Anda di halaman 1dari 10

PENGKAJIAN RESEP, CALCULATION, COMPOUNDING AND

DISPENSING

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok kapita selekta kefarmasian


Disusun oleh :
Kelompok 2 (FA2)
Adila Auliah Tazqiyyah 201FF05060
Dwi Aprilianti 201FF05069
Ika Wahyuni 201FF05072
Jannah Ummahatul Jauziyah 201FF05074
Kezia Sabathiana 201FF05076
Lainur Ariva 201FF05078
Mardy Rezha 201FF05083
Nurfitria Saiful 201FF05086
Pajar Sidik 201FF05088
Ria Fitri Wahyuni 201FF05090
Ruri Ayudya Hapsari 201FF05093
Rizqa Fauziyah Fadhilah 201FF05092
Tiffany Laraswati 201FF05053
Thiara Restu Anugerah 201FF05096
Yopa Nurlaela Aepita 201FF05058
Yogi Prawita Pratama 201FF05097
Zamzam Alfauzan 201FF05098

Universitas Bhakti Kencana


Fakultas Farmasi
Program Studi Apoteker
Bandung
2020
PENGKAJIAN RESEP

A. Pengkajian Resep

1. Pengkajian Administratif
No. Uraian Pada resep
Inscription
Ada
1 Nama dokter
dr. Fauzi Dahlan, Sp.PD
Ada
2 SIP dokter
SIP : 445/3489-Dinkes/165-SIP-I-Dsp/V/06
Ada
3 Alamat dokter
Jl. Dr.Eijckman no. 45 Bandung
Ada
4 Nomor telepon
Telp.(022)3456781
Ada
5 Tempat, tanggal penulisan resep
Bandung, 23 Agustus 2019
Invocatio
Tanda resep diawal penulisan
6 Ada
resep (R/)
Prescriptio/Ordonatio
Ada
7 Nama Obat
Bisoprolol, Amlodipine, Analsik
Ada
8 Kekuatan obat Bisoprolol 5 mg, Amlodipine 5 mg,
Analsik
Ada
9 Jumlah obat Bisoprolol 5 mg 10 tablet, Amlodipine 5
mg 10 tablet, Analsik 15 tablet
Signatura
Ada
10 Nama Pasien
Tn. Johan
Ada
11 Jenis Kelamin
(laki-laki)
Ada
12 Umur Pasien
50 tahun
13 Berat Badan Tidak Ada
Ada
14 Alamat Pasien
: Jl. Pasteur No. 75 Bdg.
Ada
Bisoprolol 5 mg : 1xsehari 1 tab Pagi hari
15 Aturan Pakai Obat Amlodipine 5 mg : 1xsehari 1 tab Malam
hari
Analsik : 3xsehari 1 tab
16 Iter/Tanda Lain Tidak Ada
Subscriptio
17 Tanda Tangan/ParafDokter Tidak Ada

2. Pengkajian Farmasetik
Nama Obat Kajian Farmasetik

Bisoprolol 5 mg (Obat Keras) Zat aktif : Bisoprolol 5 mg


Bentuk sediaan : Tablet
Kekuatan : 500mcg
Dosis Maksimal : <20mg/hari
Dosis Dalam Resep : 5 mg
Stabilitas : Stabil pada suhu ruangan serta
terhindar dari udara lembap dan
sinar matahari langsung
Kompatibilitas :
Amlodipine 5 mg Zat aktif : Amlodipine 5 mg
Bentuk sediaan : Tablet
Kekuatan : 500 mcg
Dosis Maksimal : 10 mg/hari
Dosis Dalam Resep : 5 mg
Stabilitas : Stabil pada suhu ruangan dan
wadah tahan cahaya pada 15-
30ºC
Kompatibilitas :

Analsik Zat aktif : Metampiron dan Diazepam


Bentuk sediaan : Tablet
Kekuatan : Metampiron 500 mg dan
Diazepam 2 mg
Dosis Maksimal : 4 tablet/hari
Dosis Dalam Resep : 3xsehari 1 tab
Stabilitas : Stabil pada suhu ruangan.
Jauhkan dari paparan sinar
matahari langsung dan
tempat yang lembab.
Kompatibilitas :

3. Pengkajian Klinis
 Bisoprolol
Indikasi : Hipertensi dan angina, gagal jantung kronik
Dosis : Hipertensi dan angina. Satu tablet 5 mg sehari
sekali pada pagi hari sebelum atau sesudah
makan. Dalam kasus sedang/tidak terlalu berat,
satu tablet sehari mungkin cukup. Kebanyakan
kasus dapat terkontrol dengan pemberian 2
tablet/hari (10 mg), kecuali pada sejumlah kecil
kasus memerlukan dosis 4 tablet/hari (20 mg).
Pada pasien dengan disfungsi ginjal atau
disfungsi hati berat, maksimum dosis per hari
adalah 2 tablet/hari (10 mg);
Gagal Jantung Kronik (CHF). 1,25 mg sehari
sekali untuk satu minggu, jika dapat ditoleransi
dengan baik dapat ditingkatkan menjadi 2,5 mg
sehari sekali untuk minggu berikutnya, jika dapat
ditoleransi dengan baik dapat ditingkatkan
menjadi 3,75 mg sehari sekali untuk minggu
berikutnya, jika dapat ditoleransi dengan baik
dapat ditingkatkan menjadi 5 mg sehari sekali
untuk 4 minggu berikutnya, jika dapat ditoleransi
dengan baik dapat ditingkatkan menjadi 7,5 mg
sehari sekali untuk 4 minggu berikutnya, jika
dapat ditoleransi dengan baik dapat ditingkatkan
menjadi 10 mg sehari sekali untuk terapi
pemeliharaan. Setelah pemberian awal 1,25 mg,
pasien harus diamati selama lebih kurang 4 jam
(terutama berkaitan dengan tekanan darah, detak
jantung, gangguan konduksi, tanda-tanda
memburuknya gagal jantung).
Perhatian : Gangguan fungsi hati, hamil, menyusui, lansia,
anak-anak
Reaksi obat merugikan : 10% mengalami edema dan edema pulmonary; 1-
(efek samping) 10% mengalami sakit kepala, kelelahan, pilitasi,
pusing, mual, kemerah-merahan, nyeri abdomal,
somnolance, gangguan seksual pria, kantuk,
priuritus, ruam kulit, kram otot, lemah otot;
Laporan post marketing terjadi gangguan
ekstrapiramidal
Kontraindikasi : Kontraindikasi bisoprolol untuk syok
kardiogenik, gagal jantung tidak stabil, sick sinus
syndrome, blok nodus sinoatrial (SA), blok
atrioventrikular derajat 2 atau 3, asidosis
metabolik, penyakit arteri perifer berat, penyakit
paru obstruktif kronis (PPOK), asma berat, dan
phaeochromocytoma yang tidak diobati
Interaksi obat : Interaksi dengan antiaritmia kelas I (misal
propafenone, quinidine, disopyramide) dapat
meningkatkan efek inotropik negatif dan
mempengaruhi waktu konduksi nodus
atrioventrikular. Konsumsi bersamaan dengan
obat penekan katekolamin (misal guanthidine,
reserpine) dapat meningkatkan aktivitas simpatis
berlebihan. Konsumsi bersamaan digitalis
glikosida meningkatkan risiko bradikardia karena
kedua obat ini memperlambat konduksi
atrioventricular dan menurunkan laju jantung.
Hindari kombinasi bisoprolol dengan
methacholine, floctafenine, ceritinib dan
sultopride. Kombinasi dengan methacholine
meningkatkan efek samping atau efek toksik
methacholine. Kombinasi bisoprolol dengan
floctafenine dapat meningktakan reaksi risiko
hipotensi dan syok. Kombinasi dengan sultopride
akan meningkatkan risiko aritmia ventrikular.
Bisoprolol berinteraksi dengan ceritinib
mengakibatkan peningkatan efek bradikardi
akibat ceritinib. Kombinasi dengan sultopride
meningkatkan risiko aritmia ventrikular.
Mekanisme kerja : Bisoprolol bekerja menghambat reseptor
adrenergik β1 kardioselektif. Hambatan terhadap
reseptor ini akan secara signifikan menurunkan
laju jantung, meningkatkan waktu pemulihan
nodus sinus, memperpanjang periode refrakter
nodus atrioventrikular (AV), memperpanjang
waktu konduksi nodus AV. Data menunjukkan
pada penggunaan bisoprolol ≥20 mg dapat timbul
efek inhibisi terhadap β2-adrenoceptor.
Bisoprolol juga memiliki efek antihipertensi
sehingga dapat digunakan untuk
penanganan hipertensi. Efek antihipertensi ini
terjadi melalui mekanisme penurunan curah
jantung dan inhibisi pengeluaran renin oleh ginjal

