Anda di halaman 1dari 11

Tugas Makalah

Pengelolaan Limbah B3
(TL 5122)

LEDAKAN PABRIK PUPUK WEST FERTILIZER COMPANY


DI NEGARA BERSTANDAR SAFETY TINGGI
TEXAS, AMERIKA SERIKAT

Disusun Oleh:

AGUSRIFAI 25313035

Program Studi Teknik Lingkungan


Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung
2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

West Fertilizer Company merupakan anak perusahaan dari perusahaan induk


Adair Grain Company yang merupakan perusahaan dengan pemilik tunggal yaitu
Donald R. Adair. West Fertilizer Company bergerak di bisnis produksi pupuk serta
memiliki pangsa pasar untuk area lokal. Perusahaan ini menyuplai para petani dan
peternakan di daerah Texas dengan pupuk yang berasal dari kimia, seperti
anhydrous ammonia, yang dibutuhkan untuk menumbuhkan jagung, kapas, dan
gandum. Pabrik dari West Fertilizer Company terletak dekat dengan perumahan
warga, sekitar 750 kaki dari lokasi pabrik. Perusahaan ini merupakan pabrik pupuk
yang tidak terlalu besar dan telah memiliki reputasi yang baik dari warga sekitar,
meski memiliki beberapa sejarah yaitu komplain dan pelaporan mengenai keamanan
pabrik.

Sejak berdiri pada tahun 1962, perusahaan ini memiliki catatan merah tentang
pelanggaran peraturan untuk keamanan dan kesehatan pabrik. Terbukti dengan
dilaporkannya pihak perusahaan ke pihak berwajib oleh penduduk yang tinggal di
lingkungan sekitar pabrik. Berikut ini adalah daftar beberapa laporan tentang
pengaduan masyarakat terhadap pihak pengelola pabrik pupuk, yaitu :

 2 Mei 1991, seorang petugas polisi mencium kebocoran gas ammonia dan
mengidentifikasikan dapat terjadi bahaya untuk penduduk sekitar. Karena
tidak ada respon dari pihak pabrik, akhirnya petugas polisi tersebut berusaha
menutup sendiri tuas pengaman yang ada di dalam pabrik dan mendapatkan
luka bakar dari kejadian ini.
 Juni 1992, perusahaan ditemukan membangun 6.000 galon tangki ammonia
tanpa ijin dari pihak terkait.
 14 Juni 1996, pihak berwajib mendapatkan beberapa laporan dari publik
bahwa tercium bau gas ammonia. Akan tetapi pihak perusahaan mengatakan
bahwa bau ammonia berasal dari terowongan pembuangan rumah penduduk.
 8 Agustus 1997, seorang penduduk melaporkan komplain bahwa tercium bau
gas ammonia yang kuat dari pabrik selama 5 kali dalam 1 bulan.
 23 Maret 1999, terdapat laporan kebocoran gas ammonia pada lingkungan
sekolah di sekitar pabrik. Sehingga pada tahun itu juga, dari pihak
perusahaan langsung mengirimkan rencana manajemen resiko kepada pihak
berwajib. Namun pada kenyataannya masih terjadi laporan kebocoran juga
berdasarkan pengaduan warga.

Masalah maupun laporan yang terjadi kepada pihak pabrik tidak berhenti
hingga tahun 2000. Dari pihak Negara Federal Texas, yaitu Agensi Perlindungan
Lingkungan melakukan inspeksi pada tahun 2006 dan menemukan beberapa
masalah yang terjadi di area pabrik yang meliputi keamanan pabrik. Dari pihak
Agensi melaporkan bahwa perusahaan memiliki data historis pelatihan pekerja yang
masih kurang, kegagalan dari pihak perusahan untuk memberikan laporan
penanggulangan bahaya zat kima, dan tidak memiliki program perawatan yang
tertulis dan juga permasalahan terkait perijinan untuk 12.000 galon tangki
penyimpanan anhydrous ammonia serta permasalahan prosedur penanganan
material dan operasi penyimpanan. Atas dasar pertimbangan diatas, pihak pabrik
dikenakan denda sebesar $ 10.000 dan tereduksi menjadi $ 5.250.

Akhirnya kejadian yang dikhawatirkan oleh beberapa kalangan terjadi dimana pada
17 April 2013, pabrik West Fertilizer Company di West, Waco- Texas, meledak pada
pukul 19:50 CDT (01.00 GMT, Kamis dini hari). Ledakan itu mengirim bola api besar
ke langit dan membuat  segumpal asap naik tinggi ke udara. Menurut seorang saksi
mata, pabrik ini terbakar, kemudian meledak ketika petugas pemadam kebakaran
berusaha mengendalikan api.
Gambar 1. Lokasi West Fertilizer Company

Gambar 2. Foto Ledakan Di West Fertilizer Company

1.2 Tujuan

Studi kasus ini akan mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada


berkaitan dengan kebijakan pemerintah tentang bahan berbahaya dan beracun (B3)
khususnya ammonium nitrate yang terjadi di negara berstandar safety tinggi
khususnya Texas, Amerikas Serikat sehingga Pabrik Pupuk West Fertilizer
Company meledak.
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2.1 Analisis Penyebab Ledakan Pabrik


Penyebab ledakan di pabrik pupuk West Fertilizer Company sampai sekarang belum
diketahui secara pasti. Namun, menurut sumber yang kami dapatkan dari beberapa
website berita di Amerika menyebutkan ada beberapa penyebab terjadinya ledakan.
Adapun beberapa penyebab ledakan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Error mistake yang dilakukan oleh karyawan, dimana karyawan tidak


melakukan action dengan solusi yang seharusnya.
Karyawan seharusnya diberi pengetahuan tentang sifat dan karateristik
penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3) seperti bahan kimia apa saja
yang flammable, toxic dan sifat kimia lainnya termasuk senyawa kimia yang
tidak boleh bereaksi dengan air. Sehingga, jika disiram air, tidak
menyelesaikan masalah, malah semakin memperparah kondisi dan akhirnya
membuat sebuah ledakan. Hal ini dipertegas berdasarkan keterangan Jason
Shelton, pegawai di Czech Best Western Hotel, awalnya hanya berupa api
kecil yang muncul dari pabrik West, namun air yang disemprotkan terkena tank
amonia nitrat, dan langsung meledak. Zat yang tersemprot air dan langsung
bereaksi adalah 270 ton ammonium nitrate dan 50 ton anhydrous amonia yang
tersimpan di dalam pabrik tersebut (Los Angeles Time).

Apa itu ammonium nitrate?


Ammonium nitrat merupakan salah satu senyawa yang digunakan sebagai
pupuk karena kaya akan nitrogen. Nitrogen terdapat pada kation ammonium
dengan bilangan osidasi -3 dan anion nitrat dengan bilangan oksidasi +5.
Sebagaimana yang kita tahu bahwa tanaman membutuhkan nitrogen dalam
pertumbuhan dan perkembangannya akan tetapi tidak dapat mengekstrak
seacra langsung dari atmosfer. Sehingga ammonium nitrat yang larut dalam air
di tanah dapat diabsorb oleh akar tanaman dengan mudah. Menariknya, selain
bermanfaat sebagai pupuk, senyawa ini juga eksplosif. Dengan dipicu
pemanasan, 1 mol padatan putih ammonium nitrat dengan cepat terurai secara
eksotermik menjadi 2 mol uap air dan 1 mol dinitrogen oksida dengan reaksi
sebagai berikut:

                                         NH4NO3 (s) ---> 2H2O (g) + N2O (g)

Ingat, reaksi ini hanya terjadi jika dipicu pemanasan yang cukup untuk
mencapai energi aktivasinya. Tetapi, semburan gas dan panas yang dihasilkan oleh
reaksi ini memiliki daya destruksi yang dahsyat.

Gambar 3. Senyawa Ammonium Nitrate

2. Ketidaktegasan pemerintah dalam menindak setiap pelanggaran yang


dilakukan oleh pemilik Pabrik West Fertilizer Company.
Dari sebuah referensi disebutkan bahwa sebuah pabrik tidak boleh menyimpan
Amonia dalam jumlah terlalu banyak, dari Inspeksi yang dilakukan Departemen
OSHA (Occupational Safety and Health Administration) jumlah amonia yang
dimiliki oleh Pabrik tersebut melebih batas dari sebuah perusahaan dan diminta
untuk memindahkan amonia tersebut melalu jalur laut ke pabrik pupuk lain.
Karena Pabrik tersebut tidak bisa melakukan pemindahan, maka OSHA
memberikan denda sebesar $10.000, namun bahan hazard tetap berada di
perusahaan tersebut.
Kebijakan tersebut tidak menyelesaikan masalah melainkan menimbulkan
masalah/beban baru, yaitu kewajiban pabrik untuk membayar sejumlah uang
pada Pemerintah. Seharusnya, OSHA melakukan monitoring dan controlling
agar bahan hazard berupa amonia tersebut segera dipindahkan.

3. Kontradiksi antara regulasi dan business decision


Akibat denda besar tersebut, perusahaan melakukan penghematan dalam
kegiatan inspeksi. Dilaporkan bahwa OSHA terakhir kali melakukan full
inspection pada tahun 1985 yaitu 10 tahun sebelum kebakaran pertama terjadi,
setelah itu pada tahun 2001, OSHA hanya melakukan inspeksi pada kegiatan-
kegiatan kritis. Hal ini dikarenakan 2 masalah yang mendasar, yaitu :
- Pabrik West Fertilizer tidak dapat membayar full inspection karena sejak
Pemerintahan US dipimpin oleh Obama, ongkos full inspection naik 20%
- Status Pabrik West Fertilizer turun menjadi industri menengah, sehingga
dengan status ini, maka mereka dapat bebas dari full inspection.  

Berdasar dua kondisi diatas memang saling kontradiksi, dimana seharusnya


pabrik yang mengolah senyawa kimia yang flammable perlu melakukan full
inspection namun karena status perusahaan yang bukan industri besar, maka
peraturan membebaskanya dari full inspection, Sehingga, munculah kondisi
dimana ada kecelakaan sedikit yang diakibatkan beberapa kesalahan human
error, regulasi, dan business decision, timbulah ledakan yang berakibat besar
bagi perusahaan.

2.2 Dampak Pasca Ledakan Pabrik


- Kerusakan yang Ditimbulkan
United States Geological Survey, mencatat ledakan ini menciptakan gempa
berkekuatan 2,1 SR. Kejadian ini menelan 60 – 70 korban jiwa dan lebih dari
100 orang mengalami cedera. Ledakan ini juga menghancurkan sejumlah
bangunan, termasuk satu sekolah dan asrama perawat. Diman sebuah SMP
yang terletak dekat pabrik, West Middle School, dilaporkan terbakar akibat
ledakan. Gedung-gedung lain di sekitarnya mengalami kerusakan parah,
termasuk sekolah, kebun, dan kompleks apartemen. Sejumlah pasien
dievakuasi dari sebuah klinik kesehatan, beberapa di antaranya terluka akibat
pecahan kaca terbang. Lebih dari 100 orang yang cedera dan penduduk yang
selamat dibawa ke tenda pertolongan pertama di lapangan bola West High
School.

Gambar 4. Foto kerusakan Gedung-gedung di area sekitar pabrik

- Reaksi yang Ditimbulkan


Penduduk yang tinggal di sekitar West mengaku bahwa getaran ledakan ini
terasa seperti gempa bumi kecil. Suara ledakan terdengar sampai
Ennis ( sebuah kota yang terletak 40 mil dari
West), Hillsboro, Waxahachie, Desoto, dan Arlington, Texas. Banyak kaca
jendela pecah di Abbott (7 mil dari West). Selain itu, United States Geological
Survey di Amarillo mampu merekam getaran ledakan ini menggunakan
seismograf. West Independent School District mengumumkan
melalui twitter bahwa sekolah di distrik tersebut ditutup sampai pemberitahuan
selanjutnya. United States Chemical Safety Board, badan federal independen
yang menyelidiki bencana kimia industri, telah mengirimkan tim penyidik ke
West untuk mencari tahu penyebab bencana ini. Dilaporkan bahwa bekas
ledakan pabrik meninggalkan kawah selebar 93 feet dan kedalaman 10 feet,
dimana lubang tersebut merupkan lokasi dari tangki yang meledak.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan beberapa penyebab dan kronologis terjadinya ledakan dahsyat di


Pabrik Pupuk West Feritliizer Company di Kota Texas dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Perusahaan West Feritilizer merupakan salah satu perusahaan penghasil pupuk
terbesar di Texas dan sudah banyak konsumen yang percaya terhadap produk
yang dihasilkan, seharusnya perusahaan ini membenahi manajemen yang ada
didalamnya, terutama terkait dengan produksinya itu sendiri. Dimana, dalam
membuat pupuk ini dibutuhkan ammonium nitrat dan amoniak kering yang
merupakan zat-zat yang berbahaya apabila dikonsumsi secara publik. Sehingga,
perlu pembenahan terkait tempat penyimpanan zat-zat yang digunakan sebagai
bahan baku tersebut untuk mengurangi terjadinya kebocoran yang nantinya
dapat menyebabkan kerugian pada lingkungan sekitar.

2. Perlu ada maintenance berkala, yang dimaksudkan disini adalah bagaimana


Perusahaan West Feritiizer ini seharusnya membuat penjadwalan terkait dengan
maintenance untuk tangki-tangki penyimpanan zat-zat tersebut serta mesin-
mesin yang digunakan untuk proses produksi. Awalnya memang dengan adanya
maintenance akan menambah biaya, namun dengan seiring dengan berjalannya
waktu keberadaan dari maintenance ini tidak akan merugikan perusahaan
karena apabila perusahaan tetap intense melakukan maintenance, maka
perusahaan tetap dapat menjaga kualitas dari bahan-bahan baku dibandingkan
jika tidak melakukan maintenance akan menyebabkan kerugian-kerugian dan
akan membengkakkan biaya pengeluaran perusahaan.

3. Tidak boleh menyepelekan peran dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3),
karena departemen ini merupakan salah satu yang memberikan dampak yang
besar bagi keberadaan perusahaan ini. Dalam arti bagaimana pekerja-pekerja
masih terus bisa bekerja dengan keadaan yang nyaman dan tidak
membahayakan mereka. Dan, seharusnya perlu adanya inspeksi rutin terkait
dengan kelayakan tangki-tangki dan mesin-mesin agar pekerja dapat selamat
saat bekerja, serta perlu adanya training atau pelatihan untuk pekerja-pekerja
agar pada saat mengalami situasi yang berbahaya dapat segera melakukan
tindakan-tindakan yang nantinya akan membuat pekerja tersebut masih dalam
keadaan selamat dan sehat.

4. Diperlukan komunikasi yang sehat antara pemerintah dan pelaku usaha


sehingga kebijakan-kebijakan yang dibuat tidak memberatkan salah satu pihak,
seharusnya kebijakan yang dibuat justru saling bersinergi didalam menjaga
kelestarian lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://aplikasiergonomi.wordpress.com/2013/07/18/amerika-bersedih-texas-
merana/ (diakses 5 september 2013, jam 10.10)
2. http://aplikasiergonomi.wordpress.com/2013/07/18/texas-membara-amerika-
kembali-berkabung/ (diakses 5 september 2013 jam 10.17)
3. http://aplikasiergonomi.wordpress.com/2013/07/18/pabrik-pupuk-meledak-pabrik-
pupuk-west-fertilizer-co-di-west-texas/ (diakses 5 september 2013 jam 10.20)
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Ledakan_pabrik_pupuk_West (diakses 5 september
2013 jam 09.45)
5. http://chem-is-easy.blogspot.jp/2011/08/ammonium-nitrat.html diakses 13 se
ptember 2013 jm 13.02)

Anda mungkin juga menyukai