Anda di halaman 1dari 2

KESIMPULAN DAN UMPAN BALIK

MODUL GENRE TEKS DALAM BAHASA INDONESIA

Teks dipandang sebagai perwujudan kegiatan sosial yang memiliki tujuan sosial. Teks yang
dimaksud tidak hanya yang berupa teks tertulis saja, namun dapat berbentuk moltimodal teks
yang menggabungkan bahasa dan cara/media komunikasi lainnya seperti visual, bunyi, atau lisan
sebagaimana disajikan dalam film atau penyajian komputer. Dalam literatur tentang jenis teks,
dikenal istilah genre dan jenis teks (text types). Seperti dijelaskan oleh Lee (2001), genre dan
jenis teks memiliki kriteria yang berbeda: genre berdasarkan kriteria eksternal, sedangkan jenis
teks berdasarkan kriteria internal. Kajian teks berbasis genre menjadi penting dipelajari dan
diintegrasikan dalam kurikulum, dalam Kurikulum 2013. Pada setiap teks, kompetensi dimulai
dari mengidentifikasi unsur, menelaah struktur dan aspek kebahasaan teks, menyimpulkan, serta
menyajikan teks. Berbagai jenis teks berbasis genre dalam kurikulum dapat diklasifikasikan
menjadi 5 kelompok yakni menggambarkan (jenis teks laporan serta deskripsi), menjelaskan
(teks eksplanasi), memerintah (teks prosedur), berargumen (teks eksposisi dan diskusi), dan
menceritakan (teks narasi dan puisi). Sehingga kalau disimpulkan pembelajaran berbagai jenis
teks di SMP dan SMA/SMK ada tujuh jenis teks yang dipelajari yakni teks laporan hasil
observasi, eksposisi, prosedur, eksplanasi, cerpen, puisi, dan drama.

Struktur retorik dan kaidah kebahasaan genre teks dalam kurikulum 2013 dibagi menjadi 2
yakni, tingkat SMP dan tingkat SMA/MA/SMK. Struktur retorik dan kaidah kebahasaan genre
teks dalam kurikulum 2013 tingkat SMP meliputi ; cerita imajinasi atau cerita fantasi. Cerita
fantasi merupakan sebuah karya tulis yang dibangun menggunakan alur cerita yang normal,
namun memiliki sifat imajinatif dan khayalan semata. Umumnya unsur unsur dan struktur cerita
fantasi ini seperti setting, alur, penokohan, konflik, ending dan lain sebagainya akan dibuat
berlebihan dan terkesan tidak akan pernah terjadi di dunia nyata. Teks cerita fantasi merupakan
teks yang hampir sama dengan teks narasi jika dilihat dari ciri ciri dan strukturnya, yakni sebuah
cerita karangan yang memiliki alur normal namun bersifat imajinatif. Adapun bentuk strukturnya
meliputi orientasi, konflik dan resolusi. Puisi rakyat mempunyai nilai-nilai yang berkembang
didalam kehidupan masyaratakat. Termasuk juga dari puisi rakyat yaitu puisi lama yang berisi
nilai-nilai dan pesan-pesan warisan leluhur bangsa Indonesia. Fabel adalah cerita fiksi,
maksudnya khayalan belaka (fantasi). Strukturnya terdiri dari orientasi, komplikasi, resolusi dan
koda. Unsur kebahasaan terdiri dari kata kerja, kata kerja aktif transitif, kata kerja aktif
intransitive, kata sandang si dan sang, keterangan tempat dan waktu, serta penggunaan
konjungsi. Struktrur fisik puisi biasanya terdiri dari tipografi, diksi, imaji, kata konkret, gaya
bahasa. Sedangkan struktur batin puisi terdiri dari tema, nada dan amanat. Drama merupakan
karya sastra yang berbentuk dialog. Unsur instrinsik drama meliputi tema, alur, perwatakan,
seting, dan amanat. Di dalam naskah drama juga diperlukan petunjuk teknis atau teks samping
yang sangat diperlukan apabila naskah drama itu dipentaskan. Struktur teks cerpen meliputi
bagian-bagian abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Beberapa unsur
kebahasaan teks cerpen antara lain ragam bahasa sehari-hari, kosakata, majas atau gaya bahasa,
dan kalimat deskriptif. Berikut ini penjelasan mengenai unsur kebahasaan teks cerpen.

Sedangkan struktur retorik dan kaidah kebahasaan genre teks dalam kurikulum 2013 tingkat
SMA/MA/SMK meliputi teks anekdot, hikayat, puisi, cerpen, drama, dan novel. Masing-masing
teks memiliki struktur retorik dan kaidah kebahasaan yang digunakan sebagai dasar analisis teks
berbasis genre. Abstraksi, orientasi, event, krisis, reaksi, koda adalah struktur tesk anekdot.
Tema, penokohan, latar, pertentangan, sudut pandang merupakan struktur teks hikayat.

Pada pembelajaran genre teks non fiksi berfokus pada struktur retorik dan kaidah kebahasaan
serta contoh aplikasi telaahnya untuk mengajarkan genre teks nonfiksi. Adapun teks tingkat SMP
meliputi teks deskripsi, prosedur, laporan hasil observasi, berita, eksposisi, eksplanasi, dan
pidato persuasif. Sedangkan untuk jenjang SMA/MA/SMK genre teks yang akan dibahas
adalah laporan hasil observasi, eksposisi, negosiasi, prosedur, eksplanasi, resensi, dan editorial.
Masing-masing teks memiliki struktur retorik dan kaidah kebahasaan yang digunakan sebagai
dasar analisis teks berbasis genre. Identifikasi, klasifikasi, deskripsi bagian, dan penutup
merupakan struktur retorik teks deskripsi. Tujuan, material, dan langkah-langkah merupakan
struktur retorik teks prosedur. Deskripsi umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat, penutup
merupakan struktur retorik teks laporan hasil observasi. Teks berita memuat struktur orientasi,
peristiwa, sumber berita. Judul, pernyataan umum, argumentasi, penegasan ulang merupakan
struktur retorik teks eskposisi. Pernyataan umum, penjelas, interpretasi/penutup adalah struktur
retorik teks eksplanasi. Salam pembuka, pendahuluan, isi, penutup adalah struktur retorik pidato
persuasif. Negosiator, pembuka, isi, penutup merupakan struktur retorik teks negosiasi. Struktur
resensi memuat identitas, orientasi, sinopsis, analisis, evaluasi. Pernyataan pendapat,
argumentasi, penegasan ulang pendapat merupakan struktur retorik teks editorial.

Di dalam pembelajaran pendidik sebelum melaksanakan pembelajaran perlu menyiapkan


perangkat pembelajaran. Salah satu perangkat pembelajaran ini adalah Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Di dalam RPP termuat Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang
dirumuskan dari KD. IPK menjadi acuan untuk menentukan Tujuan Pembelajaran, Materi
Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Alat dan Media Pembelajaran, Sumber Belajar, Langkah-
langkah Pembelajaran, Penilaian Proses dan Hasil Belajar. Penyusunan perangkat pembelajaran
teks berbasis genre harus memperhatikan genre teks pada tiap jenjang kelas. Telaah struktur teks
dan kaidah kebahasaan menjadi tuntutan kompetensi yang harus dikuasi siswa. Pengembangan
materi pembelajaran harus sesuai dengan IPK. Materi ini terdiri dari materi faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif. Media pembelajaran dikembangkan sesuai dengan IPK. Langkah
kegiatan pembelajaran harus sesuai IPK dan  metode pembelajaran yang dipilih. Langkah
kegiatan pembelajaran terdiri dari pendahuluan, inti, dan penutup. LKPD merupakan lembar-
lembar yang menilai capaian kompetensi. LKPD harus disertai dengan petunjuk atau langkah-
langkah yang jelas. Penilaian pembelajaran meliputi penilaian proses dan hasil.

Anda mungkin juga menyukai