Anda di halaman 1dari 3

Rezqy Ayu Devi Arafah

180210101001
A
PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL

SOAL: Buatlah rangkuman dari masalah nilai awal dan nilai batas, yg memuat 1. Definisi nilai
awal 2. Definisi nilai batas 3. Syarat batas explisit 4. Syarat batas dirichlet 5. Syarat batas von
neuman 6. Syarat batas robin 7. Syarat batas implisit. Jawaban diketik dgn format ms word

JAWAB:

1. Definisi Masalah Nilai Awal


 Masalah nilai awal merupakan masalah yang berkenaan dengan keadaan pada saat t=t0.
Masalah nilai awal ini bisa dijumpai pada persamaan diferensial biasa dan persamaan
diferensial parsial, Sbg contoh
∂2u

{ ∂t 2
−∇2=f ; daerah definisi Ω

u=u0 ; untuk t=t 0


u=u1 ;untuk daerah batas ∂ Ω
dengan ∂ Ω menyatakan batas dari daerah Ω , merupakan masalah nilai awal .

2. Definisi Masalah Nilai Batas


 Masalah nilai batas adalah masalah dalam persamaan diferensial parsial atau PDP yang
memiliki nilai-nilai yang ditetapkan pada batas fisik dari domain yang ditentukan. Secara
matematik masalah nilai batas adalah mencari suatu fungsi yang memenuhi PDP dan
syarat batas tertentu.
Sebagai contoh dapat dilihat pada persamaan berikut ini.
∂2 u

{ 2
−∇ 2−u=f ; daerah definisi Ω
∂t
u(0 , t)=u 1 ; untuk daerah batas ∂ Ω
du
(0 , t)=u 2 ; untuk daerah batas ∂ Ω
dt
dengan ∂ Ω menyatakan batas dari daerah Ω , merupakan masalah nilai batas
3. Syarat Batas Eksplisit
 Untuk syarat batas eksplisit ini, kita fokuskan pada syarat batas linier saja, yaitu syarat
batas yang menyatakan relasi linier antara suatu fungsi dengan turunan parsialnya,
sebagai contoh
∂u
u ( x , y=0 ) + x ( x , y=0 )=0
∂x
4. Syarat Batas Dirichlet
 Bila kita berikan nilai-nilai tertentu untuk penyelesaian u(x,t) di daerah batas, maka batas
seperti ini disebut dengan syarat batas dirichlet. Sbg contoh getaran senar dengan titik-
titik ujungnya diikat pada x=0 dan x=L(tetap), maka syarat batasnya adalah
u ( 0 , t ) =u ( L , t )=0
5. Syarat Batas Von Neuman
 Nilai-nilai turunan berarah dari suatu penyelesaian pada arah normal terhadap Ω ditentukan
pada Ω . Misalkan ∂N u=g pada Ω
Disini∂ N u=grad u . N =turunanu pada arah normal , dengan N menyatakan normal
satuan untuk Ω. Untuk masalah yang multidimensi, turunan berarah ini adalah turunan
dari suatu fungsi terhadap masing-masing peubah yang ada pada medan vector (yaitu
suatu fungsi yang mengambil suatu nilai vector pada masing-masing titik di ruang),
biasanya disebut dengan gradien. Untuk tiga peubah, gradien ini berbentuk
∂f ∂f ∂f
(
grad f ( x , y , z )=∇ f ( x , y , z )=
∂x
( x , y , z ),
∂y )
( x, y ,z), ( x , y , z)
∂z
Secara khusus memang kita tidak bisa menentukan gradien pada daerah batas karena hal
ini akan terlalu membatasi penyelesaian yang diperbolehkan di daerah batas. Tetapi di
dalam masalah fisika sering diperlukan penentuan komponen normal terhadap batas
(boundary). Bila turunan normal ditentukan atau ditetapkan, maka syarat batas seperti ini
disebut syarat batas Von Neumann. Dalam kasus perpindahan panas pada sebatang logam
dengan panjang a yang diisolasi kedua ujungnya, maka ujung-ujung logam tersebut tidak
akan ada fluks panas sehingga gradien temperature pada ujung-ujungnya menjadi nol.
Syarat batas seperti ini merupakan syarat batas Von Neumann, diberikan oleh persamaan
berikut:
∂u ∂u
( 0 ,t )= ( a , t ) =0
∂x ∂x

6. Syarat Batas Robin


 Campuran antara syarat batas dirichlet dengan syarat batas Von Neumann merupakan kombinasi
nilai-nilai penyelesaian dan nilai-nilai turunan normal dari penyelesaian yang ditentukan pada
daerah Ω. Untuk PDP elliptic pada suatu daerah Ω, syarat batas Robin menetapkan bahwa
jumlah dari αu dengan turunannormal dariu sama dengan f padasemua titik di daerah
batas Ω , dengan α dan f ditentukan . Jadi syarat batas Robin secara umum dinyatakan oleh
persamaan berikut:
α ∂N u+bu=f pada daerah Ω
7. Syarat Batas Implisit
 Dalam bidang fisika banyak permasalahan yang memiliki syarat batas implisit. Hal ini
memberikan pengertian bahwa ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi tetapi tidak
secara eksplisit dapat dinyatakan. Masalah ini biasanya muncul pada system yang
didefinisikan pada suatu daerah yang infinit. Sebagai contoh persamaan Schrodinger
adalah suatu persamaan yang membutuhkan fungsi gelombang agar bisa dinormalkan,
dimana fungsi gelombang tsb tidak boleh membesar tanpa batas pada titik infinit.
Terkadang juga secara implisit perlu dibuat asumsi kontinuitas dan diferensiabilitasnya.
Secara umum kita perlu berhati-hati untuk syarat batas implisit ini, karena boleh jd
keberadaannya sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai