Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM SIG

Network Analysist Dalam Rute Lokasi Produksi Batik Laweyan dan Pusat
Perbelanjaan Batik di Kota Surakarta

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Geografis (SIG)
(TPW21264)

Dosen Pengampu :
Sri Rahayu, S.Si., M.Si.

Disusun oleh:
Khoirotun Hisan
21040117120026
Kelas B

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kota Surakarta/Kota Solo merupakan salah satu kota yang memiliki banyak
peninggalan sejarah. Sebagai bekas pecahan dari Kesultanan Mataram Islam, Kota
Surakarta hingga saat ini sangat kental budaya Jawanya. Salah satu budaya yang masih
dipertahankan adalah budaya membatik. Selain Kota Yogyakarta dan Pekalongan, Kota
Surakarta merupakan salah satu menghasilkan batik terbaik di Indonesia. Pusat produksi
batik di Surakarta berada pada Kecamatan Laweyan, tepatnya di Kelurahan Laweyan.
Kelurahan ini terdapat banyak sekali pengusaha batik yang dapat ditemukan di hampir
setiap penjuru kelurahan. Batik yang dihasilkan biasa disebut dengan Batik Laweyan yang
memiliki motif seperti batik Kauman dengan warna yang lebih terang.
Selain pusat industri batik, Kota Surakarta juga mempunyai beberapa pusat
perbelanjaan batik yang menjual belikan produk batik dari seluruh penjuru Indonesia
tidak hanya batik Kota Surakarta saja. Beberapa pusat perbelanjaan tersebut berada di
Kecamatan Pasar Kliwon seperti Pasar Klewer, Pusat Grosir Solo, dan Beteng Trade
Center. Adanya laporan praktikum ini berguna dalam membantu menganalisis kecepatan
produsen batik Laweyan dalam mendistribusikan produk ke Pasar Klewer, Pusat Grosir
Solo, dan Beteng Trade Center.

1.2. Tujuan
Tujuan dari adanya laporan praktikum ini adalah mengetahui kecepatan distribusi
produsen batik Laweyan dalam mendistribusikan produk ke tiga pusat perbelanjaan batik
besar yang ada di Kecamatan Pasar Kliwon menggunakan bantuan perangkat lunak
ArcGis.

1.3. Sasaran
Sasaran pada laporan praktikum ini adalah :
a. Memetakan peta rute kawasan produksi batik Laweyan dan pusat perbelanjaan
batik.
b. Melakukan analisis jaringan rute di Kota Surakarta

1.4 Kerangka Analisis

Atribut Route to
Shp Jaringan Tool :  Fasilitas Lokasi
Solve
Jalan Route  Incidents Perbelanjaan
 Restrictio Batik
n
BAB II
LANDASAN TEORI

Jaringan adalah keseluruhan sistem yang saling terkoneksi. Salah satu fitur di Aplikasi
ArcGIS yaitu Network Analyst dapat digunakan untuk menganalisis jaringan spasial,
seperti jaringan jalan, listrik, drainase, dan irigasi. Network Analyst memiliki kemampuan
membuat menganalisis dataset jaringa. Prinsip tools ini adalah menemukan rute jaringan
paling efisien dari titik awal menuju titik akhir/tujuan (Buana, 2010).
Network Analyst mempunyai beberapa ekstensi, diantaranya adalah :
1. Route
Analisis ini digunakan untuk menemukan rute terbaik dengan memperhatikan
beberapa impendansi yang ada. Rute terbaik dapat berupa terdekat, tercepat, atau
terindah. Hal itu bergantung kepada impendansi yang digunakan.
2. Service Area
Analisis ini digunakan untuk menemukan area yang dapat mengakses atau
menjangkau titik yang ada pada suatu jaringan.
3. Closest Facility
Analisis ini digunakan untuk menemukan fasilitas terdekat dari sekian banyak
fasilitas yang ada dari suatu titik.
4. OD Cost Matrix
Analisis ini menampilkan sebuah tabel berisi impedansi jaringan dari berbagai titik
asal ke berbagai titik tujuan dengan tujuan mengubungkan berbagai titik asal dengan
didasarkan impendansi minimum yang perlu berjalan dari titik asal menuju berbagai
tujuan.
5. Vehicle Routing Problem
Analisis ini berfungsi menyediakan pelayanan dengan level tinggi terhadap
pelanggan dengan memperhatikan waktu operasional keseluruhan dan biaya yang perlu
dikeluarkan di rute terkecil mungkin.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang didapatkan adalah aksesibilitas produsen industri batik untuk dapat
menjual batik mereka ke pusat perbelanjaan walau berbeda kecamatan dapat dikatakan
mudah. Dengan melihat tabel grafik route pada gambar 3.1 dapat dihitung bahwa untuk
sampai ke pusat perjualan batik dari Kampung Batik Laweyan adalah sekitar 10 menit.
Adapun angka tersebut dapat dicapai apabila produsen mengendarai kendaraan dengan
kecepatan sekitar 30 km/jam. Tentu hal tersebut belum termasuk apabila kendaraan
terhalang lampu lalu lintas atau kemacetan. Namun, melihat batas kecepatan kendaraan
bermotor di kawasan perkotaan (Permenhub RI no. 111/2015 Tentang Tata Cara
Penetapan Batas Kecepatan pasal 3 ayat (4c) yang sebenarnya boleh hingga 50 km/jam,
perjalanan distribusi batik sebenarnya dapat sampai ke tujuan lebih cepat lagi. Namun
keselamatan berkendara harusnya menjadi prioritas utama. Angka 10 menit atau
kecepatan 30 km/jam adalah angka yang ideal untuk menjadi patokan pengemudi
mengantarkan barangnya.

Gambar 3.1 Routes


Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2020

Gambar 3.2 Peta Rute Lokasi Industri Batik Ke Pusat Perbelanjaan Batik di Kota
Surakarta
Sumber : Bakosurtanal (BIG), Google Earth, dan Hasil Analisis Penulis, 2020
BAB IV
KESIMPULAN

Kota Surakarta adalah salah satu kota di Indonesia yang memiliki banyak peninggalan
sejarah dan kebudayaan. Salah satu peninggalan budayanya adalah kota ini menghasilkan
batik terbaik di Indonesia selain Kota Yogyakarta dan Pekalongan. Salah satu pusat
produksi batik di Surakarta berada di Kecamatan Laweyan tepatnya di Kelurahan
Laweyan dan dikenal dengan sebutan Kampung Batik Laweyan. Selain pusat produksi,
Kota Surakarta juga memiliki pusat perbelanjaan batik yang menjual belikan batik dari
berbagai penjuru Indonesia terutama yang diproduksi dari batik Laweyan ini. Persaingan
dagang tersebut apabila tidak diatasi produsen batik Laweyan dengan strategi marketing
yang baik, maka akan membuat produk lokal kalah bersaing dengan produk luar. Faktor
distribusi produk adalah salah satu faktor yang mempengaruhi daya saing produk. Dari
analisis diatas, disimpulkan bahwa dengan jarak 5 km, distribusi batik Laweyan menuju
pusat perbelajaan batik dapat ditempuh sekitar 10 menit. Hal ini diharapkan menjadi
patokan produsen dan distributor untuk intensif memasarkan batik mereka karena selain
jaraknya dekat, batik Solo juga merupakan kepunyaan asli Kota Batik ini.

Daftar Pustaka
Ahmad Muhajir. (2013). ArcGIS Network Analyst. www.belajargeomatika.wordpress.com.
diakses pada 28 April 2019.
Buana, Putu Wira. (2010). Penemuan Rute Terpendek pada Aplikasi Berbasis Peta. Lontar
Komputer (1), 1.
Cahbagoes. (2017). Sejarah Motif Batik Solo dan Penjelasannya. batik-tulis.com. diakses
pada 28 April 2019.
Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Perhubungan RI No. PM.111/2015
Tentang Tata Cara Penetapan Batas Kecepatan. Berita Negara RI Tahun 2015, No. 1102.
Sekretariat Negara. Jakarta.
LAMPIRAN

1. Memasukkan shp jaringan jalan dan batas administrasi Kota Surakarta.

2. Membuat Field baru di tabel Layer Jalan dengan klik kanan, open atribbute table,
kemudian klik table option, Add Field, beri nama Panjang dengan tipe Double dan
klik Ok.

3. Setelah itu klik kanan field baru tersebut dan pilih calculate geometry. Pilih length
dan meters. Klik Ok.
4. Membuat Field baru di tabel Layer Jalan dengan klik kanan, open atribbute table,
kemudian klik table option, Add Field, beri nama Minutes dengan tipe Double dan
klik Ok.

5. Pada field Minute, klik kiri dan kanan kemudian klik field calculator. Untuk mencari
waktu, maka digunakan rumus V=m/s > s= m/V. Dalam analisis ini penulis
menggunakan standar batas kecepatan untuk kawasan pemukiman yaitu 30km/jam
= 30000m/jam = 500m/menit. (Permenhub RI no. 111/2015 Tentang Tata Cara
Penetapan Batas Kecepatan pasal 3 ayat (4)).
Sehingga didapatkan rumus s=m/500.

6. Pada Catalog, klik kanan shp jalan, klik newnetwork dataset. Ubah nama kemudian
klik Next. Kemudian pilih yes dan klik Next. Klik Next. Klik None, kemudian klik
Next. Tambahkan minutes kemudian klik Next. Pilih No, kemudian klik Next.
Terakhir klik Finish. Hasil akan seperti ini :
7. Menclip layer kelurahan Laweyan dan memasukkan titik pusat perbelanjaan batik.
8. Aktifkan Network Analysis dengan klik Costumize dan pilih Extension, centang
Spatial Analys dan Network Analyst.
9. Klik Netwok Analysist. Pilih New Route. Hubungkan Kampung Batik Laweyan dan
Pusat Perbelanjaan Batik. Buat Barrier berupa line untuk satu jalur. Klik Solve. Hasil
akan terlihat seperti ini :

10. Terakhir beri batas administrasi kecamatan, dan buat peta dengan keterangannya.

Anda mungkin juga menyukai