Anda di halaman 1dari 4

MANUSIA

BBM
(Benar Benar Munafik)
Karya: Abdul Hamid

PERHATIAN!
Bila Anda akan mementaskan naskah ini mohon untuk menghubungi penulis
naskah untuk sekedar pemberitahuan.
Penulis: Abdul Hamid
Email: teater.tuman@yahoo.com

Bandarnaskah.blogspot.com
MANUSIA BBM (benar benar munafik)
Karya: Hamid Surip (abdul hamid)
Teater TUMAN UNISNU JEPARA

Pemain:
- Sang penguasa
- Nelayan
- Ibu rumah tangga
- Beberapa orang

Sinopsis…
Cerita ini hanyalah sedikit cuplikan dari sisi kehidupan masyarakat kita yang sangat
menyedihkan… dalam cerita ini digambarkan seorang penguasa dengan pakian lengkap
dengan jas dan dasi yang mewah. dalam cerita ini dia(penguasa) pura pura tidak mendengar
derita rakyat digambarkan dengan dia memakai had pone besar ditelinganya, dan pura pura
tidak melihat penderitaan rakyat, dengan dia memakai kacamata hitam besar. Dan kebetulan
saat ini yang terjadi adalah naiknya harga BBM, maka saya angkatlah peristiwa ini dan
pastinya akan memperparah kehidupan rakyat indonsia mayoritas.
Mulai cerita…

Setting : sebuah kursi shofa diantara barang barang rongsokan dan sebuah rumah
kumuh dengan atap bolong bolong…

(Lampu tengah panggung menyala pelan-pelan hingga benar-benar terang, Tepat ditengah
panggung tampaklah sosok Seorang pria yang memakai baju dan celana necis serta berjas
rapi lengkap dengan sepatu semirnya yang sedang duduk santai dikursi bagus sambil
menyedot minuman yang terdapat pada tabung besar yang bertuliskan BBM + KERINGAT
RAKYAT. Ekspresi angkuh dan cuaek abis…)

(Setelah itu munculah dari sisi pojok panggung yaitu segerombol manusia yang penuh
lumpur penuh sampah,berlumuran darah sedangkan leher serta tanganya terikat dan
lengkap dengan rantai di kakinya…)

(Kemudian segerombolan itu berjalan sempoyongan mengelilingi panggung… dengan suara


rintihan kesakitan yang menyelimuti suasana panggung…)

Bandarnaskah.blogspot.com
(Dan unsur lain yang penting adalah rakyat, dalam cerita ini hanya sebagian pekerjaan yang
saya ambil untuk menjadi contoh rakyat yang terkena dampak naik nya BBM, yaitu nelayan
dan ibu rumah tangga. Gambaran seorang nelayan dalam naskah ini digambarkan dengan
berjalan sambil membongkok perahunya)

Posisi Nelayan dan ibu rumah tangga berada tepat di sisi samping kanan dan kiri depan
panggung…

Nelayan: ketika harga BBM naik pasti selalu mengancam kehidupan kami para nelayan,
bukan hanya ombak besar dan badai laut yang mengancam kehidupan kita tapi naik nya
harga BBM juga ikut andil dalam hancurnya perekonomiam kami para nelayan.

( Berdiam sejenak dengan raut muka melas menyakitkan )

Em…. Sekarang lengkaplah sudah penderitaan kami… terimakasih penguasa kau telah berikan
kesengsaraan pada kami…

(Dan Seorang ibu rumah tangga digambarkan dengan seorang wanita paruh baya yang
memikul 2 bakul besar kosong yang bertuliskan swasembada )

IBU RT : gara gara harga BBM naik sampai sundul langit, maka harga bahan pokok pun ikut
ikutan melambung tinggi kian sulit terjangkau rakyat kecil.

Nelayan dan Ibu RT (bersamaan): mengapa kau seperti itu ? ada apa kau kesini ?

Nelayan dan Ibu RT (bersamaan): saya kesini dan seperti ini karna BBM !!!
(Lalu berjalan lagi dengan expresi seperti orang yang membawa beban berat dan sampai
benar benar tidak kuat dan sang nelayanpun juga berjalan sampai akhirnya benar benar
tidak tahan membawa beban yang dibawanya)

(Dan sang penguasa pun akhirnya bergerak mendekati seorang ibu rumah tangga dan
seorang nelayan tetap dengan ekspresi angkuh, cuek dan dengan senyuman kemunafikan)

PEJABAT: Ha ha ha… Tren lama berkorupsi kini sudah kuno dan tidak berlaku bagi ku,
dikarnakan banyak kawan kawan ku yang telah tertangkap si cicak dan si buaya. Ha ha ha…

(Sambil berjalan kekanan 4 lagkah lalu kembali kekiri 4 langkah dan menghadap kedepan
sambil berekspresi orang yang menemukan ide)

Tapi… sekarang saya telah mendapatkan trik baru untuk mengembalikan modal pemilu
tahun lalu. Apakah kalian pengentahu dengan cara apa saya mengembalikan modal saya ? ya
saya tau anda semua orang yang kurang pintar jangan kuatir pasti saya beritahu caranya.

Bandarnaskah.blogspot.com
Caranya yaitu dengan menaikan harga bahan bakar minyak setingi setinginya… ya dengan
cara ini pasti saya bisa balik modal bahkan bisa untung beratus ratus lipat keuntunganya yang
aku dapatkan… Ha ha ha…

Dia terus tertawa hingga suasana tenggelam dalam tawanya, tapi ditengah tengah tawanya
dia tersendak karna kebanyakan tawa dan ia akhirya tawapun berubah menjadi eraman
seperti orang yang tercekik… dan terdengar suara ” Yang benar tetaplah selamat dan yang
salah pasti mati dengan perbuatanya” sampai hening dan semuapun berakhir dalam
kegelapan.

Tokoh – tokoh dalamnaskah ini sengaja saya karikatur kan seperti berikut:

Tokoh2 manusia BBM (benar benar munafik)

- Sang penguasa : Bertubuh kecil (kering akan kejujuran ) hitam (kemunafikan) rambut
panjang (tanda kerakusan)

- Beberapa orang : dengan make up dan artistic yang kotor dan lusuh (menggambarkan
penderitaan yan amat sangat) perut bunci seperti orang busung lapar (menggambarkan
mereka kenyang dengan pajak yang selangit) rantai pada pergelangan kaki dan tangan
(menggambarkan betapa terbatasnya gerak mereka padahal hidup di tempat kelahiranya
sendiri)

- Nelayan: tubuh dan perut besar (menggambarkan mereka kenyang dengan janji-janji
palsu) membawa perahu (menggambarkan beban hidup yang dirasakan) dengan jarring
warna kuning bolong bolong (menggambarkan hokum yang tak berpihak pada rakyat)

- Ibu rumah tangga: tubuh dan perut besar (menggambarkan mereka kenyang dengan
janji-janji palsu) memanggul 2 bakul besar bertuliskan swasembada (menggambarkan
sembako murah hanya mimpi mereka) selendang kuning yang melingkar dileher
(menggambarkan kemiskinan menyekik rakyat)

teater_tuman@yahoo.com

Bandarnaskah.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai