Anda di halaman 1dari 26

Halaman |1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah krisis moneter yang dialami Indonesia sedikit mereda, pasar modal

dan pasar uang mulai bergerak cukup dinamis seiring dengan meningkatnya

aliran  dana yang masuk ke negeri ini. Perkembangan ini memacu para investor

dan pelaku pasar untuk lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih dan

menanamkan uangnya pada instrumen-instrumen investasi di pasar modal dan

pasar uang. Saham dan obligasi sebagai instrumen yang paling populer di pasar

modal merupakan salah satu alternative investasi bagi para investor.  Untuk

menghimpun dana masyarakat, pemerintah Indonesia juga menawarkan

obligasi jangka panjang. Sedangkan instrumen pasar uang yang cenderung

berjangka waktu pendek terdapat Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan surat

berharga lainnya seperti commercial paper. Dalam hal investasi, para investor 

menginginkan tingkat pengembalian tertentu atas sejumlah risiko tertentu yang

ditanggungnya. Saham umumnya menawarkan tingkat pengembalian yang

relatif lebih tinggi daripada obligasi. Pada  return yang tinggi ini juga melekat

adanya tingkat risiko yang relatif tinggi, dimana untuk saham tidak terdapat

adanya janji pembayaran dividen setiap periode dan harga yang relatif

ditentukan oleh pergerakan pasar modal. Investor yang risk-averse, atau tidak

menyukai risiko, cenderung lebih suka berinvestasi di Sertifikat Bank


Halaman |2

Indonesia (SBI) yang menjanjikan tingkat risiko dan pengembalian yang relatif

lebih rendah.

Keinginan investor untuk melindungi dirinya dari adanya resiko investasi

di pasar modal dapat diakomodasikan dengan adanya sekuritas derivatif,

seperti futures/forwards dan  options. Instrumen derivatif ini sebagai inovasi

baru di pasar modal yang perannya sangat diperhatikan. Instrumen derivatif

bukan sebuah klaim atas arus pendapatan seperti layaknya saham dan obligasi.

Sebaliknya, instrumen derivatif merupakan kontrak perjanjian antara dua pihak

untuk menjual atau membeli sejumlah barang (baik itu aktiva finansial maupun

komoditas) pada tanggal tertentu di masa datang dengan harga yang telah

disepakati saat ini. Dua jenis instrumen derivatif adalah option contract

(kontrak opsi) dan futures/forward contract.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada

makalah ini adalah :

1. Apa itu obligasi ?

2. Apa sajakah karakteristik obligasi dan jenis-jenis obligasi ?

3. Apa itu Option (Opsi) dan apa saja jenis-jenis opsi ?

4. Bagaimana kah terminologi opsi dan mekanisme perdagangannya ?

5. Apa itu Future ?


Halaman |3

C. Tujuan Makalah

Tujuan pembuatan makalah ini yang terutama adalah untuk menyelesaikan

mata kuliah Teori Pasar Modal. Dan tentu saja bertujuan untuk lebih

mengetahui mengenai apa itu obligasi, opsi serta future.


Halaman |4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Obligasi

Obligasi adalah surat tanda bukti bahwa investor pemegang obligasi

memberikan pinjaman utang bagi emiten penerbit obligasi. Oleh karena itu,

emiten obligasi akan memberikan kompensasi bagi investor pemegang

obligasi, berupa kupon yang dibayarkan secara periodik terhadap investor.

Dengan demikian, obligasi bisa dikatakan sebagai salah satu instrumen pasar

modal yang memberikan pendapatan tetap bagi pemegangnya. Perusahaan

penerbit obligasi berkewajiban untuk membayarkan bunga dalam jumlah

tertentu secara periodik selama obligasi tersebut belum jatuh tempo, dan juga

melakukan pembayaran kembali nilai prinsipal obligasi tersebut pada saat jatuh

tempo yang telah di tentukan.

Secara umum, karateristik obligasi dapat dilihat dari beberapa hal sebagai

berikut :

1. Nilai intristik

Nilai intristik suatu obligasi adalah nilai teoritis dari suatu obligasi.

Nilai intristik bisa diperoleh dari hasil estimasi nilai saat ini dari semua

aliran kas obligasi di masa yang akan datang.

2. Tipe Penerbitnya

Obligasi dapat mempunyai tipe jaminan dan urutan klaim yang

berbeda-beda. Estimasi bisa menerbitkan obligasi dengan menggunakan


Halaman |5

jaminan aset riil tertentu yang dimiliki perusahaan atau pun tanpa

menggunakan jaminan. Obligasi tanpa jaminan umumnya diterbitkan oleh

perusahaan-perusahaan yang sudah mempunyai kredibilitas baik.

3. Bond Indentures

Indentures adalah dokumen legal yang memuat hak-hak pemegang

obligasi maupun emiten obligasi. Dokumen tersebut akan memuat

spesifikasi tertentu seperti waktu jatuh tempo obligasi, waktu pembayaran

bunga dan pembatasan pemberian deviden bagi para pemegang saham

perusahaan.

4. Call Provision

Call provision adalah hak emiten obligasi untuk melunasi obligasi

sebelum waktu jatuh tempo. Call provision akan dilaksanakan oleh emiten

jika tingkat suku bunga pasar di bawah tingkat kupon obligasi. Hal ini

dilakukan untuk mengurangi biaya modal perusahaan, akibat kewajiban

membayar bunga di atas bunga pasar yang berlaku.

B. Jenis-jenis Obligasi

Ada beberapa jenis obligasi yang biasanya diperdagangkan dipasar, dan

masing-masing jenis obligasi tersebut mempunyai karateristik yang berbeda

satu dengan yang lainnya :

1. Obligasi dengan jaminan adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan

dengan menggunakan jaminan suatu aset riil.


Halaman |6

2. Obligasi tanpa jaminan adalah obligasi yang diterbitkan tanpa

menggunakan suatu jaminan aset riil tertentu.

3. Obligasi konversi, merupakan obligasi yang memberikan hak kepada

pemegangnya untuk mengkonversikan obligasi tersebut dengan sejumlah

saham perusahaan pada harga yang telah ditetapkan, sehingga pemegang

obligasi mempunyai kesempatan untuk memperoleh capital gain.

4. Obligasi yang disertai warrant, maka pemegang obligasi mempunyai hak

untuk membeli saham perusahaan pada harga yang telah ditentukan.

5. Obligasi tanpa kupon adalah obligasi yang tidak memberikan pembayaran

bunga.

6. Obligasi dengan tingkat bunga mengambang adalah obligasi yang

memberikan tingkat bunga yang besarnya disesuaikan dengan fluktuasi

tingkat bunga pasar yang berlaku.

7. Putable Bond adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang

obligasi untuk menerima pelunasan obligasi sesuai dengan nilai par

sebelum waktu jatuh tempo.

8. Junk Bond adalah obligasi yang memberikan tingkat keuntungan (kupon)

yang tinggi, tetapi juga mengandung resiko yang sangat tinggi pula.

C. Yield Obligasi

Dalam obligasi ada dua istilah obligasi yang terkait dengan karateristik

pendapatan suatu obligasi, yaitu Yield obligasi dan bunga obligasi. Bunga

obligasi dapat diartikan sebagai harta atau imbalan yang dibayarkan oleh pihak
Halaman |7

yang meminjam dana, (penerbit obligasi) kepada pihak yang memberikan

pinjaman dana, atau investor obligasi, sebagai kompensasi atas kesediaan

investor obligasi meminjamkan dana nya bagi perusahaan emiten obligasi.

Bunga juga disebut sebagai kupon obligasi yang biasanya sudah ditentukan

besarnya pada saat obligasi diterbitkan oleh emiten, dan tingkat bunga/kupon

obligasi ini biasanya juga akan tetap hingga obligasi tersebut dilunasi (jatuh

tempo).

Tingkat bunga obligasi dipengaruhi oleh besarnya permintaan dan

penawaran atas dana yang akan di investasikan dalam obligasi, sehingga

tingkat bunga obligasi bisa berbeda-beda untuk obligasi yang berbeda yang

disebabkan oleh dua faktor : (1) waktu jatuh temponya suatu obligasi dan (2)

premi resiko obligasi.

Sedangkan Yield obligasi merupakan ukuran pendapatan obligasi yang

akan diterima investor, yang cenderung bersifat tidak tetap. Yield obligasi tidak

bersifat tetap, sebagaimana layaknya bunga (kupon) obligasi, karena Yield

obligasi akan sangat terkait dengan tingkat return yang diisyaratkan investor.

Ada beberapa ukuran Yield obligasi yang dapat digunakan oleh investor

yaitu :

1. Nominal Yield adalah tingkat kupon yang diberikan oleh globalisasi.

2. Current Yield, rasio tingkat bunga obligasi terhadap harga pasar dari

obligasi tersebut. Current Yield dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut ini :

CY = Ci/Pm
Halaman |8

Dimana :

CY = current Yield obligasi

Ci = pembayaran kupon per tahun untuk obligasi untuk i

Pm = harga pasar obligasi

3. Yield to maturity, dapat diartikan sebagai tingkat return majemuk yang

akan diterima investor jika membeli obligasi pada harga pasar saat ini dan

menahan obligasi tersebut sampai jatuh tempo.

4. Yield to call, adalah yield yang diperoleh pda obligasi yang bisa dibeli

kembali (callable). Obligasi yang callable berarti emiten bisa melunasi

atau membeli kembali obligasi yang telah diterbitkannya dari tangan

investor yang memegang obligasi tersebut.

5. Realized yield adalah tingkat return yang diharapkan investor dari sebuah

obligasi, jika obligasi tersebut dijual kembali oleh investor sebelum waktu

jatuh temponya.

Nilai instrinsik suatu obligasi akan sama dengan nilai sekarang dari aliran

kas yang diharapkan dari obligasi tersebut. Dengan demikian sesuai dengan

prinsip perhitungan nilai sekarang (present value), nilai atau harga obligasi bisa

diketahui dengan mendisikontokan semua aliran kas yang berasal dari

pembayaran kupon obligasi, ditambah pelunasan obligasi sebesar nilai par yang

akan diterima pada saat jatuh tempo, dengan Yield yang disyaratkan oleh

investor.
Halaman |9

Dengan mengetahui besardan waktu pembayaran kupon. Nilai par serta

tingkat bunga di isyaratkan, maka kita dapat menentukan nilai atau harga

obligasi dengan cara :

1. Menentukan nilai sekarang dari pendapatan kupon yang diperoleh setiap

tahun.

2. Menentukan nilai sekarang dari nilai par yang akan diperoleh pada saat

obligasi jatuh tempo.

3. Menjumlahkan nilai sekarang dari pendapatan kupon (1) dan nilai par (2).

D. Opsi

Option atau opsi adalah suatu perjanjian kontrak antara penjual opsi

dengan pembeli opsi, dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu

kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada

waktu dan harga yang telah ditetapkan. Pihak-pihak yang terlibat dalam opsi

adalah para investor dengan investor lainnya, sehingga perusahaan yang

merupakan emiten dari saham yang dijadikan patokan tersebut tidak

mempunyai kepentingan dalam transaksi opsi tersebut. Emiten saham

bersangkutan tidak bertanggung jawab terhadap pembuatan, pelaksanaan

kontrak opsi. Dalam prateknya, jenis sekuritas yang bisa dijadikan patokan

dalam opsi tidak hanya saham saja tetapi bisa berbentuk yang lainnya, seperti

indeks pasar.
H a l a m a n | 10

E. Jenis-jenis Option / Opsi

Terdapat beberapa kategori untuk membedakan jenis option yang ada saat

ini. Apabila dilihat dari jenis hak yang dimiliki oleh pemegang option maka

option dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Call Option yang memberikan hak membeli sesuatu kepada pemegangnya.

Opsi beli, atau yang lebih dikenal dengan istilah call option, adalah suatu

hak untuk membeli sebuah asset pada harga kesepakatan (strike price) dan

dalam jangka waktu tertentu yang disepakati—baik pada akhir masa jatuh

tempo ataupun di antara tenggang waktu masa sebelum jatuh tempo. Pada

opsi beli ini terdapat 2 pihak yang disebut :

i) Pembeli opsi beli atau biasa disebut call option buyer atau juga long

call.

ii) Penjual opsi beli atau biasa juga disebut call option seller atau juga

short call

2. Put Option yang memberikan hak menjual sesuatu kepada pemegangnya.

Opsi jual, atau yang lebih dikenal dengan istilah put option, adalah suatu

hak untuk menjual sebuah asset pada harga kesepakatan (strike price) dan

dalam jangka waktu tertentu yang disepakati—baik pada akhir masa jatuh

tempo ataupun di antara tenggang waktu masa sebelum jatuh tempo. Pada

opsi jual ini juga terdapat 2 pihak yang disebut :

i) Pembeli opsi jual atau biasa disebut put option buyer atau juga long

put.
H a l a m a n | 11

ii) Penjual opsi jual atau biasa juga disebut put option seller atau juga

short put.

Instrumen ini disebut opsi oleh karena perjanjian ini memberikan "hak"

kepada pemegang opsi untuk menentukan apakah akan melaksanakan atau

tidak (atau biasa disebut exercise) opsi yang dipegangnya, yaitu hak membeli

(pada opsi beli) atau hak menjual (pada opsi jual)dan pihak yang menjual opsi

atau yang biasa disebut "penerbit opsi" "wajib" untuk memenuhi hak opsi dari

pemegang opsi tersebut sesuai dengan ketentuan yang disepakati.

Pada dasarnya jenis opsi terdiri sebagai berikut :

1. Opsi yang diperdagangkan di bursa atau biasa juga disebut listed options

adalah merupakan suatu bentuk perdagangan derivatif. Opsi yang

diperdagangkan di bursa ini memiliki suatu kontrak yang baku dan

penyelesaiannya adalah melalui lembaga kliring dimana kepatuhan

pelaksanaan kontrak dijamin oleh bursa. Oleh karena kontrak yang

digunakan adalah baku maka harga yang akurat dari suatu opsi seringkali

dapat diketahui. Opsi yang diperdagangkan di bursa ini meliputi:

i) Opsi saham,

ii) Opsi komoditi,

iii) Opsi obligasi dan opsi suku bunga lainnya,

iv) Opsi indeks saham,

v) Opsi kontrak berjangka.

2. Over-the-counter, atau opsi OTC adalah opsi yang diperdagangkan antara

dua pihak yanpa didaftarkan di bursa. Opsi OTC ini tidak terlarang dan
H a l a m a n | 12

bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan bisnis antara dua pihak yang

terlibat tersebut. Pada umumnya, terdapat sekurangnya satu pihak yang

merupakan pemodal yang kuat. Opsi yang seringkali diperdagangkan pada

perdagangan di luar bursa (OTC) ini adalah:

i) Opsi suku bunga,

ii) Opsi valuta asing,

iii) Opsi swap atau biasa disebut swaptions,

iv) Opsi saham karyawan (Employee Stock Options) yang diterbitkan

oleh perusahaan kepada karyawannya sebagai suatu kompensasi atau

bonus.

F. Premi Opsi

Nilai premi opsi adalah jumlah antara nilai intrinsik dan nilai waktu, atau:

Premi opsi = Nilai Intrinsik + Nilai Waktu

Nilai premium opsi adalah terdiri dari 2 macam nilai yaitu :

a. Nilai intrisik

Merupakan suatu nilai nyata dari premi sebuah opsi pada yang merupakan

selisih antara harga kesepakatan dan harga aset acuan ( misalnya saham

XXX harga saham pada saat ini adalah Rp. 1.000 dan harga kesepakatan

(strike price) adalah Rp. 1.100,- maka nilai intrisiknya adalah Rp. 100).

Suatu opsi yang mempunyai nilai intrisik ini disebut in-the-money.

i) Nilai intrisik pada opsi beli adalah harga saham dikurangi harga

kesepakatan.
H a l a m a n | 13

ii) Nilai intrisik pada opsi jual adalah harga kesepakatan dikurangi

harga saham.

Jika selisinya adalah negatif maka nilai intrisik dianggal nol (dan ini

disebut out-of-the-money)

b. Nilai waktu atau time value

Harga yang bersedia dibayar oleh pembeli opsi dengan berdasarkan pada

prediksi pembeli atas kemungkinan dari pergerakan harga aset acuan

kearah yang menguntungkan pembeli opsi (suatu nilai yang melebihi

harga kesepakatan). Nilai waktu ini didapatkan dari pengurangan atas

premi sebuah opsi dengan nilai intrisiknya. Nilai waktu ini berhubungan

langsung dengan sisa waktu yang dimiliki oleh suatu opsi sebelum tanggal

jatuh temponya.

G. Harga Premi Opsi

Faktor harga premi dari suatu opsi dipengaruhi oleh berbagai faktor

termasuk suplai dan permintaan pasar dimana opsi tersebut diperdagangkan

sama seperti halnya harga saham. Sesuatu yang terjadi pada seluruh pasar

investasi dan ekonomi global adalah merupakan dua faktor yang berpengaruh

besar terhadap harga opsi. Instrumen yang digunakan sebagai acuan serta

bagaimana tindak-tanduknya pada saat ini adalah merupakan faktor yang

spesifik. Faktor gejolak harga juga merupakan suatu faktor yang penting

dimana investor akan berusaha untuk memperkirakan pergerakan suatu opsi

dalam in-the-money.
H a l a m a n | 14

H. Gaya Opsi

Dilihat dari cara pelaksanaan sebuah opsi maka terdapat empat gaya yang

dikenal saat ini yaitu :

a. Opsi Eropa

Suatu kontrak opsi yang hanya bisa di laksanakan pada hari terakhir saat

tanggal jatuh tempo masa berlakunya opsi tersebut.

b. Opsi Amerika

Suatu kontrak opsi yang bisa dilaksanakan kapan saja di dalam masa

berlakunya kontrak opsi.

c. Opsi Bermuda

Suatu kontrak opsi yang dapat dilaksanakan pada saat tanggal jatuh tempo

ataupun sebelum jatuh tempo. Ini merupakan kombinasi dari opsi Eropa

dan opsi Amerika.

d. Opsi bersyarat atau biasa juga disebut barrier option

Suatu opsi yang mensyaratkan keharusan dicapainya suatu harga tertentu

pada aset acuan sebelum pelaksanaan opsi dapat dilakukan.

I. Teriminologi Opsi

Untuk memahami sekuritas opsi, maka terlebih dahulu perlu diketahui

beberapa terminilogi penting yang berhubungan dengan sekuritas opsi. Istilah-

istilah penting yang terkait dengan sekuritas opsi, antara lain : Exercise price,

yaitu harga per lembar saham yang dijadikan patokan pada saat jatuh tempo.

Untuk call option, exercise price berarti harga yang harus dibayar (dibeli)
H a l a m a n | 15

pemilik opsi beli pada saat jatuh tempo. Sedangkan pemegang put option,

exercise price berarti harga yang akan diterima oleh pemilik dari penjual put

option.

J. Mekanisme Perdagangan Opsi

Pada perdagangan opsi, ada sejenis lembaga kliring opsi (Option Clearing

Corporation/OCC) yang berfungsi sebagai perantara antara broker yang

mewakili pembeli dengan pihak yang menjual opsi. Lembaga kliring opsi

tersebut bertugas untuk memastikan bahwa masing-masing pihak

memenuhinya.

Dalam mekanisme perdagangan opsi, pihak penjual call option melalui

broker yang ditunjuk meyerahkan sejumlah saham yang dijadikan patokan

kepada OCC dan pembeli opsi yang akan melaksanakan call option membeli

saham tersebut dari OCC, sehingga transaksi pelaksanaan opsi dilakukan

dengan menggunakan perantara OCC dimana OCC menjadi pembeli untuk

semua penjual dan sekaligus menjadi penjual untuk setiap pembeli. Oleh

karena itu OCC dapat menjamin bahwa semua hak dapat terpenuhi sesuai

dengan yang ditetapkan dalam kontrak opsi.

Selanjutnya investor yang akan melaksanakan opsi akan menghubungi

broker mereka, dan broker tersebut akan menghubungi OCC untuk

melaksanakan opsi tersebut. Kemudian OCC secara random akan memilih

broker yang menjual opsi tersebut dan menunjuk mereka untuk melakukan

kewajibannya.
H a l a m a n | 16

K. Strategi Perdagangan Opsi

Ada banyak strategi perdagangan opsi yang bisa dilakukan oleh investor,

tetapi strategi-strategi tersebut pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi

lima, yaitu :

a. Naked Strategy, merupakan strategi perdagangan opsi yang memilih satu

dari empat posisi diatas, yaitu pembeli call, penjual call, pembeli put

ataukah penjual put option. Disebut dengan naket strategy karena strategi

tersebut tidak melakukan tindakan yang berlawanan atau mengambil posisi

lain yang dapat mengurangi kerugian dengan cara memiliki saham yang

dijadikan patokan.

b. Hedge Strategy berada dengan Naked Strategy karena pada hedge strategy,

investor selain mengambil satu posisi dalam perdagangan opsi, ia juga

mengambil posisi yang lain dalam perdagangan saham yang dijadikan

patokan dalam opsi tersebut. Tujuan opsi strategi adalah untuk mengurangi

kerugian jika terjadi pergerakan harga tidak sesuai dengan yang

diharapkan. Ada 2 macam jenis hedge strategy yang umum dikenal :

i) Covered call writing strategy, untuk melindungi portofolio yang

dimiliki terhadap penurunan harga saham dengan cara menjual call

option terhadap saham yang telah dimiliki dalam portofolio. Jika

harga saham mengalami penurunan, maka investor akan mengalami

kerugian, tetapi ia masih mempunyai kesempatan untuk


H a l a m a n | 17

mendapatkan keuntungan dari investasi kembali pendapatan yang

diperoleh dari penjualan call option.

ii) Protective put buying strategy, dilakukan oleh investor yang ingin

melindungi portofolio yang dimiliki terhadap resiko penurunan nilai

pasar dengan cara membeli put option terhadap saham yang ada

dalam portofolio tersebut.

c. Straddle strategy, dilakukan dengan cara membeli atau menjual baik

berupa call option maupun put option yang mempunyai saham patokan,

expiration date dan strike price yang sama. Penerapan strategi ini akan

melibatkan dua opsi yang memilih karateristik yang sama, tetapi diantara

kedua opsi tersebut, salah satunya adalah call option dan yang lainnya

adalah put option. Strategi ini dapat dilakukan dengan dua cara :

i) Strategi long straddle, akan memberikan keuntungan jika terjadi

pergerakan harga saham yang memadai, baik untuk kenaikan harga

maupun penurunan harga. Sebagai contoh seorang investor X

mengestimasikan bahwa saham XYZ akan mengalami perubahan,

tetapi X tidak begitu yakin apakah pergerakan harga itu akan naik

atau turun. Investor tersebut dapat menerapkan long strategy dengan

cara membeli call dan put option terhadap saham XYZ, dan kedua

opsi tersebut mempunyai expiration date dan strike price yang sama.

ii) Strategi short straddle, dilakukan oleh investor yang mempunyai

estimasi bahwa pergerakan harga saham tidak terlalu besar atau

harga saham relatif tidak berubah.


H a l a m a n | 18

d. Strategi kombinasi, sama seperti strategi straddle, yaitu

mengkombinasikan call dan put option dengan patokan saham yang sama

tetapi strike price dan expiration date masing-masing opsi tersebut

berbeda. Strategi kombinasi bisa dilakukan dengan cara membeli (long

position) atau menjual (short position) kedua jenis opsi (call dan put)

secara bersama-sama.

e. Spread strategy, investor membeli satu seri dalam suatu jenis option dan

secara simultan menjual seri lain dalam kelas Option yang sama. Dengan

kata lain stratedi spread merupakan strategi dimana pembeli sebuah kelas

opsi dibiayai secara keseluruhan atau oleh hasil penjualan opsi yang lain.

L. Futures

Latar belakang munculnya perdagangan futures pada dasarnya bisa

dijelaskan dari teori evolusi pasar, seperti yang sering dibahas dalam dasar-

dasar ilmu ekonomi seperti barter. Barter akan terjadi jika ada dua pihak yang

memiliki kepentingan dan minat yang sama untuk melakukan pertukaran

barang. Sistem perdagangan seperti ini seringkali menemui kegagalan akibat

tidak adanya hubungan informasi dan transportasi yang memungkinkan

pertemuan kepentingan pihak-pihak yang ingin melakukan barter.

Seringkali, akibat kendala komunikasi dan transportasi yang belum

memadai diantara pembeli dan penjual, menyebabkan munculnya hambatan-

hambatan dalam perdagangan. Hal ini tentu saja bisa merugikan pihak pembeli

maupun penjual. Barang yang terlalu lama disimpan atau tidak laku, akan bisa
H a l a m a n | 19

menyebabkan produk yang dijual membusuk ataupun harganya menjadi

rendah. Kondisi seperti ini, dahulu memunculkan inisiatif dari para petani di

Amerika dan Eropa untuk menemukan suatu mekanisme perdagangan komiditi

pertanian yang bisa mengatasi masalah tersebut. Untuk mengatasi masalah

tersebut, mereka selanjutnya menemukan suatu mekanisme perdagangan

dengan menggunakan instrumen yang disebut kontrak forward. Dalam kontak

forward ini, dua belah penjual dan pembeli bernegosiasi dan menandatangani

kontrak tertulis, yang berisi kesanggupan kedua belah pihak untuk mengurangi

resiko ketidakpastian harga komoditi dimasa datang.

Selanjutnya untuk mengatasi masalah tersebut, kontrak forward ini banyak

di perjual-belikan dipasar yang terorganisir sebagai bentuk sekuritas surat

berharga yang bisa di perjual-belikan, yang sudah memuat spesifikasi

komoditif yang sudah memenuhi standar yang ditetapkan, melalui mekanisme

pasar yang terorganisir ini selanjutnya menimbulkan bentuk sekuritas derivatif

baru yang disebut sebagai kontrak futures.

Dalam beberapa hal kontrak forward dan kontrak futures memiliki

kesamaan, meskipun bisa ditarik dua perbedaan yang mendasar. Perbedaan

pertama adalah bahwa kontrak forward merupakan kontrak yang

dinegosiasikan oleh dua belah pihak dan diperjualbelikan dipasar nonreguler.

