Oleh :
G3A019193
Dosen Pembimbing
Post Operasi
MK : GANGGUAN
Implus ke otak MK : RESIKO INFEKSI
MOBILITAS FISIK
Presepsi nyeri
MK : NYERI AKUT
2.7.3 Diagnosa Keperawatan
a. Pre Operasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi (distensi jaringan
intestinal oleh inflamasi)
2. Risiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh
primer
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
4. Risiko hypovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan secara aktif
b. Post Operasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2. Risiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh
primer
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan foto rontgen regio femur dextra AP lateral didapatkan fraktur os femur
dekstra 1/3 tengah soft tissue swelling disekitarnya.
2. Terapi Tramal 3x100 mg, Transamin 3x1 amp
NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
1. DS : Nyeri Akut Agen pencedera
- Klien mengeluh nyeri tak tertahankan fisik (luka operasi)
DO :
- TD 110/70 mmHg
- Nadi 98x/menit
- Terdapat luka post operasi
MORE INFO
- P,Q,R,S,T
2. DS :- Resiko Ketidakadekuatan
DO : Infeksi pertahanan tubuh
primer (kerusakan
- Suhu : 36,7C
- Terdapat luka post operasi jaringan)
MORE INFO
- Kondisi luka
3. DS :- Gangguan Nyeri
DO : mobilitas
fisik
- Klien mengeluh nyeri
- Klien post ORIF Fraktur Femur Dextra
MORE INFO
- Kekuatan otot
- Rentang gerak ROM
Proses pembedahan
Post Operasi
Efek anastesi mulai Adanya luka pasca operasi Perawatan luka kurang
menghilang steril
MK : GANGGUAN
Implus ke otak MK : RESIKO INFEKSI
MOBILITAS FISIK
Presepsi nyeri
MK : NYERI AKUT
3.2 FOKUS INTERVENSI
No LUARAN INTERVENSI
1. L.08066 : Tingkat nyeri menurun Intervensi Utama
dengan kriteria hasil : I.08238 : Manajemen nyeri
1. Keluhan nyeri menurun Observasi
2. Meringis menurun - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
3. Sikap protektif menurun frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
4. Frekuensi nadi membaik - Identifikasi skala nyeri
5. Pola nafs membaik - Identifikasi respon nyeri non verbal
6. Tekanan darah membaik - Identifikasi factor yang memperberat dan
L.14135 : Control nyeri memperingan nyeri
meningkat dengan kriteria hasil : - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
1. Melaporkan nyeri terkontrol tentang nyeri
meningkat - Monitar efek samping penggunaan
2. Kemampuan mengenali onset analgetik
nyeri meningkat Terapeutik
3. Kemampuan mengenali - Berikan teknik nonfarmakologis untuk
penyebab nyeri meningkat mengurangi rasa nyeri
4. Kemampuan menggunakan - Kompres hangat/dingin
Teknik non-farmakologis - Fasilitas istirahat dan tidur
L.14130 : Penyembuhan luka Edukasi
membaik dengan kriteria hasil : - Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
1. Penyatuan kulit meningkat nyeri
2. Penyatuan tepi luka - Jelaskan strategi meredakan nyeri
meningkat - Ajurkan memonitor nyeri secara mandiri
3. Jaringan granulasi meningkat - Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk
4. Pembentukan jaringan parut mengurangi rasa nyeri
meningkat Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik
Do :
Fraktur femur
Operasi ORIF
Nyeri Akut
Nyeri berkurang
Skala Nyeri - -
Dari hasil didapatkan ada pengaruh kompres dingin terhadap penurunan skala nyeri
pada pasien dengan fraktur femur dextra.
5.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN APLIKASI EVIDANCE BASED NURSING
PRACTICE
1. Kelebihan
Tindakan kompres dingin mudah dilakukan, kemudian aplikasi kompres dingin ini
juga dapat dilakukan mandiri oleh pasien bersama keluarga jika sewaktu-waktu nyeri.
2. Kekurangan
Dalam penerapan EBN pelaksanaanya tidak teratur waktu penerapannya, jadi besar
kemungkinan nyeri yang berkurang juga dapat disebabkan karena pengaruh
pemberain analgetik.
BAB VI
PENUTUP
6.1. KESIMPULAN
Pasien dengan fraktur akan mengalami rasa nyeri dengan skala sedang sampai tinggi
dan ketidak nyamanan. Oleh karena itu dengan adanya nyeri kita perlu melakukan
tindakan non farmakologis yaitu kompres dingin.
Penelitian Elia, P (2014) didapatkan hasil bahwa dengan intervensi yaitu kompres
dingin pada pasien dengan fraktur, hasil penelitian menunjukan bahwa ada efektifitas
kompres dingin terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien fraktur
6.2. SARAN
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Memberikan asuhan keperawatan pada pasien fraktur dengan keluhan nyeri bisa
memberikan latihan kompres dingin untuk mengurangi nyeri pada pasien dengan
fraktur selama perawatan di Rumah Sakit.
2. Bagi Pasien/Masyarakat umum
Kompres dingin ini bisa diterapkan untuk menurunkan nyeri pada penderita fraktur
jika mengeluh nyeri karena pelaksanaannya yang murah, mudah dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth. 2005. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta :
EGC
Corwin, Elizabeth J.2000. Buku Saku Patofisiologi. EGC : Jakarta.
Elia, Purnamasari, dkk. 2014. Efektifitas Kompres Dingin Terhadap Penurunan Intensitas
Nyeri Pada Pasien Fraktur DI RSUD UNGARAN. Jurnal ilmu keperawatan dan Kebidanan.
Stikes Telorejo Semarang
Nurarif Huda Amin, Kusuma Hardhi. 2015. Nanda Nic Noc. Jogjakarta: Penerbit
Mediaction Piblishing Jogjakarta
Price, Sylvia Anderson, Wilson, Lorraine Mc Carty. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis
Proses – proses Penyakit, ed.6, volume 1&2. EGC. Jakarta, hal :1117-1119
Syamsuhidayat. 2004. Buku-Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia