Anda di halaman 1dari 2

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN (STIKKU)

PROGRAM STUDI S.1KEPERAWATAN


Jl. Lingkarkadugede no. 2 Telp. (0232) 875847

REKOMENDASI PPNI – DEPKES RI: HK. 03.2.4.1.04634 – SK MENDIKNAS RI:


278/D/O/2006

Nama Mahasiswa :
Hari/Tanggal :

TAHAPAN KONSELING KELUARGA (ex: Pola Asuh Anak)


Kehadiran klien ke konselor dapat dilangsungkan sampai 3 kali dalam seminggu.
Tahapan konseling keluarga secara garis besar dikemukakan oleh Crane (1995:231-232)
yang mencoba menyusun tahapan konseling keluarga. Dalam mengatasi problem, Crane
menggunakan pendekatan behavioral yang disebutkan terdapat 4 tahap secara berturut-
turut sebagai berikut:
a. Orangtua membutuhkan untuk dididik dalam bentuk perilaku-perilaku alternatif.
Hal ini dapat dilakukan dengan kombinasi tugas-tugas membaca dan sessi
pengajaran.
b. Setelah orangtua membaca tentang prinsip dan atau telah dijelaskan materinya
konselor menunjukkan kepada orangtua bagaimana cara mengimplementasikan ide
tersebut. Pertama kali perawat memberi contoh memberian pola asuh yang baik
kepada anak, sedangkan orangtua melihat bagaimana melakukannya.
Secara tipikal orangtua akan membutuhkan contoh yang menunjukkan bagaimana
memberikan pola asuh yang baik pada anak. Sangat penting menunjukkan kepada
orangtua yang mengalami kesulitan memahami dan menerapkan cara yang tepat
dalam memperlakukan anaknya.
c. Selanjutnya orangtua mencoba mengimplementasikan prinsip-prinsip yang telah
mereka pelajari dalam sessi tertentu. Perawat selama proses implementasi dapat
memberi koreksi jika dibutuhkan.
d. Pada sessi selanjutnya orangtua mencoba menerapkannya dirumah. Saat dicoba
dirumah perawat dapat melakukan kunjungan untuk mengamati kemajuan yang
dicapai. Jika masih diperlukan penjelasan lebih lanjut perawat dapat memberi
contoh lanjutan dirumah dan diobservasi orangtua, selanjutnya orangtua mencoba
sampai mereka merasa dapat menangani kesulitannya, mengatasi masalah
sehubungan dengan masalah yang dialami.

PROSEDUR KONSELING KELUARGA


1. Ucapkan Salam
2. Pastikan identitas klien / keluarga
3. Ciptakan suasana tenang dan nyaman
4. Jelaskan materi konseling kepada keluarga
5. Lakukan verifikasi kepada keluarga tentang materi konseling yang telah diberikan
6. Berikan formulir konseling untuk ditanda tangani oleh kepala keluarga
7. Tawarkan bantuan kepada pasien jika masih ada informasi yang belum jelas
8. Ucapkan terima kasih dan berikan reiforcement positif

Anda mungkin juga menyukai