No Tugas Tutorial
Jelaskan peran pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan standar pelayanan
2
minimal !
2. Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar
yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara
secara minimal. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 ditegaskan bahwa
Standar Pelayanan Minimal (SPM) disusun dan diterapkan dalam rangka penyelenggaraan
urusan wajib Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kota
yang berkaitan dengan pelayanan dasar sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
SPM disusun sebagai alat Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk menjamin akses dan
mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dalam rangka penyelenggaraan
urusan wajib. SPM ditetapkan oleh Pemerintah dan diberlakukan untuk seluruh
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kota. Penerapan SPM
oleh Pemerintahan Daerah merupakan bagian dari penyelenggaraan pelayanan dasar
nasional.
3.
a. Pembangunan merupakan suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan
yang berencana, dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah
menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa. Pembangunan dalam arti
pertumbuhan. Dalam pengertian ini, pembangunan tidaklah bersifat statis, akan tetapi
dinamis, melalui tahapan-tahapan tertentu. Bagi negara kurang maju (developed), untuk
menuju ke arah itu membutuhkan sumber daya dan menghadapi tantangan yang tidak
ringan. Berikut tahap-tahap pertumbuhan yang dilalui negara modern hingga mencapai
keadaan modern :
1) Masyarakat tradisional, di mana produktivitas ekonomi masih terbatas karena
tidak mencukupinya pengembangan teknik-teknik ekonomi.
2) Pra-kondisi untuk tinggal landas, pembangunan merupakan sektor utama (deading
sector) dalam ekonomi yang secara positif mempengaruhi sektor- sektor yang lain,
peningkatan produktivitas pertanian untuk menunjang aktivitas sektor utama.
3) Tinggal landas (take off) yakni satu interval di mana bagian yang lama dari sistem
ekonomi dan hambatan terhadap pertumbuhan yang mantap akhirnya dapat diatasi
dan pertumbuhan menjadi suatu kondisi yang normal bagi seluruh sektor
masyarakat.
4) Masa menjelang kedewasaan, yaitu suatu interval yang dicirikan dengan ekonomi
bergerak maju
5) Abad konsumsi massa, yang dicirikan dengan perubahan struktural tidak lagi
terjadi secara cepat dan sektor utama bergerak ke arah barang-barang konsumsi
dan jasa.
4.
a. Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah merupakan hubungan desentralistik sesuai
dengan UUD 1945. Hubungan ini mengandung arti bahwa hubungan antara pemerintah
pusat dan daerah adalah hubungan antara dua badan hukum yang diatur dalam undang-
undang tentang desentralisasi, tidak semata- mata hubungan antara bawahan dan atasan.
Dengan demikian, pengawasan terhadap pemerintahan daerah dalam sistem pemerintahan
di Indonesia lebih ditujukan untuk memperkuat otonomi daerah, bukan untuk mengekang
ataupun membatasi. Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat
diartikan sebagai proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah
berjalan sesuai dengan rencana dai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pengawasan yang dilaksanakan oleh pemerintah terkait dengan penyelenggaraan
urusan pemerintahan.
b. Pengawasan terhadap segala tindakan Pemerintah Daerah oleh Pemerintah Pusat sejak
Otonomi Daerah diberlakukan pertama kali (UU No. 1 tahun 1945) sampai saat ini (UU
No. 23 tahun 2014), mengenal tiga macam jenis pengawasan yaitu:
• Pengawasan umum
Pengawasan umum adalah suatu jenis pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah
terhadap segala kegiatan Pemerintah Daerah untuk menjamin penyelenggaraan
Pemerintah Daerah dengan baik. Pengawasan umum terhadap Pemerintah Daerah
dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri dan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah
Pusat. Pengawasan ini juga dapat dipahami sebagai pengawasan terhadap
keseluruhan pelaksanaan tugas dan wewenang Pemerintah Daerah.
• Pengawasan preventif
Dalam pemahaman yang lebih operasional, yang dimaksud dengan pengawasan
preventif adalah pengawasan terhadap pemerintahan daerah agar pemerintah daerah
tidak menetapkan kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan umum dan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau peraturan perundang-
undangan lainnya. Pengawasan jenis ini mengandung prinsip bahwa Peraturan
Daerah dan Keputusan Kepala Daerah mengenai pokok tertentu baru berlaku setelah
ada pengesahan pejabat yang berwenang. Pejabat yang berwenang dalam hal ini
adalah Menteri Dalam Negeri bagi Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah,
Provinsi dan Gubernur bagi Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah
Kabupaten/Kota.
• Pengawasan represif
Dalam konsep otonomi daerah, jenis pengawasan ini dipahami sebagai pengawasan
yang berupa penangguhan atau pembatalan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan
daerah baik berupa Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Keputusan DPRD
maupun Keputusan Pimpinan DPRD dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah. Pengawasan ini dilakukan dalam konteks jika peraturan yang dibuat tersebut
dinilai bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi, dan/atau peraturan perundang-undangan lainnya. Kepentingan
umum yang dimaksud adalah kepentingan masyarakat luas yang mencakup hal-hal
yang berkaitan dengan kepatutan atau kebiasaan yang berlaku di suatu derah seperti
norma agama, adat istiadat, budaya serta susila serta hal-hal yang membebani
masyarakat dan menimbulkan biaya ekonomi tinggi.