3.035 Km N/A - 1.000 Km 1.000 Km 665 Km 289 Km
Ca pa ia n
437 Unit 495 Unit 228 Unit - 4 Titik 54 Titik N/A -
53,30% 21,60% N/A - Ca pa ia n 17 Unit 87 Unit N/A -
Pros enta s e
108,40% 147,30% 100,40% - 554 Km 899 Km N/A -
Irigasi, Bendungan, dan Embung 80,00% 1080,00% N/A -
Pros enta s e 94,40% 435,00% N/A -
55,40% 89,90% N/A -
Sumur Air Tanah, Embung Air
Kebencanaan Baku, dan Unit Air Baku
21
TARGET DAN CAPAIAN OUTPUT PRIORITAS
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN TA 2015-2018
Sanitasi
- SPAM Perkotaan, SPAM Berbasis Masyarakat, SPAM Kawasan Khusus, dan SPAM Regional.
- Rendahnya capaian output TA 2016 diantaranya disebabkan tidak terlaksananya target
output SPAM Berbasis Masyarakat akibat perubahan mekanisme pelaksanaan dari
sebelumnya melalui Belanja Bantuan Sosial menjadi Belanja Barang Untuk Diserahkan
Kepada Masyarakat
22
TARGET DAN CAPAIAN OUTPUT PRIORITAS
PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN TA 2015-2018
Pembangunan Baru Rumah Swadaya (Unit) Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya (Unit)
23
TERIMA
KASIH
LAMPIRAN
25
Pokok-Pokok Kebijakan APBN Tahun 2018
APBN Tahun 2018 Memiliki Peran Strategis Sebagai
Penjabaran Tahun Ke 4 Pelaksanaan RPJMN 2015-2019
APBN
2016 2017 2018
40 51 48
*) Angka sementara
28
APBN Tahun 2018 Ditujukan Untuk
Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi
Yang Berkeadilan
5,4%
2017
Outlook: 5,1%
30
Penerimaan Perpajakan tahun 2018 diupayakan dicapai dengan
berbagai langkah perbaikan di bidang perpajakan
2018:
1.618,1 (triliun rupiah) Langkah Perbaikan Perpajakan
Automatic Exchange of Information (AEoI)
2017: Target 2018
1.339,8 • meningkatkan basis pajak
20,8 1.618,1 • mencegah praktik penghindaran pajak dan erosi
2016: Tax Ratio perpajakan (Base Erosion Profit Shifting)
1.285,0 21,8 11,6% thd PDB .
2015: 4,3 (2017: 10,7%)
1.240,4 Termasuk SDA migas & Data Dan Sistem Informasi Perpajakan
12,4 tambang
up to date dan terintegrasi a.l. melalui
2014: 3,6 e-filing, e-form dan e-faktur.
2017:
1.146,9 -4,8 Tanpa TA
8,2 2016
1.327,8 Kepatuhan Wajib Pajak
Tanpa TA: Kepabeanan membangun kesadaran pajak (sustainable
1.181,0 Penerimaan Pajak & Cukai compliance) a.l. melalui e-service, mobile tax
6,5
unit, KPP Mikro, dan outbond call.
1.424,0 194,1
Insentif Perpajakan
• tax holiday dan tax allowance
PPh Migas Pajak Nonmigas • reviu kebijakan exemption tax pada
beberapa barang kena PPN.
38,1
Pertumbuhan (%)
1.385,9
SDM dan regulasi
Pertumbuhan tanpa Tax Amnesty (%) Peningkatan Pelayanan dan efektifitas
organisasi
31
Target PNBP 2018 sejalan dengan asumsi ekonomi makro dan langkah
perbaikan PNBP (regulasi, pengawasan, pemanfaatan IT)
(triliun
2014 rupiah)
398,6 2018
2017 275,4
2016
2015
308,4
255,6
262,0 Target 2018 Langkah Kebijakan PNBP
275,4
Penyempurnaan peraturan
12,4 Revisi UU PNBP dan PP tentang jenis
-10,7
Pertumbuhan (%) dan tarif PNBP.
17,7 5
2,5
-35,8 2,5
,
8 Peningkatan Pengawasan
pengelolaan
• Penyetoran sesuai penerimaannya
• Penagihan piutang
Pendapatan SDA
Pendapatan dari PNBP Lainnya Pendapatan • Menindaklanjuti hasil audit
Kekayaan Negara yang BLU
Dipisahkan
103,7 43,3 Optimalisasi PNBP
44,7 83,8 • Efisiensi dan efektifitas pengelolaan SDA
• Peningkatan kinerja BUMN
Bagian 3 K/L 3 K/L dengan
SDA Migas 80,3
Pemerintah atas Pendapatan BLU • Efisiensi operasional PNBP
Terbesar:
Laba BUMN: Terbesar: • Revisi kontrak efisiensi cost recovery
SDA 23,3 Kemkominfo 15,7
Kemenkeu 13,9 • Menggali potensi baru
Nonmigas Perbankan 10,9
Polri 9,3
Minerba 17,9 Kehutanan 4,2 Kemenkes 11,1 Perbaikan Pelayanan Publik
Non Perbankan 33,8 Kemenhub
Panas bumi 0,7Perikanan 0,6
7,3 • Tranparansi dan kemudahan
Kemenristek
Dikti 6,6 • Pemanfaatan IT
• Perbaikan pengelolaan PNBP
32
Target PNBP 2018 didukung realisasi 2017 yang meningkat
signifikan
SDA Migas SDA Nonmigas PNBP K/L DMO Penj. Hasil Tambang
33
Belanja Pemerintah Pusat tahun 2018, tetap melanjutkan upaya efisiensi
dengan tetap mendukung berbagai program prioritas
Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun
terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan sosial (triliun
rupiah)
Alokasi 2018
1.454,5
2018:
15,5
2014: • Perbaikan perencanaan dengan berbasis kinerja sejalan
1.203,6 2017: dengan prioritas pembangunan
1.259,6 • Efisiensi belanja operasional
16,4 • Monitoring dan evaluasi pelaksanaan
2015: • Proses pelelangan yang lebih awal
1.183,3
5,8 9,1
Belanja Non K/L 607,1
(1,7)
2016: Antara lain:
1.154,0
(2,5)
Bunga Utang Subsidi Energi Subsidi Nonenergi
Efisiensi biaya Lebih tepat Integrasi subsidi nonenergi
Pertumbuhan (%)
• Pengendalian sasaran • Sinergi dengan bansos
beban biaya bunga • Diarahkan untuk dan transfer ke daerah
• Memperdalam masyarakat miskin • Pengendalian kebutuhan
pasar SBN • Pengendalian pokok
• Pengendalian inflasi • Peningkatan produktifitas
tambahan utang pangan
34
Kualitas Belanja Pemerintah Pusat di Tahun 2017 menjadi
fondasi untuk pelaksanaan APBN 2018 yang lebih baik
3 Perbaikan perencanaan
penyerapan anggaran
4 Lebih tepat sasaran
Pelaksanaan program subsidi dan bantuan sosial
- Penyerahan DIPA sebelum tahun menjangkau target yang diharapkan:
anggaran berjalan • Rastra dialihkan ke Bantuan Pangan Non-tunai;
- Rencana Penarikan Dana (RPD) dan • Subsidi listrik hanya untuk pengguna dengan kapasitas
persiapan dokumen lebih baik 450 VA dan 900 VA
• Penghapusan subsidi benih dan diintegrasikan dengan
program bantuan langsung benih unggul (BLBU)
35
Belanja Pemerintah diarahkan untuk mendukung berbagai program prioritas
nasional dengan tetap memperhatikan penciptaan stabilitas nasional dan agenda
strategis tahun 2018
(triliun
rupiah)
APBN 2018 Real. Sementara 2017
3) Alokasi Kementan, 4) Termasuk pensiunan aparat 5) Alokasi Kemenhan, Polri, KPU, dan
1) Termasuk Dana Desa dan subsidi 2) Termasuk TkDD dan Pembiayaan Bawaslu
KKP, dan Kemenpar pemda
(di luar subsidi pajak)
36
Dalam APBN 2018, Alokasi untuk Penanggulangan Kemiskinan dan
Dukungan pada Masyarakat Berpendapatan Rendah terus diperkuat
284,0
298,7
Sasaran (sementara)
Penerima Bantuan Iuran
Program Keluarga Harapan Program Indonesia
dalam rangka JKN
10 juta RTS Pintar
92,4 juta jiwa
6 juta RTS
92,1 juta jiwa
19,6 juta siswa
19,8 juta siswa
Bantuan Pangan Penyediaan Bantuan Kelompok Dana Desa
• 15,6 juta Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) Usaha Ekonomi Produktif Dana Desa
• Perluasan Bantuan pangan non tunai (pengalihan 117,7 rb KK 74.958 Desa
dari subsidi rastra ke bansos)
• 1,21 juta (KPM)
37
Anggaran Infrastruktur untuk pemerataan pembangunan dan perbaikan
konektivitas, Mengejar ketertinggalan (gap) Indonesia terhadap penyediaan
infrastruktur.
2018:
410,4
Alokasi 2018 (triliun rupiah)
2017 :
2016:
376,1
410,4 *)
269,1
2015:
256,1 Kemen PUPR Kemenhub
2013:
104,7 44,2
2014:
155,9 154,7 DAK Investasi Pemerintah
(PMN & LMAN)
33,9 41,5
7,2% -0,8%
7,2 -0,8 65,6 5,1 44,3
44,3% 5,8 Pertumbuhan (%)
Sasaran (sementara)
Pembangunan dan Preservasi
Pembangunan bandara udara Penyediaan dan Peningkatan
Jalan 8 lokasi (penyelesaian dan lanjutan)
• Pembangunan 832 km kualitas Perumahan Masyarakat
Jalan Baru Informasi dan Berpenghasilan Rendah
• Pembangunan jalan tol 33 km
• Pembangunan
Telekomunikasi • Pembangunan 13.405 unit
15.373 m Rusun
Jembatan • Bantuan Stimulan
• Pembangunan desa broadband terpadu 100 lokasi 174,3 ribu unit
(peningkatan/
Pembangunan jalur KA • Pembangunan BTS di daerah pembangunan)
639 km’sp blankspot, terutama daerah 3T 380 lokasi
38
Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2018, meningkat seiring dengan
peningkatan volume pendapatan yang menjadi basis perhitungan DAU dan DBH
APBN 2018 Dana Bagi Hasil Dana alokasi Umum Dana Insentif Daerah
2018: 88,2 89,2 398,6 401,5 7,5 8,5
766,2
Realisasi • Memperluas penggunaan • Memacu perbaikan
Sementara • Pagu bersifat dinamis;
DBH Cukai Hasil Tembakau; kinerja pengelolaan
2017: • Bobot wilayah laut naik
742,0 • DBH Dana Reboisasi (DR) menjadi 100%; keuangan, pelayanan
3,3 selain utk Rehabilitasi Hutan pemerintahan umum,
2016: • 25% untuk belanja
710,3 & Lahan, jg penanganan pelayanan dasar publik,
infrastruktur.
2015: 4,5
kebakaran hutan, penataan dan kesejahteraan.
623,1 batas kawasan &
pembenihan.
14,0
2014: • 25% untuk belanja
573,7 infrastruktur.
8,6
39
Sustainabilitas APBN tetap terjaga, dengan pembiayaan anggaran yang
hati-hati, terukur dan efisien
40
PENUTUP
Menjaga Momentum Menjaga kepercayaan
Ekonomi tahun masyarakat
Menuju pertumbuhan pelayanan pemerintah dan
ekonomi yang lebih tinggi birokrasi yang lebih baik, untuk
dan berkualitas mempertahankan kepercayaan
masyarakat kepada Pemerintah
Penerimaan Negara Defisit APBN yang terjaga dan
diperkuat Utang yang Terukur
Dihitung lebih realistis dan tetap menjaga fiscal sustainability dan
didukung langkah-langkah pengelolaan utang yang
reformasi yang solid dan transparan dan akuntabel
terukur. secara profesional, hati-hati,
dan terukur sehingga memiliki
Belanja Negara lebih Fokus risiko yang terkendali.
untuk pemerataan
pembangunan, penyelesaian Pembangunan Infrastruktur
proyek strategis, dan perlindungan Konektivitas
kepada masyarakat menengah Peran strategis Kementerian PUPR
ke bawah dan perbaikan diperlukan dalam mencapai target
sinkronisasi Pusat dan Daerah prioritas pembangunan bidang
Infrastruktur konektivitas
41
KEBIJAKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PUPR BERBASIS PENGEMBANGAN WILAYAH
Disampaikan oleh:
DR. IR. LANA WINAYANTI, MCP
Plt. KEPALA BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
KEBIJAKAN PROGRAM
4 TAHUN ANGGARAN 2019
9,34%
Jawa 58,49% 3,13 %
67,04
72,47 5,89% Sumber: Data Sosial Ekonomi Strategis
BPS (April 2017)
14,06%
5,59% Keterangan :
Kontribusi terhadap PDB 2016
Pertumbuhan Ekonomi Nasional (2016) 5,02%
Bali & Nusa Tenggara Pertumbuhan Ekonomi 2016
Tingkat Kemiskinan (2016) 10,70% Persentase Penduduk Miskin 2016
IPM (2016) 70,18 Indeks Pembangunan Manusia 2015
4
INDEKS DAYA SAING GLOBAL
& INFRASTRUKTUR INDONESIA TAHUN 2017 - 2018
2012 – 2013 50 52
56
2013 – 2014 38
61 60
2014 – 2015 34 62
2015 – 2016 37
2016 – 2017 41
76
2017 – 2018 36 78
82
(sumber: Global Competitiveness Index, WEF, 2017)
4
TANTANGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR
TARGET PRIORITAS
TAHUN 2019
44 Bendungan SUMBER BINA MARGA 13.084m
(8 baru & 34 on-going) DAYA AIR Pembangunan Jembatan(termasuk
jembatan gantung)
106 km 1.120 km Pembangunan Jalan
51.339 ha
Pembangunan Pembangunan
sarana & prasarana jaringan irigasi baru 670 km 1.467 m
pengendali banjir Pembangunan Jalan Pembangunan
Tol (Pemerintah & Swasta) Flyover/Underpass/Terowongan
16 Pembangunan
54 Pembangunan Pengendali
Lahar/Sedimen
Embung CIPTA KARYA 303.300 KK
Pengolahan Air Limbah
4,23 6.350 liter/detik
11 km 3.435 liter/detik
m3/detik Pembangunan dan
Pembangunan SPAM
Pembangunan SPAM
Pembangunan/ peningkatan 966.000 KK
peningkatan sarana Prasarana pengaman
2.208 ha Pelayanan Sistem
Penanganan Inf. Kawasan Pemukiman Persampaha
& prasarana pantai
pengelolaan air baku Kumuh Perkotaan
PERUMAHAN
13.500 unit 250.000 unit 5.000 unit 30.000 unit
Rumah Susun Rumah Swadaya Rumah Khusus PSU Perumahan
SANDINGAN ALOKASI ANGGARAN KEMENTERIAN PUPR
ANTARA RENSTRA, DIPA/KPJM, RPJMN, DAN USULAN MENTERI
250.000
221.026 217.102
209.163
200.000
178.228
RENSTRA
169.451
150.000 148.307
157.348 DIPA/KPJM
123.294 142.730 RPJMN
140.543
119.657 133.254 USULAN MENTERI
117.245 125.450
100.000 114.834 107.386 108.703
106.229
98.192
50.000
2015 2016 2017 2018 2019
Pembangunan kawasan
Kawasan pertumbuhan memiliki strategis nasional, misalnya
tema tertentu, misalnya pembangunan sawah baru,
kawasan ekonomi khusus, harus mempertimbangkan lokasi
kawasan industri, kawasan TEMATIK SPASIAL berdekatan dengan irigasi,
pariwisata, kawasan pelabuhan, terintegrasi dengan jalan,
kawasan bandara, kawasan gudang, pasar, dan Wilayah
lumbung pangan, daerah Pengembangan Strategis
tertinggal, dst. (WPS).
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR 2015-2019
DENGAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN WILAYAH
METROPOLITAN
Pembangunan infrastruktur PUPR difokuskan
pada 35 Wilayah Pengembangan Strategis
(WPS) untuk meningkatkan daya saing dan
mengurangi disparitas antar wilayah.
Esensi:
PERKOTAAN
1. Pengembangan wilayah terpadu dengan
KAWASAN PANGAN PERDESAAN
PARIWISATA
“market driven”;
ARUS
PERDAGANGAN 2. Daya dukung dan daya tampung
EKSPOR & lingkungan;
PELABUHAN
ANTARWILAYAH
3. Memfokuskan pengembangan infrastruktur
HUB
DARATAN menuju wilayah strategis;
4. Mendukung percepatan pertumbuhan
kawasan-kawasan pertumbuhan di WPS;
5. Mengurangi disparitas antar kawasan di
dalam WPS.
PERKOTAAN
INDUSTRI Untuk itu diperlukan:
• Keterpaduan Perencanaan antara
KAWASAN
PERKOTAAN Infrastruktur dengan pengembangan
kawasan strategis dalam WPS;
• Sinkronisasi Program antar infrastruktur
PERKOTAAN (Fungsi, Lokasi, Waktu, Besaran, dan Dana)
INDUSTRI
ARUS PERDAGANGAN • Koordinasi – Sinkronisasi dalam
EKSPOR & ANTARWILAYAH pelaksanaan program
HUB
PENDEKATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR
DENGAN PRIORITAS NASIONAL 2015-2019
Contoh:
Jabodetabek,
Mebidangro, M Contoh:
amminasata Pontianak, Sei
Mangkei, Sofifi,
12 Sorong, Maja
Kawasan
Perbatasan Metropolitan
PELABUHAN Nasional di
Contoh: Bitung, Kuala
Tanjung, Tanjung
Kalimantan, 13 Kota
Priok)
NTT dan Baru Contoh:
Papua serta Sei
10 PKSN Mangkei, Keta
PELABUHAN
PERIKANAN
pang, Bitung, K
Contoh: endal, Mandali
Belawan, Cilacap, Bitu ka
ng
PELABUHAN ASDP
Contoh: Konektivitas DUKUNGAN 20 KI &
INFRASTRUKTUR
Multimoda
Merak, Bakauheni, Ket
apang, Gilimanuk
PUPR
10 KEK
BANDARA
Contoh:
Kualanamu, Silangit, Si Contoh:
bisa
18 13 Danau
Kawasan Toba, Borobud
KERETA API Provinsi ur, Mandalika,
Contoh: Sulawesi Strategis
Selatan, Sumatera Lumbung Labuan Bajo
Pariwisata
Utara, double track Jawa Pangan 40 Nasional
Kawasan
Perdesaan
Contoh: Strategis Contoh:
Jawa Barat, Jawa Nasional Peureulak, Sidikalang,
PKSN : Pusat Kegiatan Strategis Nasional Timur, Sulawesi Dolok
KEK : Kawasan Ekonomi Khusus Selatan Masihul, Labuan Bajo
KI : Kawasan Industri
PETA SEBARAN
35 WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS
KEBIJAKAN PROGRAM
TAHUN ANGGARAN 2019
NAWACITA
AGENDA PRIORITAS PRESIDEN 2014-2019
Kebijakan Khusus
P3-TGAI
Poverty OP Irigasi
Alleviation PROGRAM
INFRASTRUKTUR BERBASIS Pemeliharaan Rutin
MASYARAKAT (PADAT Jalan dan Jembatan
KARYA) KEMENTERIAN
PUPR TAHUN 2019
Rumah Khusus, Rumah
Swadaya
• KTI
Konektivitas
• Perbatasan
Pemerataan Penyediaan penampung • KPPN
air baku, irigasi • Pulau Kecil
Kaya-Miskin Pengembangan
Wilayah untuk Terluar
menanggulangi
Disparitas • KSPN
Penyediaan infrastruktur
permukiman • KEK
Catatan:
P3-TGAI : Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi
• KI
KOTAKU : Kota Tanpa Kumuh Penyediaan perumahan
PISEW : Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
PAMSIMAS : Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
SANIMAS : Sanitasi Berbasis Masyarakat
TPS 3R : Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse & Recycle
KTI : Kawasan Timur Indonesia
KPPN : Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional
16
PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2017
TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Peraturan Presiden
Tentang RKP
Tema, Sasaran, Arah (Paling Lambat Juni)
Kebijakan, dan Prioritas
Pembangunan Rancangan Pidato Dokumen DIPA
(BAPPENAS, RENJA K/L Kenegaraan dan
Paling Lambat Januari) (Paling Lambat Penyampaian
Minggu ke-2 Nota Keuangan
April) dan RAPBN
Rancangan Awal
Rencana Kerja
SB Pagu Indikatif Pemerintah SB Pagu Anggaran SB Alokasi Anggaran
(RKP)
DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
17
PROSES PEMROGRAMAN
Proses Bisnis Perencanaan dan Pemrograman yang Dikoordinasikan oleh BPIW
Proses Konsultasi
Regional
RTRWN
Direktif Direktif
RTRWP
Presiden Menteri
RTRW Kab/Kota
Rencana Induk Pulau
3THN DPR DPD
PROGRAM RPJMN RKP
JANGKA PENDEK
PROGRAM
MP (10 thn) –
WPS dan JANGKA Fungsi Besaran
DP (5 thn) Kawasan Vol.&Biaya PROGRAM
Kawasan MENENGAH
Kawasan Lokasi Skema TAHUNAN
Strategis/ APBN Pembiayaan
Perkotaan dan Readiness Proses DIPA
WPS Waktu Kewenangan
APBD Criteria*
Perdesaan
Antar WPS Readiness Criteria
KPBU
Pelaksanaan
Kegiatan Lanjutan
E-Monitoring
Keterpaduan Perencanaan Sinkronisasi Program Jangka Menengah, Jangka Pendek dan Tahunan Sinkronisasi Pelaksanaan
1
PELAKSANAAN PEKERJAAN
YANG SUDAH COMMITTED
(MYC, MYP, DAN PHLN)
2 PEMBANGUNAN BENDUNGAN
BARU, PENYELESAIAN
PEMBANGUNAN BENDUNGAN
3 LANJUTAN DAN IRIGASI
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS
ANTAR WILAYAH, KAWASAN
PERBATASAN KALIMANTAN DAN
4 PROGRAM KERAKYATAN
NTT, JALAN TRANS PAPUA (P3TGAI, JEMBATAN
GANTUNG, KOTAKU, PISEW, PAM
SIMAS, SANIMAS, BSPS)
5 PEMBANGUNAN DAN
PERBAIKAN, PEMENUHAN
KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR
6
PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN PEMBANGUNAN BERBASIS
KAWASAN STRATEGIS
19
KRONOLOGIS
PENYUSUNAN PROGRAM PRIORITAS 2019
*angka dalam juta rupiah
Konsolidasi Konsolidasi
K/L terkait dengan Unor
USULAN BARU
2215 Kegiatan Rp. -
Rp. 339.994.472 1712 Kegiatan Rp. 175.681.230
(Program “Re-konfirmasi”)
STUDI MP/DP 2017 Rp. 30.487.138
380 Kegiatan
Rp. 101.235.945
(Program “Usulan Baru”)
1712 Kegiatan
Rp. 30.487.138
20
PROGRAM TA. 2019 YANG MENDUKUNG
KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
PROGRAM PRIORITAS DI KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL
1 KSPN Danau Toba 3
KSPN Tanjung Kelayang KSPN Borobudur
Pembangunan (4) Embung di Kab Samosir (embung Pea Pengembangan Jaringan Perpipaan di Kawasan Tanjung 6 Pembangunan Bendungan Jragung
