Anda di halaman 1dari 1

Kelompok 13

Nama anggota:
1. Ayu Pradnya Paramita (1908551040)
2. Ni Wayan Sukma Pramitha Sari (1908551041)
3. Ni Kd Rintan Listiani Ekayanti (1908551042)

PP No. 51 Tahun 2009 Pasal 23 dan Pasal 24

Berdasarkan pasal 23 PP NO 51 Tahun 2009,  dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian


seorang Apoteker diharuskan menetapkan standar prosedur operasional. Standar prosedur
operasional ini perlu secara berkala ditinjau kembali dan disesuaikan dengan tata 
urutan dalam melakukan pekerjaan kefarmasian sesuai perkembangan ilmu pengetahuan.
Standar Prosedur Operasional (SPO) ini, antara lain:
a. SPO penyediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
b. SPO Pelayanan Farmasi Klinik
c. SPO higiene dan sanitasi
d. SPO tata kelola dan administrasi, dan
e. SPO lain-lain

Sehingga berdasarkan pasal ini, seorang Apoteker harus mampu memberikan pelayanan
kefarmasian yang baik dan bermutu kepada pasien sesuai dengan SPO.

Pasal 24 PP No. 51 Tahun 2009, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang
Apoteker pada pelaksanaan pelayanan kefarmasian, diantaranya: dapat mengangkat
seorang apoteker pendamping yang memiliki SIPA, dapat mengganti obat dengan merek
dagang atau obat generik lainnya selama zat aktifnya sama dan sesuai atau persetujuan
dokter serta pasien. Selain itu, seorang apoteker dapat memberikan obat yang termasuk
golongan obat keras, psikotropika, dan narkotika sesuai dengan resep dokter dan peraturan
yang berlaku kepada pasien / masyarakat bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai