Mastitis Part 2
Mastitis Part 2
LANDASAN TEORI
B. Penyebab
1. Bayi tidak mau menyusu sehingga ASI tidak diberikan secara adekuat yang akan
menyebabkan mastitis jika tidak segera ditangani.
2. Lecet pada puting susu yang menyebabkan kuman staphylococcus aureus masuk
menyebabkan infeksi mastitis
3. Personal higiene ibu kurang, terutama pada puting susu
4. Bendungan air susu yang tidak adekuat di tangani sehingga menyebabkan mastitis
(Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, 2001)
D. Pencegahan
1. Perawatan puting susu atau perawatan payudara
2. Susukan bayi setiap saat tanpa jadwal
3. Pembersihan puting susu sebelum dan sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak
dan susu yang sudah kering
4. Teknik menyusui yang benar, bayi harus menyusu sampai ke kalang payudara.
G. Pengobatan
1. Segera setelah mastitis ditemukan berikan ASI sesering mungkin tanpa jadwal
2. Karena penyebab utama adalah sthaphylo coccus aureus, maka dapat diberikan
antibiotika jenis penicillin
3. Kompres dingin
4. Berikan kloksalisin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari
Berikan paracetamol 500 mg 3 x sehari
5. Sangga payudara
6. Lakukan perawatan payudara “post natal breast care”
2. Keluhan utama
Ibu post partum 3 tiga hari yang lalu tanggal 25 Oktober 2007 mengeluh badannya panas,
payudara terasa sakit jika di sentuh, bengkak, mengeluarkan ASI sedikit.
3. Riwayat persalinan
a. Status GPA : G1P0A0
b. Usia kehamilan saat bersalin : 38 minggu
c. ANC : 5 x di BPS
d. Tempat persalinan : BPS ERVINA METRO
e. Ditolong oleh : Bidan Erviana
f. Keadaan ibu dan bayi : Baik
g. cara persalinan : spontan, pervaginam
i. Anak lahir tanggal : 25 Oktober 2007
Jenis kelamin : Perempuan
BB/PB : 3200 gr/49cm
j. Plasenata
Lahir spontan pukul : 10.25 WIB
Keadaan plasenta : Lengkap
Jumlah perdarahan Kala I : 50 cc blood slym
Kala II : 150 cc
Kala III : 150 cc
Kala IV : 150 cc
500 cc
Jumlah persalinan Kala I : 11 jam
Kala II : 30 menit
Kala III : 20 menit
Kala IV : 2 jam
13 jam 50 menit
4. Pola istirahat dan nutrisi
a. Istirahat
1) Sebelum melahirkan : Ibu mengatakan tidur 8-9 jam sehari
Ibu mengatakan tidur siang 1 jam
2) Sesudah melahirkan : Ibu mengatakan tidur + 6-8 jam sehari
Ibu mengatakan tidur siang 2 jam
b. Nutrisi
1) Sebelum melahirkan : Ibu makan 3 x sehari dengan nasi, lauk, sayur, dengan porsi
sedang, ibu minum 6-8 gelas / hari
2) Sesudah melahirkan : Ibu makan 2 x sehari dengan nasi, lauk, sayur, dengan porsi
sedang, ibu minum 6-8 gelas / hari
c. Data psikologis
1) Sebelum melahirkan :
a) Ibu merasa takut akan mengahadapi persalinan; apakah persalinannya berjalan lancar
b) Ibu merasa takut tidak bisa merawat anaknya
c) Ibu merasa takut apakah yang akan terjadi pada anaknya setelah keluar dari perutnya
d) Bertanya-tanya dalam hati apakah jenis kelamin anaknya
2) Sesudah melahirkan
a) Ibu merasa lega karena persalinan berjalan dengan lancar
b) Ibu merasa cemas dengan keadaan saat ini
c) Ibu merasa kebutuhan ASI anaknya tidak terpenuhi
d) Ibu merasa kebutuhan gizi anaknya belum terpenuhi
5. Pemeriksaan
a) Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
TD : 130/80 mmHg
Pols : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp : 38,20C
b) Pemeriksaan fisik
1) Kepala : rambut hitam, kotor, tidak rontok, ada ketombe
2) Muka : tidak ada oedema, conjungtiva merah muda, sclera tidak ikterik
3) Gigi dan mulut: gigi basah, tidak ada caries, mulut bersih, lidah bersih, simetris
4) Telinga : simetris, bersihm tidak ada caries, mulut bersih, lidah bersih
5) Hidung : tidak ada pembesaran dihidung atau polip
6) Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid
7) Payudara : mamae membesar, jika ditekan nyeri, kerasa memerah, putting menonjol,
pengeluaran ASI sedikit
8) Abdomen : tidak terdapat luka operasi, tidak ada pembesaran yang abdomal
TFU pertengahan antara simpisis dan pusat kontraksi uterus baik
9) Genetalia : tidak ada oedema dan varises, pengeluran pervaginam lochea rubra, tidak
ada luka bekas jahitan, pada anus tidak terdapat hemoroid.