Rihit, embung Pea Tahoran, embung Pea Nadea, Embung KelayangSijukKoneksi dengan IPA Kolong Mempadin Pelebaran Jalan Akses Pariwisata Batur – Dieng
Julu Ni Aek), Pembangunan TPS 3R Kawasan Tanjung Kelayang dan Penataan Bangunan Kws Candi Pawon Kab Magelang
Pembangunan persimpangan tak sebidang (FO) ruas jalan Sekitarnya lanjutan KSPN Borobudur
nasional lintas Sumatera ruas 019 KSPN Kepulauan Seribu
4 7
KSPN Bromo Tengger Semeru
KSPN Mandeh PTMP dan DED di Kep. Seribu
2 Pembangunan pengendali Banjir Sungai Brantas Hulu
Pembangunan SPAM di Kawasan Strategis KSPN Danau KSPN Tanjung Lesung Pelebaran Jembatan pada ruas jalan Naional
Toba 5 PasuruanProbolinggo Jembatan Binor Cs
DED penataan permukiman nelayan mandeh Pembangunan PSU Rumah Umum di Kab. Pandeglang
Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya di Kab. Pandeglang
KSPN Mandeh
13 KSPN Raja Ampat
2
11
4 KSPN Kepulauan Seribu
55 KSPN Wakatobi
KSPN Tanjung Lesung 6
KSPN Borobudur
7 8 9 KSPN Labuan Bajo
KSPN Bromo–Tengger–Semeru
KSPN Mandalika
KSPN Mandalika
8 Pembangunan Bendungan Baru Meninting - Kabupaten 10 KSPN Toraja 12
KSPN Morotai
Pembuatan Tanggul Banjir dan Perkuatan Tebing Pembangunan Bendung Morotai Utara (PN6)
Lombok Barat)
Pembangunan Jalan Nasional Bandara Internasional Sungai Kampus UKI Kab Toraja Utara Peningkatan Struktur jalan Sofi-wayabula seksi 2
Lombok Kuta KEK Mandalika Ratas KSPN Raja Ampat
11 KSPN Wakatobi 13 Pembangunan Air Baku Di Kabupaten Raja Ampat
KSPN Labuan Bajo Preservasi Pelebaran Jalan Wanci-Topanuanda-
9 Jalan Masuk Bandara
(PN6)
Pembangunan Jalan Akses Bandara Komodo Pembangunan jalan lingkar raja ampat ruas Waisai -
Pembangunan Kawasan Pariwisata Labuan Bajo Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kab Wakatobi Warsambin - Mumes - Kabare
22
PROGRAM PRIORITAS DI KAWASAN INDUSTRI
Kawasan Industri Sei Mangke 5 Kawasan Industri Tanggamus Kawasan Industri Batu Licin
1 Pembangunan Embung Konservasi Srimenganten 8 Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Pembangunan Flyover Seimangke
Kab. Tanggamus Kumuh Kawasan Batulicin
2 Kawasan Industri Kuala Tanjung
Penanganan sarana prasarana pengamanan pantai 6 Kawasan Industri JIIPE Gresik Kawasan Industri Tanah Kuning
Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya Kab. Gresik 9 Pengembangan SPAM untuk Pelabuhan
di Kuala Tanjung
3 Kawasan Industri Dumai Kawasan Industri Jorong KIPI Tanah Kuning
7 Pembangunan Penyediaan Sarana Air Baku Kawasan Industri Palu
PEMBANGUNAN AKSES JALAN KAWASAN INDUSTRI 10
PELINTUNG KE PELABUHAN DUMAI Kab Tanah Laut Intake S Kintap Pembangunan Fly Over Pantoloan
Pembangunan Rumah Susun Pekerja Industri
4 Kawasan Industri Tanjung Buton 11 Kawasan Industri Bantaeng
Pembangunan Intake Jaringan Pipa Trasmisi Air Kab. Tanah Laut DD Pembangunan Pengaman Abrasi Pantai
Baku Kawasan Industri Buton Makkaninong Kab Bantaeng
KEK Mandalika 5
Kawasan Ekonomi Khusus MBTK Kawasan Ekonomi Khusus Bitung Kawasan Ekonomi Khusus Morotai
6 Pelebaran Jalan Menambah Lajur Jalan Nasional Akses 8 9 Pembangunan Bendung Morotai Utara (PN6))
Pembangunan Jembatan Boulevard II {MORR}
Pelabuhan Maloy
Pembangunan Rumah Susun MBR T.36/4 lantai Kota Peningkatan Struktur jalan Sofi-wayabula seksi 2
Pembangunan Rumah Susun Pekerja Kawasan Industri dan Manado Kawasan Ekonomi Khusus Sorong
Pelabuhan Internasional Maloy T24 KEK MBTK 10 Lanjutan Pembangunan Pengendalian Banjir Sungai
Kawasan Ekonomi Khusus Palu Klafma Kab Sorong
7 Pembangunan Fly Over Pantoloan
Pembangunan Akses jalan pelabuhan transportasi
laut Seigun-Seget 24
PROGRAM PRIORITAS DI KAWASAN PERBATASAN
1. Kabupaten Sambas 3. Kabupaten Sanggau 6. Kab. Mahakam Ulu 9. Kab. Jayapura
Pembangunan Jalan Paralel Pembangunan Embung Bareng Pembangunan Rumah Khusus Perbatasan Pengembangan PLBN Terpadu Tahap 2
Perbatasan Aruk-BTS Kec.Siding Berkawat Kabupaten Sanggau Long Apari, Mahakam Ulu Zona Inti dan Pendukung Design and
(peningkatan dari jalan tanah 4. Kabupaten Sintang Build Skouw Kota Jayapura
menuju ke Jabat) 7. Kab. Malinau
Pembangunan sarana dan prasarana 10. Kab. Keerom
2. Kabupaten Bengkayang pengendalian banjir kota Sintang Pembangunan Jalan Long Pujungan - Long Pembangunan Jalan Ubrub - Towe
Pembangunan jalan Bts. Kec. Kemuat - Langap Hitam - Oksibil
Siding/ Seluas - Bts. Kec. Sekayan/ 5. Kab. Kapuas Hulu 8. Kab. Nunukan 11. Kab. Pegunungan Bintan
Entikong
Pembangunan Jalan Tao Lumbis - Pembangunan TPA
Mesalong (Buka Hutan) Kab. Pegunungan Bintang
1 7
2 3 5 6
4
10
11
12
13
14
15
12. Kab. Boven Digul 13. Kab. Merauke 14. Kabupaten Belu
Pembangunan Jalan Ubrub - Towe Hitam Penataan Peningkatan Infrastruktur Permukiman Pembangunan sabuk merah Ruas
– Oksibil Kawasan Kumuh Karang Indah di Kota Merauke Jalan Nualain - Dafala
Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya
(PN 3/PNP) Kab. Boven Digoel 15. Kabupaten Malaka
Pembangunan rumah khusus ASN Tipe 36 Kab.
Merauke (PN 3/PNP) Pembangunan sabuk merah Ruas
Jalan Dafala - Motamasin
(Motamauk) (lanjutan)
25
PROGRAM PRIORITAS DI KAWASAN PERDESAAN PRIORITAS NASIONAL 2019
KPPN RASAU JAYA KPPN MARABAHAN KPPN TANJUNG REDEB KPPN BARRU KPPN KOLONEDALE KPPN DARUBA
• Pembangunan Jalan Poros Desa • Perbaikan Jalan Antar Desa • Pembangunan SANIMAS • Optimalisasi SPAM • Pembangunan SPAM
Pentek-Ansiap (Sp. Mongker) Cindai Alus - Sungai Batang (MCK++) Kab. Berau Pembangunan Jaringan Desa Aha Desa Walila
(Pembukaan Badan • Perbaikan jalan poros desa • Bantuan Stimulan Perumahan Perpipaan IKK Lakessi Desa Pilawo Desa
Jalan, Pengerasan Telford dan Sirtu)
• Normalisasi sungai Martapura Swadaya Daeo
• Pembangunan Pengerasan Telford
dan Rabat Beton Jalan Desa dari • Pembangunan SANIMAS • Pembangunan IPA Kapasitas • Pelebaran Jalan
Dusun Guro ke Sp. SMPN 4 Kabupaten Banjar 10 Liter/Detik Kab. Berau Wayabula-Daruba
Sadaniang
KPPN PEUREULAK
KPPN SIDIKALANG
KPPN TANJUNG KPPN DARUBA
REDEB KPPN
KPPN BUOL KPPN KPPN MABA
KPPN SAMBAS KWANDANG
SANGATA
KPPN SIDIKALANG KPPN BATU RAJA KPPN TABANAN KPPN PRAYA KPPN RABA KPPN LABUAN BAJO
• Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan • Peningkatan Kualitas Rumah • Perencanaan pengelolaan sistem
• Pembangunan Instalasi • Pembangunan Embung persampahan di Kel Labuan Bajo
Kawasan Agropolitan Selemadeg Barat Swadaya
Pengolahan Lumpur Tinja Rakyat Serbaguna di WS •
(IPLT) • Pembangunan PSD Pengaspalan Jalan Poros • Pembangunan sumur bor dan
Sumbawa
Perbaikan jalan poros desa
Desa Lumbung Kecamatan Selemadeg Barat jaringan perpipaan Desa Keruak • Peningkatan Kualitas Rumah
• Pengembangan SPAL Kab. • Pembangunan dan Swadaya Kab. Manggarai Barat
Kabupaten Tabanan (dusun keruak, dasan baru, buh.
Toba Samosir Pengembangan Kawasan
• Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya Kab. Barat, buh. Timur, dasan baru timur)
Permukiman Perdesaan Kec
Tabanan Dompu Desa Mbawi
PROGRAM PRIORITAS DI 10 + 3 KOTA BARU 2019
• Pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I
• Rehabilitasi Ruas Tiga Runggu – Tj. Dolok • AMDAL Pembangunan Bangunan • Normalisasi Parit Sungai Kota Pontianak
1 • Rehabilitasi Jaringan Irigasi (DI) Kerasaan Pengendali Sedimen dan Penataan 6
• Pembangunan taman cerdas tepi pantai
4 Sempadan S. Ciujung di Kota
Rangkasbitung Kab. Lebak • Pembangunan TPST 3R Kota Banjarbaru
2 Purus Kota Padang • Pembangunan Jalan Pamulang - Maja 7
• SID Pengendalian Banjir Kali Blencong • Pelebaran jalan Batas Bulungan - Tanjung
• Pembangunan TPS 3R Kota Palembang
3 5 8. Selor
1. Sei Mangkei
8.Tanjung Selor
10.Manado
11. Sofifi
2. Padang
6. Pontianak 12.Sorong
7.Banjarbaru 13.Jayapura
3.Palembang
9.Makassar
5.Kemayoran
4. Maja
1. Mebidangro
11. Bimindo
9. Palapa
7. Mamminasata
2.Jabodetabek
4. Kedungsepur
5. Gerbang Kertosusila
3. Bandung Raya 12. Mataram Raya
6. Sarbagita
• Pembangunan Pengendali Banjir Tahap 2 Kota Makassar • Pembangunan Sarana Pengaman Pantai di Kota Pariaman • Pembangunan Jaringan Intake Air Baku Desa Laikit;
• Pelebaran Bts Kota Maros Bts Kab Bone (Lanjutan); • Pembangunan SPAM IKK Likupang Timur dan IKK
• Peningkatan Kualitas Infrastruktur Permukiman Kumuh Kampung • Pembangunan TPS 3R Kap. 15 m3/hari Kab. Padang Pariaman; Matungkas
Parreng • Pembangunan Baru Rumah Swadaya tersebar di beberapa • Pembangunan Rumah Susun MBR T.36/4 lantai Kota
• Pembangunan Rusun MBR Kota Makassar kab/kot di Sumatera Barat Manado
7. 9. 11.
• Pembangunan pengaman pantai dari abrasi di Pantai
• Pembangunan Penyediaan Sarana Air Baku Kab Tanah Laut Ampenan Bintaro, Kota Mataram
• Pembangunan Komering Irrigation Project Stage III
Intake S Kintap; • Pembangunan IPAL Penunjak
• Pelebaran Jalan Menambah Lajur Jln Lingkar Selatan Palembang +
Drainase • Pelebaran Jalan Menambah Lajur Sp Handil Bakti Sp Serapat • Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya di beberapa
• Pembangunan TPA Sampah Regional Palembang Banyuasin Km 17 By Pass Banjarmasin kab/kot di NTB
8. • Pembangunan Rusun Ponpes Darussyafaat Tipe Barak/3 Lantai
10. • Perbaikan Jalan Antar Desa Cindai Alus - Sungai Batang; 28
• Pembangunan Rumah Susun MBR Kota Banjarmasin 12.
PROGRAM
PROGRAMPRIORITAS
PRIORITASDI
DI LUMBUNG PANGAN
LUMBUNG PANGAN 2019
2019
11
22
14 17
33 15
44 16
55 18
66 77 88 10
99 11 12 13
PELABUHAN PERIKANAN
SAMUDERA (PPS)
PPS BELAWAN PPN SUNGAILIAT
1 Pembangunan Banjir ROB Belawan Kota 2 Pembangunan Tanggul dan Normalisasi
PELABUHAN PERIKANAN Medan Sungai Pepabri Jelitik Pelabuhan Perikanan
NUSANTARA (PPN)
PPN
PPS BELAWAN PEMANGKAT
PPN
1 TANJUNG
PPN PANDAN
1 SUNGAILIAT
PPS BITUNG
PPN SIBOLGA 6 PPN TERNATE
13
11
12 PPN
2 2 KWANDANG
PPS BUNGUS
3
14
5
PPS KENDARI
PPS NIZAM ZAHMAN PPN 15
4 3 PPN KEJAWANAN AMBON
PPN 6 PPN BRONDONG
5 7 9 PPN
KARANGANTU
4 8 10 KOTA TUAL
PPN PPN
PELABUHAN PPS CILACAP PPN PRIGI
RATU PEKALONGAN PPN PENGAMBENGAN
6 Pelabuhan
Malahayati
1 Pelabuhan Hub
Kuala Tanjung
8 Pelabuhan
Batu Ampar Pelabuhan 5
Balikpapan 21 Pelabuhan Ternate
17 Pelabuhan
14 Hub Bitung
7 9 Pelabuhan 18 23
Talang Duku 16 Pelabuhan Jayapura
Pelabuhan Pelabuhan Pantoloan
Pelabuhan Teluk Bayur 10 Pelabuhan Sorong 24
Pontianak 15 Pelabuhan
Samarinda 22
19 Pelabuhan
Pelabuhan Boom Baru Pelabuhan Sampit
Kendari Pelabuhan Ambon
Palembang
11 4
Pelabuhan Panjang 12
2 Pelabuhan Hub Tanjung Priok
13 3 Pelabuhan Hub Pelabuhan Hub
Tanjung Perak Makassar
Pelabuhan Patimban
Pelabuhan Kupang
11 Miangas
Kualanamu Siau 12
1 Letung
7 Maratua
2 Tambelan Samratulangi
6 Tebelian Samarinda 14
Werur Biak
8 Jayapura
5 Baru
Muara 10 Morowali
Teweh Banjarmasin 13 Namniwel
Syamsudin 9 Buntu
Noor Kunik/Pongtiku
Soetta
Koroway Batu15
3 Kertajati Hasanuddin
Bandar Udara Kargo Juanda 4 Kabir Patar
1
tanggungjawab Pemerintah Pusat & Daerah terutama dalam penyediaan
Daerah
Menajamkan Prioritas
readiness criteria yang menjadi
Nasional
2
tanggung jawab daerah
Peningkatan tanggungjawab
Menajamkan
daerah Prioritas
dalam pengelolaan
7 Pencapaian target
pembangunan infrastruktur
aset, khususnya
Nasionalsetelah
nasional merupakan
Menajamkan satu
Prioritas
tahap konstruksi
kesatuan sistem yang
PENUTUP Nasional
memerlukan sinkronisasi
6 3
prioritas pembangunan
antara Pusat dan Daerah
Pemerintah daerahPrioritas
Menajamkan harus kreatif
dan inovatif mencari sumber
Nasional
pendanaan non- APBN/DAK
Jalan Tol
Jalan Nasional
Rencana Jalan Tol
Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Pusat Kegiatan Wilaayah ( )
Pelabuhan Utama (PU)
Pelabuhan Ikan
Klaster Industri KSPN
Bandar Udara
1.DKI Jakarta 5.Purwakarta 1.Pangandaran, Jawa Barat
2.Bogor 6.Bandung 2.Kepulauan Seribu, DKI Jakarta
KSPN
3.Bekasi 7.Cilacap 3.Kota Tua-Sunda Kelapa, DKI
Kawasan Industri 4.Karawang Jakarta
8.Semarang
ULTIMATE INFRASTRUKTUR
WPS 8 JAKARTA-CIREBON-SEMARANG
Pembangunan 6 ruas tol dalam kota Jakarta: Peningkatan Kualitas Pengembangan Kawasan
a. Pembangunan Jalan tol Semanan – Sunter Hidup : Strategis :
20.23 km
Perumahan Industri
b. Pembangunan Jalan tol Sunter - Pulo
• Rusunawa Pariwisata
Gebang 9.44 km
Cipta Karya Pertanian
c. Pembangunan Jalan tol Duri Pulo -
• Air Bersih Perdagangan
Kampung Melayu 9.6 km
• Air kotor • Pasar Indusk Cikopo
d. Pembangunan Jalan tol Kemayoran -
• Sampah Kota Mandiri Baru
Kampung Melayu 9.6 km
Ketahanan Pangan : • Kertajati Aero City
e. Pembangunan Jalan tol Ulujami - Tanah
• TOD Walini
Abang 8.7 km PSDA • TOD Tegal Luar
f. Pembangunan Jalan tol Pasar Minggu - • Waduk/Bendung • TOD Karawang
Casablanca 9.16 km • Saluran Irigasi • NCICD
• Kawasan Tekno Park Pekalongan
PTPIN: Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara: • Pusat Kota Bandung TImur
Pembangunan jalan akses NCICD yang terhubung dengan
jalan nasional berupa jalan raya pelabuhan, jalan Penanganan Kebencanaan :
jampea, dan jalan cilincing raya Penanganan ROB
Konservasi Lahan
Akses tol dan non toll • Bandung Utara
via Pantura ke • Pengendalian BCR/FAR
Patimban • Perlindungan Mata Air
4 Rel KA Pegaden-Patimban
9 10
Perkotaan
Cianjur
(pertanian)
Tanjung
Lesung Pelabuhan
(perkotaan Ratu
pariwisata) (perkotaan Kota Sukabumi Kota Tasikmalaya
perikanan) (pertanian) (Jasa dan Kerajinan
Tangan)
Perkotaan
Kab Tasikmalaya Cilacap
(Pertanian dan bahan galian) (perikanan dan
industri)
Kota
Legenda: Pangandaran
(kawasan
Metropolitan pariwisata dan
perikanan)
Kota Besar
15 Rusunawa
Lokasi: Kec. Cijulang
6 16 BendunganLeuwikeris
10 Fungsi: Sumber Air Baku,
2 3 54 Irigasi
12
1 9 8 17
KSPN Pangandaran dsk
7 Daya Tarik: Bentang alam,
Wisata Pantai/Bahari
13
1 KSPN. Ujung Kulon dsk Daya 14
Tarik :bentang alam, wisata
pantai/bahari
2 15
1117
KEKTanjung Lesung
Luas 1.500 ha
Daya Tarik :bentang
7
alam, wisata pantai/bahari
Geopark Ciletuh
3 Jalan TolSerang -
Panimbang
Panjang 84 Km
8 SPAM Saketi
4 Kota Baru Publik
MAJA 9 12 Jalan Tol Bogor-
TPACigeulis Ciawi-Sukabumi
5 Bendungan Karian
10 TPADengung
Panjang 54Km
Pembebasan lahan
Jalan Lingkar Tasikmalaya (26,85
Ha) (26 Km)
ULTIMATE KAWASAN
WPS 10 YOGYAKARTA – SOLO – SEMARANG 2025
MASTER PLAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
WPS 10 YOGYAKARTA – SOLO - SEMARANG 2025
72,64 km
Kawasan Industri
Wijayakusuma
Luas: 250 Ha Kawasan Industri Boyolali
Luas: 300 Ha
72,64 km
Pembangunan Bendungan Jragung
Semarang
(1 Bendungan) Pembangunan PSU Rumah Umum
di Kota Semarang
(200 Unit)
DED Pembangunan Embung Semarang
Ngrawan Kab. Semarang
Kawasan Perkotaan
Kedungsepur (PKN)
Kawasan Perkotaan
Gerbangkertosusila
(PKN)
Kawasan Agropolitan
Selingkar Wilis
Mewujudkan pengembangan ekonomi berbasis agro, bahari, pariwisata dan industry yang
berwawasan lingkungan
YOGYAKARTA
WONOSARI MALANG
TRENGGALEK
PRACIMANTORO
TULUNGAGUNG
BLITAR
KEPANJEN
PACITAN
PANGGUL
Tourism: Industrialisasi PRIGI
wisata alam, sejarah dan
budaya, serta spillover
effect wisata ke Wonosari;
Yogyakarta Infrastruktur
Lingkar Wilis
2
6
Gn. Wilis
21 7 8
1 12 4
M
m
Gn. Kelud Gn. Kawi
18
Tulungagung
16 17 Blitar Malang
5 19
Trenggalek
LP 20
3 Pacitan
14
Jt
9
Mm C
10
Simpul Galian Marmer
11
Jt Simpul Perkayuan Jati Jt
Prigi
Waduk 13 15
12 Bendungan Pidekso
1 KSPN. Pantai Selatan
4 7 Bandar Udara 17
Yogya dsk
KSPN Bromo-
Tengger-Semeru
Adisutjipto:
Kelas: Non Kelas
13 Pelabuhan Perikanan
Bendungan Bendo
Daya Tarik : bentang
alam, wisata
dsk Fungsi Bandara: Hub
Kapasitas: 1.2 juta
Prigi
Kelas: Pelabuhan
18
pantai/bahari, kerajinan
Daya Tarik: Bendungan Tukul
bentang alam, situs penumpang/tahun Perikanan Nusantara
sejarah, seni
14 19
2 KSPN. Yogyakarta Kota dsk
kerajinan, festival
budaya, flora- 8 Bandar Abdulrachman
Saleh:
Pelabuhan Perikanan
Tamperan
Bendungan Tugu
Daya Tarik : bentang alam, Bendungan Bagong
flora fauna, situs sejarah, fauna, taman Kelas: Bandar Udara Kelas: Pelabuhan
adat tradisi, seni kerajinan,
museum, wisata belanja
nasional, kawasan
olahraga
Tersier
Kapasitas: 7 juta
Perikanan Pantai 20
penumpang/tahun TPA Malang Raya
15 Pelabuhan Perikanan
5 9 21
3 KSPN Karst Pacitan dsk
KSPN Karst Gunung
Kidul dsk
Pelabuhan Pacitan
Kelas: Pelabuhan
Pondok Dadap
Kelas: Pelabuhan
IPAL Regional
Daya Tarik : bentang Daya Tarik : bentang Pengumpul Perikanan Pantai
Sewon
alam, wisata alam, wisata
pantai/bahari pantai/bahari 10 Jalan Lintas Selatan 16 Pelabuhan Perikanan
Wonosari
Mm
Gn. Kelud Gn. Kawi
2015-2017 2018
PROGRAM 2019
• Pelebaran Jalan Menambah Lajur JLN WALISONGO SEMARANG (3,35 Km)
• Pembangunan Jalan Lingkar Utara Semarang (Kaliwungu - Yos Sudarso) (10 Km) • Jalan Tol Yogyakarta – Solo (40,5 Km)
• Pembangunan Sumur Pantau Air Tanah di Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur Kab. Sragen ( 8 • Jalan Tol Semarang – Demak (24 Km)
Km) • Jalan Tol Yogyakarta – Bawen (71 Km)
• Pembangunan Bendungan Jragung Kab. Semarang (1 Bendungan) • SPAM Semarang Barat (1.000 l/det)
• Pembangunan Embung Dung Kurungan Kab Kudus (1 Unit) • SPAM Regional Wasukokas, Wonogiri. Tahap I: 750 l/det, Tahap II:
• Pembangunan PSD Kawasan Pariwisata Karang Bolong Kec Ayah Kab. Kebumen 700 l/det
• Pembangunan PSU Rumah Umum di Kota Semarang (200 Unit) • Pembangunan Bendungan Matenggeng, Cilacap
• Pembangunan Rusunawa Ponpes Girikesumo Yayasan Kyai Ageng Giri Demak (30 Unit)