Anda di halaman 1dari 15

MIMBAR AGRIBISNIS

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2020. 6(1): 433-447

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI PAPRIKA


DENGAN PENGGUNAAN SISTEM IRIGASI PRESISI
(Studi Kasus di Paprici Segar Barokah, Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua)

FEASIBILITY ANALYSIS FOR PAPRIKA FARMING


USING PRECISION IRIGATION SYSTEM
(Case Study in Paprici Segar Barokah, Pasirlangu Village, Cisarua District)

Hotnauli Odelia*, Lies Sulistyowati2

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran


Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Bandung, Indonesia
*Email: Hotnauli.odelia@gmail.com
(Diterima 14-01-2020; Disetujui 20-01-2020)

ABSTRAK
Paprici Segar Barokah melakukan penambahan investasi teknologi encomotion dalam usahatani
paprika. Meskipun inovasi encomotion diharapkan dapat meningkatkan produktivitas namun
investasi untuk pengembangan usaha memerlukan biaya yang cukup besar. Tujuan penelitian ini
adalah menganalisis kelayakan usahatani paprika dengan metode penelitian kualitatif yang berlokasi
di Paprici Segar Barokah. Data diperoleh dari hasil wawancara, data sekunder dan literatur lainnya.
Analisis data yang digunakan adalah analisis kelayakan finansial (NPV, IRR, Net B/C dan PP) dan
non finansial dengan dua skenario yakni usahatani irigasi preisisi dan irigasi manual. Selain itu juga
dilakukan analisis sensitifitas menggunakan switching value. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari aspek finansial usahatani paprika irigasi presisi memiliki NPV Rp 58.378.184 , IRR 27,64
persen, Net B/C 1,807 dan PP selama 3 tahun 8 bulan, menunjukkan indikator yang lebih baik
dibanding analisis kelayakan usahatani irigasi manual tanpa encomotion (NPV Rp 1.479.172, IRR
7,18%, Net B/C 1,022 dan Payback period adalah 4 tahun 11 bulan). Berdasarkan hasil analisis
switching value, usahatani sistem irigasi manual memiliki sensitifitas lebih tinggi dibanding irigasi
presisi.

Kata kunci: Kelayakan, Irigasi, Paprika, Presisi

ABSTRACT
Paprici Segar Barokah made additional investments in encomotion technology in paprika farming.
Although encomotion innovation is expected to increase productivity, investment in business
development requires a substantial cost. The purpose of this study was to analyze the feasibility of
paprika farming with a qualitative research method located in Paprici Segar Barokah. Data obtained
from interviews, secondary data and other literature. Analysis of the data used is the financial
feasibility analysis (NPV, IRR, Net B / C and PP) and non-financial with two scenarios, namely the
farming of precision irrigation and manual irrigation. In addition, a sensitivity analysis using
switching value is also carried out. The results showed that from the financial aspects of precision
irrigation paprika farming had an NPV of Rp. 58,378,184, IRR 27.64 percent, Net B / C 1.807 and
PP for 3 years and 8 months, showing better indicators than the feasibility analysis of manual
irrigation farming (NPV Rp. 1,479,172, IRR 7.18%, Net B / C 1.022 and Payback period is 4 years
11 months). Based on the results of switching value analysis, farming of manual irrigation systems
has a higher sensitivity than precision irrigation.

Keywords: Feasibility, Irrigation, Paprika, Precision

433
Analisis Kelayakan Usahatani Paprika Dengan Penggunaan Sistem Irigasi Presisi
Hotnauli Odelia, Lies Sulistyowati

PENDAHULUAN Encomotion adalah teknologi irigasi


Modernisasi pertanian menjadi tetes berbasis IoT (Internet of Things),
program penting bagi kementrian yang mampu menghitung kebutuhan air
pertanian selama satu dekade terakhir dan menyiram tanaman secara otomatis
dalam proses pembangunan pertanian. dan presisi. Encomotion bertujuan untuk
Modernisasi pertanian dimaksudkan meningkatkan kinerja agribisnis paprika.
untuk efisiensi, efektivitas, peningkatan Teknologi encomotion tersebut cocok
produktivitas, minimalisasi risiko gagal, digunakan pada tanaman hortikultura
peningkatan mutu produk, peningkatan yang membutuhkan irigasi presisi seperti
nilai jual, dan keberlanjutan lingkungan, tomat, cherry, kentang, cabai, dan paprika.
serta peningkatan pendapatan petani. Oleh Tanaman paprika dinilai cocok untuk
sebab itu, sebagai salah satu strategi menggunakan irigasi presisi karena
pendukung pembangunan pertanian, umumnya paprika menggunakan teknik
peningkatan inovasi dan teknologi terus fertigasi atau gabungan irigasi dan fertilasi
diupayakan oleh pemerintah. Beberapa (pemupukan) yang sangat dibutuhkan
hasil inovasi yang dikembangkan adalah untuk peningkatan produksi paprika yang
berupa inovasi teknologi di bidang berhubungan dengan pemenuhan
perbenihan, pasca panen dan sumberdaya kebutuhan paprika yang terus meningkat.
pertanian. Permintaan luar negeri paprika rata-
Salah satu hasil inovasi yang rata mencapai 100 ton per minggu dan
berkembang saat ini adalah teknologi Indonesia hanya mampu memenuhi
sumberdaya pertanian yakni pengelolaan paprika sebesar 26 ton per minggunya.
sumberdaya air seperti teknologi panen air Sedangkan dari permintaan dalam negeri
dan teknologi pemanfaatan air secara paprika sendiri sekitar 105 ton per
efisiensi melalui irigasi tetes. Irigasi tetes minggunya (Dasipah, Lutfiadi, &
(Drip Irrigation) merupakan salah satu Alhusaeniah, 2011). Hal ini membuktikan
teknologi mutahkhir dalam bidang irigasi tanaman yang bernama latin Capsicum
yang telah berkembang di hampir seluruh annuum L ini sangat potensial untuk
dunia. Dimana irigasi tetes mengalirkan dikembangkan di Indonesia sebab peluang
air dengan secara menetes yang diatur pasar luar dan dalam negeri masih terbuka
debitnya sesuai kebutuhan tanaman lebar. Adapun sentra produksi paprika
(Mustawa, Abdullah, & Putra, 2017). Indonesia berada di Jawa Barat yakni
Kabupaten Bandung Barat dengan

434
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2020. 6(1): 433-447

produktivitas paprika tertinggi yakni teknologi mutlak diperlukan oleh Paprici


mencapai 451,48 Kuintal/Ha (Kementrian Segar Barokah dalam meningkatkan
Pertanian, 2019). Dearah tersebut kinerja agribisnis, diperlukan analisis
memiliki agroklimat yang sangat cocok kelayakan untuk menghindari kegagalan
untuk budidaya paprika. atau kerugian dari biaya yang dikeluarkan
Paprici Segar Barokah merupakan saat melakukan kegiatan investasi. Studi
salah satu usahatani paprika di Desa kelayakan proyek ini sangat dianjurkan
Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, apabila biaya investasi yang digunakan
Kabupaten Bandung Barat yang sangat besar (Husnan dan Muhamad,
menggunakan irigasi presisi encomotion. 2000).
Adapun inisiasi penambahan teknologi Penelitian kelayakan sistem irigasi
baru tersebut dikarenakan ketatnya presisi dilakukan untuk mengetahui
persaingan dengan usaha sejenis yang apakah investasi sistem irigasi presisi
mendorong Paprici Segar Barokah untuk yang akan digunakan pada usahatani
menggunakan teknologi agar dapat paprika dapat dikatakan layak secara
bersaing. Selain itu, Paprici Segar finansial. Hal tersebut dapat menjadi dasar
Barokah ingin mendukung precision pertimbangan bagi petani Paprici Segar
agriculture dan meningkatkan Barokah ataupun investor untuk
produktivitas paprikanya. Jika suatu menginvestasikan encomotion, ataupun
teknologi yang digunakan lebih modern pihak tertentu yang memiliki keadaan
maka hasil produksi yang dicapai akan yang sama dengan Paprici Segar Barokah.
menghasilkan barang dan jasa yang lebih
efisien dan efektif (Winarsih, Baedhowi, METODE PENELITIAN
& Bandi, 2014). Jenis penelitian ini adalah penelitian
Penambahan investasi encomotion kualitatif dengan pendekatan digunakan
oleh Paprici Segar Barokah merupakan adalah case study atau studi kasus dengan
kegiatan untuk menambah kapasitas dan mengambil kasus pada usahatani paprika
kualitas produksi dengan menggunakan di Paprici Segar Barokah. Penelitian
mesin tambahan pada usaha yang sedang kualitatif merupakan metode-metode
berjalan. Kegiatan investasi tersebut pada untuk mengeksplorasi dan memahami
dasarnya memiliki resiko karena adanya makna oleh sejumlah partisipan yang
ketidakpastian saat menjalankan investasi. berasal pada masalah sosial atau
Oleh sebab itu, meskipun pemanfaatan kemanusiaan (Creswell, 2010). Objek

435
Analisis Kelayakan Usahatani Paprika Dengan Penggunaan Sistem Irigasi Presisi
Hotnauli Odelia, Lies Sulistyowati

penelitian ini adalah kelayakan finansial september 2019 sebesar 6,57% (Bank
pada usahatani paprika pada Parpici Segar Indonesia, 2019). Hal ini berdasarkan
Barokah di Desa Pasirlangu, Kecamatan ketetapan Bank Indonesia yang berlaku
Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. pada masa awal penelitian. Berikut
Waktu penelitiam dilaksanakan pada analisis data yang digunakan pada
September sampai November 2019. penelitian ini.
Selanjutnya sumber data yang
digunakan pada penelitian ini adalah data Analisis Finansial
primer dan sekunder. Data primer berupa Analisis finansial dilakukan dengan
keragaan usahatani paprika, biaya menggunakan dua skenario. Skenario
usahatani, penerimaan usahatani dan lain pertama adalah usahatani paprika dengan
sebagainya. Data sekunder berupa jurnal, irigasi presisi. Sedangkan skenario kedua
buku terkait penelitian, laporan hasil merupakan usahatani paprika dengan
Badan Pusat Statistik (BPS), Kementrian irigasi manual. Perhitungan cash flow
Pertanian, dan lain-lain. Pada penelitian kedua skenario dilakukan pada lahan
kelayakan ini penentuan sumber data tanam greenhouse seluas 250 m2. Alat
adalah dengan memilih informan kunci yang digunakan dalam analisis ini adalah
yang mengetahui cash flow Paprici Segar kriteria kelayakan investasi. Kriteria
Barokah. Pengumpulan data dilakukan kelayakan investasi tersebut meliputi Net
dengan cara observasi dan wawancara. Present Value (NPV), Internal Rate of
Wawancara dilakukan dengan metode Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net
wawancara semi terstruktur. B/C), dan Payback Period (PP).
Teknik analisis data yang digunakan 1. Net Present Value (NPV)
pada penelitian kelayakan paprika ini NPV adalah nilai sekarang dari
adalah analisis finansial. Analisis finansial seluruh aliran kas mulai sekarang sampai
dapat dilakukan setelah perhitungan akhir proyek. Metode ini menggunakan
biaya-biaya produksi dan penyusunan tingkat bunga (dicscount rate) yang
cash flow. Selain itu, dilakukan juga relevan untuk menghitung nilai-nilai
analisis sensitifitas untuk mengetahui sekarang. Agar nilai uang sekarang lebih
keadaan usaha pada jangka panjang. tinggi dibandingkan dengan nilai uang di
Dalam perhitungan kelayakan finansial masa yang akan datang. Jika jumlah nilai
usahatani paprika ini menggunakan suku sekarang penerimaan kas bersih yang
bunga deposit bank sentral pada bulan diterimanya melebihi biaya yang

436
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2020. 6(1): 433-447

dikeluarkan untuk nilai sekarang dari kurang dari satu, berarti usulan proyek
investasi atau NPV positif, maka usaha tidak layak (Soekardono, 2009). Adapun
proyek atau bisnis tersebut layak. rumus yang digunakan adalah sebagai
Sebaliknya jika nilai sekarang dari berikut :
penerimaan kas bersih lebih kecil Net B/C ratio =
dibanding nilai sekarang investasi
Bt : Manfaat pada tahun t
(pengeluaran) atau NPV negatif, maka
Ct : Biaya pada tahun t
proyek atau bisnis tersebut dikatakan tidak
i : Discount rate (persen)
layak. Hal tersebut terjadi karena dana
t : Tahun kegiatan bisnis
yang diinvestasikan dalam proyek tersebut
3. Internal Rate of Return (IRR)
ternyata menghasilkan present value arus
Pengertian IRR adalah tingkat
tunai yang lebih kecil dari present value
bunga yang menjadikan NPV sama
original investment (Sucipto, 2011).
dengan nol (NPV = 0) atau B/C ratio sama
Adapun rumus perhitungannya adalah
dengan satu (B/C ratio = 1), karena
sebagai berikut :
present value dari cash flow pada tingkat
NPV = + +⋯+ bunga tersebut sama dengan intial
− investment-nya. IRR ini bertujuan utnuk

Keterangan: mengukur tingkat pengembalian hasil

O : Modal pertama internaldengan memperhitungkan nilai

I : Arus tunai per periode/tahun waktu dari uang. Untuk menentukan

n : Jumlah tahun kegiatan bisnis investasi dianggap menguntungkan atau

i : Tingkat Discount Rate (persen) tidak, dengan cara membandingkan antara

2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) IRR dengan dengan expected rate of

Net B/C merupakan perbandingan return. Apabila IRR lebih besar dari rate

antara present value dari net benefit yang of return yang ditentukan maka investasi

positif dengan present value dari net tersebut diterima. Sebaliknya jika internal

benefit yang negatif (net cost). Tujuannya rate return lebih kecil dari rate of return

untuk mengukur layak atau tidaknya sutau maka investasi itu ditolak karena akan

bisnis investasi. Apabila hasil merugikan. Adapun rumusnya adalah

perhitungan net B/C ratio lebih dari satu, sebagai berikut:

makan proyek tersebut dinyatakan layak. IRR = + −


Sedangkan jika B/C ratio menunjukkan

437
Analisis Kelayakan Usahatani Paprika Dengan Penggunaan Sistem Irigasi Presisi
Hotnauli Odelia, Lies Sulistyowati

4. Payback Period (PP) setiap kemungkinan, artinya setiap kali


Payback Periode adalah teknik harus diadakan analisis kembali. Hal ini
penilaian terhadap seberapa cepat atau diperlukan karena analisa proyek
lama waktu pengembalian investasi suatu merupakan proyeksi tentang suatu hal
usaha atau proyek. Jadi, metode ini tidak yang akan terjadi di masa yang akan
mengukur profitability, tetapi rapidity. datang. Pada umumnya usaha atau proyek
Dalam menentukan layak atau tidak di bidang pertanian sangat sensitif
layaknya suatu usaha dengan terhadap empat parameter yang disebut
membandingkan antara waktu perubahan yaitu harga jual output,
pengembalian jumlah dana dengan umur kenaikan biaya, keterlambatan
ekonomi proyek. Apabila paybcak pelaksanaan, dan hasil produksi.
periode-nya lebih pendek daripada umur Perubahan keempat variabel tersebut akan
ekonomis yang ditentukan maka investasi mempengaruhi komponen cashflow
tersebut dapat diterima. Sebaliknya (inflow atau outflow) yang pada akhirnya
apabila lebih lama maka sebaiknya ditolak akan mempengaruhi net benefit dan
(Jumingan, 2011). Adapun rumus payback mengubah kriteria investasi.
period adalah sebagai berikut:
Payback Period = TNBK HASIL DAN PEMBAHASAN
!"
+ # 12 &'()* Dalam menganalisis kriteria
!
investasi dalam penelitian ini dibutuhkan
Keterangan :
cash flow usahatani paprika. Untuk
TNBK : Tahun sebelum terdapat
mengetahui cash flow usahatani paprika di
payback period
Paprici Segar, terlebih dahulu
NBK(-) : Jumlah Net Benefit kumulatif
menganalisis arus keluar (outflow) dan
negatif terakhir
arus masuk (inflow) selama umur usaha
NBt : Jumlah Net benefit saat payback
untuk mendapatkan manfaat bersih.
period

Arus Masuk (Inflow)


Analisis Sensitifitas
Arus masuk atau manfaat adalah
Analisis sensitivitas adalah suatu
segala sesuatu yang dapat meningkatkan
analisis untuk meneliti kembali suatu
penerimaan bagi perusahaan atau
analisis agar dapat melihat pengaruh atau
pelaksana proyek. Arus masuk yang
dampak yang akan terjadi akibat keadaan
diterima usahatani paprika di Paprici
yang berubah-ubah. Analisis ini menguji

438
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2020. 6(1): 433-447

Segar Barokah ini terdiri dari penerimaan pada penelitian ini diasumsikan tetap
hasil penjualan paprika dan nilai sisa sedangkan harga output paprika
investasi di akhir umur usaha. diasumsikan meningkat 3,39% per tahun
1. Penerimaan sesuai data inflasi Bank Indonesia pada
Paprika merupakan tanaman saat penelitian. Adapun hasil produksi dan
semusim dimana tanaman paprika akan harga paprika pada penelitian ini dapat
melengkapi siklus hidupnya dalam satu dilihat pada Tabel 1.
musim. Oleh karena itu produksi paprika

Tabel 1. Hasil Produksi dan Penjualan


Jumlah Hasil
Produktivitas Penerimaan
Uraian tanaman Produksi Harga (Rp)
(Kg/Tan) (Rp)
(Pohon) (Kg)
Paprika Irigasi Presisi 2,2 1.200 2.640 20.694,12 54.632.465
Paprika Irigasi Manual 1,7 1.200 2.040 20.761,92 42.354.314
Sumber : Data Primer (2019)

Hasil produksi paprika irigasi 2. Nilai Sisa


presisi dan irigasi manual dihitung dengan Nilai sisa merupakan salah satu
mengalikan jumlah populasi tanaman komponen dari arus masuk (inflow) yang
dengan produktivitas tanaman. Data diperhitungkan di akhir umur usaha. Nilai
produktivitas dan harga paprika yang ini diperoleh dari nilai investasi yang
digunakan pada penelitian ini merupakan masih memiliki manfaat atau nilai
hasil rata-rata produktivitas dan harga ekonomis pada saat umur usaha telah
paprika hijau, merah, dan kuning di tiap berakhir. umur usaha penelitian ini adalah
irigasi. lima tahun, hal ini berdasarkan umur
Berdasarkan Tabel 1 hasil produksi investasi terbesar yakni greenhouse.
dan penjualan Paprici Segar Barokah, Berikut ini perhitungan nilai sisa dari
dapat diketahui penerimaan usahatani kedua usahatani (Tabel 2).
paprika dengan irigasi presisi lebih tinggi Nilai sisa dihitung dari nilai
dibanding budidaya paprika dengan irigasi investasi dikurangi penyusutan. Adapun
manual. Terdapat selisih hampir 20% dari Berdasarkan Tabel 2 nilai sisa Paprici
penjualan paprika kedua irigasi tersebut. Segar Barokah, kedua jenis irigasi paprika
Hal tersebut disebabkan pada irigasi tersebut memiliki jumlah nilai sisa sama.
presisi memiliki produktivitas yang lebih Hal tersebut diperoleh dari nilai sisa lahan
tinggi yakni 2,2 kg/tanaman. sebesar Rp 53.636.364 sebab investasi
lahan memiliki umur ekonomis tidak

439
Analisis Kelayakan Usahatani Paprika Dengan Penggunaan Sistem Irigasi Presisi
Hotnauli Odelia, Lies Sulistyowati

terbatas sehingga tidak terjadi penyusutan. lainnya habis terpakai selama umur usaha,
Sedangkan aset-aset lainnya seperti sehingga tidak memiliki nilai sisa.
encomotion, greenhouse dan peralatan
Tabel 2. Nilai Sisa
Investasi Nilai (Rp) UE (Tahun) Nilai sisa (Rp)
Irigasi Presisi
Encomotion 8.000.000 5 0
Greenhouse 9.792.955 5 0
Lahan 53.636.364 - 53.636.364
Perlatan 900.000 5 0
Irigasi Manual
Greenhouse 9.792.955 5 0
Lahan 53.636.364 - 53.636.364
Peralatan 900.000 5 0
Sumber: Data primer (2019)

Arus Keluar (Outflow) berkaitan dan harus dikeluarkan sejak


Arus keluar (Outflow) merupakan awal untuk berjalannya proyek. Secara
segala sesuatu yang menjadi pengeluaran garis besar kebutuhan investasi dapat
atau biaya dalam menjalankan suatu dilihat pada Tabel 3.
usaha. Outflow yang termasuk dalam Biaya investasi terbesar pada kedua
usahatani paprika Paprici Segar Barokah sistem irigasi tersebut adalah biaya lahan
meliputi biaya investasi dan biaya dan bangunan. Paprici Segar Barokah
operasional. Biaya investasi adalah biaya menggunakan lahan milik sendiri karena
yang harus dikeluarkan untuk lahan di sana memiliki opportunity cost
mendapatkan faktor-faktor produksi yang yang rendah. Selain biaya lahan dan
digunakan dalam proses produksi. bangunan, biaya investasi yang tergolong
Sedangkan biaya operasional adalah biaya cukup besar adalah encomotion. Biaya
yang dikeluarkan agar proses produksi encomotion adalah investasi tambahan
dapat berlangsung. yang dilakukan pada Paprici Segar
1. Biaya Investasi Barokah. Penambahan investasi
Biaya investasi merupakan seluruh encomotion tersebut menyebabkan biaya
biaya yang dikeluarkan sebelum usahatani investasi pada usahatani sistem irigasi
itu berjalan (Kusmayadi, Sujaya, & presisi (encomotion) lebih besar dibanding
Noormasyah, 2017). Adapun biaya irigasi manual tanpa encomotion. Adapun
investasi usahatani paprika meliputi komponen biaya investasi lainnya relatif
greenhouse, encomotion, lahan, dan sama antara sistem irigasi presisi dan
peralatan. Bagian-bagian tersebut saling irigasi manual. Pada penelitian ini biaya

440
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2020. 6(1): 433-447

investasi hanya dikeluarkan pada tahun


nol karena aset-aset usahatani masih layak
digunakan hingga umur usaha berakhir.

Tabel 3. Biaya Investasi


No Investasi Jumlah Satuan Biaya (Rp) Persentase
Irigasi presisi
1 Encomotion 1 Paket 8.000.000 11,06
2 Greenhouse 250 m2 9.792.955 13,54
3 Lahan 250 m2 53.636.364 74,16
4 Mulsa 0,5 roll 300.000 0,41
5 Polybag 20 kg 600.000 0,83
Total 72.329.319 100
Irigasi manual
1 Greenhouse 250 m2 9.792.955 15,22
2 Lahan 250 m2 53.636.364 83,38
3 Mulsa 0,5 roll 300.000 0,47
4 Polybag 20 kg 600.000 0,93
Total 64.329.319 100
Sumber : Data Primer (2019)

2. Biaya Operasional yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya


Biaya operasional merupakan biaya operasional dikeluarkan pada tahun
rutin yang digunakan oleh responden pertama hingga kelima. Adapun uraian
dalam melakukan usahatani. Biaya mengenai biaya operasional ditunjukkan
operasional terdiri dari dua komponen pada Tabel 4.

Tabel 4. Biaya Operasional


Irigasi presisi Irigasi manual
Uraian
Biaya/tahun (Rp) Biaya/tahun (Rp)
Biaya Tetap 12.192.566
Listrik, air 1.001.293 1.098.707
Internet 360.000 -
PBB 80.000 80.000
Gaji, tunjangan 10.560.000 10.800.000
Perawatan mesin 373.859 213.859
Biaya Variabel
Nutrisi AB Mix 6.328.125 10.546.875
Pestisida 6.500.000 6.500.000
Benih 3.300.000 3.300.000
Arang sekam 1.950.000 1.950.000
Biaya lain-lain 150.000 150.000
Pajak 2.402.919 771.487
Total 33.006.196 35.410.928
Sumber: Data Primer (2019)

Paprici Segar Barokah memiliki perawatan alat. Pada sistem irigasi presisi
biaya tetap seperti gaji pegawai, dengan encomotion memiliki biaya yang
tunjangan, listrik, air, internet, PBB, dan relatif lebih besar karena adanya pengaruh

441
Analisis Kelayakan Usahatani Paprika Dengan Penggunaan Sistem Irigasi Presisi
Hotnauli Odelia, Lies Sulistyowati

encomotion pada listrik, air, perawatan meningkatkan pemupukan, yang


mesin dan internet. Sedangkan untuk menyebabkan biaya pemeliharaan tinggi.
biaya variabel usahatani irigasi presisi Kriteria Investasi
menunjukkan biaya yang lebih sedikit. Analisis kelayakan investasi pada
Hal itu dikarenakan adanya penhematan kebun Paprici Segar Barokah
biaya pupuk hingga empat puluh persen. menggunakan kriteria investasi NPV,
Jadi, total biaya operasional irigasi IRR, Net B/C, dan Payback Period untuk
presisi adalah Rp 33.006.196 dan sistem usahatani menggunakan irigasi presisi dan
irigasi manual sebesar Rp 35.410.928. usahatani paprika irigasi manual.
Biaya terbesar dalam biaya operasional Perhitungan kelayakan ini menggunakan
adalah gaji pegawai. Selain itu biaya yang manfaat bersih (net benefit) yang
tergolong cukup besar adalah biaya nutrisi diperoleh dari selisih antara biaya dan
AB Mix. Hal ini disebabkan pada manfaat setiap tahunnya dikurangi tarif
budidaya paprika hidroponik tanaman pajak (10%) sesuai peraturan pemerintah
tidak memperoleh makanan lainnya dalam dan dikalikan dengan discount factor
media yang digunakan (Dasipah, Lutfiadi, untuk mendapatkan present value.
& Alhusaeniah, 2011). Oleh karena itu, Adapun net cash flow dapat dilihat pada
Paprici Segar Barokah perlu Tabel 5 dan Tabel 6.
Tabel 5. Analisis Finansial Usahtani Paprika dengan Irigasi Presisi
Tahun Future Nominal Value DF PV PV DF PV
Inflow Outflow Net Benefit 6,57% Kumulatif 28%
0 - 72.329.319 (72.329.319) 1 (72.329.319) (72.329.319) 1 (72.329.319)
1 54.632.465 33.006.196 21.626.269 0,9384 20.294.091 (52.036.301 0,78125 16.895.523
2 56.484.506 34.125.107 22.359.399 0,8805 19.687.451 (32.348.818) 0,61035 13.647.094
3 58.399.330 35.281.947 23.117.383 0,8262 19.099.582 (13.248.801) 0,47684 11.023.227
4 60.379.068 36.478.006 23.901.062 0,7753 18.530.494 5.281.281 0,37253 8.903.839
5 116.062.282 43.078.246 72.984.036 0,7275 53.095.886 58.376.211 0,29104 21.241.150
Total NPV 58.378.184 NPV (618.485)
Sumber: Data Primer (2019)

Tabel 6. Analisis Finansial Usahtani Paprika dengan Irigasi Manual


Future Nominal Value DF PV DF
Tahun PV PV
Inflow Outflow Net Benefit 6,57% Kumulatif 8%
0 - 64.329.319 (64.329.319) 1 (64.329.319) (64.329.319) 1 (64.329.319)
1 42.354.314 35.410.928 6.943.386 0,9384 6.515.673 (57.813.646) 0,9259 6.428.881
2 43.790.125 36.611.359 7.178.767 0,8805 6.320.904 (51.492.741) 0,8573 6.154.357
3 45.274.610 37.852.484 7.422.127 0,8262 6.132.161 (45.360.580) 0,7938 5.891.684
4 46.809.420 39.135.682 7.673.737 0,7753 5.949.448 (39.411.132) 0,735 5.640.197
5 102.032.623 45.826.019 52.206.604 0,7275 40.890.305 1.479.173 0,6806 38.254.215
Total NPV 1.479.172 NPV (1.959.985)
Sumber: Data Primer (2019)

442
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2020. 6(1): 433-447

1. Net Present Value (NPV) 2. Internal Rate Of Return (IRR)


Net Present Value merupakan IRR adalah perhitungan untuk
benefit atau selisih antara penerimaan mencari tingkat suku bunga yang sama
dengan biaya yang telah di-present value- antara benefit dan cost yang
kan. Berdasarkan Tabel 5 dan Tabel 6 diperhitungkan saat ini atau tingkat
perhitungan NPV dari usahatani paprika discount factor yang menghasilkan
adalah sebagai berikut. present value sama dengan 0 (nol). Untuk

NPV = + + +
+
+ ⋯+ menghitung besarnya nilai IRR harus
terlebih dahulu menghitung NPV+ dan

NPV-. Dengan menggunakan data net
Irigasi presisi
benefit dari Tabel 5 dan Tabel 6, maka
NPV = | 20.294.091 + 19.687.451 + dapat dilakukan interpolasi untuk
19.099.582 + 18.530.494 +
53.095.886 | – 64.329.319 mendapatkan NPV+ dan NPV-. Pada
usahatani dengan irigasi presisi discount
NPV = 58.378.184
rate yang menghasilkan NPV+ berada
Irigasi manual
NPV- adalah 6,57% dan 28%. Sedangkan
NPV = | 6.515.673 + 6.320.904 +
pada usahatani paprika irigasi manual
6.132.161 + 5.949.448 +
40.890.305 | – 64.329.319 menunjukkan NPV yang berlawanan arah

NPV = 1.479.172 pada discount rate 6,57% dan 8%. Adapun


perhitungan IRR usahatani Paprici Segar
NPV yang diperoleh pada usahatani
Barokah adalah sebagai berikut.
dengan irigasi presisi lebih besar
dibanding irigasi manual. Dimana IRR = + −
manfaat yang diterima oleh Paprici Segar Irigasi presisi
Barokah dalam tingkat bunga (discount IRR = 6,57% +
rate) 6,57% selama lima tahun pada 9:.;<:. :=
28% − 6,57%
9:.;<:. := > :.=:9
usahatani paprika irigasi presisi adalah
IRR = 0,277
sebesar Rp 58.229.008, sedangkan untuk
Irigasi manual
usahatani paprika irigasi manual sebesar
IRR = 6,57% +
Rp 1.479.172. Dengan selisih yang cukup
.=<?. <
besar yakni Rp 56.749.836. Hal itu 8% − 6,57%
.=<?. < .?9?.?:9

disebabkan pada irigasi presisi memiliki IRR = 0,0718


profit dan biaya operasional lebih rendah.

443
Analisis Kelayakan Usahatani Paprika Dengan Penggunaan Sistem Irigasi Presisi
Hotnauli Odelia, Lies Sulistyowati

Berdasarkan perhitungan diatas Net B/C =


nilai IRR yang diperoleh usahatani
Irigasi presisi
paprika irigasi presisi dan irigasi manual ;@.<@<.9@;
Net B/C =
masing-masing adalah sebesar 27,77 % < .; ?.; ?

dan 7,18 %. IRR tersebut lebih besar dari Net B/C = 1,80711

tingkat bunga bank yang berlaku oleh Irigasi manual


>9.:@:.=?
Paprici Segar Barokah sebesar 6,57%. Net B/C =
>=.; ?.; ?
Jika nilai IRR lebih tinggi dari bunga bank Net B/C = 1,022
maka proyek tersebut layak untuk Hasil tersebut menunjukkan
diusahakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem irigasi presisi memberikan
bahwa usahtani paprika irigasi presisi dan keuntungan lebih besar dibanding irigasi
irigasi manual yang diusahakan Paprici manual. Pada sistem irigasi presisi
Segar Barokah layak diusahakan, karena memiliki nilai Net B/C sebesar 1,807 yang
nilai IRR nya lebih besar dari bunga bank untuk setiap Rp 1 yang dikeluarkan akan
yang berlaku. Namun, nilai IRR pada mendapatkan keuntungan Rp 1,807.
budidaya paprika irigasi manual lebih Sedangkan pada usahatani irigasi manual
kecil, hal karena setiap investasi yang memiliki keuntungan sebesar Rp 1,022
ditanamkan pada usaha ini akan mendapat untuk setiap Rp 1 yang dikeluarkan.
tingkat pengembalian yang lebih besar Menurut kriteria Net B/C nilai Net B/C
dibandingkan menyimpan dana investasi tersebut dapat dikatakan layak karena
untuk didepositkan pada bank. lebih dari satu. Sehingga kedua sistem
3. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) irigasi tersebut layak untuk dijalankan.
Net B/C diperoleh melalui 4. Payback Period (PP)
membagi nilai jumlah NPV positif dengan Nilai payback period yang
nilai jumlah PV negatif. Berdasarkan diperoleh dari hasil perhitungan
Tabel 5 dan Tabel 6 dapat dihitung NPV menunjukkan bahwa tingkat
positif dan NPV negatif dari masing- pengembalian investasi usahatani dengan
masing usahatani paprika dengan sistem sistem irigasi presisi adalah 3 tahun 8
irigasi presisi dan irigasi manual. Adapun bulan dan sistem irigasi manual adalah 4
perhitungan Net B/C usaha paprika di tahun 11 bulan. Jika dibandingkan dengan
Paprici Segar Barokah adalah sebagai umur usaha Paprici Segar Barokah 5
berikut. tahun. Maka dapat disimpulkan

444
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2020. 6(1): 433-447

berdasarkan kriteria payback period yang lebih layak dibanding irigasi manual
usahatani sistem irigasi presisi dan irigasi karena menghasilkan nilai NPV, IRR, Net
manual layak untuk dijalankan karena PP B/C terbesar dan masa pengembalian
dibawah umur usaha. Adapun perhitungan investasi yang lebih cepat.
PP adalah sebagai berikut. Switching value
!"
PBP = TNBK + 12 &'()* Analisis switching value
!AB
diperlukan untuk mengetahui besar
Irigasi presisi
;. =:.:@ perubahan maksimum yang masih
PBP = 3 + 12 &'()*
:.9;@.@:
menunjukkan kriteria layak pada usaha
PBP = 3 tahun 8 bulan
yang dijalankan. Dalam penelitian ini
Irigasi manual
akan dilakukan analisis perubahan
;?.= . ;
PBP = 4 + =@.:?@.;@=
12 &'()* terhadap harga output paprika dan harga
PBP = 4 tahun 11 bulan input pupuk AB Mix. Perubahan harga
Jadi berdasarkan analisis kriteria output dan input ini diperlukan sebab
investasi diatas, dapat diketahui bahwa harga paprika sangat fluktuatif dan nutrisi
kedua sistem irigasi di Paprici Segar AB Mix merupakan biaya saprotan
Barokah yang diteliti layak untuk terbesar dalam usahatani paprika. Berikut
dijalankan. Hasil kelayakan menunjukkan ini hasil switching value dapat dilihat pada
sistem irigasi presisi memiliki indikator Tabel 7.
Tabel 7. Switching Value Usahatani Paprika
Uraian Irigasi Presisi Irigasi Manual
Penurunan harga output paprika 28,86 0,87
Kenaikan harga input pupuk 231,9 3,52
Sumber: Data Primer (2019)

Berdasarkan hasil di atas, terjadi penurunan harga output sebesar


menunjukkan bahwa usahatani dengan 26,86 persen dan kenaikan harga input AB
sistem irigasi manual lebih peka atau Mix 231,9 persen. maka NPV akan
sensitif terhadap perubahan baik mencapai nol dan Net B/C sama dengan
penurunan harga output dan penurunan satu. Sedangkan pada irigasi manual
harga input AB Mix. Ini berarti irigasi tingkat kepekaan maksimum penurunan
manual lebih beresiko jika dijalankan. harga input paprika adalah sebesar 0,87
Hasil dari perhitungan switching value persen dan kenaikan biaya nutrisi AB Mix
pada irigasi presisi menunjukan apabila sebesar 3,52 persen. Keadaan tersebut

445
Analisis Kelayakan Usahatani Paprika Dengan Penggunaan Sistem Irigasi Presisi
Hotnauli Odelia, Lies Sulistyowati

akan menyebabkan NPV mencapai nol paprika maka Paprici Segar Barokah
dan Net B/C sama dengan satu. dapat melakukan penambahan
. teknologi yang mampu meningkatkan
KESIMPULAN DAN SARAN kinerja agribisnis.
Kesimpulan 2. Pemerintah sebaiknya membantu
Berdasarkan hasil analisis pada petani dalam bentuk pinjaman lunak
aspek finansial, sistem irigasi presisi dan dengan persyaratan yang bisa
irigasi manual layak dijalankan. Hasil dijangkau petani paprika agar petani
kriteria investasi sistem irigasi presisi dapat menerapkan encomotion dalam
menunjukkan indikator yang lebih layak budidaya paprika hidroponik, karena
(NPV Rp 58.378.184, IRR 27,64 persen, penerapan sistem irigasi tersebut dapat
Net B/C 1,807 dan PP selama 3 tahun 8 mengurangi jumlah biaya yang
bulan) dibandingkan irigasi manual yang dikeluarkan dan meningkatkan
memiliki NPV sebesar 1.479.172, IRR produktivitas paprika.
7,18%, Net B/C 1,022 dan Payback period 3. Peneliti diharapkan dapat melakukan
4 tahun 11 bulan. penelitian lanjutan terutama mengenai
Analisis switching value usaha faktor-faktor yang mempengaruhi
paprika irigasi presisi dan irigasi manual penerapan encomotion dan strategi
telah dilakukan pengujian pada penurunan pemasaran paprika untuk membantu
harga output dan kenaikan harga nutrisi pengembangan petani paprika di Desa
AB Mix. Hasil tersebut menunjukkan Pasirlangu.
usahatani irigasi manual lebih sensitif
terhadap kenaikan input dan penurunan DAFTAR PUSTAKA
output sehingga memiliki resiko jika Bank Indonesia. (2019). Tinjauan
dijalankan. Kebijakan Moneter Oktober 2019.
Jakarta. Retrieved from
https://www.bi.go.id/id/publikasi/k
Saran ebijakan-moneter/tinjauan/Pages
/Tinjauan-Kebijakan-Moneter-
1. Karena usahatani paprika irigasi Oktober-2019.aspx.
manual memiliki nilai benefit yang Creswell, J. W. (2010). Research Design :
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
cukup kecil maka Paprici Segar dan Mixed (Edisi Ketiga).
Barokah perlu meminimalkan biaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Dasipah E., Lutfiadi R., & Alhusaeniah E.
Untuk meminimalkan niaya tanaman (2011). Analisis Usahatani Cabai
Paprika (Capsicum annum var

446
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2020. 6(1): 433-447

grossum) Hidroponik di Kecamatan Mustawa, Muhammad., Abdullah, S. H, &


Cikajang Kabupaten Garut. Jurnal Putra, Guyup, M. D. (2017).
Agribisnis. 1(6): 1-14. Analisis Efisiensi Irigasi Tetes Pada
Husnan S, & Suwarsono Muhammad. Berbagai Tekstur Tanah Untuk
(2000). Studi Kelayakan Proyek Tanaman Sawi (Brassica juncea).
(Edisi Keempat). Yogyakarta : UPP Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian
AMP YKPN. dan Biosistem, 5(2), 408-421.
Jumingan. (2011). Studi Kelayakan Bisnis Sucipto, Agus. (2011). Studi Kelayakan
: Teori & Pembuatan Proposal Bisnis. Malang : UIN Maliki Press.
Kelayakan. Jakarta : PT Bumi Soekardono. (2009). Ekonomi Agribisnis
Aksara. Peternakan Teori dan Aplikasinya.
Kementrian Pertanian. (2019). Jakarta : CV Akademika Pressindo.
Produktivitas Hortikultura Winarsih., Baedhowi., & Bandi. (2014).
Kabupaten Bandung Barat 2017- Pengaruh Tenaga Kerja, Teknologi
2020. Jakarta. Retrieved from dan Modal dalam Meningkatkan
https://aplikasi2.pertanian.go.Id/bds Produksi di Industri Pengolahan
p/id/ komoditas. Garam Kabupaten Pati. Jurnal
Kusmayadi, I. F., Sujaya, D. H., & Pendidikan Insan Mandiri, 3(2), 88-
Noormasyah, Z. (2017). Analisis 98.
Kelayakan Finansial Usahatani
Manggis (Garcinia mangostanna L).
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo
Galuh, 4(2), 226:232.

447

Anda mungkin juga menyukai