(http://pionas.pom.go.id/monografi/bisoprolol-fumarat)

 Amlodipin
Indikasi : Pengobatan hipertensi, angina pektoris stabil
kronik, angina vasospastik (angina prinzmetal atau
angina varian)
Dosis : Awal: sehari 1 kali 5 mg : maks sehari 2 kali 10
mg;
Pasien lansia atau pasien dengan gangguan fungsi
hati berat sehari 1 kali 2,5 mg;
Angina stabil kronik, angina vasoplastik
sehari satu kali 5-10 mg.
Aturan pakai dan lama : Awal: 1 kali 1 tablet sehari : maks 2 kali 1 tablet
pemberian sehari;
Pasien lansia atau pasien dengan gangguan fungsi
hati berat satu kali setengah tablet sehari;
Angina stabil kronik, angina vasoplastik 1-2 kali
satu tablet sehari.
Perhatian : Gangguan fungsi hati, hamil, menyusui, lansia,
anak-anak
Reaksi obat merugikan : 10% mengalami edema dan edema pulmonary; 1-
(efek samping) 10% mengalami sakit kepala, kelelahan, pilitasi,
pusing, mual, kemerah-merahan, nyeri abdomal,
somnolance, gangguan seksual pria, kantuk,
priuritus, ruam kulit, kram otot, lemah otot.
Laporan post marketing terjadi gangguan
ekstrapiramidal
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap amlodipin atau syok
kardiogenik, stenosis aorta berat, angina pectoris
tidak stabil, infark miokard akut, gipotensi berat,
gangguan hati berat. Kontaindikasi dengan
dantrolene yang dapat meningkatkan toksisitas
satu sama lain.
Interaksi obat : Interaksi serius terjadi pada pemberian diltiazem,
idelalisib, ivacaftor, nefazodone, pirfenidone,
simvastatin, dll
Mekanisme kerja : Menghambat transmembran masuknya ion
kalsium ekstraseluler melintasi membran sel
miokard dan sel otot polos pembuluh darah tanpa
mengubah konsentrasi kalsium serum;
penghambatan konsentrasi kardiak dan sel otot
polospembuluh darah ini, dengan cara
mendilatasi saluran pembuluh darah dan arteri
sistemik.

(ISO Vol. 45, 2011; Medscape, 2015)

 Analsik
Indikasi : Analsik adalah obat pereda nyeri yang
mengandung 2 kombinasi zat aktif
Dosis : 1 kaplet, bila nyeri belum hilang lanjutkan 1 kaplet tiap 6-8
jam, maksimum 4 kaplet sehari
Perhatian : Hindari penggunaan jangka lama karena menimbulkan
kelemahan otot.
Hati-hati pada penderita yang pernah mengalami gangguan
pembentukan darah/kelainan darah, gangguan fungsi hati atau
ginjal.
Reaksi obat merugikan : Dapat menimbulkan agranulositosis
(efek samping) Reaksi hipersensitivitas, reaksi pada kulit, ngantuk, pusing,
lelah yang berlebihan, konstipasi, depresi, diplopia, hipotensi,
mual, tremor, retensi urin, vertigo
Kontraindikasi : Pada penderita yang hipersensitivitas terhadap Methampyron
dan Diazepam.
Bayi di bawah 1 bulan atau dengan berat badan di bawah 5 kg,
wanita hamildan menyusui
Penderita dengan tekanan darah lebih rendah dari 100 mmHg
Glaukoma sudut sempit, keadaan psikosis akut
Interaksi obat : Obat-obatan NSAID lain (aspirin atau
ibuprofen), obat pengencer darah (warfarin),
obat penyakit autoimun (ciclosporin atau
methotrexate), obat diuretik, obat antidepresan
(lithium, citalopram, atau fluoxetine).
Mekanisme kerja : Menghambat produksi zat tertentu yang menyebabkan
peradangan dalam tubuh

(Drugs.com, 2015 dan Medscape, 2015).

 Tidak ada duplikasi pada resep ini


 Tidak ada interaksi obat yang ditemukan antara amlodipin, diazepam, dan analsik.
Hitung DM, Jumlah Obat, Pembuatan

A. Perhitungan Dosis
1. DM Luminal
DM untuk umur 10 tahun
10
DM 1 kali = x 300 mg
20
= 150 mg
10
DM 1 hari = x 600 mg
20
= 300 mg
Persentase dosis luminal terhadap DM nya
10mg
Dosis 1 kali = x 100%
150 mg
= 6,67%
3 x 10mg
Dosis 1 hari = x 100%
300mg
= 10 %
2. DM CTM
DM untuk umur 10 tahun
DM 1 kali =-
10
DM 1 hari = x 40 mg
20
= 20 mg
Persentase dosis CTM terhadap DM nya
Dosis 1 kali =-
3 x 2 mg
Dosis 1 hari = x 100%
20mg
= 30 %
B. Perhitungan Kebutuhan Tablet
1. Tablet Parasetamol
Tablet yang tersedia = 500 mg
Tablet dalam resep = 250 mg
Total pulveres = 15
250 mg
Tablet yang dibutuhkan = × 15 = 7,5 tablet parasetamol
500 mg
2. Tablet Luminal
Tablet yang tersedia = 30 mg
Tablet dalam resep = 10 mg
Total pulveres = 15
10 mg
Tablet yang dibutuhkan = × 15 = 5 tablet luminal
30 mg
3. Tablet CTM
Tablet yang tersedia = 4 mg
Tablet dalam resep = 2 mg
Total pulveres = 15
2 mg
Tablet yang dibutuhkan = × 15 = 7,5 tablet CTM
4 mg

C. Pembuatan
 Penimbangan Bahan
No. Nama Bahan Jumlah bahan Jumlah bahan (15 bungkus pulv)
(1 bungkus pulv)
1. Paracetamol 250 mg 250 × 15 = 3750 mg = 3,75 g
2. Luminal 10 mg 10 × 15 = 150 mg = 0,15 g
3. CTM 2 mg 2 × 15 = 30 mg = 0,03 g

 Cara Kerja:
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Diambil zat sesuai dengan perhitungan bahan:
o Parasetamol sebanyak 7,5 tablet
o Luminal sebanyak 5 tablet
o CTM sebanyak 7,5 tablet
3. Digerus masing-masing bahan tersebut di dalam mortir terpisah
4. Kemudian dicampur ketiganya dan digerus hingga homogen.
5. Serbuk yang telah homogen dikeluarkan dari dalam mortir, kemudian dibuat menjadi
15 bagian sama rata.
6. Serbuk dibungkus menggunakan kertas perkamen dan dimasukkan kedalam wadah
(sak obat).
7. Terakhir diberi etiket putih (untuk pemakaian dalam).

Anda mungkin juga menyukai