TF/Kelompok 2
B. Dasar teori
Force Resistive Resistor atau FSR ini merupakan sebuah sensor tekanan yang akan memiliki
resistansi yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya pressure atau tekanan yang diberikan
pada area sensornya. Semakin besar tekanan maka akan semakin kecil output resistansi dari
sensor ini. NIlai awal dari resistansi saat kosong adalah 1 Mega ohm, sedangkan pada tekanan
penuh resistansinya bisa sampai 1 Kilo ohm atau kurang. berikut data sheet dari FSR406 :
Kelinieran atau linearitas adalah suatu pengukuran simpangan maksimum dari tiap titik kali-
brasi terhadap sebuah garis lurus[2]. Hubungan dari masukan dan keluaran dalam pengukuran
bersifat linier. Sehingga orde yang biasanya digunakan adalah orde satu. Pinsip pembagi
tegangan adalah dengan menggunakan rangkaian sederhana yang dapat mengubah tegangan
1
yang tinggi menjadi tegangan yang lebih rendah. Dengan menggunakan dua resistor yang di-
pasang secara seri dan dengan sebuah input tegangan, kita dapat membuat tegangan output
yang mana tegangan output ini merupakan hasil perhitungan dari tegangan input. Operational
Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear
yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik.[3] Operasional amplifier (Op-Amp) terintegrasi
di dalam chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal
output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik
tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp). Operasional amplifier (Op-Amp)
merupakan suatu penguat yang memiliki 2 input dan 1 output.
C. Hasil Percobaan
Link video percobaan : https://drive.google.com/file/d/ 19Z2TAe0QxwAWSgEdLYZzrzuC-
sn0DlMO/view?usp=sharing
2
Tabel 3: Tabel hasil Ndaru Nuridho (Timbangan kue)
Berat pada kemasan Berat pada pengukuran
No Objek
(gram) (gram)
1 1 sachet milo 22 25
2 2 sachet milo 44 50
3 3 sachet milo 66 70
4 4 sachet milo 88 95
5 5 sachet milo 100 110
3
Tabel 6: Tabel hasil Taqiy (timbangan badan)
No. Jenis Objek Berat Objek dalam kemasan (kg) Berat objek yang terukur (kg)
1 Beras 5 5.05
2 Beras 10 10.2
3 Beras 15 15.15
4 Beras 20 20.25
4
Tabel 10: Tabel hasil Rizky Alvian (Timbangan badan)
No. Objek Berat pada kemasan (kg) Berat pada timbangan (kg)
1 1 Le Minerale 1,5 L 1,5 1,5
2 2 Le Minerale 1,5 L 3 3
3 3 Le Minerale 1,5 L 4,5 4,6
4 4 Le Minerale 1,5 L 6 6,1
5 5 Le Minerale 1,5 L 7,5 7,5
D. Pembahasan
Pada Percobaan kali ini pengukuran menggunakan timbangan badan dan timbangan kue dikare-
nakan tidak dapat menggunakan sensor FSR. Dari Data yang didapat, diambil tiga untuk
dibahas yaitu grafik milik Fath(grafik2), Didi(grafik3), dan Taqi(grafik4).
Pada ketiga grafik tersebut dapat dilihat bahwa berdasarkan percobaan yang masing-masing
lakukan, dilihat bahwa koef determinasi sebesar 0,9993, 0,9971, 1. Sehingga error yang di-
dapatkan masing-masing adalah 0,0017 (0,59%), 0,0029 (0,29%), dan 0 (0%). Adapun tidak
didapatkan perhitungan yang sesuai dengan berat pada kemasan dapat dikarenakan berat pada
bungkus merupakan berat yang diinginkan. Walaupun tetap ada ketidaktelitian karena pen-
imbangan di pabrik, tetapi berat hasil pengukuran memiliki error yang sangat kecil sehingga
dapat didekati ke 0%.
5
Gambar 3: Grafik kelinieran Didi Ruhyadi
E. Kesimpulan
1. Kelinieran atau linearitas adalah suatu pengukuran simpangan maksimum dari tiap titik
kalibrasi terhadap sebuah garis lurus. Hasil yang error yang didapatkan masing-masing
adalah Fath 0,0017 (0,59%), Didi 0,0029 (0,29%), dan Taqi 0 (0%).
Daftar Pustaka
[1] I. Electronics, FSR
R 400 Series Datasheet. California. United States of America, 2015.
[2] E. Doebelin, Measurement Systems Application and Design. New York: Mc-Graw Hill,
2003.
6
[3] D. Kho, “Pengertian op-amp (operational amplifier). url:
https://teknikelektronika.com/pengertian-op-amp-operational-amplifier/l.”