i
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
pendidikan Diploma III Keperawatan Di Akademi Keperawatan Toraya
OLEH :
ii
DIDIKAN SINAPERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nim : 17.005
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini adalah merupakan
karya sendiri dan bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai hasil tulisan dan fikiran saya sendiri
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Pembuat pernyataan
Mengetahui
Pembimbing I pembimbing II
R KAS
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : 17005
Telah diperiksa dan disetujui untuk di pertahankan dalam ujian Karya Tulis
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
IH TORAJA
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Intan Muliana Parapa’ dengan judul ASUHAN
KEPERAWATAN PADA NY”J” DENGAN GANGGUAN SISTEM
REPRODUKSI “POST SECTIO CAESAREA” DALAM PEMENUHAN
KEBUTUHAN RASA NYAMAN NYERI DI RUMAH SAKIT SINAR
KASIH TORAJA TAHUN 2020 telah dipertahankan di depan dewan penguji
tanggal, 08 Agustus 2020.
Dewan Penguji:
NIDN:001112720
NUP.990992608
Mengetahui
Akademi KeperawatanToraya
v
RRIWAYAT HIDUP
I. Identitas Penulis
2. Nim : 17005
7. Anak : 1(satu)
9. Suku/Bangsa : Toraja/Indonesia
vi
AWATAN TORAYA
vii
ABSTRAK
Dari tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat menggambarankan penerapan
“Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny “J” Dengan Gangguan Sistem Reproduksi
“Sectio Caesarea” dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Nyeri Di Rumah
Sakit Sinar Kasih Toraja Kabupaten Tana Toraja 2020”. Dengan menggunakan
metode deskriptif, dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran tentang
studi dan menganalisis lebih mendalam tentang Asuhan keperawatan pada pasien
Ny “J” dengan gangguan sistem Reproduksi “Sectio Ceasarea” dalam pemenuhan
kebutuhan rasa aman nyeri diruang perawatan tulip Rumah Sakit Sinar Kasih
Toraja.
Kesimpulan : setelah dilakukan asuhan keperawatan, kesenjangan antara teori dan
kasus yang didapat dengan diagnosa ketuban pecah dini pada pasien Ny “J”,
ditemukan 3 diagnosa keperawatan yang ada dalam teori, hanya 3 diagnosa yang
dirumuskan oleh penulis.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................
RIWAYAT HIDUP........................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................
A. Latar belakang.....................................................................................................
B. Rumusan masalah...............................................................................................
C. Tujuan masalah..................................................................................................
D. Manfaat penulis...................................................................................................
1. Pengkajian......................................................................................................
3. Intervensi Keperawatan..................................................................................
ix
3. Tinjauan Umum KPD.....................................................................................
.......................................................................................................................
D. Defenisis operasional..........................................................................................
A. TINJAUAN KASUS...........................................................................................
1. Identitas pasien...............................................................................................
2. Riwayat kesehatan..........................................................................................
3. Riwayat psikososial........................................................................................
4. Riwayat spritual..............................................................................................
5. Pemeriksaan fisik............................................................................................
x
8. Analisa Data (CP.1B).....................................................................................
B. PEMBAHASAN.................................................................................................
1. Pengkajian......................................................................................................
2. Diagnosa.........................................................................................................
3. Intervensi........................................................................................................
4. Implementasi..................................................................................................
5. Evaluasi..........................................................................................................
C. KETERBATASAN ............................................................................................
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-
Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul
Caesario” Di Rumah Sakit Sinar Kasih Toraja Tahun 2020”. Penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan untuk
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah penulis tidak lepas dari hambatan dan
kesulitan, namun berkat bantuan, bimbingan dan kerja sama dari berbagai pihak
Untuk itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan
yang telah banyak meluangkan waktu dan pemikiran serta memberi petunjuk,
dorongan dan bimbingan kepada penulis mulai dari awal hingga akhir penyusunan
xii
1. Dr. Erni Yetti Riman, SKM.,M.Kes. Selaku Ketua Yayasan Sinar Kasih
Toraja.
2. dr. Zadrak Tombe, Sp.A. Selaku Direktur Utama Rumah Sakit Sinar Kasih
Toraja.
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan ujian proposal
penelitian
5. Bapak dan Ibu/dosen serta staf pegawai Akper Toraya yang telah memberikan
6. Kedua orang tua, Marthen parapa’ (Ayah) dan Anastasya Gemilang (Ibu) yang
Keperawatan Toraya.
7. Buat saudara saudariku yang tercinta ( Ruth, Amsal, dan Melona) yang telah
kasih karunianya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung
keperawatan.
xiii
Penulis menyadari bahwa KTI ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu
Penulis
DAFTAR TABEL
Tabel Diagnosa.....................................................................................61
Tabel Intervensi....................................................................................63
Tabel Implementasi...............................................................................68
Tabel Evaluasi.......................................................................................74
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan efek samping dari anestesi. Proses persalinan yang dialami oleh ibu
dengan Sectio Caesarea juga akan berpengaruh pada respon fisilogis setelah
insisi pada dinding perut dan di rahim dengan syarat rahim dalam keadaan
utuh dan berat janin diatas 500 gram yangsering disebut dengan sectio
ini dilakukan jika ada masalah kesehatan pada ibu atau ibu menderita suatu
2
misalnya janin presentasi bokong, plasenta previa, masalah kesehatan ibu dan
kegawatan, misalnya induksi yang gagal, prolaps tali pusat, pendarahan, maka
Menurut hasil penelitian Sumelung (2014) dari 167 responden ada empat
Caesarea darurat yaitu gawat janin (31,14%), persalinan tidak maju (27,55%),
itu sectio caesarea juga menjadi alternative persalinan tanpa indikasi medis
jumlah kelahiran yang ada dilakukan pada ibu-ibu yang tidak memiliki resiko
peningkatan pada tahun 2000 jumlah ibu bersalin dengan sectio caesarea
47,22%, tahun 2001 sebesar 45, 19 %, tahun 2002 sebesar 47,13%, tahun 2003
3
sebesar 46,87%, tahun 2004 sebesar 53,2%, tahun 2005 sebesar 41,59%, dan
tahun 2006 sebesar 53,68% dan tahun 2007 belum terdapat data yang
sakit di Bali dan Jakarta cukup tinggi berada jauh dari standar yang
sebesar 20-25 % dari total persalinan sedangkan untuk rumah sakit swasta
persalinan section caesarea tahun 2016 adalah 322 orang/jiwa, tahun 2017
sebanyak 348 orang/jiwa. Data terakhir yang didapatkan tahun 2018 mulai
Kasih Toraja diperoleh data pada tahun 2018 dari 556 ibu bersalin, yang
bersalin dengan tindakan sectio caesarea berjumlah 245 orang. Tahun 2019
dari 796 ibu bersalin, yang bersalin dengan tindakan sectio caesarea berjumlah
spontan, namun ditakutkan akan mengancam jiwa janin dan ibu seperti
Berbagai masalah yang timbul akibat post partum dengan sectio caesarea
4
indikasi ketuban pecah dini ini membutuhkan keterampilan dan pengetahuan
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
Ny”J” dengan masalah “post sectio caesarea” di rumah sakit sinar kasih
2. Tujuan Khusus
kebutuhan rasa nyaman nyeri di rumah sakit sinar kasih toraja tahun
2020.
5
caesarea” dengan indikasi KPD dalam pemenuhan kebutuhan rasa
kebutuhan rasa nyaman nyeri di rumah sakit sinar kasih Toraja tahun
2020.
kebutuhan rasa nyaman nyeri di rumah sakit sinar kasih Toraja tahun
2020.
kebutuhan rasa nyaman nyeri di rumah sakit sinar kasih Toraja tahun
2020
6
D. Manfaat Study kasus
Adapun manfaat yang dapat di peroleh dari penulisan karya tulis ini adalah :
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi ibu
Sectio Caesarea
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengkajian
atau di sebut juga pengumpulan data adalah langkah awal dari berfikir
adalah:
a. Sirkulasi
1) Hipertensi
8
b. Integritas Ego
c. Nyeri/Ketidaknyamanan
1) Distosia
d. Keamanan
berhasil.
e. Seksualitas
1) Disproporsi selfaopelvis(CPD)
sebelumnya
9
2. DiagnosaKeperawatan
kemih/abdomen
malnutrisi
trauma jaringan.
3. Intervensi Keperawatan
masalah pasien.
10
a. Ketidaknyamanan : Nyeri(Akut) berhubungan dengan trauma
kemih/abdomen
Tujuan:
Kriteria hasil:
Intervensi :
proses pengobatan
bersangkutan
malnutrisi
11
Tujuan :
Kriteria hasil :
komplikasi
Intervensi :
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi :
12
R/: Perubahan aktivitas dapat mengidentifikasi tingkat kelemahan
4. Implementasi keperawatan
5. Evaluasi
(http://ilmukeperawatan.wordpress.com)
13
B. Konsep Dasar Medis
dapat hidup dari dalam rahim melalui jalan lahir ke dunia luar
(Winkjossastro,2007).
sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi
lahir.
a. Pengertian
suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan sayatan
(Prawiroharjo, 2011)
14
Sectio Caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin
dkk,2010).
b. Etiologi
sebagainya).
Huda, Arif.dkk.2015)
15
c. Patofisiologi
16
yang bila tidak dirawat dengan baik akan menimbulkan masalah
risiko infeksi.
2) Panggul sempit
5) Partus lama
7) Distorsia serviks
e. Komplikasi
berikut:
17
1) Pada ibu
a) Infeksi puerperal
dan sebagainya.
b) Perdarahan
uteri.
2) Komplikasi-komplikasi lain
3) Pada anak
18
statistic di Negara-negara dengan pengawasan antenatal dan
f. Pemeriksaan Diagnostik
2) Pemantauan EKG
3) Haemoglobin/Hematokrit
4) Golongan Darah
5) Urinalisis
g. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Keperawatan
dan nafas
dengan diferensial
2) Penatalaksanaan medis
19
c) Perjajian dari orang terdekat untuk tujuan sectio caesarea
a. Pengertian
kencing janin
20
b. Etiologi Ketuban Pecah Dini
berikut:
pada otot-otot atau leher atau leher (serviks) yang terlalu lunak
semakin besar.
dini.Misalnya:
amnionsintesis
b) Gemeli
21
rahim yang lebih besar dan kantung (selaput ketuban)
mudah pecah.
c) Makrosomia
(Winkjosastro,2006).
d) Hidramnion
22
5) Kemungkinan kesempitan panggul : bagian terendah sebelum
6) Korioamnionitis.
persalian lama.
7) Penyakit infeksi
kelainan genetic)
kehamilan 23 minggu
vagiana. Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau
amoniak. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus di
23
produksi sampai kelahiran.Tetapi bila anda duduk atau berdiri,
d. Komplikasi
1) Infeksi
24
derajat olgohidramnion, semakin sedikit air ketuban, janin
semakin gawat.
Ketuban pecah dini yang terjadi terlalu dini yang terjadi terlalu
e. Penatalaksanaan
dapat diselamatkan.
25
4. Tinjauan umum nyeri.
a. Definisi Nyeri
dalam hal ini skala ataupun tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah
( Tetty,2015 )
produksi bagi tubuh yaitu nyeri, dimana akan timbul nyeri ketika
26
a) Personality, dimana sensasi ini bersifat subjektif yang hanya
pasien berbeda-beda.
b. Patofisiologi
masuk ke dalam spinal ndengan melalui akar dorsal dan sinaps pada
27
implus. Kemudian, implus tersebut melewati sumsum tulang
c. Klasifikasi nyeri
Nyeri secara umum dibagi menjadi dua , Yaitu : nyeri akut dan
nyeri kronis
1) Nyeri akut yaitu nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
2) Nyeri Kronis yaitu nyeri yang timbul secara perlahan – lahan dan
28
d. Faktor yang mempengaruhi nyeri
1) Usia
2) Jenis kelamin
merasakan nyeri.
3) Kebudayaan
29
b) Makna nyeri
d) Perhatian
e) Ansietas
f) Keletihan
sensasi nyeri
30
g) Pengalamman sebelumnya
dirasakannya.
ringannyanyeri
Penilaian Nyeri
31
f. Skala nyeri
Secara umum, nyeri terbagi menjadi nyeri ringan, nyeri sedang, dan
begitu sakit
ditoleransi
aktivitas
32
10) Skala 9, nyeri mengakibatkan anda menjerit-jerit dan
11) Skala 10, nyeri berada di tahap yang paling parah dan bisa
g. Intensitas nyeri
2011).
h. Lokasi nyeri
jaringan subkutan
33
3) Nyeri viseral adalah nyeri yang berasal dari simulasi reseptor
i. Durasi Nyeri
j. Kualitas nyeri
34
pada individu yakni seperti ditusuk-tusuk, dipukul-pukul, nyeri
sepanjang garis. Pada alat ukur ini, diurutkan dari tidak ada
Pengelompokan :
35
3) Skala numeric, yang digunakan sebagai pengganti alat
36
e) Raut wajah 5, nyeri parah
1) Respon simpatik
d) dilatasi pupil
2) Respon parasimpatik
1) Pucat
2) ketegangan otot
3) Respon perilaku
37
bagian nyeri yang sakit mengertakan gigi, ekspresi wajah
4) Respon afektif
mengurangi nyeri)
2) Skala nyeri
menggambarkan nyeri pada klien, yaitu nyeri akut dan nyeri kronis,
5) Laporan nyeri
6) Diaforesis
7) Perilaku distraksi
38
8) Mengeksresikan perilaku(mis, gelisah,merengek,menangis)
39
PENYIMPANGAN KDM
kelahiran bayi
40
Asi tidak efektif
Kurangnya informasi
BAB III
Desain study kasus yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah
1. Kriteria inklusi
41
Fokus penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah Gangguan rasa nyaman
nyeri Terjadi pada pasien Post Sectio Caesarea. Nyeri di akibatkan oleh
D. Defenisi Operasioanal
persalinan.
(tensimeter, thermometer, meter, jam tangan, light pen dll) dan lembar
format pengkajian
1) Study Kepustakaan
42
Study kepustakaan adalah cara penelitian dengan mengumpulkan
dasar teoritis, dari literature atau referensi baik dari buku maupun
internet.
2) Wawancara
3) Study Dokumenter
data yang telah diambil dengan cara lain sehingga data yang di
4) Observasi
5) Pemeriksaan fisik
43
6) Bila ada masalah atau kendala yang didapatkan dalam pelakasanaan
Rumah Sakit Sinar kasih Toraja yang dilaksanakan pada tanggal 15-17
juli 2020.
Analisa data yang dilakukan oleh peneliti adalah analisa deskriptif yaitu
data, dimana dari data ini akan diperoleh data yang menunjang penentuan
tindakan yang akan dilakukan serta tindak lanjut pada pasien Sectio
setelah mendapat Izin dari kepala Rumah Sakit Sinar Kasih Toraja sebagai
44
tempat penelitian, baru dikatakan dapat melakukan penelitian dengan
Toraja.
2. Kerahasiaan ( confidentiality)
data yang di isi subjeck tetapi lembar tersebut hanya diberi kode
tertentu.
45
BAB IV
A. TINJAUAN KASUS
Ruang : Tulip
1. Identitas Pasien
Umur : 26 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Rantetayo
Data Suami
46
Nama Suami : Tn “A”
Umur : 28 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Rantetayo
2. Riwayat Kesehatan
bagian belakang mulai dari jam pukul 21.00 sampai jam 05.00
Rantetayo dan ditangani oleh Bidan selama 2 jam dan tidak ada
Rumah Sakit Sinar Kasih Toraja dan dianjurkan oleh Dokter untuk
operasi sectio saecarea pada pukul 13.00 dan keluar dari kamar
47
mengatakan lemah dan tirah baring, Nyeri yang di rasakan seperti
e. HPHT : 10-11-2019
Riwayat Menstruasi
2) Siklus : Teratur
4) Keluhan : Nyeri
Riwayat Ginekologi
48
Riwayat KB
2) Lamanya : Tidak
3) Keluhan : Tidak
h. Pola Pengkajian
diberikan dihabiskan
Pola Eliminasi
Ny ‘J” mengatakan saat hamil dia sering buang air kecil 7-9
kali perhari
kemerahan
49
Ny “J” Mengatakan selama hamil dia masih melakukan
kiri dan kanan secara mandiri, terasa nyeri saat bergerak dan
Ny “J” Selama hamil dia sulit tidur, dan sering terbangun pada
malam hari.
2) Keadaan Setelah Melahirkan:
Saat ini Ny “J” Mengatakan nyeri pada luka post operasi dan
sering terganggu pada saat istirahat.
TTV
Keadaan Umum : lemah
Tanda-tanda Vital
TD : 110/ 70 mmHg
Suhu : 36,5˚c
a. Kepala
50
Inspeksi : Pertumbuhan rambut merata, tidak ada ketombe dan
b. Mata
di beri cahaya
c. Sistem pernafasan
1) Hidung
kanan, tidak ada pergerakan cuping hidung dan tidak ada polip
2) Leher
kesulitan menelan
3) Dada
sama kuat
51
Perkusi : Bunyi lapang paru resonance
d. Sistem kardiovaskuler
karotis kuat.
2) Jantung
5 sampai 6.
e. Telinga
f. Mulut
jumlah gigi 24 copot 8 dapat merasakan manis, asam, asin pahit, tidak
g. Dada
52
Inspeksi : Mammae simetris kiri dan kanan putting susu keluar
h. Abdomen
Palpasi : TFU Dua jari dibawah pusat terabah keras dan bundar
i. Genitalia
j. Ektremitas Atas
k. Ektremitas Bawah
l. Sistem saraf
53
2) Nervus 2(optikus) : pasien dapat melihat namun terbatas dengan
bola mata
4) Nervus 5(trigemirus):
wajah
mengunyah
5) Nervus 7 (facialis)
6) Nervus 9 (glasofaringeur)
7) Nervus 10 (vagus)
8) Nervus 11 (assesoris)
54
9) Nervus 12 (hipoglosus)
Posisi lidah simetris, lidah dapat bergerak keatas, kebawah kiri dan
kanan
4. Data penunjang
55
KLASIFIKASI DATA
(CP.1A)
terasa nyeri pada luka operasi verban dan tidak ada perdarahan
56
dibantu Pernapasan : 22 x/menit
57
ANALISA DATA
(CP 1B)
No R.M : 37-52-02
DO:
pembedahan/o
perasi
58
Teputusnya
inkontunitas
jaringan
NYERI
dibantu darah
DO:
nutrisi yang
tidak adekuat
59
kelemahan
INTOLERANSI
AKTIVITAS
3 DS : Luka post Resiko infeksi
DO :
Nadi : 80 x/menit
60
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(CP .2)
Nama Klien : Ny” J”
No R.M : 37-52-02
INTERVENSI KEPERAWATAN
61
(CP 3)
Nama Klien : Ny “J”
No R.M : 37-57-02
62
nyeri 6 (0-10) tepi luka. dengan
berdurasi 1-2 5. Ajarkan menurunkan
menit penggunaan tekanan otot dan
manajemen memperbaiki
nyeri( teknik sirkulasi
relaksasi nafas 4. perdarahan pada
dalam) jaringan,
6. penatalaksanaan bengkak,inflamas
pemberian i local, atau
analgetik terjadinya infeksi
dapat
menyebabkan
peningkatan nyeri
insisi
5. Memungkinkan
passion untuk
berpartisipasi
secara aktif dan
membantu
meningkatkan rasa
control nyeri
6. Membantu
menghilangkan
atau menguranggi
nyeri
2 Intoleransi Tujuan : 1. Kaji kemampuan 1. Bertujuan untuk
aktivitas Setelah dilakukan aktivitas pasien memantau sejauh
berhubungan tindakan 2. Jelaskan mana pasien
dengan nyeri post keperawatan pentingnya dapat
operasi ditandai selama 3x 24 jam, istirahat dalam beraktivitas.
dengan: di harapkan rencana 2. Tirah baring di
63
intoleransi aktifitas pengobatan serta pertahankan
DS : pada pasien dapat perlunya selama fase akut
a. Pasien teratasi. di tandai keseimbangan untuk
mengatakan dengan criteria aktivitas dan penyembuhan,
pergerakannya hasil : tidur. pembatasan
terbatas a. Pasien 3. Bantu pasien aktivitas di
b. Pasien mengatakan memilih posisi tentukan dengan
mengatakan tidak nyeri yang nyaman respon individual
aktivitasnya lagi untuk pasien terhadap
dibantu b. Pasien istirahat/tidur. aktivitas.
nampak 4. Tingkatkan 3. Pasien mungkin
DO:
rileks aktivitas nyaman dengan
a. Pasien tampak
c. Nampak sesuaiintoleransi, posisi kepala di
lemah
mampu bantu lakukan tinggikan atau
b. Pergerakan
melakukan latihan rentang posisi terlentang.
pasien terbatas
aktivitas gerak sendi pasif 4. Untuk melatih
c. Pasien nampak
dengan atau aktif. kekakuan otot
tirabaring
mandiri. dan kemampuan
pasien
beraktivitas
64
Pasien harapkantidak 3. Anjurkan dan pemulihan luka
mengatakan nyeri terjadi infeksi pada gunakan teknik 3.Mencegah infeksi
pada luka operasi luka post operasi mencuci tangan dan penyebaran ke
Dengan Kriteria dengan cermat area sekitar
DO : hasil :
Tampak luka pada 1. Luka post
bagian abdomen. operasi bebas
TTV dari tanda-tanda
TD : 110/70 infeksi
mmHg 2. Pencapaian
Nadi : 80 tepat waktu
x/menit dalam
Suhu : 36,50c pemulihan luka
Pernapasan : 22 tanpa adanya
x/menit komplikasi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
65
(CP 5)
No RM :37-52-02
66
Ny”J” di ajarkan penggunaan teknik relaksasi
nafas dalam ketika merasakan nyeri.
5) penatalaksanaan pemberian terapi injeksi
analgetik
hasil :
1. Santagesic 8 jam/IV
2. Cefotaxime 12 jam/IV
3. Metrodinazole 8 jam/IV/Drips
4. Raditidine 8 jam/V
67
e) Luka nampak bersih, mulai
mengering
2. Menganjurkan pasien agar tidak menyentuh
daerah luka operasi.
Hasil :
Pasien mengikuti anjuran untuk tidak
menyentuh luka bekas operasi
68
Hasil :
tidak terdapat edema pada luka, luka nampak
mulai mengering.
4. Mengajarkan penggunaan manajemen nyeri
( teknik relaksasi)
Hasil : Ny”J” di ajarkan penggunaan teknik
relaksasi nafas dalam ketika merasakan nyeri
5. penatalaksanaan pemberian analgetik
hasil :
Memberikan therapi injeksi Santagesic 1
amp /IV
69
2020 Hasil:
a) Nampak adanya luka opersi
b) Nampak luka ditutup perban
c) Tidak ada pus
d) Tidak bengkak
3. Menganjurkan pasien agar tidak menyentuh
daerah luka operasi.
Hasil :
Pasien mengikuti anjuran untuk tidak
menyentuh luka bekas operasi
70
3. Mengkaji insisi bedah, perhatikan edema
perubahan kontur luka ( pembentukan
hematoma ) atau inflamasi, mengeringnya
tepi luka.
Hasil :
Tidak terdapat edema pada luka, luka
nampak mulai mengering.
4. penatalaksanaan pemberian analgetic
hasil :
1.Raditidine 8 jam/IV.
17 juli II 08.00 1. Mengkaji kemampuan aktivitas pasien
2020 Hasil :
Ny” J” Mengatakan sudah mampu
beraktivitas seperti miring kiri/kanan dan
duduk di atas tempat tidur dan juga sudah
mampu berjalan
2. Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, bantu
lakukan latihan rentang gerak sendi pasif atau
aktif.
Hasil :
pasien di bantu untuk melakukan aktivitas
miring kiri/kanan dan duduk diatas tempat
tidur serta berjalan
71
daerah luka operasi.
Hasil :
Pasien mengikuti anjuran untuk tidak
membasahi luka bekas operasi
EVALUASI KEPERAWATAN
(CP 6)
72
No RM : 37-52-02
73
15 juli III 13.20 S: Ny “J” mengatakan adanya bekas luka operasi
2020 pada bagian abdomen
O :Tampak luka post operasi pada bagian abdomen.
TTV TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,50c
Pernapasan : 22 x/menit
A : Resiko infeksi
P: masalah belum teratasi lanjutkan intervensi
2,3,4,5
74
Pasien belum mampu berjalan kekamar mandi.
A: intoleransi aktivitas
P: masalah belum teratasi lanjutkan intervensi 1,4,5
16 juli III 13.35 S : Ny “J” mengatakan adanya bekas luka operasi pada
2020 bagian Nampak adanya luka opersi
O : Nampak luka operasi ditutup perban di bagian
abdomen, tidak ada pus, dan tidak bengkak
abdomen
A: resiko infeksi
P: lanjutkan intervensi
75
A: resiko infeksi
P: pertahankan intervensi
RESUME KEPERAWATAN
76
Umur : 26 Tahun
Alamat : Rantetayo
kontunuitas jaringan.
b. Tindakan Keperawatan:
prilaku.
77
8) Mencegah infeksi dengan menganjurkan pasien untuk tidak
cukup.
c. Evaluasi
kountinuitas jaringan
2) S =Ny “J” mengatakan nyeri berkurang pada luka post oprasi section
P = Pertahankan intervensi
berjalan.
P = stop intervensi
78
O = Tampak luka bekas post operasi terbalut verban dan sudah mulai
A = Resiko infeksi
P = Stop intervensi
B. PEMBAHASAN
yang terjadi antara teori dan praktek yang di peroleh dari pelaksanaan
1. Pengkajian
79
didapatkan dataadanya keluhan nyeri pada luka operasi., kesulitan dalam
beraktifitas akibat nyeri yang dirasakan, dan adanya luka operasi pada
/HL³).
Dari semua hasil pengkajian di atas antara data yang diperoleh dari
kasus dengan data yang ada pada landasan teori ada beberapa kesenjangan
dilakukan transfuse darah tetapi pada Ny. “J” tidak dilakukan karena
2. Diagnosa Keperawatan
80
Dalam tinjauan teori pada penerapan proses keperawatan pada Ny.”J
kemi/abdomen.
c) Resiko infeksi Faktor resiko dapat meliputi trauma jaringan/ kulit rusak,
.nampak meringis dan nampak luka bekas operasi pada abdomen. Masalah ini
berhubungan dengan nyeri post operasi diagnose ini didukung dengan Ny. “J”
yang nampak tirah baring di atas tempat tidur, dan masih di bantu dalam
akibat dari nyeri yang di rasakan aktivitas Ny. “J” menjadi terganggu.
81
Diagnosa ke tiga adalah resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka
menunjukkan adanya luka post operasi yang di balut dengan verban. Masalah
Ny. “J” yang telah melakukan operasi Sectio Caesarea mengalami infeksi
pada luka bekas operasi diakibatkan oleh adanya pembedahan sectio caesaria.
Jika tidak dipantau dengan baik, akan menyebabkan infeksi dan komplikasi.
Adapun diagnosa yang terdapat dalam teori namun tidak terdapat dalam kasus
adalah
insietas tidak ditemukan pada kasus karena saat pengkajian Ny.”J” tidak
ditemukan pada kasus karena saat dikaji Ny. J tidak mengalami cedera.
peristiwa kehidupan. Masalah ini tidak ditemukan pada kasus karena saat
dikaji Ny. J tidak merasa harga dirinya rendah, justru merasa senang dan
82
d) Kurang pengetahuan ( kebutuhan belajar) mengenai perubahan fisiologis
3. Perencanaan Keperawatan
(skala 0-10). Selidiki dan laporkan perubahan nyeri dengan tepat; evaluasi
pasien untuk melaporkan nyeri segera saat mulai; kaji insisi bedah
83
Bantu pasien memilih posisi yang nyaman untuk istirahat/tidur;
sendi pasif atau aktif ; Bantu aktivitas perawatan diri yang di perlukan,
infeksi, anjurkan pasien agar tidak menyentuh luka bagian operasi, dan
nyaman nyeri ) dan kedua (Intoleransi aktivitas) dimana dalam teori tidak
4. Implementasi Keperawatan
84
nyamanan (nyeri) dan intervensi yang tepat ;mengevaluasi tekanan darah
analgetik
6. Evaluasi
85
b) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan. Evaluasi hari
untuk pulang.
masalah baik dari segi waktu maupun referensi yang kurang, dikarenakan
dengan adanya dampak dari wabah covid19 yang telah menyebar luas di
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini sesui dengan waktu
yang telah ditentukan, penulis sadar bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh
dari kesempurnaan akan tetapi penulis sudah berusaha sekuat tenaga dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dan semoga karya tulis ilmiah ini
86
BAB VI
A. Kesimpulan
sangat tinggi.
keperawatan.
87
7. Terdapat kesenjangan antara teori dan praktek dalam asuhan
B. Saran
2. Bagi Profesi
3. Bagi IPTEK
4. Bagi Masyarakat
5. Bagi Penulis
88
Sectio Caesarea. Juga perlu dalam meningkatkan ilmu dan
89
DAFTAR PUSTAKA
Abu ahmadi dan nur uhbiyati, 2013. ilmu pendidikan, cetakan ke II,
(Jakarta:PT.Rineka cipta)
Oxorn, Harry dan William R. Forte. (2010). Ilmu Kebidanan: patologi dan
fisiologi persalinan. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica (YEM).
90
Reeder, Sharon J.dkk. 2011. Keperawatan Maternitas ( Kesehatan Wanita, Bayi,
dan Keluarga) Edisi 18. Jakarta. EGC
Suherni, dkk. 2009: Perawatan Masa Nifas. Jogjakarta : Fitramaya.
91
i