Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

REKAYASA INDUSTRI

TUGAS RUTIN 8

Disusun Oleh:

NAMA :Arjun Bangun

NIM : 5173151008

PRODI : PTIK-A

DOSEN PENGAMPU : Mhd. Dominique Mendoza, S.Kom., S.E., M.M

MATA KULIAH : Rekayasa Industri

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA


DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
MARET 2020
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan.
Penulis menyadari, bahwa proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan
baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan, saran dan usulan guna penyempurnaan makalah ini di kemudian hari.
Penulis sadari pula, bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis denganrasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Medan, 3 Juni 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 3
1.2 Tujuan....................................................................................................................... 3
1.3 Manfaat..................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 4
2.1 Pengertian DSS ........................................................................................................ 4
2.2 Contoh nyata Penggunaan DSS pada PT. Telkom ................................................... 8
2.2 Keunggulan Kompetitif yang didapatkan oleh PT.Telkom......................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................12
3.2Saran...........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem informasi yang digunakan untuk menyediakan informasi bagi para pemakai di
suatu organisasi dapat dibedakan menurut dukungan terhadap berbagai level manajemen
maupun area fungsional (departemen). Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di
kalangan manajemen perusahaan adalah Decision Support System atau disingkat DSS. DSS
(Decision Support System) merupakan jenis sistem informasi yang diklasifikasikan menurut
dukungan terhadap level manajemen. 
 DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah
bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk
menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. Jadi fungsinya adalah untuk membantu
mengambil keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk
menganalisa informasi. Sistem inilah yang mendukung keputusan semiterstruktur dan tak
terstruktur.

1.2 Tujuan
1. Memenuhi tugas Rekayasa Industri
2. Mengetahui tentang DSS
3. Mengetahui contoh nyata bagaimana DSS digunakan
4. Mengetahui Keunggulan Kompetitif yang perusahaan yang didapatkan perusahaan
yang menggunakan.
1.3 Manfaat
1. Memahami tentang DSS
2. Memahami contoh nyata bagaimana DSS digunakan
3. Memahami Keunggulan Kompetitif yang perusahaan yang didapatkan perusahaan
yang menggunakan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian DSS


A.DEFINISI DSS
DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis
komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai
untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang
perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-
tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya
merupakan implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan oleh
ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. DSS dapat juga dikatakan
sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan
dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. DSS merupakan problem solveryang dilengkapi
dengan kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporanyang periodik dan output dari model
matematika. Model matematika dan kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat
mengambil keputusannya menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi).
DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan
komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah
yang berada di area semi struktur.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah
bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk
menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.
B.JENIS DSS
Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS diakuikan oleh Steven L. Alter.
Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu
itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :
1. Retrive information element (mengambil elemen informasi)
2. Analyze enteries fles (menganalisis semua file)
3. Prepare report form multiple files(menyiapkan laporan standart dari beberapa files)
4. Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
5. Propose decision (mengusulkan keputusan)
6. Make decisions (membuat keputusan)

4
DSS tersusun atas komponen sebagai berikut:
1. Database yaitu kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format
elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. Data yang digunakana
adalah data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui
simulasi.
2. Model Base : merupakan kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan dalam
bahasa yang dapat dipahami oleh komputer. termasuk di dalamnya tujuan
daripermasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait,batasan-batasan yang
ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.
3. Software System : merupakan program utama dalam suatu DSS yang
mengendalikan keseluruhan sistem.
4. Antar muka (user interface) : adalah tampilan program komputer.
C. TUJUAN DSS
Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu :
1. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah
semi terstruktur.
2. Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti
keputusan tersebut.
3. Meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya
peningkatan efesiensi.
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah,
dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
D. MANFAAT DSS BAGI PERUSAHAAN
 Meningkatkan efisiensi pribadi
 Mempercepat pemecahan masalh (mempercepat pemecahan masalah kemajuan
dalam sebuah organisasi)
 Memfasilitasi komunikasi antarpribadi
 Mempromosikan pembelajaran atau pelatihan
 Meningkatkan pengendalian organisasi
 Menghasilkan bukti baru untuk mendukung keputusan
 Menciptakan keunggulan kompetitif melalui kompetisi
 Mendorong eksplorasi dan penemuan pada bagian dari pengambilan keputusan
 Mengungkapkan pendekatan baru untuk berpikir tentang masalah ruang

5
 Kebutuhan akan informasi yang akurat.
 DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi.
 Kebutuhan akan informasi baru.
 Manajemen diamanahi DSS.
 Penyediaan informasi yang tepat waktu.
 Pencapaian pengurangan biaya.
 Membantu mengotomasikan proses manajerial.
 Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
 Mengurangi kebutuhan akan training.
 Meningkatkan kontrol manajemen.
 Memfasilitasi komunikasi.
 Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user.
 Mengurangi biaya.
 Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan.
E. SEJARAH DSS (Decision Support System)
Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna
computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang
dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Time
sharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971,
ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya
professor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for
Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk
menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott
Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat
manajemen dari Robert N. Anthony menggunakan istilah Strategic Planning, Managemen
control dan operational control (perencanaan startegis, control manajemen)
F. FAKTOR PENDUKUNG DSS :
a. Sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif.
b. Mudah digunakan (user friendly).
c. Memunginkan pembuatan simulasi,proses memungkinkan pembuatan simulasi,
proses trial-end-error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan.
G. PEMBUATAN KEPUTUSAN

6
Dalam pembuatan keputusan ada dua orang yang mengartikan artian pembuatan
keputusan yaitu Simon dan Mintzberg.
1. Keputusan menurut Simon
Dalam bukunya terbitan tahun 1977, Simon menguraikan istilah keputusan menjadi
keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram.
1. Keputusan terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. Pada suatu tingkat
tertentu dan prosedur telah ditetapkan untuk menanganinya sehingga ia di anggap suatu
denovo (yang baru) setiap kali terjadi.
2. Keputusan tak terprogram yaitu bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya tidak
urut. Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung
yang terangkai secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu atau tidak jelas, namun
demikian konsep keputusan terprogram atau tak terprogram sangatlah penting, karena
masing-masing memerlukan teknik yang berbeda.
Kontribusi Simon yang lain ialah penjelasan mengenai empat fase yang harus di jalani
oleh Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah :
 Aktivitas intelegasi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan
pemecahan.
 Aktivitas Design, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis
kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.
 Aktivitas Pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa cara
yang sudah ada.
 Aktivitas Peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang telah
dilakukan
2. Keputusan Menurut Mintzberg
Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan manajerial, teori ini
mengemukakan sepuluh peranan manajerial yang terbagi dalam tiga kategori yaitu
interpersonal, informasional, desisional.
Peranan informasional mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan
menyebarkan informasi dan peranan desisional mengemukakan bahwa manajer menggunakan
informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.Ada empat peranan desisional
menurut mintzberg :
 Pengusaha,ketika manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka
peningkatan hal ini yang bersifat permanat diabadikan sebagai organisasi.

7
 Orang yang menangani gangguan, ketika manajer berperan sebagai orang yang
menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan masalah yang
belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk merespon gangguan yang timbul
seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing, dan adanya peraturan pajak baru.
 Pengalokasikan sumber, dengan peranan sebagai pengalokasian sumber (resorce
allocator),manajer diharapkan mampu menentukkan pembagian sumber organisasi
kepada berbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan untuk menetapkan
anggaran operasi tahunan.
 Nagasiator, dalam peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mnegatasi
perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang terjadi antara
perusahaan dan lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi kontrak baru dengan
serikat kerja.
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar yaitu:
1. Database
2. Model Base
3. Software System
Database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang
berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar. Untuk keperluan DSS, diperlukan data
yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Model Base atau suatu model
yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika).
Software system setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang
“dimengerti” komputer . melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan
besanya jamlembur karyawan, dan lain sebagainya
2.2 Contoh nyata Penggunaan DSS pada PT. Telkom
A. PENGGUNAAN DSS PADA TELKOM E-SERVICE DI DALAM PT.TELKOM
Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang
tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang
cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis
untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan
asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM
membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam
pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang
berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu
pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan,

8
aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses
yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga
agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service
PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk
mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management
PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran
wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya
PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan
pun akan lebih efektif dan efisien.
Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari
segi PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi
customer, karena dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-
keluhan kepada PT.Telkom secara langsung. Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS
memberikan keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan
saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung ditanggapi secara
tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada
PT.Telkom.
B. SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
PENERIMAAN PESERTA CO-OP DI PT. TELKOM GROUP DECISION SUPPORT
SYSTEM FOR ACCEPTATION OF CO-OP PARTICIPANT IN PT. TELKOM
Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada
beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini
dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi
(tahap-I), yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan
perusahaan (tahap-II).
Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem
Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu
bagi pengelola Co-op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses
pengambilan keputusan menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari hasil
evaluasi metode Accord dapat ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat peserta Co-op.
Hasil pengujian prototype perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan
membandingkan hasil evaluasi SPPK kelompok dengan data sampel seleksi tes wawancara
umum penerimaan peserta Co-op di PT. Telkom tahun 2004. Jumlah prosentase calon peserta
diterima menjadi peserta Co-op untuk rayon Bandung pada data sampel adalah 71,25 %,

9
sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi.
Dan untuk rayon Jakarta pada data sampel adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK kelompok
adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op yang dievaluasi.
Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang
berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server
apache. Perancangan Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif
Pengembangan Suatu Jaringan Akses (studi Kasus PT. Telkom Kandatel Yogyakarta).
2.3 Keunggulan Kompetitif yang didapatkan Oleh PT.Telkom

Perubahan cepat di dunia bisnis mendorong perusahaan mengandalkan kekuatan


informasi sebagai basis untuk berbisnis. Informasi yang didukung teknologi internet telah
merevolusi wajah perekonomian dunia untuk berubah dari ekonomi lama (old economy) ke
ekonomi baru (new economy). Ekonomi baru melengkapi kegiatan bisnis dunia nyata dengan
kekuatan informasi. Untuk memanfaatkan informasi dengan optimal, dunia bisnis perlu
menerapkan strategi pengelolaan informasi dan pengetahuan dengan optimal untuk
memperbaiki kualitas keputusan, proses, dan produk ataupun jasa yang dihasilkan, serta
hubungan yang harmonis dengan pelanggan.

Mengubah kabar buruk menjadi kabar baik teknologi informasi telah menjadi motor
penggerak bagi pertumbuhan bisnis dunia, termasuk di Indonesia. Dengan mengoptimalkan
manfaat dari informasi yang tepat, perusahaan dapat memangkas biaya yang besarnya sangat
signifikan. Namun, pemanfaatan informasi memiliki dua sisi: jika perusahaan tidak bisa
menggunakannya dengan tepat, maka informasi akan membawa pada kematian, sebaliknya
jika perusahaan dapat memanfaatkannya dengan optimal, maka keuntunganlah yang akan
didapat.

Sebagai contoh adalah PT Telkom. Revolusi informasi yang masuk bersama dengan
teknologi Internet, pada awalnya terlihat seperti membawa lonceng kematian bagi dua
perusahaan BUMN di Indonesia ini, karena Internet dianggap akan memakan pasar PT
Telkom di industri komunikasi suara. Tetapi, karena perusahaan ini berhasil mengelola dan
memanfaatkan informasi disertai inovasi di bidang teknologi komunikasi tersebut dengan
baik, datangnya perubahan tidak mematikan bisnis kedua perusahaan ini. Mereka merangkul
kekuatan informasi dan teknologi Internet tersebut dengan secara signifikan melakukan
perubahan-perubahan fisik yang diperlukan dalam memperbaharui produk dan jasa yang
mereka tawarkan. PT Telkom memperkenalkan Telkomnet Instan sebagai jasa layanan

10
internet bagi pengguna telepon tanpa repot (tanpa harus mendaftar dengan prosedur
administrasi yang rumit sebagai pelanggan sebuah internet provider), bisa langsung diakses
seperti menelepon biasa. Jasa lainnya adalah penyediaan jaringan komunikasi broadband
untuk kawasan tertentu yang bisa digunakan untuk TV kabel atau jaringan internet dengan
kabel (bukan dial up). Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi ini, PT
Telkom juga menawarkan jasa komunikasi bergerak dengan telepon genggam yang
menawarkan pulsa jauh lebih murah dari perusahaan sejenis di industri komunikasi bergerak.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
DSS sangat bermanfaat bagi PT. Telkom karena DSS dapat mempermudah
PT.Telkom untuk mengetahui keluhan-keluhan apa saja yang dirasakan oleh konsumen itu
sendiri, dan PT.Telkom juga dapat dengan cepat menanggapi keluhan tersebut. Selain itu,
DSS juga bermanfaat untuk penerimaan peserta co-op PT.Telkom karena dengan adanya DSS
system penerimaan dapat berjalan dengan cepat dan dibantu oleh Perangkat lunak ini
diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman
PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk meningkatkan
kualitas dari isi makalah ini dikemudian hari. Bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai
berbisnis dalam era modern ini harus lebih pandai dalam mengelolanya dengan baik.

12
DAFTAR PUSTAKA
http://43217110334.blog.mercubuana.ac.id/2018/09/18/sistem-informasi-untuk-persaingan-
keunggulan/
http://echamarpaung.blogspot.com/2017/10/penerapan-decision-support-system-dss.html

13

Anda mungkin juga menyukai