10) Ekstremitas
Atas : fungsi penggerakan baik, simetris kiri dan kanan, jari-jari tangan lengkap
Bawah : fungsi pergerakan baik, simetris kiri dan kanan tidak ada oedema, tidak ada
varises
2. Masalah
a. Gangguan pemenuhan ASI
Dasar :
1) ASI keluar sedikit
2) Payudara jika di susukan terasa nyeri
b. Cemas
Dasar :
1) Payudara ibu bengkak ibu takut terjadi kelainan
2) Ibu mengeluh payudaranya nyeri apalagi saat disusukan
3) Ibu khawatir dengan keadaannya saat ini
4) Ibu merasa kawatir jika anaknya kurang gizi karena ASI yang diberikan tidak adekuat
c. Gangguan aktivitas
Dasar :
1) Ibu harus di bantu suami saat menyusukan anaknya
2) Ibu harus di bantu suami saat mandi
3) Ibu belum bisa menggendong bayinya sendiri karena merasa payudara nyeri saat ibu
mengangkat bayi
3. Kebutuhan
a. Penyuluhan tentang postnatal breastcare
Dasar :
1) ASI hanya keluar sedikit-sedikit
2) Payudara bengkak
3) Ibu postpartum hari ke-5
4) Ibu kurang mengerti tentang perawatan payudara
V. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini
a. Menjelaskan pada ibu bahwa ibu mengalami mastitis yaitu bengkak keras dan nyeri
serta merah meradang
b. Mengajarkan pada ibu cara mencegah terjadinya mastitis yaitu ibu harus menyusui
bayinya tanpa jadwal dan cara menyusui yang benar, melakukan perawatan payudara
selam menyusui, ibu harus menggunakan BH yang menyangga
2. Menjelaskan pada ibu cara mengurangi rasa nyeri sebelum dan sesudah menyusui yaitu
dengan cara :
a. Memessase payudara dan ASI di peras dengan tangan sebelum menyusui
b. Membasahi putting susu dengan ASI agar bayi mudah untuk menyusui
c. Kompres dingin payudara ibu sebelum menyusui
d. Susukan payudara ibu yang sakit agar ASI lancar dan menurunkan ketegangan pada
payudara
e. Pakai BH yang menyangga, gunakan yang menekan
3. Jelaskan pada ibu cara perawatan payudara selama menyusui
a. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara selama menyusui
b. Mengajarkan pada ibu cara melakukan perawatan payudara selama menyusui
c. Mengobservasi ibu saat melakukan perawatan payudara
4. Menjelaskan pada ibu tentang teknik menyusui yang benar
a. Menjelaskan pada ibu pentingnya cara menyusui yang benar
b. Mengajarkan pada ibu cara menyusui yang benar
c. Mengobservasi ibu cara menyusui
5. Memberikan obat-obatan antipiretik untuk menghilangkan rasa nyeri
a. Memberikan obat klokasilin 500 mg 6 jam selama 10 hari
b. Memberi paracetamol 500 mg setiap 3 x sehari
VI. EVALUASI
1. Ibu mengerti keadaanya saat ini
2. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan bidan
3. Ibu berjanji akan melakukan atau menjelaskan semua anjuran yang diberikan oleh
bidan
4. Ibu bisa melakukan perawatan payudara selama menyusui
5. Ibu bisa melakukan teknik menyusui yang benar
6. Ibu berjanji akan mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan
Pelaksanaan :
1. Menjelaskan kondisi ibu saat ini
2. Menjelaskan pada ibu tentang menyusui yang benar
3. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan
4. Menganjurkan ibu untuk meneruskan terapi
5. Menganjurkan dan mengajarkan ibu cara postnatal breast care
Pelaksanaan :
1. Menjelaskan pada ibu bahwa kondisinya saat ini baik
2. Mengajurkan pada ibu untuk menyusui bayinya sampai 6 bulan
3. Mengajurkan pada ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan
A : Ibu postpartum P1A0 hari ke 17 dengan keadaan payudara ibu membaik dan mastitis
sudah teratasi
Dasar :
a. Payudara lunak, payudara sudah tidak nyeri
d. ASI sudah keluar dengan lancar
e. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,2 oC
RR : 20 x/menit
Pelaksanaan :
1. Menjelaskan pada ibu bahwa kondisinya saat ini baik
2. Mengajurkan pada ibu untuk menyusui bayinya sampai 6 bulan
3. Mengajurkan pada ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan serta
makanan yang bergizi
4. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan perawatan payudara selama menyusui
5. Menjelaskan pada ibu tentang KB