Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Adanya berbagai penyimpangan terhadap pembangunan baik

ditingkat nasional maupun ditingkat daerah salah satu penyebabnya

adalah dikarenakan pengawasan yang lemah. Padahal pengawasan

sebagai salah satu fungsi manajemen yang sangat penting, dapat

diartikan sebagai suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang

sudah dilaksanakan, menilai dan mengoreksinya bila perlu dengan

maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang

telah ditentukan.

Pengawasan bertujuan untuk mencegah atau memperbaiki

berbagai kesalahan, penyimpangan dan penyelewengan lainnya yang

tidak sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah ditentukan. Dengan

demikian, pengawasan bukan mencari-cari kesalahan melainkan upaya

untuk menciptakan suatu kondisi agar rencana dapat terlaksana sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan. Melalui pengawasan kita dapat

mengetahui apakah tujuan yang kita tentukan telah tercapai atau ada

terjadi penyimpangan.

Dalam rangka melaksanakan pembangunan di Daerah Kabupaten

Ketapang baik pembangunan secara fisik maupun nonfisik, mental dan

spiritual merupakan pembangunan yang hendak dilaksanakan secara

1
2

komprehenship integral yang mencakup bidang-bidang politik, ekonomi,

sosial, budaya sampai kepada meningkatkan pertahanan dan keamanan

dalam rangka menuju masyarakat yang sejahtera dalam mencapai

keadilan dan kemakmuran lahir dan batin.

Adapun tujuan pembangunan baik pada tingkat Nasional maupuan

Daerah diwujudkan secara seksama dan bersama-sama antara

Pemerintah dengan masyarakat dalam rangka mencapai kesejahteraan

dan kemakmuran, karena pembangunan tersebut adalah usaha

meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Salah satu persoalan dalam pembangunan di Kabupaten

Ketapang ialah masih relatif kurangnya infrastruktur untuk transportasi

bagi masyarakat umum, mengingat luas wilayah mencapai 31.588

kilometer persegi, dimana luas daratan mencapai 92,74 persennya atau

sekitar 29.209 kilometer persegi.1

Agar pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Ketapang dapat menyentuh kehidupan masyarakat baik

secara langsung maupun tidak langsung, hendaknya diperlukan suatu

lembaga atau institusi yang melakukan pengawasan terhadap apa yang

akan, sedang maupun telah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Oleh

karena itu, peranan lembaga/institusi, pejabat/aparatur pemerintah

maupun masyarakat sangat diharapkan dalam rangka pengawasan

terhadap pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Ketapang melalui Dinas-dinas yang telah ditunjuk dalam


1
Kabupaten Ketapang dalam angka 2007: 5.
3

melaksanakan pembangunan tersebut, Agar segala aktivitas yang

dilakukan dalam melaksanakan pembangunan menjadi lebih baik, lebih

berkembang dan tidak menyimpang dari arahan serta peraturan

perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan Undang-Undang

Otonomi Daerah2.

Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas pemerintah tersebut,

maka dibentuklah Inspektorat Daerah sebagai Lembaga Teknis dalam

lingkup Pemerintahan Kabupaten Ketapang yang mempunyai tugas

membantu Bupati dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten

Ketapang dalam Bidang Pengawasan. Inspektorat Kabupaten Ketapang

mempunyai kewenangan yang luas untuk melaksanakan tugas

pengawasannya terhadap setiap aspek kegiatan, baik dibidang

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Hal ini tercermin

dalam Peraturan Bupati Kabupaten Ketapang Nomor 38 Tahun 2008

tentang Fungsi Rincian Tugas dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten

Ketapang tanggal 22 Desember 2008.

Keberadaan Inspektorat sebagai Lembaga Teknis Daerah dalam

pengawasan proyek pembangunan jalan harus jelas dan sesuai dengan


2
Undang-Undang Otonomi Daerah Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Namun, menurut berbagai kalangan Undang-
Undang ini memuat pasal-pasal yang tumpang tindih dengan timbul berbagai akses
karena kelemahannya, sehingga penerapannya cenderung berbeda menurut masing-
masing daerah. Kemudian selama perjalanan, kedua Undang-Undang tersebut diubah
dan disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang didalamnya
terkandung keinginan yang kuat dari segenap komponen bangsa untuk mewujudkan
suatu sistem Otonomi Daerah yang berdasarkan azaz desentralisasi, dekonsentrasi
dan tugas pembantuan melalui pemberian otonomi yang nyata, luas dan bertanggung
jawab.
4

tugas, fungsi dan wewenang yang telah ditetapkan dalam peraturan

daerah. Adanya faktor pendorong dan penghambat dalam pengawasan

proyek pembangunan jalan harus menjadi acuan bagi Inspektorat

Kabupaten Ketapang dalam melakukan pengawasan. Dalam Pengawasan

Proyek pembangunan jalan harus mempertimbangkan kondisi obyektif di

kabupaten Ketapang yang meliputi:

1. Kuantitas dan kualitas / kemampuan operasional aparat pengawas

atau Sumber Daya Manusia.

2. Tuntutan kebutuhan masyarakat akan peranan aparat pengawasan

di Daerah.

3. Dukungan Bupati Kabupaten Ketapang dalam bidang pengawaan

dan hasil-hasil pengawasan dana penunjang dari pemerintah

Kabupaten Ketapang.

4. Dukungan sarana dan prasarana yang memadai.

Sebagai institusi pengawasan, Inspektorat Kabupaten Ketapang

mengemban tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan

urusan pemerintahan umum, penyelenggaraan pemerintahan daerah,

kecamatan dan pemerintahan desa/kelurahan, pelaksanaan

pembangunan dan pembinaan masyarakat di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Ketapang serta pengusutan kebenaran laporan penyimpangan

atau penyalahgunaan di bidang pemerintahan, aparatur, perekonomian,

kesejahteraan, keuangan, kekayaan negara dan daerah serta


5

melaksanakan evaluasi laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

di lingkungan pemerintah Kabupaten Ketapang.

Salah satu objek pengawasan adalah pembangunan jalan. Karena

jalan merupakan sarana angkutan yang penting untuk memperlancar

kegiatan perekonomian. Dengan semakin meningkatnya usaha

pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah, maka tuntutan untuk

peningkatan pembangunan jalan sebagai usaha untuk memudahkan

mobilitas penduduk serta memperlancar arus lalu-lintas dari satu daerah

ke daerah lain. Pentingnya pembangunan jalan menjadi salah satu

program prioritas Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang, karena

dengan terbukanya isolasi daerah dan mudahnya transportasi diharapkan

pemasaran hasil-hasil di setiap daerah dapat dilakukan dengan mudah

serta mobilitas masyarakat menjadi tinggi.

Dalam rangka peningkatan kinerja, Inspektorat Kabupaten

Ketapang cenderung mengalami kendala atau hambatan, diantaranya

kurang membudayanya masalah pengawasan ditingkat para pejabat

pimpinan, kurangnya sumber daya manusia aparat Inspektorat Kabupaten

Ketapang dan kurangnya koordinasi dalam pelaksanaan pengawasan.

Sehingga pengawasan proyek pembangunan jalan dapat dikatakan

kurang optimal, dimana sebagian proyek pembangunan jalan mengalami

berbagai masalah antara lain: jalan yang tidak sesuai dengan bestek

sehingga cepat rusak, keterlambatan dalam penyelesaian jalan, kualitas

proyek pembangunan jalan yang rendah dan lain-lain.


6

Segala temuan proyek pembangunan jalan yang bermasalah

maupun tidak bermasalah yang diperoleh Inspektorat Kabupaten dari

pemeriksaan dilapangan akan dilaporkan dan dipertanggungjawabkan

kepada Bupati.

Atas dasar uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Kinerja Inspektorat Kabupaten Ketapang

Dalam Pengawasan Proyek Pembangunan Jalan Pada Tahun 2008 Di

Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat”.

1.2 Permasalahan
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka

penulis dapat mengidentifikasikan masalah, sebagai berikut :

1. Belum optimalnya Kinerja Inspektorat Kabupaten Ketapang Dalam


Pengawasan Proyek Pembangunan Jalan.
2. Sanksi yang diberikan Inspektorat Kabupaten Ketapang kepada

kontraktor yang bermasalah dalam proyek pembangunan jalan.

3. Kurangnya sumber daya manusia aparat Inspektorat Kabupaten

Ketapang.

4. Sarana dan prasarana yang mendukung Kinerja Inspektorat Kabupaten

Ketapang.

5. Dana yang dianggarkan untuk Inspektorat Kabupaten Ketapang.

6. Terbatasnya alat teknologi sebagai pendukung keberhasilan

pengawasan proyek pembangunan jalan.


7

1.2.2 Pembatasan Masalah

Penelitian yang menfokuskan pada bidang pengawasan memang

sangat luas. Agar tidak menyimpang dari maksud yang sebenarnya, untuk

itu penulis membatasi permasalahannya yaitu: Kinerja Inspektorat

Kabupaten Ketapang Dalam Pengawasan Proyek Pembangunan Jalan

Kabupaten Ketapang.

1.2.3 Perumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana Kinerja Inspektorat Kabupaten Ketapang Dalam

Pengawasan Proyek Pembangunan Jalan?

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendorong Kinerja Inspektorat

Kabupaten Ketapang Dalam Pengawasan Proyek Pembangunan Jalan?

3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat Kinerja Inspektorat

Kabupaten Ketapang Dalam Pengawasan Proyek Pembangunan Jalan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian


1.3.1 Maksud Penelitian
8

Maksud dari penelitian ini adalah untuk meneliti dan menganalisis

Kinerja Inspektorat Kabupaten Ketapang Dalam Pengawasan Proyek

Pembangunan Jalan Kabupaten Ketapang.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Kinerja Inspektorat Kabupaten Ketapang Dalam

Pengawasan Proyek Pembangunan Jalan Kabupaten Ketapang.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendorong Kinerja

Inspektorat Kabupaten Ketapang Dalam Pengawasan Proyek

Pembangunan Jalan.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat Kinerja

Inspektorat Kabupaten Ketapang dalam Pengawasan Proyek

Pembangunan Jalan.

1.4 Kegunaan Penelitian


1.4.1 Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu

pengetahuan, sehingga berguna bagi peneliti-peneliti yang akan datang

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Kinerja Inspektorat Kabupaten

Dalam Pengawasan Proyek Pembangunan Jalan.

1.4.2 Kegunaan Praktis


9

1) Untuk Penulis

Memberikan tambahan pengetahuan mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan Kinerja Inspektorat Kabupaten Dalam Pengawasan

Proyek Pembangunan Jalan.

2) Untuk Praja IPDN

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

mengembangkan wawasan berfikir bagi praja dalam

mengimplementasikan tugas dimasa yang akan datang.

3) Untuk Inspektorat Kabupaten Ketapang

a. Sebagai pertimbangan dan masukan bagi Inspektorat Kabupaten

Ketapang dalam upaya-upaya penyelesaian masalah-masalah

yang berkaitan dengan Proyek Pembangunan Jalan.

b. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten

Ketapang,khususnya Inspektorat Kabupaten Ketapang guna

penyempurnaan Kinerja Inspektorat Kabupaten Dalam

Pengawasan Proyek Pembangunan Jalan dimasa yang akan

datang.

c. Dapat Memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya

masyarakat Kabupaten Ketapang dalam melaksanakan salah satu

fungsi Pengawasan Masyarakat ( WasMas ).

4) Untuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri ( IPDN )


10

a. Sebagai bahan dalam rangka menyempurnakan pendidikan pada

Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) sebagai lembaga

pendidikan kedinasan.

b. Penelitian ini merupakan bahan referensi, apabila mengadakan

penelitian dalam masalah yang sama dengan lokasi berbeda

sehingga dapat dicapai suatu kesempurnaan dalam penelitian

berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai