“”
Oleh :
Kelompok 1
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmatNyakami
dapat menyelesaikan penulisan makalahyang berjudul “”ini dengan baik dan tepat
waktu.Dan kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra.Novida Yenny selaku
Dosen mata kuliah Geografi Desa – kota yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami berharap makalah yang telah disusun ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan pembaca dan penulis. Terlepas dari semua itu,
kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini, baik
dalam susunan kalimat maupun tata bahasanya. Hal ini dikarenakan keterbatasaan
kemampuan kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.
Hormat kami
Kelompok 1
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
.............................................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................
.............................................................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN...................................................................................................
.............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
2
C. Tujuan
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
2
BAB IIPEMBAHASAN....................................................................................................
.............................................................................................................................................3
iii
C. Fungsi Desa dan Kota..........................................................................................
..............................................................................................................................4
BAB IIIPENUTUP............................................................................................................
.............................................................................................................................................27
A. Kesimpulan
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
28
B. Saran
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
.............................................................................................................................................21
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PENGERTIAN DESA
Bambang Utoyo
Desa merupakan tempat sebagian besar penduduk yang bermata pencarian di
bidang pertanian dan menghasilkan bahan makanan
R. Bintarto
Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis,
sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik
dengan daerah lain
Sutarjo Kartohadikusumo
Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berhak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri merupakan pemerintahan terendah di bawah
camat
William Ogburn dan MF Nimkoff
Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.
S.D. Misra
Desa adalah suatu kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah pertanian
dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50 – 1.000 are.
Paul H Landis
Desa adalah suatu wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa
dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
5
3. Cara berusaha (ekonomi) aalah agraris yang paling umum yang sangat
dipengaruhi alam sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan
pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
UU no. 22 tahun 1999
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah
Kabupaten
UU no. 5 tahun 1979
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai
kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat dan berhak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
UU no. 6 tahun 2014
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PENGERTIAN KOTA
Max Weber
Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar
kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Louis Wirth Kota adalah pemukiman yang relatif
besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan
sosialnya.
R. Bintarto
Kesatuan jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk
yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi heterogen serta coraknya lebih
matrealistis dibandingkan dengan daerah dibelakangnya.
6
UU No 26 th 2007
Tentang penataan ruang, kawasan perkotaan yang mempunyai kegiatan utama
bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan pendistribusi pelayanan jasa pemerintah, pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi.
Menteri Dalam Negeri RI No 4 / 1980
Suatu wilayah yang mempunyai batas administrasi wilayah, lingkungan
kehidupan yang mempunyai ciri nonagraris.
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
sangat kuat, baik karena keturunan maupun karena kesamaan politik, ekonomi, sosial, dan
keamanan, mempunyai susunan pengurus yang dipilih berdasar pada kesepakatan bersama,
mempunyai kekayaan dan mempunyai hak untuk mengatur urusan rumah tangga sendiri-sendiri.
Jadi dapat disimpulkan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat dimana masyarakatnya
masih memiliki hubungan sosial yang sangat kental, kebanyakan bekerja di bidang pertanian dan
ikatan kekeluargaan yang kuat.
Secara umum, kota merupakan tempat bermukim warga kota , tempat bekerja, tempat
kegiatan dalam bidang ekonomi, pemerintahan dan sebagainya. Sedangkan, secara istilah Kota
berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan
menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, social, ekonomi, budaya.
Perkotaan mengacu pada areal yang memiliki suasana penghidupan dan kehidupan modern dan
menjadi wewenang pemerintah kota. Berikut ini definisi kota menurut beberapa ahli:
Menurut John Brickerhoff Jackson, kota adalah suatu tempat tinggal manusia yang merupakan
manifestasi dari perencanaan dan perancangan yang dipenuhi oleh berbagi unsur seperti
bangunan, jalan dan ruang terbuka hijau.
Menurut Marbun, kota merupakan kawasan hunian dengan jumlah penduduk relatif besar, tempat
kerja penduduk yang intensitasnya tinggi serta merupakan tempat pelayanan umum. Kegiatan
ekonomi merupakan hal yang penting bagi suatu kota karena merupakan dasar agar kota dapat
bertahan dan berkembang. Kedudukan aktifitas ekonomi sangat penting sehingga seringkali
menjadi basis perkembangan sebuah kota. Adanya berbagai kegiatan ekonomi dalam suatu
kawasan menjadi potensi perkembangan kawasan tersebut pada masa berikutnya.
Menurut Max Weber, Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian
besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal.
Menurut Wirth, Kota sebagai pemukiman yang relatif besar, padat dan permanen, dihuni oleh
orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya. Akibatnya hubungan sosialnya menjadi
longgar acuh dan tidak pribadi (impersonal relation)
Jadi dapat disimpulkan kota adalah suatu tempat dimana perkembangannya lebih maju dan
kehidupan masyarakatnya modern serta kurangnya ikatan kekeluargaaan antar warganya dan
masyarakatnya lebih individual.
9
Pengertian dari ruang lingkup desa adalah batasan variabel dari suatu kesatuan hukum
dimana bermukim suatu masyarakat yang berkuasa dan masyarakat tersebut mengadakan
pemerintah sendiri.
Pengertian dari ruang lingkup kota adalah batasan variabel dari suatu bentang budaya yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non-alami dengan gajala pemusatan penduduk tinggi,
corak kehidupan yang heterogen, sifat penduduknya individualistis dan materialistis.
10
kehidupan sosial. Untuk lebih memahami mengenai kehidupan masyarakat desa dan kota,
berikut akan diuraikan ruang lingkup dari desa dan kota:
a. Lingkungan umum dan orientasi alam
Bagi masyarakat kota cendrung mengabaikan kepercayaan yang berkaitan dengan kekuatan alam
serta pola hidupnya lebih mendasarkan pada rasionalnya. Dan bila dilihat dari mata
pencahariannya masyarakat kota tidak bergantung pada kekuatan alam, melainkan bergantung
pada tingkat kemampuannya (capablelitas) untuk bersaing dalam dunia usaha.
Berbeda dengan masyarakat desa yang masih sangat bergantung pada hukum alam dan adat
istiadat. Dan dilihat dari mata pencahariannya masyarakat desa sangat bergantung pada kekuatan
alam.
c. Infrastruktur
Infrastruktur dapat menjelaskan lingkup desa dan kota, infrastruktur di kota jauh lebih kompleks
jika dibandingkan dengan infrastruktur di desa yang bisa digolongkan cenderung minimum.
11
perkotaan. Pekerjaan di bidang pertanian, perimbangan tanah dengan manusia cukup tinggi
dibandingkan dengan industri, dan akibatnya daerah pedesaan mempunyai penduduk yang
rendah per kilometer perseginya, dan tanah pertanian luasnya bervariasi.
12
j. Interaksi sosial
Penduduk kota lebih sering kontak tetapi cenderung lebih formal, dan tidak bersifat pribadi,
tetapi melalui tugas atau kepentingan lain. Sehingga hubungan yang terjadi hanya seperlunya
saja. Masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya dan tingkat mobilitas sosialnya rendah, maka
kontak pribadi per induvidu lebih sedikit. Juga kontak dengan radio, televisi, majalah , poster,
koran, dan media lain yang lebih sophisticated.
13
Dalam masyarakat pedesaan ciri-cirinya akibat dari sifat-sifat yang sama, persamaan dalam
pengalaman, persamaan tujuan dimana hubungannya bersifat informal dan bukan bersifat
kontrak sosial/ perjanjian. Dalam masyarakat desa ditemukan gotong-royong, dan musyawarah.
Sedangkan di kota terdapat perbedaanpembagian tenaga kerja, saling tergantung, spesialisasi,
tidak bersifat pribadi, bermacam-macam perjanjian serta hubungannya bersifat formal.
14
b. Dalam fungsinya sebagai pemerintah daerah tingkat terendah, pemerintah desa mampu
menjalankan kebijakan-kebijakan yang telah digariskan oleh pemerintah yang lebih tinggi,
misalnya kabupaten dan provinsi. Dalam melaksanakan programnya, aparat desa harus dapat
menyelaraskan dengan kondisi yang ada di daerah masing-masing.
c. Sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan karena di desa kekerabatannya masih sangat
erat, misalnya dalam hal kerja bakti membersihkan lingkungan desa.
Ke luar
a. Desa sebagai sumber tenaga kerja bagi kota. Kebutuhan tenaga kerja karena beraneka ragamnya
lapangan pekerjaan di kota seringkali dipenuhi oleh penduduk yang berasal dari desa.
b. Desa sebagai mitra pembangunan wilayah kota karena banyak penduduk desa berusia produktif
yang bekerja dalam proses pembangunan fisik di kota, sehingga dapat dijadikan mitra dalam
rangka pembangunan wilayah perkotaan.
c. Desa merupakan hinterland, yaitu daerah penyokong/penyuplai kebutuhan masyarakat kota
karena sebagian lahan di desa dimanfaatkan untuk areal pertanian. Hasil produksi pertaniannya
ada yang dikonsumsi sendiri dan ada yang untuk dijual di kota.
d. Sebagai penyuplai kebutuhan masyarakat kota, desa merupakan peghasil bahan makanan bagi
penduduk perkotaan, misalnya padi, jagung dan buah-buahan. Oleh karena itu, desa berfungsi
sebagai sumber bahan mentah bagi kota.
e. Desa dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi masyarakat kota karena udaranya yang bersih
dan jauh dari keramaian untuk menghilangkan jenuh dari rutinitas sehari-hari.
f. Desa sebagai sarana religius karena jauh dari pusat hiburan malam.
g. Desa merupakan pusat industri kecil dan industri kerajinan rakyat dan hasilnya dipasarkan ke
kota.
15
Dengan menyimak definisi kota yang diutarakan oleh para ahli seperti yang telah
dijelaskan di depan, tentu dapat melihat apa fungsi kota. Oleh karenanya, dapatlah dibuat
kategori kota seperti yang dikemukakan oleh NOEL P. GIST sebagai berikut :
1. Production Center
2. Center of trade and commerce.
3. Political Capital.
4. Cultural Center.
5. Health and Recreation.
6. Divercified cities.
Demikianlah fungsi kota secara garis besar, yang sekaligus menunjukkan tujuan yang ingin
dicapai oleh suatu kota. Untuk lebih jelasnya berikut uraian mengenai fungsi kota:
Ke dalam
a. Kota sebagai sarana rekreasi warga setempat karena banyak tersedia berbagai macam tempat
rekreasi yang menghibur.
b. Kota sebagai sarana kesehatan yang baik karena didukung fasilitas dan tenaga medis yang baik.
c. Kota sebagai sarana mendapat pendidikan yang bermutu karena mempunyai tenaga didik dan
kurikulum yang tertata baik.
d. Kota merupakan tempat melamar pekerjaan karena lowongan pekerjaan yang disediakan
beraneka ragam, tetapi terbatas jumlahnya.
Ke luar
a. Kota sebagai sarana urbanisasi bagi penduduk desa karena fasilitas dan lowongan pekerjaan
yang tersedia beraneka ragam.
b. Kota sebagai pusat rekreasi masyarakat desa bila merasa bosan dengan tempat rekreasi di desa.
c. Kota merupakan sarana bagi masyarakat desa yang ingin mendapat pendidikan yang lebih baik.
d. Kota merupakan sarana bagi masyarakat desa untuk mengobati sakit apabila tidak dapat
disembuhkan di desa.
16
b. Kota dapat mendatangkan devisa bagi negara karena sebagai pusat industri yang menghasilkan
sesuatu untuk diekspor ke negara lain.
c. Kota sebagai pusat pariwisata penduduk mancanegara karena memiliki tempat rekreasi yang
beraneka ragam, sehingga dapat mendatangkan devisa bagi negara.
d. Kota sebagai pusat perekonomian karena kegiatan ekonomi terpusat di kota.
e. Kota sebagai pusat politik dan administrasi pemerintahan.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian desa dan kota sangatlah beragam tergantung dari segi mana kita melihatnya,
seperti yang telah dipaparkan diatas mengenai pengertian desa dan kota dari para ahli.
Pengertian dari ruang lingkup desa adalah batasan variabel dari suatu kesatuan hukum
dimana bermukim suatu masyarakat yang berkuasa dan masyarakat tersebut mengadakan
pemerintah sendiri. Pengertian dari ruang lingkup kota adalah batasan variabel dari suatu
bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non-alami dengan gajala
pemusatan penduduk tinggi, corak kehidupan yang heterogen, sifat penduduknya individualistis
dan materialistis.
Kemudian dalam kehidupan masyarakat desa dan kota bisa diuraikan dari beberapa ruang
lingkup kajiannya, yaitu : lingkungan umum dan orientasinya, pekerjaan dan mata pencaharian,
ukuran komunitas, kepadatan penduduk, homogenitas dan heterogenitas, deferensiasi sosial,
pelapisan sosial, mobilitas sosial, interaksi sosial, pengawasan sosial, pola kepemimpinan,
standar kehidupan, kesetiakawanan, nilai dan sistem nilai.
Fungsi desa dapat dilihat dari dua segi, yaitu kedudukan desa sebagai bentuk pemerintahan
terkecil di negara Indonesia dan desa dalam tinjauan region atau wilayah geografis, yaitu sebagai
daerah “hinterland” atau daerah yang mendukung keperluan masyarakat kota khususnya
kebutuhan sumber bahan pangan. Dalam fungsinya sebagai pemerintahan daerah tingkat
terendah, pemerintahan desad iharapkan mampu menjalankan kebijakan-kebijakan yang telah
digariskan oleh pemerintah yang lebih tinggi, misalnya kabupaten dan propinsi. Fungsi dari kota
adalah sebagai berikut:
a. Kota sebagai pusat pemerintahan.
b. Kota dapat mendatangkan devisa bagi negara karena sebagai pusat industri yang menghasilkan
sesuatu untuk diekspor ke negara lain.
c. Kota sebagai pusat pariwisata penduduk mancanegara karena memiliki tempat rekreasi yang
beraneka ragam, sehingga dapat mendatangkan devisa bagi negara.
d. Kota sebagai pusat perekonomian karena kegiatan ekonomi terpusat di kota.
e. Kota sebagai pusat politik dan administrasi pemerintahan.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://sosiologiiainsupel.blogspot.com/2011/03/pengertian-dan-ruang-lingkup-perkotaan.html
diakses tanggal 11 September 2020
http://vauzi.com/pengertian-ruang-lingkup-secara-umum-dan-khusus/html diakses tanggal11
September 2020
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/sosi4303/pengertian%20desa.html diakses tanggal 11
September 2020
http://dilihatya.com/1798/pengertian-desa-menurut-para-ahli.html diakses tanggal 11 September
2020
https://www.academia.edu/8635253/Konsep_dan_Pengertian_Kota_Menurut_Para_Ahli.html
diakses tanggal 11 September 2020
http://subiantogeografi.wordpress.com/pengertian-desa-dan-kota/html diakses tanggal 11
September 2020
http://ekadut.blogspot.com/2010/01/fungsi-desa.html diakses 11 September 2020
http://samuel-idegue.blogspot.com/2012/01/kehidupan-masyarakat-pedesaan-di.html diakses
tanggal 11 September 2020
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-70869-Pengetahuan%20Akademik-FUNGSI
%20%20KOTA.html diakses tanggal 11 September 2020
https://nido05.wordpress.com/masyarakat-pedesaan-dan-masyarakat-perkotaan/html diakses
tanggal 11 September 2020
http://ewissok.blogspot.com/2012/10/pola-keruangan-desa.html diakses tanggal 11 September
2020
19