Sedangkan future merupakan kontrak yang dilakukan oleh dua pihak yang

memuat spesifikasi yang terstandarisir pada pasar reguler yang terorganisir.

Perbedaan kedua, terkait dengan bagaimana memperlakukan perubahan

harga dan arus kas yang terjadi. Pada kontrak forward, nilai dan arus kas
H a l a m a n | 20

ditentukan pada tanggal penyerahan/pelunasan kontrak. Nilai ini bisa negatif

atau positif tergantung dari selisih harga pasar komoditif yang disepakati dalam

bentuk kontrak forward. Sedangkan dalam bentuk kontrak futures, nilai futures

dan arus kas disesuaikan setiap hari sesuai dengan perubahan harga pasar

komoditif yang terjadi setiap harinya.

M. Kontrak pada Future

Seperti yang kita ketahui di atas, sistem perdagangan barter seringkali

menemui kegagalan akibat tidak adanya hubungan informasi dan transportasi

yang memungkinkan pertemuan kepentingan pihak-pihak yang ingin

melakukan barter. Seringkali, akibat kendala komunikasi dan transportasi yang

belum memadai diantara pembeli dan penjual, menyebabkan munculnya

hambatan-hambatan dalam perdagangan. Hal ini tentu saja bisa merugikan

pihak pembeli maupun penjual. Dari sini lah muncul dua kontrak perjanjian

yaitu kontrak Futures dan Forward.

a. Kontrak  futures

Sebuah perjanjian atau komitmen dua pihak, untuk mengirimkan atau

menerima instrumen finansial atau komoditas pada tanggal tertentu di masa

datang, dengan harga yang telah ditentukan pada waktu penandatanganan

kontrak. Pihak yang telah setuju untuk mengirim sesuatu dinamakan pihak

yang menjual kontrak atau “go short”.  Sedangkan pihak lain yang setuju

untuk menerima dinamakan pihak yang membeli kontrak atau  “go long”.

Berbeda dengan kontrak opsi dimana individu yang terlibat pada kontrak

mempunyai hak, bukan kewajiban, untuk membeli dan menjual aktiva


H a l a m a n | 21

finansial, kontrak  futures mengatur bahwa individu yang terlibat kontrak

berkewajiban melakukan pengiriman dan penerimaan. Transaksi  futures atau 

forwards juga berbeda dari transaksi “spot” yang mana mewajibkan pihak

bertransaksi untuk melakukan  pengiriman segera atau delivery “on the spot”

pada harga spot.

Futures adalah kontrak berjangka panjang yang bersifat mengikat atau

memberi kewajiban kepada kedua belah pihak untuk membeli atau menjual

underlying asset tertentu (berupa valuta asing, tingkat bunga, ekuitas, atau

komoditas) berdasarkan tingkat harga yang ditetapkan saat ini yang

penyelesaian transaksinya dilakukan secara cash settelement di masa yang akan

datang sesuai dengan expiration date yang ditetapkan di dalam kontrak

tersebut.

Harga atas underlying assets dibedakan menjadi initial futures price (harga

awal) dan terminal future price (harga pada saar kontrak futures di exercise)

apabila terminal futures price lebih rendah daripada initial futures ketika

dilaksanakan exercise, maka penjual akan mendapat profit. Sebaliknya, jika

pada saat dilaksanakan exercise, terminal future price-nya dari underlying

assets lebih tinggi dari pada initial futures pricenya, maka penjual yang akan

memperoleh keuntungan.

Kondisi ini menunjukan bahwa kedua belah pihak di dalam kontrak

futures ini memiliki symetric exposure, mengingat adanya potential loss dan

profit function yang seimbang antara penjual dan pembeli.


H a l a m a n | 22

Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk

mengalihkan risiko perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu

pihak ke pihak lain dalam kontrak tersebut. Karena itu instrumen  futures ini

menawarkan suatu cara untuk mangatur tingkat risiko yang ada di pasar

finansial.

b. Kontrak serah atau yang dalam bahasa asing disebut forward contract

Suatu persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli

suatu aset (atau bentuk apapun juga) di suatu waktu yang telah ditetapkan

sebelumnya. Oleh karena itu, tanggal penjualan dan tanggal penyerahan barang

dilakukan berbeda. Kontrak serah ini digunakan untuk mengendalikan dan

meminimalkan risiko, sebagai contoh risiko perubahan nilai mata uang

(contoh: kontrak forward untuk transaksi mata uang) atau transaksi komoditi

(contoh: kontrak serah untuk minyak bumi).

Transaksi forward adalah transaksi berjangka dengan penyerahan valuta

pada suatu tanggal tertentu dengan menggunakan kurs yang disepakati pada

tanggal transaksi. Transaksi forward digunakan untuk mengantisipasi :

a. Kebutuhan pembayaran hutang dalam mata uang asing

b. Mengantisipasi fluktuasi kurs valuta asing

c. Pembiayaan Eksport dan Import dalam valuta asing

Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk suatu harga

yang telah disetujui sebelumnya. Saat terjadi transaksi forward, belum terjadi

pertukaran atau pembayaran uang. Pembayaran dan pengiriman barang

dilakukan sesuai dengan jadwal dan aturan yang telah disepakati. Harga
H a l a m a n | 23

forward berbeda dengan harga spot atau harga pada saat asset tersebut

berpindah tangan pada waktu tersebut (spot), biasanya dua hari kerja.

Di Indonesia contract forward (kontrak serah) dibuat atas dasar

kesepakatan dua belah pihak yang bertransaksi dan dapat dilakukan dimana

saja, sedangkan kontrak berjangka telah ditetapkan secara standar dan hanya

dapat diperdagangkan di bursa berjangka. Kontrak forward selalu diakhiri

dengan penyerahan barang secara fisik, sedangkan kontrak berjangka dapat

ditutup dengan tiga cara yaitu penyerahan barang atau penyerahan secara tunai,

mengambil posisi sebaliknya dari posisi yang dimiliki sekarang, dan pertukaran

dengan transaksi fisik (exchange for physical). Kemudian, transaksi kontrak

berjangka dilakukan dengan penyerahan margin yang relatif kecil dibanding

dengan nilai kontrak dan dijamin serta diselesaikan oleh Lembaga Kliring

setiap hari.
H a l a m a n | 24

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Obligasi adalah surat tanda bukti bahwa investor pemegang obligasi

memberikan pinjaman utang bagi emiten penerbit obligasi. Oleh karena itu,

emiten obligasi akan memberikan kompensasi bagi investor pemegang

obligasi, berupa kupon yang dibayarkan secara periodik terhadap investor.

Secara umum, karateristik obligasi dapat dilihat dari beberapa hal sebagai

berikut : (1) Nilai intristik, (2) Tipe Penerbitnya, (3) Bond Indentures, dan (4)

Call Provision. sedangkan jenis-jenis obligasi adalah; (1) obligasi dengan

jaminan, (2) obligasi tanpa jaminan, (3) obligasi konversi, (4) obligasi yang

disertai warrant, (5) obligasi tanpa kupon,(6) obligasi dengan tingkat bunga

mengambang, (7) Putable Bond, dan (8)Junk Bond.

Dalam obligasi ada dua istilah obligasi yang terkait dengan karateristik

pendapatan suatu obligasi, yaitu Yield obligasi dan bunga obligasi. Bunga

obligasi dapat diartikan sebagai harta atau imbalan yang dibayarkan oleh pihak

yang meminjam dana, (penerbit obligasi) kepada pihak yang memberikan

pinjaman dana, atau investor obligasi, sebagai kompensasi atas kesedian

investor obligasi meminjamkan dana nya bagi perusahaan emiten obligasi.

Sedangkan Yield obligasi merupakan ukuran pendapatan obligasi yang akan

diterima investor, yang cenderung bersifat tidak tetap.


H a l a m a n | 25

Option atau opsi adalah suatu perjanjian kontrak antara penjual opsi

dengan pembeli opsi, dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu

kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada

waktu dan harga yang telah ditetapkan.

Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk

mengalihkan risiko perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu

pihak ke pihak lain dalam kontrak tersebut. Karena itu instrumen  futures ini

menawarkan suatu cara untuk mengatur tingkat risiko yang ada di pasar

finansial.

B. Saran

Dengan selesainya makalah “obligasi, option dan future” ini diharapkan agar

pembaca dapat memberikan kritik dan sarannya kepada kami mengenai

makalah ini. Karena kami memaklumi bahwa kami selaku penulis memiliki

kekurangan-kekurangan dalam penyusunan makalah ini.


H a l a m a n | 26

DAFTAR PUSTAKA

Modul Teori Pasar modal semester VII

http://anthoposthink02.blogspot.com/2014/02/makalah-opsi-keuangan_1html?

m=1

http://id.m.wikipedia.org/wiki/opsi_(keuangan)

http://pengertian-pasar-futures-danoption.blogspot.com/2012/07/option-adalah-

perjanjian-yang.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai