Makalah Cara Perhitungan Kalori
Makalah Cara Perhitungan Kalori
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
NAMA ANGGOTA:
PEMBANGUNAN INDONESIA
MAKASSAR/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kasihnya
melimpah kepada kami. Sehingga kami boleh melaksanakan tugas kami tanpa ada
gangguan ataupun halangan.
Pada kesempatan ini juga kami boleh menyelesaikan tugas matakuliah dengan
menyusun makalah yang berjudul Cara Perhitungan Energi. Semoga isi dari pada
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah ilmu yang
telah kita miliki.
Kami pun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyajian isi materi, oleh
karena itu kami mengharapkan keritik dan saran yang membangun dari teman-
teman mahasiswa kelas VID BIOLOGI REGULAR serta yang terutama dosen Ibu
Gaby Maulinda Spd.M.Kes. Sekian dari kami kelompok IV.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
I.2. TUJUAN..............................................................................................................
BAB IV PENUTUP..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Di era globalisasi ini, Indonesia masih memiliki PR besar dalam hal kesehatan
yaitu masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang sadar akan pentingnya
kesehatan terutama dalam hal kebutuhan gizi. Hal ini disebabkan karena
rendahnyatingkat pengetahuan tentang gizi itu sendiri juga rendahnya daya beli m
asyarakat sehingga mempengaruhi status gizi seseorang.
I.2. TUJUAN
1. Tujuan dari pada makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui cara
perhitungan energi atau kalori pada gizi dan kesehatan manusia.
BAB II
DASAR TEORI
Energi merupakan salah satu hasil metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.
Energi berfungsi sebagai zat tenaga untuk metabolisme, pertumbuhan, pengaturan
suhu dan kegiatan fisik. Kelebihan energi disimpan dalam bentuk glikogen
sebagai cadangan energi jangka pendek dan dalam bentuk lemak sebagai
cadangan jangka panjang (IOM, 2002).
Pangan sumber energi adalah pangan sumber lemak, karbohidrat dan protein.
Pangan sumber energi yang kaya lemak antara lain lemak/gajih dan
minyak, buah berlemak (alpokat), biji berminyak (biji wijen, bunga matahari dan
kemiri), santan, coklat, kacang-kacangan dengan kadar air rendah (kacang tanah
dan kacang kedele), dan aneka pangan produk.
PEMBAHASAN
Kalori adalah sebuah istilah yang pasti sudah tak asing lagi di telinga kita,
apalagi karena saat diet kita akan berfokus pada jumlah kalori yang harus masuk
ke dalam tubuh dan juga yang harus dibakar. Kalori sendiri merupakan satuan
untuk energi, menurut penjelasan Samuel Oetoro, seorang dokter spesialis gizi,
maka sudah cukup jelas bahwa tubuh manusia memerlukan energi dalam satuan
kalori ini supaya bisa beraktivitas dan menjalankan fungsinya. Pada setiap
makanan yang kita konsumsi, jumlah kalorinya akan berbeda-beda.
Nilai gizi didalamnyalah yang akan menjadi dasar dalam menentukan
perbedaan kalori dari setiap sumber makanan dan lemak merupakan zat gizi
dengan kandungan kalori tertinggi, di mana karbohidrat serta protein ada di
bawahnya. Hal ini dikarenakan di dalam lemak ada sembilan kalori sedangkan
protein serta karbohidrat memiliki empat kalori apabila ketiganya ingin
dibandingkan. Berikut ini merupakan sejumlah faktor yang akan menentukan
asupan kalori seseorang dan juga seberapa besar energi yang tubuh akan
keluarkan:
Aktivitas sehari-hari.
Tinggi badan.
Berat badan.
Jenis kelamin.
Faktor usia.
*Catatan= BBI (Berat badan Ideal) digunakan untuk orang gemuk atau kurus.
Mengetahui Status Gizi orang dewasa menggunakan IMT (Indeks massa tubuh).
CONTOH PERHITUNGAN
Kebutuhan Energi
Protein = 10-15% x 2142 kkal = 214,2 - 321,3 kkal dalam ukuran gram
53,55-80,32 gram (1 kkal = 4 gram Protein)
Lemak = 10-25% x 2142 kkal = 214,2 - 535,5 kkal dalam ukuran gram
23,8-59,5 gram (1 kkal = 9 gram Lemak
Karbohidrat = 60-75% x 2
142 kkal =1285,2-1606,5 kkal dalam ukuran gram 321,3-401,625 gram
(1kkal=4 gram Karbohidrat
Kebutuhan kalori pada anak usia 2-3 tahun adalah 1000-1400 kalori.
Kebutuhan kalori pada perempuan usia 4-8 tahun adalah 1200-1800 kalori.
Kebutuhan kalori pada perempuan usia 9-13 tahun adalah 1600-2200
kalori.
Kebutuhan kalori pada perempuan usia 14-18 tahun adalah 1800-2400
kalori.
Kebutuhan kalori pada perempuan usia 19-30 tahun adalah 2000-2400
kalori.
Kebutuhan kalori pada perempuan usia 31-50 tahun adalah 1800-2200
kalori.
Kebutuhan kalori pada perempuan usia 51 ke atas adalah 1600-2200
kalori.
Kebutuhan kalori pada laki-laki usia 4-8 tahun adalah 1400-2000 kalori.
Kebutuhan kalori pada laki-laki usia 9-13 tahun adalah 1800-2600 kalori.
Kebutuhan kalori pada laki-laki usia 14-18 tahun adalah 2200-3200 kalori.
Kebutuhan kalori pada laki-laki usia 19-30 tahun adalah 3000 kalori.
Kebutuhan kalori pada laki-laki usia 31-50 tahun adalah 2200-3000 kalori.
Kebutuhan kalori pada laki-laki usia 51 tahun ke atas adalah 2000-2800
kalori.
Tingginya kebutuhan kalori harian tersebut ditentukan oleh seberapa aktif orang
tersebut dalam melakukan kegiatannya sehari-hari.
Manfaat Kalori
Seperti yang sudah disebutkan, manfaat kalori yang paling utama untuk tubuh
manusia adalah sebagai sumber energi sehingga tanpa kalori manusia tidak akan
mampu mengerjakan kegiatannya sehari-hari.
Berikut ini adalah beberapa manfaat atau fungsi kalor bagi tubuh selain dari
perannya yang memberikan energi. Jika kalori sering harus dibakar demi
mendapatkan hasil diet yang memuaskan, lalu apa sebetulnya fungsi kalori?
Orang yang diet terlalu keras, tubuhnya tidak akan memiliki cukup kalori
sehingga tubuh pun akan menjadi lebih lemas dan kelihatan lemah.Tubuh yang
lemah biasanya juga berkaitan dengan sistem daya tahan tubuh yang menurun, itu
artinya virus, bakteri serta sejumlah ragam penyakit lainnya akan dengan mudah
menyerang tubuh.
Kalori yang tercukupi akan sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh.
Bahkan tubuh membutuhkan kalori supaya segala aktivitas dan pekerjaan penting,
seperti aktivitas organ pencernaan, aktivitas organ jantung, organ pernapasan serta
organ tubuh lainnya.
Kalori tak hanya dibutuhkan oleh orang dewasa untuk mengerjakan banyak
aktivitas, bahkan balita dan anak-anak juga memerlukan kalori yang cukup. Kalori
yang cukup akan berperan sebagai penunjang perkembangan dan pertumbuhan
mereka.
Selama dalam masa pertumbuhan, kalori sangat penting untuk dipenuhi setiap
anak dan bila kekurangan kalori, ini bisa juga dikaitkan dengan masalah
kekurangan gizi.
Organ tubuh anak dapat menjadi lebih lemah serta gampang terkena penyakit
jika gizi tak terpenuhi secara sempurna. Bukan hanya akan menjadi sumber tenaga
bagi tubuh, perkembangan jantung, paru-paru, dan otak serta beragam jenis organ
lainnya akan dapat didukung. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk selalu
mengawasi tumbuh kembang anak dengan mencukupi segala nutrisi yang
dibutuhkan, termasuk kalori.
Inilah yang menjadi penentu perbedaan jumlah kalori yang dibutuhkan oleh
orang yang tidak melakukan aktivitas dengan yang melakukan aktivitas. Kurang
produktifnya tubuh manusia bisa jadi dikarenakan rendahnya asupan kalori yang
masuk ke dalam.
Sumber energi sama sekali tidak ada jika tak ada kalori, maka inilah alasannya
mengapa diet sembarangan itu salah dan yang benar adalah dengan menghitung
kalori dengan benar agar tidak berlebihan dan juga tidak terlalu sedikit.
6. Sumber Energi
Mungkin kebanyakan orang akan berpikir bahwa yang akan tubuh bakar adalah
semua kalori dan lemaklah yang akan menjadi sisanya di dalam tubuh, tapi
sebenarnya pikiran semacam ini malah tidak sepenuhnya benar. Tubuh memang
membutuhkan kalori sehingga tubuh dapat terdorong dan terdukung untuk
melaksanakan berbagai macam kegiatan.
Kalori ini sendiri perannya sangat vital dalam memproduksi sumber tenaga
yang bisa diasumsikan menjadi 3 komponen sangat penting, yakni karbohidrat,
protein serta lemak (jadi tidak hanya lemak saja)
Seperti yang sudah dibahas, kalori berperan sangat penting dalam memberikan
energi bagi tubuh melalui bermacam-macam makanan yang masuk ke dalam
tubuh kita. Dari kalori tersebutlah, tubuh kita akan mendapatkan nutrisi penting,
seperti lemak, protein, dan karbohidrat.
Apabila kekurangan kalori, ada beberapa efek yang harus diwaspadai dan di
antaranya adalah sebagai berikut:
Perlu diketahui bahwa kekurangan kalori bisa membawa efek buruk bagi
sistem kardiovaskular di mana sistem ini memainkan peranan sangat vital dari
protein itu sendiri. Otot-otot pada jantung bisa menjadi kuat berkat adanya zat
protein dan jika sampai kalori satu ini tak terpenuhi, tak heran apabila
keoptimalan dari kinerja otot jantung dalam prosesnya memompa aliran darah
berkurang dan menurun. Kesehatan pembuluh darah juga terdukung oleh adanya
protein.
Jika sampai kalori protein ini hilang atau bahkan berkurang di dalam tubuh dan
tidak segera ditangani, pembuluh darah dapat berkemungkinan besar menjadi
lebih rapuh dan bahkan akibatnya dapat sangat fatal dan berakibat kematian.
Pembuluh darah akan selalu bersih dari plak-plak kolesterol jahat berkat protein,
maka jika sampai kehilangan kalori ini, penyakit jantung adalah risikonya.
Intinya, risiko sakit jantung akan meningkat seiring dengan tidak terpenuhinya
kalori tersebut.
Lebih berbahayanya lagi jika tak segera memenuhi asupan protein di dalam
tubuh, akan ada kecacatan produksi yang bisa berimbas pada ketidak mampuan
atau ketidak optimalan sel darah dalam performanya. Itulah alasan mengapa
sebelumnya disebutkan bahwa kardiovaskular bisa kacau karena kalori protein tak
dipenuhi dengan baik dan sempurna. Bahkan tak hanya jantung yang bisa terkena
efek buruknya, namun juga organ dalam lainnya yang juga turut menjadi lemah,
seperti bagian otak. Waspadalah senantiasa terhadap munculnya gejala sering
kesemutan pada anggota tubuh karena ini dapat menjadi salah satu efek
kekurangan kalori.
Karena adanya sistem transmisi saraf yang dianggap tidak maksimal dan
terganggu, maka kedua hal tersebut adalah masalah kesehatan yang akan muncul
dan dialami. Tak hanya pada daya ingat dan kecerdasan, bahkan penglihatan pun
juga bisa terkena dampaknya. Bila kadar kalori, terutama protein, tak dalam
kondisi normal dan malah berkurang, hubungan saraf penglihatan pun menjadi
kurang optimal.
Untuk kasus gangguan penglihatan, hal ini akan dirasakan ketika mulai adanya
gejala pandangan yang mengabur. Kaburnya penglihatan ini adalah akibat dari
kurang lancarnya antara saraf pusat yang ada di bagian otak dan juga sistem saraf
organ mata. Padalah otak adalah yang memiliki peran sangat penting yang mampu
mengendalikan seluruh fungsi dan performa anggota dan organ tubuh.
Karena kalori adalah sumber penting penyedia energi, bila asupan kalori yang
masuk ke dalam tubuh tidaklah seharusnya, maka otomatis akan terjadi penurunan
tenaga secara drastis. Tubuh akan sangat cepat lelah ketika penyediaan pasokan
energi yang pada dasarnya berasal dari kalori berkurang, bahkan rasa lelah ini bisa
juga dibarengi dengan jantung berdebar. Dengan keadaan seperti ini, segala
aktivitas apapun yang kita lakukan menjadi sangat melelahkan.
Umpamakan saja tubuh kita seperti mesin di mana habisnya bahan bakar pada
mesin pasti akan menjadikan seluruh kinerja mesin menjadi macet. Kalau tidak
segera ditangani secara benar dan berkelanjutan, kalori yang rendah bisa
memengaruhi kegiatan kita, baik itu secara mental atau secara fisik. Kelumpuhan
dan koma adalah dua kondisi yang patut diwaspadai karena sistem kinerja tubuh
dapat berhenti hingga asupan nutrisi yang dibutuhkan dapat terpenuhi kembali.
Saat kalori yang tubuh perlukan sudah didapat, maka aktivitas tubuh akan normal
kembali.
Keseimbangan hormon juga didukung banyak oleh asupan kalori yang cukup
dan tidak lupa juga akan produksi akan berbagai macam enzim yang mendukung
fungsi tubuh. Jika hormon dan enzim mengalami gangguan dan menjadi tak
seimbang, otomatis keoptimalan dari sistem pencernaan dan reproduksi pun akan
mengalami gangguan juga. Kedua sistem tersebut mendapat dukungan penuh dari
pasokan kalori di mana enzim dan hormon terlibat di dalamnya.
Bukan hanya rambut, kulit tubuh pun kesehatannya bisa menjadi sangat
berkurang.
Selain rambut, kulit yang kekurangan kalori juga bisa menjadi rusak dan sangat
mudah terpapar radikal bebas sehingga berisiko mengalami penyakit kulit,
kekeringan serta kekusaman. Kalori protein adalah yang biasanya bisa menjaga
kulit agar tetap sehat dan terlindung dari radikal bebas, jadi apabila nutrisi
berkurang maka hal ini sama saja dengan meningkatkan risiko kerusakan jaringan
kulit. Penuaan dini pun menjadi efek lainnya di mana pada kulit akan muncul
garis halus dan kerutan, serta sisik sebab elastisitasnya sudah berkurang.
Masih ada lagi bagian tubuh yang perlu dilindungi supaya tak ikut rusak seperti
halnya rambut dan kulit, yaitu bagian kuku. Kuku pun berpeluang untuk diserang
berbagai kondisi buruk, seperti ketidakmerataan pada permukaannya dan juga
kekeringan. Terkadang kuku pun bisa mengalami perubahan warna sehingga
kelihatan tidak jernih dan bening seperti seharusnya.
6. Kelaparan
Saat kalori tak terpenuhi secara normal, terutama kalori karbohidrat, maka
kelaparan akan melanda tubuh kita. Karbohidrat memainkan peran sebagai
sumber energi dan tenaga untuk setiap tubuh manusia, maka ketika tubuh tak
mendapatkan asupan nutrisi satu ini, seseorang akan menjadi cepat dan gampang
lapar.
Ketika kelaparan melanda, maka pelarian atau jalan pintas seperti
mengonsumsi makanan sembarangan adalah yang akan dilakukan kebanyakan
orang agar rasa lapar bisa terpuaskan; hal ini merujuk pada konsumsi junk
food yang sama sekali tak bernutrisi dan bisa memicu berbagai penyakit
berbahaya bagi tubuh.
Kalori yang dibutuhkan oleh tubuh kita pada dasarnya juga berperan sebagai
pendukung jaringan otot, maka apabila kekurangan kalori (khususnya kalori
protein), jaringan otot akan mengalami gangguan. Gangguan pada jaringan otot
ini bisa dimulai dari munculnya rasa sakit di bagian otot dan hal ini menunjukkan
bahwa sistem otot tidak dapat bekerja dengan baik dan secara maksimal. Karena
massa otot turun, ini dapat membuat tubuh melemah dan kalau tak segera
ditangani dengan memenuhi kalori tersebut, kondisi bisa menjadi lebih serius
seperti misalnya fisik terlalu kurus.
Kehidupan sel di dalam tubuh dapat sehat dan optimal dikarenakan adanya
keberadaan dan asupan kalori yang pas dan tidak kurang. Keberlangsungan
kehidupan sel bisa menjadi terganggu apabila asupan kalori tidaklah terpenuhi
dengan baik alias mengalami defisiensi. Dampak buruk yang paling umum adalah
mudah terserangnya sel oleh radikal bebas, bahkan perkembangan sel juga bisa
dirusak oleh mikroorganisme yang dapat menimbulkan ketidakwajaran pada
pertumbuhannya. Keadaan seperti ini bisa menjadi penyebab adanya tumor
maupun kanker atau yang juga bisa disebut dengan istilah mutasi genetik.
Kekurangan kalori karbohidrat bisa menjadi hal yang buruk bagi metabolisme
tubuh manusia karena fungsi dan prosesnya akan menjadi lebih lambat dari
seharusnya. Fungsi karbohidrat adalah sebagai bahan bakar dan seperti yang kita
tahu, karbohidrat adalah sumber energi untuk tubuh sehingga sangat vital adanya.
Karbohidrat yang asupannya kurang bisa mengganggu sistem metabolisme, jadi
sebelum menjadi lebih serius, ada baiknya untuk memenuhi kebutuhan
karbohidrat sesegera mungkin.
Selain adanya efek kekurangan kalori, ada juga risiko-risiko yang harus
ditanggung apabila kita sampai mengalami kelebihan kalori. Berikut ini bisa
dilihat kondisi apa saja yang bisa terjadi ketika kelebihan kalori lemak,
karbohidrat serta protein.
1. Obesitas
Kekurangan kalori bisa merusak saraf otak, begitu juga ketika kelebihan kalori.
Organ hati dan otak dapat terancam fungsi dan kesehatannya ketika asupan kalori
protein terlalu berlebihan di dalma tubuh. Terlalu berlebihan maka bisa dengan
mudah memroduksi racun yang organ hati akan proses sehingga nantinya
menimbulkan penimbunan racun. Inilah yang kemudian menjadikan fungsi otak
dan hati mengalami ketidakseimbangan.
4. Berisiko Kanker
Akibat nutrisi yang tak seimbang atau berlebihan, apalagi kalori lemak, tanpa
diimbangi dengan konsumsi sumber makanan dengan kandungan serat tinggi, sel
kanker pun bisa tumbuh dan berkembang di organ manapun. Kanker yang paling
umum adalah kanker organ reproduksi, kanker ginjal, kanker kandung empedu
serta kanker usus besar.
5. Dehidrasi
Fungsi ginjal adalah sebagai penyaring segala bentuk senyawa atau zat yang
organ tubuh lainnya hasilkan. Kalori yang terlalu banyak di dalam tubuh maka
akan memberatkan kinerja ginjal karena saking banyaknya zat racun yang ginjal
harus saring. Kondisi ini bisa muncul ketika seseorang terlalu banyak
mengonsumsi protein hewani.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kalori sendiri merupakan satuan untuk energi, menurut penjelasan Samuel
Oetoro, seorang dokter spesialis gizi, maka sudah cukup jelas bahwa tubuh
manusia memerlukan energi dalam satuan kalori ini supaya bisa beraktivitas dan
menjalankan fungsinya. Pada setiap makanan yang kita konsumsi, jumlah
kalorinya akan berbeda-beda.
Menghitung Kebutuhan Energi
Cara Harris Benedict
Energi = AMB (Angka Metabolisme Basal) X Aktivitas Fisik
Berikut ini merupakan sejumlah faktor yang akan menentukan asupan kalori
seseorang dan juga seberapa besar energi yang tubuh akan keluarkan:
Aktivitas sehari-hari.
Tinggi badan.
Berat badan.
Jenis kelamin.
Faktor usia.
Manfaat Kalori
1. Memberi Pengaruh pada Kondisi Psikologis
2. Menjaga Kesehatan Tubuh
3. Mendukung Perkembangan dan Pertumbuhan Anak
4. Mendukung Kegiatan Tubuh
5. Mengendalikan Berat Tubuh
6. Sumber Energi
1. Obesitas
2. Kerusakan Otak dan Hati
3. Gangguan pada Dinding Arteri
4. Berisiko Kanker
5. Dehidrasi
6. Kerusakan Organ Ginjal
http://www.academia.edu/5650456/Penghitungan_Kebutuhan_Kalori
www.academia.edu/5305341/KECUKUPAN_ENERGI_DAN_NILAI_GIZ
http://halosehat.com/gizi-nutrisi/panduan-gizi/kalori