Anda di halaman 1dari 150

LAPORAN AKSI PERUBAHAN

OPTIMALISASI PELAYANAN BAGI KELOMPOK RENTAN


MELALUI PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
DAN PELAYANAN PUBLIK SECARA ELEKTRONIK
DI PENGADILAN AGAMA TANGERANG

Disusun oleh :

NURWINDA FINDIANI, S.E.

NIP. 198606282011012013

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS (PKP)


ANGKATAN II KELOMPOK 3 TAHUN 2022

PUSAT DIKLAT MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN


BADAN LITBANG DIKLAT HUKUM DAN PERADILAN
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKSI PERUBAHAN

OPTIMALISASI PELAYANAN BAGI KELOMPOK RENTAN


MELALUI PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
DAN PELAYANAN PUBLIK SECARA ELEKTRONIK
DI PENGADILAN AGAMA TANGERANG

Coach, Reformer,

Ttd

FAUZAN, S.E., S.H., M.H. NURWINDA FINDIANI, S.E.

Ketua Pengadilan Agama Tangerang, Mentor,

DRS. SUHARDI, S.H. DRS. H. BADRUDDIN, M.H.

PUSAT DIKLAT MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN


BADAN LITBANG DIKLAT HUKUM DAN PERADILAN
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2022

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Reformer panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
dan rahmat-Nya Reformer dapat menyelesaikan Laporan Aksi Perubahan yang
berjudul “Optimalisasi Pelayanan Bagi Kelompok Rentan melalui Penerapan Standar
Operasional Prosedur dan Pelayanan Publik Secara Elektronik di Pengadilan Agama
Tangerang”.
Aksi Perubahan ini merupakan salah satu kompetensi kepemimpinan
Reformer untuk mengelola perubahan dalam bentuk inovasi, dengan melakukan
kolaborasi, dan mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya (stakeholder) dalam
rangka peningkatan kualitas kinerja pelayanan publik.
Reformer menyadari bahwa dalam penyampaian, penyajian, pengolahan dan
pembahasan materi masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan kerendahan
hati Reformer mengharapkan saran, kritik dan arahan dari semua pihak untuk
perbaikan dalam pembuatan Laporan Aksi Perubahan.
Penyusunan Laporan Aksi Perubahan ini tidak terlepas dari dukungan,
bimbingan, arahan, masukan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa bantuan
motivasi, pikiran, tenaga dan terlebih doa. Reformer mengucapkan rasa terima kasih
disertai penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Edward Tumimbul Hamonangan Simarmata, SH., LLM., MTL, Kepala
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Balitbang Diklat
Kumdil Mahkamah Agung Republik Indonesia.
2. Bapak Fauzan, S.E., S.H., M.H. selaku coach/pembimbing yang telah banyak
memberikan ilmu kepada Reformer dan dengan sabar memberikan arahan serta
bimbingan selama pembelajaran Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP)
Mahkamah Agung RepubIik Indonesia Angkatan II Kelompok 3 Tahun 2022.
3. Bapak Drs. Suhardi, S.H. selaku Ketua Pengadilan Agama Tangerang, yang
telah berkenan memberikan izin dan arahan, masukan serta bimbingan kepada
Reformer untuk melaksanakan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP)
Mahkamah Agung RepubIik Indonesia Angkatan II Kelompok 3 Tahun 2022.
4. Bapak Drs. H. Badruddin, M.H. selaku mentor yang telah berkenan memberikan
dukungan, arahan, masukan dan bimbingan kepada Reformer untuk

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 ii
melaksanakan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Mahkamah Agung
RepubIik Indonesia Angkatan II Kelompok 3 Tahun 2022 dengan optimal.
5. Para Widyaiswara Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Mahkamah Agung
RepubIik Indonesia Angkatan II Kelompok 3 Tahun 2022 yang telah tulus
memberikan ilmu yang luar biasa kepada seluruh Reformer.
6. Para stakeholder yang telah memberikan arahan, dukungan dan masukan dalam
menyelesaikan Aksi Perubahan pada Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP)
Mahkamah Agung RepubIik Indonesia Angkatan II Kelompok 3 Tahun 2022.
7. Suami tercinta Dzul Fadlli Hidayat dan Ananda tercinta Dzibran El Zehan
Muwaffaq serta orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan izin dan
senantiasa mendoakan saya, memberikan dukungan, perhatian dan maklumnya
atas waktu keluarga yang tersita dalam mengikuti Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas (PKP) Mahkamah Agung RepubIik Indonesia Angkatan II Kelompok 3
Tahun 2022.
8. Rekan-rekan seperjuangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP)
Mahkamah Agung RepubIik Indonesia Angkatan II Kelompok 3 Tahun 2022 yang
telah saling membantu, memberikan saran dan masukan dari awal pembelajaran.

Tangerang, 25 November 2022


Reformer,

Nurwinda Findiani, S.E.


NIP. 19860628 201101 2 013

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1


LATAR BELAKANG.............................................................................. 1
BAB II DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN .............................................. 12
A. MEMBANGUN INTEGRITAS .......................................................... 12
B. PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN ................... 15
C. PENGELOLAAN BUDAYA PELAYANAN (PEMANFAATAN IT) ..... 24
D. PENGELOLAAN TIM ...................................................................... 25
BAB III DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN................................................... 33
A. CAPAIAN DAN PERBAIKAN .......................................................... 33
B. MANFAAT AKSI PERUBAHAN....................................................... 77
C. IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI DALAM AKSI
PERUBAHAN .................................................................................. 79
BAB IV KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN .............................................. 86
BAB V KETERKAITAN DENGAN MATA PELATIHAN PILIHAN ...................... 96
BAB VI DISEMINASI DAN PUBLIKASI AKSI PERUBAHAN ............................ 102
A. PENERAPAN STRATEGI KOMUNIKASI ........................................ 102
B. KEBERHASILAN MENDAPAT DUKUNGAN ADOPSI/REPLIKASI AKSI
PERUBAHAN ................................................................................. 114
BAB VII PELAKSANAAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI ........................... 120
BAB VIII PENUTUP ............................................................................................ 128
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN BUKTI EVIDEN

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 iv
DAFTAR TABEL

TABEL 1 MEMBANGUN INTEGRITAS ............................................................... 14

TABEL 2 IMPELEMNTASI PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN ....................... 22

TABEL 3 MATRIK PENGELOLAAN PEMANFAATAN IT .................................... 25

TABEL 4 SUSUNAN TIM EFEKTIF RANCANGAN AKSI PERUBAHAN ............ 26

TABEL 5 MATRIK TIM EFEKTIF AKSI PERUBAHAN ........................................ 27

TABEL 6 MATRIK PENGELOLAAN TIM............................................................. 31

TABEL 7 MATRIK CAPAIAN AKSI PERUBAHAN .............................................. 67

TABEL 8 MATRIK PERUBAHAN KEGIATAN PADA TAHAPAN/MILESTONE AKSI


PERUBAHAN ...................................................................................................... 74

TABEL 9 MATRIK KENDALA DAN SOLUSI ....................................................... 76

TABEL 10 MATRIK MANFAAT CAPAIAN DALAM PERBAIKAN LAYANAN ...... 77

TABEL 11 PENILAIAN SUB KOMPONEN PENGEMBANGAN DIRI DENGAN NILAI


RENDAH ............................................................................................................. 79

TABEL 12 STRATEGI PENGEMBANGAN DIRI ................................................ 80

TABEL 13 MATRIKS JEJARING KERJA SEBELUM DILAKUKAN SOSIALISASI


AKSI PERUBAHAN ............................................................................................. 108

TABEL 14 MATRIKS JEJARING KERJA SESUDAH DILAKUKAN SOSIALISASI


AKSI PERUBAHAN ............................................................................................. 111

TABEL 15 PENILAIAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI OLEH REFORMER 124

TABEL 16 PENILAIAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI OLEH MENTORTABEL


16 PENILAIAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI OLEH MENTOR ................. 125

TABEL 17 PENILAIAN GABUNGAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI .......... 126

TABEL 18 KUALIFIKASI PENILAIAN.................................................................. 127

TABEL 19 MATRIK HASIL IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI


DIRI ..................................................................................................................... 127

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 v
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pembangunan Indonesia 2020-2024 ditujukan untuk membentuk sumber
daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, yaitu sumber daya manusia
yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter. Untuk
mencapai tujuan tersebut, kebijakan pembangunan manusia diarahkan pada
pengendalian penduduk dan penguatan tata kelola kependudukan, pemenuhan
pelayanan dasar dan perlindungan sosial, peningkatan kualitas anak, perempuan
dan pemuda, pengentasan kemiskinan, serta peningkatan produktivitas dan daya
saing angkatan kerja. Kebijakan pembangunan manusia tersebut dilakukan
berdasarkan pendekatan siklus hidup, dan inklusif termasuk memperhatikan
kebutuhan penduduk usia lanjut maupun penduduk penyandang disabilitas, dan
pengelolaan SDM bertalenta.
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
menyebutkan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik harus memenuhi asas –
asas tertentu, salah satunya ialah asas fasilitas dan perlakuan khusus bagi
kelompok rentan. Undang–Undang pelayanan publik juga menjelaskan salah satu
komponen standar pelayanan yang perlu dipenuhi oleh penyelenggara layanan
yaitu penyediaan sarana, prasarana dan fasilitas termasuk bagi kelompok rentan.
Adapun yang dimaksud dengan kelompok rentan dalam penjelasan Pasal 29 Ayat
(1) UU Pelayanan Publik antara lain penyandang cacat, lanjut usia, wanita hamil,
anak-anak, korban bencana alam dan korban bencana sosial.
Kelompok rentan menurut Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
adalah semua orang yang menghadapi hambatan atau keterbatasan dalam
menikmati standar kehidupan yang layak. Kelompok rentan berhak mendapatkan
perlakuan khusus untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menurut
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 5 Ayat (3) tentang Hak Asasi
Manusia yang menyatakan bahwa setiap orang yang termasuk kelompok
masyarakat yang rentan berhak memperoleh perlakuan dan perlindungan

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 1
lebih. Kelompok rentan tersebut antara lain adalah orang lanjut usia, anak-anak,
fakir miskin, wanita hamil,dan penyandang cacat.
Tren global menunjukkan bahwa penyandang disabilitas cenderung
memiliki kerentanan yang tinggi untuk mengalami eksklusi dalam pembangunan.
Eksklusi tersebut tidak hanya dari kesempatan untuk menikmati hasil
pembangunan, tetapi juga kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam
pembangunan. Konsekuensinya, warga penyandang disabilitas cenderung
memiliki kualitas hidup lebih rendah daripada warga nondisabilitas: tingkat
pendidikan dan kesehatan yang lebih rendah, serta kesempatan kerja dan akses
terhadap fasilitas umum yang lebih terbatas. Di samping itu, rumah tangga dengan
penyandang disabilitas lebih banyak ditemukan pada kelompok kesejahteraan
rendah. Kondisi-kondisi ini pada akhirnya makin memarginalkan peluang
penyandang disabilitas untuk berpartisipasi aktif dan bermakna dalam
pembangunan.
Saat ini pemerintah telah berupaya memenuhi hak-hak penyandang
disabilitas untuk menciptakan Indonesia yang inklusif yaitu dengan menetapkan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Dalam
peraturan tersebut, tertuang hak keadilan dan perlindungan hukum untuk
penyandang disabilitas yaitu Pasal 9 Ayat (f) dimana penyandang disabilitas
memperoleh penyediaan aksesibilitas dalam pelayanan peradilan dan pada Pasal
36 Ayat (1) disebutkan bahwa lembaga penegak hukum wajib menyediakan
akomodasi yang layak bagi penyandang disabilitas dalam proses peradilan.
Dikutip dari Majalah Komisi Yudisial cetakan bulan April-Juni 2018 “Bila
kita berkunjung ke kantor peradilan, baik itu kantor kepolisian, kejaksaan dan
kantor hakim bertugas di pengadilan, maka akan terlihat dengan jelas betapa
sarana prasarana di lembaga ini belum accessible bagi difabel. Di Kepolisian
misalnya, sarana prasarana fisikseperti surat penangkapan dan dokumen
administrasi belum ada yang berbentuk braille dan audio, ruang pemeriksaan yang
akses difabel belum tersedia. Demikian juga saranaprasarana yang terkategori
non fisik seperti pelayanan pegawai, cara berinteraksi dan proses komunikasi di
lingkungan peradilan. Sarana prasarana yang tidak accessible juga terjadi di
kantor kejaksaan dan tempat persidangan”.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 2
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun
2020 tentang Akomodasi yang Layak untuk Penyandang Disabilitas dalam Proses
Peradilan dimana memuat ketentuan bagi lembaga peradilan untuk memberikan
pelayanan serta sarana dan prasarana bagi penyandang disabilitas.
Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai salah satu puncak
kekuasaan kehakiman serta peradilan negara tertinggi mempunyai posisi dan
peran strategis di bidang kekuasaan kehakiman karena tidak hanya membawahi 4
(empat) lingkungan peradilan tetapi juga manajemen di bidang administratif,
personil dan finansial serta sarana dan prasarana. Dalam rangka menindaklanjuti
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2020, Mahkamah Agung Republik
Indonesia saat ini berupaya mewujudkan Pengadilan Inklusif melalui penguatan
peraturan layanan dan menyediakan akomodasi yang layak bagi penyandang
disabilitas di setiap pengadilan.
Sejalan dengan hal tersebut, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya
pada Sidang Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung Tahun 2021 tanggal
22 Februari 2022 menyampaikan bahwa Mahkamah Agung dan Badan Peradilan
di Bawahnya agar senantiasa menyediakan akses keadilan bagi kelompok rentan,
yaitu perempuan, anak, dan penyandang disabilitas dengan menyediakan layanan
dan akses disabilitas di setiap lini pengadilan sebagaimana amanat Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (“UUD NRI 1945”) pada
Pasal 28D Ayat (1) dimana Negara menjamin setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum, yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016
tentang Penyandang Disabilitas dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2020
tentang Akomodasi yang Layak untuk Penyandang Disabilitas dalam Proses
Peradilan.
Ketua Mahkamah Agung RI dalam seminar nasional dengan tema
“Mewujudkan Akomodasi Yang Layak Bagi Penyandang Distabilitas Yang
Berhadapan Dengan Hukum” secara virtual menyampaikan bahwa “Saudara-
saudara kita penyandang disabilitas tidak dapat ditinggalkan dan dimarginalkan
dalam menikmati layanan hukum dan keadilan, adalah tanggung jawab kita
bersama untuk memastikan saudara-sara kita penyandang disabilitas dapat
menikmati layanan hukum dan keadilan di lembaga peradilan Tantangan dan
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 3
tugas yang berat dalam memenuhi akomodasi dan aksesibilitas yang layak bagi
penyandang disabilitas tentu tidak bisa menjadi alasan bagi kita untuk
meninggalkannya. Pengabaian hak-hak warga negara penyandang disabilitas oleh
pengadilan tentu akan mengakibatkan ketimpangan dalam kehidupan bernegara.
Justru karena kerentanannya, penyandang disabilitas berhak atas tindakan
afirmasi, yaitu perlakuan dan perlindungan lebih dari organ-organ negara,
sebagaimana disebutkan Pasal 5 ayat (3) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia”.
Pejabat Pengawas yang merupakan Aparatur Sipil Negara memiliki
peranan penting dalam mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh
pejabat pelaksana. Pejabat Pengawas harus mampu menerapkan Core Values
ASN “BerAKHLAK” dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara (ASN) “Bangga
Melayani Bangsa” dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi. Oleh karena itu,
Pejabat Pengawas harus memiliki standar kompetensi manajerial.
Dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial dan
mengembangkan kompetensi kepemimpinan bagi pejabat pengawas, perlu
didukung adanya pelaksanaan pengembangan kompetensi manajerial melalui
jalur pelatihan struktural kepemimpinan pengawas. Mahkamah Agung Republik
Indonesia dalam hal ini Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan
Kepemimpinan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan
Hukum dan Peradilan menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas
(PKP) Tahun 2022.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun
2019 yang dimaksud dengan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas yang
selanjutnya disingkat PKP adalah pelatihan struktural kepemimpinan pengawas
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang
manajemen pegawai negeri sipil. Pada aturan tersebut tertuang bahwa tujuan
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas adalah untuk mengembangkan kompetensi
Reformer dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial dan
mewujudkan Pejabat Pengawas yang berkompetensi pemimpin yang melayani
serta menjamin terlaksananya akuntabilitas Jabatan Pengawas dalam
mengendalikan kegiatan pelaksanaan pelayanan publik yang dilakukan oleh
Pejabat Pelaksana sesuai dengan standar operasional prosedur.
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 4
Selain itu, melalui Pelatihan Kepemimpinan Pengawas diharapkan dapat
terwujud sosok kepemimpinan yang inovatif, kolaboratif dan mengoptimalkan
seluruh potensi sumber daya internal dan eksternal serta mampu mengoptimalkan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena itu, Reformer
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas diwajibkan untuk dapat melaksanakan Aksi
Perubahan.
Untuk mewujudkan Pengadilan inklusif sebagai tindaklanjut atas Peraturan
Pemerintah Nomor 39 Tahun 2020 dan sambutan pidato Presiden RI Joko Widodo
pada Sidang Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung Tahun 2021, tema
Aksi Perubahan pada Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Tahun 2022
yaitu peningkatan pelayanan bagi kaum rentan. Pengadilan Agama Tangerang
telah berupaya memenuhi akomodasi yang layak bagi kaum rentan sebagaimana
Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI
Nomor 2078/DjA/HK.00/SK/8/2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan
Ramah Penyandang Disabilitas di Pengadilan dalam Lingkungan Peradilan
Agama.
Salah satu bentuk tanggung jawab kepada stakeholder, sudah tentu
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Pengadilan Agama Tangerang harus
mencakup seluruh stakeholder yang membutuhkannya. Artinya tidak ada “tebang
pilih” dalam pelaksanaannya sebagaimana nilai-nilai organisasi yang tercantum
pada 8 Nilai Utama Mahkamah Agung RI yaitu “Perlakuan yang sama dihadapan
Hukum” dan yang paling penting lagi adalah bagaimana stakeholder dapat
merasakan kepuasan dari layanan yang diberikan. Oleh karena itu, Pengadilan
Agama Tangerang terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan publik
termasuk bagi kaum rentan.
Pemenuhan akomodasi yang layak bagi kelompok rentan di Pengadilan
Agama Tangerang sebagai wujud implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 39
Tahun 2020 Pasal 4 Ayat (1) yakni Penyandang Disabilitas dalam Proses
Peradilan diberikan akomodasi yang layak berdasarkan ragam penyandang
disabilitas dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama
Mahkamah Agung RI Nomor 2078/DjA/HK.00/SK/8/2022 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pelayanan Ramah Penyandang Disabilitas di Pengadilan dalam
Lingkungan Peradilan Agama, diantaranya :
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 5
1. Layanan Prioritas
2. Kursi Tunggu Prioritas
3. Kartu Prioritas
4. Ruang ibu dan anak serta laktasi
5. Ruang Mediasi Prioritas
6. Jalur pedestrian
7. Jalur pemandu
8. Teras dan selasar/jalan yang mudah diakses
9. Ramp/bidang miring
10. Kursi Roda
11. Space untuk kursi roda
12. Pintu ruangan yang aksesibel
13. Kruk
14. Tongkat Canadian
15. Walker
16. Tongkat
17. Alat Bantu Dengar
18. Plugin Aksesibilitas pada website
19. Alat Pengolah Data Disabilitas
20. Audio Book dan Braille Informasi panduan persyaratan pengajuan perkara
bagi penyandang disabilitas netra
21. Video informasi pengajuan perkara bagi penyandang disabilitas rungu
dengan peraga berbahasa isyarat
22. Audio Book dan Braille Panjar Biaya Perkara Bagi Penyandang Disabilitas
23. Elektronik Gugatan Mandiri
24. Video Bahasa Isyarat untuk Tunarungu terkait Prosedur Mediasi
25. Video Layanan Informasi Tata Cara Pengambilan Akta Cerai dengan Peraga
Berbahasa Isyarat
26. Mobil Siaga Layanan Antar Jemput Pihak Tuna Netra
27. Video Informasi Panjar Biaya Perkara Bagi Kelompok Rentan dengan
Peraga Berbahasa Isyarat

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 6
Dari beberapa akomodasi di atas, belum terlihat adanya prosedur kerja
pelayanan dalam bentuk Standar Operasional Prosedur (SOP). Salah satu aspek
penting untuk mewujudkan birokrasi yang efektif, efisien dan akuntabel dalam
rangka perbaikan kinerja dan kualitas pelayanan publik adalah dengan
memperbaiki proses penyelenggaraan administrasi pemerintah melalui
penyusunan dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP). Beberapa
definisi dari Standar Operasional Prosedur (SOP) yaitu sebagai berikut :
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan panduan yang digunakan
untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan
dengan lancar yaitu serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai
berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintah.2
2. Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman atau acuan
untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian
kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif
dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit
kerja yang bersangkutan.
Manfaat Standar Operasional Prosedur (SOP) yaitu sebagai standarisasi
cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan tugas, mengurangi tingkat
kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan dan meningkatkan efisiensi serta
efektivitas pelaksanaan tugas organisasi secara keseluruhan.

Dalam setiap penyusunan SOP perlu memperhatikan beberapa hal.


Penyusunan SOP harus jelas, mudah dipahami, efektif, efisien dan terukur agar
penerapan setiap langkah yang ada selaras dengan visi dan misi serta sumber
daya dan mudah dilaksanakan.

Selain itu, untuk mempermudah dan mempercepat informasi yang


disampaikan kepada masyarakat perlu menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi. Adanya pemanfaatan teknologi informasi menjadikan manusia dalam
berhubungan dengan pihak lain seakan tidak lagi dibatasi oleh waktu dan tempat.
Kapanpun dan dimanapun manusia dengan perangkat teknologi tersebut bisa
menjalin hubungan, mendapatkan informasi, dan menyebarkan informasi kepada
orang lain.
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 7
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan upaya konkrit untuk
dilakukan. Oleh karena itu, Reformer selaku Kasubbag Perencanaan, Teknologi
Informasi dan Pelaporan mengimplementasikan gagasan Aksi Perubahan dengan
judul “OPTIMALISASI PELAYANAN BAGI KELOMPOK RENTAN MELALUI
PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN PELAYANAN
PUBLIK SECARA ELEKTRONIK DI PENGADILAN AGAMA TANGERANG”.

2. TUJUAN DAN MANFAAT


Dalam implementasi Aksi Perubahan, Reformer akan melaksanakan
terbosan atau inovasi tersebut melalui 3 (tiga) tahap, yaitu :
a. Jangka Pendek (2 bulan)
Pada tahapan jangka pendek, Reformer akan menyusun dan
mengimplementasikan Standar Operasional Prosedur dan alur layanan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melaksanakan bimbingan dengan Ketua, Mentor dan Atasan Langsung;
2. Melaksanakan rapat koordinasi dengan tim efektif dan stakeholders;
3. Menyusun Standar Operasional Prosedur;
4. Menyusun alur layanan;
5. Mendesain brosur dan banner;
6. Membuat barcode;
7. Membuat video alur layanan;
8. Melaksanakan sosialisasi internal kepada seluruh Pegawai Pengadilan
Agama Tangerang.

b. Jangka Menengah (3 bulan)


Pada tahapan jangka menengah, Reformer akan membuat video informasi
persyaratan pendaftaran perkara dengan menggunakan bahasa isyarat
dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melaksanakan bimbingan dengan Ketua, Mentor dan Atasan Langsung;


2. Melaksanakan rapat koordinasi dengan tim efektif dan stakeholders;
3. Menginventarisir dan menyusun persayaratan pendaftaran perkara sesuai
dengan kondisi saat ini;
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 8
4. Membuat video;
5. Menanyangkan video pada media (TV ) informasi di ruang pelayanan dan
menayangkan video platform media sosial Pengadilan Agama Tangerang.

c. Jangka Panjang (6 bulan)


Pada tahapan jangka panjang, Reformer akan menambahkan aksesibilitas
(fitur screen reader) pada Aplikasi e-Visit (Buku Tamu Elektronik) dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melaksanakan bimbingan dengan Ketua, Mentor dan Atasan Langsung;
2. Melaksanakan rapat koordinasi dengan tim efektif dan stakeholders;
3. Melakukan uji coba aplikasi yang telah ditambahkan aksesibilitas dengan
tim efektif dan stakeholders;
4. Finalisasi aplikasi.

Tujuan dari implementasi Aksi Perubahan ini adalah :


1. Meningkatkan pelayanan bagi kelompok rentan (Lansia, Ibu hamil dan
menyusui, anak dan penyandang disabilitas) di Pengadilan Agama Tangerang
dengan adanya standar operasional prosedur yang tepat;
2. Meningkatkan pelayanan bagi kelompok rentan khususnya penyandang
disablitas tuna rungu dan tuna wicara ketika akan berperkara di Pengadilan
Agama Tangerang dengan adanya video persyaratan pengajuan perkara
dengan bahasa isyarat;
3. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan stakeholder lain yang
berkunjung ke Pengadilan Agama Tangerang dengan adanya buku tamu
elektronik (Aplikasi e-Visit) yang ditambahkan dengan aksesibilitas.

Manfaat dari Rancangan Aksi Perubahan ini adalah :


1. Bagi Reformer
1) Menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan kreatif penyelesaian isu
agar dapat diselesaikan tepat waktu dan sistematis;
2) Meningkatkan kompetensi manajerial dalam mengendalikan kegiatan
pelaksanaan pelayanan publik;

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 9
3) Meningkatkan kesadaran sebagai abdi Negara yang Bangga melayani
bangsa dan bangga melayani masyarakat sebagai stakeholders (Servant
Leaders).
2. Bagi Pimpinan
1) Membantu pimpinan dalam upaya memecahkan permasalahan organisasi
dan dalam pengambilan keputusan;
2) Membantu kinerja pimpinan dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
3. Bagi Masyarakat
1) Mendapatkan pelayanan yang prima melalui standar pelayanan yang non
diskriminatif dan berkeadilan bagi kaum rentan;
2) Memudahkan masyarakat khususnya kaum rentan dalam mendapatkan
layanan pada Pengadilan Agama Tangerang;
3) Terpenuhinya harapan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan
pelayanan publik.
4. Bagi Organisasi
1) Membawa perubahan lebih baik dalam memberikan pelayanan publik
khususnya pencari keadilan penyandang disabilitas yang berperkara di
Pengadilan Agama Tangerang;
2) Mendukung kebijakan Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk
mewujudkan Pengadilan inklusif;
3) Menjadi dasar dalam peningkatan mutu pelayanan pengadilan bagi
masyarakat khususnya kaum rentan melalui implementasi standar
operasional prosedur yang tepat;
4) Memberikan citra positif lembaga peradilan khususnya Pengadilan Agama
Tangerang;
5) Meningkatkan kualitas terhadap pelayanan publik khususnya Pelayanan
bagi kaum rentan.

3. RUANG LINGKUP AKSI PERUBAHAN


Ruang lingkup aksi perubahan ini bertempat di tempat tugas Reformer
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Mahkamah Agung Republik Indonesia

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 10
Angkatan II Kelompok 3 Tahun 2022 yaitu Pengadilan Agama Tangerang Kelas I
A selama 2 (dua) bulan dengan batasan aksi perubahan diantaranya adalah :
1. Penyusunan Standar Operasional Prosedur dan Alur Layanan Bagi Kaum
Rentan khususnya lansia, ibu hamil dan menyusui, anak dan penyandang
disabilitas dalam bentuk dokumen Standar Operasional Prosedur, Standar
Layanan, Brosur, Bracode dan Banner Alur Layanan;
2. Pembuatan video informasi persyaratan pengajuan pendaftaran perkara
dengan menggunakan bahasa isyarat;
3. Penambahan aksesibilitas (screen reader) pada Aplikasi e-Visit (Buku Tamu
Elektronik).

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 11
BAB II

DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN

A. MEMBANGUN INTEGRITAS
Seorang Aparatur Sipil Negara sebagai abdi masyarakat harus berintegritas
dalam melaksanakan tugas. Integritas adalah kata yang mudah diucapakan
namun sudahkah kita berintegritas?
Secara etimologis, kata integritas (integrity), integrasi (integration) dan
integral (integral) memiliki akar kata Latin yang sama, yaitu “integer” yang berarti
“seluruh” (“whole or entire”) atau “suatu bilangan bulat” (“a whole number”),
bilangan yang bukan bilangan pecahan. Integritas berdampak pada kemampuan
membedakan apa yang benar dengan apa yang salah, artinya integritas
memerlukan perenungan moral dan hati nurani.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, integritas dapat diartikan sebagai
mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga
memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan
kejujuran, sedangkan menurut Andrias Harefa (2002) “Integritas merupakan tiga
kunci yang bisa diamati atau dilihat yakni menunjukkan kejujuran, memenuhi
komitmen dan mengerjakan sesuatu dengan konsisten.3
Berkaitan dengan integritas ASN (Aparatur Sipil Negara), pemerintah
mewajibkan setiap pegawai negeri wajib setia dan taat kepada Pancasila, Undang-
Undang Dasar 1945, negara, dan pemerintah, serta wajib menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti yang
tercantum dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1974 tentang Pokok- Pokok
Kepegawaian, serta perubahannya pada Undang-Undang No. 43 tahun 1999,
yang kini telah digantikan dengan Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara. Integritas tidak dapat lepas dari apa yang dimaksud dengan
komitmen. Komitmen PNS /ASN adalah sumpah/ janji demi Allah yang
diperuntukkan bagi setiap calon PNS/ASN pada saat pengangkatannya menjadi
PNS/ASN untuk selalu komit (bersumpah dan janji):
1. Akan setia dan taat kepada Pancasila, UUD NRI tahun 1945, Negara, dan
Pemerintah;
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 12
2. Akan mentaati segala peraturan perundang-undangan dan melaksanakan
tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab;
3. Akan menjaga kehormatan dan martabat negara, pemerintah, dan PNS dan
akan mengutamakan kepentingan negara;
4. Akan memegang rahasia negara; dan
5. Akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat demi negara. (pasal
26 UU tentang Pokok-Pokok Kepegawaian).

Integritas menjadi salah satu dari 8 (delapan) nilai utama Mahkamah Agung
RI yang wajib dilaksanakan oleh seluruh aparatur pengadilan di lingkungan
Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya. Adanya oknum
Mahkamah Agung RI yang tidak berintegritas dan telah mencoreng nama baik
Mahkamah Agung RI menjadi cambuk untuk terus meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat. Tidak dapat dipungkiri, kebiasaan memberikan hadiah atau
gratifikasi di negeri ini sudah seperti budaya yang di beberapa daerah memiliki
makna yang tinggi bahkan sakral. Namun, dalam konteks pejabat pemerintah
sudah tidak dapat dilakukan dengan leluasa. Dalam konteks nilai barang dan uang,
ataupun konteks pegawai/pejabat pemerintah, gratifikasi bisa dikategorikan
sebagai gratifikasi netral dan ilegal, sehingga harus memutuskan, dilaporkan atau
tidak dilaporkan.
Dalam suatu organisasi, seorang pemimpin mutlak harus menjalankan nilai-
nilai integritas karena merupakan role model yang akan ditiru oleh bawahannya.
Pemimpin yang berintegritas akan mampu mempengaruhi orang lain karena
ketegasan dan keselarasannya atas pikiran dan perkataan. Hal yang berbeda
terjadi jika pemimpin tersebut tidak dipercaya bahkan tidak mendapat respek dari
bawahannya, maka organisasi akan berjalan sendiri-sendiri tanpa mengikuti
arahan dari pimpinannya.
Dalam implementasi aksi perubahan ini, sebagai reformer yang juga harus
memiliki integritas untuk memastikan bahwa aksi perubahan ini dapat berjalan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan diawal. Selain itu, reformer juga
merupakan seorang pemimpin pengawas yang menjadi contoh dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sehari-hari. Integritas tidak dapat muncul
dengan sendirinya, akan tetapi terdapat proses untuk membangun integritas itu
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 13
sendiri. Proses membangun integritas tersebut dijabarkan dalam matrik di bawah
ini.
TABEL 1. MEMBANGUN INTEGRITAS
No. Indikator Implementasi Bukti
Integritas
1 Tanggungjawab Bertanggungjawab atas - Surat Keputusan Tim
pelaksanaan aksi perubahan Efektif
- Rencana Kerja Tim (Time
schedule)
- Foto Rapat Tim Efektif
- Pakta Integritas Aksi
Perubahan
2 Transparansi Berkoordinasi dengan tim Foto komunikasi secara
efektif langsung (face to face
communication)
3 Taat Asas Membuat uraian tugas tim SK Tim Efektif
efektif
Melaksanakan tugas sesuai Rencana Kerja Tim (Time
dengan rencana kerja schedule)
Menerapkan aturan yang UU 39 Tahun 1999
berlaku terkait kelompok UU 8 Tahun 2016
rentan dan penyusunan PP 39 Tahun 2020
standar operasional Surat Keputusan Dirjen
prosedur Badilag 2078/DjA/HK.00/SK/
8/2022
Persekma 2 Tahun 2012
4 Konsistensi Melaksanakan aksi Seluruh dokumentasi di Aksi
perubahan berdasarkan Perubahan ini
milestone
Melaksanakan evaluasi Foto komunikasi secara
untuk perbaikan aksi langsung (face to face
perubahan communication)

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 14
5 Objektif Pembagian tugas sesuai Foto pelaksanaan kegiatan
dengan kemampuan tim
6 Kemudahan Aksi perubahan yang Barcode Aksi Perubahan
digagas bertujuan untuk
mempermudah masyarakat
dan pegawai Pengadilan
Agama Tangerang
7 Efektifitas Aksi perubahan yang Matriks Capaian Aksi
digagas tepat sasaran dan Perubahan
sesuai kebutuhan

B. PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam memengaruhi orang


lain yang umumnya melalui motivasi untuk bekerja sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang berlaku. Sebagai manajer atau pimpinan sudah umum diketahui
bahwa gaya kepemimpinan yang dilakukan akan sangat mempengaruhi
bagaimana perilaku karyawan/bawahan tersebut bekerja untuk sampai
menuju goals atau tujuan-tujuan yang sudah dibuat. Menjadi pemimpin
“zaman now” sangat berbeda dengan memimpin pada era tahun 1970 -2000 an.
Seorang pemimpin tidak hanya menggunakan otoritas (power) yang dimiliki, tetapi
juga menggunakan pengaruh untuk menggerakkan orang lain. Dalam
menjalankan perannya, seorang pemimpin akan berhadapan dengan segala
macam karakter, perilaku dan tingkat kematangan kepribadian bawahannya.

Secara umum kepemimpinan adalah suatu kewenanganan yang disertai


kemampuan seseorang dalam mamberikan pelayanan untuk menggerakkan
orang-orang yang berada di bawah koordinasinya dalam usaha mencapai tujuan.
Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam
penyelenggaraan suatu kegiatan organisasi agar kegiatan tersebut dapat
terselenggara dengan efisien dan efektif serta bermanfaat. Untuk itu diperlukan

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 15
pengaturan mengenai tugas, cara kerja dan huhungan antara pekerjaan yang satu
daengan pekerjaan yang lain agar terjadi ketertiban dalam kegiatan organisasi.

Martin M. Brodwell dalam Modul Pelatihan Kepemimpinan Pengawas


Kepemimpinan Dalam Melaksanakan Tugas Berkelas Dunia, LAN RI Tahun 2021
berpendapat bahwa pada dasarnya setiap pemimpin (Manajer) apakah dia
seorang pemimpin tingkat atas (to management), pemimpin tingkat menegah
(middle management), atau pemimpin tingkat bawah (lower management), wajib
melaksanakan empat fungsi yaitu, merencanakan, mengorganisasi, memimpin
dan mengawasi, yaitu :
1) Perencanaan: suatu hal terpenting dari seluruh keegiatan. Perencanaan
merupakan sarana bagi pemimpin untuk menentukan ke arah mana gerak
organisasinya akan dibawa, sulit diharapkan hasil yang baik jika
perencanaanya kurang balk, sekalipun pelaksanaannya dilakukan secara
ketat.
2) Pengorganisasian: adalah istilah yang mempunyai arti yang luas karana
mempunyai dua hal yaitu: struktur organisasi sebagai wadah melaksanakan
kegiatan dan penempatan tenaga kerja dalam organisasi.
3) Memimpin adalah kemampuan seseorang untuk mengilhami bawahan agar
dapat bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, pemimpin
akan sukses jika: pemimpin mempunyai kemampuan untuk memahami dan
menghargai pendapat orang lain; pemimpin harus peka tehadap masalah
orang lain; pemimpin harus tanggap terhadap apa yang dikatakan bawahan
dan harus mempunyai kemampuan analisis yang tinggi; pemimpin harus
mengetahui kelebihan atau kelemahan dan kesalahannya serta harus bersedia
menerima tanggung jawabnya.
4) Mengawasi: fungsi ini adalah suatu yang cukup mnentukan, karena dengan
mengawasi akan menghasilkan sesuatu yang sesuai dangan yang
direncanakan. Pada dasarnya pemimpin mengawasi tiga hal, yaitu uang,
bahan, dan tenaga kerja. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengawasi
adalah menentukan standar, dan pengambilan tindakan kebijakan jika
diperlukan.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 16
Berkaitan dengan peran Reformer selaku Pejabat Pengawas, servant
leadership lebih tepat untuk dipahami dan dipraktikkan dalam melaksanakan
pekerjaan yang langsung berhadapan dengan pelanggan dan pemangku
kepentingan harus mampu memberikan pelayanan prima sehingga dapat
menjamin kepuasan pelanggan. Kepemimpinan yang melayani (servant
leadership) merupakan suatu tipe atau model kepemimpinan yang dikembangkan
untuk mengatasi krisis kepemimpinan yang dialami oleh suatu masyarakat atau
bangsa. Para pemimpin-pelayan (servant leader) mempunyai kecenderungan
lebih mengutamakan kebutuhan, kepentingan dan aspirasi orang-orang yang
dipimpinnya di atas dirinya. Orientasinya adalah untuk melayani, cara pandangnya
holistik dan beroperasi dengan standar moral spiritual.
Kepemimpinan yang melayani memiliki kelebihan karena hubungan antara
pemimpin (leader) dengan pengikut (followers) berorientasi pada sifat melayani
dengan standar moral spiritual. Pemimpin-pelayan mempunyai tanggung jawab
untuk melayani kepentingan pengikut agar mereka menjadi lebih sejahtera,
sebaliknya para pengikut memiliki komitmen penuh dalam bekerja untuk mencapai
tujuan organisasi dan keherhasilan pemimpin. Kepemimpinan yang melayani
dapat diterapkan pada semua bidang profesi, organisasi, lembaga, perusahaan
(bisnis) dan pemerintahan karena kepelayanan bersifat universal.
Kepemimpinan pelayan adalah suatu kepemimpinan yang berawal dari
perasaan tulus yang timbul dari dalam hati untuk melayani, menempatkan
kebutuhan pengikut sebagai prioritas, menyelesaikan sesuatu bersama orang lain
dan membantu orang lain dalam mencapai suatu tujuan bersama.
Konsep Servant Leadership pertama kali dikenalkan oleh Robert K. Greenleaf
pada tahun 1970 dalam bukunya The Servant as Leader. Robert K. Greenleaf
adalah Vice President American Telephone and Telegraph Company (AT&T).
Menurut Greenleaf, Servant Leadership adalah seseorang yang menjadi pelayan
lebih dahulu. Dimulai dari perasaan alami bahwa seseorang yang ingin melayani,
harus terlebih dulu melayani. Kemudian pilihan secara sadar membawa seseorang
untuk memimpin.
Menurut Spears (2002:27-29), terdapat sepuluh karakteristik Servant
Leadership, yaitu sebagai berikut:
1. Mendengarkan (Listening).
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 17
Servant-leader mendengarkan dengan penuh perhatian kepada orang lain,
mengidentifikasi dan membantu memperjelas keinginan kelompok, juga
mendengarkan suara hati dirinya sendiri.
2. Empati (Empathy).
Pemimpin yang melayani adalah mereka yang berusaha memahami rekan
kerja dan mampu berempati dengan orang lain.
3. Penyembuhan (Healing).
Servant-leader mampu menciptakan penyembuhan emosional dan hubungan
dirinya, atau hubungan dengan orang lain, karena hubungan merupakan
kekuatan untuk transformasi dan integrasi.
4. Kesadaran (Awareness).
Kesadaran untuk memahami isu-isu yang melibatkan etika, kekuasaan, dan
nilai-nilai. Melihat situasi dari posisi yang seimbang yang lebih terintegrasi.
5. Persuasi (Persuasion).
Pemimpin yang melayani berusaha meyakinkan orang lain daripada memaksa
kepatuhan. Ini adalah satu hal yang paling membedakan antara model otoriter
tradisional dengan servant leadership.
6. Konseptualisasi (Conceptualization).
Kemampuan melihat masalah dari perspektif konseptualisasi berarti berfikir
secara jangka panjang atau visioner dalam basis yang lebih luas.
7. Kejelian (Foresight).
Jeli atau teliti dalam memahami pelajaran dari masa lalu, realitas saat ini, dan
kemungkinan konsekuensi dari keputusan untuk masa depan.
8. Keterbukaan (Stewardship).
Menekankan keterbukaan dan persuasi untuk membangun kepercayaan dari
orang lain.
9. Komitmen untuk Pertumbuhan (Commitment to the Growth of People).
Tanggung jawab untuk melakukan usaha dalam meningkatkan pertumbuhan
profesional karyawan dan organisasi.
10. Membangun Komunitas (Building Community).
Mengidentifikasi cara untuk membangun komunitas.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 18
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi
transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (world class
government) serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 tentang nilai dasar dan
Pasal 5 tentang kode etik dan kode perilaku Undang-undang Nomor 5 tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara diperlukan keseragaman nilai-nilai dasar ASN.
Sehingga pada tanggal 27 Juli 2021 Presiden Republik Indonesia telah
meluncurkan core values (nilai-nilai dasar) ASN BerAKHLAK. Adapun penjelasan
dari ketujuh nilai dasar BerAKHLAK adalah sebagai berikut :
a. Berorientasi Pelayanan
Sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik.
Pelayanan publik yang berkualitas harus berorientasi kepada pemenuhan
kepuasan masyarakat. Apabila dikaitkan dengan tugas ASN dalam melayani
masyarakat, pelayanan yang berorientasi pada customer satisfaction adalah
wujud pelayanan yang terbaik kepada masyarakat atau dikenal dengan
sebutan pelayanan prima. Oleh karena itu setiap ASN harus berkomitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
Berikut panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang dapat
dimplementasikan oleh setiap ASN yaitu:
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
2) Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan; dan
3) Melakukan perbaikan tiada henti.
b. Akuntabel
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
1) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
2) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 19
3) Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap
level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.
c. Kompeten
Dalam menjalankan tugas sebagai seorang ASN, kompetensi menjadi
faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif. Dalam
hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya dalam kinerja.
Hal ini sejalan dengan Road Map Reformasi Birokrasi Aparatur 2020-2024
untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia.
1) Adapun panduan perilaku ASN terkait nilai Kompeten adalah sebagai
berikut:
2) Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu
berubah;
3) Membantu orang lain belajar;
4) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

d. Harmonis
Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil
dan tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Mereka harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan
pelayanan. Dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat ASN
dituntut dapat mengatasi permasalahan keberagaman, bahkan menjadi unsur
perekat bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia sehingga tercipta suasana yang kondusif. Upaya menciptakan
suasana kondusif yang harmonis bukan usaha yang dilakukan sekali dan jadi
untuk selamanya. Upaya menciptakan dan menjaga suasana harmonis
dilakukan secara terus menerus.
Berikut panduan perilaku ASN dalam penerapan nilai dasar Harmonis:
1) Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;
2) Suka mendorong orang lain;
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 20
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

e. Loyal
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan
yang sah;
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara;serta
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara.

Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan


panduan perilaku loyal tersebut adalah Komitmen Dedikasi Kontribusi
Nasionalisme Pengabdian (KoDeKoNasAb).

f. Adaptif
Budaya adaptif merupakan budaya organisasi di mana ASN memiliki
kemampuan menerima perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang
berkelanjutan dengan lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang
berkesinambungan. Nilai adaptif dapat diimplementasikan melalui panduan
perilaku sebagai berikut.
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
2) Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
3) Bertindak proaktif.

g. Kolaboratif
Aktualisasi nilai dasar kolaboratif harus memberikan kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama dalam
menghasilkan nilai tambah, serta menggerakan pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk tujuan bersama sebagaimana panduan perilaku dari nilai
dasar kolaboratif sebagai berikut:
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 21
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama.

Sebagai konkretisasi nilai kolaboratif dalam pemerintahan, dikenal istilah


WoG (Whole of Government) WoG adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik.

Adapun prinsip kepemimpinan dan implementasi yang dilakukan dalam


pelaksanaan Aksi Perubahan adalah sebagai berikut:

TABEL 2. IMPELEMNTASI PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN


No. Core Value Implementasi Bagi Eselon Bukti
BerAKHLAK IV/Pejabat Pengawas/Sub
Koordinator
1 Berorientasi Memberikan pelayanan Adanya dukungan internal
Pelayanan yang dapat memenuhi
kepuasan bagi seluruh
stakeholder secara
transparan, sepenuh hati,
akurat dan aman.
2 Akuntabel Mampu Terwujudnya Aksi
mempertanggungjawabkan Perubahan
kegiatan yang
dilaksanakan
3 Kompeten Mampu membuat - Rencana Kerja Tim
perencanaan pelaksanaan - Foto pelaksanaan Aksi
kegiatan secara efektif dan Perubahan
efisien serta mampu

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 22
memimpin dan
mempengaruhi bawahan
dalam melaksanakan
kegiatan yang telah
direncanakan.
Meningkatkan kompetensi Mengikuti bimtek secara
dengan mengikuti diklat- daring dan luring
diklat berbasis kompetensi
4 Harmonis Menciptakan hubungan Foto koordinasi
kerja yang nyaman dan
aman
5 Loyal Bekerja sebaik-baiknya Terwujudnya Aksi
sesuai peraturan Perubahan
perundang-undangan yang
berlaku, tanpa mengharap
imbalan apapun termasuk
pujian dan memiliki
loyalitas terhadap korps
organisasinya
6 Adaptif Mampu memanfaatkan Pembuatan barcode dan
perkembangan teknologi video dengan peraga
sehingga diharapkan dapat berbahasa Isyarat
menciptakan nilai baru
(inovasi)
7 Kolaboratif Membangun hubungan Foto koordinasi
kerjasama internal yang
produktif serta membangun
kolaborasi dengan
kemitraan

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 23
C. PENGELOLAAN BUDAYA PELAYANAN (PEMANFAATAN IT)

Pelayanan yang baik dimulai dengan Komunikasi Publik. Seorang Pemimpin


yang melayani dengan baik dan menjunjung visi dan misi lembaga nya.
Memberikan pelayanan publik yang prima merupakan tujuan setiap organisai.
Saat ini, setiap organisasi berlomba-lomba menerapkan dan memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi untuk dapat membantu mewujudkannya.
Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup aktivitas yang saling
berkaitan yaitu pengolahan data, pengelolaan informasi, dan sistem manajemen.
Perkembangan teknologi informasi serta penerapan konektivitas internet ke
dalam tata kelola pemerintah diharapkan mampu mengatasi berbagai macam
persoalan melalui peningkatan efisiensi, inovasi, produktivitas, perluasan
jangkauan dan penghematan biaya.
Pelayanan publik yang prima bukan sekedar mengikuti trend global,
melainkan diarahkan untuk mewujudkan good governance, yakni tata
pemerintahan yang baik, transparansi serta akuntabilitas dalam proses
pemerintahan. Penerapan teknologi informasi juga diharapkan mampu
memberikan pelayan yang efektif serta efisien terhadap masyarakat, tentu ini
merupakan langkah yang strategis. Namun dalam penerapannya tentu tidak
semudah mebalikan telapak tangan, perlu proses, waktu, dan tahapan yang
berkesinambungan.
Aksi Perubahan ini sangat berhubungan dengan pemanfaatan teknologi
informasi baik sarana dan prasarana dalam perencanaan awal sampai dengan
output atau hasil dari aksi perubahan yang akan diwujudkan. Output tersebut
yakni :
1. Video e-brosur Alur Layanan PTSP dan Standar Layanan Bagi Kelompok
Rentan dengan peraga berbahasa isyarat ;
2. Video informasi persyaratan pengajuan perkara dengan bahasa isyarat;
3. Penambahan fitur aksesibilitas (screen reader) pada Aplikasi e-Visit.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 24
TABEL 3. MATRIK PENGELOLAAN PEMANFAATAN IT
No. Indikator Implementasi Bukti
1. Disiplin Setiap tahapan dapat Foto Aksi Perubahan
terwujud
2. Taat aturan - PP 39 Tahun 2020 Terwujudnya Aksi
- Surat Keputusan Dirjen Perubahan
Badilag
2078/DjA/HK.00/SK/
8/2022
- Persekma 2 Tahun 2012
3. Profesional Dibuat sesuai dengan SK Tim Efektif
kompetensi
4. Peduli Layanan inklusif Terwujudnya Aksi
Perubahan yang
inklusif
5. Efektif Cepat dan efisien dalam Standar Operasional
memberikan layanan Prosedur, brosur
Standar Layanan dan
Alur PTSP
6. Optimalisasi Memudahkan masyarakat Barcode
pelayanan dalam memberikan layanan

D. PENGELOLAAN TIM

I. TIM EFEKTIF
Pejabat Pengawas yang merupakan Aparatur Sipil Negara memiliki
peranan penting dalam mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan oleh Pejabat Pelaksana dalam melaksanakan pelayanan publik.
Tim Kerja dalam suatu rancangan proyek perubahan adalah penentu
keberhasilan proyek, oleh karenanya seorang pemimpin perubahan
diharuskan terlebih dahulu merancang pembentukan tim yang selanjutnya

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 25
disebut membangun Tim Kerja Efektif. Tim adalah sekumpulan orang yang
memiliki keterampilan yang saling melengkapi dan memiliki komitmen untuk
mencapai suatu tujuan bersama dengan suatu proses kerja bersama yang
dimana mereka saling bertanggung jawab satu sama lain. Jika dikaitkan
dengan kata efektif, maka tim efektif dapat diartikan sebagai tim yang
berhasil mencapai tujuannya.
Proses pembentukan tim efektif sangat erat kaitannya dengan peran
hubungan yang melekat pada pemimpin yaitu peran pemimpin dalam
pembentukan dan pembinaan tim kerja dan pengendalian hubungan
eksternal dan internal organisasi serta perwakilan bagi organisasinya untuk
pencapaian tujuan organisasi. Keberhasilan tugas dalam tim akan tercapai
jika setiap anggota tim bersedia untuk bekerja dan memberikan yang terbaik
untuk kesuksesan tim sesuai tujuan pembentukan tim.
Untuk mewujudkan Aksi Perubahan, maka telah dibentuk Tim Kerja Efektif
sebagaimana berikut ini :

TABEL 4 SUSUNAN TIM EFEKTIF


RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

NO. NAMA JABATAN KEDINASAN JABATAN DALAM TIM


1. Drs. Suhardi, S.H. Ketua Pembina
2. Yang Ariani, S.Ag., M.H. Wakil Ketua Pembina

3. Drs. H. Badruddin, M.H. Hakim Utama Muda Mentor


4. Hana Nuraeni Sekretaris Pengarah
5. Dedeh Hotimah, S.Ag., M.H. Panitera Pengarah
6. Nurwinda Findiani Kasubbag Perencanaan, Reformer
TI dan Pelaporan
7. Ustwah Ika Safitri Analis Pengelolaan Sekretaris
Keuangan APBN Ahli
Muda
8. Latifah Ulfa, S.Kom Pranata Komputer Ahli Anggota/
Pertama Tim IT (Developer)

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 26
9. Murdewo, A.Md. PPNPN Anggota/
Tim IT (Developer)
10. Fetty Fatihatun Najihah Kasubbag Kepegawaian, Anggota/
Organisasi dan Tata Pengujicoba Sistem
Laksana
11. Siti Jamilah Naufaliani, S.H. Kasubbag Umum dan Anggota/
Keuangan Pengujicoba Sistem
12. Kumalasari, S.H., M.H. Panitera Muda Hukum Anggota/ Pengujicoba
Sistem
13. Susmakadaranipa, S.Ag., M.H. Panitera Muda Gugatan Anggota/
Pengujicoba Sistem
14. Hikmah Nurmala, S.H., M.H. Panitera Muda Anggota/
Permohonan Pengujicoba Sistem

Tim yang telah dibentuk tersebut di atas, dalam mendukung terwujudnya Aksi
Perubahan memiliki tugas masing-masing sebagaimana matrik di bawah ini :

TABEL 5 MATRIK TIM EFEKTIF AKSI PERUBAHAN

JABATAN JABATAN
NO. NAMA KEAHLIAN TUGAS
KEDINASAN DALAM TIM
1. Drs. Suhardi, S.H. Ketua Pembina 1. Leadership - Memberikan arahan,
2. Mentoring saran dan memantau
capaian aksi perubahan
serta membuat
kebijakan.
2. Yang Ariani, S.Ag., M.H. Wakil Ketua Pembina 1. Leadership - Memberikan arahan,
2. Mentoring saran dan memantau
capaian aksi perubahan.
3. Drs. H. Badruddin, M.H. Hakim Utama Muda Mentor 1. Leadership - Memberikan bimbingan
2. Mentoring dan arahan dalam
3. Coaching rancangan aksi
perubahan dan
memantau capaian
rancangan aksi
perubahan sesuai
dengan milestone yang
telah ditetapkan dalam
rancangan aksi
perubahan;
- Memberikan solusi atas
permasalahan yang
dihadapi dalam
pelaksanaan rancangan
aksi perubahan;
- Memastikan aksi
perubahan terealisasi

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 27
sesuai jadwal yang
ditetapkan.
4. Hana Nuraeni Sekretaris Pengarah 1. Leadership - Memberikan arahan,
2. Manajerial saran dan evaluasi
terkait arah aksi
perubahan.
5. Dedeh Hotimah, S.Ag., M.H. Panitera Pengarah 1. Leadership - Memberikan arahan,
2. Manajerial saran dan evaluasi
terkait arah aksi
perubahan.
6. Nurwinda Findiani Kasubbag Reformer 1. Leadership - Menyusun rencana aksi
Perencanaan, TI dan 2. Manajerial perubahan beserta time
Pelaporan schedule pelaksanaan;
- Menyusun strategi agar
aksi perubahan
terealisasi;

- Memberi/mencari solusi
untuk setiap
permasalahan;
- Memastikan aksi
perubahan terealisasi
sesuai jadwal yang
ditetapkan;
- Mengendalikan aksi
perubahan;
- Menyusun laporan.
7. Ustwah Ika Safitri Analis Pengelolaan Sekretaris Administrasi - Membuat dokumen
Keuangan APBN Ahli kebutuhan rapat;
Muda - Sebagai notulis rapat;
- Mengadministrasika
/mengeinventarisir bukti
kegiatan Aksi
Perubahan
8. Latifah Ulfa, S.Kom Pranata Komputer Anggota/ Programmer - Membangun rancangan
Ahli Pertama Tim IT aksi perubahan;
- Memberikan masukan
dan solusi teknis;
- Mengujicoba sistem
aplikasi.

9. Murdewo, A.Md. PPNPN Anggota/ Programmer - Membangun rancangan


Tim IT aksi perubahan;
- Memberikan masukan
dan solusi teknis;
- Mengujicoba sistem
aplikasi.
10. Fetty Fatihatun Najihah Kasubbag Anggota Penguji coba - Membuat SK Tim Efektif
Kepegawaian, - Melakukan uji coba
Organisasi dan Tata system;
Laksana - Memberikan masukan;
- Melaporkan Bug.
11. Siti Jamilah Naufaliani, S.H. Kasubbag Umum dan Anggota Penguji coba - Menguji sinkronisasi
Keuangan bisnis proses dengan
aplikasi;
- Melakukan uji coba
system;

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 28
- Memberikan masukan;
- Melaporkan Bug.
12. Kumalasari, S.H., M.H. Panitera Muda Anggota Penguji coba - Menguji sinkronisasi
Hukum bisnis proses dengan
aplikasi;
- Melakukan uji coba
system;
- Memberikan masukan;
- Melaporkan Bug.
13. Susmakadaranipa, S.Ag., Panitera Muda Anggota Penguji coba - Menguji sinkronisasi
M.H. Gugatan bisnis proses dengan
aplikasi;
- Melakukan uji coba
system;
- Memberikan masukan;
- Melaporkan Bug.
14. Hikmah Nurmala, S.H., M.H. Panitera Muda Anggota Penguji coba - Menguji sinkronisasi
Permohonan bisnis proses dengan
aplikasi;
- Melakukan uji coba
system;
- Memberikan masukan;
- Melaporkan Bug.

Dalam pelaksanaan Aksi Perubahan ini reformer melakukan kerjasama


dengan seluruh anggota tim. Pengelolaan dilaksanakan sebagaimana
berikut:
1. Persetujuan Mentor
Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas terselenggaranya Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas dengan tujuan mewujudkan Aksi Perubahan,
Ketua Pengadilan Agama menunjuk mentor dari Hakim Senior. Mentor
harus mampu memberikan arahan dan bimbingan kepada Reformer
agar dapat melaksanakan Aksi Perubahan dengan penuh tanggung
jawab.
2. Pembentukan Tim Efektif
Pemimpin merupakan penggerak utama organisasi, otoritas organisasi
berada di tangan pemimpin. Pemimpin juga menjadi kunci keberhasilan
dari suatu organisasi. Proses pembentukan tim efektif sangat erat
kaitannya dengan peran hubungan yang melekat pada pemimpin, yaitu
peran pemimpin dalam pembentukan dan pembinaan tim-tim kerja,
pengelolaan tata kepegawaian yang berguna untuk pencapaian tujuan

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 29
organisasi, pembukaan, pembinaan dan pengendalian hubungan
eksternal dan internal organisasi serta perwakilan bagi organisasinya.
Keberhasilan tugas dalam tim akan tercapai jika setiap anggota tim
bersedia untuk bekerja dan memberikan yang terbaik untuk kesuksesan
tim sesuai tujuan pembentukan tim. Komposisi tim yang efektif idealnya
terdiri dari: pemimpin, pembentuk, pemikir, pengevaluasi, penyelidik
sumber daya, pekerja tim, dan penyelaras akhir.Oleh karena itu, Ketua
Pengadilan Agama Tangerang membentuk Tim Efektif untuk mencapai
tujuan dari Aksi Perubahan melalui Surat Keputusan Ketua Pengadilan
Agama Tangerang Nomor : W27-A3/3061/PP.01.1/VIII/2022 tanggal 31
Agustus 2022.
3. Koordinasi
Koordinasi dilaksanakan pada saat rapat dengan tim efektif dalam
rangka penyampaian rencana kerja, SK Tim Efektif dan uraian tugas Tim
Efeketif. Kemudian koordinasi dilaksanakan pada saat pelaksanaan Aksi
Perubahan agar Tim mengetahui tahapan yang telah dilaksanakan dan
melakukan perbaikan atau solusi jika ada perbaikan atau permasalahan.
4. Sosialisasi
Sosialisasi dilaksanakan agar stakeholder mengetahui Aksi Perubahan
dan bagi stakeholder selaku petugas layanan dapat
mengimplementasikan Aksi Perubahan.
5. Mempengaruhi
Reformer selalu secara persuasi berkomunikasi dengan stakeholder
agar dapat memberikan masukan maupun dukungan. Reformer juga
menjelaskan kepada stakeholder jika Aksi Perubahanini sangat penting
dan berguna baik bagi organisasi maupun masyarakat selaku pengguna
layanan.
6. Strategi komunikasi
Dalam pelaksanaan Aksi Perubahan ini, strategi komunikasi sangatlah
penting agar rencana kerja dapat terlaksana sesuai dengan tahapan
sehingga Aksi Perubahan dapat terwujud sesuai dengan rencana kerja
yang ditetapkan.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 30
7. Motivasi
Dalam pelaksanaan Aksi Perubahan ini, tidak dipungkiri naik turunnya
semangat dari tim. Hal tersebut dikarenakan dengan banyaknya tupoksi
dan kegiatan yang dilaksanakan. Namun motivasi dari stakeholder
sangat membantu dalam penyelesaian aksi perubahan.

Pengelolaan Tim Efektif dapat dilihat dalam matriks berikut :

TABEL 6 MATRIK PENGELOLAAN TIM

No. Tanggal Pengelolaan Tim Bukti


1 31-08-2022 Persetujuan Mentor Penyerahan SK Mentor
2 31-08-2022 Pembentukan Tim SK Tim Efektif
3 23-09-2022 Koordinasi Foto kegiatan
s.d.
08-10-2022
4 26-10-2022 Sosialisasi - Foto pada saat pada
s.d. saat briefing PTSP
25-11-2022 - Foto penayangan di tv
media layanan
- Foto pada saat
Launching Aplikasi
Pujangga serta
Pengantar Alih Tugas
Ketua dan Wakil Ketua
- Foto di website dan
media sosial
5 02-09-2022 Mempengaruhi Foto pelaksanaan rapat,
s.d. koordinasi dan dukungan
23-11-2022

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 31
6 02-09-2022 Strategi komunikasi Foto komunikasi face to
s.d. face
08-10-2022
7 02-09-2022 Motivasi Foto pelaksanaan
s.d. kegiatan dan dukungan
23-11-2022

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 32
BAB III
DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN

A. CAPAIAN DAN PERBAIKAN


I. CAPAIAN
Sebagaimana amanat dari Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (“UUD NRI 1945”) pada Pasal 28D Ayat (1) dimana
Negara menjamin setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum, yang adil serta perlakuan yang sama
dihadapan hukum, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Penyandang Disabilitas, Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2020
tentang Akomodasi yang Layak untuk Penyandang Disabilitas dalam Proses
Peradilan, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada Sidang Istimewa
Laporan Tahunan Mahkamah Agung Tahun 2021 tanggal 22 Februari 2022
menyampaikan bahwa Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya
agar senantiasa menyediakan akses keadilan bagi kelompok rentan, yaitu
perempuan, anak, dan penyandang disabilitas dengan menyediakan layanan
dan akses disabilitas di setiap lini Pengadilan dan Surat Keputusan Direktur
Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI Nomor
2078/DjA/HK.00/SK/8/2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan
Ramah Penyandang Disabilitas di Pengadilan dalam Lingkungan Peradilan
Agama, maka Aksi Perubahan yang Reformer gagas yaitu Optimalisasi
Pelayanan Bagi Kelompok Rentan melalui Penerapan Standar Operasional
Prosedur dan Pelayanan Publik secara Elektronik di Pengadilan Agama
Tangerang . dimulai sejak tanggal 24 September 2022 sampai dengan 23
November 2022.
Tahapan implementasi Aksi Perubahan terdiri dari tahapan jangka
pendek, menengah dan panjang yang keseluruhannya dapat terrealisasikan
oleh Reformer. Berikut ini capaian implementasi aksi perubahan :
A. Jangka Pendek
Aksi Perubahan yang telah dilaksanakan yaitu:
1. Koordinasi

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 33
Dalam rangka mewujudkan Aksi Perubahan ini perlu dilakukan
koordinasi agar tujuan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan rencana yang ditetapkan.
Koordinasi dilaksanakan dengan Ketua Pengadilan Agama
Tangerang dan Mentor untuk memberikan arahan dan dukungan
dalam proses pelaksanaan Aksi Perubahan secara berkelanjutan dan
konsisten. Selain itu koordinasi dilaksanakan dengan Panitera dan
Sekretaris untuk mendapatkan masukan dan data-data yang
dibutuhkan.
2. Pelaksanaan Kegiatan
1.) Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Standar Operasional Prosedur merupakan penetapan tertulis
mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan, bagaimana,
kapan dan berapa lama waktu yang diperlukan dan oleh siapa.
Mengawali penyusunan standar operasional prosedur yaitu
dengan meninventarisir informasi dengan wawancara langsung
dari berbagai pihak selaku pelaksana kegiatan.
Setelah proses pengumpulan data-data tersebut kemudian
dilakukan penyusunan draft standar operasional prosedur. Draft
standar operasional yang telah disusun yaitu :
- SOP Layanan Informasi Bagi Kelompok Prioritas
- SOP Penerimaan/Pendaftaran Perkara Bagi Kelompok
Prioritas
- SOP Penerimaan/Pendaftaran Perkara melalui e-Court Bagi
Kelompok Prioritas
- SOP Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bagi Kelompok Prioritas
- SOP Persidangan Bagi Kelompok Prioritas
- SOP Mediasi Bagi Kelompok Prioritas
- SOP Pengambilan Produk Pengadilan Bagi Kelompok
Prioritas
Kemudian dilakukan pembahasan draft SOP untuk mengetahui
apakah SOP telah sesuai atau belum. Setelah itu dilakukan

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 34
finalisasi dan penetapan SOP oleh Ketua Pengadilan Agama
Tangerang sebagaimana berikut :
1. SOP Layanan Informasi Bagi Kelompok Prioritas

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 35
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 36
2. SOP Penerimaan/Pendaftaran Perkara Bagi Kelompok
Prioritas

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 37
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 38
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 39
3. SOP Penerimaan/Pendaftaran Perkara melalui e-Court Bagi
Kelompok Prioritas

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 40
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 41
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 42
4. SOP Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bagi Kelompok Prioritas

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 43
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 44
5. SOP Persidangan Bagi Kelompok Prioritas

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 45
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 46
6. SOP Mediasi Bagi Kelompok Prioritas

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 47
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 48
7. SOP Pengambilan Produk Pengadilan Bagi Kelompok Prioritas

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 49
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 50
2.) Pembuatan banner dan brosur serta braille Alur PTSP dan
Standar Layanan Bagi Kelompok Prioritas
Berpedoman pada standar operasional prosedur yang telah
disusun, maka Reformer kemudian membuat desain banner dan
brosur serta braille Alur PTSP dan Standar Layanan Bagi
Kelompok Prioritas dengan menggunakan aplikasi desain secara
online. Selanjutnya dilakukan koordinasi untuk proses finalisasi
dan pencetakan.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 51
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 52
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 53
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 54
3.) Pembuatan Video e-Brosur Alur PTSP dan Standar Layanan Bagi
Kelompok Prioritas dengan Peraga Berbahasa Isyarat
Video e-brosur dibuat sesuai dengan brosur yang telah
difinalisasi. Pembuatan video ini menggunakan aplikasi video
editing secara online. Selain itu dalam proses pembuatan video
dibutuhkan seorang Juru Bahasa Isyarat sebagai peraga dalam
video.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 55
B. Jangka Menengah
Aksi Perubahan jangka menengah Reformer membuat video persyaratan
pengajuan perkara dengan peraga berbahasa isyarat. Diawali dengan
pengumpulan data persyaratan perkara dengan wawancara langsung
kepada Petugas Pelayanan Terpadu Satu Pintu yaitu :
1. Syarat pengajuan perceraian, diantaranya:
- Surat Gugatan/Permohonan sesuai dengan format standar
- Asli dan Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah
- Asli dan Fotokopi KTP atau Surat Keterangan domisili Penggugat
atau Pemohon dari Kelurahan setempat bagi yang domisilinya
tidak sesuai dengan KTP
- Fotokopi Kartu Keluarga Penggugat atau Pemohon
- Asli dan Fotokopi Surat Keterangan Ghoib dari Kelurahan (jika
Tergugat atau Termohon tidak diketahui keberadaanya)
- Surat Ijin Atasan (Bagi PNS/TNI/POLRI)
- Surat Keterangan tidak mampu dari Kelurahan, Jika Penggugat
atau Pemohon merupakan warga tidak mampu
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang
ditetapkan.
2. Syarat pengajuan waris
- Surat Gugatan atau Permohonan sesuai dengan format standar;
- Asli dan Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah
- Fotokopi KTP atau Surat Keterangan Domisili Pemohon dan Ahli
Waris
- Fotokopi Surat Kematian Pewaris dan Orang Tua Pewaris (jika
sudah meninggal)
- Fotokopi Surat Keterangan Ahli Waris dari Kelurahan diketahui
Kecamatan
- Fotokopi Surat Kelahiran Ahli Waris
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang
ditetapkan

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 56
3. Syarat pengajuan dispensasi nikah
- Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah Orang Tua
Calon Pengantin
- Fotokopi Akta Kelahiran Calon Pengantin
- Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga Orang Tua Calon Pengantin
- Surat Keterangan Penolakan dari KUA tempat menikah yang
menerangkan Penolakan Karena Kurang Umur
- Fotokopi KTP atau KIA Calon Pengantin
- Ijazah Pendidikan Terakhir Calon Pengantin
- Surat Keterangan Dokter yang Menerangkan Tentang Usia
Kandungan Bila sudah hamil
- Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani dari Dinas
Kesehatan dan Depetiga apeduakabe Kota Tangerang
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang
ditetapkan
4. Syarat pengajuan itsbat nikah
- Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi KTP atau Surat Keterangan Domisili Suami dan Istri
- Fotokopi Kartu Keluarga
- Surat Keterangan Suami Istri dari Kelurahan setempat
- CNI (Certificate of No Impediment) alias surat single jika suami
atau istri WNA
- Fotokopi Akte Cerai atau Surat Kematian jika Pemohon tidak
berstatus Jejaka atau Perawan
- Surat Keterangan tidak mampu dari Kelurahan, Jika Penggugat
atau Pemohon warga tidak mampu atau miskin
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang
ditetapkan

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 57
5. Syarat pengajuan pengangkatan anak
- Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah
- Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah Orang Tua
dari Anak yang akan diangkat
- Fotokopi KTP Pemohon dan Orang Tua Anak yang akan diangkat
- Surat Keterangan Kelahiran dari Bidan atau Rumah Sakit
- Surat Penyerahan Anak bermeterai
- Akta Kelahiran Anak
- Surat Keputusan dari Kantor Wilayah Kementerian Sosial RI
- sembilan, Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK
yang ditetapkan
6. Syarat pengajuan ijin poligami
- Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah
- Fotokopi KTP Pemohon, Istri Pertama dan Calon Istri Kedua
- Surat pernyataan berlaku adil dari Pemohon bermeterai
- Fotokopi Kartu Keluarga
- Surat pernyataan tidak keberatan dimadu dari Istri Pertama dan
Calon Istri Kedua bermeterai
- Fotokopi dokumen-dokumen Harta Bersama bermeterai
- Surat Ijin dari Atasan (Bagi PNS/TNI/POLRI)
- Surat Keterangan Gaji atau Penghasilan dari tempat kerja
diketahui oleh Kelurahan dan Kecamatan setempat
- Surat Keterangan status Calon Isteri Kedua dari Kelurahan
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang
ditetapkan
7. Syarat pengajuan asal usul anak
- Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah
- Fotokopi KTP Pemohon
- Fotokopi Kartu Keluarga

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 58
- Fotokopi Akta Kelahiran Anak atau Surat Keterangan Lahir
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang
ditetapkan
8. Syarat pengajuan perwalian
- Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah
- Fotokopi KTP Pemohon
- Surat Keterangan Ahli Waris dari Kelurahan diketahui Kecamatan
- Fotokopi Surat Kelahiran atau Akte Kelahiran
- Fotokopi dokumen yang berkaitan dengan tujuan mengajukan
Permohonan Perwalian
- Fotokopi Buku Tabungan Bank (atau aset-aset)
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang
ditetapkan
9. Syarat pengajuan wali adhol
- Satu, Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah Orang Tua
Pemohon
- Fotokopi KTP Pemohon
- Surat Keterangan Kepala KUA setempat (menerangkan
penolakan karena Wali Adhol/Wali Mogok/Wali Bangkang)
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang
ditetapkan
10. Syarat pengajuan harta Bersama
- Surat Gugatan sesuai dengan format standar
- Fotokopi KTP Penggugat
- Fotokopi Akta Cerai dan Salinan Putusan
- Fotokopi bukti tertulis terkait objek sengketa
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang
ditetapkan
11. Syarat pengajuan pembatalan nikah
- Surat Permohonan sesuai dengan format standar

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 59
- Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah Orang Tua
Pemohon
- Fotokopi KTP Pemohon, Termohon satu dan Termohon dua
- Asli dan Fotokopi Surat keterangan Ghoib dari Kelurahan
(Tergugat atau Termohon tidak diketahui keberadaanya)
- Surat Kuasa dari Pejabat Kepala KUA kepada Kepala KUA atau
orang yang dikuasakan untuk mengajukan gugatan
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang
ditetapkan
12. Syarat pengajuan wakaf/hibah
- Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi KTP atau Surat Keterangan Domisili Pemohon
- Akta Wakaf atau Hibah
- Fotokopi bukti tertulis terkait objek wakaf atau hibah
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang
ditetapkan
13. Syarat pengajuan ekonomi syariah
- Surat Gugatan sesuai dengan format standar
- Fotokopi KTP Pemohon
- Perjanjian Murabahah
- Akta Pendirian Jika Pemohon merupakan Lembaga
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang
ditetapkan
Kemudian melakukan desain animasi melalui aplikasi animasi online dan
aplikasi video editing.
Pembuatan video ini dibagi ke dalam 3 (tiga) bagian. Hal tersebut
dikarenakan agar video tidak terlalu lama sehingga masyarakat atau
pengguna layanan yang mengakses video ini merasa jenuh atau bosan.
Video tersebut terdiri dari :
1) Video Persyaratan Pengajuan Perkara dengan Peraga Berbahasa
Isyarat Bagian I
Isi dari video ini berupa persyaratan beberapa perkara, diantara :

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 60
a. Syarat pengajuan perceraian
b. Syarat pengajuan waris
c. Syarat pengajuan dispensasi nikah

2) Video Persyaratan Pengajuan Perkara dengan Peraga Berbahasa


Isyarat Bagian II
a. Syarat pengajuan itsbat nikah
b. Syarat pengajuan pengangkatan anak
c. Syarat pengajuan ijin poligami
d. Syarat pengajuan asal usul anak
e. Syarat pengajuan perwalian

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 61
3) Video Persyaratan Pengajuan Perkara dengan Peraga Berbahasa
Isyarat Bagian III
a. Syarat pengajuan wali adhol
b. Syarat pengajuan harta Bersama
c. Syarat pengajuan pembatalan nikah
d. Syarat pengajuan wakaf/hibah
e. Syarat pengajuan ekonomi syariah

B. Jangka Panjang
Aksi Perubahan jangka Panjang yaitu dengan menambahkan
aksesibilitas (plug in) pada aplikasi e-Visit (Buku Tamu Elektronik). Sesuai
dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama
Mahkamah Agung RI Nomor 2078/DjA/HK.00/SK/8/2022 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Ramah Penyandang Disabilitas di
Pengadilan dalam Lingkungan Peradilan Agama bahwa setiap
Pengadilan menyediakan sarana prasarana bagi Penyandang Disabilitas
dengan berbagai keragamannya salah satunya buku tamu
digital/elektronik.
Pemasangan aksesibilitas pada e-Visit (Buku Tamu Elektronik)
Pengadilan Agama Tangerang ini merupakan versi terbaru (versi ke 2)

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 62
menyediakan Widget Aksesibilitas UserWay yang didukung oleh server
aksesibilitas khusus. Widget aksesibilitas sendiri adalah merupakan fitur
tambahan yang berfungsi untuk memberikan kemudahan kepada
pengunjung agar bisa mengakses dan menemukan informasi yang
mereka cari dengan mudah.
Fitur pada Aplikasi e-Visit (Buku Tamu Elektronik) v.2 ini terdiri dari:
1. Dashboard yang menampilkan jumlah tamu setiap hari, minggu dan
bulan serta kalender bulan yang bersangkutan.

2. Data tamu yang menampilkan identitas tamu seperti Nama, Pejabat


yang dituju, Kepeluan dan Aksi. Pada fitur aksi ini menampilkan
identitas tamu lebih rinci seperti alamat tamu, Nomor telepon seluler,
tanggal kunjungan dan foto tamu yang bersangkutan.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 63
3. Setting Aplikasi yang memuat nama aplikasi, keterangan pemakaian
keyboard virtual dan suara.

4. Tampilan Utama e-Visit (Buku Tamu Elektronik) yaitu petunjuk


penggunaan, statistik pengunjung, pengisian data diri, pengambilan
foto dan daftar pengunjung.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 64
5. Aksesibilitas widget yang terdiri dari screen reader, keyboard
navigasi, fitur untuk memperbesar teks, fitur dislexia friendly, fitur
kontras, highligh link, dan text spacing. Fitur-fitur tersebut berguna
untuk mempermudah difabel tertentu dan dapat digunakan oleh orang
yang mengalami buta warna serta lanjut usia yang memiliki fungsi
penglihatan yang menurun.

Capaian Aksi Perubahan jangka pendek dan menengah yaitu berupa


SOP, brosur, banner, video e-brosur dengan peraga berbahasa
isyarat dan video persyaratan pengajuan perkara dengan peraga
berbahasa isyarat tersedia dalam bentuk barcode.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 65
Capaian Aksi Perubahan tersebut tergambar pada matriks di bawah
ini:

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 66
TABEL 7 MATRIK CAPAIAN AKSI PERUBAHAN

TAHAPAN/ WAKTU WAKTU LAMPIRAN


NO CAPAIAN/
MILESTONE KEGIATAN BUKTI PELAKSANAAN PELAKSANAAN CAPAIAN BUKTI
OUTPUT
(PDCA) (SEMULA) (MENJADI)
1 3 4 5 6 7
1 Koordinasi Melakukan Adanya dukungan Laporan 23-09-2022 23-09-2022 Sesuai
mentoring/ dan masukan dari hasil
bimbingan Ketua dan Mentor bimbingan
dengan Ketua dan foto
dan Mentor kegiatan
Melaksanakan Terlaksananya Nota 27-09-2022 28-09-2022 Tidak sesuai
Rapat dengan Rapat Tim Efektif Dinas, karena terdapat
Tim Efektif/ Daftar agenda kegiatan
stakeholders Hadir, kantor
Notulen
dan Foto
2 Pelaksanaan Menyusun Tersusunnya Draft Draft SOP 28-07-2022 28-07-2022 Sesuai
Kegiatan Standar Standar dan Foto s.d. s.d.
Operasional Operasional 5-10- 2022 5-10- 2022
Prosedur Prosedur dan
Standar Layanan

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 67
Menyusun alur Tersusunnya Draft Draft Alur 6-10- 2022 6-10- 2022 Sesuai
pelayanan alur pelayanan Pelayanan s.d.
dan Foto 7-10- 2022
Mendesain brosur Tersusunnya Draft Draft 10-10- 2022 7-10- 2022 Terealisasi lebih
dan banner serta brosur dan banner brosur dan s.d. cepat
membuat barcode alur pelayanan banner 12-10- 2022
serta Foto
Mendesain video Tersedianya video Konsep 13-10- 2022 8-10-2022 Terealisasi lebih
alur layanan alur pelayanan video alur s.d. cepat yaitu
pelayanan 20-10- 2022 dengan video e-
brosur
3 Monitoring Rapat Terselenggaranya Nota 21-10- 2022 13-10- 2022 Terealisasi lebih
dan Evaluasi pembahasan draft rapat pembahasan Dinas, s.d. cepat namun
sop, brosur, draft SOP, brosur, Daftar 15-10- 2022 dilaksanakan
banner dan video banner dan video Hadir, secara face to
Notulen face
dan Foto communication
dikanerkan
banyaknya
kegiatan
Perbaikan sop, Tersedianya sop, Dokumen 24-10- 2022 20-10-2022 Terealisasi lebih
brosur, banner brosur, banner dan sop, brosur s.d. cepat
dan video video yang sesuai dan video 27-10- 2022

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 68
Sosialisasi SOP Terselenggaranya Nota 28-10- 2022 26-10-2022 Terealisasi lebih
dan standar sosialisasi SOP Dinas, cepat namun
layanan dan standar Daftar dilaksanakan
layanan kepada Hadir, pada saat briefing
Pegawai PA Notulen PTSP
Tangerang dan Foto
Mencetak brosur Tersedianya Brosur dan 28-10- 2022 26-10-2022 Terealisasi lebih
dan banner alur brosur dan banner banner s.d. cepat
layanan alur layanan alur 04-11- 2022
layanan
Menempatkan Tersedianya Foto 07-11- 2022 26-10-2022 Terealisasi lebih
banner, barcode, banner, barcode, Banner, cepat
brosur dan video brosur dan video barcode,
pada ruang pada ruang sarana brosur dan
sarana prasana prasana dan video pada
dan website/ website/ media ruang
media sosial sosial lainnya sarana
lainnya prasana
dan
website/
media
sosial
lainnya

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 69
II. PERBAIKAN
Pada pelaksanaan Aksi Perubahan ini terdapat beberapa perubahan di
lapangan. Perubahan tersebut diantaranya:
1. Pada milestone Rancangan Aksi Perubahan, jangka menengah dan
jangka Panjang dilaksanakan setelah seminar akhir Aksi Perubahan
namun telah terrealisasi seluruhnya sebagaimana capaian di atas.
2. Pada milestone Rancangan Aksi Perubahan tidak mencetak braille brosur
Alur Layanan PTSP dan Standar Layanan namu Reformer berpendapat
untuk melengkapi kebutuhan penyandang disabilitas netra harus dibuat
braille

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 70
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 71
3. Semula Reformer berencana akan membuat Standar Operasional
Prosedur dalam bentuk video namun tidak terrealisasi dikarenkan telah
dibuat oleh CPNS yang mengikuti Pelatihan Dasar
4. Pada Aksi Perubahan ini, tidak ada kegiatan pembuatan kuesioner survei
kepuasan masyarakat bagi penyandang disabilias netra namun menurut
Reformer hal tersebut dibutuhkan.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 72
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 73
Berikut ini Matriks perubahan milestone Aksi Perubahan:

TABEL 8 MATRIK PERUBAHAN KEGIATAN


PADA TAHAPAN/MILESTONE AKSI PERUBAHAN

TAHAPAN/ TAHAPAN/ MILESTONE


KEGIATAN KEGIATAN
MILESTONE (PDCA) (PDCA)
3 4 5 6
Koordinasi Melakukan mentoring/ Koordinasi Melakukan
bimbingan dengan Ketua dan mentoring/ bimbingan
Mentor dengan Ketua dan
Mentor
Melaksanakan Rapat dengan Melaksanakan Rapat
Tim Efektif/ stakeholders dengan Tim Efektif/
stakeholders
Pelaksanaan Kegiatan Menyusun Standar Pelaksanaan Kegiatan Menyusun Standar
Operasional Prosedur Operasional Prosedur
Menyusun alur pelayanan Menyusun alur PTSP,
Standar Layanan,
kuesioner survei
kepuasan

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 74
masyarakat dan
persepsi anti korupsi
Mendesain brosur dan Mendesain brosur,
banner serta membuat banner dan cover
barcode braille
Mendesain video alur Mendesain video alur
layanan layanan
Mendesain video
persayaratan
pengajuan perkara
Memasang plug in
aksesibilitat padae-
visit (buku tamu
elektronik)
Monitoring dan Rapat pembahasan draft Monitoring dan Evaluasi Perbaikan sop,
Evaluasi sop, brosur, banner dan brosur, banner dan
video video secara face to
face communication
Perbaikan sop, brosur, Sosialisasi Aksi
banner dan video Perubahan
Sosialisasi SOP dan standar Mencetak brosur dan
layanan banner alur layanan

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 75
Mencetak brosur dan banner Menempatkan
alur layanan banner, barcode,
brosur dan video
pada ruang sarana
prasana dan website/
media sosial lainnya
Menempatkan banner,
barcode, brosur dan video
pada ruang sarana prasana
dan website/ media sosial
lainnya

Pada pelaksanaan Aksi Perubahan terdapat beberapa permasalahan yaitu sebagaimana Matrik berikut:

TABEL 9 MATRIK KENDALA DAN SOLUSI

No. Kendala Solusi


1 Sulitnya melaksanakan rapat tim efektif Komunikasi dilaskanakan secara face to
secara keseluruhan face communication
2 Banyaknya tugas dan kegiatan sehingga tim Reformer berupaya menyelesaikan
efektif tidak optimal sesuai dengan ketentuan

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 76
B. MANFAAT AKSI PERUBAHAN
Terwujudnya Aksi Perubahan ini memberikan manfaat kepada masyarakat
terutama kelomok prioritas dalam menerima informasi dan layanan di Pengadilan
Agama Tangerang sebagaiamana matriks di bawah ini.

TABEL 10 MATRIK MANFAAT CAPAIAN DALAM PERBAIKAN LAYANAN

No Komponen Sebelum Aksi Setelah Aksi


Perubahan Perubahan
1 Waktu Kelompok prioritas Dengan adanya
disamakan dengan SOP Kelompok
masyarakat pencari prioritas
keadilan lainnya didahulukan
sehingga menunggu
lama
2 Prosedur Langkah-langkah Dengan adanya Aksi
layanan dan informasi Perubahan layanan
layanan diberikan belum dan informasi
jelas tertuang dengan
jelas
3 Kepuasan/Kenyamanan Kelompok prioritas tidak Petugas
diarahkan oleh petugas mengarahkan
sampai selesai prioritas sampai
dengan layanan
selesai

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 77
Selain itu, dengan adanya Aksi Perubahan ini menunjukan bahwa layanan di
Pengadilan Agama Tangerang ditujukan bagi semua orang tanpa kecuali, alias
inklusif. Berikut ini adalah manfaat Aksi Perubahan :
Manfaat dari Rancangan Aksi Perubahan ini adalah :
1. Bagi Reformer
1) Meningkatkan kinerja Reformer sebagai Pejabat Pengawas yang saat ini
menduduki jabatan Kasubbag Perencanaan, TI dan Pelaporan;
2) Meningkatkan kompetensi manajerial dalam mengendalikan kegiatan
pelaksanaan pelayanan publik;
3) Meningkatkan kesadaran sebagai abdi Negara yang Bangga melayani
bangsa dan bangga melayani masyarakat sebagai stakeholders (Servant
Leaders);
4) Meningkatkan mindset kea rah yang lebih baik.
2. Bagi Pimpinan
1) Membantu pimpinan dalam upaya memecahkan permasalahan organisasi
dan dalam pengambilan keputusan;
2) Membantu kinerja pimpinan dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
3. Bagi Masyarakat
1) Mendapatkan pelayanan yang prima melalui standar pelayanan yang non
diskriminatif dan berkeadilan bagi kaum rentan;
2) Memudahkan masyarakat khususnya kelompok prioritas dalam
mendapatkan layanan pada Pengadilan Agama Tangerang;
3) Terpenuhinya harapan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan
pelayanan publik.
4. Bagi Organisasi
1) Membawa perubahan lebih baik dalam memberikan pelayanan publik
khususnya pencari keadilan penyandang disabilitas yang berperkara di
Pengadilan Agama Tangerang;
2) Mendukung kebijakan Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk
mewujudkan Pengadilan inklusif;
3) Menjadi dasar dalam peningkatan mutu pelayanan pengadilan bagi
masyarakat khususnya kelompok prioritas melalui implementasi standar
operasional prosedur yang tepat;
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 78
4) Memberikan citra positif lembaga peradilan khususnya Pengadilan Agama
Tangerang;
5) Meningkatkan kualitas terhadap pelayanan publik khususnya Pelayanan
bagi kelompok prioritas.
6) Meningkatkan indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan yang
diberikan.

C. IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI DALAM AKSI


PERUBAHAN
Berdasarkan hasil identifikasi pengembangan potensi diri, diperoleh nilai
rata-rata sebesar 8.61 dengan kualifikasi Baik. Dari sub komponen penilaian
sikap dan perilaku, terdapat 2 (dua) sub komponen yang memperoleh penilaian
rendah yaitu :

TABEL 11 PENILAIAN SUB KOMPONEN PENGEMBANGAN DIRI


DENGAN NILAI RENDAH

NILAI
NO KOMPONEN SUB KOMPONEN
RATA-RATA
1. Kerjasama Fleksibilitas Merespon dengan positif adanya 8
perbedaan atau kemajemukan
dalam unit/tim kerja sehingga
tetap fokus pada tujuan kerja
yang disepakati.

2. Mengelola Orientasi Mencari metode kerja alternatif 8


Perubahan pada hasil yang lebih efektif untuk
menyelesaikan pekerjaan
terutama ketika menghadapi
hambatan

Meskipun nilai di atas masih dengan kualifikasi Baik, namun Reformer dan
Mentor telah berdiskusi dan mengharapkan dapat meningkatkan sub komponen

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 79
tersebut. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengembangan diri yang dilakukan
pada saat implementasi Rancangan Aksi Perubahan yaitu sebagai berikut :

TABEL 12 STRATEGI PENGEMBANGAN DIRI

NILAI
NO KOMPONEN SUB KOMPONEN
RATA-RATA
1. Kerjasama Fleksibilitas Merespon dengan positif adanya 8
perbedaan atau kemajemukan
dalam unit/tim kerja sehingga
tetap fokus pada tujuan kerja
yang disepakati.

➢ Strategi Mandiri yaitu dengan mengikuti rapat kantor dan menjadi


notulensi dan mempelajari SOP yang berkaitan dengan tusi
➢ Strategi Penugasan yaitu menginventarisir masukan dari setiap
pelaksanaan rapat dan meningkatkan kompetensi melalui
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas

2. Mengelola Orientasi Mencari metode kerja alternatif 8


Perubahan pada hasil yang lebih efektif untuk
menyelesaikan pekerjaan
terutama ketika menghadapi
hambatan

➢ Strategi Mandiri yaitu dengan mempelajari dokumen perencanaan


(Renstra, IKU, PKT) untuk mengetahui output yang diharapkan
oleh organisasi
➢ Strategi Penugasan yaitu dengan memberikan pendapat pribadi
pada setiap rapat dan menginventarisir gagasan dari orang lain
untuk kemudian diberikan tanggapan/solusi serta dan
meningkatkan kompetensi melalui Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 80
Berikut ini implementasi pengembangan kompetensi yang dilaksanakan oleh
Reformer :
1. Menjadi notulensi pada pelaksanaan rapat

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 81
2. Mempelajari SOP yang berkaitan dengan tusi sehingga menciptakan hasil
pekerjaan lebih baik dengan membuat google form monev capaian kinerja berkala
untuk mempermudah penyusunan Laponan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
(https://docs.google.com/forms/d/1nd1j7mJ_1MMJKucTlNBRAsUDfUve-
wIcUY65BYOwwig/edit) dan membuat desain media sosial
(https://www.instagram.com/pengadilan_agama_tangerang/ ) lebih menarik.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 82
Desain sebelum pengembangan potensi diri

Desain setelah pengembangan potensi diri


Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 83
3. Mengikuti pengembangan kompetensi

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 84
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 85
BAB IV
KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN

Sebagaimana yang telah disampaikan pada penjelasan di atas, bahwa Reformer


telah mewujudkan seluruh tahapan pada Aksi Perubahan ini. Berikut capaian Aksi
Perubahan jangka menengah dan jangka Panjang.
A. Jangka Menengah
Aksi Perubahan jangka menengah Reformer membuat video persyaratan
pengajuan perkara dengan peraga berbahasa isyarat. Diawali dengan
pengumpulan data persyaratan perkara dengan wawancara langsung kepada
Petugas Pelayanan Terpadu Satu Pintu yaitu :
1. Syarat pengajuan perceraian, diantaranya:
- Surat Gugatan/Permohonan sesuai dengan format standar
- Asli dan Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah
- Asli dan Fotokopi KTP atau Surat Keterangan domisili Penggugat atau
Pemohon dari Kelurahan setempat bagi yang domisilinya tidak sesuai
dengan KTP
- Fotokopi Kartu Keluarga Penggugat atau Pemohon
- Asli dan Fotokopi Surat Keterangan Ghoib dari Kelurahan (jika Tergugat
atau Termohon tidak diketahui keberadaanya)
- Surat Ijin Atasan (Bagi PNS/TNI/POLRI)
- Surat Keterangan tidak mampu dari Kelurahan, Jika Penggugat atau
Pemohon merupakan warga tidak mampu
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang ditetapkan.
2. Syarat pengajuan waris
- Surat Gugatan atau Permohonan sesuai dengan format standar;
- Asli dan Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah
- Fotokopi KTP atau Surat Keterangan Domisili Pemohon dan Ahli Waris
- Fotokopi Surat Kematian Pewaris dan Orang Tua Pewaris (jika sudah
meninggal)
- Fotokopi Surat Keterangan Ahli Waris dari Kelurahan diketahui
Kecamatan

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 86
- Fotokopi Surat Kelahiran Ahli Waris
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang ditetapkan

3. Syarat pengajuan dispensasi nikah


- Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah Orang Tua Calon
Pengantin
- Fotokopi Akta Kelahiran Calon Pengantin
- Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga Orang Tua Calon Pengantin
- Surat Keterangan Penolakan dari KUA tempat menikah yang
menerangkan Penolakan Karena Kurang Umur
- Fotokopi KTP atau KIA Calon Pengantin
- Ijazah Pendidikan Terakhir Calon Pengantin
- Surat Keterangan Dokter yang Menerangkan Tentang Usia Kandungan
Bila sudah hamil
- Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani dari Dinas Kesehatan dan
Depetiga apeduakabe Kota Tangerang
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang ditetapkan
4. Syarat pengajuan itsbat nikah
- Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi KTP atau Surat Keterangan Domisili Suami dan Istri
- Fotokopi Kartu Keluarga
- Surat Keterangan Suami Istri dari Kelurahan setempat
- CNI (Certificate of No Impediment) alias surat single jika suami atau istri
WNA
- Fotokopi Akte Cerai atau Surat Kematian jika Pemohon tidak berstatus
Jejaka atau Perawan
- Surat Keterangan tidak mampu dari Kelurahan, Jika Penggugat atau
Pemohon warga tidak mampu atau miskin
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang ditetapkan

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 87
5. Syarat pengajuan pengangkatan anak
- Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah
- Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah Orang Tua dari
Anak yang akan diangkat
- Fotokopi KTP Pemohon dan Orang Tua Anak yang akan diangkat
- Surat Keterangan Kelahiran dari Bidan atau Rumah Sakit
- Surat Penyerahan Anak bermeterai
- Akta Kelahiran Anak
- Surat Keputusan dari Kantor Wilayah Kementerian Sosial RI
- sembilan, Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang
ditetapkan
6. Syarat pengajuan ijin poligami
- Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah
- Fotokopi KTP Pemohon, Istri Pertama dan Calon Istri Kedua
- Surat pernyataan berlaku adil dari Pemohon bermeterai
- Fotokopi Kartu Keluarga
- Surat pernyataan tidak keberatan dimadu dari Istri Pertama dan Calon Istri
Kedua bermeterai
- Fotokopi dokumen-dokumen Harta Bersama bermeterai
- Surat Ijin dari Atasan (Bagi PNS/TNI/POLRI)
- Surat Keterangan Gaji atau Penghasilan dari tempat kerja diketahui oleh
Kelurahan dan Kecamatan setempat
- Surat Keterangan status Calon Isteri Kedua dari Kelurahan
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang ditetapkan
7. Syarat pengajuan asal usul anak
- Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah
- Fotokopi KTP Pemohon
- Fotokopi Kartu Keluarga
- Fotokopi Akta Kelahiran Anak atau Surat Keterangan Lahir

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 88
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang ditetapkan
8. Syarat pengajuan perwalian
- Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah
- Fotokopi KTP Pemohon
- Surat Keterangan Ahli Waris dari Kelurahan diketahui Kecamatan
- Fotokopi Surat Kelahiran atau Akte Kelahiran
- Fotokopi dokumen yang berkaitan dengan tujuan mengajukan
Permohonan Perwalian
- Fotokopi Buku Tabungan Bank (atau aset-aset)
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang ditetapkan
9. Syarat pengajuan wali adhol
- Satu, Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah Orang Tua
Pemohon
- Fotokopi KTP Pemohon
- Surat Keterangan Kepala KUA setempat (menerangkan penolakan
karena Wali Adhol/Wali Mogok/Wali Bangkang)
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang ditetapkan
10. Syarat pengajuan harta Bersama
- Surat Gugatan sesuai dengan format standar
- Fotokopi KTP Penggugat
- Fotokopi Akta Cerai dan Salinan Putusan
- Fotokopi bukti tertulis terkait objek sengketa
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang ditetapkan
11. Syarat pengajuan pembatalan nikah
- Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi Buku Nikah atau Duplikat Kutipan Akta Nikah Orang Tua
Pemohon
- Fotokopi KTP Pemohon, Termohon satu dan Termohon dua
- Asli dan Fotokopi Surat keterangan Ghoib dari Kelurahan (Tergugat atau
Termohon tidak diketahui keberadaanya)

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 89
- Surat Kuasa dari Pejabat Kepala KUA kepada Kepala KUA atau orang
yang dikuasakan untuk mengajukan gugatan
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang ditetapkan
12. Syarat pengajuan wakaf/hibah
- Surat Permohonan sesuai dengan format standar
- Fotokopi KTP atau Surat Keterangan Domisili Pemohon
- Akta Wakaf atau Hibah
- Fotokopi bukti tertulis terkait objek wakaf atau hibah
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang ditetapkan
13. Syarat pengajuan ekonomi syariah
- Surat Gugatan sesuai dengan format standar
- Fotokopi KTP Pemohon
- Perjanjian Murabahah
- Akta Pendirian Jika Pemohon merupakan Lembaga
- Membayar Panjar Biaya Perkara sesuai dengan SK yang ditetapkan
Kemudian melakukan desain animasi melalui aplikasi animasi online dan aplikasi
video editing.Pembuatan video ini dibagi ke dalam 3 (tiga) bagian. Hal tersebut
dikarenakan agar video tidak terlalu lama sehingga masyarakat atau pengguna
layanan yang mengakses video ini merasa jenuh atau bosan. Video tersebut
terdiri dari :
1) Video Persyaratan Pengajuan Perkara dengan Peraga Berbahasa Isyarat
Bagian I
Isi dari video ini berupa persyaratan beberapa perkara, diantara :
a. Syarat pengajuan perceraian
b. Syarat pengajuan waris
c. Syarat pengajuan dispensasi nikah

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 90
2) Video Persyaratan Pengajuan Perkara dengan Peraga Berbahasa Isyarat
Bagian II
a. Syarat pengajuan itsbat nikah
b. Syarat pengajuan pengangkatan anak
c. Syarat pengajuan ijin poligami
d. Syarat pengajuan asal usul anak
e. Syarat pengajuan perwalian

3) Video Persyaratan Pengajuan Perkara dengan Peraga Berbahasa Isyarat


Bagian III
a. Syarat pengajuan wali adhol
b. Syarat pengajuan harta Bersama

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 91
c. Syarat pengajuan pembatalan nikah
d. Syarat pengajuan wakaf/hibah
e. Syarat pengajuan ekonomi syariah

B. Jangka Panjang
Aksi Perubahan jangka Panjang yaitu dengan menambahkan aksesibilitas (plug
in) pada aplikasi e-Visit (Buku Tamu Elektronik). Sesuai dengan Surat Keputusan
Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI Nomor
2078/DjA/HK.00/SK/8/2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Ramah
Penyandang Disabilitas di Pengadilan dalam Lingkungan Peradilan Agama
bahwa setiap Pengadilan menyediakan sarana prasarana bagi Penyandang
Disabilitas dengan berbagai keragamannya salah satunya buku tamu
digital/elektronik.
Pemasangan aksesibilitas pada e-Visit (Buku Tamu Elektronik) Pengadilan
Agama Tangerang ini merupakan versi terbaru (versi ke 2) menyediakan Widget
Aksesibilitas UserWay yang didukung oleh server aksesibilitas khusus. Widget
aksesibilitas sendiri adalah merupakan fitur tambahan yang berfungsi untuk
memberikan kemudahan kepada pengunjung agar bisa mengakses dan
menemukan informasi yang mereka cari dengan mudah.
Fitur pada Aplikasi e-Visit (Buku Tamu Elektronik) v.2 ini terdiri dari:

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 92
1. Dashboard yang menampilkan jumlah tamu setiap hari, minggu dan bulan
serta kalender bulan yang bersangkutan.

2. Data tamu yang menampilkan identitas tamu seperti Nama, Pejabat yang
dituju, Kepeluan dan Aksi. Pada fitur aksi ini menampilkan identitas tamu lebih
rinci seperti alamat tamu, Nomor telepon seluler, tanggal kunjungan dan foto
tamu yang bersangkutan.

3. Setting Aplikasi yang memuat nama aplikasi, keterangan pemakaian


keyboard virtual dan suara.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 93
4. Tampilan Utama e-Visit (Buku Tamu Elektronik) yaitu petunjuk penggunaan,
statistik pengunjung, pengisian data diri, pengambilan foto dan daftar
pengunjung.

5. Aksesibilitas widget yang terdiri dari screen reader, keyboard navigasi, fitur
untuk memperbesar teks, fitur dislexia friendly, fitur kontras, highligh link, dan
text spacing. Fitur-fitur tersebut berguna untuk mempermudah difabel tertentu

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 94
dan dapat digunakan oleh orang yang mengalami buta warna serta lanjut usia
yang memiliki fungsi penglihatan yang menurun.

Capaian Aksi Perubahan jangka pendek dan menengah yaitu berupa SOP,
brosur, banner, video e-brosur dengan peraga berbahasa isyarat dan video
persyaratan pengajuan perkara dengan peraga berbahasa isyarat tersedia
dalam bentuk barcode.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 95
BAB V
KETERKAITAN DENGAN MATA PELATIHAN PILIHAN

Aksi Perubahan yang digagas oleh Reformer yaitu “Optimalisasi Pelayanan Bagi
Kelompok Rentan Melalui Penerapan Standar Operasional Prosedur Dan Pelayanan
Publik Secara Elektronik Di Pengadilan Agama Tangerang”. Hal tersebut sejalan
dengan amanat dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(“UUD NRI 1945”) pada Pasal 28D Ayat (1) dimana Negara menjamin setiap orang
berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum, yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Penyandang Disabilitas, Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2020 tentang
Akomodasi yang Layak untuk Penyandang Disabilitas dalam Proses Peradilan,
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada Sidang Istimewa Laporan Tahunan
Mahkamah Agung Tahun 2021 tanggal 22 Februari 2022 menyampaikan bahwa
Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya agar senantiasa menyediakan
akses keadilan bagi kelompok rentan, yaitu perempuan, anak, dan penyandang
disabilitas dengan menyediakan layanan dan akses disabilitas di setiap lini Pengadilan
dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung
RI Nomor 2078/DjA/HK.00/SK/8/2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan
Ramah Penyandang Disabilitas di Pengadilan dalam Lingkungan Peradilan Agama.
Pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal
5 ayat (3) menyatakan bahwa, “Setiap orang yang termasuk kelompok masyarakat
yang rentan berhak memperoleh perlakuan dan pelindungan lebih berkenaan dengan
kekhususannya”, sehingga aksi perubahan ini berkaitan dengan mata pelatihan
pilihan modul Hak Asasi Manusia.
Hakikat hak asasi manusia adalah sebagai upaya menjaga keselamatan
eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan
perseorangan dengan kepentingan umum. Upaya menghormati, melindungi, dan
menjunjung tinggi hak asasi manusia menjadi kewajiban dan tanggung jawab
bersama antar individu, pemerintah baik aparatur pemerintah sipil maupun militer, dan
negara.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 96
Pada perkembangan hak asasi manusia, Magna Carta dianggap sebagai
lambang perjuangan hak-hak asasi manusia serta dianggap sebagai tonggak
perjuangan lahirnya hak asasi manusia. Berikut ini isi dari Magna Carta :
1. Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan
kebebasan Gereja Inggris;
2. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak;
3. Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak
penduduk;
4. Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi yang
sah;
5. Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan bersalah
tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar tindakannya.
6. Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja
berjanji akan mengoreksi kesalahannya.
7. Kekuasaan raja harus dibatasi.
8. Hak Asasi Manusia (HAM) lebih penting daripada kedaulatan, kekuasaan, politik
dan hukum.

