NIM : 40901800025
I. Chairul Tanjung
Bob Sadino memiliki nama asli Bambang Mustari Sadino, lahir pada tanggal 9
Maret 1933 di Tanjung karang, Lampung. Ia lahir dari keluarga serba kecukupan
sebagai anak bungsu dari lima bersaudara. Orang tuanya meninggal pada saat ia
masih berusia 19 Tahun, ia dipercaya oleh keluarganya untuk mewarisi seluruh harta
dari kedua orang tuanya, dengan alasan karna ia merupakan anak bungsu dan saudara-
saudaranya sudah dinilai memiliki kehidupan yang mapan.
Dengan warisan dari orangtuanya, Bob sadino memanfaatkan setengah dari
harta warisannya untuk pergi dan tinggal di Belanda selama kurang lebih 9 tahun.
Disana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam. Tidak hanya bekerja, disana
ia bertemu dengan seorang wanita Indonesia bernama Soelami Soejoed dan akhirnya
ia nikahi. Pada tahun 1967, Bob sadino dan istrinya kembali ke Indonesia. Dari
Belanda ke Indonesia, ia membawa dua mobil Mercendes buatan tahun 1960-an. Ia
menjual satu unit mobil miliknya untuk membeli sebidang tanah di kemang, Jakarta
selatan.
Tinggal di Indonesia, Bob Sadino bekerja sebagia karyawan di PT.Unilever
Indonesia. Suatu hari ia memiliki keinginan untuk bekerja secara mandiri, sehingga ia
memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Lalu ia memanfatakan satu mobil yang
ia miliki, ia mulai menyewakan Mobil Mercedesnya dan ia sendiri menjadi
sopirnya.Namun, usahanya tidak berjalan dengan lancar, usaha menyewakan mobil
dapat dikatakan gagal, karena Mobil mercedes yang ia sewakan mengalami kecelakan
yang membuat mobilnya mengalami kerusakan parah. Bob Sadino tidak bisa
memperbaiki mobilnya karena biaya perbaikan yang sangat mahal. Akhirnya ia
memutuskan untuk bekerja sebagai kuli bangunan dengan upah harian yang ketika
saat itu hanya Rp.100,- . Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang
dialaminya.
III. Nadiem Makarim
Nadiem Makarim dilahirkan di Singapura pada tanggal 4 Juli 1984. Ia anak tunggal
dari Nono Anwar Makarim yang diketahui merupakan seorang pengacara dan praktisi
hukum terkenal yang merupakan bekas bos dari pengacara Hotman Paris Hutapea. Ibu
Nadiem bernama Atika Algadri, anak dari Hamid Algadri yang dikenal sebagai
pejuang kemerdekaan. Pendiri Gojek ini diketahui memiliki saudara bernama Rayya
Makarim yang bekerja sebagai seorang penulis naskah film. Istri Nadiem Makarim
diketahui bernama Franka Franklin. Nadiem Makarim sendiri beragama Islam
sementara istrinya berama Kristen. Mereka berdua melangsungkan pernikahannya di
Bali pada tahun 2014 yang lalu. Dari pernikahannya ini, Nadiem makarim
mempunyai anak bernama Solara Franklin Makarim
Pendiri Gojek ini mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Jakarta. Dari
informasi yang didapat, Nadiem Makarim menyelesaikan masa SMA di Singapura
Setelah lulus ia kemudian berangkat ke Amerika Serikat dan kuliah di Brown
University di jurusan International Relations. Bos Gojek ini juga pernah mengikuti
program pertukaran pelajar di London School of Economics. Tamat dari Brown
University, Nadiem Makarim kemudian mengambil program Master Business Of
Administration (MBA) di salah satu kampus paling bergengsi di dunia yakni Harvard
Business School di Harvard University. Walaupun dikenal sebagai lulusan universitas
paling bergengsi di dunia, Nadiem Makarim tidak lupa diri. Ia lebih memilih kembali
ke Indonesia untuk berkontribusi ketimbang bekerja di luar negeri.
Selepas lulus dari Brown University, Nadiem Makarim mengawali karirnya
sebagai seorang konsultan manajemen di perusahaan konsultan Mckinsey &
Company di tahun 2006 dan kemudian berhenti karena melanjutkan studinya di
Harvard University. Setelah menyelesaikan masternya di Harvard University, Nadiem
bekerja sebagai Co-Founder Zalora Indonesia sekaligus Managing Editor disana.
Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian bergabung dengan perusahaan startup
Kartuku, sebuah perusahaan penyedia layanan pembayaran non-tunai di Indonesia.
Namun kelak perusahaan Kartuku diakuisisi oleh Nadiem Makarim untuk
memperkuat lini Gopay dari Gojek. Di Kartuku, ia menjabat sebagai Chief Innovation
Officer (CIO) Kartuku.
Setelah memiliki banyak pengalaman selama bekerja di perusahan ternama,
Nadiem Makarim kemudian memutuskan resign atau mengundurkan diri dari tempat
ia bekerja. Di usia yang masih muda, dan memiliki jiwa enterpreneurship yang tinggi,
Ia mencoba merintis perusahaan sendiri. Ia kemudian mendirikan perusahaan Gojek
pada tahun 2010.