Anda di halaman 1dari 4

Aku Adalah Masa Depan Bangsaku

“ Bangsa adalah sekelompok manusia yang berada dalam suatu ikatan


batin yang dipersatukan karena memiliki persamaan sejarah, cita-cita
serta tujuan pendidikan yang sama. “ (Pengertian bangsa, Wikipedia)

Pendidikan adalah suatu hal yang mutlak di suatu negara. Negara yang
besar dan hebat adalah negara yang tetap menjaga pendidikan
berlangsung dengan baik di negaranya. Dengan pendidikan, kita sebagai
bangsa akan mencapai suatu titik tinggi yang dinamakan kesuksesan. Itu
adalah sebuah kepastian jika pendidikan benar-benar berlangsung
dengan baik. Bahkan untuk unit terkecil, yaitu setiap orang akan
membutuhkan pendidikan, kapanpun dan dimanapun ia berada.
Pendidikan tidak hanya dimaksudkan untuk menciptakan generasi yang
intelek nya tinggi saja, namun juga generasi yang bermartabat dan
bermoral.

Jika kita melihat pembukaan Undang-Undang Dasar NKRI 1945, kita


akan melihat salah satu tujuan bangsa kita yaitu “..mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia..”. Itu artinya,
negara memiliki tugas dan peran penting dalam pencerdasan kehidupan
bangsa. Yang menjadi tolak ukur maju mundurnya suatu negara adalah
sejauh mana pendidikan mendatangkan kesejahteraan bangsa, sejauh
mana pendidikan mampu membangun bangsa.
Yang dimaksud sebagai tugas negara, adalah negara sebagai ​fasilitator​,
bukan tanggung jawab secara utuh. Kita sebagai warga negara harus
berusaha dengan semaksimal mungkin agar pendidikan berdampak baik
untuk kita sendiri. Jika kita tidak berbuat apa-apa atau bahkan malah
mengabaikan, maka tidak berguna apa yang telah diusahakan oleh
negara. Oleh karena itu, Kita harus mempunyai sikap yang baik dalam
menghadapi pendidikan. Itu juga adalah sebagai tolak ukur kita sebagai
generasi penerus bangsa yang bermartabat dan berkualitas.

Kita sebagai pelajar dapat dikatakan sebagai komunitas unik di


tengah-tengah masyarakat yang memiliki kesempatan dan kemampuan
dalam menciptakan inovasi dalam pengembangan pendidikan bangsa
meskipun masih dalam proses belajar. Ini juga adalah sebuah fase
dimana fisik, kematangan pikiran, dan intelektualitas sudah mencapai
puncaknya. Dengan semua potensi dan kesempatan itu, tidak
sepantasnya kita hanya mementingkan kebutuhan masa depan kita saja,
tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa kita. Kepekaan dalam
kondisi kesejahteraan bangsa, kepekaan terhadap perbaikan struktur dan
infrastruktur, revolusi mental bangsa, peduli terhadap
kemajuan-kemajuan di berbagai aspek kenegaraan terutama pendidikan
dan teknologi.

Dalam hal ini, kita memiliki peran sebagai ​Agent of Change ​( agen
perubahan ). Kita diharapkan peka terhadap perubahan yang terjadi baik
di lingkungan kecil maupun besar dalam kenegaraan. Dengan harapan
bahwa dalam usaha ini, kita menggunakan ilmu yang dimilikinya dalam
mengadakan pembenaran. Kita juga harus turut andil dalam mengatasi
keterpurukan bangsa. pada hakikatnya kita adalah jembatan
intelektualitas yang menghubungkan konsep pemahaman dengan realitas
yang ada. Potensi-potensi yang kita miliki ini yang akan menyelesaikan
banyak masalah yang ada di masyarakat.

Sebagai ​Iron Stock (generasi penerus), kita memiliki peran menjadi


tulang punggung bangsa di masa depan, di tangan kitalah masa depan
suatu bangsa. kita diharapkan tumbuh menjadi bangsa yang baru, bangsa
yang tangguh, berakhlak mulia, bermental baik yang mampu
menggantikan generasi-generasi sebelumnya untuk memimpin roda
pemerintahan di masa mendatang. Dalam hal ini kita memiliki peran
sebagai cadangan masa depan, dimana pengetahuan dan pendidikan yang
diterima selama ada di bangku sekolah adalah modal untuk memperbaiki
negara nantinya.

Sebagai Social Control ( generasi pengontrol ), kita juga dituntut untuk


mampu mengontrol kesenjangan sosial yang terjadi di lingkungan
sekitarnya. Kembali kepada dasarnya, pendidikan bukan hanya pada
kualitas akademis saja, melainkan mampu menghasilkan generasi yang
pandai bersosialisasi dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap
lingkungan. Kita juga harus mampu melakukan kontrol terhadap
kebijakan-kebijakan pemerintah, terutama dalam hal pendidikan. Dengan
demikian komunikasi antara masyarakat, pelajar dan pemerintah dapat
berjalan dengan baik serta menghasilkan solusi dalam permasalahan
pendidikan.
Sebagai ​Moral Force ( Gerakan Moral), kita sebagai penjaga stabilitas
lingkungan masyarakat, diwajibkan untuk menjaga tata aturan yang
sudah ada sesuai dengan tradisi. Bila terjadi hal-hal yang menyimpang
dari yang seharusnya, maka kita diharapkan untuk meluruskannya sesuai
dengan norma dan aturan yang sudah berlaku di masyarakat. Oleh
karena itu, bukan saatnya lagi bagi kita untuk bersikap egois, kita harus
lebih fokus pada pengembangan nilai-nilai dalam masyarakat dan
memberi contoh yang lebih baik.

Terlebih dari itu semua, Indonesia adalah salah satu negara yang sudah
merdeka. Baik dalam bidang kedaulatan bangsa, kesejahteraan sosial
maupun pendidikan. Dimana dalam usianya yang sudah memasuki 74
tahun, Indonesia mampu menghasilkan generasi-generasi maju yang
akan memimpin roda pemerintahan negara ini di masa yang akan datang.
Ada yang sulit mengakses pendidikan, tetapi beberapa upaya sudah
dilakukan untuk membenahi, ada yang sulit memenuhi kebutuhan pokok,
namun ada saja pihak yang mengambil bagian dalam memberikan
bantuan. Walau beberapa aspek sempurna, tetapi ada juga beberapa yang
sudah terselesaikan dengan hebat. Ini Negeriku, Aku dan Bangsaku.
Indonesia Jaya. Merdeka!

Anda mungkin juga menyukai