Jauh sebelum kemerdekaan, para perintis bangsa Indonesia telah memercikkan


pikiran-pikiran untuk memperjuangkan harkat dan martabat manusia yang lebih baik.
Percikan pikiran tersebut dapat dibaca dalam surat-surat R.A. Kartini yang berjudul
“Habis Gelap Terbitlah Terang”, karangan-karangan politik yang ditulis oleh H.O.S.
Cokroaminoto, Agus Salim, Douwes Dekker, Soewardi Soeryaningrat, petisi yang
dibuat oleh Sutardjo di Volksraad atau Pledoi Soekarno yang berjudul “Indonesia
Menggugat” dan Hatta dengan judul “Indonesia Merdeka” yang dibacakan di depan
Pengadilan Hindia Belanda. Percikan-percikan pemikiran pada masa pergerakan
kemerdekaan itu, yang terkristalisasi dengan kemerdekaan Indonesia, menjadi
sumber inspirasi ketika konstitusi mulai diperdebatkan di Badan Penyelidik Usaha-
usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Disinilah terlihat bahwa para
pendiri bangsa sudah menyadari pentingnya hak asasi manusia sebagai pondasi bagi
negara.
Peran pemerintah dalam mewujudkan hak asasi manusia sangatlah penting.
Hak asasi manusia melibatkan hubungan antar individu dan antara individu dengan
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 97
negara. Oleh karena itu, tugas praktis untuk melindungi dan memajukan hak asasi
manusia adalah tugas nasional negara.
Pada tingkat nasional, hak dapat dilindungi baik melalui peraturan yang cukup,
badan peradilan yang mandiri, dan pelaksanaan perlindungan, pemulihan individu,
serta pembentukan institusiyang demokratis.
Pelanggaran hak asasi manusia terjadi baik dilakukan oleh aparatur negara
(state actor) yaitu pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan negara kepada
masyarakat (pelanggaran Hamvertikal), maupun dilakukan oleh masyarakat (non-
state actor) yaitu pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan di antara sesame
masyarakat (pelanggaran Ham horizontal). Menyikapi adanya berbagai bentuk
pelanggaran hak asasi manusia tersebut, maka guna menghindari jatuhnya korban
pelanggaran HAM yang lebih banyak serta untuk menciptakan kondisi yang kondusif,
maka Majelis Permusyawaratan Rakyat telah mengeluarkan Ketetapan MPR Nomor
XVII/MPR/1998. Dalam Ketetapan tersebut disebutkan, antara lain menugasi
lembaga-lembaga tinggi negara dan seluruh aparatur pemerintah untuk menghormati,
menegakkan dan menyebarluaskan pemahaman mengenai hak asasi manusia
kepada seluruh masyarakat. Indonesia juga sudah memiliki Undang-undang Nomor
39 tahun 1999 tentang HAM serta Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang
pengadilan HAM.
Berdasarkan hal tersebut dalam rangka penghormatan terhadap hak-hak asasi
serta kebebasan dasar manusia, ada tujuh badan badan nasional yang dibentuk untuk
hak asasi manusia. Badan-badan tersebut adalah Komnas HAM, Pengadilan HAM,
Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Komisi Anti Kekerasan terhadap Perempuan,
Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, Ombudsman Republik Indonesia serta LSM Pro
Demokrasi dan HAM. Meskipun dasar pendirian dan tugas dari badan-badan nasional
HAM tersebut berbeda-beda tapi tujuannya sama dalam rangka pemajuan dan
penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia.
Dalam perkembangannya, beberapa pasal dalam Amandemen Kedua UUD
Tahun 1945 sering kali dikaitkan dengan HAM yaitu Pasal 27 ayat (1) dan ayat (2),
Pasal 28, Pasal 30 ayat (1), dan Pasal 31 ayat (1). Dari semua pasal tersebut, istilah
HAM tidak dijumpai sehingga dapat dilihat bahwa pasal-pasal tersebut hanya memuat
hak dan kewajiban warga negara secara umum. Selain Pasal 28, hanya ada satu
ketentuan saja dalam UUD Tahun 1945 yang memang memberikan jaminan
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 98
konstitusional atas HAM, yaitu Pasal 29 ayat (2) yang menyatakan, “negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu”. (Handayani, 2014) Periode
reformasi merupakan periode yang sangat “friendly” terhadap hak asasi manusia.
Berbeda halnya dengan periode Orde Baru yang melancarkan “black-campaign”
terhadap isu hak asasi manusia. Presiden B.J. Habibie dan DPR sangat terbuka
dengan tuntutan reformasi, maka sebelum proses amandemen konstitusi bergulir,
presiden lebih dulu mengajukan Rancangan Undang-Undang Hak Asasi Manusia ke
Dewan Perwakilan Rakyat untuk dibahas. Pembahasan di Dewan Perwakilan Rakyat
juga tidak memakan waktu yang lama dan pada 23 September 1999 telah dicapailah
konsensus untuk mengesahkan undang-undang tersebut yakni Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Undang-Undang tersebut
dilahirkan sebagai turunan dari Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak
Asasi Manusia.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia memuat
pengakuan yang luas terhadap hak asasi manusia. Hak-hak yang dijamin di dalamnya
mencakup mulai dari pengakuan terhadap hak-hak sipil dan politik, hak-hak ekonomi,
sosial dan budaya, hingga pada pengakuan terhadap hak-hak kelompok seperti anak,
perempuan dan masyarakat adat (indigenous people). Undang-undang tersebut
dengan gamblang mengakui paham ‘natural rights’, melihat hak asasi manusia
sebagai hak kodrati yang melekat pada manusia. Begitu pula dengan kategorisasi
hak-hak didalamnya tampak merujuk pada instrumen-instrumen internasional hak
asasi manusia, seperti Universal Declaration of Human Rights, Internastional
Covenant on Civil and Political Rights, International Covenant on Economic, Social
and Cultural Rights, International Convention on the Rights of Child, dan seterusnya.
Dengan demikian boleh dikatakan Undang-undang ini telah mengadopsi norma-
norma hak yang terdapat di dalam berbagai instrumen hak asasi manusia
internasional tersebut.
Di samping memuat norma-norma hak, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia juga memuat aturan mengenai Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia. Mulai pasal 75 sampai Pasal 99 mengatur tentang kewenangan dan fungsi,
keanggotaan, serta struktur kelembagaan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Jadi
jika sebelumnya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berdiri berdasarkan Keputusan
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 99
Presiden No. 50 Tahun 1993, maka setelah disahkan Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia landasan hukumnya diperkuat Undang-
Undang.
Dalam Undang-Undang nomor 39 tahun 1999, tentang hak asasi manusia
merumuskan bahwa : Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah, dan setiap oramg demi kehormatan serta perlindungan
hak dan martabat manusia. Negara telah mengakui 10 hak dasar yang wajib
dihormati, dihormati, ditegakkan dan dimajukan, antara lain:
1. Hak Hidup Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup,
meningkatkan taraf kehidupannya, hidup tenteram, aman, damai, Bahagia,
sejahtera lahir dan batin serta memperoleh lingkungan hidup yang baik dan
sehat.
2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan Setiap orang berhak untuk
membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah atas kehendak yang bebas.
3. Hak mengembangkan diri Setiap orang berhak untuk memperjuangkan hak
pengembangan dirinya, baik secara pribadi maupun kolektif, untuk
membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
4. Hak memperoleh keadilan Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak untuk
memperoleh keadilan dengan mengajukan permohonan, pengaduan, dan
gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata, maupun administrasi serta
diadili melalui proses peradilan yang bebas dan tidak memihak, sesuai
dengan hukum acara yang menjamin pemeriksaan secara objektif oleh hakim
yang jujur dan adil untuk memperoleh putusan adil dan benar.
5. Hak atas kebebasan pribadi Setiap orang bebas untuk memilih dan
mempunyai keyakinan politik, mengeluarkan pendapat di muka umum,
memeluk agama masing-masing, tidak boleh diperbudak, memilih
kewarganegaraan tanpa diskriminasi, bebas bergerak, berpindah dan
bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia.
6. Hak atas rasa aman Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan, martabat, hak milik, rasa aman dan tenteram serta
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 100
perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuatu.
7. Hak atas kesejahteraan Setiap orang berhak mempunyai milik, baik sendiri
maupun bersama-sama dengan orang lain demi pengembangan dirinya,
bangsa dan masyarakat dengan cara tidak melanggar hukum serta
mendapatkan jaminan sosial yang dibutuhkan. Setiap orang juga berhak atas
pekerjaan, kehidupan yang layak dan berhak mendirikan serikat pekerja demi
melindungi dan memperjuangkan kehidupannya.
8. Hak turut serta dalam pemerintahan Setiap warga negara berhak turut serta
dalam pemerintahan dengan langsung atau perantaraan wakil yang dipilih
secara bebas dan dapat diangkat Kembali dalam setiap jabatan
pemerintahan.
9. Hak Wanita Seorang wanita berhak untuk memilih, dipilih, diangkat dalam
jabatan, profesi dan pendidikan sesuai dengan persyaratan dan peraturan
perundang-undangan. Selain itu, berhak mendapatkan perlindungan khusus
dalam pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal yang dapat
mengancam keselamatan dan atau kesehatannya.
10. Hak anak Setiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga,
masyarakat dan negara, bahkan sejak dalam kandungan.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 101
BAB VI
DISEMINASI DAN PUBLIKASI AKSI PERUBAHAN

A. PENERAPAN STRATEGI KOMUNIKASI


Keberadaan para stakeholders tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan Aksi
Perubahan ini. Dengan komunikasi yang efektif, para stakeholder yang
sebelumnya masuk dalam kelompok Latens dan Apathetics, beralih masuk
sebagai Promotors dan Defenders. Hal ini bisa reformer dapatkan dengan
melakukan komunikasi yang intens dan melibatkan Stakeholder dalam
Sosialisasi.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 102
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 103
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 104
Berikut ini adalah analisis Stakeholder dalam bentuk quadran yang
menggambarkan besarnya pengaruh dan seberapa besar minat Stakeholder
kepada Pelaksanaan Aksi Perubahan

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 105
ANALISIS STAKEHOLDER DALAM BENTUK QUADRAN
SEBELUM DILAKUKAN SOSIALISASI AKSI PERUBAHAN

PROMOTERS
LATENS
1. KETUA
1. HAKIM 2. WAKIL KETUA
2. PANITERA MUDA 3. HAKIM (MENTOR)
3. KASUBBAG 4. SEKRETARIS
4. PP, JS/JSP 5. PANITERA
6. TIM TI

APATHETICS DEFENDERS

1. PEJABAT 1. PETUGAS PTSP


FUNGSIONAL 2. PPNPN
2. STAF 3. PENGGUNA
LAYANAN

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 106
ANALISIS STAKEHOLDER DALAM BENTUK QUADRAN
SESUDAH DILAKUKAN SOSIALISASI AKSI PERUBAHAN

PROMOTERS

1) KETUA
2) WAKIL KETUA
3) HAKIM (MENTOR)
LATENS 4) SEKRETARIS
5) PANITERA
6) TIM TI
7) HAKIM
8) PANITERA MUDA
9) KASUBBAG
10) PP, JS/JSP

DEFENDERS

1) PETUGAS PTSP
APATHETICS 2) PPNPN
3) PENGGUNA
LAYANAN
4) PEJABAT
FUNGSIONAL
5) STAF

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 107
Selanjutnya Reformer menyajikan Perubahan Matriks Analisis Stakeholder Sebelum dan Setelah dilakukan Sosialisasi Aksi
Perubahan sebagai berikut :

TABEL 13 MATRIKS JEJARING KERJA

SEBELUM DILAKUKAN SOSIALISASI AKSI PERUBAHAN

STRATEGI
SIKAP STRATEGI
JENIS TINGKAT PERAN YANG KOMUNIKASI
NO JABATAN KEPENTINGAN DUKUNGAN MENGELOLA
STAKEHOLDERS PENGARUH DIHARAPKAN DENGAN
(+)/ (-)/(+/-) STAKEHOLDERS
STAKEHOLDERS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Ketua, Promoters Utama Sangat - Peningkatan (+) - Memberikan Involve them - Leadership
Wakil Tinggi Kinerja arahan dan extensively commitment
Ketua, Organisasi masukan (Libatkan - Face to face
Hakim - Mencapai - Memberikan mereka secara Communication
(Mentor), tujuan/visi bimbingan mendalam) - Continual
Sekretaris, Organisasi - Memberikan Monitoring
- Peningkatan solusi - Ability to Share
dan
indeks - Memberikan Issues
Panitera kepuasan pengaruh
masyarakat kepada
stakeholder
lain
- Menetapkan
kebijakan

2 Tim IT Promoters Utama Sangat - Peningkatan (+) - Membantu Involve them - Leadership
Tinggi Kinerja pembuatan extensively commitment
Organisasi video dan (Libatkan mereka - Face to face
penambahan secara mendalam) Communication

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 108
- Peningkatan screen - Continual
indeks reader pada Monitoring
kepuasan Aplikasi e- - Ability to Share
masyarakat Visit Issues

3 Hakim, Primer Tinggi - Mempermud (+/-) - Memberikan Address their - Memberikan


Panitera ah dalam arahan dan concern informasi berkala
Muda, pelaksanaan masukan (Perhatikan - Melaksanakan
Kasubbag, tusi - Memberikan kepentingan/ seoptimal
Panitera pengaruh masukan mungkin untuk
kepada mempertahankan
Pengganti mereka)
stakeholder /menjaga
dan lain kepuasan
Jurusita/ - Memantau
Jurusita capaian aksi
Pengganti perubahan
4 Petugas Primer Tinggi - Mempermud (+) - Memberikan Involve them as - Have a
Layanan ah dalam masukan dan needed communication
(PTSP) pelaksanaan dukungan (Libatkan plan
dan PPNP tusi mereka jika - Use Collaborative
dibutuhkan) Software that
Creates Reports
- Meeting with
stakeholders

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 109
STRATEGI
SIKAP STRATEGI
JENIS TINGKAT PERAN YANG KOMUNIKASI
NO JABATAN KEPENTINGAN DUKUNGAN MENGELOLA
STAKEHOLDERS PENGARUH DIHARAPKAN DENGAN
(+)/ (-)/(+/-) STAKEHOLDERS
STAKEHOLDERS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
5 Pengguna Primer Tinggi Mempermudah (+) Memberikan Involve them as Know What Your
Layanan dalam masukan untuk needed Stakeholders
pelayanan meningkatkan (Libatkan Expect
pelayanan mereka jika
dibutuhkan)
6 Pejabat Sekunder Rendah Mempermudah (+/-) Memberikan Keep them - Push
Fungsional/ dalam masukan informed communication
Staf pelaksanaan (Berikan mereka - Sewajarnya
tusi informasi yang
dibutuhkan)

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 110
TABEL 14 MATRIKS JEJARING KERJA

SESUDAH DILAKUKAN SOSIALISASI AKSI PERUBAHAN

STRATEGI
SIKAP STRATEGI
JENIS TINGKAT PERAN YANG KOMUNIKASI
NO JABATAN KEPENTINGAN DUKUNGAN MENGELOLA
STAKEHOLDERS PENGARUH DIHARAPKAN DENGAN
(+)/ (-)/(+/-) STAKEHOLDERS
STAKEHOLDERS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Ketua, Promoters Utama Sangat - Peningkatan (+) - Memberikan Involve them - Leadership
Wakil Tinggi Kinerja arahan dan extensively commitment
Ketua, Organisasi masukan (Libatkan - Face to face
Hakim - Mencapai - Memberikan mereka secara Communication
(Mentor), tujuan/visi bimbingan mendalam) - Continual
Sekretaris, Organisasi - Memberikan Monitoring
- Peningkatan solusi - Ability to Share
dan
indeks - Memberikan Issues
Panitera kepuasan pengaruh
masyarakat kepada
stakeholder
lain
- Menetapkan
kebijakan

2 Tim IT Promoters Utama Sangat - Peningkatan (+) - Membantu Involve them - Leadership
Tinggi Kinerja pembuatan extensively commitment
Organisasi video dan (Libatkan mereka - Face to face
- Peningkatan penambahan secara mendalam) Communication
indeks screen - Continual
kepuasan reader pada Monitoring
masyarakat
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 111
Aplikasi e- - Ability to Share
Visit Issues

3 Hakim, Promoters Utama Tinggi - Mempermud (+/-) - Memberikan Involve them - Leadership
Panitera ah dalam arahan dan extensively commitment
Muda, pelaksanaan masukan (Libatkan mereka - Face to face
Kasubbag, tusi - Memberikan secara mendalam) Communication
Panitera pengaruh - Continual
kepada Monitoring
Pengganti
stakeholder - Ability to Share
dan lain Issues
Jurusita/ - Memantau -
Jurusita capaian aksi
Pengganti perubahan
4 Petugas Primer Tinggi - Mempermud (+) - Memberikan Involve them - Leadership
Layanan ah dalam masukan dan extensively commitment
(PTSP) pelaksanaan dukungan (Libatkan mereka - Face to face
dan PPNP tusi secara mendalam) Communication
- Continual
Monitoring
- Ability to Share
Issues
-

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 112
STRATEGI
SIKAP STRATEGI
JENIS TINGKAT PERAN YANG KOMUNIKASI
NO JABATAN KEPENTINGAN DUKUNGAN MENGELOLA
STAKEHOLDERS PENGARUH DIHARAPKAN DENGAN
(+)/ (-)/(+/-) STAKEHOLDERS
STAKEHOLDERS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
5 Pengguna Primer Tinggi Mempermudah (+) Memberikan Involve them - Leadership
Layanan dalam masukan untuk extensively commitment
pelayanan meningkatkan (Libatkan mereka - Face to face
pelayanan secara mendalam) Communication
- Continual
Monitoring
- Ability to Share
Issues

6 Pejabat Primer Rendah Mempermudah (+/-) Memberikan Involve them - Leadership


Fungsional/ dalam masukan extensively commitment
Staf pelaksanaan (Libatkan mereka - Face to face
tusi secara mendalam) Communication
- Continual
Monitoring
- Ability to Share
Issues
-

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 113
B. KEBERHASILAN MENDAPAT DUKUNGAN ADOPSI/REPLIKASI AKSI
PERUBAHAN
Aksi Perubahan yang telah dilaksanakan dan dipublikasikan telah mendapatkan
dukungan baik dari internal maupun eksternal. Harapan dari beberapa pihak
bahwa dengan adanya Aksi Perubahan ini dapat menjadi inspirasi dan contoh
untuk diterapkan di satuan kerja Pengadilan Agama lain sebagaimana video
testimoni dukungan melalui link
Namun untuk adopsi/replikasi Aksi Perubahan sampai dengan saat ini baru 1
(satu) satuan kerja di Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Banten yang sudah
melakukan korespondensi melalui surat permohonan adopsi/replikasi
sebagaimana berikut.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 114
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 115
Berikut ini publikasi Aksi Perubahan :
1. Di Ruang Layanan

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 116
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 117
2. Pada Website dan Media Sosial
- Pada website dengan link https://pa-tangerangkota.go.id/aksi-perubahan-
peserta-pelatihan-kepemimpinan-pengawas-mahkamah-agung-ri-tahun-
2022/

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 118
Semoga Aksi Perubahan ini benar-benar menginspirasi dan dapat di
adopsi/replikasi di waktu ke depan oleh satuan kerja lain dan yang terpenting
adalah semoga Aksi Perubahan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama
kelompok prioritas.

- Pada instagram Pengadilan Agama Tangerang melalui link :


1. https://www.instagram.com/p/ClXuPqjBYjn/
2. https://www.instagram.com/p/ClXxRsMtd6G/
3. https://www.instagram.com/p/ClXxc9vuBbe/
4. https://www.instagram.com/p/ClXx-BUt13p/
5. https://www.instagram.com/p/ClXyPRpJziD/
6. https://www.instagram.com/p/ClXyjqqOLfq/

- Pada youtube Pengadilan Agama Tangerang melalui link :


1. https://youtu.be/YHS9br38GyQ
2. https://youtu.be/xptiu8sGKIU
3. https://youtu.be/C1hXlo7GmX4
4. https://youtu.be/FoqzigBeFNY
5. https://youtu.be/0po4IDWXVus

- Testimoni dan dukungan tersedia pada link


https://www.instagram.com/p/ClX9ILEAEE7/

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 119
BAB VII
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI

Pengembangan potensi diri merupakan kurikulum baru pada Pelatihan


Kepemimpinan Pengawas (PKP) Mahkamah Agung Republik Indonesia Tahun 2022.
Menurut Marmawi (2009), pengembangan diri adalah suatu proses
meningkatkan kemampuan atau potensi, dan kepribadian, serta sosial-emosional
seseorang agar terus tumbuh dan berkembang.
Menurut Tarmudji (1998), pengembangan diri adalah mengembangkan bakat
yang dimiliki, mewujudkan impian-impian, meningkatkan rasa percaya diri, menjadi
kuat dalam menghadapi percobaan, dan menjalani hubungan yang baik dengan
sesamanya.
Pengembangan potensi diri adalah usaha atau proses yang terus menerus kea
rah personal mastery (penguasaan pribadi), sehingga dapat mendorong dan
meningkatkan pertumbuhan pribadi demi kemauan belajar, yang akhirnya membentuk
pribadi yang mantap dan sukses. Pribadi yang dimaksud adalah pribadi yang mampu
tampil sebagai pemimpin perubahan yang siap menjadi agen perubahan.
Terdapat 3 (tiga) kompetensi inti yang dipandang sebagai kompetensi yang
sifatnya meta-kompetensi (memiliki sub kompetensi yang dapat diklasterkan). Berikut
3 (tiga) kompetensi yang merepresentasikan aspek sikap dan perilaku peserta
pelatihan kepemimpinan.
4. Integritas
Merujuk pada dokumen PermenPAN 38/2017, maka integritas adalah Konsisten
berperilaku selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam
hubungan dengan manajemen, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku
kepentingan, menciptakan budaya etika tinggi, bertanggungjawab atas tindakan
atau keputusan beserta risiko yang menyertainya. Komponen-komponen penilaian
sikap dan perilaku pada kompetensi integritas yaitu:
a. Tanggung jawab, dengan sub komponen mengingatkan rekan kerja atau
bawahan untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika organisasi
dalam segala situasi dan kondisi;
b. Komitmen, dengan sub komponen menunjukkan komitmen dan tanggung
jawab terhadap penyelesaian tugas yang diembannya;
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 120
c. Kedisplinan, dengan sub komponen mengingatkan rekan kerja atau bawahan
untuk melaksanakan tugas dan fungsi mereka sesuai dengan tenggat waktu
yang ada dan mematuhi ketentuan terkait waktu kerja yang berlaku dalam
organisasi;
d. Kejujuran, dengan sub komponen memberikan informasi yang dapat
dipercaya kepada orang lain/ pihak lain sesuai dengan etika organisasi.
e. Konsistensi, dengan sub komponen menerapkan norma atau aturan yang
berlaku dalam organisasi secara konsisten dalam setiap situasi dalam lingkup
pekerjaannya;
f. Pengambilan Keputusan Dilematis, dengan sub komponen memberikan
argumen dengan disertai pemahaman atas ketentuan yang berlaku di
organisasi dan konsekuensinya dalam mengingatkan atau mengajak rekan
kerja/ bawahan dalam penegakan aturan.

2. Kerjasama
Merujuk pada dokumen PermenPAN 38/2017, maka kerjasama adalah
Kemampuan menjalin, membina, mempertahankan hubungan kerja yang efektif,
memiliki komitmen saling me bantu dalam penyelesaian tugas dan
mengoptimalkan segala sumber daya untuk mencapai tujuan strategis organisasi.
Komponen penilaian sikap dan perilaku yang terdapat pada kompetensi kerjasama
yaitu sebagai berikut:
a. Kerjasama Internal, dengan sub komponen menyampaikan informasi dengan
cukup jelas baik secara tertulis maupun lisan dalam menunjang kelancaran
kerja pada unit/tim yang dipimpinnya;
b. Kerjasama Eksternal, dengan sub komponen melakukan koordinasi yang
efektif dengan pihak-pihak relevan di lingkup satuan kerja/organisasi dalam
rangka menjamin kineja di lingkup unitnya;
c. Komunikasi, dengan sub komponen aktif menjalin komunikasi dengan
pemangku kepentingan eksternal organisasi dalam rangka menunjang
kualitas layanan yang diselenggarakan organisasi;
d. Fleksibilitas, dengan sub komponen merespon dengan positif adanya
perbedaan atau kemajemukan dalam unit/tim kerja sehingga tetap fokus pada
tujuan kerja yang disepakati;
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 121
e. Komitmen dalam Tim, dengan sub komponen bertanggungjawab terhadap
peran atau tugasnya dalam rangka mencapai sasaran atau tujuan tim yang
telah disepakati.

3. Mengelola Perubahan
Merujuk pada dokumen PermenPAN 38/2017, maka mengelola perubahan adalah
kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang baru atau berubah dan
tidak bergantung secara berlebihan pada metode dan proses lama, mengambil
tindakan untuk mendukung dan melaksanakan insiatif perubahan, memimpin
usaha perubahan, mengambil tanggung jawab pribadi untuk memastikan
perubahan berhasil diimplementasikan secara efektif. Komponen penilaian sikap
dan perilaku yang terdapat pada kompetensi Mengelola Perubahan adalah
sebagai berikut:
a. Orientasi Pelayanan, dengan sub komponen aktif mencari informasi
kebutuhan pemangku kepentingan dan memberikan penjelasan mengenai
prosedur standar pelayanan yang berlaku sebagai upaya pemenuhan
pelayanan publik yang efektif dan efisien;
b. Adaptabilitas, dengan sub komponen aktif mengembangkan kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan dalam pemberian
pelayanan publik;
c. Pengembangan diri dan orang lain, dengan sub komponen Menggunakan
cara yang beragam untuk memastikan bawahan memahami arahan
penyelesaian tugas yang sesuai dengan target kerja yang diberikan dan SOP
yang berlaku;
d. Orientasi pada hasil, dengan sub komponen mencari metode kerja alternatif
yang lebih efektif untuk menyesaikan pekerjaan terutama ketika menghadapi
hambatan;
e. Inisiatif, dengan sub komponen proaktif mencari peluang perbaikan yang
perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pemberian pelayan publik.

Berikut ini hasil penilaian ulang setelah implementasi pengembangan potensi


diri yang dilaksanakan oleh Reformer selama pelaksanaan Aksi Perubahan :
Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 122
I. Penilaian oleh Reformer (self assessment)

SKOR
KOMPONEN NO SUB KOMPONEN
(1-10)
INTEGRITAS 1 Mengingatkan rekan kerja atau bawahan untuk 8
bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika
organisasi dalam segala situasi dan kondisi.
2 Menunjukkan komitmen dan tanggung jawab 8
terhadap penyelesaian tugas yang diembannya.
3 Mengingatkan rekan kerja atau bawahan untuk 8
melaksanakan tugas dan fungsi mereka sesuai
dengan tenggat waktu yang ada dan mematuhi
ketentuan terkait waktu kerja yang berlaku dalam
organisasi.
4 Memberikan informasi yang dapat dipercaya 8
kepada orang lain/ pihak lain sesuai dengan etika
organisasi.
5 Menerapkan norma atau aturan yang berlaku 8
dalam organisasi secara konsisten dalam setiap
situasi dalam lingkup pekerjaannya.
6 Memberikan argumen dengan disertai pemahaman 8
atas ketentuan yang berlaku di organisasi dan
konsekuensinya dalam mengingatkan atau
mengajak rekan kerja/ bawahan dalam penegakan
aturan.
JUMLAH RATA-RATA 8
KERJASAMA 1 Menyampaikan informasi dengan cukup jelas baik 8
secara tertulis maupun lisan dalam menunjang
kelancaran kerja pada unit/tim yang dipimpinnya.
2 Melakukan koordinasi yang efektif dengan pihak- 8
pihak relevan di lingkup satuan kerja/organisasi
dalam rangka menjamin kineja di lingkup unitnya.
3 Aktif menjalin komunikasi dengan pemangku 8
kepentingan eksternal organisasi dalam rangka
menunjang kualitas layanan yang diselenggarakan
organisasi
4 Merespon dengan positif adanya perbedaan atau 8
kemajemukan dalam unit/tim kerja sehingga tetap
fokus pada tujuan kerja yang disepakati.
5 Bertanggungjawab terhadap peran atau tugasnya 8
dalam rangka mencapai sasaran atau tujuan tim
yang telah disepakati.
JUMLAH RATA-RATA 8

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 123
MENGELOLA 1 Aktif mencari informasi kebutuhan pemangku 8
PERUBAHAN kepentingan dan memberikan penjelasan
mengenai prosedur standar pelayanan yang
berlaku sebagai upaya pemenuhan pelayanan
publik yang efektif dan efisien.
2 Aktif mengembangkan kemampuan untuk 8
menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan
dalam pemberian pelayanan publik.
3 Menggunakan cara yang beragam untuk 8
memastikan bawahan memahami arahan
penyelesaian tugas yang sesuai dengan target
kerja yang diberikan dan SOP yang berlaku
4 Mencari metode kerja alternatif yang lebih efektif 8
untuk menyelesaikan pekerjaan terutama ketika
menghadapi hambatan
5 Proaktif mencari peluang perbaikan yang perlu 8
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pemberian
pelayan publik.
JUMLAH RATA-RATA 8
TABEL 15 PENILAIAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI OLEH REFORMER

II. Penilaian oleh Mentor

SKOR
KOMPONEN NO SUB KOMPONEN
(1-10)
INTEGRITAS 1 Mengingatkan rekan kerja atau bawahan untuk 9
bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika
organisasi dalam segala situasi dan kondisi.
2 Menunjukkan komitmen dan tanggung jawab 9
terhadap penyelesaian tugas yang diembannya.
3 Mengingatkan rekan kerja atau bawahan untuk 9
melaksanakan tugas dan fungsi mereka sesuai
dengan tenggat waktu yang ada dan mematuhi
ketentuan terkait waktu kerja yang berlaku dalam
organisasi.
4 Memberikan informasi yang dapat dipercaya 9
kepada orang lain/ pihak lain sesuai dengan etika
organisasi.
5 Menerapkan norma atau aturan yang berlaku 9
dalam organisasi secara konsisten dalam setiap
situasi dalam lingkup pekerjaannya.
6 Memberikan argumen dengan disertai pemahaman 9
atas ketentuan yang berlaku di organisasi dan

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 124
konsekuensinya dalam mengingatkan atau
mengajak rekan kerja/ bawahan dalam penegakan
aturan.
JUMLAH RATA-RATA 9
KERJASAMA 1 Menyampaikan informasi dengan cukup jelas baik 9
secara tertulis maupun lisan dalam menunjang
kelancaran kerja pada unit/tim yang dipimpinnya.
2 Melakukan koordinasi yang efektif dengan pihak- 9
pihak relevan di lingkup satuan kerja/organisasi
dalam rangka menjamin kineja di lingkup unitnya.
3 Aktif menjalin komunikasi dengan pemangku 9
kepentingan eksternal organisasi dalam rangka
menunjang kualitas layanan yang diselenggarakan
organisasi
4 Merespon dengan positif adanya perbedaan atau 9
kemajemukan dalam unit/tim kerja sehingga tetap
fokus pada tujuan kerja yang disepakati.
5 Bertanggungjawab terhadap peran atau tugasnya 9
dalam rangka mencapai sasaran atau tujuan tim
yang telah disepakati.
JUMLAH RATA-RATA 9
MENGELOLA 1 Aktif mencari informasi kebutuhan pemangku 9
PERUBAHAN kepentingan dan memberikan penjelasan
mengenai prosedur standar pelayanan yang
berlaku sebagai upaya pemenuhan pelayanan
publik yang efektif dan efisien.
2 Aktif mengembangkan kemampuan untuk 9
menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan
dalam pemberian pelayanan publik.
3 Menggunakan cara yang beragam untuk 9
memastikan bawahan memahami arahan
penyelesaian tugas yang sesuai dengan target
kerja yang diberikan dan SOP yang berlaku
4 Mencari metode kerja alternatif yang lebih efektif 9
untuk menyelesaikan pekerjaan terutama ketika
menghadapi hambatan
5 Proaktif mencari peluang perbaikan yang perlu 9
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pemberian
pelayan publik.
JUMLAH RATA-RATA 9
TABEL 16 PENILAIAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI OLEH MENTOR

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 125
III. Penilaian Gabungan

NILAI
NILAI NILAI RATA-
SUB REFORMER MENTOR
KOMPONEN RATA KUALIFIKASI
KOMPONEN
(30% &
70%)
INTEGRITAS Tanggung jawab 8 9 8.70 Baik
Komitmen 8 9 8.70 Baik
Kedisplinan 8 9 8.70 Baik
Kejujuran 8 9 8.70 Baik
Konsistensi 8 9 8.70 Baik
Pengambilan 8 9 8.70 Baik
Keputusan
Rata-rata 8 9 8.70 Baik
KERJASAMA Kerjasama 8 9 8.70 Baik
Internal
Kerjasama 8 9 8.70 Baik
Eksternal
Komunikasi 8 9 8.70 Baik
Fleksibilitas 8 9 8.70 Baik
Komitmen dalam 8 9 8.70 Baik
Tim
Rata-rata 8 9 8.70 Baik
MENGELOLA Pelayanan Publik 8 9 8.70 Baik
PERUBAHAN
Adaptabilitas 8 9 8.70 Baik
Pengembangan 8 9 8.70 Baik
orang lain
Orientasi pada 8 8 8 Baik
hasil
Inisiatif 8 9 8.70 Baik
Rata-rata 8 9 8.70 Baik
Rata-rata Nilai Sikap dan 8 9 8.70 Baik
Perilaku
TABEL 17 PENILAIAN GABUNGAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 126
Keterangan Kualifikasi :

NO NILAI KUALIFIKASI
1. 9-10 Istimewa
2. 7-8.99 Baik
3. 5-6.99 Cukup
4. 3-4.99 Kurang
5. 1-2.99 Sangat Kurang
TABEL 18 KUALIFIKASI PENILAIAN

Setelah penerapan pengembangan kompetensi diri, kinerja Reformer


mengalami peningkatan sebagaimana matriks di bawah ini.

TABEL 19 MATRIK HASIL IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN


KOMPETENSI DIRI
No Uraian Perubahan
Semula Menjadi
1 Komunikasi Kaku dan harus sesua aturan Fleksibel
2 Tupoksi :
Capaian kinerja Belum memahami dokumen Mampu memahami dokumen
perencanaan dan belum perencanaan dan
menemukan strategi dalam menemukan solusi untuk
monev berkala mempermudah monev
capaian kinerja dan
membantu dalam
penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah dengan
memuat google form Data
Awal Monev Capaian Kinerja
dengan link
Teknologi Tidak mampu mendesain dan Mampu mendesain dan
Informasi mengedit video mengedit video

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 127
BAB VIII
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil implementasi Aksi Perubahan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Terwujudnya Aksi Perubahan ini merupakan adanya kolaborasi dari Tim
Efektif;
2. Aksi Perubahan ini memberikan kemudahan layanan baik bagi petugas
layanan maupun kelompok prioritas di Pengadilan Agama Tangerang
3. Adanya Aksi Perubahan ini menunjukan bahwa Pengadilan Agama
Tangerang memberikan layanan bagi seluruh lapisan masyarakat alias
inklusif.

B. REKOMENDASI
1. Aksi Perubahan ini harus diimplementasikan secara konsisten;
2. Dengan diimplementasikannya Aksi Perubahan ini diharapkan akan
dilakukan reviu/evaluasi untuk perbaikan.

Laporan Aksi Perubahan | Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2022 128
DAFTAR PUSTAKA

Komisi Yudisial, Majalah Komisi Yudisial, cetakan bulan April-Juni 2018.


Modul Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Kepemimpinan Dalam Melaksanakan
Tugas Berkelas Dunia LAN RI, Tahun 2021
Modul Pelatihan Dasa-Dasar HAM Metode e-Learning Kementerian Hukum dan HAM,
Tahun 2021
Spears, Larry. 2002. Character and Servant Leadership: Ten Characteristics of
Effective, Caring Leaders. The Journal of Virtues & Leadership.
Sendjaya, S. dan Sarros, J. C. 2002. Servant leadership: Its Origin, Development and
Application in Organizations. Journal Of Leadership and Organization Studies.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak untuk
Penyandang Disabilitas dalam Proses Peradilan
Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI
Nomor 2078/DjA/HK.00/SK/8/2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan
Ramah Penyandang Disabilitas di Pengadilan dalam Lingkungan Peradilan
Agama
Peraturan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 2 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Mahkamah Agung
dan Badan Peradilan Yang Berada Di Bawahnya
LAMPIRAN

BUKTI EVIDEN PELAKSANAAN KEGIATAN AKSI PERUBAHAN

1. SK PENUNJUKAN MENTOR
2. SK PEMBENTUKAN TIM EFEKTIF
3. RAPAT TIM EFEKTIF
4. PERSETUJUAN MENTOR DAN DUKUNGAN

5. KOORDINASI DENGAN STAKEHOLDER (FACE TO FACE COMMUNICATION)

- KETUA
- MENTOR

- KOORDINASI DENGAN STAKEHOLDER PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN


- SOSIALISASI SAAT BRIEFING PTSP
- SOSIALISASI SAAT LAUNCHING APLIKASI PUJANGGA

Anda mungkin juga menyukai