Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM PENGUKURAN (TNF 2316)


Modul SP 01 KELINIERAN HASIL PENGUKURAN

TF/Kelompok 2

Fath Muhammad 18/428650/TK/47152


Amirul Taqiy 18/428640/TK/47142
Didi Ruhyadi 18/428644/TK/47146
Nailia Ziyada Rahma 18/425013/TK/46708
Ndaru Nuridho Alfian 18/425014/TK/46709
Ninke Fransisca S 18/425016/TK/46711
Putri Dema Agrippina 18/425020/TK/46715
Renny Trie Ambarwaty 18/425020/TK/46715
Rizky Alviansyah R 18/425022/TK/46717
Wahidil Aziz 18/425023/TK/46718
Hari Tanggal Praktikum
Selasa, 22 September 2020
Asisten
Eka Agusta Fathun Ni’am 17/410173/TK/45530

DEPARTEMEN TEKNIK NUKLIR DAN TEKNIK FISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
A. Tujuan Praktikum
1. Mempelajari kelinieran pengukuran berat.

B. Dasar teori
Force Resistive Resistor atau FSR ini merupakan sebuah sensor tekanan yang akan memiliki
resistansi yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya pressure atau tekanan yang diberikan
pada area sensornya. Semakin besar tekanan maka akan semakin kecil output resistansi dari
sensor ini. NIlai awal dari resistansi saat kosong adalah 1 Mega ohm, sedangkan pada tekanan
penuh resistansinya bisa sampai 1 Kilo ohm atau kurang. berikut data sheet dari FSR406 :
Kelinieran atau linearitas adalah suatu pengukuran simpangan maksimum dari tiap titik kali-

Gambar 1: Data sheet FSR406 [1]

brasi terhadap sebuah garis lurus[2]. Hubungan dari masukan dan keluaran dalam pengukuran
bersifat linier. Sehingga orde yang biasanya digunakan adalah orde satu. Pinsip pembagi
tegangan adalah dengan menggunakan rangkaian sederhana yang dapat mengubah tegangan

1
yang tinggi menjadi tegangan yang lebih rendah. Dengan menggunakan dua resistor yang di-
pasang secara seri dan dengan sebuah input tegangan, kita dapat membuat tegangan output
yang mana tegangan output ini merupakan hasil perhitungan dari tegangan input. Operational
Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear
yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik.[3] Operasional amplifier (Op-Amp) terintegrasi
di dalam chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal
output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik
tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp). Operasional amplifier (Op-Amp)
merupakan suatu penguat yang memiliki 2 input dan 1 output.

C. Hasil Percobaan
Link video percobaan : https://drive.google.com/file/d/ 19Z2TAe0QxwAWSgEdLYZzrzuC-
sn0DlMO/view?usp=sharing

Tabel 1: Tabel hasil Fath Muhammad (Timbangan Kue)


Berat kemasan Pertambahan berat Berat pengukuran
No. Objek
(gram) (gram) (gram)
1 1 Indomie ayam bawang 69 69 69
2 2 Indomie ayam bawang 69 138 138
3 1 Bumbu Kentang goreng 25 163 165
4 2 Bumbu Kentang goreng 25 188 194
5 1 bumbu rawon 54 242 251

Tabel 2: Tabel hasil Nailia Ziyada Rahma (Timbangan Kue)


no objek massa pada kemasan massa pada percobaan
1 1 sachet toramoka 28 g 31 g
2 1 toramoka + 1 mi gelas 28 g + 28 g = 56 g 60 g
3 1 toramoka + 1 energen 28 g + 30 g = 58 g 62 g
4 1 toramoka + 1 bumbu racik 28 g + 33 g = 61 g 67 g
5 1 toramoka + 1 masako 28 g + 9 g = 37 g 41 g

2
Tabel 3: Tabel hasil Ndaru Nuridho (Timbangan kue)
Berat pada kemasan Berat pada pengukuran
No Objek
(gram) (gram)
1 1 sachet milo 22 25
2 2 sachet milo 44 50
3 3 sachet milo 66 70
4 4 sachet milo 88 95
5 5 sachet milo 100 110

Tabel 4: Tabel hasil Ninke Frasisca (timbangan kue)


Jumlah berat berat pada timbangan
No. Barang
(gram) (gram)
1 Walens choco soes 100 100
2 Malkist seaweed 235 250
3 Mie sedap rasa soto 310 300
4 Bihunku rasa soto 365 360
5 Nestum pisang susu 397 400

Tabel 5: Tabel hasil Renny Trie (timbangan kue)


Berat pada kemasan Berat pengukuran
No Objek
(gram) (gram)
1 1 Sambal Indofood 9g 10g
2 2 Sambal Indofood 9g + 9g = 18g 20g
3 2 Sambal Indofood + 1 Masako 9g + 9g + 9g= 27g 30g
4 1 Sambal Indofood + 1 Ladaku Merica 9g + 4g = 13g 15g
5 1 Sambal Indofood + 1 Energen 9g + 30g = 39g 41g
6 1 Sambal Indofood + 1 Mie Sedap 9g + 75g = 84g 87g

3
Tabel 6: Tabel hasil Taqiy (timbangan badan)
No. Jenis Objek Berat Objek dalam kemasan (kg) Berat objek yang terukur (kg)
1 Beras 5 5.05
2 Beras 10 10.2
3 Beras 15 15.15
4 Beras 20 20.25

Tabel 7: Tabel hasil Vina (Timbangan badan)


No. Nama benda Berat objek kemasan (kg) Berat objek pada timbangan (kg)
1 beras 5 5
2 beras + tepung bumbu 5+1 6
3 beras + pulpy orange 5+1 6
4 beras + gula pasir 5+1 6.1
5 beras + air mineral VIT 5 + 1,5 6.5

Tabel 8: Tabel hasil Wahid (timbangan kue)


No. Jenis Objek Berat objek dalam kemasan (gram) Berat terhitung (gram)
1 Kecap Bango 1 pcs 90 91
2 Kecap Bango 2 pcs 180 181
3 Kecap Bango 3 pcs 270 271
4 Kecap Bango 4 pcs 360 361
5 Kecap Bango 5 pcs 450 451

Tabel 9: Tabel hasil Didi Ruhyadi (timbangan kue)


No. Jumlah Koin Rp. 1000 Berat Seharusnya (gram) Berat Terbaca (gram)
1 5 22.50 25
2 10 45.00 50
3 15 67.50 75
4 20 90.00 95
5 20 + 7 koin Rp500 111.70 115

4
Tabel 10: Tabel hasil Rizky Alvian (Timbangan badan)
No. Objek Berat pada kemasan (kg) Berat pada timbangan (kg)
1 1 Le Minerale 1,5 L 1,5 1,5
2 2 Le Minerale 1,5 L 3 3
3 3 Le Minerale 1,5 L 4,5 4,6
4 4 Le Minerale 1,5 L 6 6,1
5 5 Le Minerale 1,5 L 7,5 7,5

D. Pembahasan
Pada Percobaan kali ini pengukuran menggunakan timbangan badan dan timbangan kue dikare-
nakan tidak dapat menggunakan sensor FSR. Dari Data yang didapat, diambil tiga untuk
dibahas yaitu grafik milik Fath(grafik2), Didi(grafik3), dan Taqi(grafik4).

Gambar 2: Grafik kelinieran Fath Muhammad

Pada ketiga grafik tersebut dapat dilihat bahwa berdasarkan percobaan yang masing-masing
lakukan, dilihat bahwa koef determinasi sebesar 0,9993, 0,9971, 1. Sehingga error yang di-
dapatkan masing-masing adalah 0,0017 (0,59%), 0,0029 (0,29%), dan 0 (0%). Adapun tidak
didapatkan perhitungan yang sesuai dengan berat pada kemasan dapat dikarenakan berat pada
bungkus merupakan berat yang diinginkan. Walaupun tetap ada ketidaktelitian karena pen-
imbangan di pabrik, tetapi berat hasil pengukuran memiliki error yang sangat kecil sehingga
dapat didekati ke 0%.

5
Gambar 3: Grafik kelinieran Didi Ruhyadi

Gambar 4: Grafik kelinieran Amirul Taqiy

E. Kesimpulan
1. Kelinieran atau linearitas adalah suatu pengukuran simpangan maksimum dari tiap titik
kalibrasi terhadap sebuah garis lurus. Hasil yang error yang didapatkan masing-masing
adalah Fath 0,0017 (0,59%), Didi 0,0029 (0,29%), dan Taqi 0 (0%).

Daftar Pustaka
[1] I. Electronics, FSR
R 400 Series Datasheet. California. United States of America, 2015.

[2] E. Doebelin, Measurement Systems Application and Design. New York: Mc-Graw Hill,
2003.

6
[3] D. Kho, “Pengertian op-amp (operational amplifier). url:
https://teknikelektronika.com/pengertian-op-amp-operational-amplifier/l.”

Anda mungkin juga menyukai