Anda di halaman 1dari 6

Tugas Tutorial : ke 3

Nama : SANDRINA DEWI


NIM : 042980549
Kelas :5B
Jurusan : Adminitrasi Negara
Mata Kuliah : Hubungan Pusat dan Daerah
Tanda tangan :

No Tugas Tutorial

Pelayanan public menurut Undang-undang Nomo 25 Tahun 2009 meliputi pelayanan


barang public, jasa public, serta pelayanan administratif.
- Berikan contoh masing-masing jenis pelayanan tersebut dan bagaimanakah
1 implementasinya di Kabupaten Temanggung?
- Menurut Saudara apakah Pemerintah kabupaten Temanggung telah
melaksanakan pelayanan public yang optimal ? Jelaskan dengan menggunakan
kriteria dari Lembaga Administrasi Negara !!

Jelaskan peran pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan standar pelayanan
2
minimal !

- Jelaskan hubungan antara pembangunan dan pertumbuhan !


- Bagaimanakah hubungan pusat-daerah dalam sistem perencanaan
3 pembangunan nasional?
- Menurut Saudara apakah tujuan pembangunan jangka menengah sekarang ini
telah tercapai? Jelaskan!!

- Jelaskan urgensi pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah!!


4.
- Jelaskan jenis-jenis pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan di
Negara kita!
JAWABAN :
1.
a.
- Contoh pelayanan barang public
Pelayanan barang publik meliputi pengadaan/penyaluran barang publik, termasuk
sarana/prasarana yang ada di pemerintahan dengan menggunakan sebagian atau
seluruhnya anggaran. Pelayanan Barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai
bentuk/jenis barang yang digunakan oleh publik, misalnya jaringan telepon, penyediaan
tenaga listrik, air bersih, dan sebagainya. Adapun contoh untuk barang publik di desa
adalah pembangunan jalan desa, jembatan, bangunan gedung serba guna desa, sarana
poskamling desa, bangunan perpustakaan desa dan lain sebagainya.
- Contoh pelayanan jasa public
Pelayanan jasa publik meliputi penyediaan jasa layanan oleh pemerintah. Pelayanan
Jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan oleh
publik, misalnya pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi,
pos, dan lain sebagainya. Misalnya, pendampingan masyarakat desa untuk
pengembangan UMKM, penyediaan pemeriksaan kesehatan masyarakat kurang
mampu di desa yang difasilitasi pemerintah desa, serta kegiatan pendampingan yang
dilakukan oleh aparat desa dalam rangka meningkatkan kualitas SDM masyarakat di
wilayahnya.
- Contoh pelayanan administrative
Pelayanan administratif adalah pelayanan pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan
diatur dalam peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan perlindungan
pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan harta benda. Misalnya status
kewarganegaraan, serrtifikat kompetensi, kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu
barang dan sebagainya. Dokumen-dokumen ini antara lain kartu Tanda Penduduk
(KTP), Akte Pernikahan, Akte kelahiran, Akte Kematian, Buku Pemilik Kendaraan
Bermotor (BPKB), Surat Izin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Kendaraan Bermotor
(STNK), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Sertifikat Kepemilikan/Penguasaan Tanah
dan sebagainya. Adapun contohnya, surat pernyataan penguasaan fisik tanah yang di
tanda tangani dan diregister kepala desa hingga camat setempat, surat keterangan desa
sebagai pengantar untuk persyaratan administrasi kependudukan, administrasi
pelaporan penggunaan dana desa yang secara terbuka juga harus diumumkan
pemerintah desa, pembuatan surat keputusan pengangkatan maupun pemberhentian
perangkat desa dan lain-lain.

Bagaimanakah implementasinya di Kabupaten Temanggung?


Menurut saya terwujudnya Implementasi kebijakan penyelenggaraan pelayanan publik
di Kabupaten Temanggung sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi
yang baik: terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan peraturan
perundang- undangan; dan terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi
masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik. pelayanan publik. berasaskan :
kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan
kewajiban. partisipatif, persamaan keprofesionalan, perlakuan. keterbukaan,
akuntabilitas, fasilitas dan ketepatan waktu, serta kecepatan/kemudahan/dan
keterjangkauan pelayanan.
b. Apakah Pemerintah kabupaten Temanggung telah melaksanakan pelayanan public yang
optimal ?
Menurut saya, Pelayanan publik merupakan sebuah intervensi dari pemerintah untuk
melayani masyarakat serta memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun sampai saat ini
masih banyak masyarakat yang belum merasakan sepenuhnya pelayanan yang baik dari
pemerintah dan masih banyak keluhan dari masyarakat kepada pemerintah atas rendahnya
kualitas pelayanan yang diberikan. Pada dasarnya pelayanan publik merupakan tanggung
jawab pemerintah secara utuh kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan juga
menyejahterakan masyarakat. Contoh mengapa Kota Temanggung kurang optimal adalah
faktor SDM aparatur, organisasi birokrasi, tata laksana, pola pikir, kinerja organisasi,
budaya birokrasi, inovasi birokrasi dan teknologi informasi, perilaku birokrasi, sistem dan
strategi pelayanan, kepemimpinan yang transaksional, struktur organisasi yang adaptif,
perilaku organisasi yang koruptif, lemahnya implementasi kebijakan, belum
diterapkannya prinsip good governance dan komunikasi birokrasi. Seperti maraknya
pungutan liar, Adanya peluang lamanya jangka waktu penyelesaian layanan menjadi
peluang bagi pengguna layanan untuk mengambil jalan pintas dengan memberikan suap
kepada petugas. Dalam kondisi ini, terjadi simbiosis mutualisme, sehingga seolah tidak
ada yang dirugikan dan dilanggar. Akhirnya, budaya ini menyebar ke masyarakat, jika
mau urusan cepat agar memberikan uang tip (sogokan) kepada petugas.

2. Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar
yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara
secara minimal. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 ditegaskan bahwa
Standar Pelayanan Minimal (SPM) disusun dan diterapkan dalam rangka penyelenggaraan
urusan wajib Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kota
yang berkaitan dengan pelayanan dasar sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
SPM disusun sebagai alat Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk menjamin akses dan
mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dalam rangka penyelenggaraan
urusan wajib. SPM ditetapkan oleh Pemerintah dan diberlakukan untuk seluruh
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kota. Penerapan SPM
oleh Pemerintahan Daerah merupakan bagian dari penyelenggaraan pelayanan dasar
nasional.

3.
a. Pembangunan merupakan suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan
yang berencana, dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah
menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa. Pembangunan dalam arti
pertumbuhan. Dalam pengertian ini, pembangunan tidaklah bersifat statis, akan tetapi
dinamis, melalui tahapan-tahapan tertentu. Bagi negara kurang maju (developed), untuk
menuju ke arah itu membutuhkan sumber daya dan menghadapi tantangan yang tidak
ringan. Berikut tahap-tahap pertumbuhan yang dilalui negara modern hingga mencapai
keadaan modern :
1) Masyarakat tradisional, di mana produktivitas ekonomi masih terbatas karena
tidak mencukupinya pengembangan teknik-teknik ekonomi.
2) Pra-kondisi untuk tinggal landas, pembangunan merupakan sektor utama (deading
sector) dalam ekonomi yang secara positif mempengaruhi sektor- sektor yang lain,
peningkatan produktivitas pertanian untuk menunjang aktivitas sektor utama.
3) Tinggal landas (take off) yakni satu interval di mana bagian yang lama dari sistem
ekonomi dan hambatan terhadap pertumbuhan yang mantap akhirnya dapat diatasi
dan pertumbuhan menjadi suatu kondisi yang normal bagi seluruh sektor
masyarakat.
4) Masa menjelang kedewasaan, yaitu suatu interval yang dicirikan dengan ekonomi
bergerak maju
5) Abad konsumsi massa, yang dicirikan dengan perubahan struktural tidak lagi
terjadi secara cepat dan sektor utama bergerak ke arah barang-barang konsumsi
dan jasa.

b. Hubungan perencanaan pembangunan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah


dalam SPPN sesuai dengan prinsip yang dianut dalam negara kesatuan di mana
Pemerintah Pusat merupakan satuan pemerintah yang dominan dalam suatu negara
sedangkan Pemerintah Daerah hanya sebagai subsistem dari sistem pemerintahan
nasional. Perencanaan pembangunan nasional terdiri atas perencanaan pembangunan
yang disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga dan perencanaan pembangunan
oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. Pembangunan nasional, melipusi
pembangunan Pusat dan Daerah. Perencanaan pembangunan nasional menghasilkan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan
Rencana Pembangunan Tahunan. Rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) daerah
memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang mengacu pada RPJP nasional.
Rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) daerah merupakan penjabaran dari visi,
misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP daerah
dan memperhatikan RPJM nasional, Rencana Pembangunan Tahunan Daerah merupakan
penjabaran dari RPJM daerah dengan mengacu pada RKP. Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk
menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah,
dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat baik di
tingkat pusat maupun daerah. Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan
demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
nasional. Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu,
menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Sistem perencanaan pembangunan
nasional diselenggarakan berdasarkan asas umum penyelenggaraan negara.

c. Menurut saya belum. Visi pembangunan nasional tahun 2005-2025 sebagaimana


dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 adalah Indonesia yang
mandiri, maju, adil dan makmur. Untuk mewujudkan visi pembangunan nasional tersebut
ditempuh melalui 8 (delapan) misi pembangunan nasional. Sebagai ukuran tercapainya
visi tersebut, maka pembangunan nasional dalam 20 tahun mendatang diarahkan pada
pencapaian sasaran- sasaran pokok tertentu. Hal ini dicapai melalui pentahapan
pembangunan jangka menengah dan skala prioritas bidang-bidang tertentu. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang berisiko tidak
tercapai.
1) Imunisasi dasar lengkap itu pada 2022 63,17% dari target 2024 90%.
2) angka stunting pada balita dengan target yang harus dicapai sebesar 14% tahun
depan. Namun capaian pada 2022 masih sebesar 21,6%
3) tingkat wasting balita atau penurunan berat badan yang baru menyentuh 7,7% pada
2022. Target RPJNM 2024 sebesar 7%. Keempat, tuberkulosis yang ditargetkan 297
orang per 100 ribu penduduk pada 2024.
4) tingkat merokok pada anak yang masih di angka 9,10% per 2022. Target perokok
anak di tahun 2024 adalah sebesar 8,7%.
5) obesitas pada penduduk dewasa yang sebesar 21,8% pada 2022. Kesembilan, fasilitas
kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang diharapkan bisa menyentuh angka 100% di
tahun depan, namun baru tercapai 56,4% tahun 2022. Kesepuluh, puskesmas dengan
tenaga kesehatan sesuai standar yang baru 56,07% dari target 83%

4.
a. Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah merupakan hubungan desentralistik sesuai
dengan UUD 1945. Hubungan ini mengandung arti bahwa hubungan antara pemerintah
pusat dan daerah adalah hubungan antara dua badan hukum yang diatur dalam undang-
undang tentang desentralisasi, tidak semata- mata hubungan antara bawahan dan atasan.
Dengan demikian, pengawasan terhadap pemerintahan daerah dalam sistem pemerintahan
di Indonesia lebih ditujukan untuk memperkuat otonomi daerah, bukan untuk mengekang
ataupun membatasi. Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat
diartikan sebagai proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah
berjalan sesuai dengan rencana dai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pengawasan yang dilaksanakan oleh pemerintah terkait dengan penyelenggaraan
urusan pemerintahan.

b. Pengawasan terhadap segala tindakan Pemerintah Daerah oleh Pemerintah Pusat sejak
Otonomi Daerah diberlakukan pertama kali (UU No. 1 tahun 1945) sampai saat ini (UU
No. 23 tahun 2014), mengenal tiga macam jenis pengawasan yaitu:
• Pengawasan umum
Pengawasan umum adalah suatu jenis pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah
terhadap segala kegiatan Pemerintah Daerah untuk menjamin penyelenggaraan
Pemerintah Daerah dengan baik. Pengawasan umum terhadap Pemerintah Daerah
dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri dan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah
Pusat. Pengawasan ini juga dapat dipahami sebagai pengawasan terhadap
keseluruhan pelaksanaan tugas dan wewenang Pemerintah Daerah.
• Pengawasan preventif
Dalam pemahaman yang lebih operasional, yang dimaksud dengan pengawasan
preventif adalah pengawasan terhadap pemerintahan daerah agar pemerintah daerah
tidak menetapkan kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan umum dan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau peraturan perundang-
undangan lainnya. Pengawasan jenis ini mengandung prinsip bahwa Peraturan
Daerah dan Keputusan Kepala Daerah mengenai pokok tertentu baru berlaku setelah
ada pengesahan pejabat yang berwenang. Pejabat yang berwenang dalam hal ini
adalah Menteri Dalam Negeri bagi Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah,
Provinsi dan Gubernur bagi Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah
Kabupaten/Kota.
• Pengawasan represif
Dalam konsep otonomi daerah, jenis pengawasan ini dipahami sebagai pengawasan
yang berupa penangguhan atau pembatalan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan
daerah baik berupa Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Keputusan DPRD
maupun Keputusan Pimpinan DPRD dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah. Pengawasan ini dilakukan dalam konteks jika peraturan yang dibuat tersebut
dinilai bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi, dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya. Kepentingan
umum yang dimaksud adalah kepentingan masyarakat luas yang mencakup hal-hal
yang berkaitan dengan kepatutan atau kebiasaan yang berlaku di suatu derah seperti
norma agama, adat istiadat, budaya serta susila serta hal-hal yang membebani
masyarakat dan menimbulkan biaya ekonomi tinggi.

Anda mungkin juga menyukai