Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA


UJIAN TENGAH SEMESTER (ONLINE MIDTERM EXAMS)

Mata Kuliah : PA PERORANGAN DAN KELUARGA


Hari/Tanggal : Jumat, 27 Maret
Waktu : Jam 16.00 s/d 20.00 WIB
Pengajar : LIZA PRIHANDINI, SH.MKn

Jawaban dalam bentuk pdf. hasil scan dari lembar jawaban,


dikumpulkan via classroom.google.com, paling lambat sudah diterima
pada tanggal 27 Maret 2020, Jam 20.00 WIB, yaitu jam dan tanggal
yang tertera pada website tersebut. Jawaban yang diterima
melampaui jangka waktu (tanggal dan jam) yang ditentukan,
dianggap tidak mengikuti UTS. (pada lembar jawaban tuliskan nama
dan NPM sdr).-
==========================================================
PENGANTAR
Mata kuliah Pembuatan Akta Perorangan dan Keluarga sebagai mata kuliah wajib yang
diadakan pada program MKN UI, bertujuan memberikan pemahaman dan kemampuan bagi
mahasiswa untuk membuat akta akta di bidang hukum perorangan dan keluarga Berdasarkan
lingkup materi ini, dan peristiwa konkrit yang akan diuraikan dibawah ini, sdr diminta untuk
mejawab pertanyaan berikut di bawah ini:

1. Perjanjian Kawin
a. Apa yang dimaksud dengan pengertian dari Perjanjian Kawin, sebutkan dan Jelaskan
macam-macam Perjanjian Kawin yang sdr/i ketahui beserta dasar hukumnya
b. Jelaskan secara singkat mengapa sampai terjadinya Judicial Review terhadap
Perjanjian Kawin berdasarkan Putusan Mahkamah Konsitusi NO.69/PUU-XIII/2015
c. - Kapan dibuat dan berlakunya Perjanjian Kawin?
- Apakah Perjanjian Kawin dapat dibatalkan atau dirubah, jelaskan?
- Bagaimana perbedaan Perjanjian Kawin yang dibuat selama pekawiana dan setelah
Pasca Putusan Mahkamah Konsitusi?
- Kapan berakhirnya Perjanjian Kawin?
d. Jelaskan apa saja permasalahan yang mungkin timbul dengan adanya Perjanjian kawin
pasca Putusan Mahkamah Konsitusi NO.69/PUU-XIII/2015 dan bagaimana solusi
yang sdr/i lakukan terhadap permasalah tersebut?

2. Anak
a. Sebutkan bagaimana cara pengakuan anak luar kawin, sebutkan dasar hukumnya?
b. Bagaimana akibat dari pengakuan anak luar kawin tersebut, jelaskan menurut
KUHPer, UU No.1 tahun 1974 dan Hukum Islam.
c. Apakah Anak luar kawin yang telah diakui berhak terhadap waris dan wasiat dari
orang tuanya? Jelaskan menurut KUHPer, UU No.1 tahun 1974 dan Hukum Islam.
1
d. Bagaimana bisa terjadinya Pengingkaran terhadap anak sah yang dilahirkan dalam
perkawinan sah dan sebutkan dasar hukumnya serta apa konsekuensi dari
pengingkaran anak tersebut

3. Tuan A (WNI Keterunan Tionghoa), belum menikah dan sudah dewasa berhubungan di
luar nikah dengan seorang wanita (belum menikah) Warga Negara Belanda bernama
Nona B (sudah dewasa), dan dari hubungan di luar nikah telah dilahirkan seorang anak
bernama Nona C (masih dibawah umur). Tuan A bermakusd untuk mengakui anak yang
dilahirkan di luar nikah dan untuk keperluan itu Tuan A datang kepada Tuan Hasan,
Pengganti dari Tuan Amir yang pada tanggal 1 Oktober 2019 telah dilantik sebagai
anggota DPR. Dalam pembuatan akta ini harus memenuhi syarat syarat yang ditentukan
dalam per UU an yang berlaku, yaitu:
a. Pasal 281 KUHPerdata, akta pengakuan anak dibuat dengan akta notaris (akta
autentik); Dalam pembuatan akta autentik, Nona B (WNA) tidak mengerti bahasa
dalam akta yaitu bahasa Indonesia dan untuk itu diterjemahkan oleh penerjemah
resmi bernama Tuan D. sedangkan Tuan A tidak dikenal oleh notaris, dan Tuan A
telah membaca, mengetahui dan memahami isi akta dan meminta notaris tidak
membaca isi aktanya. (data data lainnya dilengkapi oleh Sdr sendiri).
b. Pasal 284 KUHPerdata, pengakuan anak harus dengan persetujuan Ibu anak tersebut
dan dalam kasus ini Nona B (Ibu anak tersebut) turut hadir dihadapan notaris.
c. UU Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi kependudukan yang diubah dengan
UU nomor 24 tahun 2013, Pasal49 ayat (3) menyatakan, pengakuan anak hanya
berlaku bagi anak yang orang tuanya telah melaksanakan perkawinan sah menurut
hukum agama tetapi belum sah menurut hukum Negara.
d. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU=VIII/2010 yang merubah Pasal 43
ayat 1 UU Perkawinan menyatakan anajk luar kawin mempunyai hubungan hukum
dengan ibunya dan keluarga ibunya, sehingga pengakuan anak hanya dapat dilakukan
oleh seorang laki laki sebagai ayahnya.

4. Tuan X dan Nyonya S menikah di Jakarta pada tanggal 3 Febuari 2020, dan dari
pernikahannya telah dicatat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta. Tuan
X dan Nyonya S bermaksud membuat Perjanjian Kawin yang mana dinyatakan
didalamnya bahwa Jika ada Keuntungan akan dibagi sama rata dan jika terdapat kerugian
maka Nyonya S hanya menanggung beban kerugian sebesar keuntungan yang telah dia
dapat dan akta Perjanjian Kawin tersebut dibuat dihadapan Tuan Edwin SH,
penggangganti dari Nyonya Adi Trimurni, Notaris di Jakarta Barat yang sedang cuti
selama 4 bulan terhitung mulai 31 Januari 2020 sampai dengan 31 Mei 2020. Nyonya
Adi Trimurni meninggal dunia pada tanggal 15 Maret 2020 dan telah diberitahu kepada
Tuan Edwin SH sebagai penggantinya.
Perjanjian Kawin dibuat pada hari ini Jum’at tanggal 27 Maret 2020 di Jakarta Barat,
kepada sdr/i diminta untuk membuat bagian awal akta, komparisi, premise dan isi akta
dari perjanjian kawin tersebut (data-data lain sdr/I lengkapi sendiri)
Catatan : Putusan Mahkamah Konsitusi NO.69/PUU-XIII/2015, sebagai perubahan
sebagian dari Ps.29 UU No.1 th 1974 tentang Perkawinan, memperkenankan Perjanjian
Kawin dibuat setelah perkawinan berlangsung.

2
5. Sdr diminta untuk membuat bagian komparisi saja dari lembaga kekuasaan orang tua
yang dikenal dalam KUHPerdata, dengan peristiwa konkrit yaitu:
Kekuasaan orang Tua:
Kekuasaan orang tua hanya ada sepanjang perkawinan kedua orang tuanya masih
berlangsung dan tidak ada orang tua yang dicabut kekuasaannya oleh Pengadilan. Tuan
A dan Nyonya B menikah dan dari pernikahan ini telah dilahirkan 2 (dua) orang anak
yang masih dibawah umur yaitu Nona D (umur 5 tahun) dan Nona E (umur 6 tahun).
Orang tua dari Tuan A atau kakek dari anak anak Tuan A, telah menghibahkan sebidang
tanah Hak Milik nomor 10/Depok, kepada Tuan A, Nyonya B, Nona D dan Nona E
secara bersama sama dan untuk bagian yang sama. Nyonya B (sakit ingatan) ditaruh
dibawah pengampuan dan diangkat Tuan A (suaminya) sebagai pengampu berdasarkan
penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 5/Pdt.P/2020/PN.JKt.Pst. Bidang
tanah Hak Milik Nomor 10/Depok akan dijual kepada pihak lain melalui suatu akta jual
beli. Sdr diminta memhbuat bagian komparisi dari pihak penjual dan semua ketentuan
per uu an yang berlaku harus dipenuhi dalam pembuatan komparisi ini.

6. Tuan A menikah dengan nyonya B (tahun 1968) dan dari pernikahannya telah
dilahirkan tiga orang anak yaitu Nona C (umur 22 tahun), Nona D (umur 19
tahun) dan Nona E umur (5 tahun). Tuan A meninggal dan meninggalkan harta
bersama bidang tanah Hak milik Nomor 5/Depok atas nama Tuan A yang
diperoleh tahun 1999. Tuan A meninggal dunia pada bulan Oktober 2019.
Nyonya B mengajukan permohonan perwalian kepada pengadilan negeri dan
oleh pengadilan dalam amarnya berbunyi:
a. Mengabulkan permohonan permohon (Nyonya B)
b. Menetapkan Nyonya B sebagai wali dari Nona D (19 tahun) dan nona E (5
tahun);
c. Mengizinkan kepada pemohon untuk menjual bidang tanah Hak Milik
Nomor 5/Depok melalui akta jual beli, kepada pihak lain.
(berdasarkan data tersebut sdr, berikan analisa hukum dari sudut kecakapan
atau batas usia dewasa dan perwalian serta akibat hukum jika Nyonya B
melakukan tindakan hukum berdasarkan penetapan pengadilan).

-SELAMAT BEKERJA-

Anda mungkin juga menyukai