Anda di halaman 1dari 3

BAB I : KONSEP USHUL FIKIH

Kompetensi Dasar (KD)


1.1 Menghayati pentingnya proses pengambilan hukum melalui ushul
fikih
2.1 Mengamalkan sikap rasa ingin tahu sebagai implementasi
pemahaman konsep ushul fikih
3.1 Menganalisis konsep ushul fikih
4.1 Menyajikan hasil analisis dalam bentuk peta konsep tentang kaidah
ushul fikih

Indikator Pencapaian Kompetensi

Peserta didik mampu :


1.1.1 Meyakini pentingnya proses pengambilan hukum melalui ushul fikih
1.1.2 Mengajak orang lain meyakini pentingnya proses pengambilan hukum melalui ushul
fikih
2.1.1 Menjalankan sikap rasa ingin tahu sebagai implementasi pemahaman konsep ushul fikih
2.1.2 Melaksanakan sikap rasa ingin tahu sebagai implementasi pemahaman konsep ushul
fikih
3.1.1 Membedakan fikih dengan ushul fikih
3.1.2 Mengorganisir konsep ushul fikih
3.1.3 Menemukan makna tersirat fikih dan ushul fikih
4.1.1 Merangkum hasil analisis dalam bentuk peta konsep tentang konsep ushul fikih
4.1.2 Mempresentasikan hasil analisis dalam bentuk peta konsep tentang konsep ushul fikih

Mempelajari konsep ushul fikih terlebih dahulu dimulai dari mengetahui


hubungan antara fikih dengan ushul fikih. Setelah memahami ushul fikih maka akan
dipahami fikih secara lebih mendalam. Ushul fikih merupaka metode dan jalan tengah
untuk memahami hukum Islam (fikih). Kalau diibaratkan sebuah pohon, maka alQur’an, al-
Sunnah, ilmu nahwu, ilmu shorof, ilmu tafsir, ilmu hadis, dan lain-lain itu
diibaratkan akar dari sebuah pohon sedangkan ushul fikih diibaratkan batang (pokok)
dari pohon itu dan fikih diibaratkan ranting (cabang) dari pohon.

Tujuan mempelajari ushul fikih adalah untuk memahami fikih (hukum Islam)
secara menyeluruh, sebab fikih berkembang sepanjang zaman sedangkan ushul fikih
merupakan metodologi atau teori yang tidak hanya digunakan untuk memahami
hukum-hukum syara’ saja, melainkan juga dapat berfungsi untuk menetapkan dan
menghasilkan hukum-hukum syara’ yang bersifat furu’iyah (fikih) agar seorang
muslim tidak tersesat atau keluar dari ketentuan syari’at Islam. Untuk lebih detailnya,
perlu dipelajari Bab I tentang konsep ushul fikih.

A. Pengertian Fikih dan Ushul Fikih


1. Pengertian Fikih
Kata “fikih” ditinjau dari segi bahasa berasal dari kata kerja dasar bahasa
Arab ‫ ف قه‬- ‫ ي ف قه‬- ‫ف قها‬yang memiliki beberapa arti, yaitu; “memahami secara
mendalam, mengerti, dan ahli”. Paham di sini maksudnya adalah paham dan mengerti
maksud yang dibicarakan. Adapun “fikih” ditinjau dari segi istilah, dikutip
sebagaimana pendapat Abdul Wahab Khalaf:

Artinya: Fikih adalah kumpulan (ketetapan) hukum syara’ yang berkenaan


dengan perbuatan manusia, yang diambil dari dalil-dalilnya yang jelas dan
terperinci.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa fikih itu berkaitan dengan
berbagai ketentuan hukum syara’, baik yang telah ditetapkan langsung oleh Allah
Swt. dan Rasul-Nya di dalam al-Qur’an dan al-Hadits maupun berbagai ketetapan
maupun hukum syara’ yang ditetapkan oleh para ahli fikih atau mujtahid dari
masa ke masa.
Sedangkan yang dimaksud dengan ketentuan hukum syara’ adalah
ketentuan hukum yang terkait dengan perbuatan manusia dari berbagai aspek
kehidupan. Dengan kata lain, hukum syara’ adalah sejumlah ketentuan hukum
yang mengatur semua perbuatan manusia yang meliputi nilai dan ukurannya,
namun ia tidak mencakup persoalan yang berhubungan dengan aqidah. Dalam
pada itu, hukum syara’ haruslah didasarkan pada dalil-dalil yang terperinci yang
dijadikan pijakan dan merupakan sumber pembentukan hukum syara’.
6 BUKU FIKIH KELAS XII MA PEMINATAN IPA, IPS, BAHASA, DAN KEJURUAN MA
2. Pengertian Ushul Fikih
Frasa “ushul fikih” ditinjau secara bahasa terdiri dari dua suku kata, yaitu
“ushul” dan “fikih”. Kata ushul )) ‫األ صول‬adalah bentuk jamak dari kata al-ashl
( )‫صل‬ ‫األ‬yang berarti sesuatu yang menjadi dasar atau landasan bagi lainnya.
Adapun kata al-fiqh ) )‫ال ف قه‬sebagaimana yang diuraikan tersebut, berarti paham
atau mengerti secara mendalam.
Adapun secara istilah, ushul fikih sebagaimana dijelaskan oleh Muhammad
al-Syaukani :

Artinya: Fungsi ushul fikih adalah mengetahui kaidah-kaidah yang dapat


digunakan sebagai alat untuk menggali (istimbath) hukum-hukum furu’ dari
dalil-dalilnya yang rinci dan jelas.
Selanjutnya definisi ushul fikih menurut Qutub Mustafa Sanu’ dalam kitab
Mu’jam Mustalahat adalah :

Artinya : Ushul fikih adalah kaidah-kaidah kulliyyah yang digunakan oleh seorang mujtahid
untuk memahami nash al-kitab dan al-sunnah.
Definisi di atas menyimpulkan bahwa ushul fikih merupakan sarana atau alat yang dapat
digunakan untuk memahami nash al-Qur’an dan as-Sunnah agar dapat menghasilkan hukum-
hukum syara’. Dengan kata lain, ushul fikih merupakan metodologi atau teori yang tidak
hanya digunakan untuk memahami hukum-hukum syara’ saja, melainkan juga dapat
berfungsi untuk menetapkan dan menghasilkan hukum-hukum syara’ yang bersifat furu’iyah.
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang konsep fikih dan ushul fikih, cobalah secara
individu mengisi tabel berikut ini:
Bidang Keahlian Produk atau yang dihasilkan
1. Fikih ................................................................
2. Ushul Fikih .................................................................
BUKU FIKIH KELAS XII MA PEMINATAN IPA, IPS, BAHASA, DAN KEJURUAN MA 7

Anda mungkin juga menyukai