Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani No.12, Banjar Agung, Cipocok Jaya, Serang 42122
Telepon/faksimil : 0254-7917796, Surat elektronik :poltekkesbanten@gmail.com

SATUAN OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


IMUNISASI HEPATITIS (HB 0) PADA BAYI BARU LAHIR

A. DEFINISI
Imunisasi Hepatitis B pertama (HB 0) diberikan 1-2 jam setelah pemberian
Vitamin K1 secara intramuskular .

B. MANFAAT
Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi Hepatitis B
terhadap bayi, terutama jalur penularan ibu-bayi. Penularan Hepatitis pada
bayi baru lahir dapat terjadi secara vertikal (penularan ibu ke bayinya pada
waktu persalinan) dan horisontal (penularan dari orang lain). Dengan
demikian untuk mencegah terjadinya infeksi vertikal, bayi harus
diimunisasi Hepatitis B sedini mungkin.

C. PERSIAPAN ALAT
1. Vaksin hepatitis B (HB 0) dalam tempatnya.
2. Spuit 1cc.
3. Bak spuit
4. Kapas DTT
5. Sarung tangan steril 1 pasang
6. Bengkok
7. Korentang dan standar korentang
8. Safety Box
D. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Letakkan bayi dengan posisi punggung di bawah
2. Lakukan desinfeksi pada bagian tubuh bayi yang akan diberi suntikan
IM :
i. Muskulus Kuadriseps pada bagian antero-lateral paha (lebih
dipilih karena risiko kecil terinjeksi secara IV atau
mengenai tulang femur dan jejas pada nervus skiatikus)
ii. Muskulus deltoideus (mengandung sedikit lemak atau
jaringan subkutan sehingga memudahkan penyuntikan).
Area ini digunakan hanya untuk pemberian imunisasi
bukan untuk pemberian obat lain.
3. Pilih daerah otot yang akan disuntik. Untuk memudahkan identifikasi,
suntikan imunisasi HB 0 di paha kanan.
4. Bersihkan daerah suntikan dengan kapas DTT atau bulatan kapas yang
telah direndam dalam larutan antiseptik dan biarkan
mengering.Yakinkan bahwa jenis dan dosis obat yang diberikan sudah
tepat.
5. Isap obat yang akan disuntikkan ke dalam Spuit dan pasang jarumnya.
6. pegang bagian otot yang akan disuntik dengan menggunakan ibu jari
dan jari telunjuk
7. Dengan satu gerakan cepat, masukkan jarum tegak lurus melalui kulit
8. Tarik tuas semprit perlahan untuk meyakinkan bahwa ujung jarum
tidak menusuk dalam vena.
a. Bila dijumpai darah:
i. cabut jarum tanpa menyuntikkan obat;
ii. pasang jarum steril yang baru ke semprit;
iii. pilih tempat penyuntikan yang lain;
iv. ulangi prosedur di atas.
b. Bila tidak dijumpai darah, suntikan obat dengan tekanan kuat dalam
waktu 3 – 5 detik.
9. Bila telah selesai, tarik jarum dengan sekali gerakan halus dan tekan
dengan bola kasa steril kering
10. Catat tempat penyuntikan untuk memudahkan identifikasi.
11. Rapihkan alat dan pasien.
12. cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai