Anda di halaman 1dari 299

masterpiece project

by : Kak RR CAkepz
HP : 0819 1473 0016

Ganesha Operations
Opening at
move on your economics

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com
Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 2
Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 3
Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 4
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI

1. masalah Ekonomi  kebutuhan manusia tak terbatas namun alat pemuas kebutuhan terbatas sehingga
menimbulkan kelangkaan (scarce) ekonomi
 Kebutuhan manusia tidak terbatas > Alat pemuas kebutuhan manusia terbatas
 Jenis – jenis kelangkaan
a. kelangkaan kuantitas
b. kelangkaan kualitas
c. kelangkaan tempat
d. kelangkaan waktu
2. Alat Pemuas Kebutuhan = Produk = Output
a. Barang (goods)
b. Jasa (service)
3. masalah Ekonomi Kuno/Klasik5W + 1H
4. masalah Ekonomi Modern  What, How, dan For Whom barang tersebut diproduksi
5. Jika manusia sudah bisa memenuhi seluruh /sebagian kebutuhannya maka ia dikatakan mencapai
“ KEMAKMURAN=Kesejahteraan=sudah kaya”

Masalah Ekonomi Modern Kebutuhan > Alat Pemuas Kebutuhan


(What, How, dan For Whom barang tersebut diproduksi)

Kelangkaan (Scarcity)

Masalah Pilihan (Problem of choise)  Galaw

Oppurtunity Cost (Biaya Peluang)


(Biaya yang dikorbankan akibat menambah konsumsi barang lain)

6. Konsep Opportunity Cost (Biaya Peluang/Pengorbanan/Biaya Kesempatan)


a. Biaya yang dikorbankan akibat menambah konsumsi barang lain  Konsep Ujian Nasional
b. Biaya yang dikorbankan/direlakan karena seseorang memilih alternatif biaya yang menurutnya
lebih baik  Konsep SBMPTN
c. Produk lain yang harus dikorbankan demi mendapatkan produk A
d. Hilangnya kesempatan untuk memperoleh sesuatu karena memilih alternatif lain
e. Timbul karena terjadinya kelangkaan

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 5
Contoh Soal 1 : Opportunity Cost (Biaya Peluang/pengorbanan) Tipe 2
Untuk menambah produksi dari tiga menjadi empat Roti diperlukan pengorbanan produksi jus dari
sembilan menjadi lima unit. Artinya ialah …………(SIMAK UI/2011/kode 814)

JAWAB :
Matriks kasus dari soal tersebut ialah :

3ROTI + 9JUZ
+1ROTI -4JUZ
4ROTI + 5JU

Jadi :
+1ROTI = -4JUZ  Oppurtunity Cost dari 1ROTI ialah kehilangan 4JUZ
+1JUZ = -1/4 ROTI  Oppurtunity Cost dari 1JUZ ialah kehilangan ¼ ROTI
-1ROTI = + 4JUZ
-1JUZ = +1/4 ROTI
Contoh Soal 2 : Opportunity Cost (Biaya Peluang/pengorbanan)
Setelah lulus SMA, Sule berniat untuk melajutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas
Indonesia dengan SPP per semester Rp 1.200.000 Kemudian Pihak Opera Van Java memberikan
tawaran kontrak di OVJ selama 4Thn dengan nilai kontrak Rp 120 Milyar per tahun. Tidak hanya itu
pihak RCTI memberikankannya tawaran kontrak tuk mengisi Dahsyat selama 4 Tahun dengan nilai
Rp 180 Milyar/tahun. Berapakah Oppurtunity Cost (Biaya Peluang) yang dilakukan SULE jika ia
memilih tuk :
a. Kuliah di Manajemen FE – UI ?
b. Tayang di Dahsyat RCTI ?
c. Tayang di OVJ
JAWAB :
Keputusan Biaya Peluang Prioritas Biaya Peluang Prioritas
NO
Pilihan Hati Pertama (RP) Kedua (RP)
RCTI  OVJ 
1 Kuliah 180 Milyar /thn= 120 M /thn=
15 Milyar /bln 1 Milyar /bln
OVJ  Kuliah 
2 Dahsyat RCTI 120 M /thn= 1.200.000/smster=
1 Milyar /bln 200.000/bln
RCTI  Kuliah 
3 OVJ 180 Milyar /thn= 1.200.000/smster=
15 Milyar /bln 200.000/bln

Besarnya Opportunity Cost/Biaya Peluang terjadi pada urutan/prioritas pertama


(BIAYA TERTINGGI) dari masing-masing pilihan

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 6
7. Konsep PRODUCT POSIBILITY CURVE (PPC) / PRODUCT POSIBILITY FRONTIER
(PPF)
kombinasi 2 macam produk (output=barang dan jasa) yang diproduksi pada saat sumber
daya/input/kapasitas ekonomi dan teknologi/faktor produksi digunakan sepenuhnya
Q = Quantity = jumlah produk SIFAT KURVA PPC/PPF :
a. Turun dari kiri atas ke kanan bawah
Output A 5 b. Gradien /slope negatif (-) 
(QA) QA  QB
2
QA  QB
3
c. Berlaku The Law Marginal
1 Dimnishing Return /Hkm LDR :
4  Setiap pe(+)QA terjadi pe(-)QB
 Setiap pe(-)QA terjadi pe(+)QB

Output B d. Berlaku Opportunity Cost


(QB)
e. Suatu barang (QA) dapat diproduksi
lebih banyak hanya jika barang lain
Keterangan : (QB) diproduksi lebih sedikit.
QA = output=produk=brang/jasa A
QB = output=produk=brang/jasa A f. Titik 1  INEFISIEN  Produk yang
diproduksi menggunakan sumber
daya/input yang lebih rendah dari
pilihan produksi di sepanjang kurva
PPF/PPC.

g. Titik 5  Full Capacity/Full


Employment  Produk yang
diproduksi menggunakan sumber daya
yang lebih besar dari pilihan produksi
di sepanjang kurva PPF/PPC.

h. Titik 2,3,4  EFISIEN di sepanjang


kurva 
 titik dimana kita dapat me(+)
produksi suatu barang dengan
me(-) produksi barang lainnya.
 Berlakunya hukum LDR
 Berlakunya Oppurtunity Cost

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 7
8. Sistem Ekonomi ialah cara/solusi untuk mengatasi masalah ekonomi
Jenis/Macam – macam Sistem Ekonomi di dunia :
N Sistem Ekonomi Ciri – Ciri Kebaikan (+) Keburukan (-)
o
a.Adanya kebebasan a.Kreatif a. Sering Krisis
individu b.Inovatif b. Kesenjangan ekonomi besar
b.Tidak ada campur tangan c. Timbul monopoli krn
pemerintah persaingan pasar sangat ketat
c.Peran Pemerintah hanya sehingga berlomba – lomba
sebagai penyedia sarana menguasai pangsa pasar
dan prasarana
d.paham free fight
Liberal/Kapitalis/ liberalism
1
Bebas/Pasar e.Contoh : Eropa Barat,
AS, Australia, Jepang,
Korea Selatan, Singapura
f. Pengendalinya 
Perusahaan 
ProdusenPenjualmun
cul kekuatan monopoli
g.Modal yg besar dia yang
kuat
a. Tidak ada kebebasan a. perekonomia a.kurang kreatif
individu n stabil b.kurang inovatif
Sosialis/Komando/ b. Perekonomian diatur b. Kesejahteraa
Terpusat/Terpimpi pemerintah n ekonomi
2
n/ c. Paham Etatisme merata
Komunis d. Contoh : Eropa Timur,
Rusia, China, Korut,

Contoh : Sistem Ekonomi a. perekonomia


Demokrasi Pancasila di n stabil
Indonesia b. Kesejahteraa
3 Campuran n ekonomi
merata
c. Kreatif
d. Inovatif

9. Tindakan/Kegiatan Ekonomi :
 Produksi : me(+) nilai guna suatu barang  Produsen
Distribusi : menyalurkan barang dari produsen kpd. Konsumen  Distributor
Konsumsi : me(-)nilai guna suatu barang  Konsumen

10. Prinsip Ekonomi


 biaya tertentu, hasil (keuntungan) maximal
 biaya minimum (termurah), hasil (keuntungan) tertentu

11. Motif Ekonomi


Alasan yg mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan/tindakan ekonomi
(produksi,distribusi,konsumsi)
Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 8
 motif laba/keuntungan, sosial, pamer(penghargaan), dll

12. Hukum Ekonomi


 Syarat ”Cateris Paribus”
 tdk berlaku mutlak

13. Fallacy of Composition  apa yang baik dalam skala kecil belum tentu baik dalam skala besar
Ex : hidup hemat sangat baik bagi individu, tetapi jika seluruh individu hidup hemat maka permintaan
agregat rendah dan pertumbuhan ekonomi pun rendah
14. Jenis kebutuhan manusia :
a. menurut intensitas  Kebutuhan PRIMER,SKUNDER,TERSIER
b. menurut waktu Sekarang, Masa depan, Tidak tertentu, Sepanjang waktu
c. menurut sifat  Jasmani, rohani
d. menurut golongan/subyek  Individu , Kelompok
e. menurut bentuknya  Material, Immaterial

15. Jenis – jenis barang (alat pemuas kebutuhan) :


a. menurut cara memperoleh :
 barang bebas  tidak perlu biaya/pengorbanantanpa bayar
 barang ekonomi  perlu biaya/pengorbananharus bayar
 barang produksi
 barang konsumsi
 barang illith  jumlah besar/berlebihan  merugikan  banjir

b. menurut fungsi
 Barang substitusi barang pengganti
 Barang Komplementer  barang pelengkapSepatu Kanan dgn Kiri

c. menurut fungsi/manfaat/nlai guna (utility) :


 Elementary Utility : peningkatan dari bahan mentah menjadi barang jadi yang punya nilai guna
yang lebih tinggi dari dari pada barang asalnya
Ex: Kapas adalah bahan dasar untuk membuat benang
 Form Utility : pengubahan barang dari bentuk asli agar memiliki nilai guna
Ex: Kayu dipahat menjadi meubel
 Place Utility :
Ex: batu bara di dalam tanah akan lebih berguna jika dibawa di kota
 Time Utility
Ex: Payung atau jas hujan akan berguna ketika hujan
 Ownership UTILITY
Ex:
 Pistol akan berguna jika dimiliki polisi atau tentar, namun akan berbahaya saat dimiliki
anak-anak
 Dokter membutuhkan suntik untuk mengobati pasien
 Petani membutuhkan cangkul untuk mengolah tanah
 Gilang Ramadhan membutuhkan stik untuk bermain drum
 Service Utility
Ex: Lemari es akan berguna jika ada listrik

16. KONSEP ANTINOMI NILAI /PARADOKS VALUE  Nilai yang berlawanan dengan harganya
Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 9
Contoh : Ketika anda haus maka :
Air  sangat bernilai  seharusnya harganya mahal  namun ternyata harganya murah 
barang bebas
Berlian  tidak bernilai  seharusnya harganya murah  namun ternyata harganya mahal

17. Pelaku Ekonomi


Balas Jasa / imbalan bagi pemilik faktor produksi :
No Faktor-Faktor produksi/Input/Sumber daya Balas Jasa Simbol
1 Tanah (Sumber Daya Alam) Sewa (rent) r
2 Tenaga Kerja (Sumber Daya Manusia) Upah (wage) w
3 Skill Keuntungan/laba (profit) 
4 Modal Bunga (interest) i

Pasar input(faktor produksiTanah,TK,modal,Skill)

1 (balas jasa sewa, upah, bunga, laba)

2 (Tanah,TK,Modal, Kewirausahaan)

RTP /Firm RTK


3 (Pendapatan Produsen TR= P.Q)

4 (Barang/jasa)

Pasar output (barang/jasa) = Indomaret, Pasar Tradisional, dll

No Pelaku/Sektor Peran
a. Penjual di pasar Output (barang/jasa)
Rumah Tangga
b. Penerima hasil penjualan dari RTK
1 Perusahaan
c. Pembeli di pasar Input (faktor produksi)
(RTP/FIRM)
d. Pembayar balas jasa faktor produksi kepada RTK
a. Pembeli/Pelanggan/Pemakai di pasar Output (barang/jasa)
Rumah Tangga b. Pembayar harga kepada RTP
2
Konsumen (RTK) c. Penjual di pasar Input (faktor produksi)
d. Penerima balas jasa dari RTP
a. Regulator (pengatur) melalui UU
3 Pemerintah b. pengontrol melalui bank central (BI)
c. Sebagai penguasa melalui polisi dan peradilan

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 10
d. Produsen
e. Konsumen
a. Konsumen
Masyarakat Luar b. Produsen
4
Negeri c. Investor
d. Tenaga Ahli

18. Harga : nilai tukar suatu barang/jasa yang dinyatakan dengan alat tukar yang disebut uang
a. Harga subyektif harga menurut penilaian seseorang atas suatu mutu barang
contoh : misalnya pada tawar-menawar antara penjual dan pembeli terdapat perbedaan tentang
harga barang
b. Harga objektif harga yang disepaklati oleh kedua belah pihak yaitu penjual dan pembeli dan
masing-masing memiliki penilaian yang sama atas barang yang diperjul belikan

19. Nilai : arti yang diberikan manusia terhadap suatu barang karena barang tersebut dapat digunakan /
ditukarkan dengan barang / jasa lainnya
a. Nilai Pakai  kesanggupan barang untuk memenuhi kebutuhan manusia
 Nilai Pakai Objektif
 yang berguna untuk masyarakat : air, pakaian, makanan, perumahan, dll
 Nilai Pakai Suyektif
 yang berguna untuk masyarakat dan tidak untuk orang lain : cangkul, dasi, dll
b. Nilai Tukar  kesanggupan barang untuk ditukar dengan barang lain
 Nilai Tukar Objektif
 nilai tukar yang berlaku umum : emas, uang, rumah, dll
 Nilai Tukar Suyektif
 nilai tukar yang diberikan seseorang : lukisan, barang- barang antik

20. Teori Nilai Barang


a. Teori Nilai Barang Subyektif
No Nama Teori Pencetus Penjelasan Teori
1 “GOSSEN I“ (Law Herman Heinrich Jika jumlah suatu barang dan jasa yang dikonsumsi
Of Diminishing “GOSSEN dalam jangka waktu tertentu terus ditambah,maka
Marginal Utility/ kepuasan total yang diperoleh juga bertambah,akan tetapi
Tambahan kepuasan marginal (tambahan kepuasan ) yang diperoleh
Kepuasan yang jika konsumsi ditambah dengan satu unit semakin
semakin menurun) berkurang

2 “GOSSEN II “ Herman Heinrich Seorang konsumen akan mengalokasikan uangnya untuk


“GOSSEN membeli berbagai macam barang, sedemikian rupa
hingga rupiah terakhir yang dibelanjakan untuk membeli
barang yang memberikan kepuasan marjinal yang sama
dengan demikian kepuasannya akan maksimum
3 Teori Nilai Batas Karl Menger Nilai subyektif dari suatu unit barang adalah setinggi
nilai unit yang paling rendah manfaatnya di dalam
memenuhi kebutuhan

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 11
b. Teori Nilai Barang Obyektif :
No Nama Teori Pencetus Penjelasan Teori
1 Teori Nilai Biaya Adam Smith Nilai suatu barang dan jasa ditentukan oleh biaya yang
Produksi dikeluarkan produsen untuk memproduksi barang dan
jasa tersebut.jadi biaya produksi adalah penentu tinggi
rendahnya nilai suatu barang.
2 Teori Nilai Tenaga David Ricardo Nilai suatu barang dan jasa ditentukan oleh biaya tenaga
Kerja kerja yang digunakan untuk memproduksi barang
tersebut
3 Teori Nilai Lebih Karl Max Barang dinilai berdasarkan pada biaya rata- rata tenaga
kerja di masyarakat,menurut teori ini upah yang
diberikan kepada buruh tidak sesuai dengan harga barang
yang dijual sehigga terjadi pemerasan terhadap
buruh.Niali lebih adalah selisih nilai jual dengan nilai
pokok (biaya produksi)
4 Teori Nilai Carey Nilai suatu barang dan jasa ditentukan oleh biaya
Reproduksi pembuatan kembali barang tersebut
5 Teori Nilai Pasar Humne dan Locke Nilai suatu barang dan jasa ditentukan oleh jumlah
permintaan dan penawaran yang ada di pasar atau nilai
suatu barang ditentukan oleh harga pasar sehingga jika
jumlah permintaan naik jumlah penawaranm turun maka
nilai barang akan naik

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 12
21. MAHZAB EKONOMI (ALIRAN EKONOMI):

A. KLASIK B. KEYNESSIAN C. MERKATILISME

1. Tokoh : Adam Smith feat. 1. Tokoh : JM. Keynes 1. Sumber kemakmuran : emas
David Ricardo 2. Melihat dari segi 2. Munculnya perdagangan
2.Konsep “ Laissez faire, Permintaan Internasional
laissez Passer  Masalah 3. Perlu campur tangan 3. Negara dilarang mengekspor
ekonomi akan selesai dengan Pemerintah emas
sendirinya  kembali ke 4. Ekonomi Makro
mekanisme pasar 5. Buku Keynes (1936)
 Invisible Hand  The General
3.Melihat dari sisi Penawaran Theory
4.Sistem Ekonomi Liberal of Employmenet,
(bebas)  Monopoli Interest, and Money
Perusahaan
5.Ekonomi Mikro
6.Say’s Law  Penawaran
secara otomatis akan
menciptakan permintaan 
oleh Jean Baptis Say (1767-
1832)
7.Buku Adam Smith (1776) 
An Inquiry into the Nature
and Cause of The Wealth of
Nation
8.Adam Smith lahir di Kirkaldy
Skotlandia dan seorang guru
besar dari Universitas
Edinburgh(1723-1790)
9.Buku David
RicardoPrincipal of
Political Economy and
Taxation

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 13
22. EKONOMI MAKRO VS EKONOMI MIKRO

Ekonomi Makro Ekonomi Mikro

1. Penentuan Tingkat kegiatan perekonomian 1. Fokusnya ialah perusahaan/produsen individu


Negara 2. Membahas topik :
2. Membahas Topik :  biaya produksi
 Permintaan dan penawaran agregat  jenis-jenis pasar
 Mengatasi pengangguran, infasi, deflasi,  perilaku produsen dan perilaku konsumen
krisis  faktor produksi
 membahas fungsi Konsumsi dan  hukum permintaan (demand)
multiplier effect  hukum penawaran (supply)
 Membahas kebijakan moneter dan fiskal  elastisitas harga, silang, dan pendapatan

23. PERNYATAAN EKONOMI


a. Positif (+) Ekonomi  sesuai kaidah hukum ekonomi
b. Normatif Ekonomi  argumentasi / pendapat subjektivitas
Kata kunci : Sebaiknya, semestinya, seharusnya, agar

Positif Ekonomi (+) Normatif Ekonomi

1. Apabila produksi BBM turun maka 1. Subsidi harus ditingkatkan agar harga BBM
harga akan naik  kelangkaan tetap murah
2. defisit pengeluaran akan berimbas 2. Sebaiknya pemerintah me(-) impor beras agar
VS
terhadap inflasi petani dalam negeri sejahtera
3. defisit pengeluaran akan 3. untuk me(-) pengangguran seharusnya
meningkatkan pendapatan nasional pemerintah mengadakan program padat karya
4. defisit pengeluaran bukan kebijakan yang baik

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 14
Selalu eksis bersama mereka kapanpun dimanapun
(Go Jember, 12 Februari 2013)

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 15
MEKANISME PASAR dan ELASTISITAS
A. PERMINTAAN (DEMAND)
 sejumlah produk (barang atau jasa) yang diminta (dibeli) konsumen pada tingkat harga selama
jangka waktu tertentu dan faktor selain harga dianggap constant/tetap (cateris paribus)
 Permintaan identik dengan konsumen
 Jenis – Jenis Permintaan :
1. Absolut/Mutlak : permintaan yang tidak didukukung oleh daya beli tetapi hanya berupa angan
– angan saja
2. Potensial : permintaan yang didukung oleh daya beli tetapi belum dilaksanakan
3. Efektif : permintaan yang didukukung oleh daya beli dan dilaksanakan
 Hukum Permintaan :
Semakin tinggi (mahal) harga barang semakin sedikit permintaannya (pembelian), semakin rendah
(murah) harga barang semakin banyak permintaannya (pembelian)
P Q
KORELASI /Gradien (-)  berbanding terbalik
P Q

P = price = harga barang


Q = quantity = jumlah barang

 Faktor Permintaan :
1. Harga barang tersebut  Pergerakan sepanjang kurva permintaan (Moving Along of
Demand Curve)

P
P Q
100
P Q

70
D
50 90 Q
2. Faktor selain harga  Pergeseran kurva permintaan (Shiffing of Demand Curve) 
ketidakberlakukan hukum permintaan
Pendapatan
Harga barang lain
Ekspektasi / Ramalan / Perkiran
Jumlah penduduk /konsumen
SELERA

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 16
P Q

P Q

The King

PENTOLNYA HARI EMANG JADI SELERA

 FUNGSI PERMINTAAN
Jika hanya diketahui 2 titik yaitu (Q1, P1) dengan (Q2, P2) :
P – P1 = Q – Q1
P2 – P1 Q2 – Q1

Qd = a – bP or Pd = a – bQ
Standard Grafik
Simbo Keterangan simbol Keterangan
l
Jumlah barang yang diminta Jumlah barang yang diminta (satuannya unit)
Qd Q
(satuannya unit)
P Harga barang (satuannya Rp) Pd Harga barang (satuannya Rp)
Gradien = slope = kemiringan Gradien = slope = kemiringan garis
garis Nilai b (–) menunjukkan hukum permintaan
Nilai b (–) menunjukkan yaitu
hukum permintaan yaitu
b b P Q
P Q P Q
P Q
Konstanta = intercept  jika Konstanta = intercept  jika nilai Q = 0
nilai P = 0 (harga Gratis) maka maka nilai Pd = a  Harga maksimum maka
nilai Qd = a Pd = a – bQ
a Qd = a – bP a Pd = a – b(0)
Qd = a – b(0) Pd = a – 0
Qd = a – 0 Pd = a
Qd = a

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 17
CONTOH SOAL 1 FUNGSI PERMINTAAN :

Pada tingkat harga $ 100/unit jumlah permintaan Laptop Acer sebanyak 80 unit. Sedangkan pada
tingkat harga $ 300/unit jumlah permintaan Laptop Acer menurun sebanyak 50 unit. Anda diminta
untuk :
1. Apakah soal tersebut memenuhi kaidah hukum permintaan? Berikan alasan. . . !
2. Jika benar soal tersebut memenuhi kaidah hukum permintaan maka gambarkan hukum permintaan
menggunakan metode grafik, tabel, matematis.....
3. Jika soal tersebut memenuhi kaidah hukum permintaan maka berapakah sisa uang yang diterima
oleh Sean saat membelanjakan pada kondisi I dan II dengan modal $ 20.000

Solusi :
1. Ya soal tersebut memenuhi kaidah hukum permintaan, karena ketika harga $ 100/unit jumlah
permintaan (pembelian) Laptop Acer sebanyak 80 unit sedangkan ketika harga barang naik
menjadi $ 300/unit jumlah permintaan (pembelian) Laptop Acer mengalami penurunan menjadi 50
unit.
2. Visualisasi hukum permintaan :
Metode grafik

Pd

(50,300)
$ 300

D
$ 100 (80,100)

0 50 80 Qd
Koordinat (Qd, Pd)  (50,300) dan (80,100)

Metode tabel

Harga (P) Jumlah (Q)


$ 100 80
$ 300 50

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 18
Metode persamaan matematis  fungsi linear (fungsi pangkat 1)

Q1 P1 Q2 P2

Diketahui titik koordinat permintaan  (50,300) dan (80,100)


P – P1 = Q – Q1
P2 – P1 Q2 – Q1
P – $100 = Q – 80
($300 - $100) (50 – 80)
P - 100 = Q - 80
200 -30

-30(P – 100) = 200(Q – 80)


-3(P – 100) = 20(Q – 80)
-3P + 300 = 20Q – 1600
-3P = 20Q – 1600 - 300
-3P = 20Q – 1900
P = (20/-3Q) – (1900/-3)
P = -6,67Q + 633,33
Pd = -6,67Q + 633,33
Pd = 633,33 - 6,67Q

a b
simbol Keterangan Fungsi
Q Jumlah barang yang diminta (satuannya unit) Variabel bebas (independent variabel)
Pd Harga barang (satuannya $) Variabel terikat (dependent variabel)
B Gradien = slope = kemiringan garis = -6,67

A Konstanta = intercept = 633,33

3. Menghitung sisa uang :


Sisa uang kondisi I : (Qd, Pd)  (80,100)
Sisa uang kondisi I = jumlah uang – total permintaan
Sisa uang kondisi I = $ 20000 – (80 unit x $ 100/unit)
Sisa uang kondisi I = $ 20000 – $ 8000

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 19
Sisa uang kondisi I = $ 12000

Sisa uang kondisi II : (Qd, Pd)  (50,300)


Sisa uang kondisi II = jumlah uang – total permintaan
Sisa uang kondisi II = $ 20000 – (50 unit x $ 300/unit)
Sisa uang kondisi II = $ 20000 – $ 15000
Sisa uang kondisi II = $ 5000

CONTOH SOAL 2 FUNGSI PERMINTAAN :

Diketahui fungsi permintaan Qd = 8000 – 2,5P


Jika harga barang dinaikan dari Rp 2.000,- per unit menjadi Rp 3.000,- per unit, maka perubahan jumlah barang
yang diminta sebesar ….
(A) 2500 unit (C) 6000 unit (E) 1000 unit
(B) 5000 unit (D) 7500 unit

Solusi :
Qd = 8000 – 2,5P  benar fungsi permintaan karena gradien/slope bernilai (-)

Qd1 = 8000 – 2,5 (2000) = 8000 – 5000 = 3000


Qd2 = 8000 – 2,5 (3000) = 8000 – 7500 = 500

Maka Qd1 – Qd2 = 3000 – 500 = 2500 (A)

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 20
B. PENAWARAN (SUPPLY)
 sejumlah produk (barang atau jasa) yang yang ditawarkan/dijual oleh penjual (produsen) pada
tingkat harga selama jangka waktu tertentu dan faktor selain harga dianggap constant/tetap
(cateris paribus)
 Penawaran identik dengan penjual (produsen)
 Hukum Penawaran
Semakin tinggi (mahal) harga barang semakin banyak penawarannya, semakin rendah (murah)
harga barang semakin sedikit penawarannya
P Q
KORELASI /Gradien (+)  berbanding lurus
P Q

P = price = harga barang


Q = quantity = jumlah barang

 Faktor Penawaran
1. Harga barang tersebut  Pergerakan sepanjang kurva penawaran (Moving Along of Supply
Curve)
S

P
P Q
100
P Q

70

50 90 Q

2. Faktor selain harga  Pergeseran kurva penawaran (Shiffing of Supply Curve) 


ketidakberlakukan hukum penawaran

BIaya produksi
TEknologi/Inovasi
Jumlah penjual
Subsidi
PAjak
Ekspektasi

P Q

P Q
Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 21
The King

BINTANG TERANG JADI SAKSI PACARAN EKE

 FUNGSI PENAWARAN
Jika hanya diketahui 2 titik yaitu (Q1, P1) dengan (Q2, P2) :
P – P1 = Q – Q1
P2 – P1 Q2 – Q1

Qs = a + bP or Ps = a + bQ
Standard Grafik

simbol keterangan simbol keterangan


Jumlah barang yang ditawarkan Jumlah barang yang ditawarkan (satuannya
Qs Q
(satuannya unit) unit)
P Harga barang (satuannya Rp) Ps Harga barang (satuannya Rp)
Gradien = slope = kemiringan Gradien = slope = kemiringan garis
garis Nilai b(+) menunjukkan hukum penawaran
Nilai b(+) menunjukkan hukum yaitu :
penawaran yaitu :
P Q
b P Q b
P Q
P Q

Konstanta = intercept yang Konstanta = intercept yang artinya jika nilai


artinya jika nilai P = 0 (harga Q = 0 (harga maksimum) maka
Gratis) maka : Ps = a – bQ
a Qs = a + bP a Ps = a – b(0)
Qs = a – b(0) Ps = a – 0
Qs = a – 0 Ps = a
Qs = a

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 22
CONTOH SOAL 1FUNGSI PENAWARAN :

Pada tingkat harga $ 100/unit jumlah penawaran Laptop Acer sebanyak 80 unit. Sedangkan pada
tingkat harga $ 300/unit jumlah penawaran Laptop Acer meningkat sebanyak 100 unit. Anda diminta
untuk :
1. Apakah soal tersebut memenuhi kaidah hukum penawaran ? Berikan alasan. . . !
2. Jika soal tersebut memenuhi kaidah hukum penawaran maka gambarkan hukum penawaran
menggunakan metode grafik, tabel, matematis.....

Solusi :
1. Ya soal tersebut memenuhi kaidah hukum penawaran, karena ketika harga $ 100/unit jumlah
penawaran Laptop Acer sebanyak 80 unit sedangkan ketika harga barang naik menjadi
$ 300/unit . jumlah penawaran Laptop Acer juga mengalami peningkatan menjadi 100 unit.

2. Visualisasi hukum permintaan :


Metode grafik

Ps

S
$ 300

$ 100

0 80 100 Qs

Koordinat (Qs, Ps)  (80,100) dan (100,300)

Metode tabel
Harga (P) Jumlah (Q)
100 80
300 100

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 23
Metode persamaan matematis  fungsi linear (fungsi pangkat 1)

Q1, P1 Q2 ,P2

(80,100) dan (100,300)

P – P1 = Q – Q1
P2 – P1 Q2 – Q1
P – $100 = Q – 80
$300 - $100 100 - 80
P - 100 = Q - 80
200 20

20(P – 100) = 200(Q – 80)


(P – 100) = 10(Q – 80)
P – 100 = 10Q – 800
P = 10Q – 800 + 100
Ps = 10Q – 700
Ps = – 700 + 10Q

a b
simbol Keterangan Fungsi
Q Jumlah barang yang ditawarkan (satuannya unit) Variabel bebas (independent variabel)
Ps Harga barang (satuannya $) Variabel terikat (dependent variabel)
b Gradien = slope = kemiringan garis = 10

a Konstanta = intercept = -700

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 24
CONTOH SOAL 2FUNGSI PENAWARAN :

Berikut adalah data tentang harga dan jumlah penawaran suatu barang :

Harga (Rp) Jumlah Penawaran (unit)


50 250
40 200
30 150
20 100
Fungsi penawaran dari data harga dan jumla penawaran di atas adalah .......

Solusi :

P – P1 = Q – Q1
P2 – P1 Q2 – Q1
P – 50 = Q – 250
40 – 50 200-250
P - 50 = Q - 250
-10 -50
P - 50 = Q - 250
1 5
Q – 250 = 5 (P-50)
Q – 250 = 5P - 250
Qs = 5P  Fungsi Penawaran
Ps = 1/5 Q  Fungsi Penawaran

C. KESEIMBANGAN PASAR (EQULIBRIUM)

 Konsep Keseimbangan
 PERMINTAAN = PENAWARAN
 DEMAND = SUPPLY
 HARGA PERMINTAAN (Pd) = HARGA PENAWARAN (Ps)
 JUMLAH PERMINTAAN (Qd) = JUMLAH PENAWARAN (Qs)

 Keseimbangan terbagi :

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 25
 keseimbangan normal (Equilibrium Normal)
 keseimbangan setelah pajak (Equilibrium Pajak)
 keseimbangan setelah subsidi (Equilibrium Subsidi)

 Untuk keseimbangan Setelah Pajak dan Subsidi yang berubah hanyalah “fungsi penawarannya
saja “

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 26
Keseimbangan (Equilibrium) Keseimbangan (Equilibrium) Keseimbangan (Equilibrium)
Normal Setelah Pajak Setelah Subsidi
Ps = Pd Pst = Pd Pss = Pd
a + bQ = a - bQ a + bQ + t = a - bQ a + bQ - s = a - bQ
atau atau atau
Qs = Qd Qst = Qd Qss = Qd
a + bP = a - bP a + b(P-t) = a - bP a + b(P+s) = a - bP
P S0
P S St P
Pet
S0 Ss
Pe Pe Pe

Pes

D D D
0 Qe Q 0 Qet Qe Q 0 Qe Qes Q

 (Qe,Pe)  (Qet,Pet)  (Qes,Pes)

Keterangan :
Qe  jumlah keseimbangan normal (unit) Pajak Pemerintah : Subsidi Pemerintah
Pe  harga keseimbangan normal (Rp)  (t . Qet) Qes x s
Qet  jumlah keseimbangan pajak (unit)
Pajak Konsumen : Subsidi Konsumen
Pet  harga keseimbangan pajak (Rp)  (Pet – Pe).Qet (Pe – Pes) x Qes
Qes jumlah keseimbangan subsidi (unit)
Pes  harga keseimbangan subsidi (Rp) Pajak Produsen : Subsidi Produsen
t  pajak per unit (Rp/unit)  Pajak Pemerintah – Pajak Produsen Subsidi Pemerintah – Subsidi Konsumen
s  subsidi per unit (Rp/unit)

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com
 Contoh Soal 1 :
Fungsi Permintaan  Qd = 250 -2P
Fungsi Penawaran  QS = -50 +P
Subsidi = Rp 15/unit
Ditanyakan keseimbangan setelah subsdi, besarnya subsidi konsumen dan produsen
Gambarlah !!!!
JAWAB KESEIMBANGAN NORMAL
Qd = 250 -2P  terbukti fungsi permintaan karena gradien/slope bernilai (-)
QS = -50 +P  terbukti fungsi penawaran karena gradien/slope bernilai (+)
Qs = Qd
a + bP = a - bP
-50+P = 250 -2P
P+2P = 250+50
3P=300
P= 300/3=100
Pe=100
Qd = 250-2P
Qe=250-2Pe
Qe=250-2(100) = 250-200 = 50
Maka keseimbangan normal  (Qe, Pe)(50,100)
JAWAB KESEIMBANGAN SETELAH SUBSIDI
Qss = Qd
a + b(P+s) = a - bP
-50+(P+15) = 250 -2P
-35 + P = 250 -2P
P+2P = 250 + 35
3P = 285
P= 285/3=95
Pes = 95
Qd = 250-2P
Qes=250-2Pes
Qes=250-2(95) = 250-190 = 60
Maka keseimbangan setelah subsidi  (Qes, Pes)(60,95)
Subsidi Pemerintah  Qes X S = 15 X 60 = 900
Subsidi Konsumen  (Pe – Pes) x Qes = (100-95) x 60 = 5 x 60 = 300
Subsidi Produsen  Subsidi Pemerintah - Subsidi Konsumen = 900-300=600
Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 28
Gambar Grafik Keseimbangan Normal dan Subsidi:

Qd = 250-2P  fungsi demand (D) Qs = -50+P fungsi supply (S0)

Jika Qd = 0Harganya maksimum Jika Qs = 0Harganya minimum


0 = 250-2P 0 = -50 + P
2P=250 P = 50
P=250/2=125 Koordinatnya  (0,50)
Koordinatnya  (0,125)

Jika P = 0Harganya gratisss Jika P=0  Harganya gratiss


Qd = 250-2(0) Qs = -50 + 0
Qd = 250-0=250 Qs = -50
Koordinatnya(250,0) Koordinatnya (-50,0)

Qss = -35 + P P
fungsi Supply Subsidi (Ss) 125 S0

Jika Qss = 0Harganya maksimum Ss


0 = -35 + P (50,100)
P =35 100
Koordinatnya  (0,35) (60,95)
95
50
Jika P = 0Harganya gratisss
Qss = -35 35
Qss = -35 D
Koordinatnya(-35,0) -50 -35 50 60 250 Q

Keseimbangan Normal (Qe,Pe)(50,100)


Keseimbangan Subsidi (Qes,Pes)(60,95)

Kasus Pergeseran Kurva Penawaran

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 29
 Contoh Soal 2 :
Fungsi Permintaan  Qd = -2P + 15
Fungsi Penawaran  QS = -5 + 3P
Pajak = t = Rp 5/unit
Ditanyakan keseimbangan setelah pajak, besarnya pajak konsumen dan produsen
Gambarlah !!!!

JAWAB KESEIMBANGAN NORMAL


Qd = -2P + 15  terbukti fungsi permintaan karena gradien/slope bernilai (-)
QS = -5 + 3P  terbukti fungsi penawaran karena gradien/slope bernilai (+)
Qs = Qd
a + bP = a - bP
-5 + 3P = -2P + 15
3P + 2P = 15 + 5
5P = 20
P=20/5=4
Pe=4
Qd = -2P + 15
Qe =-2Pe + 15
Qe =-2(4) + 15 = -8 + 15 = 7
Maka keseimbangan normal  (Qe, Pe)  (7,4)
JAWAB KESEIMBANGAN SETELAH PAJAK
Qst = Qd
a + b(P-t) = a - bP
-5 + 3(P-5) = -2P + 15
-5+3P-15 = -2P + 15
3P + 2P = 15+5+15
5P = 35
P=35/5=7
Pet=7
Qd = -2P + 15
Qe =-2Pet + 15
Qe =-2(7) + 15 = -14 + 15 = 1
Maka keseimbangan pajak  (Qet, Pet)  (1,7)
Pajak Pemerintah  (t . Qet) = 5x1=5
Pajak Konsumen  (Pet – Pe).Qet = (7-4)x1=3x1=3
Pajak Produsen  Pajak Pemerintah – Pajak Konsumen = 5-3=2
Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 30
Gambar Grafik Keseimbangan Normal dan Pajak

Qd = -2P+15  fungsi demand (D) Qs = -5+3P fungsi supply (S0)

Jika Qd = 0Harganya maksimum Jika Qs = 0Harganya minimum


0 = -2P+15 0 = -5+3P
2P=15 5=3P
P=15/2=7,5 P=5/3=1,67
Koordinatnya  (0 ; 7,5) Koordinatnya  (0; 1,67)

Jika P = 0Harganya gratisss


Qd = -2(0)+15 Jika P=0  Harganya gratiss
Qd = 0+15=15 Qs = -5+3(0)
Koordinatnya(15,0) Qs = -5
Koordinatnya (-5,0)

P
7,5 St
Qst = -20 + 3P
fungsi Supply Pajak (St) 7 (1,7) S0

Jika Qss = 0Harganya maksimum 6,7


0 = -20+3P
20=3P 4 (7,4)
P =20/3=6,7
Koordinatnya  (0; 6,7)
1,67
D
Jika P = 0Harganya gratisss -20 -5 1 7 15 Q
Qss = -20 + 3(0)
Qss = -20+0= -20 Keseimbangan Normal (Qe,Pe)(7,4)
Keseimbangan Pajak (Qet,Pet)(1,7)
Koordinatnya(-20,0)
Kasus Pergeseran Kurva Penawaran

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 31
 Contoh Soal 3 :
Fungsi Permintaan  P = 15 - Q
Fungsi Penawaran  P = 3 + 0,5Q
Pajak = t = Rp3/unit
Ditanyakan keseimbangan setelah pajak, besarnya pajak konsumen dan produsen
Gambarlah !!!!

JAWAB KESEIMBANGAN NORMAL


P = 15 - Q  terbukti fungsi permintaan karena gradien/slope bernilai (-)
P = 3 + 0,5Q  terbukti fungsi penawaran karena gradien/slope bernilai (+)

Ps = Pd
a + bQ = a – bQ
3 + 0,5Q = 15 - Q
0,5Q + Q = 15-3
1,5Q = 12
Q=8
Qe = 8
Pd = 15-Q
Pe = 15-Qe = 15-8 = 7
Maka keseimbangan normal  (Qe, Pe)  (8,7)
JAWAB KESEIMBANGAN SETELAH PAJAK
Pst = Pd
a + bQ +t = a – bQ
3 + 0,5Q + 3 = 15 - Q
1,5Q = 9
Q=6
Qet=6
Pd = 15-Q
Pe = 15-Qet = 15-6 = 9
Maka keseimbangan pajak  (Qet, Pet)  (6,9)
Pajak Pemerintah  (t . Qet) = 3x6=18
Pajak Konsumen  (Pet – Pe).Qet = (9-7)x6 = 12
Pajak Produsen  Pajak Pemerintah – Pajak Konsumen = 18-12=6

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 32
Gambar Grafik Keseimbangan Normal dan Pajak

Pd= 15-Q  fungsi demand (D) Ps = 3 + 0,5Q fungsi supply (S0)

Jika Qd = 0Harganya maksimum Jika Qd = 0Harganya maksimum


Pd = 15-0 Ps = 3+0,5(0)
Pd=15 Pd=3+0=3
Koordinatnya  (0,15) Koordinatnya  (0,3)

Jika P = 0Harganya gratisss Jika P = 0Harganya gratisss


0 = 15-Q 0 = 3+0,5Q
Q=15 -3=0,5Q
Koordinatnya(15,0) Q=-6
Koordinatnya(-6,0)

P
St
Pst=6+0,5Q 15
fungsi Supply Pajak (St) S0
9 (6,9)
Jika Qst = 0Harganya maksimum
Pst = 6 + 0,5(0) 7 (8,7)
Pst = 6 + 0 = 6
Koordinatnya  (0,6)

Jika P = 0Harganya gratisss


0 = 6 + 0,5Q
-6=0,5Q -12 -6 6 8 15 Q
Q=-12
Koordinatnya  (-12,0)
Keseimbangan Normal (Qe,Pe)(8,7)
Keseimbangan Pajak (Qet,Pet)(6,9)

Kasus Pergeseran Kurva Penawaran

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 33
 Contoh Soal 4 :
Tabel harga buku :
Harga (Rp) Permintaan (unit) Penawaran (unit)
350 12.000 2.000
400 10.000 3.000
450 8.000 5.000
500 6.000 6.000
550 5.000 7.000
Harga keseimbangan terjadi pada kondisi .......

SOLUSI :
Syarat keseimbangan pasar (equilibrium) terjadai pada saat :
 Jumlah permintaan = Jumlah penawaran  Sesuai kondisi soal tersebut
 Harga permintaan = Harga penawaran

Harga (Rp) Permintaan (unit) Penawaran (unit)


350 12.000 2.000
400 10.000 3.000
450 8.000 5.000
500 6.000 6.000 Keseimbangan/Equilibrium
550 5.000 7.000
Qe = 6000 unit
Pe = Rp 500
Jadi titik keseimbangan  (Qe, Pe)  (6000, 500)

P S

E
500

6000 Q

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 34
D. PERGESERAN KURVA PERMINTAAN dan PENAWARAN (KETIDAKBERLAKUKAN
HUKUM PERMINTAAN & PENAWARAN)

Pergeseran Kurva Permintaan Pergeseran Kurva Penawaran


No
(Shiffing of Demand Curve) (Shiffing of Supply Curve)
Penyebabnya  faktor selain harga pada hukum Penyebabnya  faktor selain harga pada hukum
1 permintaan sudah tidak konstan/sudah tidak penawaran sudah tidak konstan/sudah tidak
cateris paribus : cateris paribus
Faktor selain harga dalam hukum permintaan Faktor selain harga dalam hukum penawaran:
: BIaya produksi
Pendapatan TEknologi/Inovasi
2 Harga barang lain/Substitusi Jumlah penjual
Ekspektasi / Ramalan / Perkiran Subsidi
Jumlah penduduk /konsumen PAjak
SELERA Ekspektasi
Akibatnya hukum permintaan tidak berlaku Akibatnya hukum penawaran tidak berlaku

P Q P Q P Q P Q
3 berubah berubah
P Q P Q P Q P Q

S1
P2 E2 E1 S0
P1
Pe E0 E0
D2 Pe S2
P1 E1 D0 E2
P2
D1 D0

Q1 Qe Q2 Q1 Qe Q2

D0D2E0E2Q2>QeQd Kanan Atas


4  Penyebab : Terjadi KENAIKAN pada salah S0S1E0E1Q1<QeP1 Q1 
satu faktor Pendapatan, Harga barang  Kiri Atas  Penyebab: Kena Pajak &
lain/(subsitusi), Ekspektasi/Ramalan/Perkiraan, Kenaikan Biaya Produksi
Jumlah penduduk/Konsumen, dan Selera  menyebabkan COSH PUSH INFLATION
 menyebabkan DEMAND PULL
INFLATION
S0S2E0E2Q2>Qe P2 Q2

D0D1E0E1Q1<QeQd Kiri Bawah Kanan Bawah  Penyebab: Kena


 Penyebab : Terjadi PENURUNAN pada salah Subsidi/Inovasi/Teknologi
satu faktor Pendapatan, Harga barang lain
(komplementer), Ekspektasi/Ramalan/Perkiraan,
Jumlah penduduk/Konsumen, dan Selera

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 35
E. ELASTISITAS
 Pengaruh perubahan harga/pendapatan/harga barang lain terhadap perubahan jumlah barang
yang diminta
 Elastisitas terbagi menjadi 3
1. Elastisitas Harga Permintaan dan Penawaran (Ep)
a. Pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta
b. Pengaruh ▲P  ▲Q
c. P  harga barang
d. Q Jumlah barang
e. Rumus EASTISITAS HARGA
DIKETAHUI SOAL RUMUS/FORMULA HASIL
(INPUT) (PROSES) (OUTPUT)

(+)  PENAWARAN

= ▲Q x P1 PQ
▲P Q1 PQ
= (Q2-Q1) x P1
(P2-P1) x Q1
(Q1,P1)&(Q2,P2) (-)  PERMINTAAN

PQ
PQ
untuk Elastisitas Permintaan abaikan tanda
negatif (-), karena fokus perhitungn hanya
pada nilai (angka) elastisitasnya saja
= 1 x P1
fungsi permintaan Pd = a – bQ (-)  PERMINTAAN
Pd’ Q1
= 1 x P1 (+)  PENAWARAN
fungsi penawaran Ps = a + bQ
Ps’ Q1
(-)  PERMINTAAN
= Qd’ x P1
fungsi permintaan Qd = a – bP
Q1

(+)  PENAWARAN
fungsi penawaran Qs = a + bP =Qs’ x P1
Q1

= %▲Q (+)  PENAWARAN


%▲Q dan %▲P %▲P (-)  PERMINTAAN

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 36
Nilai
Sifat Penyebab Keterangan
Elastisitas
1. Bukan barang kebutuhan pokok
2. Barangnya memilki pengganti/substitusi
3. Jangka lama
4. Barangnya tidak penting
5. Jumlahnya banyak (melimpah)
Elastis 6. Tahan Lama
(+)ELASTIS PENAWARAN  mis : E = 2,3
Ep >1 P ▲Q>▲P PQ
D PQ

Q (-) ELASTIS PERMINTAAN  mis : E = -5,4


PQ
PQ
1. barang kebutuhan pokok  Sembako
Inelastis 2. Barangnya tidak memilki pengganti/substitusi
P  Listrik, Bensin, Listrik
3. Jangka pendek (singkat/cepat/mendesak)
4. Barangnya penting
5. Jumlahnya sedikit
Ep<1
D ▲Q<▲P 6. Tidak Tahan Lama
Q ELASTIS PERMINTAAN (-)  mis : E = -0,76
PQ
PQ

Elastisitas Satuan
(unitary elastis)
P
Ep=1 ▲Q=▲P
D

Q
Inelastis Sempurna
(perfect inelastic)
Ep= 0 D ▲Q =0 contoh : tinta dan garam
P
Q
Elastisitas Sempurna
(perfrct elastis)

Ep = ~ P ▲P=0 contoh : BBM


D
Q

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 37
f. Hubungan Elastisitas Harga Dengan Penerimaan (TR)

PENERIMAAN = TOTAL REVENUE


HARGA ELASTIS UNITARY INELASTIS
(Ep >1) (E=1) (E<1)
NAIK TURUN NAIK
TETAP
TURUN NAIK TURUN
Marginal
+ 0 -
Revenue (MR)

CONTOH SOAL ELASTISITAS HARGA PERMINTAAN dan PENAWARAN

No 1.
Qd = -5P + 80  fungsi permintaan karena gradien/slope bernilai (–)
Qs = 2P + 10
Elastisitas = ?
Jawab
Qd = Qs
-5P + 80 = 2P + 10
-5P – 2P = 10 – 80
7P = - 70
Pe = 10

Qe = - 5 ( 10 ) + 80
Qe = - 50 + 80
Qe = 30
Qd = -5P + 80
Qd’ = -5
Elastisitas = Qd‘ x Pe
Qe
= -5 x 10
30
= -5
3

E = 5 = 1,67 ( E > 1 = elastis )  Elastis permintaan


3
artinya jika harga barang ”NAIK” 10% maka jumlah permintaan barang ”TURUN” menjadi
10% x 1,67 = 16,7%
artinya jika harga barang ”TURUN” 10% maka jumlah permintaan barang ”NAIK” menjadi
10% x 1,67 = 16,7%

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 38
No.2
Qs = 7P2 + 200  fungsi penawaran karena gradien/slope bernilai (+)
Pe = 10
Elastisitas = ?
Jawab
Qe = 7 (10)2 + 200
Qe = 700 +200
Qe = 900

Qs = 7P2 + 200
Qs ‘ = 14Pe
Qs‘ = 14(10)
Qs‘ = 140

Es = Qs’ x Pe
Qe
= 140 x 10
900
= ..... ( E > 1 = elastis )

artinya jika harga barang NAIK 10% maka jumlah penawaran barang juga ”NAIK”menjadi
10% x 2,8 = 28%
artinya jika harga barang TURUN 10% maka jumlah penawaran barang juga ”TURUN”
menjadi 10% x 2,8 = 28%

No. 3

Ps = 2Q +4  fungsi penawaran karena gradien/slope bernilai (+)


Pe = 8
Elastisitas =
Jawab
8 = 2Q +4
4 = 2Q
Qe = 2

Ps = 2Q +4
Ps’= 2

Es = Pe x 1
Qe Ps’
= 8x 1
2 2
= 2 ( E > 1 = elastis )

artinya jika harga barang ”NAIK” 10% maka jumlah penawaran barang ”NAIK”menjadi
10% x 2 = 20%
artinya jika harga barang ”TURUN” 10% maka jumlah penawaran barang
”TURUN”menjadi 10% x 2 = 20%

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 39
No. 4
Fungsi permintaan Qd = 100 – 2P. Hitunglah elastisitas bila harga berubah dari Rp 25 menjadi Rp 40!

JAWAB :

Qd = 100 – 2P  benar fungsi permintaan karena gradien/slope bernilai (-)

P1 = 25
P2 = 40

Qd = 100 – 2P  Fungsi Permintaan


Q1 = 100 – 2P1
Q1 = 100 – 2(25) = 100 – 50 = 50

Qd = 100 – 2P
Qd’= -2

Ed = P1 x Qd’
Q1

Ed = 25/50 x -2 = -1  1  1 (E=1)

artinya jika harga barang ”NAIK” 10% maka jumlah permintaan barang juga ”NAIK”menjadi
10% x 0,5 = 5%
artinya jika harga barang ”TURUN” 10% maka jumlah permintaan barang juga ”TURUN” menjadi
10% x 0,5 = 5%

No. 5
Fungsi penawaran dinyatakan dengan Qs = ½ P – 5 . Koefisien elastisitas ketika jumlah
penawarannya 10 adalah ......

JAWAB :
Qs = ½ P – 5  benar fungsi penawaran karena gradien/slope bernilai (+)

Q1 = 10 Qs = ½ P – 5
E = Qs’ x P1
Qs = ½ P – 5 Qs’ = ½
Q1
Q1= ½ P1 – 5
E = ½ x 30/10
10=½ P1 – 5
E = ½ x 30/10
15=½ P1
E =1,5 (E>1  elastis)
P1=30

artinya jika harga barang ”NAIK” 10% maka jumlah penawaran barang ”NAIK”menjadi
10% x 1,5 = 15%
artinya jika harga barang ”TURUN” 10% maka jumlah permintaan barang ”TURUN”menjadi
10% x 1,5 = 15%

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 40
No. 6
Fungsi penawaran suatu barang Q = 100 + 3P. Apabila harga barang berubah dari 100 menjadi 120,
maka besarnya elastisitas penawaran ialah ....

JAWAB :

Qs = 100 + 3P  benar fungsi penawaran karena gradien/slope bernilai (+)


P1 = 100
P2 = 120
Q = 100 + 3P
Q1 = 100 + 3P1
Q1 = 100 + 3(100)= 100+300 = 400

Qs = 100 + 3P
Qs’ = 3

E = P1 x Qs’
Q1
E = 100 x 3 = 0,75 (E<1 INELASTIS)
400

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 41
No. 6
Berikut ialah harga dan permintaan suatu barang di pasar Tanjung Jember
Harga (Rp) Permintaan (Kg)
2500 4000
2750 3500
Besarnya elastisitas permintaan barang tersebut ialah .....

JAWAB :

Harga (Rp) Permintaan (Kg)


P1 2500 4000 Q1
P2 2750 3500 Q2

= ▲Q x P1
▲P Q1
= (Q2-Q1) x P1
(P2-P1) x Q1
= (3500-4000) x 2500
(2750-2500) x 4000
= -500 x 2500
250 x 4000

E= -1,25 = 1,25 = 1,25


= artinya jika harga barang ”NAIK” 10% maka jumlah permintaan barang ”TURUN ”menjadi
10% x 1,25 = 12,5%
= artinya jika harga barang ”TURUN” 10% maka jumlah permintaan barang ”NAIK”menjadi
10% x 1,25 = 12,5%

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 42
No. 7
Perhatikan kurva permintaan berikut
Berdasarkan pergeseran titik A ke titik B
P(Rp)
pada kurva di samping maka besar
A elastisitas permintaan adalah ……….
100
B
80

0 10 20 Q(Unit)

JAWAB :
P1 = 80.000 Q1 = 10 unit  A (10, 100)
P2 = 60.000 Q2 = 20 unit  B (20, 80)

E= ▲Q x P1
▲P Q1
E= (Q2-Q1) x P1
(P2-P1) x Q1
E= (20-10 ) x 100
(80-100) x 10 jika harga barang ”NAIK” 10% maka jumlah
E= 10 x 10 permintaan barang ”TURUN”menjadi 10% x 5 =
50%
-20
jika harga barang ”TURUN” 10% maka jumlah
E=-5 = 5 = 5 (E >1  elastis) permintaan barang ”NAIK”menjadi 10% x 5 = 50%

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 43
No. 8
Semula barang A pada tingkat harga Rp 30.000/unit jumlah barang yang diminta 15 unit, pada saat
harga Rp 40.000/unit jumlah barang yang diminta 10 unit. Maka jenis elastisitas permintaan barang
tersebut ialah …………………

JAWAB :

Soal tersebut sesuai dengan kaidah hukum permintaan karena :


P1 = 30.000/unit Q1 = 15 unit P naik  Q turun
P2 = 40.000/unit Q2 = 10 unit

E= ▲Q x P1
▲P Q1
E= (Q2-Q1) x P1
(P2-P1) x Q1
E= ( 10-15 ) x 30000
(40000-30000) x 15 jika harga barang ”NAIK” 10% maka jumlah
E= -5 x 2000 permintaan barang ”TURUN”menjadi 10%x1=10%
10000 jika harga barang ”TURUN” 10% maka jumlah
permintaan barang ”NAIK”menjadi 10%x1= 10%
E=-1 = 1 = 1 (E=1unitary)

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 44
No. 9
Penerimaan total (TR) dari penjualan X adalah TR=80Q-2Q2. Hitunglah penerimaan marginal pada
Elastisitas permintaan = -4

JAWAB :

TR=80Q-2Q2.
Qd = 40 – ½P
P = TR
Q Qd = 40 – ½(64)
P = (80Q-2Q2)
Q Qd= 40 – 32 =8
P = 80 – 2Q
MR = TR’
Q= 40 – ½P  Qd = 40 – ½P
MR=80-4Q
Qd’ = -½
MR=80-4(8)=80-32=48
E = P x Qd’
Q

P
4= x-½
(40 – ½P)

4 = -P
(80-P)

320-4P=-P

320=5P

P=320/5=64

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 45
No. 10 (SOAL KULIAH)

Pd = Q2 – 20Q + 100
Ps = ¼ Q2 + 5Q + 50
Berapakah nilai elastisitas permintaanya ??
JAWAB :
Pd = Ps
Q – 20Q + 100 = ¼ Q2 + 5Q + 50
2

3/4Q2 -25Q -50


a b c

Q1,Q2 = -b  √ b -4ac 2

2a

Q1,Q2 = -(-25)  √ (-25) -4(3/4)(-50)


2

2(3/4)
Q1,Q2 = 25  √ 475
1,5

Q1,Q2 = (25  21,17)

1,5

Q1 = 25 + 21,17 = 31,2

1,5

Q2 = 25 - 21,17 = 2,13

1,5
Lalu kita pilih yang mana ???  ikuti aturan di tabel berikut
Q1 Q2 Keputusan Pilihan
(+) maksimum (+)minimum Q2
(-) (+)maksmimum/(+)minimum Q2
(+)minimum (+) maksimum Q1
(+)maksmimum /(+)minimum (-) Q1
(-) (-) Tidak keduannya

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 46
Pd = Q2 – 20Q + 100
Pd = (2,1 )2 – 20(2,13) + 100
Pd = 61,94
Pe = 61,94

Equilibrium = (Qe, Pe)  (2,13 ; 61,94)

Pd = Q2 – 20Q + 100
P’ = 2Qe – 20
P’ = 2 (2,13) – 20
P’ = -15,74

Ed = 61,9 /2,13 : (-15,74)


Ed = - 1,85
Jika harga barang naik 10% maka jumlah permintaan barang turun 18,5%

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 47
2. Elastisitas Pendapatan (EY)
a. Pengaruh perubahan pendapatan terhadap jumlah barang yang diminta/dibeli
b. Pengaruh ▲Y  ▲Q
c. Y  Yield = hasil = Pendapatan
d. Q  Jumlah barang
e. Rumus ELASTISITAS PENDAPATAN
DIKETAHUI RUMUS/FORMULA HASIL
SOAL (INPUT) (PROSES) (OUTPUT)

0<EY<1  Barang Normal

Y Q
(+) Y  Q

= ▲Q x Y1
(Q1,Y1) EY>1  Barang Mewah
▲Y Q1 (Barang SUPERIOR)
&
= (Q2-Q1) x Y1
(Q2,Y2)
(Y2-Y1) x Q1
Barang INFERIOR
(mutunya rendah)
(-) Y  Q Ey<0
YQ
Barang GIFFEN
(GARAM)

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 48
3. Elastisitas Silang/Harga Silang (EC Cross Elasticity)
a. Pengaruh perubahan harga barang X terhadap permintaan(jumlah) barang Y
b. Terdapat 2 Barang BERBEDA  X dan Y
c. Pengaruh ▲Px  ▲Qy
d. Px  harga barang X
e. Qx Jumlah barang X
f. Py  harga barang Y
g. Qy Jumlah barang Y
h. Rumus ELASTISITAS SILANG

DIKETAHUI RUMUS/FORMULA HASIL


SOAL (INPUT) (PROSES) (OUTPUT)

Px Qy Barang SUBSTITUSI/Pengganti


(+) Px Qy (kopi dan susu)

Logika : Pkopi naik  Qkopi naik  Q susu naik


Karena kopi dapat digantikan oleh susu
= ▲Qy x Px
▲Px Qy
(Qx,Px)
& Px Qy Barang Komplementer/Pelengkap
(Qy,Py) (-) Px Qy (kopi dengan gula)
Komplementer sempurna 
Sepatu kanan dengan kiri

Logika : Pkopi naik  Qkopi turun  Qgula turun


Kopi pada umumnya terasa hambar/pahit tanpa
tambahan gula, jika harga kopi naik, maka
permintaan kopi berkurang, sehingga permintaan
gula pun juga berkurang

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 49
No. 1 (SOAL KULIAH)

QdA = 100 – 6Pa – 10Pb


Harga Barang A = Rp 5,-
Harga Barang B = Rp 4,-

Hitunglah Elasticitas A/B ??


Hitunglah Elasticitas A/A ??

Jawab  Elasticitas A/B


QdA = df (100 – 6Pa – 10Pb)

d PdB df PdB

QdA = -10
d PdB

QdA = 100 – 6Pa – 10Pb


QdA = 100 – 6(5) – 10(4)
QdA = 30

E A/B = PdB/Qd A x QdA/dPdB


E A/B = 4/30 x (-10) = -1,33 (elastis)
Artinya jika harga barang A naik 10% maka jumlah permintan barang B turun menjadi 13,3%

Jawab  Elasticitas A/A


QdA = df (100 – 6Pa – 10Pb)
df PdA

QdA = -6
dfPdA

QdA = 100 – 6Pa – 10Pb


QdA = 100 – 6(5) – 10(4)
QdA = 30

E A/A = PdA/Qd A x QdA/dPdA


E A/A = 5/30 x (-6) = -1 (unitary elastis)
Artinya jika harga barang A naik 10% maka jumlah permintan barang A turun menjadi 10%

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 50
F. SURPLUS KONSUMEN dan SURPLUS PRODUSEN

P(Rp) SK : Surplus Konsumen Premi Konsumen


S  Selisih antara jumlah konsumen yang sedia
SK bayar dengan yang harus dibayar
 Konsumen mampu (bersedia) membeli harga
lebih tinggi (lebih mahal) dari harga pasar
E
SP : Surpuls Produsen  Premi Produsen
SP  Selisih antara jumlah yang diterima dengan
dengan yang mereka harapkan untuk dibayar
 Produsen membayar biaya produksi dan harga
D penawaran yang lebih rendah (lebih murah)
dari harga pasar
Q (unit)

No. 4

Pd = -2Q + 120
Pe = 50
Surplus Konsumen ?
JAWAB :
Pd = -2Q + 120
50 = -2Qe + 120
2Qe = 70
Qe = 35
Qe
Surpuls Konsumen = ∫ ( fQ – Pe ) dQ
Qo

35
Surpuls Konsumen = ∫ ( (-2Q + 120 ) – 50 ) dQ
0

35
Surpuls Konsumen = ∫ ( -2Q + 70 ) dQ
0

2 35
Surpuls Konsumen = -Q + 70 Q ]
0
2
Surpuls Konsumen = - (35) + 70 (35)

= - (1225) + 2450

= 1225
Titik Keseimbangan Baru (Qe, Pe) (35,50)

FUNGSI PERMINTAAN identik dengan SURPLUS CONSUMEN

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 51
No. 5
Soal
Ps = 1/3Q + 15
Pe = 25
Surplus Produsen ?
JAWAB :
Ps = 1/3 Q + 15
25 = 1/3 Qe + 15
Qe = 60
Qe
Surpuls Produsen = ∫ (Pe – fQ ) dQ
Qo

60
Surpuls Produsen = ∫ (25 – (1/3 Q + 15)) dQ
Qo

60
Surpuls Produsen = ∫ (20 – 1/3Q) dQ
Qo

2 60
Surpuls Produsen = 20Q - 1/6 Q ]
0

Surpuls Produsen = 20(60) - 1/6 (3600)

= 600
Titik Keseimbangan Baru (Qe, Pe) (60 , 25)

FUNGSI PENAWARAN identik dengan SURPLUS PRODUSEN

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 52
G. CEILING PRICE dan FLOOR PRICE

CEILING PRICE FLOOR PRICE

1. Penetapan harga maksimum (termahal) 1. Penetapan harga minimum (termahal)


2. Tujuan : melindungi Konsumen karena harga 2. Tujuan : melindungi Produsen karena harga
pasar terlalu mahal pasar terlalu murah
3. Akan menyebabkan deadweight loss  3. Skenario :
Kehilangan surplus ekonomi
4. Skenario : Pe P Qd  shortage demand
(kekurangan permintaan)
Pe P Qd excess demand
(kelebihan permintaan)  Qs excess supply
(kelebihan penawaran)
 Qs shortage supply
(kekurangan penawaran)

Supply = Penawaran
P (Rp)

Excess Supply
Surplus
Konsumen

Pe E

Surplus
Produsen

Excess
demand

Demand = Permintaan

0 Qe Q (unit)

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 53
Review Permintaan VS Penawaran
Permintaan (Demand) Penawaran (Supply)
Pelaku Pembeli Penjual

P Q Q P Q P S

Hukum P Q D P Q

P Q
Moving Along of Demand Curve Moving Along of Supply Curve
Gradien/Slope (-)  berbanding terbalik (+)  berbanding lurus
Pendapatan BIaya produksi
Harga barang lain TEknologi/Inovasi
Ekspektasi / Ramalan / Perkiran Jumlah penjual
Faktor yang Jumlah penduduk /konsumen Subsidi
mempengaruhi SELERA PAjak
Ekspektasi
Pentolnya Hari Emang Jadi Selera
Bintang Terang Jadi Saksi Pacatan Eke
Shifting of Demand Curve Shifting of Supply Curve
(Pergeseran Kurva Permintaan) (Pergeseran Kurva Penawaran)

P Q P  Q P  Q P  Q
Ketidakberlakuan
Hukum

P Q P  Q P  Q P  Q

S1
P S P S0

S2
D1
Pergeseran
Kurva D2 D0 D
Q Q

D0 ke D1 Demand Pull Inflation S0 ke S1 Cost Push Inflation  Kenaikan


Biaya Produksi dan Pajak
S0 ke S1 Kena Subsidi dan Teknologi
Ceiling Price (Harga Maksimum) Floor Price (Harga Minimum) 
Melindungi Konsumen Melindungi Produsen
1. Excess Demand (Kelebihan 1. Excess Supply (Kelebihan Penawaran)
Kebijakan Harga
Permintaan) 2. Shortage Demand (Kekurangan
2. Shortage Supply (Kelebihan Permintaan)
Penawaran)
Surplus Konsumen Selisih antara Surplus Produsen  Selisih antara jumlah
Equilibrium
jumlah konsumen yang sedia bayar yang diterima dengan dengan yang mereka
(Keseimbangan)
dengan yang harus dibayar harapkan untuk dibayar
Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 54
Kita untuk selamanya ....
(Go Jember, 20 Maret 2013)

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 55
KONSEP BIAYA PRODUKSI

A. KOMPONEN BIAYA PRODUKSI (COST)


Prinsip Ekonomi untuk biaya produksi ialah mencari nilai termurah (minimum)
Total Cost (TC) = FC + VC
 TC = (Rp)
 FC = Biaya Tetap (Rp) =konstanta = intercept
 Berbentuk horizontal
 biaya yang jumlahnya tetap berapapun output yang dihasilkan
 VC = Biaya Variabel (Rp)  biaya yang jumlahnya berubah mengikuti output yang
dihasilkan

Average Cost (AC) = TC = (FC + VC) = AFC + AVC


Q Q
 AC = Biaya rata – rata (Rp/unit)
 AC menurun dengan semakin banyaknya barang yang dihasilkan sampai mencapai ttik
minimum tertentu (kapasitas optimal) lalu naik bila output ditambah
 Kurvanya berbentuk U
 AFC  Average Fixed Cost  Biaya Tetap Rata – Rata (Rp/unit)
 AFC menurun dari kiri ke kanan bawah
 Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan maka kurva AFC mendekati sumbu
horizontal namun tidak memotong sumbu horizontal tersebut
 AVC  Average Variabel Cost  Biaya Variabel Rata – Rata (Rp/unit)
 AVC menurun dengan semakin banyaknya barang yang dihasilkan sampai mencapai ttik
minimum tertentu (kapasitas optimal) lalu naik bila output ditambah
 Kurvanya berbentuk U
 Q  Quantity  jumlah barang (unit)

Marginal Cost (MC) = ▲TC = (TC2 – TC1 ) = TC’


▲Q (Q2 – Q1)
 MC mula – mula menurun, tetapi kemudian meningkat sejalan dengan bertambahnya
jumlah barang yang dihasilkan

B. JENIS BIAYA PRODUKSI

(1) Biaya Produksi Jangka Pendek  TC = FC + VC


(2) Biaya Produksi Jangka Panjang  TC = VC

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 56
C. KONSEP PENERIMAAN / TOTAL REVENUE (TR)
Total Revenue (TR) =P.Q
 Penerimaan Total (Rp)
 P  Price  harga (Rp/unit)
 Q  Quantity  jumlah barang (unit)
Average Revenue (AR) = TR = P . Q = P
Q Q
Marginal Revenue (MR) = ▲TR = (TR2 – TR1) = TR’
▲Q (Q2 – Q1)
Prinsip Ekonomi untuk penerimaan ialah mencari nilai tertinggi (maximum)

D. BIAYA IMPLISIT dan BIAYA EKSPLISIT


1. Biaya Implisit  Biaya yang oleh ekonomi diabaikan, namun oleh akuntan dihitung
 Contoh : Oppurtunity Cost, Penyusutan (Depresiasi) barang modal
2. Biaya Eksplisit  Biaya yang terlihat secar fisik (dibuktikan dengan tanda transaksi)
3. Laba Ekonomi  Pendapatan – Biaya Eksplisit
4. Laba Akuntansi  Pendapatan – (Biaya Eksplisit + Biaya Implisit)

E. KONSEP LABA / RUGI (L/R)


L/R = TR – TC
Laba (profit = untung)  TR > TC  TR-TC= (+)
BEP (Break Even Point)  TR = TC  Balik Modal/Impas
Rugi  TR < TC  TR-TC= (-)
Syarat Laba Maksimal/Maksimum :
a) MR = MC
b) Turunan pertama fungsi laba = 0  fungsi kuadrat
c) Selisih TR dan TC yang terbesar

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 57
TR =P x Q
TR,TC,VC,FC
(Rp) LABA TC = FC + VC

BEP
VC

RUGI
FC

AFC

(0,0) Q (unit)

MC EFISIENSI PRODUK  BIAYA MINIMUM :


Cost Economic Diseconomic Saat MC berpotongan dengan AC minimum maka
MC = AC
Scale Scale AC Saat MC berpotongan dengan AVC minimum maka
MC = AVC

AVC

(0,0) Q

Economic Scale  tingkat dimana penambahan


output akan menurunkan biaya produksi jangka
panjang melalui :
1. Peningkatan Spesialisasi
2. Pembagian Kerja

Diseconomic Scale  tingkat dimana penambahan


output akan menambah biaya produksi jangka
panjang

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 58
No. 1
Fungsi biaya TC = 3Q2 -12Q + 2, maka fungsi MC yang sesuai ialah ...........
JAWAB :

TC = 3Q2 -12Q + 2
MC = TC’
MC = 6Q-12

No. 2
Bila diketahui fungsi biaya variabel 2Q2 + 5Q, sedangkan pada saat output sebanyak 10 unit
besarnya biaya total = Rp 282, maka besarnya biaya minimum akan terjadi pada saat output
sebanyak ........

JAWAB : INGAT !!!


TC = FC + VC
282 = FC + 2Q2 + 5Q Saat ACminimum maka MC = AC
282 = FC + 2(10)2 + 5(10) Saat AVCminimum makaMC = AVC
282 = FC + 250
FC = 282-250 = 32
MC = AC
TC = 32 + 2Q2 + 5Q 4Q + 5 = 32 + 2Q + 5
MC= 4Q + 5 Q
AC= 32 + 2Q2 + 5Q 4Q – 2Q = 32 + 5 – 5
Q Q
AC= 32 + 2Q + 5 2Q = 32
Q Q
2Q2 = 32
Q2 = 16
Q = 4
Q = 4 (Unit)
No. 3
Bila diketahui harga suatu produk sebesar Rp 50/unit, sedangkan fungsi pembuatan biaya tersebut
ialah 4000 + 25Q, maka titik impas atau peluang pokok (break even point) akan terjadi jika membuat
produk sebanyak .............

JAWAB :
P = Rp 50/unit
TC = 4000 + 25Q

Titik BEP  TR = TC
P.Q = FC + VC
50Q = 4000 + 25Q
4000=50Q-25Q
4000=25Q
Q=160
QBEP=160
Artinya saat perusahaan harus berproduksi sebanyak 160 unit, perusahaan tersebut tidak mengalami
Rugi atau untung

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 59
No. 4
Fungsi permintaan Q = 17 – 0,1P, sedangkan fungsi biaya total TC = 5Q2 + 20Q + 180
Maka besarnya laba maksimum ialah ..........

JAWAB :

Q = 17 – 0,1P  Benar fungsi permintaan karena gradien/slope bernilai (-)


Ubah dalam format P = a – bQ

Q = 17 – 0,1P
INGAT !!! Laba Maksimum terjadi saat  MR = MC
0,1P = -Q + 17 x10 MR = MC
-20Q + 170 = 10Q + 20
P = -10Q + 170 170 – 20 = 10Q + 20Q
150 = 30Q
TR = P x Q Q = 5 unit
TR = (-10Q + 170) x Q
TR = -10Q2 + 170Q TR = -10Q2 + 170Q = -10(5)2 + 170(5) = -250 + 850 = 600
MR= -20Q + 170 TC = 5Q2 + 20Q + 180 = 5(5)2 + 20(5) + 180 = 405

TC = 5Q2 + 20Q + 180 Laba maksimum = TR – TC = 600 – 405 = 195


MC=10Q + 20

No. 5
Permintaan suatu barang adalah P = 125 – Q. Biaya produksi dinyatakan dengan fungsi
TC = 1000 + 5Q. Jika perusahaan di satu sisi bertujuan untuk memaksimumkan output dan di sisi
lain menjamin tingkat keuntungan yang adil kepada perusahaan, maka harga barang tersebut akan
ditentukan sebsar ..................

JAWAB :

P = 125 – Q Benar fungsi permintaan karena gradien/slope bernilai (-)


TC = 1000 + 5Q
INGAT !!! Laba Maksimum terjadi saat  MR = MC
TR = P x Q = (125 – Q) x Q = 125Q – Q2
MR=TR’= 125 – 2Q

TC = 1000 + 5Q
MC = 5

MR = MC
125 – 2Q = 5
125-5 = 2Q
120 = 2Q
Q = 60

P = 125 – Q = 125 – 60 = 65

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 60
No. 6
Jika Biaya Total untuk membuat suatu barang sebesar Rp 750, sedangkan fungsi biaya produksinya
TC = 5Q + 250, maka jumlah barang yang dapat diproduksi ialah .............

JAWAB :
TC = 5Q + 250
750 = 5Q + 250
750-250 = 5Q
500 = 5Q
Q = 100 unit

No. 7
Pada tingkat produksi 100 unit, biaya total adalah Rp 150.000. Bila memproduksi 200 unit biayanya
menjadi Rp 160.000. Maka besarnya Marginal Cost ialah ........

JAWAB :
TC1 = Rp 150.000 Q1 = 100 unit
TC2 = Rp 160.000 Q2 = 200 unit

MC(Marginal Cost) = ▲TC = TC2 – TC1


▲Q Q2 – Q1
MC(Marginal Cost) = (160000-150000) = 10000 = Rp 100
(200 – 100) 100

No. 8
Fungsi harga P = 16 – 2Q, maka fungsi MR ialah .............

JAWAB :
TR = P x Q
TR = (16 – 2Q) x Q
TR = 16Q – 2Q2
MR=TR’
MR=16 – 4Q

No. 9
AC = 750 + 320Q , maka fungsi biaya marginalnya ialah...................

JAWAB :
AC = TC
Q
TC = AC x Q
TC = (750 + 320Q) x Q
TC = 750Q + 320Q2
MC= TC’
MC= 750 + 640Q

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 61
No. 10
Suatu perusahaan memproduksi 7 unit output dengan average total cost sebesar Rp15.000,00. Agar
mampu berproduksi perusahaan harus mengeluarkan fixed cost sebesar Rp35.000,00. Maka,
besarnya average variable cost adalah …………..

JAWAB :

ATC = Rp 15.000
Q = 7 unit
FC = Rp 35.000

ATC = AFC + AVC


Rp 15.000 = FC + VC
Q Q
Rp 15.000 = Rp 35.000 + AVC
7
Rp 15.000 = Rp 5000 + AVC
AVC = Rp 15.000 – 5.000 = 10.000

No. 11
Berikut adalah hubungan antar output (Q), penerimaan marjinal (MR) dan biaya marjinal (MC)
ditunjukkan sebagai berikut ..........
Q MR MC
1 80 50
2 60 60
3 50 70
4 40 80
5 30 90
Maka Produsen akan mendapatkan keuntungan maksimum pada saat Q mencapai ....................

JAWAB :

INGAT !!! Laba Maksimum terjadi saat  MR = MC


Q MR MC
1 80 50
2 60 60
3 50 70
4 40 80
5 30 90
Sehingga Produsen akan mendapatkan keuntungan maksimum pada saat Q mencapai 2 unit

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 62
No. 12
Biaya variabel suatu firm diketahui sebesar Rp 100.000 pada saat output yang dihasilkan sebanyak
5 unit. Jika biaya tetap sebesar Rp 40.000, maka biaya total rata – rata untuk menghasilkan output
sebanyak itu ialah .........

JAWAB :

TC = FC + VC
TC = Rp 40.000 + Rp 100.000
TC = Rp 140.000
ATC = TC
Q
ATC = Rp 140.000 = 28.000
5

No. 13
Perhatikan tabel berikut :
Q (unit) P (Rp) TR(Rp) AR(Rp) MR(Rp)
2 400 800 400 .......
4 400 1600 400 400
6 500 3000 500 ......
Berdasarkan tabel di atas, besarnya Marginal Revenue (MR) pada jumlah produksi sebanyak 6 unit
ialah .............

JAWAB :

Marginal Revenue (MR) = ▲TR = (TR2 – TR1)


▲Q (Q2 – Q1)
Marginal Revenue (MR) = ▲TR = (Rp 3000- Rp 1600)
▲Q (6 unit – 4 unit)
Marginal Revenue (MR) = ▲TR = Rp 1400
▲Q 2 unit
Marginal Revenue (MR) = 700

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 63
No 14. (SOAL KULIAH)

Harga Barang A (PA) = Rp 7 / unit


Harga Barang B (PB) = Rp 20 / unit

TC = QA2 + 3QB2 + QA.QB


Berapakah jumlah barang A dan B yang diproduksi agar memperoleh keuntungan maksimum !!

JAWAB :
TR = (PAxQA) + (PBxQB)
TR = 7QA + 20 QB
TC = QA2 + 3QB2 + QA.QB

PROFIT = TR – TC
PROFIT = 7QA + 20 QB – (QA2 + 3QB2 + QA.QB)
PROFIT = 7QA + 20 QB – QA2 - 3QB2 - QA.QB

Laba Maksimum terjadi saat Turunan pertama fungsi Laba (Laba’) = 0

PROFIT = 7QA + 20 QB – (QA2 + 3QB2 + QA.QB)


PROFIT ‘ A = 7 – 2QA-QB = 0 ( persamaan1 )
PROFIT ‘ B = 20 – 6QB – QA = 0 (persamaan2 )

eliminasi QA

7 – 2QA-QB = 0 ( x1 )
20 – 6QB – QA = 0 ( x2 )

7 – 2QA – QB =0
402 – 12 QB – 2 QA = 0

-33 + 11 QB = 0
QB = 3

7 – 2QA-QB =0
7 – 2QA = QB
7 – 2QA =3
4 =2QA
QA=2

TR = 7QA + 20 QB
TR = 7(2) + 20 (3) = 14 + 60 = Rp 74

TC = QA2 + 3QB2 + QA.QB


TC = (2)2 + 3(3)2 + (2 .3) = 4 + 27 + 6 = Rp 37

TR – TC = Rp 74 - Rp 37 = Rp 37  Laba

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 64
No 15. (SOAL KULIAH)
Laba : Rp 10.000
Q : 2000 unit
P : 15 / unit
FC : Rp 4.000

Pertanyaan
Hitunglah TR, VC, dan BEP

JAWAB :
TR =P.Q
TR = 15 . 2000
TR = 30.000
Fungsi TR = 15Q

keuntungan = TR – TC
Rp 10000 = Rp 30000 – TC
TC = Rp 30000 – Rp 10000
TC = Rp 30000 – Rp 10000
TC = Rp 20000
TC = TVC + TFC
Rp 20000 = TVC + Rp 4.000
TVC = Rp 20000 - Rp 4.000
TVC = Rp 16000
TVC = VC x Q
Rp 16000 = VC x 2000 unit
VC = Rp 16000 / 2000 unit = Rp 8/unit
Fungsi TC = 8Q + 4000

Fungsi Laba = TR – TC
Fungsi Laba = 15Q – (8Q + 4000)
Fungsi Laba = 7Q - 4000

BEP TR-TC=0
TR = TC
15Q = 8Q + 4000
15Q-8Q = 4000
7Q = 4000
Q = 4000/7= 571,42
Q = 571,42
Masukkan nilai Q ke Fungsi Laba = 7Q - 4000
Fungsi Laba = 7Q – 4000
Fungsi Laba = 7(571,42) – 4000 = 0  BEP karena TR = TC

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 65
No 16. (SOAL KULIAH)
Harga Barang (P) = Rp 8
VC = Rp 3
FC = Rp 4000
Berapakah nilai BEP ?
Berapakah nilai BEP jika produsen mengingkan keuntungan sebesar Rp 1000

JAWAB :
FC
Q BEP1 =
Price – VC

4000
Q BEP1 =
(Rp 8 – Rp 3)

4000
Q BEP1 = = 800 Units
Rp 5
Total Revenue = Price x Q BEP1 = Rp 8/unit x 800 Units = Rp 6400

JAWAB :

(FC + Laba yang diinginkan)


Q BEP2 =
( Price – VC )

(4000 + 1000)
Q BEP2 =
(Rp 8 – Rp 3)

5000
Q BEP2 = = 1000 Units
Rp 5
Total Revenue = Price x Q BEP2 = Rp 8/unit x 1000 Units = Rp 8000

Perubahan Pendapatan =
(Rp 8000 - Rp 6400) / Rp 6400 x 100% = 25%

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 66
No 17. (SOAL KULIAH)
TR = -2Q2 + 40Q
TC = ½ Q2 - 10Q + 100
Hitunglah Keuntungan Maksimal

JAWAB :
Laba = TR – TC
Laba = -2Q2 + 40Q – (½ Q2 - 10Q + 100)
Laba = -2½Q2 - 50Q - 100

Laba Maksimal terjadi saat Turunan pertama fungsi laba = 0


Laba = -2½Q2 - 50Q - 100
Laba’ = -5Q + 50
-5Q + 50 =0
5Q = 50
Q = 10 unit
masukkan Q = 10 ke dalam persamaan laba -2½Q2 - 50Q + 100
laba maksimum = -2½Q2 - 50Q - 100
laba maksimum = -2½(10)2 - 50(10) - 100 = 150

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 67
Semangat merekalah yang membuatku selalu
bersemangat tuk mengajar ~ (seringnya TST
membuat mereka diterima di Unibraw, Unair, dan
Unej 2013)

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 68
PRODUKSI
1. Produksi ialah kegiatan menciptakan / menambah nilai guna barang/jasa
2. Tujuan produksi :
a. Mencapai produksi maksimum
b. Mencapai laba maksimum
c. Mencapai biaya minimum
3. Seseorang/ badan yang melakukan kegiatan produksi : PRODUSEN
4. Jenis atau bidang produski
a. Berdasarkan kegiatan produksi :
1. Ekstraktifbarang tambang, hasil perkebunan
2. Pertanian
3. Perdagangan
4. Industrimengolah barang mentah menjadi ½ jadi barang jadi
5. Jasa
b. Berdasarkan tingkat produksi :
 PRIMER :ekstraktif dan agraris
 SKUNDER : industri
 TERSIERperdagangan,pengangkutan dan jasa
6. Faktor Produksi /Input/Sumber daya
a. Faktor Produksi Asli / primer/non ekonomi
1) SUMBER DAYA ALAMTanah
2) SUMBER DAYA MANUSIA (TENAGA KERJA)
 Tenaga kerja terdidik
 Tenaga kerja terlatih
 Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
b. Faktor Produksi Turunan / skunder/ekonomi
1) MODAL
2) SKILL
7. Usaha untuk peningkatan hasil produksi :
c. Ekstensifikasi : menambah atau memperluas faktor – faktor produksi baik tenaga kerja, dan
modal
d. Intensifikasi : memperbesar kemapuan berproduksi tiap – tiap faktor produksi tanpa
menambah jumlah faktor produksi
e. Diversifikasi : memperluas usaha dengan menambah jenis produksi
f. Spesiallisasi : mengadakan pembagian kerja
g. Menambah Prasarana Produksi
h. Proteksi
i. Mendorong usaha swasta

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 69
8. Circular Flow  Model 1
Balas Jasa / imbalan bagi pemilik faktor produksi :
No Faktor-Faktor produksi/Input/Sumber daya Balas Jasa Simbol
1 Tanah (Sumber Daya Alam) Sewa (rent) r
2 Tenaga Kerja (Sumber Daya Manusia) Upah (wage) w
3 Skill Keuntungan/laba (profit) 
4 Modal Bunga (interest) i

Pasar input(faktor produksiTanah,TK,modal,Skill)

1 (balas jasa sewa, upah, bunga, laba)

2 (Tanah,TK,Modal, Kewirausahaan)faktor Produksi

RTP /Firm RTK


3 (Pendapatan Produsen TR= P.Q)

4 (Barang/jasa)

Pasar output (barang/jasa) = Indomaret, Pasar Tradisional, dll

No Pelaku/Sektor Peran
a. Penjual di pasar Output (barang/jasa)
Rumah Tangga
b. Penerima hasil penjualan dari RTK
1 Perusahaan
c. Pembeli di pasar Input (faktor produksi)
(RTP/FIRM)
d. Pembayar balas jasa faktor produksi kepada RTK
a. Pembeli/Pelanggan/Pemakai di pasar Output (barang/jasa)
Rumah Tangga b. Pembayar harga kepada RTP
2
Konsumen (RTK) c. Penjual di pasar Input (faktor produksi)
d. Penerima balas jasa dari RTP
a. Regulator (pengatur) melalui UU
b. pengontrol melalui bank central (BI)
3 Pemerintah c. Sebagai penguasa melalui polisi dan peradilan
d. Produsen
e. Konsumen
a. Konsumen
Masyarakat Luar b. Produsen
4
Negeri c. Investor
d. Tenaga Ahli

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 70
9. Circular Flow  Model 2
Pasar input(faktor produksiTanah,TK,modal,Skill)

1 (Tanah,TK,Modal, Kewirausahaan) faktor Produksi

2 (balas jasa sewa, upah, bunga, laba)

RTK RTP/Firm
3 Barang/Jasa

4 Pendapatan = TR = P.Q

Pasar output (barang/jasa) = Indomaret, Pasar Tradisional, dll

10. Circular Flow  Model 3


Pasar output (barang/jasa) = Indomaret, Pasar Tradisional, dll
1 Barang/Jasa

2 Pendapatan = TR = P.Q

RTP/Firm RTK
3 (Tanah,TK,Modal, Kewirausahaan)  faktor Produksi

4 (balas jasa sewa, upah, bunga, laba)

Pasar input(faktor produksiTanah,TK,modal,Skill)

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 71
11. Circular Flow  Model 4
Pasar output (barang/jasa) = Indomaret, Pasar Tradisional, dll

1 Pendapatan = TR = P.Q

2 Barang/Jasa

RTK RTP/Firm

3 (balas jasa sewa, upah, bunga, laba)

4 (Tanah,TK,Modal, Kewirausahaan)  faktor Produksi

Pasar input(faktor produksiTanah,TK,modal,Skill)

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 72
TEORI PRILAKU PRODUSEN
1. Hubungan antara input dan jumlah maksimum yang dapat diproduksi pada waktu tertentu dan
teknologi tertentu
2. Tujuan produksi :
a. Mencapai produksi maksimum
b. Mencapai laba /keuntungan maksimum
c. Mencapai biaya minimum
3. Fungsi Produksi terbagi menjadi 2 :
a. Fungsi Produksi Jangka Pendek
 Fixed Input : modal = capital  FC
 Variabel Input : sumber daya manusia (tenaga kerja) = labour  VC
 TC = FC + VC
 Formulasi model Fungsi Produksi Jangka Pendek

Setelah MP maksimal maka berlaku hukum The Law Of Marginal Diminishing Return
(LDR)
“Ketika 1 input ditambah terus menerus semenatar input yang lain tetap, maka Total Product
akan meningkat dan Pertambahan Hasil (MP) semakin berkurang “

TP maksimal Kesimpulan :
1. TP maksimal terjadi saat MP=0
2. Ketika AP maksimal 
AP=MP AP berpotongan
I II III dengan MP
3. Hukum LDR terjadi setelah MP
maksimal
MP maksimal
AP maksimal

TP

AP
MP

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 73
a) Hubungan antara AP dengan MP
No Gerakan Kurva MP AP
1 (MP>AP) Naik
2 (MP<AP) Turun
3 (MP=AP) maksimum

b) Tingkatan / Tahapan Produksi


No Tingkatan Skala Keterangan
Produksi
1 I TP=0 unit sampai AP maksimal
2 II AP maksimal sampai MP=0 Kinerja Terbaik Produksi dalam
Jangka Pendek
3 III MP=0

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 74
b. Fungsi Produksi Jangka Panjang
 Variabel Input : sumber daya manusia (tenaga kerja) = labour  VC
 TC =VC
 Menggunakan semua /seluruh input
 Kesimpulannya :
a. Constant Return To Scale (CRTS)  ▲Output = ▲Input
b. Decreasing Return To Scale (DRTS)  ▲Output < ▲Input
c. Increasing Return To Scale (IRTS)  ▲Output > ▲Input

4. Kurva ISOQUANT
a. Kombinasi 2 input / faktor produksi yang menghasilkan jumlah produk (ouput) yang sama
b. Sumbu vertikal dan horizontal : INPUT
c. Kemiringan / gradien / Slope bernilai negatif (-)  MRTS  Marginal Rate Technical
Substitution
Input A naik  Input B turun
Input A turun  Input B naik

Input A

Input B

5. Kurva ISOCOST (ISC)


a. Kombinasi 2 input/faktor produksi yang membutuhkan anggaran (biaya) yang sama
b. Sumbu vertikal dan horizontal : HARGA INPUT
PA  Price Input A  Harga Input A
PB  Price Input B  Harga Input B
c. Terdapat 2 gerakan ISOCOST

PA PA

ISC1
ISC2 ISC0
PB
Gerakan I ISC2 ISC0 ISC1 PB
 Kurva bergeser sejajar
 Terjadi karena perubahan harga kedua Gerakan II
input  Kurva berotasi
 Jika ISC0ISC1harga semakin mahal  Terjadi karena perubahan harga salah satu input
 Jika ISC0ISC2harga semakin murah  Kemiringan /gradien berubah

6. Keseimbangan Produsen  terjadi saat Kurva ISOQUANT bersinggungan dengan kurva


ISOCOST
Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 75
TEORI PERILAKU KONSUMEN
1. Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan / mengurangi nilai guna suatu barang
2. Tujuan Konsumsi adalah  Mencapai kepuasan Maksimum
3. Faktor yang mempengaruhi pola konsumsi
a. Tingkat bunga
 Jika bunga tinggi  tabungan semakin banyak  konsumsi rendah  output rendah
 Jika bunga rendah  tabungan semakin sedikit konsumsi banyak  output banyak
b. Sikap Berhemat
c. Kekayaan yang telah terkumpul
d. Keadaan perekonomian
e. Kersedianya dana pensiunan yang mencukupi
f. Tersedianya barang – barang tahan lama
g. Ramalan akan adanya perubahan harga.(Ekspektasi)
jika kedepan harga diperkirakan naik konsumsi saat ini bertambah
 jika kedepan harga diperkirakan turun  konsumsi saat ini berkurang
h. Selera
i. Distribusi Pendapatan
jika pendapatan merata maka konsumsi bertambah
jika pendapatan tdk merata maka konsumsi berkurang
j. Gaya hidup
k. Lingkungan
l. Usia
m. alat distribusi
n. Pajak
Jika terjadi pajak Progresif maka kelompok penghasilan rendah akan menambah konsumsi
Pajak Progresif = % Tarif Pajak yang berbanding lurus dengan tingkatan pendapatan
4. HUKUM Herman Heinrich “GOSSEN I “ (LAW Of DIMINISHING MARGINAL UTILITY /
Tambahan Kepuasan yang semakin menurun)
Jika jumlah suatu barang dan jasa yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu terus
ditambah,maka kepuasan total yang diperoleh juga bertambah,akan tetapi kepuasan marginal
(tambahan kepuasan ) yang diperoleh jika konsumsi ditambah dengan satu unit semakin berkurang.
5. HUKUM Herman Heinrich “GOSSEN II “
Seorang konsumen akan mengalokasikan uangnya untuk membeli berbagai macam barang,
sedemikian rupa hingga rupaia terakhr yang dibelanjakan untuk membeli barang yang memberikan
kepuasan marjinal yang sama dengan demikian kepuasannya akan maksimum

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 76
TEORI PERILAKU KONSUMEN

Teori Klasik  Pendekatan Kardinal Teori Modern  Pendekatan Ordinal


a. Kepuasan Konsumen dapat diukur dengan satuan a. Indifferen Curve (IC)  Kombinasi 2
angka output/barang/jasa yang menghasilkan kepuasan
b. Konsumen mengetahui jumlah pendapatannya, sama
keseimbangan pasar (equilibrium), dan jumlah  Bentuknya non linear
barang  Cembung ke titik origin (0,0)
c. Tokoh – Tokoh Pendekatan Kardinal :  Turun dari kiri atas ke kanan bawah
1) Jeyons  Sumbu vertikal dan horizontal ialah
2) Karl merger Output (Q)
3) Leon walras  Tidak pernah berpotongan
4) Herman heinrich gossen  Gradien/Slope bernilai negativ (-)  MRS
5) Marshall Marginal Rate Substitution
d. Total Utility (TU)  Total Kepuasan Output A naik  Output B turun
kepuasan yang diperoleh seseorang dari Output A turun Output B naik
mengkonsumsi suatu barang  Semakin ke atas semakin puas 
IC4>IC3>IC2>IC1
e. Marginal Utility (MU)  Tambahan  Total Utility disepanjang kurva Indifferen
kepuasan = TU’ Curve ialah sama
tambahan kepuasan karena bertambahnya satu
unit barang yang dikonsumsi QA
▲TU IC4
MU = = TU’ IC3
IC2
▲Q IC1
f. Kepuasan Maksimal Konsumen : QB
MU(A) = MU(B) b. Budget Line (BL)  Kombinasi 2
output/barang/jasa yang menghasilkan anggran
PA PB (pendapatan) sama
QA
Semakin mendekati
(0,0) semakin rendah
pendapatannya

(0,0) QB

c. Keseimbangan konsumen terjadi saat kurva


Indifferen Curve bersingungan dengan Bugdet
Line
QA B A  Zona konsumen bisa
membeli barang/jasa
IC B Zona konsumen tidak
bisa membeli barang/jasa
A
BL
(0,0) QB

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 77
TEORI PERILAKU KONSUMEN

Teori Klasik  Pendekatan Kardinal Teori Modern  Pendekatan Ordinal


d. Kurva PCC (Price Concumtion Curve) 
Kurva yang menghubungkan titik – titik
keseimbangan konsumen ketika Pendapatan
tetap, namun harga output berubah
 Kurva PCC akan diturunkan menjadi kurva
permintaan individu
e. Kurva ICC (Income Concumtion Curve) 
Kurva yang menghubungkan titik – titik
keseimbangan konsumen pada berbagai tingkat
pendapatan nominal(pendapatan berubah),
dimana harga output tetap
 Kurva ICC akan diturunkan menjadi kurva
ENGEL  Christian Lorenz Ernst Engel
(Statistian Jerman)
 Kurva ENGEL  Kurva yang
menghubungankan pendapatan dengan
konsumsi
 Gradien / Slope ICC bernilai (+)
Pendapatan naik  Q naik
Pendapatan turun  Q turun
 Kurva ICC akan memberikan indikasi apakah
suatu barang merupakan barang kebutuhan
pokok atau barang mewah
f. Substitution Effect  harga berubah
pendapatan tetap
g. Income Effect  Pendapatan berubah harga
tetap

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 78
Contoh soal : Teori Kardinal  Teori Klasik (Pendekatan Kardinal)

Sherley dihadapkan oleh pada dua pilihan barang X dan Y dengan Marginal Utility masing – masing
seperti pada tabel di bawah ini . Saat ini Sherli memiliki uang sebesar Rp 9 . Harga Barang X dan Y
masing – masing Rp 2 dan Rp 1.
Qx Mux Qy MUy
1 10 1 8
2 8 2 7
3 6 3 6
4 4 4 5
5 3 5 4
6 2 6 3

1. Berapa jumlah barang yang harus dibeli Sherli untuk memaksimumkan kepuasannya ? dan berapa
TU?

2. Jika diasumsikan cateris paribus dan harga barang X turun menjadi Rp 1 berapa jumlah barang yang
sekarang dibeli Sherli untuk memaksimumkan kepuasannya ??

JAWAB :

Kepuasan Maksimal Konsumen :


MU(A) = MU(B)

PA PB
PX  Rp 2/unit
PY Rp 1/unit

Qx MUx Qy MUy MUx/Px Muy/Py


1 10 1 8 10/2=5 8/1=8
2 8 2 7 8/2=4 7/1=7
3 6 3 6 6/2=3 6/1=6
4 4 4 5 4/2=2 5/1=5
5 3 5 4 3/2=1,5 4/1=4
6 2 6 3 2/2=1 3/1=3

Berdasarkan hasil perhitungan, maka kombinasi pembelian barang yang mungkin terjadi yaitu :

1X+4Y = 1(Rp 2) + 4(Rp 1) = Rp 6  sisa dana = Rp 9 – Rp 6 = Rp 3


2X+5Y = 2(Rp 2) + 5(Rp 1) = Rp 9  sisa dana = Rp 9 – Rp 9 = Rp 0
3X+6Y = 3(Rp 2) + 6(Rp 1) = Rp 12  sisa dana = Rp 9 – Rp 12 = Rp -3

Jadi Sherli harus membeli 2 unit barang X dan 5 unit barang Y agar tercapai kepuasan maksimum

Total Kepuasan = Total Utility = TU :


TU = MUx1 + MUx 2 + MUy 1 + MUy 2 + MUy 3 + MUy 4 + MUy 5
TU = 10 + 8 + 8 + 7 + 6 + 5 + 4
TU = 48

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 79
1. Harga barang X turun Rp 1  Rp 2 – Rp 1 =Rp 1

Qx MUx Qy MUy MUx/Px Muy/Py


1 10 1 8 10/1=10 8/1=8
2 8 2 7 8/1=8 7/1=7
3 6 3 6 6/1=6 6/1=6
4 4 4 5 4/1=4 5/1=5
5 3 5 4 3/1=3 4/1=4
6 2 6 3 2/1=2 3/1=3

Berdasarkan hasil perhitungan, maka kombinasi pembelian barang yang mungkin terjadi yaitu :

2X+1Y = 2(Rp 1) + 1(Rp 1) = Rp 1 + Rp 1 = Rp 2  sisa dana = Rp 9 – Rp 2 = Rp 7


3X+3Y = 3(Rp 1) + 3(Rp 1) = Rp 3 + Rp 3 = Rp 6  sisa dana = Rp 9 – Rp 6 = Rp 3
4X+5Y = 4(Rp 1) + 5(Rp 1) = Rp 9  sisa dana = Rp 9 – Rp 9 = Rp 0
5X+6Y = 5(Rp 1) + 6(Rp 1) = Rp 11  sisa dana = Rp 9 – Rp 11 = Rp -2

Atau cara cepatnya :


Persamaan II  a(2-1) + 5(1)=9
a(1) + 5 =9
a =9 - 5
a =4
Jadi 4X + 5Y = 9

Jadi Sherli harus membeli 4 unit barang X dan 5 unit barang Y agar tercapai kepuasan maksimum

Total Kepuasan = Total Utility = TU :


TU = MUx1 + MUx 2 + MUx 3 + MUx 4 + MUy 1 + MUy 2 + MUy 3 + MUy 4 + MUy 5
TU = 10 + 8 + 6 + 4 + 8 + 7 + 6 + 5 + 4
TU = 58
Kenaikan TU = ( TU2 – TU1 )x 100%
TU1
Kenaikan TU = (58-48)/48 x 100% = 20.83%

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 80
Contoh soal : Teori Modern (Pendekatan Ordinal)

Harga Barang A = $ 25 / unit


Harga Barang B = $ 50 / unit
Pendapatan = $ 1000
Total Utility = TU = K = QA2 x QB3
Hitungalah TU dan tunjukkan dalam kurva!

Jawab

(Pa x Qa) + (Pb x Qb) = Budget Line (BL) Gambar Kurva Budget Line (BL) :
25Qa + 50Qb = 1000  persamaan 1 Budget Line (BL)  25QA + 50QB = 1000

TU = QA2 x QB3 Jika QA= 0


MUA = dTU/dQA= 2QA x QB3 50QB=1000
MUB = dTU/dQB = 3QA2 x QB2 QB=20 ( 0,20 )

MUA/PA = MUB/PB
Jika QB= 0
3 2 2
2QA x QB = 3QA x QB 25QA=1000
25 50 QA=40( 40,0)

25(3QA2 x QB2) = 50 (2QA x QB3)


3QA2 x QB2 = 2(2QA x QB3)
3QA2 x QB2 = 4QA x QB3

4QA x QB3 =3QA2 x QB2

QA x QB3 =3QA2 x QB2


4

QB = 3QA2 x QB2
4

QA . QB2

QB = ¾ QA
QB = ¾QA = ¾ (16) = 12 units
25QA + 50QB = 1000
25QA + 50( ¾QA) = 1000
TU= QA2 x QB3
25QA + 3,75QA = 1000
TU= (16)2 x (12)3
62,5 QA = 1000
TU= 256 x 1728 = 442368
QA = 16 units

TU=QA2 x QB3 QA QA2 QB3= TU/QA2 QB


442368 1 (1)2 442368/(1)2=442368 ……
442368 … … … ……
442368 16 256 442368/256=1728 12
442368 … … … ……

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 81
QB

BL IC
20

Kepuasan Optimum (maksimum)

12

0 16 40 QA

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 82
Review Permintaan VS Penawaran
Perilaku Konsumen Perilaku Produsen
Mencapai Kepuasan (Utility) Maksimum 1. Mencapai Keuntungan Maksimum
Tujuan 2. Mencapai Output Maksimum
3. Mencapai Biaya Minimum\
1. Teori Klasik/Kardinal 1. Fungsi Produksi Jangka Pendek
 Kepuasan Konsumen dapat diukur  TC = FC + VC
dengan satuan angka  Hukum LDR  The Law of
2. Teori Modern/Ordinal Marginal Diminishing Return
 Indifferen Curve  TP maksimal  MP = 0
 Budget Line  AP maksimal AP berpotongan
MP
 LDR terjadi setelah MP
Teori Maksimal
2. Fungsi Produksi Jangka Panjang
 TC = VC
 Constant Return To Scale (CRTS)
 ▲Output = ▲Input
 Decreasing Return To Scale
(DRTS)  ▲Output < ▲Input
 Increasing Return To Scale
(IRTS)  ▲Output > ▲Input
Indifferen Curve  Kombinasi Isoquant  Kombinasi 2 input / faktor
2
output/barang/jasa yang menghasilkanproduksi yang menghasilkan jumlah
kepuasan sama produk (ouput) yang sama
Budget Line  Kombinasi Isocost  Kombinasi 2 input/faktor
2
output/barang/jasa yang menghasilkanproduksi yang membutuhkan anggaran
anggran (pendapatan) sama (biaya) yang sama
Kurva PCC (Price Concumtion Curve) 
Kurva yang menghubungkan titik – titik
keseimbangan konsumen ketika Pendapatan
tetap, namun harga output berubah  Kurva
PCC diturunkan menjadi kurva permintaan
Kurva
individu  Substitution Effect  harga
berubah pendapatan tetap
Kurva ICC (Income Concumtion Curve) 
Kurva yang menghubungkan titik – titik
keseimbangan konsumen pada berbagai
tingkat pendapatan nominal (pendapatan
berubah), dimana harga output tetap Kurva
ICC diturunkan menjadi kurva ENGEL 
Christian Lorenz Ernst Engel (Statistian
Jerman) Slope bernilai (+)  Income
Effect  Pendapatan berubah harga tetap
MRS Marginal Rate Substitution MRTS Marginal Rate Technical
Output A naik  Output B turun Substitution
Gradien/Slope
Output A turun  Output B naik Input A naik  Input B turun
Input A turun  Input B naik
Equilibrium Indifferen Curve bersinggungan Budget Line Isoquant bersinggungan Isocost
Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 83
FUNGSI KONSUMSI

Pelopornya  JM Keyens (1936) dalam bukunya The General Theory of Employmenet, Interest,
and Money
INPUT

(Y1, C1) dan (Y2, C2) (Y1, S1) dan (Y2, S2)

Y = Pendapatan (Rp) Y = Pendapatan (Rp)


C = konsumsi (Rp) S = Saving (Rp)

PROSES
C – C1 = Y – Y1 S – S1 = Y – Y1
C2 – C1 Y2 – Y1 S2 – S1 Y2 – Y1
OUTPUT
FUNGSI KONSUMSI FUNGSI SAVING

C = a + bY S = -a + (1 – b)Y
C = a + mpcY S = -a + mpsY

b = MPC = ▲C = (C2 – C1) S =Y–C


▲Y (Y2 – Y1) S = Y – (a + bY)
S = Y – a – bY
MPC = besarnya hasrat untuk
mengkonsumsi karena meningkatnya S = Y – bY - a
pendapatan S = (1 – b)Y – a
S = -a + (1-b)Y
MPC = Slope = gradien = kemiringan
konsumsi (1-b) = MPS = ▲S = (S2-S1)
▲Y (Y2-Y1)
a = konsumsi autonom konsumsi saat  MPS = besarnya hasrat untuk menabung karena
Y = 0  konstanta  intercept meningkatnya pendapatan
 MPS = Slope = gradien = kemiringan saving
 Semakin tinggi Y  semakin tinggi MPS
 Menurut Keynesfaktor yang mempenegaruhi
nilai tabungan ialah Pendapatan

Fungsi Pendapatan  Y =C+S


b + (1-b) = 1
mpc + mps = 1
Nilai MPC  0<MPC<1

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 84
Analisa Pendapatan Nasional Keseimbangan Break Event Income (BEI)
Pendapatan = Konsumsi
Y = a + bY
Y – bY =a
(1-b) Y = a
Y = a / (1-b)
YBEI = a
mps

Mulitiplier Effect : koefisien pengganda pendapatan nasional  K


mengukur dampak perubahan permintaan agregat (AD) pada tingkat
output nasional
Multiplier Effect Multiplier Effect Multiplier Effect
investasi (KI) pemerintah (KG) Pajak (KTax)
a. Nilai Saving = Investasi ▲Y = 1 ▲Y = -b
b. Rumus :
▲G (1-b) ▲Tax (1-b)
▲Y = 1
▲I (1-b) ▲Y = 1 ▲Y = -MPC
▲G mps ▲Tax MPS
▲Y = 1
▲I mps
▲Y peningkatan pendapatan ▲Y peningkatan pendapatan
▲Y peningkatan investasi ▲G peningkatan pengeluaran
Pemerintah

Faktor – faktor penentu Tingkat Konsumsi Faktor – faktor penentu Tingkat Investasi
1. Faktor ekonomi 1. Tingkat Suku bunga
 Pendapatan Rumah Tangga  Bunga naik  Investasi turun
 Kekayaan Rumah Tangga  Bunga turun  Investasi naik
 Ekspektasi 2. Keuntungan yang diharapkan
 Tingkat suku bunga 3. Teknologi
 Pajak  Semakin canggih  Investasi naik
2. Faktor Demografi  Semakin kuno  Investasi turun
 Jumlah penduduk 4. Pajak
 komposisi penduduk  Pajak naik  Investasi turun
3. Faktor Non Ekonomi  sosial budaya  Pajak turun  Investasi naik

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 85
Contoh Soal 1:  EBTANAS (SMA-2000-25)
Diketahui fungsi konsumsi C = 70.000 + 0,25Y, jika pendapatan nasional sebesar Rp 160.000 maka
Besarnya tabungan masyarakat ialah ………………….

JAWAB : S = -70.000 + 0,75(160.000)


S= -70.000 + 120.000 = 50.000
C = 70.000 + 0,25Y

a b
S = -a + (1-b)Y
S = -70.000 + (1-b)Y
S = -70.000 + (1-0,25)Y
S = -70.000 + 0,75Y

Contoh Soal 2:  UAN (SMA-2004-19)


Konsumsi masyarakat suatu negara ditunjukkan oleh persamaan C = 30 + 0,8Y, Bila Tabungan
sebesar Rp 20 maka konsumsi sebesar ......

JAWAB :

C = 30 + 0,8Y C = 30 + 0,8Y
S = -30 + 0,2Y C = 30 + 0,8(250)
20 = -30 + 0,2Y C = 30 + 200 = 230
20+30 = 0,2Y
50 = 0,2Y
Y = 250

Contoh Soal 3:  UN (P1/2006)


Ketika pendapatan nasional = 0, penegeluaran konsumsi sebesar Rp 200.000. Ketika pendapatan
nasional Rp 500.000, konsumsi menjadi Rp 400.000. Maka fungsi Saving ialah ………………

JAWAB :
Y1 =0 Y2 = 500.000
C1 = 200.000 C2 = 400.000

2Y = 5 (C – 200.000)
C – C1 = Y – Y1 2Y = 5C – 1000.000
C2 – C1 Y2 – Y1 5C = 2Y+1000.000
C – 200.000 = Y–0 5
C = 0,4 + 200.000
400.000-200.000 500.000 – 0 S = -a + (1-b)Y
S = -200.000 + (1-0,4)
C – 200.000 = Y S = 0,6 – 200.000

200.000 500.000

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 86
Contoh Soal 4:  UN (P12/2008)
Diketahui fungsi konsumsi nasional C = 50 + 0,8Y. Jika pendapatan nasional 900, maka besarnya
tabungan masyarakat sebesar ……….

JAWAB :

C = 50 + 0,8Y.
S = -50 + 0,2Y
S = -50 + 0,2(900)
S=-50 + 180 = 230

Contoh Soal 5:  UN (P12/2010)


Diketahui fungsi Y = C + S dan fungsi konsumsi C = 200 + 0,75Y. Jika besar tabungan yang ingin
dicapai sebesar Rp 500 maka besar pendapatan adalah ……………..

JAWAB :

Y =C+S
Y = 200 + 0,75Y + 500
Y – 0,75Y = 700
0,25Y = 700
Y = 2800

Contoh Soal 6:  UMPTN/1998/R-A


Berikut ialah tabel tentang pendapatan (Y) dan konsumsi (C)
Y (Rp) 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000
C (Rp) 80.000 ………. ………. ………. ……….
Jika MPC = 0,8 maka break even income (BEI) akan dicapai pada saat pendapatan sebesar ……

JAWAB : Break Even Income  a


MPS
C = a + bY Break Even Income  40.000
C = a + mpcY 0,2
80.000 = a + 0,8 (50.000) Break Even Income  200.000
80.000 = a + 40.000
a = 80.000-40.000 = 40.0000

MPS = 1-MPC = (1-b) = 1-0,8= 0,2

Contoh Soal 7:
Jika MPS = 3/4, maka besarnya MPC adalah ……

JAWAB :
MPC = b = 1-MPS = 1-3/4 = ¼ = 0,25

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 87
Contoh Soal 8:  UMPTN/2001/R-B/160
Jika MPC = 3/4, apabila pendapatan bertambah 80 satuan, maka tabungan akan bertambah ....

JAWAB :
Catatan :
MPC = b = ¾ = 0,75
▲S  Pertambahan tabungan
MPS = (1-b) = 1-MPC = 1-0,75 = 0,25
▲Y  Pertambahan pendapatan
MPS = ▲S
▲Y
0,25 = ▲S
80
▲S = 80 x 0,25 = 20  jadi tabungan akan bertambah 20 satuan

Contoh Soal 9:  SPMB/2004/R-1/161


Apabila MPC = 0,75, maka besarnya multiplier effect terhadap pendapatan nasional apabila
dilakukan investasi autonom ialah ...............

JAWAB :
Kata kunci dalam soal tersebut ialah  multiplier effect dan investasi autonom  ekonomi 2 sektor

KI = 1
MPS
KI = 1
(1-MPC)
KI = 1
(1-0,75)
KI = 1/0,25 = 4  Pendapatan nasional akan meningkat 4 kali

Contoh Soal 10:  SPMB/2004/R-1/161


Apabila MPC = b = 0,6 dan diadakan penambahan investasi sebesar 10 juta, maka pendapatan akan
bertambah............

JAWAB :
Kata kunci dalam soal tersebut :
 penambahan investasi  ▲I  Ekonomi 2 Sektor
 penambahan pendapatan  ▲Y

▲Y = 1
▲I (1-b)
▲Y = 1
▲I (1-MPC)
▲Y = 1
10 (1-0,6)
▲Y = 1
10 0,4
▲Y = 10/0,4= 25  Jadi pendapatan akan bertambah 25 Juta
Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 88
Contoh Soal 11:  SPMB/2004/R-2/660
Diketahui C = 3000 + ¾ Y, apabila saat itu pertambahan investasi sebesar Rp 1.000.000, maka
pendapatan bertambah sebesar ...........

JAWAB :
Kata kunci dalam soal tersebut :
 penambahan investasi  ▲I  Ekonomi 2 Sektor
 penambahan pendapatan  ▲Y
C = 3000 + ¾ Y  MPC = ¾ = 0,75
MPS = (1-b) = 1- ¾ = ¼ = 0,25

▲Y = 1
▲I MPS

▲Y = 1
1000000 0,25
▲Y = 1000000/0,25 = 4.000.000

Contoh Soal 12 :  UM-UGM/2004/332


Suatu perekonomian memiliki pendapatan nasional awal sebesar Rp 100 Triliun. Jika diketahui
besarnya MPC = 0,6 dan konsumsi otonom bertambah Rp 20 Triliun, maka besarnya tambahan
pendapatan sebesar ..................................

JAWAB :
Konsumsi autonom  identik dengan I  20  Ekonomi 2 Sektor
MPC = b = 0,6
MPS = 1 – MPC = 1 – 0,6 = 0,4
▲Y = 1
▲I MPS
▲Y = 1
20 0,25
▲Y = 20/0,25 = 50  Pendapatan bertambah sebesar 50 T

Contoh Soal 12 :  UM-UGM/2004/131


Diketahui ▲Y = 1000 dan ▲C= 700, maka besarnya MPS ialah ...............

JAWAB :
MPC = ▲C/▲Y = 700/1000 = 0,7
MPS = 1 – MPC = 1 – 0,7 = 0,3

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 89
Contoh Soal 13 :  SPMB/2005/R-1/491
Jika pajak yang dipungut pemerintah bersifat independen, nilai MPC = 0,8, serta pengeluaran
pemerintah sama dengan pengeluaran atas pajak sebesar Rp 10,00 Milyar, maka pendapatan nasional
akan ...............

JAWAB :
MPC = 0,8
MPS = 1-MPC = 1-0,8 = 0,2
▲G = Rp 10,00 Milyar
▲Tax = Rp 10,00 Milyar

* menghitung perubahan pendapatan (▲Y) karena pengeluaran pemerintah (▲G)


▲Y = 1
▲G MPS
▲Y = 1
10 0,2
▲Y1 = 10/0,2  Pendapatan bertambah sebesar 50 T
* menghitung perubahan pendapatan (▲Y) karena pajak (▲Tax)
▲Y = -MPC
▲Tax MPS
▲Y = -0,8
10 0,2
▲Y2 = 10x(-0,8)/0,2 = -40  Pendapatan berkurang sebesar 40 T

▲Y total =▲Y1 + ▲Y2 = 50 + (-40) = 10


Pendapatan meningkat sebesar 10 T

Contoh Soal 14 :  SPMB/2005/R-III/390


Keseimbangan pendapatan nasional (Break Even Income) tercapai pada tingkat pendapatan Rp 4000
Apabila terjadi pertambahan pendapatan, maka pertambahan tersebut akan dipakai untuk keperluan
konsumsi (consumtion expenditure) sebesar 75%, maka fungsi konsumsinya ialah………….

JAWAB :

YBEI = Rp 4000
pertambahan pendapatan untuk keperluan konsumsi  MPC = b = 75% = 0,75
MPS = 1 –MPC = 1 – 0,75 = 0,25
Break Even Income  a
MPS C = a + bY
4000  a C = a + MPCY
0,25
a = 4000 x 0,25 = 1000 C = 1000 + 0,75Y
S = -1000 + 0,25Y
Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 90
Contoh Soal 15 :  UM-UGM/2003/432
Besarnya kemiringan konsumsi (marginal propensity to consume, MPC) ialah 0,7 artinya…….

JAWAB :
MPC 0,7

MPC = ▲C = 70
▲Y 100
Setiap tambahan pendapatan Rp 100 akan menyebabkan tambahan konsumsi Rp 70

Contoh Soal 16 :  UM-UGM/2003/436


Besarnya kemiringan konsumsi (marginal propensity to consume, MPS) ialah 0,8 artinya …….

JAWAB :
MPS 0,8

MPS = ▲C = 80
▲Y 100
Setiap tambahan pendapatan Rp 100 akan menyebabkan tambahan tabungan Rp 80

Contoh Soal 17 :  SPMB/2006/R-III/531


Anggaplah fungsi konsumsi ialah C = 100 + 0,90Y. Jika Pemerintah menstimulasi perekonomian
dengan meningkatkan konsumsi pemerintah sebesar Rp 50 Milyar, cateris paribus, maka output
perekonomian akan meningkat sebesar ..............

JAWAB :

C = 100 + 0,90Y
MPC = 0,9
MPS = 1 – MPC = 1 – 0,9 = 0,1
Peningkatan konsumsi pemerintah  ▲G = Rp 50 Milyar  ekonomi 3 Sektor
Peningkatan output = Peningkatan pendatan = ▲Y...?

▲Y = 1
▲G MPS
▲Y = 1
50 0,1
▲Y = 50/0,1= 500  Jadi Output meningkat Rp 500 Milyar

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 91
Contoh Soal 18 :  SPMB/2006/R-III/531
Fungsi tabungan nasional S = -200 + 0,2Y. Jika ada tambahan investasi 500 Milyar, maka tambahan
pendapatan nasional adalah ………….

JAWAB :

Karena ada kata investasi  Ekonomi 2 Sektor  nilai INVESTASI = SAVING = TABUNGAN
S = -200 + 0,2Y
MPS = 0,2
▲Y =1
▲I MPS
▲Y = 1
500 0,2

▲Y = 500/0,2 = 2500 milyar  Jadi pendapatan meningkat 2500 Milyar

Contoh Soal 19 :  SIMAK – UI /2011/811


Dalam perekonomian tertutup, diketahui fungsi konsumsi C = 10 + 0,8Y. Jika ada peningkatan
investasi otonom sebesar Rp 50 Juta, pendapatan masyarakat akan meningkat sebesar ..........

JAWAB :

C = 10 + 0,8Y
MPC = b = 0,8
MPS = 1-MPC = (1-b) = 1-0,8 = 0,2
peningkatan investasi = ▲I = Rp 50 Juta  Ekonomi 2 Sektor

▲Y = 1
▲I MPS
▲Y = 1
50 0,2

▲Y = 50/0,2 = 250 juta  Jadi pendapatan meningkat 250 juta

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 92
Contoh Soal 20 :  SIMAK – UI /2012/506
Apabila MPC = 0,5 maka besarnya multiplier pajak, investasi, dan pemerintah ialah .................

JAWAB :

MPC = b = 0,5
MPS = (1-b) = 1 – 0,5 = 0,5

* multiplier pajak
▲Y = -MPC
▲Tax MPS
K TAX = -0,5/0,5 = -1
* multiplier investasi  Ekonomi 2 Sektor
▲Y = 1
▲I MPS
KI = 1/0,5 = 2

* multiplier pemerintahEkonomi 3 Sektor


▲Y = 1
▲G MPS
KG = 1/0,5 = 2

Contoh Soal 21 :  SPMB/2006/R-1/4320


Berdasarkan data disamping, nilai pengganda
C,I Y ialah ……….
(C+I)1
JAWAB :

(C+I)1 Y BEI = a / MPS


250 = 100/MPS
MPS = 100/250= 0,4
250
200 KI = 1/MPS = 1/0,4 = 2,5
100

0 250 500

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 93
Contoh Soal 22 :
Suatu perekonomian memiliki pendapatan nasional awal Rp 100 T. Diketahui fungsi konsumsi
C = 100 + 0,8Y. Jika pemerintah menstimulasi perekonomian dengan meningkatkan konsumsi
pemerintah sebesar Rp 10T, cateris paribus, maka besarnya pendapatan nasional setelah mencapai
keseimbangan yang baru dengan menggunakan konsep angka pengganda adalah ……………….

JAWAB :

C = 100 + 0,8Y
MPC = b = 0,8
MPS = (1-b) = 1-0,8 = 0,2
Peningkatan konsumsi pemerintah  ▲G = Rp 10 T  Ekonomi 3 Sektor
Pendapatan nasional awal  Y1  100T

* multiplier pemerintah  Ekonomi 3 Sektor


▲Y = 1
▲G MPS
▲Y = 1
▲10 0,2
▲Y = 10/0,2 = 50  Pendapatan meningkat 50 T

Pendapatan nasional yang baru = Y1+▲Y = 100T+50T = 150T

Contoh Soal 23 :  UMB/2009/957


Dari fungsi tabungan S = - 100 + 0,25Y kita dapat memperoleh informasi …………..

JAWAB :
S = - 100 + 0,25Y  MPS = 0,25
C = a + bY
C = 100 + 0,75Y  MPC = 0,75
* multiplier pemerintah  Ekonomi 3 Sektor :
▲Y = 1
▲G MPS
KG = 1/0,25 = 4
* multiplier investasi  Ekonomi 2 Sektor
▲Y = 1
▲I MPS
KI = 1/0,25 = 4
* multiplier pajak
▲Y = -MPC
▲Tax MPS
KTax = -0,75/0,25 = -3
Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 94
PASAR OUTPUT (Pasar Barang/Jasa)
1. Pasar Output adalah tempat diperolehnya berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
konsumen
2. Pasar Output terbagai 2 yaitu
a. Pasar Persaingan Sempurna
b. Pasar Persaingan Tak Sempurna  pasar yang jumlah penjual dan pembeli tidak sebanding atau
tidak seimbang
1) Monopolistik
2) Oligopoli
3) Monopoli
4) Monoposoni
3. Pasar Persaingan Sempurna
a. Barangnya homogen
b. Produsen dan konsumen mengetahui informasi harga secara sempurna
c. Perusahaan menerima harga yang ditentukan mekanisme pasar  Price taker
d. Semua perusahaan bebas keluar masuk pasar  Free entry + exit
e. Elastisitas permintaan  Elastisitas sempurna  tak terhingga= ~
f. Kurva Pasar Persaingan Sempurna
Supply = Marginal Cost (MC) = biaya marjinal = kurva penawaran
P

Demand Individu = Marginal Revenue (MR) = AR = P=harga

Demand Pasar =Permintaan Pasar

Quantity (Q)

Kondisi Jangka Pendek Kondisi Jangka Panjang

1. Keuntungan (laba) maksimum equilibrium 1. Normal Profit Laba = 0  P = AC


 MR = MC 2. AC = MC  Economic Scale
 MR = P = AR = D = MC = S 3. Bekerja dengan Constant Cost CRTS
2. Kerugian Perusahaan (Shut Down Point)   ▲Q = ▲Input
 P < Average Variabel Cost
 MC > Average Cost
3. Normal Profit Laba = 0  P = AC
4. Super normal profit  AC < P
 Jika Laba > 0  Perusahaan Masuk (Entry)
 Jika Laba < 0  Perusahaan Keluar (Exit)

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 95
4. Pasar Persaingan Tidak Sempurna  MONOPOLISTIK
a. Banyak penjual  1 Industri banyak perusahaan
b. barangnya homogen terdifferensiasi
c. Price maker/Price Setter
d. Ada hambatan
e. Mempengaruhi konsumen lewat iklan
f. Non Price Competition
g. Kurva permintaan bersifat  Sangat Elastis  E>1
h. Ex: Unilever, Wings Food, Indofood
Kondisi Jangka Pendek Kondisi Jangka Panjang

1. Keuntungan (laba) maksimum  MR = MC 1. P > MC


2. Super normal profit 2. normal profit  TR-TC
3. mengalami kapasitas berlebih (Excess
Capacity)

5. Pasar Persaingan Tidak Sempurna  OLIGOPOLI


a. Beberapa penjual
b. Jenis barang homogen terdifferensiasi
c. Price maker Price maker/Price Setter
d. Ada hambatan
e. Price Competition
f. Mempengaruhi konsumen lewat AKSI – REAKSI  memperhatikan respon yang akan
dilakukan oleh perusahaan lain
g. Kurva permintaan bersifat  KINKED DEMAND CURVE  Kurva Patah
 Patahan atas  Elastis
 Patahan bawah  Inelastis
P elastis

inelastis
D
Q
h. Ex : Honda VS Suzuki, Telkomsel VS Indosat

Kondisi Jangka Pendek Kondisi Jangka Panjang

1. menderita kerugian minimum 1. super normal profit


2. normal profit  TR-TC

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 96
6. Pasar Persaingan Tidak Sempurna  MONOPOLI
a. 1 penjual banyak pembeli
b. Barang unik / istimewa
c. Ada hambatan masuk
d. Tidak ada substitusi (pengganti) terdekat
e. Daya Monopoli (Monopoly Power)  kekuasaan untuk menentukan tingkat harga
f. Ex: Perusahaan BUMN (PLN, Pertamina, Telkom )
g. Regulasi MONOPOLI
 Pengaturan Harga  Ceiling Price (kebijakan harga maksimum=termahal)
 Pajak
Dampak (+) Monopoli Dampak (-) Monopoli

1. efisiensi dan pertumbuhan ekonomi 1. hilangnya kesejahteraan konsumen (dead weight


2. efisiensi pengadaan barang publik loss)
3. peningkatan kesejahteraan masyarakat 2. eksploitasi terhadap pekerja dan konsumen
3. memburuknya kondisi makroekonomi nasional

Kondisi Jangka Pendek Kondisi Jangka Panjang

1. Keuntungan (laba) maksimum 1. super normal profit


MR = MC
2. Bisa menderita kerugian

4. Pasar Persaingan Tidak Sempurna  MONOPSONI


h. 1 pembeli banyak penjual
i. ex : pembeli tiang listrik dikuasai oleh PLN

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 97
Kami tidak lagi TIM, lebih dari harapan, kami
selayaknya seperti keluarga, saudara dikala sedih
dan tawa menjadi satu (Diklat Materi Semester
Ganjil 2-4 Juli 2013, GO Jawa)

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 98
PASAR (INPUT)
FAKTOR PRODUKSI
1. Pasar Faktor Produksi Sumber Daya Alam (Tanah)
a. Balas Jasa Sewa Tanah  Sewa (Rent)
b. Tanah HAK GUNA USAHA : tanah hak milik perorangan yang dibeli oleh perusahaan untuk
menjalankan usahanya
c. Penawaran tanah bersifat elastisitas sempurna  tanah dalam masyarakat jumlahnya terbatas dan
tidak dapat ditambah
d. TEORI SEWA TANAH :

No Teori Sewa Tanah Pelopor Penjelasan


1 Kesuburan (Differential Rent) David Ricardo Sewa Tanah muncul karena perbedaan
kesuburan tanah.Tanah yang subur akan
memberikan hasil yang baik dari pada tanh
yang tidak subur.Makin subur tanahnya makin
tinggi harga sewanya.
2 Letak Tanah Van Thunen Tinggi rendahnya harga sewa ditentukan oleh
tingkat kesuburan dan letaknya

3 Derivasi Tanah Tinggi rendahnya harga sewa ditentukan oleh


harga barang yang dihasilkan tanah

2. Pasar Faktor Produksi Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja/Buruh)


a. Balas Jasa untuk penggunaan tenaga kerja  Upah (wage)
b. (Supply)tenaga kerja dipengaruhi oleh permintaan barang – barang yang digunakan oleh tenaga
kerja yang bersangkutan
c. Makin banyak barang yang diperlukan makin banyak waktu yang diperlukan
d. Makin Tinggi upah makin kurang penawarannya
e. Pembentukan upah terjadi karena hasil interaksi antara permintaan adan penawaran

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 99
f. Jenis Pasar Tenaga Kerja
No Jenis Pasar Tenaga Kerja Ciri - Ciri
1 Internal labour market 1. Memilih calon dari pegawai yang sudah ada atau sudah
diamati oleh pimpinan berbulan – bulan bahkan bertahun –
tahun di mana pebgisian lowongan itu dapat dikaitkan
dengan pemberian promosi dalam rangka meningkatkan karir
pegawai
2. Sumbernya adalah intern perusahaan (organisasi)
2 Eksternal labour market Pengisian kerja dari luar perusahaan (organisasi)
3 Primary labour market 1. Skala perusahaan besar
2. Manajemen baik
3. Pegawai umumnya mempunyai tingkat pendidikan tinggi
4. Upah tinggi
5. Produktivitas karyawan tinggi
4 Secondary labour market 1. Skala perusahaan kecil
2. Manajemen kurang baik
3. Pegawai umumnya mempunyai tingkat pendidikan rendah
4. Upah rendah
5. Produktivitas karyawan rendah
5 Skilled labour market
6 Unskilled labour market

g. TEORI UPAH :
No Teori Upah Pelopor Penjelasan
1 Normal Tinggi rendahnya upah ditentukan oleh biaya –
biaya ayang dikeluarkan untuk pekerja .Besarnya
upah menurun karena adanya persaingan sesama
pekerja yang mengakibatkan terjadinya tekanan –
tekanan menurunkan tingkat upah
2 Upah Alan & David Upah yang wajar adalah upah yang cukup untuk
Ricardo memenuhi kebutuhan hidup pekerja beserta
keluarganya dan sesuai kemampuan perusahaan
3 Besi Ferdinand Lasalle Upah pekerja ditentukan oleh hukum
PERMINTAAN dan PENAWARAN di pasar akan
tertekan ke bawah sehingga pekerja menghadapi
upah besi yang sukar ditembus akhirnya pekerja
terpaksa menerima upah minimum dan hidup
minim
4 Etika Pembayaran Upah yang hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan minimal merupakan
perbuatan tidak etis.Upah yang idela harus cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak bagi
pekerja dan keluarganya.Jadi perlu diberikan
tunjangan keluarga.

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 100


h. SISTEM PEMBAYARAN UPAH :
No Sistem Upah Ciri-Ciri Kebaikan Kelemahan
Upah diterima oleh pekerja 1. sederhana 1. Pengusaha tidak mempunyai kepastian
berdasakan lamanya waktu 2. mudah diawasi tenatng kemampuan dan kemauan pekerja
ia bekerja dalam bekerja
1 Waktu
2. Pekerja yang paling cakap dengan pekerja
yang kurang cakap menerima upah yang
sama besarnya.
1. Upah dibayarkan kepada 1. Karyawan termotivasi
pekerja berdasarkan 2. Pekerja yang lebih cakap
prestasi dari pkerja mendapat upah yang
2 Hasil tersebut lebih tinggi
2. Hasil kerja diukur 3. Produktivitas pekerja
menurut jumlah,takaran semakin tinggi

1. Upah dibayarkan kepada 1. Memberikan dorongan 1. Pekerjaan kurang teliti


pekerja berdasarkan kepada pekerja agar 2. Jumlah upah yang diterima berubah – ubah
prestasi untuk salah satu cepat menyelesaikan 3. Jika salah perhitungan upah ,maka
unit pekerjaan pekerjaannya pekerjaan terhenti sebelum pekerjaan
2. Pekerjaan boleh digarap 2. Banyak pekerjaan dan selesai
oleh beberapa orang jumlah pkerja sudah
3. Upahnya dihitung dan dapat diketahui oleh
dibayarkan seluruhnya para pekerja
kepada mereka 3. Pekerjaan untuk
3 Borongan mengontrol pekerja
semakin berkurang
4. Majikan mengetahui
dengan pasti jumlah
upah secara keseluruhan
sampai pekerjaan selesai
5. Majikan tidak perlu
berhubungan dengan
pekerja

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 101


No Sistem Upah Ciri-Ciri Kebaikan Kelemahan
1. Pekerja menerima upah 1. Produktivitas menjadi 1. Kegiatan buruh cenderung berlebihan
menurut satuan hasil tinggi 2. Pekerjaan kurang teliti
tetapi dengan penetapn 2. Pekerja merasa gembira 3. Kurang memperhatikan segi keamanan
suatau uapah jam karena mendapat bonus karena terburu – buru
minimum Jika dapat
2. Upah tidak boleh<dari menyelesaikan
upah minimum pekerjaan sebelum
3. Jika pekerja dapat waktunya
menyelesaikan 3. Pekerja yang lebih cakap
4 Bonus pekerjaan sebelum mendapat upah yang
waktunya maka ia akan lebih tinggi
mendapat bonus
berdasarkan jumlah jam
percepatan yang telah
dikerjakan
4. Bila sampai titik tertentu
,premi mulai turun untuk
mencegah kegiatan yang
berlebihan
1. Para pekerja turut ambil
bagian dalam
keuntungan perusahaan
2. Pekerja ikut
menanggung resiko
perusahaan
3. Pekerja menerima upah
5 Mitra Usaha
dan Keuntungan dalam
bentuk sero dan andil
4. Pekrja akan menjadi
pemilik dari perushaan
dari tempat mereka
bekerja

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 102


No Sistem Upah Ciri-Ciri Kebaikan Kelemahan
1. Tingkat upah akan
berubah sesuai
perubahan angka indeks
dari biaya kehidupan
6 Skala Indeks
pekerja seharai – hari
2. Bila harga naik maka
upah juga naik

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 103


3. Pasar Faktor Produksi Modal
a. Balas Jasa untuk penyertaan modal  Bunga (interest)
b. Permintaan modal dipengaruhi oleh tingkat pengembalian MODAL (rate of returns) dan dihitung
c. Bunga Modal adalah pergantian kerugian yang diterima oleh pemilik modal karena telah
menginvestasikan uangnya ke dalam proses produksi
d. Teori Bunga Modal :
No Teori Bunga Pelopor Penjelasan
Modal
1 Produktivitas J.B Say Bunga modal adalah balas jasa kepada pemilik
modal karena modalnya digunakan untuk
produktivitas
2 Pengorbanan John Stuart Mill Dan Bunga modal adalah balas jasa kepada pemilik
(abstinence) Marshall modal karena ia telah berkorban untuk tidak
menggunakan modal tersebut sampai modalnya
diterima kembali
3 Agio (time Von Bohn Bawerk Bunga modal adalah ganti rugi kepada pemilik
preference theory) modal karena modal yang dipinjamkan
memberikan nilai lebih di waktu yang akan datang
4 Preferensi - J.M. Keyenes 1. Orang mempunyai keinginan untuk menahan
Likuiditas sejumlah uang dalam bentuk likuid dengan
berbagai alasan
2. Pemilik modal telah menyerahkan uangnya
untuk proses produksi
3. Ia telah mengorbankan kesenagan untuk untuk
memiliki uang tunai

4. Pasar Faktor Produksi Skill


a. Balas Jasa untuk Skill  Laba/Keuntungan (Profit)
b. Unsur – Unsur laba pengusaha
(1) Upah wirausaha
(2) Sewa tanah,pengusaha juga sebagi pemilik tanah
(3) Bunga modal
(4) Premi resiko adalah imbalan yang diterima wirausahawan karena resiko yang dihadapinya
kalau perusahaan mengalami kerugian
c. Sumber - Sumber laba pengusaha
(1) Laba monopoli
laba yang diperoleh sehubungan dengan kesangguapan perusahaan menguasai pasar sehinmgga
dapat menentukan harga yang lebih tinggi dalam rangka mendapatkan keuntungan yang
banyak
(2) Laba konjungtur
laba yang diperoleh karena terjadinya kenaikan harga barang di pasar secar cepat sehingga
diperoleh laba yang besar dari hasil penjualan
(3) Laba spekulasi
laba yang diperoleh karena penyimpanan barang – barang dengan harapan harga akan naik

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com
e. Teori Laba :
No Teori Laba Pelopor Penjelasan
1 Inovasi Scumpeter Laba pengusaha timbul karena kemampuan dan kecakapan
sang wirausaha untuk menghasilkan temuan – temuan baru
tau mengadakan perbaikan -perbaikan baru.Jadi jumlah hasil
penjualan>dari biaya –biaya sehingga ada kelebihan,nah
kelebihan itulah yang disebut laba pengusaha.
2 Risiko Usaha Hawlwey Pengusaha yang mengambil resiko atas usahanya mengelolah
perusahaan mempunyai hak untuk memperoleh laba,jika
perusahaan gagal,maka dia akan menanggung resiko rugi.
3 Nilai lebih Karl Max LABA PENGUSAHA adalah UPAH pekerja yang dibayar
lebih rendah – prestasi kerja yang bersangkutan
4 Residu David Ricardo Pengusaha akan mnerima laba jika terdapat kelbihan hasil
pendapatan.kelebihan itu diperoleh dari TR-TC

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 105


PASAR UANG & PASAR MODAL
PASAR UANG PASAR MODAL

1. Jangka Pendek  kurang dari 1 tahun 1. Jangka panjang  lebih dari 1 tahun
2. Produknya : 2. Fungsi Pasar modal :
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)  Kebijakan a. Perusahaan  Sumber pendanaan
moneter  BI b. Investor  Sarana berinvestasi
b. Surat Utang Negara (SUN)  Kebijakan 3. Produk :
Fiskal  Kemenkeu a. Saham (BOND) surat bukti penyertaan
c. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) modal dalam pemilikan suatu pereseroan
d. Sertifikat Deposito terbatas
e. Pinjaman sewaktu – waktu (call money)  Balas Jasa penanaman saham 
f. Wesel dagang DEVIDEN
g. Kertas – kertas perbendaharan negara  Capital Gain  Harga jual saham > Harga
(comercial paper ) beli Saham  Keuntungan Investor
h. Promes (promissory notes)  Capital Loss  Harga jual saham < Harga
i. Repuschae agreement beli Saham  Kerugian Investor
j. Banker’s acceptens (aksep) b. Obligasi  surat bukti utang dari emiten yang
k. Treasury bills dijamin oleh penanggung yang mengandung
3. Istilah – istilah dalam Pasar Uang janji pembayaran bunga atau janji lainnya
a. Call sesudah dana dijual atau istilah serta pelunasan pokok pinjaman yang
umumnya ditempatkan selama 1 hari,maka dilakukan pada tanggal jatuh tempo sekurang
dan tersebut dapat di call ( ditarik ) setiap – kurangnya tiga tahun sejak tanggal emisi
waktu.perbedaan dengan rekening koran ialah  Balas Jasa penanaman obligasi KUPON
dana ini tidak dapat dicairkan dengan cara
menarik cek oelh pemiliknya. 4. Istilah – Istilah Pasar Modal :
b. One day notice dana yang dapat ditarik a. Efek  surat bukti utang jangka panjang
setiap saat melalui pemberitahuan 1 hari (obligasi), surat tanda penyertaan modal
sebelumnya (modal) sekuritas kredit
c. Seven day notice dana yang ditempatkan b. Bursa Efek  tempat di mana bertemu pihak
selama 7 harid an sesudah jatuh tempo selalu yang menawarkan dan pihak yang
dapat diperpanjang (roll over) dengan jangka memerlukan dan jangka panjang dan di mana
waktu yang sam,kecuali apabila pemilik dana diperdagangkan efek –efek.
menghendaki pencairandananyaatau pemakai c. Emiten  pihak yang bermaksud atau telah
berkeinginan membayar kembali melakukan emisi efek yaitu menawarkan efek
d. Seven day fixed  dana – dana dengan untuk dijual atau diperdagngkan
jangka waktu 7 hari d. Emisi pengeluaran saham atau obligasi
suatu perusahaan pada saat tertentu misalnya
kalau perusahaan yang bersangkutan go public
-----------------------------//---------------------------------- ataupun kalau perusahaan memerlukan
tambhan modal
e. Saham unggul (Blue chip) saham kelas
tinggi yang diterbitkan oleh perusahaan yang
terkenal baik dalam hal produksi,jasa,maupun
kemapuan membayar deviden

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 106


LANJUTAN :

PASAR MODAL PASAR MODAL


f. Sekuritas kredit  bukti utang dari suatu
5. Pelaku Pasar Modal : emiten yang dijamin oleh harta atau
a. Emiten kekayaannya dengan janji untuk melakukan
b. Perusahaan efek/perusahaan pialang  pembayaran pinjaman pokok dan imbalan yag
perusahaan yang memperoleh dari bapepam jumlahnya ditentukan terlebih dahulu,dalam
( badan pengawas pasar modal) untuk waktu antara satu sampai tiga tahun terhitung
menjalankan kegiatan : sejak tanggal emisi
 Pinjaman emisi efek g. EPS (earning per share) laba bersih
 Perantara perdagangan efek sesudah pajak dibandingkan dengan jumlah
 Manajer investasi atau penasihat investasi saham atau laba bersih per saham.harga
Reksa dana ( investment fund)emiten yang perdanana di bursa efek (pasar perdana)
kegiatan utamanya melakukan investasi, biasanya ditentukan 10 – 15 – 20 kalai eps nya
investasi kembali atau perdagangan h. PER (Price Earning Ratio) perbandingan
efek,kegiatan ini dilakukan oleh PT dana antara harga sahamyang berlaku di bursa
reksa dengan laba bersih per saham.per yang wajar
c. Perusahaan publik  perusahan yang untuk saham di indonesia sekitar 20-60. makin
sahamnya dimiliki > 100 orang pmegang tinggi pernya makin tidak menarik investor
saham dan mempunyai modal disetor untuk membli saham itu.
sekurang – kurangnya Rp 2M wajib i. Yield perbandingan nilai deviden yang
didaftarkan pada Badan Pengawas Pasar dibayarkan dengan harga saham perusahaan
Modal (Bapepam) yang berlaku di bursadinyatakan sebagai
presentase %.jika yield lebih rendah dari suku
6. Risiko Pasar Modal : bunga per bankan / lebih rendah dari nilai
a. Risiko Daya beli kemungkinan terjadinya inflasi maka maka nilai saham terlalu tinggi
inflasi yang menyebabkan nilai riil j. LOT  satuan untuk saham .
pendapatan akan lebih kecil  1 LOT = 500 lembar saham
b. Risiko Bisnis kemapuan memperoleh laba  odd LOT = < 500 lembar saham
yang pad gilirannya akan mengurangi  block trading = 200.000 lembar
kemampuan emiten membayar bunga tau saham
deviden k. Pasar Perdana  penjualan perdana efek
c. Risiko Tingkat bunga naiknya tingkat dengan harga emisi, pada pasar ini perusahaan
bunga menyebabkan penekanan harga jenis akan memperoleh dana dengan menjual
susut – sudut berharga berpendapatan tetap sekuritas (saham, obligasi)
termasuk harga – harga saham l. Pasar Skunder  penjualan perdana efek
d. Risiko Likuiditas Kemampuan sudut – dengan harga kurs
sudut berharga untuk dapat segera diperjual
belikan

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 107


LANJUTAN :

PASAR MODAL

7. Lembaga Penunjang Pelaku Pasar Modal :


a. WALI AMANAT pihak yang dipecayakan
untuk mewakili kepentingan seluruh
pemegang obligasi atau sekuritas kredit
b. PENANGGUNG  pihak yang
menanggung pembayaran kembali jumlah
pokok dan atau bunga emisi obligasi atau
sekuritas kredit dalam hal emiten cidera atau
janji
c. BIRO ADMINISTASI EFEKpihak yang
berdasarkan kontrak dengan emiten secara
teratur menyediakan jasa melakasanakan
pembukuan,transfer,pencatatan,pembayaran
devidn,pembagian hak opsi,emisi sertifikat
atau laporan tahunan untuk emiten.
d. Tempat penitipan harta (CUSTODIAN) 
pihak yang menyelenggarakan penyimpanan
harga dalam penitipan untuk kepentingan
pihak lain berdasarkan suatu kontrak.jasa ini
dapat dilnggarakan oleh bank atau lembaga
KLIRING Penyelesaian dan Penyimpanan
e. Penasihat INVESTASI institusi yang sama
dengan manjaer investasi.Bedanya penasehat
invesatasi hanya memberikan nasihat
invesatasi ( investment advisor ) hanya
memberikan nasihat investasi dan tidak
mengolah dana pemodal
f. Peringkat EFEK (rating Agency )  berfungsi
memberikan opini yang independen,objektif
dan jujur tentang resiko suatu efek utang.

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 108


PENDAPATAN NASIONAL
1. Metode penghitungan Pendapatan Nasional
 Pendapatan/penerimaan  Income Approach
Y=r+w+i+p
Y = yield = hasil = pendapatan
No Faktor-Faktor produksi Balas Jasa Simbol
1 Tenaga Kerja (Sumber Daya Manusia) Upah (wage) w
2 Modal Bunga (interest) i
3 Tanah (Sumber Daya Alam) Sewa (rent) r
4 Skill Keuntungan/laba (profit) 

 Pengeluaran/Konsumsi  Expenditure Approach


Y= C + I + G + (X - M)
ekspor netto
C = Konsumsi Rumah Tangga
I = Investasi Konsumsi Pengusaha
G = Konsumsi pemerintah
X = Expor barang /jasa
M = Impor barang /jasa
Y = yield = hasil = pendapatan

 Produksi/Output/nilai tambah/Value Added Output Approach


1. menghitung nilai yang ditambahkan pada setiap tingkatan produksi.
2. tujuan  mengindari perhitungan ganda (double counting) dan multiple counting
3. Hasil perhitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Nilai Produksi =
Nilai Produk Akhir (nilai produk barang jadi)

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 109


2. Konsep Dasar Pendapatan Nasional
No Konsep Keterangan
 GDP (Groos Domestik Bruto) atau PDB(Produk Domestik Bruto)
 produksi yang dihasilkan oleh suatu negara
 Rumus Produk WNI di IND + Produk WNA di IND
 Pendekatan perhitungan GDP :
a. Penerimaan  Sewa + Upah + Bunga + Laba
b. Pengeluaran  C + I + G + (X-M)
c. Nilai Tambah (Value Added)

 Kelemahan GDP (Kritik GDP)  Soal SBMPTN/Seleksi Lokal PT :


a. Tidak menghitung sektor informal
b. Eksternalitas (-) & (+) belum diperhitungkan
c. Mengabaikan perhitungan distribusi pendapatan karena hanya menghitung
1 GDP = PDB volume prroduksi
d. Tidak menghitung aktivitas gotong royong masyarakat
e. Tidak bisa mengukur kualitas hidup
f. Tidak bisa menghitung efek samping berupa pencemaran lingkungan
 GDP(PDB) menghitung nilai final goods (nilai barang jadi)
 GDP(PDB) didasarkan pada nilai current output,current price, dan constant price
 GDP(PDB) tidak menghitung nilai intermediate Goods

GDP Riil (GDP konstan)= GDP Nominal


Deflator

jika GDP Nominal>GDP Rill (GDP konstan) memicu Inflasi


jika GDP Nominal<GDP Rill (GDP konstan) memicu Deflasi
 GNP (Gross National Product) atau PNB (Produk Nasional Bersih)
 produksi yang dihasilkan oleh WNI :
 Rumus GDP - Produk WNA di IND + Produk WNI di LN
 GDP – Pdpntn. WNA di IND + Pdpntn. WNI di LN
 GDP – Pendapatan faktor luar negeri
2 GNP=PBN
 GDP – Produk Netto luar negeri
 P.WNI di IND + P.WNA di IND – P.WNA di IND + P.WNI di LN
 P.WNI di IND + P.WNI di LN
 Negara berkembang  nilai GNP < GDP
 Negara maju  nilai GNP > GDP
 Rumus  GNP – Penyusutan
3 NNP=PNB
 NNP (Net National Product) atau PNB (Produk Nasional Bersih)
 NNI (Net National Income) atau PN (Pendapatan Nasional)
4 NNI=PN
 Rumus  NNP – Pajak Tidak Langsung
 PI (Personal Income) atau PP (Pendapatan Perorangan)
 Rumus  NNI+Transfer Payment–(iuran+Laba ditahan+Pajak Perseroan)
5 PI=PP  NNI+Transfer Payment–(iuran+Laba tak dibagi+Pajak Perseroan)
 Transfer Payment ialah pembayaran yang dilakukan pemerintah bukan karena balas
jasa bantuan bencana alam, tunjangan hari raya, beasiswa
 DI (Disposible Income)  Pendapatan yang siap dibelanjakan (Yd)
6 DI
 Rumus  PI – Pajak Langsung

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 110


3. Distribusi Pendapatan Nasional
Indikator / cara mengukur pemerataan pendapatan (Distribusi Pendapatan) :
a. Kurva Lorentz
Y=pendapatan B

Kurva lorentz

A  penduduk

1. jika kurva lorentz = diagaonal AB Pendapatan merata sempurna


2. jika kurva lorentz menjauhi diagaonal AB Pendapatan tidak merata

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 111


b. Indeks Gini/Koefisien Gini/Nisbah Gini
1. Indeks Gini adalah luas juring yang dibatasi oleh kurva lorentz dan diagonal AB
2. Nilai Nisbah Gini yaitu (0-1)
3. Kriteria penilaian pemerataan pendapatan melalui Nisbah Gini
0 – 0,4 : ketimpangan ringan  Pendapatan Nasionalnya merata
0,4 – 0,5 : ketimpangan sedang
> 0,5 : ketimpangan berat Pendapatan Nasionalnya tidak merata

A  penduduk

Luas Juring AB = L ¼ lingkaran – L segitiga

c. Indikator Bank Dunia  apabila 40% penduduk termiskin di dunia dengan pengeluaran :
<12% : ketimpangan berat Pendapatan Nasionalnya tidak merata
12%-17% : ketimpangan sedang
>17% : ketimpangan ringan Pendapatan Nasionalnya merata

d. Cara untuk menanggulangi ketidakmerataan pendapatan nasional


(1) Perbaikan distribusi pendapatan fungsional
(2) Menetapkan pajak kekayaan dan pajak progresif

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 112


4. Pendapatan Per Kapita
Kesimpulannya:
GNP rill a. Jika GDP riil atau GNP rill > jumlah
Pendapatan Per Kapita = penduduk pendapatan per kapita
Populasi Penduduk meningkat
b. Jika GDP riil atau GNP rill < jumlah
GDP rill penduduk pendapatan per kapita
Pendapatan Per Kapita = menurun
Populasi Penduduk

Manfaat Perhitungan Pendapatan Per Kapita :


 mengertahui tingkat kemakmuran suatu negara
 mengetahui hasil rangkaian kegiatan ekonomisuatu negara selam satu tahun
 sebagai sumber informasi
 dasar pertimbangan dalam membuat kebijakan
 pengukur tingkat inflasi

5. Manfaat Pendapatan Nasional


a. Mengetahui struktur perekonomian suatu negara
b. Membandingkan perekonomian dari tahun ke tahun
c. Membandingkan perekonomian antar negara / daerah
d. Pedoman pengambilan kebijakan nasional
e. Mengetahui kemakmuran suatu masyarakat

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 113


Contoh soal 1 : UN(P77/2009)
(dalam triliun Rp)

GDP : 1500
Besarnya Disposible Income (DI)…….
Pajak Tidak Langsung : 60
Pajak Langsung : 260
Laba ditahan : 200
Pembayaran transfer : 160
Asuransi Sosial : 40
Penyusutan : 150
GNP : 1450

Jawab :
GNP : 1450
NNP : GNP – Penyusutan = 1450 – 150 = 1300
NNI : NNP – Pajak Tidak Langsung = 1300 – 60 = 1240
PI : NNI + transfer payment – (iuran + laba + pajak perseroan) = 1240+160-(40+200+0) = 1160
DI : PI – pajak langsung = 1160 – 260 = 900

Contoh soal 2 : UN(P45/2010)


(dalam triliun Rp)

GNP : 1800 Besarnya DI …….


Penyusutan : 180
Jaminan Sosial : 50Iuran
Pembayaran pindahan : 100  Transfer Payment
Pajak langsung : 25
Pajak tidak langsung : 50

Jawab :
GNP : 1450
NNP : GNP – Penyusutan = 1800-180 = 1620
NNI : NNP – Pajak Tidak Langsung = 1620 – 50 = 1570
PI : NNI + transfer payment – (iuran + laba + pajak perseroan) = 1570+100-(50+0+0)=1620
DI : PI – Pajak langsung = 1620-25=1595

Contoh soal 3 : UN(P15/2011)


(dalam Milyar Rp)
Produksi perusahaan dalam negeri = 15400
Produksi perusahaan asing = 3250
Produksi warga negara di LN = 6300
Jika diketahui besarnya penyusutan dan pergantian ialah 2100, maka besarnya produk nasional bersih
ialah ...............................

Jawab :
GNP : GDP – Produk WNA di IND + Produk WNI di LN= 15400-3250+6300 = 18450
NNP Produk Nasional bersih : GNP-Penyustan =18450-2100=16350
Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 114
Contoh soal 4 : UN(P15/2011)
(dalam triliun Rp)
Produk Domestik Bruto : 13400
Produk Netto Luar Negeri : 400 Besarnya DI …….
Pajak Langsung : 800
Pajak Tidak Langsung : 1500
Penyusutan barang modal : 240
Iuran asuransi : 450
Laba ditahan : 250
Pajak perseroan : 100
Transfer Payment : 250

Jawab :
GNP : GDP - Produk Netto Luar Negeri = 13400-400 = 13000
NNP : GNP – Penyusutan = 13000 – 240 = 12760
NNI : NNP – Pajak Tidak Langsung = 12760 – 1500 = 11260
PI : NNI + transfer payment – (iuran + laba + pajak perseroan) = 11260+250-(450+250+100)=10710
DI : PI – Pajak langsung = 10710 – 800 = 9910

Contoh soal 5 : UN(P46/2011)


(dalam triliun Rp)
Produk Domestik Bruto : 1600
Pajak Langsung : 240 Besarnya DI …….
Pajak Tidak Langsung : 90
Penyusutan barang modal : 120
Pendapatan masyarakat Ind. di LN : 80
Iuran asuransi&jaminan sosial : 170
Transfer Payment : 170
Pendapatan WNA. di IND : 140

Jawab :
GNP : GDP – Pendapatan WNA di IND + Pendapatan WNI di LN=1600-140+80=1640
NNP : GNP – Penyusutan = 1640 – 120 = 1520
NNI : NNP – Pajak Tidak Langsung = 1520 – 90 = 1430
PI : NNI + transfer payment – (iuran + laba + pajak perseroan) = 1430+170-(170+0+0)=1430
DI : PI – Pajak langsung = 1430 – 240 = 1190

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 115


Contoh soal 6 : UN(E18/2012)

Data perekonomian suatu negara berikut : (dalam Rp)


Gaji tenaga kerja : 250
Pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan
Belanja pemerintah : 980
pengeluaran dan penerimaan adalah ...................
Pendapatan masyarakat : 620
Konsumsi masyarakat : 680
Pendapatan sewa : 280
Investasi : 1280
Eksport : 500
Import : 800
Laba Usaha : 200

JAWAB :
Pendekatan pengeluaran  Y = C + I + G + (X-M) = 680+1280+980+(500-800)=2649
Pendekatan penerimaan  Y = sewa+upah+bunga+Laba=280+250+0+200=730

Contoh soal 7 : UN(P1/2006)

Data perekonomian suatu negara berikut : (dalam Rp)


Hasil Sewa : 3750
Pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan
Konsumsi masyarakat : 3450
pengeluaran dan penerimaan adalah ...................
Pendapatan bunga : 2850
Investasi : 950
Laba Usaha : 1300
Pengeluaran pemerintah : 2650
Ekspor : 1250
Gaji/upah : 650
Impor : 850
Harga barang : 370

JAWAB :
Pendekatan pengeluaran  Y = C + I + G + (X-M) = 3450+950+2650+(1250-850)=7450
Pendekatan penerimaan  Y = sewa+upah+bunga+laba=3750+650+2850+1300=8550

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 116


Contoh soal 8 :

Jika diketahui harga benang Rp. 6.000,00; kain Rp. 12.000,00; pakaian jadi Rp. 20.000,00; kapas Rp. 2.000,00;
dan penyusutan aktiva Rp. 500,00, maka pendapatan nasional adalah ...

JAWAB :
Perhitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Nilai Produksi dilakukan dengan menghitung:
1. Nilai tambah (value added) setiap produk antara (intermediate goods)
2. Nilai produk akhir (final goods) :

Produk antara Nilai tambah


1. kapas 2.000
2. benang 6.000 – 2.000 = 4.000
3. kain 12.000 – 6.000 = 6.000
4. pakaian jadi 20.000 – 12.000 = 8.000
Pendapatan Nasional 20.000

Hasil perhitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Nilai Produksi =


Nilai Produk Akhir (nilai produk barang jadi)

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 117


UANG, BANK, LKBB, dan KREDIT
A. UANG
1. Kelemahan sistem barter :
 Memerlukan kehendak ganda yang selaras
 Sulit untuk menentukan harga
 Membatasi pilihan pembeli
 Menyulitkan transaksi di masa depan
 Sulit menyimpan kekayaan
2. Ciri-ciri/kriteria uang :
 ACCEPTABILITYdisenangi dan diterima
 DURABILITY tahan lama
 STABILITY of VALUE nilainya tetap dalam waktu yg lama
 PORTABILITY mudah disimpan dan dipindahkan tanpa mengurangi nilai
 DIVISIBILITYmudah dibagi dalam berbagai nominal tanpa mengurangi nilai
 UNIFORMITYpunya 1 kualitas saja
 SCARCITYjml terbatas (tidak berlebihan) dan tak mudah dipalsukan
3. Fungsi Uang :
a. Fungsi Asli
(1) Alat tukar menukar
(2) Alat satuan hitung
b. Fungsi turunan
(1) Alat pembayaran
(2) Alat pembentuk kekayaan dan modal
(3) Alat penentu/penunjuk harga
4. Nilai Uang :
a. Nilai Nominal  nilai yang tertera pada uang
b. Nilai Intrinsik  nilai bahan pembuatan
c. Nilai Internal (Riil)  nilai tukar uang terhadap barang
d. Nilai Eksternal  nilai tukar uang terhadap mata uang asing  Valuta asing
5. Jenis Uang :
a. Uang Kartal
(1) Uang Logam
 Full Bodied Money  Nilai Nominal = Nilai Intrinsikuang logam
 Token Money (Fiat Money)  Nilai Nominal > Nilai Intrinsikuang kertas Rp 100rb
(2) Uang Kertas
b. Uang Giral
(1) Primary Deposit
 Penyetor menerima BUKU CEK dan BILYET GIRO
 Jika uang tersebut diambil,penyetor menerima pembayaran piutang dari debitur melalui
bank, kemudian Penerimaan piutang tersebut oleh bank dibukukan dalam rekening
koran yg bersangkutan. Uang disetor kepada bank dan dicatat dalam rekening koran
atas nama penyetor.
(2) Derivative Deposit  seorang menjual surat berharga kepada bank ,kemudian bank
membukukan hasil surat berharga tersebut sebagai deposito yg menjual
(3) Loan DepositSeseorang mendapat kredit dari bank dan dicatat dalam rekening koran
dan kredit itu dapat diambil sewaktu-waktu

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 118


6. Permintaan Uang
a. Teori Kuantitas Uang /Teori Perubahan Nilai Uang
 Teori Transaksi Irving Fisher
 Rumus :

M x V =PxT Keterangan :
M = jumlah uang beredar
V = kecepatan peredaran uang Velocity
P = harga barang
T = jumlah barang dagangan
I = Pendapatan

asumsi  nilai V dan T ialah konstan/tetap

 Menurut teori kuantitas % perubahan jumlah uang beredar = GDP nominal

 Teori KuantitasDavid Ricardo


M=k X p
 Teori Persediaan Kas DH ROBERTSON
M=k X T X P
 CASH BALANCE THEORY Alfred Marshall
M=k X P X I
b. Motif memegang uang menurut JM. Keynes dalam Teori Preferensi Liquiditas:
(1) Transaksiberkorelasi (+) dgn tingkat pendapatan
Pendapatan naiktransaksi ber(+)
Pendapatan turuntransaksi ber(-)
(2) berjaga-jaga (precatiunary) berkorelasi (+) dgn tingkat pendapatan
Pendapatan naiktransaksi ber(+)
Pendapatan turuntransaksi ber(-)
(3) spekulasi  berkorelasi (-) dgn tingkat suku bunga
Suku bunga tinggispekulasi buruk
Suku bunga rendahspekulasi baik

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 119


Faktor Permintaan Uang Keterangan
(1) Pendapatan  Semakin tinggi pendapatan  semakin besar permintaan uang kas
 Semakin rendah pendapatan  semakin rendah permintaan uang kas
(2) Suku Bunga  Semakin tinggi suku bunga  semakin rendah permintaan uang kas
 Semakin rendah suku bunga  semakin tinggi permintaan uang kas
(3) Ekspektasi pendapatan  Semakin pasti  semakin rendah permintaan uang kas
 Semakin ragu  semakin tinggi permintaan uang kas
(4) Ekspektasi waktu  Jika ekspektasi harga akan turun  Semakin rendah pembelian
sekarang
 Jika ekspektasi harga akan naik  Semakin tinggi pembelian
sekarang
(5) Kekayaaan  Semakin kaya  semakin tinggi permintaan uang kas
 Semakin miskin  semakin rendah permintaan uang kas
(6) Fasilitas kredit  Semakin mudah akses kredit  semakin rendah permintaan uang kas
 Semakin rumit akses kredit  semakin tinggi permintaan uang kas
(7) Sistem pembayaran  Kontan/cash  semakin tinggi permintaan uang kas
 Kredit/angsuran  semakin rendah permintaan uang kas

7. Penawaran Uang (Jumlah Uang Beredar)


Faktor Penawaran Uang Keterangan
(1) Kondisi Necaca  Surplus  jumlah uang beredar ber(+)
Pembayaran  Defisit  jumlah uang beredar ber(-)
(2) Kondisi APBN  Surplus  jumlah uang beredar ber(-)  uang masuk ke kas negara
 Defisit  jumlah uang beredar ber(+)  mencetak uang baru
(3) Pemberian kredit  Kredit di (+)  jumlah uang beredar ber(+)
 Kredit di (-)  jumlah uang beredar ber(-)
(4) Kredit Likuiditas  Semakin likuid  jumlah uang beredar ber(+)
 Semakin tidak likuid  jumlah uang beredar ber(-)
(5) Pajak  Semakin tinggi tarif pajak  jumlah uang beredar ber(-)
 Semakin rendah tarif pajak  jumlah uang beredar ber(+)
8. LIQUIDITAS : kemampuan untuk mengubah aset menjadi uang tanpa mengurangi nilainya

Uang kas
Tabungan
Simpanan di bank
SEMAKIN LIQUID deposito SEMAKIN KURANG LIQUID
Asuransi
Deposito jangka panjang
Aset fisik/Aktiva Tetap

9. Hubungan sistem perekonomian dengan standar moneter yaitu standar yang disusun pemerintah
yang berkuasa untuk mengatur lalu lintas yang beredar di dalam dan luar negeri

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 120


10. Keseimbangan Pasar Uang (LM)
a. Terjadi  Permintaan Uang (Liquidity=L) = Penawaran Uang (Money=M) L=M
b. digambarkan oleh kurva LM
c. Kurva Penawaran Uang  M
 Bersifat eksogenus  ditentukan oleh pemerintah
 Berbentuk tegak lurus
 Paham Ekonomi Klasik berpendapatan meningkatnya jumlah penawaran uang akan
memicu inflasi
d. Kurva Permintan Uang  L
 Kemiringan / gradien / slope negatif  ditentukan oleh pendapatan dan tingkat suku bunga

r(suku bunga%) r r

LM0 LM1 LM0


Kelebihan
Penawaran Uang LM2
r3 E3

r2 E2

Kelebihan
Permintaan Uang
r1 E1

M M M

LM0  Keseimbangan awal


Jika LM0 bergerser ke LM1  Permintaan uang tetap, penawaran jumlah uang beredar ber(-)/kontraktif
 Pendapatan sama, permintaan uang ber(-)
Jika LM0 bergerser ke LM2  Permintaan uang tetap, penawaran jumlah uang beredar ber(+)/ekspansif
 Pendapatan sama, permintaan uang ber(+)

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 121


B. BANK
1. Kegiatan/operasi/bank :
a. Kredit pasif  menghimpun dana dari nasabah (simpanan/tabungan) Funding
b. Kredit aktif  mennyalurkan dana kepada nasabah (kredit) Lending
c. Jasa lain – lain :
(1) Memberikan jasa untuk menyimpan surat-surat berharga dan bank memperoleh uang sewa
(2) transfer (pengiriman uang)
(3) melasanakan penagihan piutang (INCASO)
(4) menyediakan ATM
(5) Menjual dan membeli Valuta Asing (VALAS)
 Kurs Jual : bank ”menjual / mengeluarkan” valas Dari $  ke RpAS ke IND
Rumus :
Rp
Kurs Jual
 Kurs Beli : bank “membeli / menerima” valas Dari Rp  ke $ IND ke AS
Rumus :
$ x Kurs Beli
Selisih harga kurs jual dan beli = keuntungan = profit
Sehingga Harga Kurs Jual selalu lebih tinggi dari kurs beli

d. Produk – Produk Bank


(1) Cek  Surat perintah dari nasabah yang memiliki simpanan di bank untuk
membayar/mencairkan sejumla uang dari rekening kepada orang yang disebutkan pada
cek tersebut
(2) Cek kosong  Nasabah tidak memiliki dana di bank
(3) Bilyet Giro (BG)  surat perintah dari nasabah yang memiliki simpanan di bank untuk
memindahkan sejumlah uang dari rekening nasabah ke rekening nasabah lain yang
ditunjuk
(4) Kliring  proses penyelesaian pembayaran antar bank (beda bank) dengan
memindahbukukan saldo kepada pihak yang berhak menerimanya
2. Jenis – Jenis Bank
a. Bank central  Bank Indonesia
(1) menjaga stabilitas nilai Rp (mencegah inflasi dan deflasi)
(2) menciptakan uang kartal  Hak OKTROI
(3) mengedarkan uang kartal dan giral
(4) mengawasi kegiatan bank Umum (konvensional)
b. Bank umum (konvensional)
(1) Kredit pasif  menghimpun dana dari nasabah (simpanan/tabungan)
(2) Kredir aktif  menyalurkan pinjaman kepada nasabah (kredit)
(3) Jasa lain – lain
(4) Jenis Bank Umum menurut kepemilikan:
 Bank Pemerintah (BUMN)  BRI, Mandiri, BTN
 Bank Swasta  BCA, CIMB NIAGA
 Bank Campuran

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 122


c. BPR Bank Perkreditan Rakyat
(1) Kredit pasif  menghimpun dana dari nasabah (simpanan/tabungan)
(2) Kredit aktif  menyalurkan pinjaman kepada nasabah (kredit)
(3) Dilarang melakukan kegiatan asuransi
(4) Dilarang melakukan kegiatan valas
(5) Dilarang menyimpan giro
d. Bank syariah
(1) Tujuannya menghindari RIBA dan diganti dengan cara sistem BAGI HASIL

C. LKBB
1. Pegadaian  perusahaan BUMN yang memberikan pinjaman kepada perorangan dengan jaminan
barang –barang bergerak (agunan)
2. Koperasi
3. Asuransi
a. perjanjian antara 2 pihak atau lebih dimana pihak penanggung mengikatkan diri dengan
tertanggung
b. Premi : uang yang diberikan oleh perusahaan asuransi sebagai hadiah (ganti rugi)
c. Polis : perjanjian antara perusahaan asuransi selaku pihak penanggung dengan pihak
tertanggung sampai batsa waktu tertentu dan akan mengganti kerugian yang diderita apabila
terjadi musibah
d. Manfaat asuransi  memberi ganti rugi kepada nasabah bila terkena musibah
4. Taspen  Tabungan pensiunan  milik BUMN
5. Leasing
a. Badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana modal
dengan tidak menarik dan secara langsung dari masayarakat
b. Lessor  pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada Lesse dalam bentuk dalam bentuk
barang modal  SUMMIT, FIF, ADIRA, BAF
c. Lesse  pihak yang menikmati barang tersebut dengan membayar uang sewa  Konsumen
d. Lender  pihak pemberi kredit yaitu bank (DEBT HOLDER)
e. Supplier  perusahaan yang mengadakan barang yang dijual kepada Lesse dengan
pembayaran tunai oleh Lessor  YAMAHA, HONDA, SUZUKI, Perusahaan lainnya
6. Reksa dana wadah penghimpun dana dari masyarakat dan kemudian diinvestasikan dalam porto
folio efek oleh manajer investasi
7. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)  lembaga independen, transparan, akuntable yang bertugas
untuk menjamin simpanan naasabah di bank  Nilai maksimal simpanan yang dijalamin LPS
maksimal Rp 2 Milyar

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 123


D. KREDIT
1. Prinsip Kredit
a. Character : watak
b. Capacity : kemampuan
c. Capital : modal
d. Collateral : jaminan
e. Condition of economy
2. Dampak (+)
a. memperlancar arus barang
b. meningkatkan produktivitas
c. memperlancar pembangunan ekonomi
3. Dampak (-)
a. Konsumtif
b. memacu inflasi

E. ISTILAH – ISTILAH DALAM UANG


1. Devaluasi  kebijakan moneter pemerintah dengan sengaja menurunkan nilai mata uang dalam
negeri  nilai Rp<nilai $  $1=Rp 50.000
 tujuannya me(+) ekspor
 tujuannya me(-) impor
2. Revaluasi kebijakan moneter pemerintah dengan sengaja menaikkan nilai mata uang dalam
negeri  nilai Rp>nilai $ $1=Rp2000
 tujuannya me(+) impor
 tujuannya me(-) ekspor
3. Depresiasi  menurunnya nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang karena
mekanisme pasar  nilai Rp<nilai $ $1=Rp 50.000
4. Apresiasi  meningkatnya nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang karena
mekanisme pasar  nilai Rp>nilai $$1=Rp2000

F. SISTEM KURS DUNIA


1. Flexible Exchange Rate) diserahkan kepada mekanisme pasar. Dampak dari Sistem ini ialah :
a. Tidak akan adanya pasar gelap
b. Pemerintah tidak perlu lagi menyediakan cadangan devisa untuk mengendalikan pasar
c. Berlakunya sistem keseimbangan antara permintaan dan penawaran valuta asing
2. Sistem nilai tukar mengambang ditentukan oleh pasar valuta asing melalui penawaran dan
permintaan untuk mata uang tertentu terhadap mata uang lainnya
a. Sistem Dirty Float (mengambang kotor)pemerintah/bank central negara sesekali tidak ikut
campur tangan untuk untuk mengubah arah dan nilai mata uang suatu negara
b. Tujuan ikut campurnya pemerintah dalam sistem Dirty Float ialah sebagai penyangga terhadap
guncangan ekonomi eksternal sebelum efek yang terjadi benar-benar mengangggu
perekonomian domestik
3. Sistem Kurs Stabil (Stable Exchange Rate) ditentukan oleh pemerintah untuk menstabilkan
melalui metode/teknis :
a. Aktif Pemerintah menyediakan dana untuk stabilisasi kurs
b. Pasif  Pemerintah menggunakan sistem standar emas
4. Sistem Kurs Multiple (Multiple Exchange Rate)kurs yang digunakan dalam jual beli valuta
asing meliputi :
a. Kurs Jual  Bank ”menjual” Valas
b. Kurs Beli  Bank ”membeli” Valas
Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 124
INFLASI & DEFLASI
1. Infasi  kecenderungan meningkatnya harga barang karena jumlah uang beredar lebih banyak dari
jumlah barang yang berlaku secara umum dan terus menerus sehingga nilai uang turun
a. INFLASI  Jumlah Uang Beredar > Jumlah Barang  Harga semakin mahal
b. Fenomena/indikatornya harga keseluruhan meningkat (mahal)
2. Deflasi  kecenderungan menurunnya harga barang karena jumlah uang beredar lebih sedikit dari
jumlah barang yang berlaku secara umum dan terus menerus sehingga nilai uang naik
a. DEFLASI  Jumlah Uang Beredar > Jumlah Barang  Harga semakin murah
3. Dampak Inflasi :
a. Investor bersikap spekulatif
Pemilik modal cenderung menyimpan kekayaan dalam bentuk investasi jangka panjang yang
dianggap menguntungkan saat dijual
b. bagi Spekulan
Untung  Pemilik modal akan menggantikan tabungan dalam bentuk simpanan dalam bentuk
mata uag asing yang akan dijual pada saat harga tinggi
c. Bagi Pemilik Pendapatan tetap dan tak tetap
(1) Pemilik Pendapatan tetap rugi
(2) Pemilik Pendapatan tak tetapuntung
d. bagi produsen
(1) Menguntungkan  pendapatan > kenaikan biaya produksi.
(2) Merugikan  pendapatan < dari kenaikan biaya produksi.
e. Bagi debitur (peminjam uang) dan Kreditur (Pemberi Utang)
(1) Debitur  Untung  karena pada saat membayar utang,ia membayar dengan nilai uang yang
sudah menurun
(2) Kreditur rugi  karena pada saat pembayaran piutang nilai uang telah turun Jika pada saat
pengajuan kredit telah ada kesepakatan tentang perhitungan nilai inflasi pada saat pelunasan
utang maka kedua dampak di atas tidak akan terjadi
f. Membuat seseorang enggan menabung
Dalam Teori Kuantitas  Infasi disebabkan karena bertambahnya kuantitas uang yang beredar
dan harapan masyarakat mengenai kenaikan harga barang di masa yang akan datang. Jika
masyarakat berharap harga naik, uang yang diterima akan dibelanjakan dan permintaan barang
bertambah sehingga harga barang naik. Ketika ada uang orang malas untuk menabung,melainkan
cepat-cepat membeli barang sebelum uang mereka nilainya turun karena naiknya harga barang

4. Hubungan Inflasi dengan GDP


GDP Riil (GDP konstan)= GDP Nominal
Deflator

jika GDP Nominal>GDP Rill (GDP konstan) memicu Inflasi


jika GDP Nominal<GDP Rill (GDP konstan) memicu Deflasi

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 125


5. Kurva PHILIPS  menjelaskan hubungan INFLASI dengan PENGANGGURAN
a. Tokoh : Prof. A.W PHILIPS (INGGRIS)
b. Hubungan INFLASI dengan PENGANGGURAN berbanding terbalik
c. Semakin tinggi Inflasi  Semakin rendah pengangguran
 Jika pengangguran turun maka banyak orang bekerja sehingga mereka memiliki banyak uang
 Jumlah uang beredar > jumlah barang  memicu inflasi
d. Semakin rendah Inflasi  Semakin tinggi pengangguran
 Jika pengangguran tinggi maka banyak orang tidak bekerja sehingga mereka tidak memiliki
banyak uang  Jumlah uang beredar < jumlah barang  memicu deflasi

Inflasi (%)

Pengangguran (Unemployment)

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 126


6. Penggolongan Inflasi
Penggolongan Inflasi Keterangan
1. Inflasi dalam negeri
defisit APBN yg dibiayai dengan mencetak uang baru & kegagalan pasar
Sumbernya 2. Inflasi Luar Negeri
terjadi akibat meningkatnya harga barang impor karena biaya produksi LUAR
NEGERI / meningkatnya tarif impor barang
1. Inflasi ringan (Creeping)  10 % per tahun
2. Inflasi Sedang  10% per tahun – 30% per tahun
Keparahan
3. Inflasi Berat 30% per tahun – 100% per tahun
4. Inflasi Hyper  >100% per tahun
1. Demand Pull Inflation/Inflasi Tarikan PermintaanInflasi ini menguntungkan
penjual
a. Terjadi karena asumsi masyarakat tentang kenaikan harga,yang
menyebabkan konsumen membeli barang dalam partai besar untuk tujuan
persediaan hari berikutnya. Pembelian dalam partai besar yang dilakukan
oleh konsumen menyebabkan harga barang semakin mahal,sehingga terjadi
ketidakseimbangan permintaan dan penawaran karena :
 Terlalu banyak uang yang dialirkan dari bank Central kepada masyarakat
 Meningkatnya APBN
 Ekspansi bisnis
 Penurunan pajak
S0
P2 E2

Pe E0
D2
P1 E1 D0

Penyebabnya D1

Q1 Qe Q2
2. Cost push Inflation/Inflasi Dorongan Penawaran
a. Terjadi karena naiknya harga (PRICE PUSH INFLASI )
b. Infalsi naiknya upah (WAGE COST PUSH INFLASI )  Biaya produksi
S1
E1 S0
P1
E0
Pe S2
E2
P2
D0

Q1 Qe Q2
3. Struktural Inflation  Inflasi Struktural
4. Teori Klasik
a. Penambahan volume/jumlah uang beredar
b. Ekspektasi masyarakat tentang kenaikan harga
Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 127
7. Hubungan Inflasi dengan Kebijakan Perdagangan Internasional

IMPOR ber(-)

a. Kondisi Devaluasi Neraca Pembayaran (Perdagangan) Surplus


(Ekspor > Impor)
EKSPOR ber(+)

IMPOR ber(+)

b. Kondisi Revaluasi Neraca Pembayaran (Perdagangan) Defisit


(Ekspor < Impor)
EKSPOR ber(-)

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 128


8. Menghitung Laju Inflasi
a. INDEKS HARGA KONSUMEN  IHK
Keterangan :
IHKn  Indeks Harga Konsumen tahun n
(IHKn – IHKn-1) x 100% IHKn-1  Indeks Harga Konsumen tahun n-1
IHKn-1

b. INDEKS HARGA TERTIMBANG LASPEYRES


Keterangan :

IH 
 P n .Q 0
. 100
Pn = tingkat harga pada periode n

L
P 0 .Q 0 P0 = tingkat harga pada tahun dasar

c. INDEKS HARGA TERTIMBANG PAASCHE Q n = jumlah barang pada periode n


Q 0 = jumlah barang pada tahun dasar
IH 
 P n .Q n
. 100

P
P 0 .Q n

Contoh soal  Hitunglah Indeks Harga menggunakan LASPEYRES dan PAASCHE 2004
2003 2004 2005
P0 (Rp/unit) Q0 (unit) P1 (Rp/unit) Q1(unit) P2 (Rp/unit) Q2(unit)
Barang A 139 3,7 155 4,1 149 7,6
Barang B 169 2,3 189 4,6 189 8,1
Barang C 199 1,6 205 2,1 219 3,4

SOLUSI :
P0.Q0 P1.Q0
Barang A 139 x 3,7=514,3 155 x 3,7=573,5
Barang B 169 x 2,3=388,7 189 x 2,3 =434,7
Barang C 199 x 1,6=318,4 205 x 1,6= 328
Jumlah 1221,4 1336,2
IH Laspeyres
(2004) 1336,2
.100  109,39
1221,4

P1.Q1 P0.Q1
Barang A 155 x 4,1=635,5 139 x 4,1=569,9
Barang B 189 x 4,6=869,4 169 x 4,6=777,4
Barang C 205 x 2,1=430,5 199 x 2,1=417,9
Jumlah 1935,4 1765,2
IH Paasche 1935,4
.100  158,46
(2004) 1765,2

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 129


9. Solusi Inflasi dan Deflasi melalui Kebijakan Moneter dan Fiskal :
a. InflasiJumlah Uang Beredar(JUB)>Jumlah Barangsolusinya me(-) JUBKontraktif (Tight Money Policy=politik pengetatan
pengeluaran uang)Penawaran uang ber(-)Investasi Turun
b. DeflasiJumlah Uang Beredar(JUB)<Jumlah Barang solusinya me(+)JUB EkspansifPenawaran uang ber(+) Investasi Naik
KEBIJAKAN MONETER
1. Pelaku  Bank Central (Bank Indonesia)
2. Target : Jumlah Uang Beredar (JUB)
3. Instrument Kebijakan Moneter
a.Kebijakan Moneter Kualitatif :
 Kredit
 Kontraktif  Kredit Selektf(ketat)  JUB turun Investasi Turun  solusi Inflasi
 Ekspansif  Kredit Efektif  JUB naik  Investasi Naik  solusi Deflasi
 Persuasi Moral
b.Kebijakan Moneter Kuantitaif :
 Politik Diskonto/Rediscount Policymenaikkan/menurunkan tingkat suku bunga kredit&tabungan yg dilakukan oleh bank
central terhadap bank-bank umum
 Kontraktif  Bunga naikTabungan Naik Kredit TurunJUB turunInvestasi turun Solusi Inflasi
 Ekspansif  Bunga turunTabungan turun Kredit NaikJUB naikInvestasi naik Solusi Deflasi
 Cash Ratio(CR)/Cadangan Minimum/Giro Minimum/Reserve Requirementperbandingan antara uang tunai yg disimpan di
bank dengan jumlah simpanan para nasabah
 Kontraktif  CR Naik  JUB turunInvestasi turun Solusi Inflasi
 Ekspansif  CR Turun  JUB naikInvestasi naik Solusi Deflasi
 Operasi Pasar Terbuka/Open Market Policy Bank Indonesia menjual/membeli surat berharga  SBPU,SBI
 Kontraktif  JUAL JUB turunInvestasi turun Solusi Inflasi
 Ekspansif  BELI  JUB naikInvestasi naik Solusi Deflasi
KEBIJAKAN FISKAL

1. Pelaku  Pemerintah  Kementrian Keuangan  FISKUS


2. Target : Penerimaan dan Pengeluan Negara  APBN, PAJAK, SUBSIDI c. APBN
3. Instrumen Kebijakan Fiskal  APBN Surplus berdampak Inflasi
a. Pajak  APBN Defisit  berdampak Deflasi
 KontraktifTarif Pajak naikJUB turunInvestasi turun Solusi Inflasi
 EkspansifTarif Pajak turunJUB naikInvestasi naik Solusi Deflasi
b. Subsidi  bantuan dana dari pemerintah
 KontraktifSubsidi turunJUB turunInvestasi turun Solusi Inflasi
 EkspansifSubsidi naikJUB naikInvestasi naik Solusi Deflasi

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com
KEBIJAKAN FISKAL
A. APBN  ANGGARAN PENDAPATAN dan BELANJA NEGARA
1. daftar yg memuat pendapatan dan pengeluaran pemerintah dalam jangka waktu satu tahun
2. Format Penyusunan APBN terbaru yaitu  Anggaran Defisit yang dibiayai dari dalam negeri atau
dari luar negeri
3. Prinsip penyusunan APBN adalah Berimbang dan Dinamis
4. Proses Penyusunan APBN
a. Presiden dan dibantu menteri2nya menyusun RAPBN dan diajukan kpd DPR
b. RAPBN dibahas dalanm sidang DPR dan dilakukan berbagai pertimbangan
c. DPR memutuskan untuk menyetujui atau memnolak RAPBN tersebut
d. Jika RAPBN disetujui DPR maka menjadi APBN dan juga menjadi UU yg harus dilaksanakan
pemerintah selama tahun aggaran
e. Jika RAPBN ditolak maka DPR akan melaksanakan APBN tahun lalu (REVISI )
5. Tujuan APBN
a. pedoman pengeluaran dan penerimaan agar terjadi keseimbangan dalam rangka melaksanakan
kegiatan – kegiatan kenegaraan demi terciptanya peningkatan produksi
b. peningkatan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi yang tinggi
c. masyarakat yang adil dan makmur
6. Fungsi APBN
a. Alokasi  mengetahui kemana dana Negara dibelanjakan
b. Distribusi  digunakan untuk kepentingan umum dan kembali kepada kepentingan
masyarakat
c. Stabilisasimenjaga stabilitas perekonomian dari Inflasi dan Deflasi
7. Sumber Penerimaan Negara
a. Pendapatan Pajak PPH, PPN, PBB, Bea Masuk Ekspor
b. Penerimaan Negara Bukan Pajak  Migas, NonMigas,Laba BUMN
c. Hibah
8. Pengeluaran/Belanja Negara
a. Belanja Pemerintah Pusat  Belanja pegawai, Belanja Barang, Belanja modal, Subsidi BBM,
Subsidi NonBBM, Bantuan Sosial, Belanja Hibah, lain – lain
b. Belanja Pemerintah Daerah
 Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum(DAU), Dana Alokasi
Khusus(DAK)
 Dana Otonomi Khusus
9. Kondisi APBN Indonesia
a. Surplus jika dibiarkan akan berdampak Inflasi
b. Berimbang dijalankan Kondisi Ekonomi Stabil
c. Defisit jika dibiarkan akan berdampak Deflasi
B. APBD  ANGGARAN PENDAPATAN dan BELANJA DAERAH
1. Sumber Pendapatan Daerah
a. Pendapatan Asli Daerah Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Hiburan, Pajak Reklame,
Retribusi, Laba BUMD, lain – lain
b. Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil (PPH dan PBB),Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi
Khusus
c. Pinjaman Daerah Pinjaman Dalam Negeri, Pinjaman Luar Negeri, Obligasi Daerah
d. Pendapatan lain-lain dari penerimaan sah Penerimaan Provinsi, Penerimaan Pemerintah,
Penerimaan Kabupaten, Dana Darurat

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com
2. Sumber Pengeluaran DaerahBelanja Aparatur Daerah, Belanja Pelayanan Publio, Bagi Hasil dan
bantuan keuangan, dan Belanja Tidak Disangka

C. PAJAK
1. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan UU dengan tak mendapatkan jasa
imbalan (kontraprestasi) secara langsung dan dapat digunakan sebagai pengeluaran umum dalam
mencapai kesejahteraan umum
2. Unsur – unsur Pajak :
a. Subyek Pajak  Wajib Pajak  Nomor Pokok Wajib Pajak
b. Oyek Pajak  Dasar Pajak  Penghasilan, Laba Perusahaan, Tanah, Rumah, transaksi jual
beli tertentu
c. Tarif Pajak
(1) Konstan (tetap) tarif yang tetap untuk setiap dasar pemungutan pajakMaterai
(2) Proporsional % sama untuk setiap dasar pemungutan pajakPBB
(3) Progresif semakin tinggi nilai objek pajak maka semakin tinggi %tarif pajaknya
 Tujuan : untuk menciptakan rasa keadilan sosial
(4) Regresif/Degresifsemakin tinggi nilai objek pajak maka semakin rendah %tarif pajaknya
3. Fungsi Utama Pajak
a. Pertumbuhan Ekonomi
 Pajak sebagai penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pembangunan sarana
dan prasarana yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
b. Keadilan Sosial
 Pajak sebagai pemerataan pendapatan masyarakat yang nantinya hasil dari pungutan pajak
tersebut dikembalikan kepada rakyat dalam bentuk penyediaan fasilitas/subsidi pendidikan,
kesehatan murah yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
c. Pengaturan Kegiatan Perekonomian Nasional
4. Jenis – Jenis Pajak
a. Berdasarkan siapa pemungutnya
 Pajak Negara Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Penjualan (PPn), Pajak Penjualan atas
Barang Mewah(PPnBM), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB)
 Pajak DaerahPajak Reklame, Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Hotel dan Restoran,
Pajak Hiburan
b. Berdasarkan siapa penanggungnya /Wajib Pajaknya
 Pajak Langsungditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat diwakilkanPPh
dan PBB
 Pajak Tidak Langsungpajak yang dapat diwakilkan kepada pihak lain baik secara
keseluruhan ataupun sebagianPPN, PPn, Cukai
c. Berdasarkan sifatnya
 Subjektif  memperhatikan keadaan diri wajib pajak PPh
 Objektif tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajakPPN, PPnBM
5. Pedoman Pajak
a. Adil  sesuai kemampuan wajib pajak, mengikuti tarif pajak progresif, besarnya manfaat yang
diperoleh
b. Sederhana
c. Jelas, tertentu, dan pasti(sanksi hukum bagi pelanggarnya)
d. Efisien hasil pajak apakah sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk pemungutannya

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 132


6. Asas Pemungutan Pajak
a. Domisilinegara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang
berdomisili di wilayahnya (WNI dan WNA di DN)
b. Sumber negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang
berdomisili di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak
c. Kebangsaanpajak bangsa asing di Indonesia dikenakan kepada setiap orang yang
berkebangsaan asing yang bertempat tinggal di Indonesia

7. Sistem Pemungutan Pajak


No Sistem Pemungutan Pajak Penjelasan
1. PEMERINTAH (Fiskus) berwenanang untuk menentukan
besarnya pajak yg terutang oleh wajib pajak
1 OAS (Official Assesment System) 2. Wajib Pajak bersifat PASIF
3. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan
pajak oleh (FISKUS)
1. wajib pajak untuk menentukan sendiri (bebas) besarnya
pajak yg terutang
2. Sistem ini dilaksanakan di INDONESIA sejak tahun 1983-
2 SAS (Self Assesment System) saat ini
3. wajib pajak aktif menghitung,menyetor, sampai
melaporkan sendiri pajak yg terutang
4. FISKUS tdk ikut campur tangan dan hanya mengawasi saja
1. sistem pemungutan pajak diserahkan kepada PIHAK ke
3 With Holding System (WHS) tiga (bukan Fiskus&Wajib Pajak)
2. Sistem ini dilaksanakan di INDONESIA tahun 1968-1983

8. Pungutan Resmi Non Pajak


a. CUKAI pungutan yg ditetapkan pemerintah berdasarkan peraturan pemerintah (PP) terhadap
barang-barang tertentu
b. BEA EKSPOR dan IMPOR pungutan yg dibebankan kepada barang-barang tertentu karena
akan diekspor atau diipor pada saat barang tersebut melewati daerah tersebut
c. RETRIBUSIiuran rakyat kepada pemerintah berdasarkan UU dan mendapat jasa
balik/KONTRA PRESTASI dari pemerintah secara langsung
d. IURAN pungutan yang dilakukan sehubungan dengan pemberian jasa atau fasilitas yang
diberikan oleh pemerintah secara tidak langsung kepada pembayar iuran
e. SUMBANGAN WAJIB

9. Pajak VS Pungutan Resmi Non Pajak


No PAJAK VS PUNGUTAN RESMI NON PAJAK
1 Berdasarkan UU Berdasar PP
2 Kontraprestasi tidak langsung Kontra prestasi langsung
3 Perhitungan tarif pajak dilakukan wajib pajak Perhitungan tarif dilakukan pemerintah
4 Jatuh tempo pembayaran sesuai tahun fiskal Pembyaran disuaikan dengan pemakaian
5 Sangsi Hukukmnya adalah PAKSAAN Sangsi Hukukmnya adalah kebijakan
6 Berlaku umum seluruh wilayah tanah air Daerah tertentu
7 Dipungut oleh Pemerintah Pusat dan Daerah Dipungut oleh daerah saja

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 133


10. Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh)
a. Dasar Hukum  Pasal 7 UU. No 36/2008
b. Unsur – unusr perhitungan PPh
 WPWajib Pajak (Subjek Pajak)
 Tarif Pajak
 PTKPPenghasilan Tidak Kena Pajak
No Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Nilainya (Rp)
1 Wajib Pajak 15.840.000
2 Istri (telah menikah) 1.320.000
3 Anak/anggota seketurunan maksimal 3 orang 1.320.000/anak

 PKPPenghasilan Kena Pajak


Kelompok Penghasilan Kena Pajak (PKP) Selisih PKP Tarif Pajak (%)
1 Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 5
2 Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 Rp 200.000.000 15
3 Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 Rp 250.000.000 25
4 > Rp 500.000.000 30

Contoh 1:
Kak Rizqa ChakePz bekerja di “PT Cinta Imut Selalu” dengan gaji sebesar Rp 40.000.000 per bulan.
Kak Rizqa sangat mencintai isterinya seorang. Selama menikah Kak Rizqa dikaruniai 7 anak kembar.
Maka hitunglah besar PPh Kak Rizqa ChakePz!!!

JAWAB :
Gaji 1 tahun = 12 bln x Rp 40.000.000/bln = Rp 480.000.000
PTKP :
Wajib Pajak (Kak Rizqa ChakePz) = Rp 15.840.000
Isteri = Rp 1.320.000
7anak=maksimal 3anak x 1.320.000/anak = Rp 3.960.000 +
Total PTKP = Rp 21.120.000 Rp 21.120.000 -

Nilai PKP=penghasilan kena pajak = Rp 458.880.000

Kelompok Penghasilan Kena Pajak (PKP) Selisih PKP Tarif Pajak (%)
1 Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 5
2 Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 Rp 200.000.000 15
3 Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 Rp 250.000.000 25
4 > Rp 500.000.000 30

5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000
25% x Rp 208.000.000 = Rp 52.220.000 +
PPh per tahun = Rp 84.720.000
PPh per bulan = Rp 84.720.000/12=Rp7.060.000

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 134


Contoh 2:
Pak Jokowi memiliki Penghasilan Kena Pajak (PKP) sebesar Rp 90.000.000. Pak Jokowi telah
menikah dan memiliki 2 buah hati. Hitunglah PPh Pak Jokowi!!!!

JAWAB :
PKP = Rp 90.000.000

Kelompok Penghasilan Kena Pajak (PKP) Selisih PKP Tarif Pajak (%)
1 Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 5
2 Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 Rp 200.000.000 15
3 Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 Rp 250.000.000 25
4 > Rp 500.000.000 30

5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 40.000.000 = Rp 6.000.000 +
PPh per tahun = Rp 8.500.000
PPh per bulan = Rp 8.500.000/12=Rp708.333,333

Contoh 3:
Pak I Gede yang berstatus Jomblo bekerja di ”PT Cinta Hati” memiliki gaji sebesar Rp
80.000.000/bulan. Hitunglah PPh Pak I Gede !!!

JAWAB :
Gaji 1 tahun = 12 bln x Rp 80.000.000/bln = Rp 960.000.000
PTKP :
Wajib Pajak (Pak I Gede) = Rp 15.840.000
Isteri = Rp 0
anak = Rp 0+
Total PTKP = Rp 15.840.000 Rp 15.840.000-

Nilai PKP = Rp 944.160.000


Kelompok Penghasilan Kena Pajak (PKP) Selisih PKP Tarif Pajak (%)
1 Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 5
2 Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 Rp 200.000.000 15
3 Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 Rp 250.000.000 25
4 > Rp 500.000.000 30

5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000
25% x Rp 250.000.000 = Rp 62.500.000
30% x Rp 544.160.000 = Rp163.248.000 +

PPh per tahun = Rp 258.248.000


PPh per bulan = Rp 258.248.000/12=Rp 21.520.066,7777

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 135


Contoh 4:
Pak Tirto memiliki penghasilan Kena Pajak (PKP) sebesar Rp 380.000.000 dalam setahun, maka
hitunglah besar PPh Pak Tirto

JAWAB :
PKP = Rp 380.000.000
Kelompok Penghasilan Kena Pajak (PKP) Selisih PKP Tarif Pajak (%)
1 Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 5
2 Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 Rp 200.000.000 15
3 Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 Rp 250.000.000 25
4 > Rp 500.000.000 30

5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000
25% x Rp 130.000.000 = Rp 32.500.000 +
PPh per tahun = Rp 65.000.000
PPh per bulan = Rp 65.000.000/12=Rp5.416.000

Contoh 5:
Pak Wijaya telah menikah dan memiliki 2 anak. Beliau berpenghasilan kena pajak (PKP) sebear Rp
40.000.000 dalam setahun, maka hitunglah besar PPh Pak Wijaya !!!!!!

JAWAB :
PKP = Rp 40.000.000
Kelompok Penghasilan Kena Pajak (PKP) Selisih PKP Tarif Pajak (%)
1 Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 5
2 Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 Rp 200.000.000 15
3 Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 Rp 250.000.000 25
4 > Rp 500.000.000 30

5% x Rp 40.000.000 = Rp 2.000.000
PPh per tahun = Rp 2.000.000
PPh per bulan = Rp 2.000.000/12=Rp166.666,67

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 136


Contoh 6:
Pak Ganteng B4ngetzz telah menikah, memiliki 2 orang anak, dan beliau berpenghasilan Rp
60.000.000/bulan
Hitunglah berapa PPh Pak Ganteng ?

JAWAB :
Gaji 1 tahun = 12 bln x Rp 680.000.000/bln = Rp 720.000.000
PTKP :
Wajib Pajak (Pak Ganteng B4ngetzz) = Rp 15.840.000
Isteri = Rp 1.320.000
Anak=2xRp 1.320.000/anak = Rp 2.640.000
Total PTKP = Rp 19.800.000 Rp 19.800.000-

Nilai PKP = Rp700.200.000

Kelompok Penghasilan Kena Pajak (PKP) Selisih PKP Tarif Pajak (%)
1 Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 5
2 Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 Rp 200.000.000 15
3 Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 Rp 250.000.000 25
4 > Rp 500.000.000 30

5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000
25% x Rp 250.000.000 = Rp 62.500.000
30% x Rp 200.200.000 = Rp 60.060.000 +

PPh per tahun = Rp 155.060.000


PPh per bulan = Rp 155.060.000/12=Rp 12.921.666,67

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 137


11. Perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
a. Unsur – unusr perhitungan PBB
 NJOPTKP Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
 NJOPNilai Jual Objek Pajak =Hargan Jual Objek

Contoh 1:
Inspektur Vijay Imoetz memilik Rumah di atas sebidang tanah yang luasnya 100m2, luas bangunan
600m2, dan pagar panjangnya 150 meter dan tinggi 1,5 meter. NJOP Tanah Rp 500.000/m2, NJOP
bangunan Rp 1.300.000/m2, dan NJOP Pagar 400.000/m2. Besarnya NJOPTKP Rp 8.000.000,
maka besarnya PPB inspektur Vijay ialah ......................

JAWAB :
Tanah = 100m2 x Rp 500.000/m2 = Rp 500.000.000
Bangunan = 600m2 x Rp 1.300.000/m2 = Rp 780.000.000
Pagar = 150 meter x 1,5 meter x 400.000/m2 = Rp 90.000.000 +

NJOP = Rp 1.370.000.000
NJOPTKP = Rp 8.000.000 -

Rp 1.362.000.000
Nilai PBB=0,5% x 20% x Rp 1.362.000.000 = Rp 1.362.000
Nilai PBB= 1/1000 x Rp 1.362.000.000 = Rp 1.362.000

12. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


Berikut ialah daftar Shopping Sharini di Roxy Jember :
No. Item Barang Nilai (Rp) Besarnya PPN yang harus dibayar
1001 Tas Sesuatu 10.000.000 oleh Syahrini ……….
1002 Microphone anti badai 15.000.000
1003 Jambul Khatulistiwa 45.000.000
1004 Sepatu melayang buana 75.000.000
1005 Bulu Mata Khatulistiwa 35.000.000
1006 Gelang Sunami 55.000.000
Total (Rp) 235.000.000

JAWAB :
PPN = 10% x Total Penjualan(pembelian)
PPN = 10% x Rp 235.000.000 = Rp 23.500.000

Total Pengeluaran Syahrini = Total Penjualan(pembelian) + PPN


Total Pengeluaran Syahrini = Rp 235.000.000 + Rp 23.500.000 = Rp 258.500.000

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 138


KETENAGAKERJAAN dan PENGANGGURAN
A. KETENAGAKERJAAN
1. Kesempatan kerja  banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia untuk angkatan kerja 
Permintaan tenaga kerja
2. Tenaga Kerja (manpower)  penduduk usia kerja (15-64 tahun), baik yang berada dalam angkatan
kerja maupun tidak  Tenaga aktif bekerja
3. Angkatan kerja (labour force) penduduk dalam usia produktif baik yang sedang bekerja atau
menganggur
4. Usia produktif  15-64 tahun
5. Tingka pengangguran :

Tingkat Pengangguran  Jumlah Pengangguran x 100%


Jumlah angkatan kerja

6. Struktur Penduduk :
Total Penduduk

Usia Kerja (15-64 tahun) Bukan Usia Kerja


(<15&>64)thn

Bukan Angkatan Kerja Angkatan Kerja


(Ibu RT,mahasiswa)

Pekerja Pengangguran

7. Nilai Agregat Output (barang/jasa) meningkat karena :


a. Kenaikan harga output
b. Kenaikan produktivitas
c. Pertambahan jumlah penduduk
8. Faktor Permintaan Tenaga KerjaPerusahaan
a. Produktivitas Tenaga Kerja
b. Tingkat Pengetahuan
c. Tingkat Pendidikan

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 139


B. PENGANGGURAN (UNEMPLOYMENT)
1. Terjadi jika  angkatan kerja > kesempatan kerja (lapangan pekerjaan)
2. Jenis – Jenis Pengangguran
Jenis-Jenis Pengangguran Keterangan
a. Pengangguran terbuka (open unemployment) angkatan
kerja sungguh – sungguh tidak memiliki pekerjaan sama sekali
b. Setengah menganggur (under unemployment) angkatan
1. Berdasarkan lama waktunya kerja yang bekerja < 35 jam/minggu, bekerja tidak optimal
c. Pengangguran terselubung (disguised unemployment)
angkatan kerja yang kelihatannya bekerja namun sebenarnya
tidak memberikan kotribusi pada output
a. Pengangguran struktural terjadi karena pencari kerja tidak
memiliki kualifikasi kemampuan yang dibutuhkan oleh
lowongan pekerjaan yang tersedia
b. Pengangguran friksional
(1) pengangguran sukarela (sementara) karena kesenjangan
pencari kerja dengan waktu, informasi, bahkan kondisi
geografis
(2) sengaja menganggur untuk mencari pekerjaan yang lebih
baik (demi upah yang lebih tinggi)
2. Berdasarkan penyebabnya
(3) pengangguran ini disebabkan juga karena selalu ada orang
yang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain
sehingga didalam Perekonomian jumlah pengangguran tidak
bisa =0
c. Pengangguran siklispenggangguran
konjungturpengangguran karena kemunduran ekonomi
sehingga banyak perusahaan yang melakukan PHK
d. Pengangguran musiman (seasonal unemployment)
fluktuasi jangka pendek musim panen

3. Cara mengurangi pengangguran :


a. Memperluas kesempatan kerja
b. Mengurangi urbanisasi
c. Menggunakan teknologi yang tepat
d. Meningkatkan mutu pendidikan dan ketrampilan
e. Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk
f. Meningkatkan kegiatan ekonomi
g. Mendorong pengiriman tenaga kerja

4. Industri Padat modal  dalam menjalankan bisnisnya perusahaan mementingkan modal sebagai
kekuatan utama (sedikit menyerap tenaga kerja)
5. Industri Padat karya  dalam menjalankan bisnisnya perusahaan mementingkan jumlah tenaga
kerja sebagai kekuatan utama (banyak menyerap tenaga kerja)ex : Perusahaan Rokok Gudang
Garam yang banyak menyerap buruh tenaga kerja

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 140


6. Kurva PHILIPS  menjelaskan hubungan INFLASI dengan PENGANGGURAN
a. Tokoh : Prof. A.W PHILIPS (INGGRIS)
b. Hubungan INFLASI dengan PENGANGGURAN berbanding terbalik Korelasi negatif (-)
c. Semakin tinggi Inflasi  Semakin rendah pengangguran
 Jika pengangguran turun maka banyak orang bekerja sehingga mereka memiliki banyak
uang  Jumlah uang beredar > jumlah barang  memicu inflasi
d. Semakin rendah Inflasi  Semakin tinggi pengangguran
 Jika pengangguran tinggi maka banyak orang tidak bekerja sehingga mereka tidak
memiliki banyak uang  Jumlah uang beredar < jumlah barang  memicu deflasi

Inflasi (%)

Pengangguran (Unemployment)

e. Kesejahteraan Buruh akan berkurang (rendah) jika %inflasi >%gaji buruh

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 141


PERDAGANGAN INTERNASIONAL
(PEREKONOMIAN TERBUKA)

PERDAGANGAN INTERNASIONAL:
1. Perdagangan Internasional adalah jual beli antar Negara (melewati batas negara)
2. Transaksi Perdagangan Internasional :
a. EKSPORmenjual barang ke luar negerisifat : mengeluarkan uang asing
 Menurut Keynes besarnya ekspor suatu negara ke negera lain ditentukan oleh pendapatan
nasional di Negara tujuan ekspor
b. IMPORmembeli barang dari luar negerisifat : menerima uang asing
3. Faktor pendorong :
a. Negara Tidak bisa memenuhi kebutuhan
b. Perbedaan antar negara  selera, IPTEK, SDA, SDM, produksi
4. Manfaat Perdagangan Internasional
a. Pemenuhan kebutuhan nasional
b. Alih teknologi  Perpindahan teknologi
c. Menjalin kerja sama
d. Memperluas pasar
e. Menambah devisa (pendapatan) negara
f. mempercepat pertumbuhan ekonomi
5. Manfaat Perdagangan Internasional menurut pandangan ekonomi klasik
a. Mempertinggi efisiensi(penghematan) penggunaan faktor produksi (input)
b. Meningkatkat produktivitas kegiatan ekonomi
6. Hambatan Perdagangan Internasional
a. Kesulitan komunikasi  perbedaan bahasa
b. Kesulitan transaksi pembayaran  perbedaan mata uang
c. Keadaan politik  peperangan
7. Perbedaan perdagangan Dalam Negeri VS Luar Negeri
Dalam Negeri Luar Negeri
wilayah Dalam 1 negara Antar negara (melewati batas negara)
Mata uang Dalam negeri Mata uang asing (Valas)
Prosedur/aturan mudah Rumit
Biaya Angkut murah Relatif mahal

8. Macam-macam /bentuk Perdagangan Internasional


a. Bilateral  2 negara
b. Multilateral 3 negara atau lebih
c. Regional  1 wilayah , contoh : ASEAN
d. Antar regional  antar wilayah  ASEAN dan NAFTA
e. Internasional  WTO

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 142


9. Teori Perdagangan Internasional

Teori Keunggulan Absolut/Mutlak Teori Keunggulan Komparative (perbandingan)

a. Tokoh : Adam Smith a. Tokoh : David Ricardo feat. John Stuart Mill
b. 2 negara bisa berdagang jika masing – masing b. 2 negara masih bisa berdagang meskipun hanya
Negara memiliki keunggulan mutlak yang 1 negara yang memiliki keunggulan
berbeda
c. Intinya Negara sebaiknya melakukan
spesialisasi dalam produksi barang secara lebih
efisien daripada dari membeli/mengimpor dari
Negara lain
d. Efisiensi diukur dari biaya produksi
e. Kualitas barang yang diproduksi di kedua
Negara ialah sama
f. Pertukaran dilakukan secara barter
g. Pengabaikan biaya transportasi (biaya
ekspedisi)

10. Kebijakan Perdagangan Internasional Proteksionisme (perlindungan produksi dalam negeri)


a. Tarif  menaikkan tariff pajak bea masuk
b. Kuota  pembatasan jumlah (kuantitas) barang impor dalam waktu tertentu
c. Embargo  larangan impor
d. Subsidi pemerintah memberi bantuan kepada produsen dalam bentuk pinjaman modal dan
peralatan produksi
e. Dumping menjual barang di luar negeri lebih murah dari menjual di dalam negeri  Jepang
Tujuan : menguasai pasar di luar negeri dan menghabiskan stok barang – barang lama
f. Devaluasi  kebijakan moneter pemerintah dengan sengaja menurunkan nilai mata uang dalam
negeri  nilai Rp<nilai $  $1=Rp 50.000
 tujuannya me(+) ekspor
 tujuannya me(-) impor
 indikator keberhasilan kebijakan devaluasi yaitu jika elastisitas ekspor>elastisitas impor
 kondisi Neraca Pembayaran menjadi Surplus karena Ekspor>Impor
g. Premi

11. Tujuan dari kebijakan proteksi barang dalam negeri (import barrier)
a. Mengatasi masalah pengangguran dalam negeri
b. Penyuksesan diversivikasi ekonomi
c. Mengurangi dan mencegah devisit neraca pembayaran
d. Melindungi industri yang sedang berkembang

12. Dalam kondisi keseimbangan perekonomian terbuka Balanced Trade maka


a. Nilai Ekspor = Nilai Impor
b. Nilai Aliran Modal Keluar Bersih =0
c. Negara tidak menjadi eksportir/importir netto

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 143


DEVISA:
1. Devisa  alat pembayaran Luar Negeri  pendapatan negara
2. Tujuan Penggunaa Devisa
a. Membayar impor
b. Membiayai kedutaan besar di Luar Negeri
c. Membiayai perjalanan dinas ke Luar Negeri
d. Membiayai pelunasan utang Luar Negeri
3. Contoh Devisa
a. Valas  mata uang yang hampir diterima oleh semua negara
 Contoh : $, Rp.¥
 Kurs  Nilai Tukar mata uang dalam negeri terhadap luar negeri
 Kurs Jual : bank ”menjual / mengeluarkan” valas Dari $  ke RpAS ke IND
Rumus :
Rp
Kurs Jual
 Kurs Beli : bank “membeli / menerima” valas Dari Rp  ke $ IND ke AS
Rumus :
$ x Kurs Beli
Selisih harga kurs jual dan beli = keuntungan = profit
Sehingga Harga Kurs Jual selalu lebih tinggi dari kurs beli
b. Wesel Asing
c. Surat Berrharga
d. Emas

4. Sumber Perolehan Devisa


a. ekspor barang jasa
b. pariwisata
c. penanaman modal asing (PMA=investasi)
d. Hibah : bantuan, hadiah, sumbangan
e. Pinjaman Luar Negeri (utang)

5. Jenis – Jenis Devisa


a. Devisa Umum  ekspor barang jasa, pariwisata
b. Devisa Kredit  pinjaman luar negeri

6. Cara Pembayaran Devisa


a. Wesel Asing
b. Traveller chek
c. L/C
d. Private Compentation
RR Naruto

AB Sakura

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 144


NERACA PEMBAYARAN:
1. Neraca Pembayaran daftar yang memuat penerimaan dan pengeluaran negara dalam kegiatan
perdagangan internasional selama 1 tahun

2. Pencatatan Neraca Pembayaran :


DEBET KREDIT
1. mencatat trasaksi yang bersifat mengeluarkan 1. mencatat trasaksi yang bersifat menerima uang
uang asing ($) EKSPOR asing ($) IMPOR
2. Mencatat Transaksi EKSPOR 2. Mencatat Transaksi IMPOR

3. Tujuan Penyusuna Neraca Pembayaran :


a. Memberi keterangan posisi devisa kepada pemerintah dan pelaku bisnis
b. Membantu pemerintah dalam mengambil keputusan di perdagangan internasional dan urusan
pembayaran
c. Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan fiskal dan moneter
4. Komponen Neraca Pembayaran :
a. Neraca perdagangan  mencatat tarnsaksi Expor-Impor
 Kondisi neraca perdagangan di Indonesia :
(1) Aktif (surplus) expor>impor
 pendorongnya yaitu kebijakan Devaluasi
 Me(+) Ekspor dan me(-) Impor
(2) Seimbang  expor=impor ekonomi stabil
(3) Pasif (defisit)  expor<impor
 pendorongnya yaitu kebijakan Revaluasi
 Me(+) Impor dan me(-) Ekspor
b. Neraca jasa  pembyaran jasa (TKI), Asuransi
c. Neraca hibah  bantuan, sumbangan, hadiah
d. Neraca modal  penanaman modal asing (PMA)  investasi, saham, obligasi
e. Neraca lalu lintas modal  pelunasan utang LN
f. Neraca Monetercadangan devisa & jual beli emas

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 145


PERTUMBUHAN dan PEMBAGUNAN EKONOMI
Pertumbuhan Ekonomi Pembagunan Ekonomi
(Economic Growth=EG)bicara angka saja Bicara angka dan dampak sosial
1. GNP (Gross National Product) meningkat 1. GNP meningkat disertai dengan:
2. Faktor Pertumbuhan Ekonomi : a.perubahan struktur ekonomi
a. Tanah dan kekayaan alam b.pendapatan per kapita (penduduk) meningkat
b. Jumlah dan mutu penduduk dan tenaga kerja c.pengangguran berkurang
c. Barang modal dan teknologi d.tingkat kesejahteraan meningkat (semua
d. Manajemen kebutuhan penduduk terpenuhi)
e. Kewirausahaan 2. Masalah-masalah pembangunan ekonomi :
f. Sistem sosial dan sikap masyarakat b. Kemiskinan
g. Luas Pasar c. Pengangguran
3. Pertumbuhan Ekonomi diukur melalui GNP Riil d. Kesenjangan distrbusi pendapatan
(GNP Harga konstan)karena didalamnya sudah e. Keterbelakangan
dihitung besarnya inflasi

Economic Growth (EG)n = (GNPn – GNPn-1) x100%


GNPn-1

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi


a. Teori Klasik
 Tokoh : Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert Maltus, dan John Stuart Mill
 Pertumbuhan Ekonomi tercapai jika GNP dan jumlah penduduk juga meningkat dengan
konsep spesialisasi dan pembagian kerja
b. Teori NeoKlasik
 Teori HARROD-DOMAR
1. Tokoh : R.E HARROD feat. E.S DOMAR
2. Pertumbuhan Ekonomi tercapai jika INVESTASI meningkat
 Teori SOLLOW-SWAN
1. Pertumbuhan Ekonomi tercapai jika TEKNOLOGI meningkat
c. Teori Schumpeter
 Pertumbuhan Ekonomi tercapai melalui INOVASI dan ENTREPRENEUR(kewirausahaan)
d. Teori ROSTOW
 Tahap – tahap Pertumbuhan Ekonomi suatu negara :
1. Masyarakat Tradisional
2. Prasyarat untuk lepas landas
3. tinggal landas (take off)
4. kematangan/kedewasaan (maturity)
5. konsumsi tinggi
e. Friedrich List
 Pembagian tahapan pertumbuhan ekonomi berdasarkan teknik produksi
f. Karl Bucher
 Pertumbuhan ekonomi suatu akan melalui tahap – tahap rumah tertutup, rumah tangga kota,
rumah tangga, rumah tangga dunia

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 146


2. Nilai Agregat Output meningkat karena :
a. Kenaikan harga output
b. Kenaikan produktivitas
c. Pertambahan jumlah penduduk
3. Sustainable Development (pembangunan berkelanjutan)pembangunan ekonomi yang berwawasan
lingkungan (kehidupan)
4. Klasifikasi Negara – Negara Dunia :
a. Negara maju dan berkembang (Least Developmenet Countries/LDCs)
 Ciri-ciri Negara Berkembang:
1. Low Level Living
2. Low Level Productivity
3. Tingginya pertambahan penduduk
4. Tingginya rasio ketergantungan
5. Tingginya tinggkat pengangguran
6. bergerak dalam sektor primer (agraris)
7. Informasi pasar tidak sempurna
8. rentan terhadap kondisi eksternal
b. Negara Utara dan Selatan
 Negara Utara Negara Maju
 Negara Selatan Negara Berkembang
c. Dunia Pertama, Kedua, dan Ketiga
 Negara PertamaPaham Liberal
 Negara KeduaPaham Sosialis/komunis
 Negara KetigaNegara Non Blok

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 147


Distribusi Pendapatan Nasional  menghitung ketimpangan pendapatan nasional
Indikator / cara mengukur pemerataan pendapatan (Distribusi Pendapatan) :
Kurva Lorentz
Y=pendapatan B

Kurva lorentz

A  penduduk

3. jika kurva lorentz = diagaonal AB Pendapatan merata sempurnatidak terjadi


ketimpangan pendapatan nasional
4. jika kurva lorentz menjauhi diagaonal AB Pendapatan tidak merata terjadi ketimpangan
pendapatan nasional

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 148


Indeks Gini/Koefisien Gini/Nisbah Gini
1. Indeks Gini adalah luas juring yang dibatasi oleh kurva lorentz dan diagonal AB
2. Nilai Nisbah Gini yaitu (0-1)
3. Kriteria penilaian pemerataan pendapatan melalui Nisbah Gini
0 – 0,4 : ketimpangan ringan pendaptan nasional mendekati merata
0,4 – 0,5 : ketimpangan sedangketidakmerataan pendapatan nasional sedang
> 0,5 : ketimpangan berat pendapatan nasional tidak mendekati merata

A  penduduk

Luas Juring AB = L ¼ lingkaran – L segitiga

Indikator Bank Dunia  apabila 40% penduduk termiskin di dunia dengan pengeluaran :
<12% : ketimpangan berat pendapatan nasional tidak mendekati merata
12%-17% : ketimpangan sedangketidakmerataan pendapatan nasional sedang
>17% : ketimpangan ringanpendaptan nasional mendekati merata

Cara untuk menanggulangi ketidakmerataan pendapatan nasional


 Perbaikan distribusi pendapatan fungsional
 Menetapkan pajak kekayaan dan pajak progresif

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 149


Pendapatan Per Kapita
Kesimpulannya:
GNP rill c. Jika GDP riil atau GNP rill > jumlah
Pendapatan Per Kapita = penduduk pendapatan per kapita
Populasi Penduduk meningkat
d. Jika GDP riil atau GNP rill < jumlah
GDP rill penduduk pendapatan per kapita
Pendapatan Per Kapita = menurun
Populasi Penduduk

Manfaat Perhitungan Pendapatan Per Kapita :


 mengertahui tingkat kemakmuran suatu negara
 mengetahui hasil rangkaian kegiatan ekonomisuatu negara selam satu tahun
 sebagai sumber informasi
 dasar pertimbangan dalam membuat kebijakan
 pengukur tingkat inflasi

Manfaat Pendapatan Nasional


a. Mengetahui struktur perekonomian suatu negara
b. Membandingkan perekonomian dari tahun ke tahun
c. Membandingkan perekonomian antar negara / daerah
d. Pedoman pengambilan kebijakan nasional
e. Mengetahui kemakmuran suatu masyarakat

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 150


KOPERASI
1. Landasan Koperasi :
a. IdiilPancasila
b. Struktural UUD 1945
c. Mental Solidaritas dan individualitas
d. Operasional pasal 33(1) UUD 1945
2. Dasar Hukum  UU No.25 Tahun 1992
3. Prinsip Koperasi :
Prinsip Kedalam Prinsip Keluar
a. Keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela a. Pendidikan
b. SHU berdasarkan jasa anggota b. Kerja sama dengan koperasi lain
c. Kemandirian
4. Fungsi Koperasi :
a. Membangun dan mengembangkan potensi
b. Memperkokoh perekonomian rakyat
c. Memujudkan dan mengembangkan perekonomian rakyat
5. Perbedaan Koperasi dengan Badan Usaha :
Keterangan Koperasi Badan Usaha
Tujuan SHU Laba
Keanggotaan Terbuka dan sukarela Kriteria pemilik modal
Pemegang Rapat Anggota Tahunan RUPS
Hak Suara 1 anggota 1suara 1saham 1 suara
Modal Sendiri dan pinjaman Penyerahan saham
Pembagian Keuntungan Perbandingan Perbandingan modal
Manajemen Terbuka dan demokratis Rahasia pada saat-saat tertentu
Kekuasaan tertinggi Rapat Anggota Tahunan (RAT) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

6. Sejarah Koperasi Dunia


INGGRIS PERANCIS JERMAN
Pelopor a. Robert Owen, a. Charles Fowier, a. F.W RaiffesenSosialis
b. Charles Honary, b. Louis Blanc (pedesaan)
c. William King b. DeltchLiberal (kota)
(Bpk. Koperasi Dunia) c. F.H Schuld

Jenis Konsumsi Produksi Simpan Pinjam


Koperasi
Tujuan memperbaiki nasib kaum buruh membela golongan membantu pedagang dan petani dari
ekonomi lemah lintah darat
7. Kronologis Sejarah Koperasi Indonesia
a. 1986 R.Arya Atmaja mendirikan Bank Pembangunan dan Pertolongan
b. 1908 Budi Utomo memperbaiki perekonomian nasional
c. 1927 mendirikan perkumpulan koperasi bumi putera
d. 12 Juli 1947 (Kongres Koperasi I)hari koperasi Indonesia
e. 12 Juli 1953  Muhammad Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 151


8. Modal Koperasi
a. Modal Sendiri
(1) simpanan pokok tidak dapat diambil selama masih menjadi anggota
(2) simpanan wajib pertama kali disetor saat menjadi anggota
(3) dana cadangan
(4) hibah
b. modal pinjaman
(1) anggota/simpanan sukarela
(2) koperasi lainnya
(3) bank
(4) penerbitan obligasi = surat utang
(5) sumber lain yang sah
9. Jenis Koperasi
a. Berdasarkan tingkatannya
(1) Koperasi Primer
(2) Koperasi Skunder
 Koperasi Pusat3 koperasi primer Kabupaten
 Koperasi Gabungan 3 koperasi induk Provinsi
 Koperasi Induk 3 Koperasi Gabungan Ibu Kota Negara
b. Berdasarkan usahanya konsumsi, produksi, dan kredit
c. Berdasarkan lapangan usahanyapertanian, peternakan, angkutan, industri
d. Berdasarkan lapangan kerjanyamultipurpose dan single purpose
e. Berdasarkan fungsiKoperasi Pegawai negeri dan pensiunan

Masterpiece2 fb:rizqaramadhani@yahoo.com 152


10. Perhitungan SHU KOPERASI

Jasa Modal Tuan A = SHU total x %Jasa Modal(Simpanan) x (Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Tuan A)
(Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Seluruh Anggota)

Pembelian Tuan A
Jasa Anggota(Pembelian)Tuan A= SHU total x %Jasa Anggota(pembelian) x
Jumlah Penjualan Koperasi (Pembelian Seluruh Angggota)

Pinjaman Tuan A
Jasa Anggota(Pinjaman)Tuan A= SHU total x %Jasa Anggota(pinjaman) x
Jumlah Piutang Koperasi (Pinjaman Seluruh Angggota)

SHU Tuan A = Jasa Modal(Simpanan) Tuan A + Jasa Anggota (Pembelian) Tuan A + Jasa Anggota (Pinjaman) Tuan A

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com
Contoh Soal : UN(P1/2006)
Koperasi Subur Makmur pada akhir 2013 memiliki SHU sebesar Rp 50.000.000. Menurut anggaran
dialokasikan untuk jasa anggota 35% dan jasa modal 35%. Total Modal Koperasi sebesar
Rp 100.000.000. Total pinjaman sebesar Rp 25.000.000. Bapak Arman Maniz sebagai anggota
memiliki simpanan wajib dan pokok sebesar Rp 350.000. Utang yang telah lunas 450.000. Sehingga
bagian SHU bapak Arman sebesar ......................

JAWAB:
 Jasa Modal(Simpanan)=SHU total x %Jasa Modal x (Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Pak Arman)
(Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Seluruh
Anggota)

Jasa Modal(Simpanan) = Rp 50.000.000 x 35% x Rp 350.000 = Rp 61.250

Rp 100.000.000

 Jasa Pembelian = 0

 Jasa Pinjaman = SHU total x %Jasa Pinjaman x Utang Pak Arman


Piutang seluruh anggota

Jasa Pinjaman = Rp 50.000.000 x 35% x Rp 450.000 = Rp 315.000

Rp 25.000.000

SHU Pak Arman Maniz = Jasa Modal(Simpanan) + Jasa Pembelian + Jasa Pinjaman
= Rp 61.250 + Rp 0 + Rp 315.000 = Rp 376.250

Contoh Soal : (SMA-2000-47)


Anggaran Dasar koperasi Maju tentang pembagian SHU sebagai berikut:
(1) Jasa simpanan(modal) : 13%
(2) Jasa anggota : 35%
(3) Jasa pengurus : 10%
(4) Jasa Karyawan : 5%
(5) Jasa Sosial : 20%
(6) Dana Cadangan : 15%
Bila tahun 2005 SHU Sebesar Rp 8.000.000 maka besarnya bagian SHU untuk anggota ialah …

JAWAB:
 Jasa Anggota : 35% x Rp 8.000.000 = Rp 2.000.000

Contoh Soal : UN(SMA-2006-34)


Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 154
KUD Sari Bumi memiliki SHU berjalan sebesar Rp 30.000.000. Jumlah simpanan pokok dan wajib
anggota Rp 80.000.000. Omzet penjualan setahun Rp 200.000.000. SHU diantaranya dialokasikan
20% untuk jasa simpanan(modal) dan 25% untuk jasa pembelian. Simpanan pokok Pak Handi
sebensar Rp 100.000.000 dan simpanan wajib sebesar Rp 300.000.000. Selama 1 tahun Pak Handi
berbelanja di KUD tersebut senilai Rp 500.000. Bagian SHU yang diterima oleh Pak Handi sebesar
...................

JAWAB:
 Jasa Modal(Simpanan)=SHU total x %Jasa Modal x (Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Pak Handi)
(Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Seluruh
Anggota)

Jasa Modal(Simpanan) = Rp 30.000.000 x 20% x (Rp 100.000 + Rp 300.000) = Rp 30.000

Rp 80.000.000

 Jasa Pembelian = SHU total x %Jasa Pembelian x Pembelian Pak Handi

Omzet Penjualan

Jasa Pembelian = Rp 30.000.000 x 25% x Rp 500.000 = Rp 18.750

Rp 200.000.000

 Jasa Pinjaman = Rp 0

SHU Pak Handi=Jasa Modal(Simpanan) + Jasa Pembelian + Jasa Pinjaman


= Rp 30.000 + Rp 18.750+ Rp 0 = Rp 48.750

Contoh Soal : (SMA-2002-47)


Pada akhir periode sebuah koperasi memiliki data sebagai berikut :
Pendapatan dari anggota : Rp 1.500.000
Pendapatan dari bukan anggota : Rp 500.000
Beban total : Rp 600.000
Berdasarkan Rapat Anggota Tahunan (RAT), SHU dibagi sebagai berikut :
Dana Cadangan : 40%
Jasa Simpanan : 20%
Jasa Anggota : 25%
Jasa Lain-lain : 15%
Jika beban dialokasikan pada beban anggota sebesar 70% dan beban bukan anggota sebesar 30%,
maka besarnya jasa anggota ialah ............................

JAWAB:
SHU =laba
SHU =Pendapatan anggota – Beban anggota
SHU =Rp 1.500.000 – (70%x Rp 600.000)= Rp 1.500.000 – Rp 420.000 = Rp 1.080.000
Jasa Anggota = 25% x Rp 1.080.000 = Rp 270.000
Contoh Soal : UN(P3/2003)
Sebagian data koperasi Abadi Yogyakarta tahun 2001 sebagai berikut :
Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 155
(1) Jasa simpanan(modal) : Rp 600.000
Besarnya SHU yang diterima oleh
(2) Jasa penjualan(pembelian) : Rp 750.000
(3) Simpanan pokok : Rp 500.000 Nindya ialah …………….
(4) Simpanan wajib : Rp 2.000.000
(5) Jumlah penjualan : Rp 3.000.000
(6) Simpanan Nindya : Rp 150.000
(7) Penjualan (Pembelian)Nindya : Rp 225.000

JAWAB:
 Jasa Modal(Simpanan)= Jasa Modal x (Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Nindya)
(Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Seluruh Anggota)

Jasa Modal(Simpanan)= Rp 600.000 x Rp 150.000 = Rp 36.000


(Rp 2.000.000 + Rp 500.000)

 Jasa Pembelian = Jasa Pembelian x Pembelian Nindya

Omzet Penjualan

Jasa Pembelian = Rp 750.000 x Rp 225.000 = Rp 56.250


Rp 3.000.000

 Jasa Pinjaman = Rp 0
SHU Nindya=Jasa Modal(Simpanan) + Jasa Pembelian + Jasa Pinjaman
= Rp 36.000 + Rp 56.250 + Rp 0 = Rp 92.250

Contoh Soal : EBTANAS (P3/2001)


Diketahui SHU Koperasi Jaya tahun 2000 sebesar Rp 6.400.000 dan modal simpanan Rp
16.000.000.
Dari SHU tersebut ternyata 20% untuk anggota, dan 25% untuk jasa modal. Apabila Tuan Brama
Ganteng memiliki simpanan sebesar Rp 800.000, maka SHU yang diterima ialah…………….

JAWAB:
 Jasa Modal(Simpanan)=SHU total x %Jasa Modal x (Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Pak Brama)
(Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Seluruh
Anggota)

Jasa Modal(Simpanan) = Rp 6.400.000 x 20% x Rp 800.000 = Rp 64.000

Rp 16.000.000
 Jasa Pembelian = 0
 Jasa Pinjaman = Rp 0

SHU Pak Brama Ganteng = Jasa Modal(Simpanan) + Jasa Pembelian + Jasa Pinjaman
= Rp 64.000 + Rp 0 + Rp 0=Rp 64.000

Contoh Soal : UN(P12/2006)


Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 156
Pada akhir tahun 2005 Koperasi Serba Usaha memperoleh SHU sebesar Rp 40.000.000 dari omzet
penjualan Rp 240.000.000 selama 1 tahun, modal koperasi sebesar Rp 30.000.000 dan untuk jasa
anggaran sebesar 20%. Jasa modal 30%. Jika Bapak Mufty memiliki simpanan Rp 750.000 dan
belanja setahun selama Rp 3.000.000, maka SHU yang diterima oleh Bapak Mufty Setia Hati
sebesar……….

JAWAB:
 Jasa Modal(Simpanan)=SHU total x %Jasa Modal x (Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Pak Mufty)
(Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Seluruh
Anggota)

Jasa Modal(Simpanan) = Rp 40.000.000 x 30% x Rp 750.000 = Rp 300.000

Rp 30.000.000

 Jasa Pembelian = SHU total x %Jasa Pembelian x Pembelian Pak Mufty

Omzet Penjualan

Jasa Pembelian = Rp 40.000.000 x 20% x Rp 3.000.000 = Rp 100.000

Rp 240.000.000

 Jasa Pinjaman = Rp 0
SHU Pak Mufty Setia Hati = Jasa Modal(Simpanan) + Jasa Pembelian + Jasa Pinjaman
= Rp 300.000 + Rp 100.000 + Rp 0=Rp 400.000

Contoh Soal : UNAS (SMA-2003-44)


Simpanan Pokok : Rp 1.350.000 Besarnya dana koperasi ialah …………..
Simpanan Wajib : Rp 19.500.000
Simpanan Sukarela : Rp 3.125.000
Dana Karyawan : Rp 300.000
Dana Cadangan : Rp 2.250.000

JAWAB:
Modal Koperasi = Simpanan Pokok + Simpanan Wajib + Dana Cadangan
Modal Koperasi = Rp 1.350.000 + Rp 19.500.000 + Rp 2.250.000 = Rp 23.100.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 157


Contoh Soal : UNAS (SMA-2003-45)
Sebuah koperasi “Mukti” mempunyai akun yang terdiri dari simpanan pokok Rp 10.000.000,
simpanan wajib Rp 40.000.000 dan simpanan sukarela Rp 12.000.000, pada akhir tahun koperasi
memperoleh SHU Rp 30.000.000 dimana 50%-nya berasal dari anggota. Berdasarkan AD/ART
SHU dibagai antara lain untuk jasa modal 25% dan jasa anggota 25%. Jika Tuan Ahmad memiliki
simpanan Rp 1.000.000 sedangkan ia berbelanja selama setahun Rp 600.000 dan total penjualan
koperasi sebesar Rp 25.000.000, bagian SHU tuan Ahmad ialah ……………

JAWAB:
 Jasa Modal(Simpanan)=SHU total x %Jasa Modal x (Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Pak Ahmad)
(Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Seluruh
Anggota)

Jasa Modal(Simpanan) = Rp 30.000.000 x 25% x Rp 1.000.000 = Rp 150.000

(Rp 10.000.000 + Rp 40.000.000)

 Jasa Pembelian = SHU total x %Jasa Pembelian x Pembelian Pak Ahmad

Omzet Penjualan

Jasa Pembelian = Rp 30.000.000 x 25% x Rp 600.000 = Rp 180.000

Rp 25.000.000

 Jasa Pinjaman = Rp 0

SHU Pak Ahmad= Jasa Modal(Simpanan) + Jasa Pembelian + Jasa Pinjaman


= Rp 150.000 + Rp 180.000 + Rp 0=Rp 330.000

Contoh Soal : UNAS (SMA-2003-45)


Pada tanggal 5 Januari 2000 didirikan koperasi pegawai dengan anggota 50 orang. Pada hari itu
masing-masing anggota membayar simpanan pokok sebesar Rp 25.000, maka penulisan jurnal
umumnya ialah

JAWAB:
Total Simpanan Pokok=50 x Rp 25.000=Rp 1.250.000
Jurnal Umum
Akun Debet Kredit
Kas Rp 1.250.000
Simpanan Pokok Rp 1.250.000
Jumlah Rp 1.250.000 Rp 1.250.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 158


Contoh Soal : UAN (SMA-2004-41)
Sebagian data Koperasi Sejahtera tahun 2002 sebagai berikut :
(1) Simpanan Pokok : Rp 5.000.000
(2) Simpanan Wajib : Rp 1.000.000
(3) Jumlah penjualan : Rp 10.000.000
(4) Jasa Simpanan(modal) : Rp 500.000
(5) Jasa Penjualan : Rp 400.000

Pak Dhani Ingiin Dimanja memiliki simpanan pokok Rp 250.000, simpanan wajib Rp 50.000 dan
penjualan pada koperasi Rp 750.000, maka besarnya SHU yang diterima adalah…………

JAWAB:

 Jasa Modal(Simpanan)= Jasa Modal x (Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Dhani)


(Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Seluruh Anggota)

Jasa Modal(Simpanan)= Rp 500.000 x (Rp 250.000 + Rp 50.000) = Rp 25.000


(Rp 5.000.000 + Rp 1.000.000)

 Jasa Pembelian = Jasa Pembelian x Pembelian Dhani

Omzet Penjualan

Jasa Pembelian = Rp 400.000 x Rp 750.000 = Rp 30.000


Rp 10.000.000

 Jasa Pinjaman = Rp 0

SHU Dhani Ingin Dimanja = Jasa Modal(Simpanan) + Jasa Pembelian + Jasa Pinjaman
= Rp 25.000 + Rp 30.000 + Rp 0 = Rp 55.000

Contoh Soal : UNAS (SMA-2003-43)


Pada tanggal 4 Desember 2000 diterima dari anggota Rp 125.000, terdiri dari simpanan pokok
Rp 50.000, simpanan wajib Rp 25.000, dan sisanya simpanan sukarela. Maka jurnal yang dibuat
ialah

JAWAB:
Jurnal Umum
Akun Debet Kredit
Kas Rp 125.000
Simpanan Pokok Rp 50.000
Simpanan Wajib Rp 25.000
Simpanan Sukarela Rp 50.000
Jumlah Rp 125.000 Rp 125.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 159


Contoh Soal : UNAS (P3/2003)
Sebagian saldo akun “Koperasi Sejahtera” pada akhir periode sebagai berikut:
(1) Kas : Rp 1.000.000
(2) Perlengkapan : Rp 300.000 Besarnya Utang Koperasi
(3) Piutang Anggota : Rp 1.500.000 adalah ................
(4) Peralatan : Rp 700.000
(5) Akumulasi Penyusutan Peralatan : Rp 70.000
(6) Modal Donasi : Rp 400.000
(7) Simpanan Wajib : Rp 800.000
(8) Simpanan Pokok : Rp 1.000.000

JAWAB:
PT Koperasi Sejahtera
Neraca
Aktiva Debet Pasiva Kredit
Kas Rp 1.000.000 Utang xxxxxxxxxxx
Perlengkapan Rp 300.000 Simpanan Pokok Rp 1.000.000
Piutang Anggota Rp 1.500.000 Simpanan Wajib Rp 800.000
Peralatan Rp 700.000 Modal Donasi Rp 400.000
(akumulasi Penyusutan Peralatan) (Rp 70.000)
Rp 630.000
Total Aktiva Rp 3.430.000 Total Pasiva Rp 3.430.000

Utang = Total Aktiva– Simpanan Pokok-Simpanan Wajib-Modal Donasi


Utang = Total Pasiva – Simpanan Pokok-Simpanan Wajib-Modal Donasi
Utang = Rp 3.430.000 - Rp 1.000.000 - Rp 800.000 Rp 400.000 = Rp 1.230.000

Contoh Soal : UAN (SMA-2005-25)


Seorang Anggota Koperasi “Harto Makmur” keluar dari keanggotaan pada tanggal 17 Januari 2005.
Kepadanya dikembalikan simpanan pokok sebesar Rp 500.000, simpanan wajib Rp 1.500.000,
simpanan sukarela Rp 700.000, maka pencatatan jurnal yang benar ialah ……………

JAWAB:
Jurnal Umum
Akun Debet Kredit
Simpanan Pokok Rp 500.000
Simpanan Wajib Rp 1.500.000
Simpanan Sukarela Rp 700.000
Kas Rp 2.700.000
Jumlah Rp 2.700.000 Rp 2.700.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 160


Contoh Soal :
Diketahui
(1) Simpanan Pokok : Rp 5.700.000
(2) Simpanan Sukarela : Rp 16.250.000 Berdasarakan data tersebut maka besar modal
(3) Simpanan Wajib : Rp 49.000.000 koperasi ialah ..............
(4) Dana pendidikan : Rp 600.000
(5) Cadangan : Rp 4.500.000

JAWAB:
Modal Sendiri = Simpanan Pokok + Simpanan Wajib + Cadangan
Modal Sendiri = Rp 5.700.000 + Rp 49.000.000 + Rp 4.500.000 = Rp 59.200.000

Contoh Soal :
Dalam catatan akhir koperasi terdapat data sebagai berikut :
(1) Sisa Hasil Usaha : Rp 10.000.000
(2) Jasa Modal : 20% Jika modal koperasi Rp 25.000.000,Total
(3) Jasa Anggota : 25% Piutang sebesar Rp 50.000.000, dan
(4) Jasa Pembelian : 25% Omzet Penjualan Rp 100.000.000 maka
(5) Cadangan : 10% presentase jasa modal dan jasa anggota
(6) Dana Pengurus : 15% ialah ............................
(7) Dana Pendidikan : 5%

JAWAB:
% Jasa Modal = %Jasa Modal x SHU = 20% x Rp 10.000.000 = 8%
Jumlah Modal Rp 25.000.000

% Jasa Anggota(Pinjaman)= %Jasa Anggota x SHU = 25% x Rp 10.000.000 = 5%


Jumlah Piutang Rp 50.000.000

% Jasa Pembelian = %Jasa Pembelian x SHU = 25% x Rp 10.000.000 = 2,5%


Omzet Penjualan Rp 100.000.000

Contoh Soal :
Fadly Chakepzt seorang anggota koperasi memiliki simpanan pokok Rp 25.000, simpanan wajib Rp
725.000, simpanan sukarela Rp 800.000, serta pinjaman Rp 1.000.000, pada tanggal 10 Mei 2005
Fadly mengajukan permohonan keluar dan disetujui oleh koperasi, Dari data di atas jumlah uang
yang diterima Fadly sebesar...........

JAWAB:
Modal yang diterima Fadly Chakepzt = Modal yang disetorkan ke Koperasi
Modal yang diterima Fadly Chakepzt = Simpanan Pokok + Simpanan Wajib + Cadangan
Modal yang diterima Fadly Chakepzt = Rp 25.000 + Rp 725.000 + Rp 800.000 = Rp 1550000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 161


Contoh Soal : (SMA-2005-27)
Koperasi Dana Utama pada akhir periode akuntansi memperoleh SHU sebesar Rp 30.000.000
dengan pembagian SHU sebagai berikut :
(1) Jasa Modal : 20% Jumlah simpanan pokok anggota Rp 5.000.000 ;
(2) Jasa Penjualan : 20% jumlah smpanan wajib anggota Rp 2.500.000 ; dan
(3) Dana Cadangan : 15% simpanan sukarela Rp 8.000.000 ; Omzet penjualan
(4) Jasa Pengurus : 15% Rp 48.000.000. Jika Pak Bibi Imoetz memiliki
(5) Jasa Pengurus : 10% simpanan seluruhnya Rp 1.500.000, serta partisipasi
(6) Jasa Pegawai : 10% belanja selama 1 tahun sebesar Rp 2.000.000, maka
(7) Dana Sosial : 10% besar SHU Pak Heru ialah ………………….
Total alokasi 100%

JAWAB:
 Jasa Modal(Simpanan)=SHU total x %Jasa Modal x (Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Pak Heru)
(Simpanan Pokok+Simpanan Wajib Seluruh
Anggota)

Jasa Modal(Simpanan) = Rp 30.000.000 x 20% x Rp 1.500.000 = Rp 1.200.000

(Rp 2.500.000 + Rp 5.000.000)

 Jasa Pembelian = SHU total x %Jasa Pembelian x Pembelian Pak Heru

Omzet Penjualan

Jasa Pembelian = Rp 30.000.000 x 20% x Rp 2.000.000 = Rp 250.000

Rp 48.000.000
 Jasa Pinjaman = Rp 0

SHU Pak Bibi Imoetz = Jasa Modal(Simpanan) + Jasa Pembelian + Jasa Pinjaman
= Rp 1.200.000 + Rp 250.000 + Rp 0=Rp 1.450.000

Contoh Soal :
Sebagian data yang diperoleh dari koperasi “Desa Tercinta” tahun 201
(1) Pendapatan Jasa : Rp 4.000.000
(2) Pendapatan Jasa bukan anggota : Rp 2.000.000 Besarnya SHU koperasi “Desa Tercinta”
(3) Beban Gaji : Rp 2.700.000 2011 ialah …………………
(4) Beban Listrik : Rp 300.000
(5) Beban Telepon : Rp 400.000
(6) Pendapatan Lain-lain : Rp 500.000
(7) Beban Lain-lain : Rp 100.000

JAWAB:
SHU=laba
SHU=Pendapatan Jasa + Pendapatan Jasa bukan anggota + Pendapatan Lain-lain – (Beban Gaji+Beban
Listrik+Beban Telepon+Beban Lain-lain)
SHU= Rp 4.000.000+Rp 2.000.000 Rp 500.000– (Rp 2.700.000 + Rp 300.000 + Rp 400.000 + Rp 100.000)
SHU= Rp 3.000.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 162


Badan-Badan Usaha
a. Karakteristik :
Badan Usaha Perusahaan
1. mencari laba 1. menghasilkan barang/jasa
2. bersifat abstrak 2. bersifat konkret
3. Formal/berbadan hukum 3. akta notaris
b. Gabungan Usaha
1. TRUSTPeleburan perusahaan menjadi satu
a. Trust Vertikal intergrasi verstikalpeleburan badan usa mulai dari industri hulu hingga ke
hilir
b. Trust Horizontal Bank Mandri yang terbentuk dari gabungan 3 bankBBD, BPD, EXIM
2. KARTELbertujuan mengurangi persaingan tidak sehat
3. HOLDING COMPANY
4. SINDIKATkerja sama singkat
c. Kerja Sama Luar Negeri
1. G to G Government to Government  kerja sama pemerintah dengan pemerintah
2. Joint Venturekerja sama pemerintah dalam negeri dengan swasta asing, dan masih bernama
pemerintah
3. Joint Interpise kerja sama swasta dalam negeri dengan swasta asing, dan masih bernama baru
4. Joint Operation kerja sama pemerintah dalam negeri dengan swasta asing namun dalam hal
pengelolahannya saja
5. Production Sharingperjanjian laba antara pemerintah dengan swasta asing di Indonesia dan
pengaturannya leh swasta asing
d. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
1. Ciri-Ciri BUMN
a. Modalnya sebagian milik Negara yang berbentuk saham
b. Status berbadan hukum
c. Dipimpin oleh direksi
2. Tujuan BUMN:
d. meningkatan perekonomian nasional
e. mengejar keuntungan
f. menyelenggarakan manfaat umum berupa penyediaan barang dan jasa
g. menjadi perintis negara – negara kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh swasta
dan nasional
h. turun aktif memberikan bimbigan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah
3. Peranan BUMNpelaksana pelayanan publik

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 163


e. Bentuk-bentuk BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)
No Bentuk BUMS Ciri-Ciri
1. manajemen fleksibel (sederhana)
Perusahaan 2. modal sendiri
1
Perseorangan 3. keterbatasan sumber modal,invesatsi, manajerial
4. tanggung jawab tak terbatas
1. Modal atas nama bersama
2. pemilik firma adalah persekutuan orang – orang yang menyerahkan modalnya
3. keuntungan dibagi berdasarkan bersanya modal :
Modal Tuan A
Keuntungan Tuan A = x Laba
2 Firma (Fa)
Jumlah seluruh modal

Modal Terkecil
Keuntungan Keahlian = x Laba
Jumlah seluruh modal
1. Terdiri atau 2 sekutu
a. Sekutu Pasif  penyetor modal (pasif kerja, aktif modal)
 Penanam modal
Comanditer  Mengelolah perusahaan
3 Venoscap (CV)  Tangggung jawab terbatas
b. Sekutu Aktif (VENOTER)  pengelolah (aktif kerja, pasif modal)
 Penanam modal
 Mengelolah perusahaan
 Tangggung jawab tak terbatas
1. modalnya terdiri dari saham
2. Keuntungan saham (capital gain) yang diberikan kepada investor Deviden
3. Keuntungan saham (capital gain) yang diberikan kepada investor Tantiem
4. pemegang saham memberikan wewenang kepada direksi untuk menjalankan
usaha
5. komisaris memiliki tugas utama untuk mengawasi kegiatan direksi
6. kekuasaan tertinggi PT terletak dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) …………………..Rapat Anggota Tahunan (Koperasi)
Perseroan
4 Direksi ………………… Pengurus Koperasi
Terbatas (PT)
Komisaris……………… Pengawas Koperasi
7. Jenis-jenis PT
a. PT Tertutupsahamnya hanya dimiliki orang-orang tertentu saja
b. PT Terbukasahamnya dijual kepada umum (Go Publik)
c. PT Kosonghanya tinggal nama dan aktanya saja, namun tidak ada
kegiatan bisnisnya
8. Urutan pelunasan utang ketika PT mengalami kebangkrutan :
Krediturpemegang saham preferen pemegang saham biasa
5 Yayasan Organisasi Nirlaba
6 Koperasi

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 164


MANAJEMEN
1. Pengertian Manajemen
a. GR TERRY Pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain
b. HAROLD KONT feat. GERRY O. DONNELLpenyelesaian pekerjaan melalui kegiatan orang
lain
c. JOHN M. PRIFFNERpengarahan orang untuk mencapai tujuan
2. Manajemen diperlukan dalam organisasi karena untuk melibatkan proses perencanaan hingga
pengawasan suatu kegiatan demi mencapai tujuan yang diharapkan
3. Fungsi Manajemen
a. GR TERRY d. JAMES A. STONNER
 PlanningPerencanaan  Planning
 OrganizingPengorganisasian  Organizing
 ActuatingPelaksanaan  Leading
 ControllingPengawasan  Controlling
b. HENRY FAYOLBpk. Manajemen Dunia e. LUTHER GULLICK
 Planning  Planning
 Organizing  Organizing
 Comanditingperintah  Staffing
 CoordinatingPenyatuan  Directingpengarahan
 Controlling  Reportingpelaporan
c. HAROLD KONT  Budgetinganggaran
 Planning  Controlling
 Organizing f. SP SIAGIANT
 Staffing  Planning
 Leading  Organizing
 Controlling  Motivating
 Evaluating
 Controlling

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 165


4. Penjelasan Fungsi – fungsi manajemen :
a. PLANNING  PERENCANAAN
memuat apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi serta langkah – langkah apa yang akan atau
perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk menjaga segala sesuatu
secara efektif dan efisien
b. ORGANIZING  PENGORGANISASIAN
 memuat apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi serta langkah – langkah apa yang akan
atau perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk menjaga segala
sesuatu secara efektif dan efisien
 penetapan tugas pokok proses pengorganisasian dipusatkan pada tugas – tugas yang harus
dilakukan dalam sistem manajemen
 pembagian tugas pokok ke dalam subtugas – subtugas
 Jenis Organisasi
i. organisasi lini
1. line organization
2. merupakan organisasi yang paling sederhana
3. pencipta HENRY FAYOL
4. untuk orgtanisasi kecil
5. kebaikan
a. kesatuan komando berjalan sepenuhnya karena pemimpin berada
dalam satu tangan
b. garis komando berjalan tegas
c. proses pengambilan keputusan cepat
d. karyawan memiliki kecakakapn yang tinggi serta yang rendah segera
diketahui
e. solidaritas tinggi
6. kelemahan
a. seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja
b. kecenderungan pemimpin bertindak otokrasi
c. kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas
ii. organisasi lini dan staff
1. line and staff organization
2. penganutnya adalah organisasi besar
3. tugas beranekaragam
4. jumlah karyawan banyak
5. staff adalah orang yang ahli dalam bidang tertentu yang tugasnya memberi
nasihat dan saran dalam bidang kepada di dalam organisasi
6. kebaikan
a. dapat digunakan pada organisasi besar / kecil serta apaun tujuan
perusahaan
b. adanya pembagian tugas antar pimpinan dan pelaksana sebagai akibat
adanya staff ahli
c. adanya bakat yang berbeda dimiliki oleh setiap karyawan dapat
dikembangkan menjadi satu spesialisasi
d. the right man on the right place
e. pengambilan keputusan yang cepat walaupun banyak orang yang
bnerkonsultasi
f. koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci
g. semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuiakan
dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 166


7. kelemahan
a. solidaritas menjadi berkurang karena karyawan menjadi tidak saling
mengenal
b. perintah menjadi kabur dengan nasihat dan staff karena atasan dengan
staf dapat terjadi adanya perintah sendiri – sendiri padahal wewenang
berbeda
c. kesatuan komando berkurang
d. koodinasi kurang baik pada tingkat staff dapat mengakibatkan adanya
hambatan pelakasanaan tugas
iii. organisasi fungsional
1. disusun berdasarkan fungsi yang harus dilakasanakan
2. digunakan pada perusahaan yang pembagian tugasnya dilakukan dengan jelas
3. kebaikan
a. bidang tugas menjadi lebih jelas
b. spesialisasi karyawan lebih efektif menjadi dijalankan
c. solidaritas kerja dan semangat kerja tinggi
d. koordinasi berjalan lancar dan tertib
4. kelemahan
a. karyawan terlalu memperhatikan didang spesialisasi sendiri saja
sehingga pengalihan kerja menjadi sulit dilakasanakan
b. koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan
c. menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dan bagian yang
sama sehingga timbul konflik

c. CONTROLLING  PENGAWASAN = PENGENDALIAN


 proses memantau kegiatan – kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut
diseleksaikan sebagaimana telah direncanakan dan proses mengoreksi setipa penyimpangan
yang berarti
 para manager sesungguhnya tidak mungkin mngetahui apakah unit mereka bekerja
semestinya sampai mereka mengevaluasi kegiatan – kegiatan yang mana telah dikerjakan
dan dibandingkan kinerja yang sebenarnya dengan standar yang dikendaki
 Sebuah sistem pengawasan yang efektif menjamin kegiatan – kegiatan diselesaikan dengan
cara yang membawa pada tercapainya tujuan – tujuan organisasi itu
d. COORDINATING
 proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan – kegiatan pada satuan – satuan yang terpisah
 oragnisasi untuk mencapai tujuan secara efisien karena tanpa adanya koordinasi maka pelaku
akan kehilangan pegangan atas mereka dalam organisasi , mereka akan mulai mengejar
kpentingan sendiri yang sering merugikan pencapaian tujuan oragnisasi secara keseluruhan
e. DIRECTING
 memberi perintah / bimbingan / arahan
 instruksi dari atasan kepada bawahan untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan dalam
rangka merealisasi tujuan perusahaan
f. MOTIVASI
 proses pemberian motif / penggerak . dorongan bekerja kepada bawahan sehingga mereka
bekerja dengan ikhlas deni tercapainya tujuan organisasi secara efisien

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 167


5. Manajemen Skilloleh Robertz Katz
a. Technical Skill  Lower Management  lebih ke fisik
b. Human SkillHubungan sosial
c. Conceptual SkillKoordinanasi antar pekerjaan

TINGKATAN MANAJEMEN :
I
ITOP MANAGEMENT
Technical Skillbutuh 3
Human Skillbutuh 2
II Conceptualbutuh 2
Contoh: Presiden Direktur, Direktur, Wakil
III Diretur, Chief Excecutive Officier (CEO)

IIMIDLE MANAGEMENT
Technical Skillbutuh 1
Human Skillbutuh 3
Conceptualbutuh 1
Contoh: Manajer Pemasaran, Keuangan,
Akuntansi, HRD, Operasional,Kepala Seksi

IIILOWER MANAGEMENT
Technical Skillbutuh 2
Human Skillbutuh 2
Conceptualbutuh 1
Contoh: Mandor(penyelia), Supervisor,
Sinder

6. Tingkatan Manajemen
a. Lower Management  Manajemen Lini Pertama  First Line Manajemen
 orang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain
 mengarahkan karyawan non manajemen mereka tidak mengawasi manajer laindalam hal :
1. pengawas / penyedia produksi
2. pengawas penjualan
3. pengawas administrasi
4. foreinan / superviosr produksi dalam pabrik
5. Penyelia (Mandor)
b. Middle Management  Manajemen Menengah
 mengarahkan kegiatan manager dari tingkat yang lebih rendah dan kadang – kadang
karyawan operasional
 mengarahkan aktivitas yang mengimplementasikan kebijakan organisasi dan
menyeimbangkan permintaan dari manager mereka dengan kapasitas karyawan
 melaksanakan tugas dan kebijakan yang telah ditetapkam oleh manager puncak serta
mengarahkan dan mengkoordinasi aktivitas manager tingkat bawah
 Contohnya : Manajer Pemasaran, Keuangan, Akuntansi, HRD, Operasional/Produksi,Kepala
Seksi
c. Top Management  Manajemen Puncak
 Pihak bertanggung jawab untuk managemen keseluruhan dari sebuah organiasi
 Contohnya Presiden Direktur, Direktur, Wakil Diretur, Chief Excecutive Officier (CEO)

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 168


7. Bidang Management
a. Management Produksi/Operasional
 Membahas Perencanaan produk
1. Produk apa yang dibuat
2. Berapa banyak yang diproduksi
 Perencanaan kapasitas / luar produksi
 Perencanaan pola / skedul produksi
 Perencanaan letak pabrik
 Penentuan luas produksi
 Penentuan luas luas perusahaan
 Perencanaan layout peralatan produksi
 macam – macam proses produksi
 perencanaan bangaunan pabrik
 penentuan standar kerja (SOP, ISO, SNI)

b. Management SDM/HRD/Personalia  (Human Resources Development)


 Pengadaan Tenaga Kerja (rekruitment)
 Pengembangan Tenaga Kerja (pengembangan karir)
 Kompensasi (gaji, tunjangan, remunerasi, jaminan hidup)
 Integrasi
 Motivasi
 Komunikasi
 Kepemimpinan
 Pemeliharaan karyawan (maintence)
 Keselamatan Kerja
 Pemisahan (PHK, pensiun, )

c. Management KeuanganFinancing
 Menggambarkan proses arus masuk dan keluarnya dana (uang) pada suatu perusahaan
 Suatu usaha untuk :
1. Mendapatkan uang yang cukup dari sumber-sumber yang menguntungkan
2. Menggunakan uang tersebut secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
perusahaan,Tanpa mengalami gangguan likuiditas dan profitabilitas

d. Management Pemasaran (Marketing)


 Seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan menjaga dan menumbuhkan
pelanggan dengan menciptakan menyerahkan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang
unggul (lebih baik)
 Bauran Pemasaran Produk (Marketing Mix) :
(1) Product Produk (barang/jasa)
(2) PriceHarga
(3) PlaceCara Pendistribusian
(4) PromotionPromosi (pengenalan/launching)

e. Management Akuntansi
f. Management Informasi
g. Management SDA

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 169


8. Sarana / Alat manajemen 6M
a. Man
b. Money
c. Machine
d. Method
e. Market
f. Material

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 170


Keseimbangan IS-LM (materi Olimpiade)
1. Keseimbangan IS-LM  kondisi keseimbangan yang tercapai dari perpaduan keseimbangan pasar
barang dan jasa serta pasar uang
2. Pengembangan dari perpaduan Teori Klasik dan Keynes
3. Asumsi – asumsi Pokok Kurva IS-LM
a. Motif memegang Uang (Permintaan Uang) menurut JM Keynes  alat transaksi dan spekulasi

MD = M1 + MSP
MD : Permintaan Uang
M1 : Motif Transaksi
MSP : Motif Spekulasi

b. Pasar akan selalu dalam keadaan keseimbangan (equilibrium)  Permintaan = Penawaran


c. Berlakunya Hukum Walras bila perekonomian memiliki sejumlah n pasar maka sebanyak n-1
pasar terlah berada dalam keseimbangan
d. Perekonomian dalam kondisi tertutup  tidak ada transaksi perdagangan internasional
e. Mengabaikan dimensi perubahan waktu ke waktu  Model Komparatif statis

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 171


4. KURVA IS  Keseimbangan Pasar Barang dan Jasa
Keterangan :
AS = AD AS  Agregat Supply
Y = AE AD  Agregat Demand
Y Pendapatan Nasional = Output
C+S = C + I S Saving Tabungan
I Investasi
S = I
a. Untuk AE (Agregat Expenditure)  mengabaikan sektor pemerintah
b. Saving (S) dipengaruhi oleh tingkat pendapatan
c. Investasi (I) dipengaruhi oleh tingkat suku bunga (r)
d. Kurva IS  kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai tingkat suku bunga (r) dengan
pendapatan nasional yang menjamin (memungkinkan) pasar barang dan jasa berada dalam
keseimbangan  S=I
C,I,G
Y=C+S

AE2 = C + I (r2) + G
AE2

▲I AE1 = C + I (r1) + G
AE1

Y1 Y2

Excess Supply (Investasi > Saving)

r1

r2
Excess Demand (Investasi< Saving)
IS

Y1 Y2

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 172


e. Pergeseran Kurva IS
r Sifat Kurva IS :
Investasi Otonom meningkat a. Memiliki gradien/slope bernilai (-)
b. Jika suku bunga (r) naik  Y naik
c. Jika suku bunga (r) turun  Y turun

IS1
Investasi Otonom
menurun
IS2 IS0

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 173


5. Keseimbangan Pasar Uang (LM)
a. Terjadi  Permintaan Uang (Liquidity=L) = Penawaran Uang (Money=M) L=M
b. digambarkan oleh kurva LM
c. Kurva Penawaran Uang  M  Jumlah Uang beredar
 Bersifat eksogenus  ditentukan oleh pemerintah
 Berbentuk tegak lurus
 Paham Ekonomi Klasik berpendapatan meningkatnya jumlah penawaran uang akan memicu
inflasi
 JUMLAH UANG YANG BEREDAR (M)

1. Arti Sempit ( M1)


Kewajiban sisitem moneter kepada sektor swasta domestik.
M1 terdiri dari uang kartal dan uang Giral

2. Arti Luas (M2 )


M1 + Uang Quasi ( deposito dan tabungan )

3. Jika M semakin meningkat maka P naik karena semakin banyak orang memegang uang
semakin banyak barang yang ia beli meskipun penawaran di pasar tetap
d. Kurva Permintan Uang  L
 Kemiringan / gradien / slope negatif  ditentukan oleh pendapatan dan tingkat suku bunga

r(suku bunga%) r r

LM0 LM1 LM0


Kelebihan
Penawaran Uang
LM2
r3 E3

r2 E2

Kelebihan
Permintaan Uang
r1 E1

M Y Y

LM0  Keseimbangan awal


Jika LM0 bergerser ke LM1  Permintaan uang tetap, penawaran jumlah uang beredar ber(-)/kontraktif
 Pendapatan sama, permintaan uang ber(-)
Jika LM0 bergerser ke LM2  Permintaan uang tetap, penawaran jumlah uang beredar ber(+)/ekspansif
 Pendapatan sama, permintaan uang ber(+)

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 174


6. Keseimbangan IS-LM
Keterangan :
r  tingkat suku bunga (%)
Y Pendapatan Nasional = Output

LM (keseimbangan pasar uang modal)

B L C

K E M

A N D

IS (keseimbangan pasar barang dan jasa)

 Titik E  Keseimbangan ekonomi


 Titik B dan D  Keseimbangan Pasar Barang/Jasa (IS)
 Titik A dan C  Keseimbangan Pasar Uang Modal (LM)
Pasar Barang/Jasa (IS) Pasar Uang Modal (LM)
Kelebihan Permintaan Kelebihan Penawaran Kelebihan Permintaan Kelebihan Penawaran
(excess demand) (excess supply) (excess demand) (excess supply)
K - - K
- L - L
- M M -
- N N -
Titik
- - D -
- - - B
A - - -
- C - -

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 175


7. Perubahan Keseimbangan Perekonomian (Keseimbangan Umum)
a. Kurva LM Bergeser, kurva IS Tetap

r LM2  Jika LM0 bergeser ke LM2  Permintaan


LM0 uang ber(-)
r2  Pendapatan/Output (Y2) turun
 Suku bunga (r) naik
r0  Jika LM0 bergeser ke LM1  Permintaan
LM1 uang ber(+)
 Pendapatan/Output (Y1) naik
 Suku bunga (r) turun
r1
IS

Y2 Y Y1 Y

b. Kurva IS Bergeser, kurva LM Tetap


 Jika IS0 bergeser ke IS1
 Pendapatan/Output (Y1) naik
LM  Suku bunga (r) naik
 Memicu Inflasi
r2  Jika LM0 bergeser ke IS2
IS1  Pendapatan/Output (Y2) turun
r0  Suku bunga (r) turun
 Memicu Deflasi
r1

IS0

IS2

Y2 Y Y1 Y

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 176


c. Kurva IS dan LM bergeser bersamaan

r LM1  Menunjukkan kondisi Stagfasi (Stagnasi dan


Inflasi)
LM0  Stagnasi  tidak adanya pertumbuhan
r1 output (Y*)
 Inflasi peningkatan suku bunga (r0
meningkat ke r1)
r0
IS1

IS0
0 Y*

r LM0  Menunjukkan kondisi yang diharapkan terjadi


karena
LM1  Pertumbuhan ekonomi dari Y0 ke Y1 tidak disertai
inflasi/tidak ada perubahan suku bunga (r0 tetap)
r0

IS1
IS0

0 Y0 Y1

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 177


AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 178


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
1. Akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan informasi keuangan
dari kegiatan ekonomi perusahaan yang berguna bagi para pemakai informasi dalam pengambilan
keputusan
2. Kualitas informasi akuntansi :
a. Kualitas khusus  disesuaikan dengan bentuk dan istilah pemakai
b. Kualitas utama
(1) Relevan
 Nilai prediksi
 Nilai umpan balik  prediksi, pembenaran, penolakan dari perencanaan
 Tepat waktu  menghindari tertundanya pengambilan keputusan
(2) Dapat dipercaya
 Daya uji
 Netral  untuk kebutuhan umum
 Sesuai kondisi sebenarnya
c. Kualitas skunder
(1) Daya banding
(2) Konsisten
(3) Cukup
3. Pemakai Sistem Informasi Akuntansi :
a. Investor
b. Karyawan
c. Kreditor
d. Pemasok (supplier)
e. Pelanggan (customer)
f. Pemerintah
g. Masyarakat
h. Manajemen

The King :
IKan Kakap Merah Masakan Padang Pedesnya Pol
4. Bidang Akuntansi :
a. Akuntanasi keuangan  transaksi periodik
b. Akuntanasi pemeriksaan  audit
c. Akuntansi Biaya  informasi biaya
d. Akuntansi Manajemen  fungsi manajemen
e. Akuntansi Pajak
f. Akuntansi Internasional  perusahaan multinasional
g. Akuntansi lembaga Nirlaba  yayasan
h. Akuntansi Pemerintahan
i. Sistem Akuntansi
j. Akuntansi Anggaran  perencanaan kegiatan perusahaan
k. Akuntansi Pendidikan  kegiatan pengajaran akuntansi

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 179


5. Profesi Akuntansi :
a. Akuntan INtern
b. Akuntan PUblik  independent
Menghasilkan 4 opini :
(1) unqualified opinion
(2) unqualified opinion report with explonatory languange
(3) qualified opinion
(4) adverse opinion
c. Akuntan PEMerintah  BPK, BPKP
d. Akuntan penDIdik  guru, dosen,

The King :
Intan Pembantu di Pub

6. Kode Etik Profesi Akuntan :


a. Standar Auidting  10 Pernyataan Standard Auditing
b. Standard Atestasi  keyakinan tinggi (audit) dan keyakinan rendah (non audit)
c. Standard Jasa Akuntansi dan Review
d. Standard Jasa Konsultansi
e. Standard Pengendalian Mutu  kebijakan dan prosedur
f. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
(1) Pembukaan
(2) Keperibadian
(3) Kecakapan
(4) Tanggung jawab
(5) Ketentuan khusus
(6) Pelaksanaan kode etik
(7) Suplemen dan penyempurnaan
(8) Penutup
(9) Pengesahan

7. Standard Akuntansi Keuangan  himpunan prinsip, prosedur, metode, teknik, yang mengatur
penyusunan laporan keuangan

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 180


STRUKTUR DASAR AKUNTANSI
1. Dasar hukum pembukuan  UU No 16 Tahun 2000
2. Syarat Kegiatan Pembukuan
a. Itikad baik dan mencerminkan kondisi usaha sebenarnya
b. Diselenggarakan di Indonesia
c. Menggunakan huruf latin dan angka Arab
d. mata uang Rp
e. Bahasa Indonesia
3. Asumsi dasar akuntansi
a. Kesatuan usaha (economic entity)  usaha yang berdiri sendiri dan terpisah dengan pemiliknya
b. Kesinambungan (going concern)  beroperasi lama dan tidak dapat ditentukan batas waktu
c. Penggunaaan unit moneter  satuan mata uang
d. Periode waktu
4. Konsep Dasar Akuntansi :
a. Prinsip biaya historis  harga perolehan
b. Prinsip mempertemukan  mempertemukan biaya dan pendapatan
(1) cash basic
 pendapatan dilaporkan saat diterima
 beban dilaporkan saat dikeluarkan
(2) accrual basic  pendapatan dan beban dilaporkan saat transaksi
c. Prinsip Konsistensi  metode harus sama
d. Prinsip Lengkap  mempermudah pemeriksaan
5. Perusahaan  fokusnya yaitu Operasi/Teknis/Kegiatannya
a. Jasa
(1) Jual Jasa, layanan, pesanan,
(2) Tujuannya  Laba/Keuntungan/Profit
(3) Intangibility/abstrak  Produknya tidak terlihat fisikinya namun dapat dirasakan
(4) inseparability  tidak dapat dipisahkan antara produksi dan penyerahan jasa
(5) variability  berubah – ubah sesuai selera konsumen
(6) perishability  tidak bisa disimpan guna dijual kembali pada waktu berbeda
transaksi administrasi
(7) Transaksi
transaksi penyerahan jasa
b. Dagang
(1) Dalam aktivitas usahanya tidak ada perubahan bentuk produk
(2) Aktivitas usaha/bisnisnya yaitu :
 Pembelian barang dagang  Untuk Stok / kulak’an
 Penjualan barang dagang
 Pengembalian barang dagang kepada penjual karena rusak/cacat  Retur pembelian
 Menerima pengembalian barang dagang dari pembeli karena rusak/cacat  Retur
penjualan
 Membayar biaya angkut pembelian
Ex : Matahari Department Store, Carefour, Indomaret, Alfamart, Toko
c. Manufaktur/Pabrik/Industri
(1) Memproduksi Bermacam – macam produk
(2) Aktivitas usaha/bisnisnya yaitu  pembelian
 Pembelian bahan baku (raw material)
 Pembayaran Biaya Overhead Pabrik (BOP)
 Pembayaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Ex : PT Unilever, PT Indofood Sukses Makmur, PT Wingsfood
Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 181
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
TAHAP PELAPORAN
TAHAP PENCATATAN TAHAP PENGIKHTSARAN

Laporan Keuangan
(1) Neraca Saldo
Posting (1) Laporan L/R
Bukti2 Transaksi: (2) Ayat Jurnal
Penyesuaian (2) Laporan Perubahan
(Kuitansi, Cek, Nota JURNAL BUKU Modal/Ekuitas
Debet, Nota Kredit, Nota (3) Neraca Saldo
UMUM BESAR (3) Neraca
Tunai, Faktur, Memo) Penyesuaian
(4) Jurnal Penutup (4) Laporan ARus Kas
(5) Jurnal Pembalik

The King

Tukang Jamu Berhasil Nikahi Anak Lurah, Cewek Cantik Calon Istri Idola Lelaki

Transaksi  Catat
Jurnal  Catat
Buku Besar  Catat
Neraca Saldo  Ikhtisar
Ayat Jurnal Penyesuaian  Ikhtisar
Laporan Keuangan  Ikhtisar

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com
AKUN (PERKIRAAN/REKENING) PERUSAHAAN JASA
1. Nama lain Akun = rekening = perkiraan
2. Berdasarkan sifatnya akun terbagi 2 yaitu :
a. Akun riil  Aktiva (harta) dan Pasiva (Utang dan Modal)
b. Akun nominal  Pendapatan dan Beban/Biaya
Riil  Harta
Utang
Modal
Nominal Pendapatan
Beban/Biaya
3. Penggolongan Akun :
a. Harta/aktiva/asset
Kelompok harta diurutkan dari
Semakin ke atas semakin LIQUID
Semakin ke atas semakin tidak LIQUID
(1) harta lancar  umur harta < 1tahun
No Akun
1 Kas
2 Wesel Tagih
3 Perlengkapan
4 Piutang

(2) harta tetap berwujud umur harta > 1tahun


No Akun
1 Peralatan
2 Gedung
3 Kendaraan

(3) harta tetap tak berwujud  umur harta > 1tahun + abstrak
No Akun
1 Hak Cipta  hak menciptakan karya baru
2 Hak Paten  hak untuk menggandakan
suatu penemuan
3 Hak Merek (trade merek)
4 Franchise
5 Goodwil  reputasi, lokasi

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com
b. Utang/kewajiban/liabilities
(1) Utang lancar (utang jangka pendek)  umur harta < 1tahun  pelunasannya menggunakan
aktiva lancar
No Akun
1 Utang Usaha /Utang Jasa(utang perlengkapan)
2 Utang wesel
3 Utang pajak
4 Utang Gaji
5 Pendapatan diterima dimuka

(2) Utang jangka panjang  umur harta > 1tahun  pelunasannya tidak menggunakan aktiva
lancar
No Akun
1 Utang Bank
2 Utang Hipotek
3 Utang obligasi

c. Modal / Ekuitas
 akun Prive dan Rugi mengurangi Modal
 Prive = pengambilan uang untuk kepentingan pribadi
No Akun
1 Modal sendiri (nama)
2 Laba ditahan
3 Saham
4 Obligasi

d. Pendapatan
Pendapatan Usaha  Pendapatan Jasa dan Penjualan  kegiatan utama
Pendapatan di luar Usaha  Pendapatan Sewa dan Pendapatan Bunga
No Akun
1 Pendapatan Jasa
2 Pendapatan Sewa
3 Pendapatan Bunga

e. Beban  pengorbanan ekonomis untuk memperoleh pendapatan


No Akun
1 Beban Gaji
2 Beban Perlengkapan
3 Beban Penyusutan Peralatan
4 Beban Penyusutan Kendaraan
5 Beban Sewa
6 Beban Bunga
7 Beban Serba-serbi

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 184


No Akun Ber(+) Ber(-) Posisi Saldo Normal
(bernilai +)
1 Harta/aktiva/asset
 Kas
 Wesel Tagih
 Perlengkapan
 Piutang
 Peralatan
 Gedung Debet Kredit Debet
 Kendaraan
 Hak Cipta
 Hak Paten
 Hak Merek
 Franchise
 Goodwil
2 Utang
 Utang Usaha
 Utang wesel Kredit Debet Kredit
 Utang pajak
 Pendapatan diterima dimuka
3 Modal
 Laba ditahan
Kredit Debet Kredit
 Saham
 Obligasi
5 Pendapatan
 Pendapatan Jasa
Kredit Debet Kredit
 Pendapatan sewa
 Pendapatan Bunga
4 Beban
 Beban Gaji
 Beban Perlengkapan
 Beban Penyusutan Peralatan
Debet Kredit Debet
 Beban Penyusutan Kendaraan
 Beban Sewa
 Beban bunga
 Beban serba-serbi

The King

Heboh Undian Mendapat Paket Berhadiah Di Kocok – Kocok Keluar Duit


Harta  Debet
Utang  Kredit
Modal  Kredit
Pendapatan  Kredit
Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 185
Beban  Debet

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 186


PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA&DAGANG

Aktiva = Pasiva  perusahaan belum operasi


Harta = Modal  perusahaan belum operasi
Harta = Utang + Modal  Perusahaan membutuhkan modal tambahan
Harta = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban) Perusahaan mulai beroperasi

UNTUNG
Kondisi Rugi

Harta = Utang + Modal – Rugi Harta = Utang + Modal + Laba


(Pendapatan < Beban) (Pendapatan > Beban)

Aktiva = Pasiva
Harta = Utang + Modal + Pendapatan – Beban

Harta + Beban = Utang + Modal + Pendapatan


Ber(+) Debet Ber(+) Kredit
Ber(-) Kredit Ber(-) Debet

persamaan dasar Akuntansi :


Akun Aktiva  hanya berisi harta AKUN RIIL
Akun Pasiva  hanya berisi utang dan modal

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com
4. Transaksi (kegiatan bisnis) Akuntansi Perusahaan Jasa
a. Aktivitas Ekonomis perusahaan/kegiatan operasional perusahaan/perputaran uang
b. Tujuan mencari keuntungan
c. diukur dengan satuan uang
d. Mempengaruhi posisi keuangan perusahaan
e. Pembagian Transaksi
(1) menurut sumber
 transaksi ekuitas (transaksi perubahan modal)  pengambilan prive
 transaksi usaha  operasional perusahaan  Pendapatan dan biaya
(2) menurut pihak yang berkompeten (berkepentingan)
 transaksi intern  transaksi piutang tak tertagih dan perlengkapan
 transaksi ekstern  transaksi di luar pihak perusahaan
f. Transaksi (pembayaran) Akuntansi Perusahaan Jasa dilakukan melalui 2 cara yaitu :
(1) Kredit  menggunakan Faktur bukti transaksi penjualan dan pembelian secara kredit
(2) Tunai :
 Giro
 Wesel
 Kuitansi
 Cek
 Nota Tunai
5. Hubungan Transaksi Akuntansi Perusahaan Via Bank
a. Bank Mendebet Rekening Nasabah  Nasabah mengambil / mencairkan uangnya
b. Bank Menkredit Rekening Nasabah  Nasabah menyetor uangnya kepada bank

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com
6. Contoh Soal Transaksi persamaan dasar Akuntansi :
Berikut adalah transaksi yang terjadi di Perusahaan ”Maju Terus Pantang Mundur”
Jan 01 A menyetorkan Uang sebesar Rp 50000 dan Menyewa Gedung sebesar Rp 10000
Jan 02 A membeli peralatan secara kredit sebesar Rp 20000
Jan 03 A membeli perlengkapan tunai sebesar Rp 10000
Jan 04 A melunasi utang sebesar Rp 10000
Jan 05 A membayar listrik sebesar Rp 10000
Jan 11 A diselesaikan pekerjaan bengkel namun upah belum diterima Rp 30000
Jan 12 A melakukan Prive sebesar Rp 500

JAWAB :
Akun dalam kolom aktiva : Akun dalam kolom Pasiva :
a. Kas a. Utang
b. Sewa Gedung b. Modal
c. Peralatan
d. Perlengkapan

Aktiva(Harta/Aset) Pasiva = U +M
(Jan) Sewa Ket.
Kas Perlengkapan Piutang Peralatan Utang Modal
Gedung
1 50000 - - - - - 50000 Modal awal
(10000) 10000 - - -
40000 - 10000 - - - 50000
2 - 20000 20000
40000 - 10000 - 20000 20000 50000
3 (10000) 10000
30000 10000 10000 - 20000 20000 50000
4 (10000) (10000)
20000 10000 10000 - 20000 10000 50000
5 (10000) - - - - - (10000) BiayaListrik
11 10000 10000 10000 - 20000 10000 40000
- - - 30000 - - 30000 Pend.Jasa
12 10000 10000 10000 30000 20000 10000 70000
(500) - - - - - (500) Prive
Total 9500 10000 10000 30000 20000 10000 69500

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 189


7. Contoh Soal Transaksi persamaan dasar Akuntansi :  UM-UGM/2005/831
Jika modal perusahaan sama dengan sepertiga aktivanya dan utang perusahaan sebesar Rp 60.000,
berapakah besar modal perusahaan tersebut???

JAWAB :
Persamaan dasar akuntansi  HARTA = UTANG + MODAL
HARTA = Rp 60.000 + 1/3 x HARTA(AKTIVA)
HARTA – 1/3HARTA = Rp 60.000
2/3HARTA = Rp 60.000
HARTA = Rp 60.000 / 2/3 = Rp 90.000
MODAL = 1/3HARTA = 1/3 x Rp 90.000 = Rp 30.000

8. Contoh Soal Transaksi persamaan dasar Akuntansi :


Jika diketahui bahwa selama periode jumlah aktiva telah bertambah dengan penambahan
Rp 40.000.000 ; dan jumlah kewajiban telah bertambah dengan Rp 18.000.000, maka besarnya modal
selama periode tersebut adalah ................................

Persamaan dasar akuntansi  HARTA(AKTIVA) = UTANG(KEWAJIBAN) + MODAL


Rp 40.000.000 = Rp 18.000.000 + MODAL
MODAL = Rp 40.000.000 - Rp 18.000.000 = Rp 22.000.000
Jadi besarnya modal selama periode tersebut bertambah Rp 22.000.000

9. Contoh Soal Transaksi persamaan dasar Akuntansi :  SPMB/2007/760


Dari sebuah perusahaan diperoleh informasi bahwa pada awal periode, modal awal pemilik tercatat
sebesar Rp 32 Milyar dan Aset Total sebesar Rp 79 Milyar. Selama periode berjalan aset meningkat
sebesar Rp 50%, sementara utang turun sebesar 60%. Berapakah modal pemilik pada akhir
periode...........................................

JAWAB :
Persamaan dasar akuntansi  HARTA1 = UTANG1 + MODAL1
Rp 79 Milyar = Utang1 + Rp 32 Milyar
Utang1 = Rp 79 Milyar – Rp 32 Milyar = Rp 47 Milyar

Harta2 = (100%+50%) x Harta1 = 150% x Rp 79 Milyar = Rp 118,5 Milyar


Utang2 = (100%-60%) x Utang1= 40% x Rp 47 Milyar = 18,8 Milyar

Persamaan dasar akuntansi  HARTA2 = UTANG2 + MODAL2


Rp 118,5 Milyar = Rp 18,8 Milyar + Modal2
Modal2 = Rp 118,5 Milyar - Rp 18,8 Milyar = Rp 99,7 Milyar

Jadi modal pemilik pada akhir periode menjadi Rp 99,7 Milyar

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 190


10. Contoh Soal Transaksi persamaan dasar Akuntansi :
Jumlah aktiva perusahaan rental mobil ”Cepat” pada tahun 2011 sebesar Rp 150.000.000 dan
sebagiannya berupa uang tunai Rp 10.000.000. Jumlah total kewajiban pada tahun yang sama sebesar
Rp 45.000.000 termasuk pinjaman di bank sebesar Rp 15.000.000.Modal rental mobil ”Cepat” adalah
......

JAWAB :
Persamaan dasar akuntansi  HARTA = UTANG + MODAL
Rp 150.000.000 = Rp 45.000.000 + Modal
Modal = Rp 150.000.000 - Rp 45.000.000 = Rp 105.000.000
Jadi Modal rental mobil ”Cepat” adalah Rp 105.000.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 191


JURNAL UMUM PERUSAHAAN JASA
1. Jurnal adalah sumber dasar pencatatan dalam akuntansi
2. Fungsi Jurnal Umum:
a. Pencatatan  menentukan jenis akun dan jumlahnya
b. Historis  mencatat transaksi sesuai urutan waktu
c. Analisis  menentukan jenis akun dan jumlahnya dalam posisi Debet atau Kredit
d. Instruktif
e. Informatif  tanggal, nama akun, dan keterangan singkat tentang transaksi
3. Jurnal Umum berlaku untuk perusahaan berskala kecil
4. Jurnal Umum menyediakan kolom untuk segala transaksi
5. Jurnal Umum mencatat berbagai macam transaksi

The King

His Cat Is From Turki


His  Historis
Cat  menCatan
Is  anaLis
From  inFormasi
Turki  insTruksi

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 192


JURNAL UMUM PERUSAHAAN JASA
Tgl Akun Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
Investasi Kas dan Peralatan
Kas xxx
Peralatan xxx
Modal xxx
Membeli peralatan tunai
Peralatan xxx
Kas xxx
Membeli peralatan kredit
Peralatan xxx
Utang usaha(Utang Jasa) xxx
Membeli perlengkapan tunai
Perlengkapan xxx
Kas xxx
Membeli perlengkapan kredit
Perlengkapan xxx
Utang usaha xxx
Pelunasan Utang Usaha
Utang usaha xxx
Kas xxx
Menerima pendapatan tunai
Kas xxx
Pendapatan jasa xxx
Menerima pendapatan kredit
Piutang usaha xxx
Pendapatan jasa xxx
Pelunasan Piutang Usaha
Kas xxx
Piutang usaha xxx
Beban/biaya yang belum dibayar
Beban/biaya….. xxx
Utang (nama Beban/biaya) xxx
Pelunasan utang beban/biaya
Utang (nama Beban/biaya) xxx
Kas xxx
Pembayaran beban/biaya
Beban/biaya……. xxx
Kas xxx
Pengambilan pribadi
Prive xxx
Kas xxx
Penyusutan perlengkapan
Beban perlengkapan xxx
Perlengkapan xxx
Penyusutan aktiva tetap
Beban depresiasi(penyusutan) ..... xxx
Akumulasi depresiasi(penyusutan)..... xxx

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 193


SOAL : Jurnal Umum JAWAB:
Catatlah Transaksi ”Diva Advertising” ke Jurnal Umum!! ”Diva Advertising”
Jurnal Umum – 2013
Maret Maret Debet Kredit
Transaksi Akun Ref.
2013 2013 (Rp) (Rp)
Saldo Kas bulan Februari Rp 1000.000 - Saldo 1.000.000
Penambahan modal berupa uang Tunai - Kas 1.000.000
1 1
sebesar Rp 1000.000- Peralatan (komputer) 2.500.000
dan 5 unit Komputer @ Rp 500.000. Modal 4.500.00
Dibeli peralatan sebesar Rp 500.000 - Peralatan 500.000
2 dengan ketentuan ¾ dibayar kontan- 2 Kas (3/4x500.000) 375.000
sedangkan sisanya dibayar kredit Utang usaha 125.000
Dibeli perlengkapan sebesar Rp 500.000 - Perlengkapan 500.000
3 dengan ketentuan ¾ dibayar kontan - 3 Kas (3/4x500.000) 375.000
sedangkan sisanya dibayar kredit Utang usaha 125.000
Diterima pelunasan piutang usaha- Kas 2.000.000
4 4
sebesar Rp 2.000.000 Piutang usaha 2.000.000
Diterima pendapatan untuk penyelesaian - Kas 20.000.000
5 5
jasa konsultasi sebesar 20.000.000 Pendapatan Jasa 20.000.000
Pembayaran gaji karyawan Rp 500.000 Biaya Gaji 500.000
6 6
Kas 500.000
Pembayaran rekening listrik - Biaya Listrik 100.000
7 dan air masing – masing Rp 100.000 7 Biaya Air 100.000
Kas 200.000
Pengambilan Pribadi sebesar Rp 100.000- Prive 100.000
8 8
untuk membeli baju Kas 100.000
Pemakaian perlengkapan sebesar Rp 100.000
9 dan nilai penyusutan peralatan sebesar 9 Beban Perlengkapan 100.000
Rp 100.00 Perlengkapan 100.000
Menagih PT Bank Mandiri Tbk untuk -
jasa training keperibadian karyawan sebesar - Beban Depresiasi Peralatan 100.000
10 9
Rp 5.000.000 namun PT Bank Mandiri Tbk - Akumulasi Depresiasi Peralatan 100.000
akan melunasinya 5 hari lagi
Piutang Usaha 5.000.000
10
Pendapatan Jasa 5.000.000
Jumlah 31.500.000 31.500.000
Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com
6. Jurnal Koreksi (koreksi jurnal umum)

Jurnal Umum Yang Salah : (Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak)


No. D K
Keterangan
Akun (Rp) (Rp)
Perlengkapan 12.500
Utang Usaha 12.500

Jurnal Umum Yang Benar (Seharusnya):


No. D K
Keterangan
Akun (Rp) (Rp)
Peralatan 12.500
Utang Usaha 12.500

Jurnal Umum Perbaikan (Jurnal Koreksi)


No. D K
Keterangan
Akun (Rp) (Rp)
Peralatan 12.500
Perlengkapan 12.500

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 195


BUKU BESAR PERUSAHAAN JASA
1. kumpulan dari akun – akun yang saling berhubungan dan menjadi satu kesatuan tersendiri yang
disusun sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan jika diperlukan :
2. Pemindahan transaksi yang telah dicatat dari jurnal umum ke buku besar Posting
3. Bentuk – bentuk buku besar :
a. Bentuk ”T” (skontro 2 Kolom)
Nama Akun :
D K

b. Bentuk Stafel (skontro 3 Kolom)


Nama Akun :
Tgl Ket Ref. D K Saldo

c. Bentuk Stafel (skontro 4 Kolom)


Nama Akun :
Saldo
Tgl Ket Ref. D K
D K

Contoh soal : Postingkan transaksi dari jurnal umum sebagian di bawah ini !!
Jurnal Umum .................(sebagian)
Maret Akun Ref. Debit (Rp) Kredit (Rp)
2013
1 Kas (Saldo Februari ) 2000.000
Peralatan (komputer) 500.000
Modal 2.500.00
2 Peralatan 500.000
Kas 375.000
Utang usaha 125.000
3 Perlengkapan 500.000
Kas 375.000
Utang usaha 125.000
Jumlah 3.500.000 3.500.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 196


Jawab :
Nama Akun : Kas Bentuk Skontro
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2.000.000 375.000
375.000
2.000.000 750.000
1.250.000 Saldo Normal Kas : Debet

Nama Akun : Kas Bentuk Stafel tipe 1


Maret Saldo
Ket Ref. D(Rp) K(Rp)
2013 D(Rp) K(Rp)
1 Saldo 2000.000 2.000.000
2 Pembelian peralatan 375.000 1.625.000
3 Pembelian perlengkapan 375.000 1.250.000

Nama Akun : Kas Bentuk Stafel tipe 2


Maret
Ket Ref. D(Rp) K(Rp) Saldo
2013
2 Saldo 2000.000
2 Pembelian peralatan 375.000 1.625.000
3 Pembelian perlengkapan 375.000 1.250.000

Nama Akun : Perlengkapan  Bentuk Skontro


Debit (Rp) Kredit (Rp)
500.000
500.000
500.000 Saldo Normal Peralatan : Debet

Nama Akun : Perlengkapan  Bentuk Stafel tipe 1


Maret Saldo
Ket Ref. D(Rp) K(Rp)
2013 D(Rp) K(Rp)
3 Perlengkapan 500.000 500.000

Nama Akun : Perlengkapan  Bentuk Stafel tipe 2


Maret
Ket Ref. D(Rp) K(Rp) Saldo
2013
3 Perlengkapan 500.000 500.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 197


Nama Akun : Peralatan Bentuk Skontro
Debit (Rp) Kredit (Rp)
500.000
500.000
1.000.000
1.000.000 Saldo Normal Peralatan : Debet

Nama Akun : Peralatan Bentuk Stafel tipe 1


Maret Saldo
Ket Ref. D(Rp) K(Rp)
2013 D(Rp) K(Rp)
1 Peralatan (komputer) 500.000 500.000
2 Peralatan 500.000 1.000.000

Nama Akun : Peralatan  Bentuk Stafel tipe 2


Maret
Ket Ref. D(Rp) K(Rp) Saldo
2013
1 Peralatan (komputer) 500.000 500.000
2 Peralatan 500.000 1.000.000

Nama Akun : Utang Usaha Bentuk Skontro


Debit (Rp) Kredit (Rp)
125.000
125.000
250.000
250.000 Saldo Normal : Kredit

Nama Akun : Utang  Bentuk Stafel tipe 1


Maret Saldo
Ket Ref. D(Rp) K(Rp)
2013 D(Rp) K(Rp)
2 Utang peralatan 125.000 125.000
2 Utang perlengkapan 250.000 250.000

Nama Akun : Utang  Bentuk Stafel tipe 2


Maret
Ket Ref. D(Rp) K(Rp) Saldo
2013
2 Utang peralatan 125.000 125.000
2 Utang perlengkapan 250.000 250.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 198


Nama Akun : Modal Bentuk Skontro
Debit (Rp) Kredit (Rp)
2.500.000
2.500.000
2.500.000 Saldo Normal : Kredit

Nama Akun : Modal Bentuk Stafel tipe 1


Maret Saldo
Ket Ref. D(Rp) K(Rp)
2013 D(Rp) K(Rp)
1 2.500.000 2.500.000

Nama Akun : Modal Bentuk Stafel tipe 2


Maret
Ket Ref. D(Rp) K(Rp) Saldo
2013
1 2.500.000 2.500.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 199


NERACA SALDO PERUSAHAAN JASA
JURNAL UMUM…….(sebagian)
Maret Debit Kredit
Akun Ref.
2013 (Rp) (Rp)
Kas (Saldo Februari ) 2000.000
1 Peralatan (komputer) 500.000
Modal 2.500.00
2 Peralatan 500.000
Kas 375.000
Utang usaha 125.000
Perlengkapan 500.000
3 Kas 375.000
1 Utang usaha 125.000
Jumlah 3.500.000 3.500.000

Akun Buku Besar : Kas


Debit (Rp) Kredit (Rp)
2.000.000 375.000
375.000
2.000.000 750.000
1.250.000

Akun Buku Besar :Perlengkapan Neraca Saldo ialah kumpulan dari saldo – saldo tiap
Debit (Rp) Kredit (Rp) akun buku besar
500.000
500.000 NERACA SALDO…….(sebagian)
500.000 MARET 2013
No Debet Kredit
Keterangan
Akun Buku Besar :Peralatan Akun (Rp) (Rp)
Debit (Rp) Kredit (Rp) Kas 1.250.000
500.000 2 Perlengkapan 500.000
Peralatan 1.000.000
500.000
Utang Usaha 250.000
500.000
Modal 2.500.000
Jumlah 2.750.000 2.750.000
Akun Buku Besar :Utang Usaha
Debit (Rp) Kredit (Rp)
125.000
125.000
250.000
250.000

Akun Buku Besar :Modal


Debit (Rp) Kredit (Rp)
2.500.000
2.500.000
2.500.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 200


JURNAL PENYESUAIAN
1. Jurnal penyesuaian  jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan saldo – saldo yang ada di neraca
saldo menjadi saldo yang sesungguhnya
2. Jurnal Penyesuaian terbagi menjadi 5 yaitu :
a. BEBAN PERLENGKAPAN (PEMAKAIAN PERLENGKAPAN)

Jurnal Penyesuaian
(dalam Rp)
Tgl Akun (rekening) Debet Kredit
Des Beban perlengkapan (Nilai pemakaian)
31 Perlengkapan (Nilai pemakaian)

Soal Jurnal Penyesuaian : ”Beban Perlengkapan”EBTANAS (SMA-2000-1993)


Pada neraca sisa per 1 Januari 1993 perlengkapan tercatat Rp 250.000. Pada akhir Januari
perlengkapan tersisa Rp 100.000. Maka Jurnal Penyesuiannya ialah ................

JAWAB:
Nilai Pemakaian = Nilai Neraca Saldo (neraca sisa) – Perlengkapan yang tersisa
Nilai Pemakaian = Rp 250.000 - Rp 100.000 = Rp 150.000

Jurnal Penyesuaian
(dalam Rp)
Tgl Akun (rekening) Debet Kredit
Des Beban perlengkapan 150.000
31 Perlengkapan 150.000

Soal Jurnal Penyesuaian : ”Beban Perlengkapan”


Pada neraca sisa per 1 Januari 1993 perlengkapan tercatat Rp 250.000. Pada akhir Januari
perlengkapan yang terpakai Rp 100.000. Maka Jurnal Penyesuiannya ialah ................

JAWAB:
Jurnal Penyesuaian
(dalam Rp)
Tgl Akun (rekening) Debet Kredit
Des Beban perlengkapan 100.000
31 Perlengkapan 100.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 201


b. PENYUSUTAN AKTIVA TETAP (DEPRESIASI)
Jurnal Penyesuaian
(dalam Rp)
Tgl Akun (rekening) Debet Kredit
Beban penyusutan aktiva tetap (nilai penyusutan)
Des
Akumulasi - (nilai penyusutan)
31
penyusutan aktiva tetap

Soal Jurnal Penyesuaian : ”Penyusutan Aktiva Tetap”UN (P12/2008)


Pada Neraca Saldo per 31 Desember 2004 terdapat akun kendaraan sebesar Rp 25.000.000 dan akun
Akumulasi Penyusutan Kendaraan bersaldo Rp 5.000.000, kendaraan tersebut disusutkan 10% per
tahun dari harga beli. Maka Ayat Jurnal Penyesuaian ialah ........................

JAWAB:
Nilai Penyusutan = Harga Beli(nilai peralatan dalam neraca saldo) x %penyusutan
Nilai Penyusutan = Rp 25.000.000 x 10% = Rp 2.500.000

Jurnal Penyesuaian
(dalam Rp)
Tgl Akun (rekening) Debet Kredit
Beban penyusutan aktiva tetap 2.500.000
Des
Akumulasi -
31 2.500.000
penyusutan aktiva tetap

Soal Jurnal Penyesuaian : ”Penyusutan Aktiva Tetap”UMPTN/1999/R-C


Harga Perolehan suatu mesin ialah Rp 20.000.000, Taksiran umur ekonomis ialah 5 tahun dengan
nilai residu sebesar Rp 2.000.000. Bila penyusutan menggunakan metode garis lurus (Stripped Line)
, maka besarnya penyusutan ialah ...............

JAWAB:

Nilai Penyusutan = (Harga perolehan – Nilai residu(nilai sisa)


Umur Ekonomis

Nilai Penyusutan = (Rp 20.000.000 – Rp 2.000.000) = Rp 18.000.000/5tahun = Rp 3.600.000/thn


5tahun

Jurnal Penyesuaian
(dalam Rp)
Tgl Akun (rekening) Debet Kredit
Beban penyusutan aktiva tetap 3.600.000
Des
Akumulasi -
31 3.600.000
penyusutan aktiva tetap

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 202


Soal Jurnal Penyesuaian : ”Penyusutan Aktiva Tetap”
Perusahaan Andira membeli aset Tetap senilai Rp 22.000.000(belum termasuk pajak 10%), biaya
asuransi Rp 5.000.000, biaya perawatan Rp 2.000.000, biaya ongkos angkut Rp 2.000.000. Maka
harga perolehan aset tetap tersebut ialah ..............

JAWAB:
Harga Perolehan = Harga Beli+Biaya – biaya hingga barang tersebut didapatkan
Harga Perolehan = Harga Beli+Pajak+Biaya Asuransi+ biaya ongkos angkut
Harga Perolehan = Rp 22.000.000 + (10%x Rp 22.000.000) + Rp 5.000.000 + Rp 2.000.000
Harga Perolehan = Rp 22.000.000 + Rp 2.200.000 + Rp 5.000.000 + Rp 2.000.000
Harga Perolehan = Rp 31.200.000

Soal Jurnal Penyesuaian : ”Penyusutan Aktiva Tetap”


Harga Perolehan suatu mesin ialah Rp 20.000.000, Taksiran umur ekonomis ialah 5 tahun dengan
nilai residu sebesar Rp 2.000.000. Maka besarnya penyusutan bila menggunakan metode pada akhir
tahun kedua dengan menggunakan metode jumlah angka tahun ialah ...............

JAWAB:

Nilai Penyusutan = (Harga perolehan – Nilai residu(nilai sisa)


Umur Ekonomis

Nilai Penyusutan = (Rp 20.000.000 – Rp 2.000.000) = Rp 18.000.000/5tahun = Rp 3.600.000/thn


5tahun

Jumlah angka tahun ke-2=0+1+2=3


Penyusutan akhir tahun kedua = Rp 3.600.000 + (Rp 3.600.000/3) = Rp 4.800.000

Jurnal Penyesuaian
(dalam Rp)
Tgl Akun (rekening) Debet Kredit
Beban penyusutan aktiva tetap 4.800.000
Des
Akumulasi -
31 4.800.000
penyusutan aktiva tetap

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 203


c. UTANG BEBAN = BEBAN (BIAYA) YANG BELUM/MASIH HARUS DIBAYAR
Jurnal Penyesuaian
(dalam Rp)
Tgl Akun Debet Kredit
Des Beban Gaji xxx
31 Utang Gaji xxx

Soal Jurnal Penyesuaian : ”Utang Beban Gaji”UN (P15/2011)


Neraca Saldo” Bengkel Cakep” .......(sebagian data)
Per 31 Desember 2009
Data penyesuian tanggal 31 Desember
No Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
2013 menyatakan bahwa Gaji yang masih
1 Kas 30.000.000
harus dibayar Rp 200.00, maka jurnal
2 Perlengkapan 1.000.000
peneysuaian yang tepat ialah ……..
3 Beban gaji 500.000

JAWAB:
Jurnal Penyesuaian
(dalam Rp)
Tgl Akun Debet Kredit
Des Beban Gaji 200.000
31 Utang Gaji 200.000

Soal Jurnal Penyesuaian : ”Utang Biaya Gaji” UMPTN /2000/R-B


Suatu perusahaan melakukan pembayaran gaji setiap hari Jumat untuk lima hari kerja dalam
1 minggu. Jika Gaji terakhir dibayarkan pada tanggal 26 Desember 2012 dan diperusahaan tersebut
terdapat 15 orang karyawan yang upah setiap harinya Rp 12.250 per orang, maka pada akhir tahun
jurnal penyesuaian yang dibuat ialah ..................

JAWAB:
Umur bulan Desember = 31 hari  Sisa hari kerja = 31-26 = 5hari kerja (tgl 27,28,29,30, dan 31)
Utang Gaji = 5hari x Rp 12.250/orang/hari x 15 orang = Rp 918.750

Jurnal Penyesuaian
(dalam Rp)
Tgl Akun Debet Kredit
Des Beban Gaji 918.750
31 Utang Gaji 918.750

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 204


Soal Jurnal Penyesuaian : ”Utang Biaya Gaji”
Gaji 2 orang pegawai masing – masing sebesar Rp 30.000 per hari dibayarkan setiap hari sabtu.
Penutupan buku tanggal 31 Desember 2013 jatuh pada hari Rabu. maka pada akhir tahun jurnal
penyesuaian yang dibuat ialah ..................

JAWAB:
Karena ditutup hari Rabu, maka sisa hari yang belum dibayar  kamis, jumat, dan sabtu = 3 hari
Utang Gaji = 3hari x Rp 30.000/orang/hari x 2 orang = Rp 180.000

Jurnal Penyesuaian
(dalam Rp)
Tgl Akun Debet Kredit
Des Beban Gaji 180.000
31 Utang Gaji 180.000

d. PIUTANG = PENDAPATAN YANG BELUM DITERIMA


Jurnal Penyesuaian
(dalam Rp)
Tgl Akun Debet Kredit
Des Piutang Pendapatan xxx
31 Pendapatan xxx

Soal Jurnal Penyesuaian : ”PIUTANG” SNMPTN/2011/993


Data dari Buku Besar UD MAJU sebagai berikut :
Per 1 Januari 2010
Piutang Bunga : Rp 5.400.000
Per 31 Desember 2010
Piutang Bunga : Rp 6.500.000
Transaksi selama 2010
Penerimaan Kas atas bunga : Rp 12.400.000
Besarnya pendapatan bunga untuk tahun 2010 ialah ...........................

JAWAB:
pendapatan bunga tahun 2010 = Penerimaan Kas atas bunga + Piutang Bunga per 31/12/2010
pendapatan bunga tahun 2010 = Rp 12.400.000 + Rp 6.500.000 = Rp 18.900.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 205


e. BEBAN /SEWA DIBAYAR DIMUKA (PERSKOT SEWA)

(pendekatan aktiva/harta) (pendekatan beban)


Format Neraca Saldonya: Format Neraca Saldonya:
No. Akun D (Rp) K(Rp) No. Akun D (Rp) K(Rp)
1 Sewa dibayar dimuka Rp xxxxxx 1 Beban Sewa Rp xxxxxx

Nilai yang sudah dijalani nilai yang belum dijalani

Tgl Akhir masa kontrak habis


transaksi Periode
Akuntansi

Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian


Tgl Akun D (Rp) K(Rp) Tgl Akun D (Rp) K(Rp)
Des Beban Sewa Sudah dijalani Des Sewa dibayar dimuka belum dijalani
31 Sewa dibayar dimuka xxx 31 Beban Sewa xxx

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 206


Soal Jurnal Penyesuaian : ”BEBAN DIBAYAR DIMUKA UN (E/18/2012)

Salon “Nanda”
Daftar Sisa (Neraca Saldo) Berdasarkan data penyesuaian per 31 Desember 2010, Asuransi
Per 31 Desember 2013 dibayar 1 Maret 2010 untuk 1 tahun, maka jurnal penyesuaian
No Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp) yang tertulis ialah............
1 Perlengkapan 1.000.000
2 Asuransi dibayar dimuka 6.000.000
3 Beban Gaji 3.000.000

JAWAB:
Berdasarkan format penulisan neraca saldonya, soal tersebut menggunakan pendekatan harta/aktiva
Jika transaksi terjadi tanggal 1-15 maka Maret dihitung sebagai bulan pertamatgl transaksi soal 1/03/2010 jadi Maret sebagai bulan pertama
Jika transaksi terjadi tanggal 16-30 maka April dihitung sebagai bulan pertama
Lama Kontrak transaksi = 1 tahun = 12 bulan
Yang sudah dijalani = Maret 2010 sampai Desember 2010 = 10bulan
= 10bulan/12bulan x Rp 6.000.000 = Rp 5.000.000

Yang belum dijalani = Januari 2011 sampai Februari 2013 = 2bulan 12 bulan-10bulan = 2 bulan
= 2bulan/12bulan x Rp 6.000.000 = Rp 1.000.000Rp 6.000.000 – Rp 5.000.000

(pendekatan aktiva/harta) (pendekatan beban)


Nilai yang sudah dijalani nilai yang belum dijalani

1/03/2010 31/12/2010 1/02/2011

Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian


(dalam Rp) (dalam Rp)
Tgl Akun D K Tgl Akun D K
Des Beban Asuransi 5.000.000 Des Asuransi dibayar dimuka 1.000.000
31 Asuransi dibayar dimuka 5.000.000 31 Beban Asuransi 1.000.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 207


Soal Jurnal Penyesuaian : ”BEBAN DIBAYAR DIMUKA UN (E/18/2012)
Pada neraca saldo per 31 Desember 2013 akun sewa dibayar dimuka menunjukkan posisi Rp 1.800.000 untuk 3 tahun mulai tanggal
1 Oktober 2013. Jurnal penyesuaian untuk transaksi terebut ialah

JAWAB
Berdasarkan format penulisan neraca saldonya, soal tersebut menggunakan pendekatan harta/aktiva
tgl transaksi soal 1/10/2013 jadi Oktober sebagai bulan pertama
Lama Kontrak transaksi = 3 tahun = 3x12 bulan = 36 bulan
Yang sudah dijalani = Oktober 2013 sampai Desember 2013 = 3 bulan
= 3 bulan/36bulan x Rp 1.800.000 = Rp 150.000

Yang belum dijalani = 36 bulan – 3 bulan = 33 bulan


= 33bulan/36bulan x Rp 1.800.000 = Rp 1.650.000  Rp 1.800.000 - Rp 150.000

(pendekatan aktiva/harta) (pendekatan beban)


Nilai yang sudah dijalani nilai yang belum dijalani

1/10/2013 31/12/2013 1/09/2016

Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian


(dalam Rp) (dalam Rp)
Tgl Akun D K Tgl Akun D K
Des Beban Sewa 150.000 Des Sewa dibayar dimuka 1.650.000
31 Sewa dibayar dimuka 150.000 31 Beban Sewa 1.650.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 208


Soal Jurnal Penyesuaian : ”BEBAN DIBAYAR DIMUKA SNMPTN 2011/993)

Saldo perkiraan UD Mandiri sebagai berikut :


Per 1 Januari 2010 Besarnya sewa untuk tahun 2010
Sewa dibayar dimuka Rp 4.500.000 ialah …………..
Hutang sewa Rp 12.600.000
Per 31 Desember 2010
Sewa dibayar dimuka Rp 1.800.000
Hutang sewa Rp 13.500.000

JAWAB
Berdasarkan format penulisan neraca saldonya, soal tersebut menggunakan pendekatan harta/aktiva

Sewa 2010 = Sewa dibayar dimuka Per 1/01/2010 - Sewa dibayar dimuka Per 31 Des 2010 + Utang Sewa
Per 31 Des 2010

Sewa 2010 = Rp 4.500.000(Debet) - Rp 1.800.000(K) + Rp 13.500.000 (D)= Rp 16.200.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 209


f. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA

(pendekatan utang/kewajiban) (pendekatan pendapatan)


Format Neraca Saldonya: Format Neraca Saldonya:
No. Akun D (Rp) K(Rp) No. Akun D(Rp) K(Rp)
1 Sewa diterima dimuka xxx 1 Pendapatan sewa xxx

Nilai yang sudah dijalani nilai yang belum dijalani

Tgl Akhir masa kontrak habis


transaksi Periode
Akuntansi

Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian


No. Akun D(Rp) K(Rp) No. Akun D(Rp) K(Rp)
Sewa diterima dimuka Sudah dijalani Pendapatan Sewa belum dijalani
31 31
Pendapatan Sewa xxx Sewa diterima dimuka xxx

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 210


Soal Jurnal Penyesuaian : ”PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA”
Diterima pembayaran sewa untuk jangka waktu 2 tahun pada tanggal 10 Oktober 2010 sebesar Rp 3.600.000. Jika perusahaan mencatatnya
sebagai kewajiban, maka jurnal penyesuaian yang dibuat untuk tanggal 31 Desember 2010.

JAWAB
Berdasarkan format penulisan neraca saldonya, soal tersebut menggunakan pendekatan utang/kewajiban

Format Neraca Saldonya: (dalam Rp)


No. Akun D K
1 Sewa diterima dimuka 3.600.000
tgl transaksi soal 10/10/2010 jadi Oktober sebagai bulan pertama
Lama Kontrak transaksi = 2 tahun = 2x12 bulan = 24 bulan
Yang sudah dijalani = Oktober 2010 sampai Desember 2010 = 3 bulan
= 2 bulan/24bulan x Rp 3.600.000 = Rp 300.000
Yang belum dijalani = 24 bulan – 2 bulan = 22 bulan
= 22bulan/24bulan x Rp 3.600.000 = Rp 3.300.000  Rp 3.600.000 - Rp 300.000 = Rp 3.300.000

(pendekatan utang/kewajiban) (pendekatan pendapatan)


Nilai yang sudah dijalani nilai yang belum dijalani

10/10/2010 31/12/2010 10/09/2012

Jurnal Penyesuaian (dalam Rp) Jurnal Penyesuaian (dalam Rp)


No. Akun D K No. Akun D K
Sewa diterima dimuka 300.000 Pendapatan Sewa 3.300.000
31 31
Pendapatan Sewa 300.000 Sewa diterima dimuka 3.300.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 211


Soal Jurnal Pembalik Utang  UNAS (P45/2007)
Neraca Sisa sebagian PD Gatotkaca per 31 Desember 2006 terlihat sebagai berikut :
No Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
605 Beban iklan 1.500.000
Data penyesuaian per 31 Desember 2006 :
1. Iklan dibayar pada tanggal 3 September 2006 untuk 10 kali terbit, sampai dengan 31 Desember 2006 iklan baru diterbitkan 8 kali
Buatlah jurnal penyesuaian dari kasus tersebut …………………..

JAWAB:
Berdasarkan format penulisan neraca saldonya, soal tersebut menggunakan pendekatan beban
tgl transaksi soal 03/09/2006 jadi September sebagai bulan pertama
Lama Kontrak transaksi = 10 kali terbit
Yang sudah dijalani = 8 kali terbit
= 8/10 x Rp 1.500.000 = Rp 1.200.000
Yang belum dijalani = Rp 1.500.000 - Rp 1.200.000 = Rp 300.000

(pendekatan aktiva/harta) (pendekatan beban)


Nilai yang sudah dijalani nilai yang belum dijalani

03/09/2006 31/12/2006

Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian


Tgl Akun D (Rp) K (Rp) Tgl Akun D (Rp) K
Des Beban Sewa 1.200.000 Des Sewa dibayar dimuka 300.000
31 Sewa dibayar dimuka 1.200.000 31 Beban Sewa 300.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 212


Soal Jurnal Penyesuaian : ”PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA”
Akun iklan diterima dimuka menujukkan jumlah Rp 300.000. Keterangan : jumlah iklan untuk 6 bulan telah diterima mulai
1 September 2012. Maka jurnal penyesuaiannya ialah .................

JAWAB
Berdasarkan format penulisan neraca saldonya, soal tersebut menggunakan pendekatan utang/kewajiban
Format Neraca Saldonya: (dalam Rp)
No. Akun D K
1 Sewa diterima dimuka 300.000
tgl transaksi soal 1/09/2012 jadi September sebagai bulan pertama
Lama Kontrak transaksi = 6 bulan
Yang sudah dijalani = September 2012 – Desember 2012 = 4 bulan
= 4 bulan/6bulan x Rp 300.000 = Rp 200.000
Yang belum dijalani = 6 bulan - 4 bulan = 2 bulan
= 2 bulan/6bulan x Rp 300.000 = Rp 100.000  Rp 300.000 - Rp 200.000

(pendekatan utang/kewajiban) (pendekatan pendapatan)


Nilai yang sudah dijalani nilai yang belum dijalani

1/09/2012 31/12/2012 1/02/2013

Jurnal Penyesuaian (dalam Rp) Jurnal Penyesuaian (dalam Rp)


No. Akun D K No. Akun D K
Sewa diterima dimuka 200.000 Pendapatan Sewa 100.00
31 31
Pendapatan Sewa 200.000 Sewa diterima dimuka 100.00

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 213


KERTAS KERJA (NERACA LAJUR) PERUSAHAAN JASA
1. bagian – bagian dari Kertas Kerja (NERACA LAJUR) :
a. Kolom Neraca Saldo Keterangan singkatan:
b. Kolom Jurnal Penyesuaian DDebit
c. Kolom Neraca Saldo Disesuaikan (NSD) KKredit

Saldo Posisi Posisi


Jurnal Hasil di
Akun Normal/Posisi Operasi Kolom L/R Kolom Neraca
Penyesuaian NSD
(1) Neraca Saldo Matematisnya (akun nominal) (akun riil)
(2) (3)
(4) (5)
Debit D ketemu D = di(+) + (Debit) Debit
Harta Ber(+) di Debit
Kredit D ketemu K= di(-)
+ (Debit)
- X Debit
-

X
Debit D ketemu D = di(+) + (Debit) Debit
Beban Ber(+) di Debit + (Debit) Debit
Kredit D ketemu K= di(-)
- -
Kredit K ketemu K = di(+) + (Kredit) Kredit
Utang Ber(+) di Kredit
Debit K ketemu D = di(-)
+ (Kredit)
- (Debit) X Kredit
-

X
Kredit K ketemu K = di(+) + (Kredit) Kredit
Modal Ber(+) di Kredit + (Kredit) Kredit
Debit K ketemu D = di(-)
- (Debit) -

X
Kredit K ketemu K = di(+) + (Kredit) Kredit
Pendapatan Ber(+) di Kredit + (Kredit) Kredit
Debit K ketemu D = di(-)
- -

d. Kolom Laporan Rugi/Laba


Kolom Debet  Beban/Biaya
Kolom Kredit  Pendapatan
e. KolomNeraca
Kolom Debet  Harta, Prive, kecuali akumulasi penyusutan
Kolom Kredit  Utang, modal, akumulasi penyusutan

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 214


LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA

A. Laporan Laba / Rugi perusahaan Jasa


Laporan L/R perusahaan Jasa
Pendapatan Rp xxx (K)
Beban – beban Rp xxx (D)
-
Laba/Rugi (+/-) Rp xxx (K)

Laba  Pendapatan (Kredit) > Beban (Debet)  Pendapatan – Beban = +


Rugi  Pendapatan (Kredit) < Beban (Debet)  Pendapatan – Beban = -

B. Laporan Perubahan Modal


Perusahaan Perseorangan
Modal Akhir = Modal Awal + Pendapatan – Beban – Prive
Modal Akhir = Modal Awal + Laba(laba bersih) – Prive
Modal Akhir = Modal Awal - rugi – Prive

Perseoran Terbatas (PT)


Kondisi Laba  Laba ditahan akhir = Laba ditahan awal + laba bersih setelah pajak – Deviden
Kondisi Rugi  Laba ditahan akhir = Laba ditahan awal - rugi bersih setelah pajak – Deviden

Soal Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa UN (E/18/2012)


Diketahui saldo akin sebagai berikut :
Pendapatan bunga : Rp 2.400.000 Berdasarkan data tersebut, diperoleh…….
Beban Gaji : Rp 1.200.000
Beban perlengkapan : Rp 300.000
Beban penyusutan : Rp 600.000
Beban serba-serbi : Rp 400.000

JAWAB :
L/R = Pendapatan bunga - Beban Gaji - Beban perlengkapan - Beban penyusutan - Beban serba-serbi
L/R = Rp 2.400.000 – (Rp 1.200.000 + Rp 300.000 + Rp 600.000 + Rp 400.000)
L/R = -Rp 100.000  Rugi sebesar Rp 100.000

Soal Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa UN (E/18/2012)


Pada akhir tahun 2011 jasa servis komputer ”Rakit” memiliki catatan sebagai berikut :
Gaji karyawan : Rp 15.000.000
Gaji yang belum dibayar : Rp 2.000.000 Laba jasa servis computer “ Rakit” ialah …
Pendapatan servis : Rp 32.500.000
Biaya perlengkapan servis : Rp 3.000.000
Pengambilan prive : Rp 1.000.000

JAWAB :
L/R = Pendapatan servis - Gaji karyawan - Biaya perlengkapan servis
L/R = Rp 32.500.000 - Rp 15.000.000 - Rp 3.000.000 = Rp 14.500.000
Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 215
Soal Laba Rugi Perusahaan Jasa UMPTN/1997/R-A
Pada akhir periode diperoleh data sebagai berikut :
Modal awal = Rp 20.000.000
Pendapatan jasa angkutan = Rp 15.000.000
Beban Usaha = Rp 7.000.000
Pengambilan keperluan pribadi (prive) = Rp 3.000.000
Maka laba bersih perusahaan tersebut sebesar .........................

JAWAB :
L/R bersih = Pendapatan jasa angkutan - Beban Usaha
L/R bersih = Rp 15.000.000 - Rp 7.000.000 = Rp 8.000.000

Soal Laba Rugi Perusahaan Jasa SIMAK-UI/2011/915


Berikut ini adalah neraca saldo setelah penyesuian perusahaan Abadi Jaya :
Perlengkapan = Rp 5.200.000
Pendapatan = Rp 20.000.000 Laba bersih untuk periode tersebut ialah
Beban Asuransi = Rp 1.000.000 ………..
Akumulasi Depresiasi = Rp 6.000.000
Beban Perlengkapan = Rp 5.000.000
Beban Depresiasi = Rp 2.000.000
Asuransi dibayar dimuka = Rp 11.000.000

JAWAB :
L/R bersih = Pendapatan - Beban Asuransi - Beban Perlengkapan - Beban Depresiasi
L/R bersih = Rp 20.000.000 - Rp 1.000.000 - Rp 5.000.000 - Rp 2.000.000 = Rp 12.000.000

Soal Laporan Perubahan Modal SNMPTN/2011/455


Jika modal awal Rp 1 Milyar, hasil penjualan Rp 0,6 Milyar, biaya produksi Rp 0,20 Milyar dan
pengambilan pribadi (prive) Rp Rp 0,05 Milyar, maka besarnya modal akhir ialah ........

JAWAB :
Modal Akhir = Modal Awal + Pendapatan – Beban – Prive
Modal Akhir = Rp 1 Milyar + Rp 0,6 Milyar - Rp 0,20 Milyar - Rp 0,05 Milyar = Rp 1,35 Milyar

Soal Laporan Perubahan Modal UMPTN/2000/R-C


Sebuah perusahaan jasa pada akhir tahun memiliki data sebagai berikut: Pendapatan Rp 1.015.000;
Prive Rp 100.000; Modal Rp 4.000.000; Beban Rp 870.000; Modal akhir dalam laporan perubahan
modal tersebut ialah……………….

JAWAB :
Modal Akhir = Modal Awal + Pendapatan – Beban – Prive
Modal Akhir = Rp 4.000.000 + Rp 1.015.000 - Rp 870.000 - Rp 100.000
Modal Akhir = Rp 4.045.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 216


Soal Laporan Perubahan Modal SPMB 2004/R-1/462
Selama bulan Juli 2003 suatu perusahaan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 25.000.000. Pemilik
melakukan pengambilan pribadi (prive) Rp 1.300.000. Pada tanggal 1 Juli 2003 utang perusahaan ini
berjumlah Rp 6.000.000 dan aktivanya berjumlah Rp 12.000.000. Pada tanggal 31 Juli 2003 modal
berjumlah Rp 17.000.000 dan utangnya berjumlah Rp 6.000.000, maka jumlah biaya selama bulan
Juli 2013 ialah ..............................

JAWAB :
Kondisi 1 juli 2003 :
Persamaan dasar akuntansi HARTA (AKTIVA) = UTANG + MODAL AWAL
Rp 12.000.000 = Rp 6.000.000 + Modal awal
Modal awal = Harta (aktiva) – Utang
Modal awal = Rp 12.000.000 - Rp 6.000.000 = Rp 6.000.000

Kondisi 31 juli 2003  Modal Akhir = Rp 17.000.000

Modal Akhir = Modal Awal + Pendapatan – Beban – Prive


Rp 17.000.000 = Rp 6.000.000 + Rp 25.000.000 – Beban - Rp 1.300.000
Rp 17.000.000 = Rp 29.700.000 – Beban
Beban = Rp 29.700.000 - Rp 17.000.000 = Rp 12.700.000

Soal Laporan Perubahan Modal SPMB 2004/R-1/462


Ibu Nina adalah pemilik dan pengelolah salon Cantik. Pada tanggal 31 Desember 2012, Cantik
memiliki aset Rp 75.000.000, dan utang Rp 25.000.000. Selama tahun 2011, Ibu Nina menambah
investasinya sebesar Rp 20.000.000 dan menarik dana untuk keperluan pribadi (prive) sebesar
Rp 10.000.0000 dari Cantik.. Berapakah jumlah laba bersih selama tahun 2011 jika diasumsikan
pada tanggal 31 Desember 2011 aset Cantik sebesar Rp 90.000.000, dan utang sebesar
Rp 25.000.000.......???

JAWAB
Persamaan dasar akuntansi kondisi I(awal)
HARTA (ASET/AKTIVA)1 = UTANG1 + MODAL AWAL
Rp 75.000.000 + Rp 20.000.000 = Rp 25.000.000 + Modal awal
Rp 95.000.000 = Rp 25.000.000 + Modal awal
Modal awal = Rp 95.000.000 - Rp 25.000.000 = Rp 70.000.000

Persamaan dasar akuntansi kondisi II(akhir)


HARTA (ASET/AKTIVA)2 = UTANG2 + MODAL AKHIR
Rp 90.000.000 = Rp 25.000.000 + Modal Akhir
Modal Akhir = Rp 90.000.000 - Rp 25.000.000 = Rp 65.000.000

Modal Akhir = Modal Awal + Laba bersih – Prive


Rp 65.000.000 = Rp 70.000.000 + Laba bersih - Rp 10.000.0000
Rp 65.000.000 = Rp 60.000.000 + Laba bersih
Laba Bersih = Rp 65.000.000 - Rp 60.000.000 = Rp 5.000.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 217


Soal Laporan Perubahan Modal UAN (SMA-2004-31)
Toko Saudara memiliki data – data sebagai berikut :
Modal awal = Rp 805.000.000
Penerimaan pendapatan = Rp 15.775.500
Pembayaran beban rupa – rupa = Rp 5.460.155
Pengambilan pribadi (prive) = Rp 4.444.440
Maka laporan perubahan modal ialah ……………

JAWAB
Modal awal Rp 805.000.000
Saldo Laba Rp 10.315.345
Prive Rp 4.444.440 -
Penambahan modal Rp 5.870.905 +
Modal Akhir Rp 811.371.505

Soal Laporan Perubahan Modal UAN (SMA-2004-31)


Neraca Saldo telah disesuaikan UD “ Krisdayanti” per 31 Desemebr 2004 :
No Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
111 Kas 890.000
112 Piutang Usaha 5.200.000
113 Perlengkapan 750.000
121 Peralatan 20.000.000
121.1 Akumulasi Penyusutan Peralatan 3.125.000
211 Utang Usaha 4.260.000
212 Utang Gaji 770.000
311 Modal 15.735.000
311.1 Prive 1.250.000
411 Pendapatan Jasa 14.100.000
412 Pendapatatan bunga 2.350.000
511 Beban Gaji 4.650.000
515 Beban Listrik 6.450.000
513 Beban serba-serbi 1.150.000
Jumlah 40.340.000 40.340.000

Dari data di atas modal akhir UD “ Krisdayanti” sebesar .......................


Modal Akhir = Modal Awal + Pendapatan - Beban – Prive
Modal Akhir =
Rp 15.735.000+Rp 14.100.000+Rp 2.350.000–Rp 4.650.000–Rp 6.450.000-Rp 1.150.000– Rp 1.250.000=
Modal Akhir = Rp 18.835.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 218


Soal Laporan Perubahan Modal UN (P1/2006)
Perhatikan sebagian data yang dimiliki ” CV AZIZ” per 31 Desember 2005 berikut ini :
Kas = Rp 2.000.000
Piutang Usaha = Rp 750.000
Perlengkapan = Rp 250.000
Pendapatan Jasa = Rp 3.000.000
Pengambilan pribadi (prive) = Rp 500.000
Beban sewa = Rp 1.200.000
Beban Gaji = Rp 400.000
Beban listrik = Rp 100.000
Berdasarkan data di atas, laba/rugi perusahaan ” CV AZIZ” ialah

JAWAB:
L/R = Pendapatan Jasa – Beban Sewa – Beban Gaji – Beban Listrik
L/R = Rp 3.000.000 - Rp 1.200.000 - Rp 400.000 - Rp 100.000 = Rp 1.300.000 (krn +  Laba)

Soal Laporan Perubahan Modal UN (P12/2006)


Data Keuangan ini diambil dari laporan keuangan “ Konsul Pajak Paten” pada kahir tahun :
Modal awal Rp 25.000.000
Pendapatan Rp 15.000.000
Biaya usaha Rp 14.000.000
Pengambilan prive Rp 5.000.0000
Modal akhir yang dimiliki “ Konsul Pajak Paten” ialah

JAWAB:
Modal Akhir = Modal Awal + Pendapatan - Beban – Prive
Modal Akhir = Rp 25.000.000 + Rp 15.000.000 - Rp 14.000.000 - Rp 5.000.0000
Modal Akhir = Rp 21.000.000

Soal Laporan Perubahan Modal UN (P12/2006)


Salon ”Cantik” selama satu tahun memperoleh laba Rp 21.000.000; dan modal 31 Desember 2005
Rp 76.000.000; maka besar modal 1 Januari 2005 ialah .................

JAWAB:
Modal Akhir = Modal Awal + Laba – Prive
Rp 76.000.000 = Modal Awal + Rp 21.000.000 – 0
Modal Awal = Rp 76.000.000 - Rp 21.000.000 = Rp 55.000.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 219


Soal Laporan Perubahan Modal UN (P16/2009)
Data perusahaan dagang “Cinta” menunjukkan kondisi :
Laba Bersih tahun 2007 = Rp 15.350.000
Prive Badu = Rp 3.300.000
Modal Badu per 31 Desember 2007 = Rp 86.650.000

JAWAB:
Modal Akhir = Modal Awal + Laba bersih – Prive
Rp 86.650.000 = Modal Awal + Rp 15.350.000 – Rp 3.300.000
Rp 86.650.000= Modal Awal + Rp 12.050.000
Modal awal = Rp 86.650.000 - Rp 12.050.000 = Rp 74.600.000

Soal Laporan Perubahan Modal UN (P16/2009)


Data perusahaan dagang “Cinta” menunjukkan kondisi :
Laba Bersih tahun 2007 = Rp 15.350.000
Prive Badu = Rp 3.300.000
Modal Badu per 31 Desember 2007 = Rp 86.650.000

Soal Laporan Perubahan Modal UN (P45/2010)


Berikut data sebagian keuangan terdapat pada PT EMIRA :
Modal awal = Rp 57.000.000
Prive = Rp 500.000
Pendapatan Jasa = Rp 17.500.000
Modal Akhir = Rp 52.000.000
Besarnya biaya operasi yang dikeluarkan PT EMIRA adalah .....................

JAWAB:
Modal Akhir = Modal Awal + Pendapatan Jasa - Beban – Prive
Rp 52.000.000= Rp 57.000.000 + Rp 17.500.000 – Beban - Rp 500.000
Rp 52.000.000= Rp 74.000.000 – Beban
Beban = Rp 74.000.000 - Rp 52.000.000 = Rp 22.000.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 220


Soal Laporan Perubahan Modal UN (B46/2012)
Berikut data sebagian keuangan salon Andara :
Pendapatan Jasa = Rp 24.000.000
Beban sewa = Rp 2.000.000
Beban bunga = Rp 1.000.000 Berdasarkan data beban perlengkapan ialah
Beban Gaji = Rp 4.000.000 ……………………………………….
Modal awal = Rp 10.500.000
Modal akhir = Rp 22.000.000
Pengambilan prive = Rp 1.000.000

JAWAB:
Modal Akhir = Modal Awal+Pendapatan Jasa-Beban Sewa-Beban bunga-Beban Gaji- Beban Perlengkapan
- Prive
Rp 22.000.000 = Rp 10.500.000 + Rp 24.000.000 - Rp 2.000.000 - Rp 1.000.000 - Rp 4.000.000
- Beban Perlengkapan - Rp 1.000.000
Rp 22.000.000 = Rp 26.500.000 - Beban Perlengkapan
Beban perlengkapan = Rp 26.500.000 - Rp 22.000.000 = Rp 4.500.000

Soal Laporan Perubahan Modal UN (E18/2012)


Diketahui data :
Pendapatan Jasa = Rp 20.200.000
Beban asuransi = Rp 12.200.000 Berdasarkan data beban perlengkapan ialah
Modal Akhir = Rp 9.100.000 ……………………………………….
Modal Awal = Rp 5.700.000
Prive = Rp 1.000.000
Beban Gaji = Rp 2.000.000
Beban Sewa = Rp 1.000.000

JAWAB:
Modal Akhir = Modal Awal + Pendapatan Jasa - Beban Gaji - Beban Sewa - Beban Asuransi
-Beban Perlengkapan - Prive
Rp 9.100.000 = Rp 5.700.000 + Rp 20.200.000 - Rp 2.000.000 - Rp 1.000.000 - Rp 12.200.000
-Beban Perlengkapan - Rp 1.000.000
Rp 9.100.000 = Rp 9.700.000 - Beban Perlengkapan
Beban perlengkapan = Rp 9.700.000 - Rp 9.100.000 = Rp 600.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 221


Soal Laporan Perubahan Modal UN (P15/2011)
Sebagian data Bengkel “Sukses Rendi” tahun 2009:
Modal Andi 31-12-09 : Rp 33.900.000 Besar modal awal Andi adalah…….
Beban listrik : Rp 1.200.000
Beban air : Rp 500.000
Beban Gaji : Rp 10.300.000
Beban Sewa : Rp 3.600.000
Pendapatan Jasa : Rp 30.000.000
Prive : Rp 500.000

JAWAB:
Modal Akhir = Modal Awal+Pendapatan Jasa-Beban listrik-Beban air-Beban Gaji-Beban Sewa-Prive
Rp 33.900.000 = Modal awal+Rp 30.000.000- Rp 1.200.000- Rp 500.000- Rp 10.300.000-Rp 3.600.000
- Rp 500.000
Rp 33.900.000 = Modal awal + Rp 13.900.000
Modal awal = Rp 33.900.000 - Rp 13.900.000 = Rp 20.000.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 222


JURNAL PENUTUP PERUSAHAAN JASA
1. me-nolkan (menutup) akun nominal(pendapatan&beban/biaya), prive, dan L/R
2. Sehingga setelah ditutup akun-akun yang muncul (tersisa) dalam Neraca Saldo Setelah Penutupan  Harta dan Utang

a. Penutupan akun-akun pendapatan


Neraca Saldo Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K No. Akun D K
1 Pendapatan Rp xxxx 1 Pendapatan Rp xxxx
Iktisar L/R Rp xxxx

b. Penutupan akun-akun beban/biaya


Neraca Saldo Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K No. Akun D K
1 Beban Rp xxxx 1 Iktisar L/R Rp xxxx
2 Biaya – Biaya Rp xxxx Beban Rp xxxx
Biaya – biaya Rp xxxx

c. Penutupan akun Prive pada perusahaan perorangan


Neraca Saldo Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K No. Akun D K
1 Prive Rp xxxx 1 Modal Rp xxxx
Prive Rp xxxx

d. Penutupan kondisi rugi pada perusahaan perorangan


Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K
1 Modal Rp xxxx
Ikhtisar L/R Rp xxxx

e. Penutupan kondisi laba pada perusahaan perorangan


Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K
1 Ikhtisar L/R Rp xxxx
Modal Rp xxxx

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 223


f. Penutupan Akun Deviden (Prive) pada PT
Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K
1 Modal Rp xxxx
Deviden Rp xxxx

g. Penutupan Akun Laba Ditahan pada PT jika mengalami keuntungan


Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K
1 Ikhtisar L/R Rp xxxx
Laba Ditahan Rp xxxx

h. Penutupan Akun Laba Ditahan pada PT jika PT mengalami kerugian


Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K
1 Laba Ditahan Rp xxxx
Ikhtisar L/R Rp xxxx

i. Penutupan Akun SHU pada Koperasi jika mengalami keuntungan


Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K
1 Ikhtisar L/R Rp xxxx
SHU Rp xxxx

j. Penutupan Akun SHU pada Koperasi jika mengalami kerugian


Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K
1 SHU Rp xxxx
Ikhtisar L/R Rp xxxx

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 224


Soal Jurnal Penutup EBTANAS (SMA-2001-38)
Neraca Saldo sebagian perusahaan service “KILAT” adalah :
No Nama Perkiraan D (Rp) K(Rp) Jurnal penutupnya ialah ………
411 Pendapatan Service 2.000.000
511 Beban Gaji 400.000
512 Beban listrik 100.000

JAWAB :
Perusahaan service “KILAT”
JURNAL PENUTUP
Nama Perkiraan D (Rp) K(Rp)
Pendapatan service 2.000.000
Ikhtisar L/R 2.000.000

Ikhtisar Laba Rugi 500.000


Beban gaji 400.000
Beban listrik 100.000

Soal Jurnal Penutup EBTANAS (P3/2001)


Perusahaan Percetakan “ Rapi Offset”
Neraca Saldo Disesuaikan (sebagian)
31 Desember 2000
(dalam Rp)
Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian Neraca Saldo Disesuaikan
Akun
D K D K D K
Beban Gaji 600.000 150.000 750.000
Beban Listrik 50.000 50.000

Dari data tersebut maka jurnal penutupnya ialah ……………………….

JAWAB :
Perusahaan Percetakan “ Rapi Offset”
JURNAL PENUTUP
Nama Perkiraan D (Rp) K(Rp)
Ikhtisar Laba Rugi 800.000
Beban gaji 750.000
Beban listrik 50.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 225


JURNAL PEMBALIK PERUSAHAAN JASA
1. Jurnal Pembalik adalah jurnal yang digunakan untuk membalik akun baru yang muncul pada jurnal penyesuaian tapi tak muncul di
neraca saldo
2. Konsepnya adalah yang dibalik adalah akun baru yang hanya muncul pada jurnal penyesuaian namun tidak muncul di nerca saldo

a. Membalik Kasus Beban/Sewa dibayar dimuka (perskot sewa) pada Jurnal Penyesuaian

(pendekatan aktiva/harta) (pendekatan beban)


Format Neraca Saldonya: Format Neraca Saldonya:
No. Akun D (Rp) K (Rp) No. Akun D (Rp) K (Rp)
1 Sewa dibayar dimuka Rp xxxxxx 1 Beban Sewa Rp xxxxxx

Nilai yang sudah dijalani nilai yang belum dijalani

Tgl Akhir masa kontrak habis


transaksi Periode
Akuntansi
Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian
Tgl Akun D (Rp) K (Rp) Tgl Akun D (Rp) K
Des Beban Sewa Sudah dijalani Des Sewa dibayar dimuka belum dijalani
31 Sewa dibayar dimuka xxx 31 Beban Sewa xxx

Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik


Tgl Akun D (Rp) K (Rp) Tgl Akun D (Rp) K (Rp)
Des Sewa dibayar dimuka xxx Des Beban Sewa xxx
31 Beban Sewa xxx 31 Sewa dibayar dimuka xxx

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 226


Soal Jurnal Pembalik Utang  UNAS (P45/2007)
Neraca Sisa sebagian PD Gatotkaca per 31 Desember 2006 terlihat sebagai berikut :
No Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
605 Beban iklan 1.500.000
Data penyesuaian per 31 Desember 2006 :
2. Iklan dibayar pada tanggal 3 September 2006 untuk 10 kali terbit, sampai dengan 31 Desember 2006 iklan baru diterbitkan 8 kali
Buatlah jurnal pembalik dari kasus tersebut …………………..

JAWAB:
Berdasarkan format penulisan neraca saldonya, soal tersebut menggunakan pendekatan beban
tgl transaksi soal 03/09/2006 jadi September sebagai bulan pertama
Lama Kontrak transaksi = 10 kali terbit
Yang sudah dijalani = 8 kali terbit
= 8/10 x Rp 1.500.000 = Rp 1.200.000
Yang belum dijalani = Rp 1.500.000 - Rp 1.200.000 = Rp 300.000

(pendekatan aktiva/harta) (pendekatan beban)


Nilai yang sudah dijalani nilai yang belum dijalani

03/09/2006 31/12/2006

Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian


Tgl Akun D (Rp) K (Rp) Tgl Akun D (Rp) K
Des Beban Sewa 1.200.000 Des Sewa dibayar dimuka 300.000
31 Sewa dibayar dimuka 1.200.000 31 Beban Sewa 300.000

Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik


Tgl Akun D (Rp) K (Rp) Tgl Akun D (Rp) K (Rp)
Des Sewa dibayar dimuka 1.200.000 Des Beban Sewa 300.000
31 Beban Sewa 1.200.000 31 Sewa dibayar dimuka 300.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 227


b. Membalik Kasus Pendapatan diterima dimuka pada Jurnal Penyesuaian

(pendekatan utang/kewajiban) (pendekatan pendapatan)


Format Neraca Saldonya: Format Neraca Saldonya:
No. Akun D (Rp) K(Rp) No. Akun D(Rp) K(Rp)
1 Sewa diterima dimuka xxx 1 Pendapatan sewa xxx

Nilai yang sudah dijalani nilai yang belum dijalani

Tgl Akhir masa kontrak habis


transaksi Periode
Akuntansi
Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian
No. Akun D(Rp) K(Rp) No. Akun D(Rp) K(Rp)
Sewa diterima dimuka Sudah dijalani Pendapatan Sewa belum dijalani
31 31
Pendapatan Sewa xxx Sewa diterima dimuka xxx

Jurnal Pembalik Jurnal Pembalik


No. Akun D(Rp) K(Rp) No. Akun D(Rp) K(Rp)
Pendapatan Sewa xxx Sewa diterima dimuka xxx
31 31
Sewa diterima dimuka xxx Pendapatan Sewa xxx

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 228


c. Membalik Kasus Utang pada Jurnal Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian Jurnal Pembalik
Tgl Akun D (Rp) K (Rp) Tgl Akun D (Rp) K (Rp)
Des Beban Gaji xxx Des Utang Gaji xxx
31 Utang Gaji xxx 31 Beban Gaji xxx

Soal Jurnal Pembalik Utang  UNAS (SMA-2003-36)


Diketahui s.d tangal 31 Desember 2001 gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp 500.000, jurnal
pembaliknya ialah :
Jurnal Penyesuaian Jurnal Pembalik
Tgl Akun D (Rp) K (Rp) Tgl Akun D (Rp) K (Rp)
Des Beban Gaji 500.000 Des Utang Gaji 500.000
31 Utang Gaji 500.000 31 Beban Gaji 500.000

d. Membalik Kasus Piutang pada Jurnal Penyesuaian


Jurnal Penyesuaian Jurnal Pembalik
Tgl Akun D (Rp) K (Rp) Tgl Akun D (Rp) K (Rp)
Des Piutang xxx Des Pendapatan xxx
31 Pendapatan xxx 31 Piutang xxx

229
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

230
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
1. Perusahaan dagang  perusahaan yang bertujuan untuk membeli barang dagangan untuk dijual
kembali tanpa mengubah bentuk

231
Siklus/Tahap Akuntansi Perusahaan Dagang
TAHAP PELAPORAN
TAHAP PENGIKHTSARAN
TAHAP PENCATATAN
Laporan Keuangan
Posting
Bukti2 Transaksi: (1) Neraca Saldo
(2) Jurnal Penyesuaian (1) Laporan L/R
(Kuitansi, Cek, Nota JURNAL JURNAL BUKU (2) Laporan Perubahan
Debet, Nota Kredit, Nota (3) Neraca Saldo
UMUM KHUSUS BESAR Modal/Ekuitas
Tunai, Faktur, Memo) Penyesuaian
(4) Jurnal Penutup (3) Neraca
(5) Jurnal Pembalik (4) Laporan ARus Kas

BUKU BESAR
PEMBANTU
BBP utang
BBp piutang

VS
Siklus/Tahap Akuntansi Perusahaan Jasa
TAHAP PELAPORAN
TAHAP PENCATATAN TAHAP PENGIKHTSARAN

Laporan Keuangan
(1) Neraca Saldo
Posting (2) Jurnal Penyesuaian (1) Laporan L/R
Bukti2 Transaksi: (2) Laporan Perubahan
(3) Neraca Saldo
(Kuitansi, Cek, Nota JURNAL BUKU Modal/Ekuitas
Penyesuaian
Debet, Nota Kredit, Nota UMUM BESAR (3) Neraca
(4) Jurnal Penutup
Tunai, Faktur, Memo) (4) Laporan ARus Kas
(5) Jurnal Pembalik

232
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA&DAGANG

Aktiva = Pasiva  perusahaan belum operasi


Harta = Modal  perusahaan belum operasi
Harta = Utang + Modal  Perusahaan membutuhkan modal tambahan
Harta = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban) Perusahaan mulai beroperasi

UNTUNG
Kondisi Rugi

Harta = Utang + Modal – Rugi Harta = Utang + Modal + Laba


(Pendapatan < Beban) (Pendapatan > Beban)
Aktiva = Pasiva
Harta = Utang + Modal + Pendapatan – Beban

Harta + Beban = Utang + Modal + Pendapatan


Ber(+) Debet Ber(+) Kredit
Ber(-) Kredit Ber(-) Debet

persamaan dasar Akuntansi :


Akun Aktiva  hanya berisi harta AKUN RIIL
Akun Pasiva  hanya berisi utang dan moda

233
AKUN (PERKIRAAN/REKENING) PERUSAHAAN Dagang

1. Penggolongan Akun Perusahaan Jasa


a. Harta/aktiva/asset
(1) harta lancar  umur harta < 1tahun
No Akun Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang
1 Kas  
2 Wesel Tagih  
3 Persediaan Barang dagang - 
4 Perlengkapan  
5 Piutang  

(2) harta tetap berwujud umur harta > 1tahun


No Akun Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang
1 Peralatan  
2 Gedung  
3 Kendaraan  

(3) harta tetap tak berwujud  umur harta > 1tahun + abstrak
No Akun Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang
1 Hak Cipta  hak menciptakan karya baru  
2 Hak Paten  hak untuk menggandakan  
suatu penemuan
3 Hak Merek (trade merek)  
4 Franchise  
5 Goodwil  reputasi, lokasi  

b. Utang/kewajiban/liabilities
(1) Utang lancar (utang jangka pendek)  umur harta < 1tahun  pelunasannya menggunakan
aktiva lancar
No Akun Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang
1 Utang Usaha (utang perlengkapan)  -
2 Utang dagang (utang perlengkapan) - 
3 Utang wesel  
4 Utang pajak  
5 Utang Gaji  
6 Pendapatan diterima dimuka  

(2) Utang jangka panjang  umur harta > 1tahun  pelunasannya tidak menggunakan aktiva
lancar
No Akun Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang
1 Utang Bank  
2 Utang Hipotek  
3 Utang obligasi  

234
c. Modal / Ekuitas
 Prive = pengambilan uang untuk kepentingan pribadi
No Akun Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang
1 Modal sendiri (nama)  
2 Laba ditahan  
3 Saham  
4 Obligasi  

d. Pendapatan
No Akun Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang
1 Pendapatan Jasa  -
2 Pendapatan Sewa  
3 Pendapatan Bunga  
4 Penjualan / Penjualan bersih 
5 Retur Pembelian - 
6 Potongan Pembelian 

e. Beban/biaya  pengorbanan ekonomis untuk memperoleh pendapatan


No Akun Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang
1 Beban Gaji  
2 Beban Perlengkapan  
3 Beban Penyusutan Peralatan  
4 Beban Penyusutan Kendaraan  
5 Beban Sewa  
6 Beban Bunga  
7 Beban Serba-serbi  
8 Harga Pokok Penjualan (hpp) 
9 Retur Penjualan 
10 Potongan Penjualan - 
11 Pembelian 

235
Keterangan Singkatan :
PJ=perusahaan jasa PD=perusahaan dagang
Saldo Normal
No Akun Ber(+) Ber(-) PJ PD
(bernilai +)
1 Harta/aktiva/asset
 Kas  
 Wesel Tagih  
 Persediaan Barang dagang - 
 Perlengkapan  
 Piutang  
 Peralatan  
Debet Kredit Debet
 Gedung  
 Kendaraan
 
 Hak Cipta
 
 Hak Paten
 Hak Merek  
 Franchise  
 Goodwil  
2 Utang
 Utang Usaha  -
 Utang dagang - 
 Utang wesel Kredit Debet Kredit
 
 Utang pajak  
 Pendapatan diterima dimuka  
3 Modal
 Laba ditahan  
 Saham Kredit Debet Kredit
 
 Obligasi  
5 Pendapatan
 Pendapatan Jasa  -
 Penjualan/penjualan bersih - 
 Pendapatan sewa Kredit Debet Kredit  
 Pendapatan Bunga  
 Retur Pembelian - 
 Potongan Pembelian - 
4 Beban
 Beban Gaji  
 Beban Perlengkapan  
 Beban Penyusutan Peralatan  
 Beban Penyusutan Kendaraan  
 Beban Sewa  
 Beban bunga Debet Kredit Debet
 
 Beban serba-serbi
 
 HPP
- 
 Pembelian
- 
 Retur Penjualan
- 
 Potongan Penjualan
- 

236
TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN DAGANG
1. Jenis Transaksi Bisnis Perusahaan Dagang dilakukan melalui 2 cara
a. Kredit :
 Pihak yang melakukan kredit (pinjaman) / pihak yang berhutang DEBITUR
 Pihak pemberi kredit /pihak pemberi pinjaman  KREDITUR
 Faktur bukti transaksi penjualan dan pembelian secara kredit
 Syarat Pembelian / Syarat Penjualan (Termin)
(1) 2/10 . n/ 30 Jangka waktu kredit ialah 30 hari, jika pembeli mampu melunasi
kewajibannya (utangnya) dalam jangka waktu 10 hari setelah pembelian maka pembeli
memperoleh potongan penjualan sebesar 2%, namun apabila pelunasan melebihi 30 hari
setelah pembelian, maka pembeli akan mendapat denda (charge) sebesar 2 %
(2) EOM (end of month)  pelunasan paling lambat ialah tanggal akhir bulan yang
bersangkutan tanpa potongan
(3) n/10. EOM (end of month)  batas akhir pelunasan ialah setelah tanggal akhir bulan +
10 hari
 Nota Debet  pembeli mendebet (mengurangi/menghapus) utang dagangnya dengan
mengembalikan barang dagangan yang rusak/cacat/tidak sesuai kepada penjual melalui
kegiatan Retur Pembelian  Pelaku/Tokoh : Pembeli
 Nota Kredit penjual mengkredit (mengurangi/menghapus) piutang dagangnya dengan
menerima pengembalian barang dagangan yang rusak/cacat/tidak dari pembeli melalui
kegiatan Retur Penjualan  Pelaku/Tokoh : Penjual
b. Tunai :
 Kuitansi
 Cek
 Giro/Bilyet Giro
 Wesel
 Nota Tunai
 Nota Debet  pembeli menerima (memperoleh) kembali uang tunainya setelah
mengembalikan barang dagangan yang rusak/cacat/tidak sesuai kepada penjual melalui
kegiatan Retur Pembelian
 Nota Kredit penjual mengembalikan uang tunai kepada pembeli setelah menerima
pengembalian barang dagangan yang rusak/cacat/tidak dari pembeli melalui kegiatan Retur
Penjualan
Perbedaaan RETUR PENJUALAN VS RETUR PEMBELIAN

RETUR PENJUALAN RETUR PEMBELIAN


Pelaku Penjual Pembeli
Penjual menerima pengembalian barang Pembeli mengembalikan barang dagang yang
Kegiatan dagang yang rusak secara kredit dari rusak secara kredit kepada penjual
pembeli
Penjual menerbitkan Nota Kredit kepada Pembeli menerbitkan Nota Debet kepada Penjual
Dampak Pembeli
Penjual menerima Nota Debet dari Pembeli Pembeli menerima Nota Kredit dari Penjual
Kata Menerima pengembalian barang dari Toko Mengembalian/menyerahkan barang kepada Toko
Kunci Diterima pengembalian barang dari Toko Dikembalikan/diserahkan barang kepada Toko

237
2. Bukti Transaksi
No Bukti Transaksi Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang
1 Kuitansi  
2 Cek  
3 Nota Debet - 
4 Nota Kredit - 
5 Nota Tunai  
6 Faktur - 

3. Hubungan Transaksi Akuntansi Perusahaan Via Bank


c. Bank Mendebet Rekening Nasabah  Nasabah mengambil / mencairkan uangnya
d. Bank Menkredit Rekening Nasabah  Nasabah menyetor uangnya kepada bank

238
4. Syarat Penyerahan (Pengiriman) Barang (Ekspedisi)
a. Franco Gudang Pembeli
 Pengiriman barang dari gudang penjual sampai gudang pembeli menjadi tanggungan penjual
 Risiko seluruhnya ditanggung penjual
 Biayanya lebih mahal
b. Franco Gudang Penjual
 Pengiriman barang dari gudang penjual sampai gudang pembeli menjadi tanggungan pembeli
c. FOB Shipping Point (FOBSP)
 Pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke kapal (pelabuhan penjual) menjadi risiko
penjual
 RUTE : Gudang Penjual  kapal (pelabuhan penjual)  risiko penjual
d. FOB Destination Point (FOBDP)
 Pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke pelabuhan pembeli menjadi risiko penjual
 RUTE : Gudang Penjual  kapal (pelabuhan penjual)  penyebarangan laut  pelabuhan
pembeli  risiko penjual

Franco
Gudang Pembeli
Gudang Franco
Pembeli (Jember) Gudang Penjual

(pelabuhan pembeli)
Ketapang JAWA

FOBDP

SELAT BALI (pelabuhan penjual)


Gilimanuk Bali

FOBSP

Gudang Penjual
(Denpasar)

239
JURNAL UMUM PERUSAHAAN DAGANG
Tgl Akun Ref Debit (Rp) Kredit (Rp) PJ PD
1 Pembelian barang dagang secara tunai  Sistem Prepetual
pelaku pembeli xxx
Pembelian - 
xxx
Kas
2 Pembelian barang dagang secara kredit  Sistem Prepetual
pelaku pembeli xxx
Pembelian - 
xxx
Utang dagang
3 Pengembalian barang dagang yang rusak  jika dibeli tunai 
pelaku pembeli xxx
Kas - 
xxx
Retur pembelian
4 Pengembalian pembelian barang dagang yang rusak  jika dibeli
kredit pelaku pembeli 12
Utang dagangnoTA DEBET - 
12
Retur Pembelian
5 Pelunasan Pembelian dengan syarat potongan  Pelaku Pembeli
Utang dagang (nilai seluruhnya) 60
Potongan Pembelian - 
10
Kas 50
6 Pelunasan Pembelian tanpa potongan Pelaku Pembeli
Utang dagang 60 - 
Kas 60
7 Pembayaran Biaya Angkut Pembelian  Pelaku Pembeli
Biaya Angkut Pembelian xxx - 
Kas Xxx
8 Penjualan barang dagang secara tunaiSistem Prepetualpelaku
penjual xxx
Kas - 
Xxx
Penjualan
9 Penjualan barang dagang secara kredit Sistem Prepetualpelalu
penjual xxx
Piutang dagang  JJUAL - 
xxx
Penjualan
10 Menerima pengembalian barang dagang yang rusak  jika
penjualan tunaipelaku penjual
Retur penjualan - 
xxx
Kas xxx
11 Menerima pengembalian barang dagang yang rusak  jika
penjualan kredit pelaku penjual
Retur penjualan - 
xxx
Piutang dagang  Nota Kredit xxx
12 Diterima Pelunasan piutang dagang dengan potonganpelaku
penjual 50
Kas 10 - 
Potongan penjualan 60
Piutang dagang (nilai seluruhnya)
13 Diterima Pelunasan piutang dagang tanpa potongan
Kas JKM 60 - 
Piutang dagang (nilai seluruhnya) 60
240
JURNAL UMUM PERUSAHAAN DAGANG
Lanjutan
Tgl Akun Ref Debit (Rp) Kredit (Rp) PJ PD
14 Pembelian barang dagang secara tunai Sistem
Periodik  Pelaku Pembeli Xxx
Persediaan barang dagang - 
xxx
Kas
15 Pembelian barang dagang secara kredit Sistem
Periodik  Pelaku Pembeli Xxx
Persediaan barang dagang - 
xxx
Utang dagang
16 Penjualan barang dagang secara tunaiSistem
PeriodikPelaku Penjual Xxx
Kas  JKM - 
xxx
Persediaan barang dagang
17 Penjualan barang dagang secara kreditSistem
PeriodikPelaku Penjual Xxx
Piutang dagang - 
xxx
Persediaan barang dagang

241
JURNAL KHUSUS PERUSAHAAN DAGANG

1. Karakteristik Jurnal Khusus


a. Digunakan untuk perusahaan besar
b. Desediakan kolom-kolom
c. Mencatat 1 jenis transaksi

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 242


2. Jurnal Khusus perusahaan dagang terbagi menjadi ”
a. Jurnal Khusus Pembelian / Jurnal Pembelian / Jurnal Beli
 Mencatat transaksi pembelian barang dagang secara kredit yang dicatat didalam kolom
pembelian
 Mencatat transaksi pembelian bukan barang dagang (perlengkapan dan peralatan) secara
kredit dicatat di kolom serba-serbi
 Pelaku : Pembeli
 Bukti transaksi Kredit  Faktur dan Syarat Pembelian (Termin)
 Jurnal Pembelian akan menghasilkan Buku Besar Pembantu Utang  Utang dagang
ber(+) di kolom Kredit

Jurnal Pembelian
Kolom Debet : Pembelian, Serba-Serbi(Peralatan, Perlengkapan)
Kolom Kredit: Utang dagang

Jurnal Pembelian
Debet
No. Nama Syarat Pembelian Serba-serbi Kredit (Rp)
Tgl
Faktur Kreditur Pembayaran (Rp) Akun Jumlah Utang Usaha
(Rp)
1 TokoA Faktur 10000 10000
2 Toko B Faktur Peralatan 500 500
3 Toko C Faktur Perlengkapan 1000 1000
10000 1500 11500
Toko
7 Faktur Perlengkapan 200.000 200.000
Laris
14 Toko Ina 4/10.n/40 300.000 - - 300.000
21 UD Maju - Perlengkapan 100.000 100.000
22

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 243


b. Jurnal Penjualan / Jurnal Jual
 Mencatat transaksi penjualan barang dagang secara kredit yang dicatat didalam kolom
penjualan
 Mencatat transaksi penjualan bukan barang dagang (perlengkapan dan peralatan) secara
kredit dicatat di kolom serba-serbi
 Pelaku : Penjual
 Bukti transaksi Kredit  Faktur dan Syarat Penjualan (Termin)
 Jurnal Penjualan akan menghasilkan Buku Besar Pembantu Piutang Piutang ber(+) di
sebelah Debet

Jurnal Penjualan
Kolom Debet : Piutang dagang
Kolom Kredit: Penjualan, Serba-Serbi (Peralatan, Perlengkapan)

Jurnal Penjualan (Format Tabel 1)


(dalam Rp)
No. Nama Syarat Piutang dagang (D)
Tgl
Faktur Debitur Pembayaran Penjualan (K)
Toko A xxx

Jurnal Penjualan (Format Tabel 2)


(dalam Rp)
Tgl No. Debet Kredit
Debitur
Faktur Piutang Serba-Serbi Penjualan
1 TokoA 10.000 10.000
2 Toko B 5.000 Peralat 5.000
3 Toko C 1.000 Perleng 1.000
16.000 6000 10000
2.000.000 2.000.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 244


c. Jurnal Penenerimaan Kas / Jurnal Kas Masuk (JKM)
 Mencatat segala bentuk transaksi yang me(+) Kas kas ber(+) Debet
 Pelaku : Penjual
 Mencatat transaksi penjualan barang dagang secara TUNAI yang dicatat didalam kolom
penjualan
 Mencatat transaksi penjualan bukan barang dagang (perlengkapan dan peralatan) secara
TUNAI dicatat di kolom serba-serbi
 Mencatat transaksi penerimaan pelunasan piutang dagang tanpa potongan penjualan
 Mencatat transaksi penerimaan pelunasan piutang dagang dengan potongan penjualan
 Mencatat transaksi penyetoran modal awal
 Mencatat transaksi Retur Pembelian yang dilakukan secara TUNAI yang dilakukan
pembeli
 Bukti transaksi Tunai  Cek, Kuitansi
 Kata Kunci menerima, diterima
Jurnal Penerimaan Kas
Kolom Debet : Kas, Potongan Penjualan
Kolom Kredit: Penjualan, Serba-serbi (Pendapatan bunga, jasaa),Piutang, modal ,

Jurnal Penerimaan Kas


(dalam Rp)
D (Rp) K(Rp)
Tgl Ket. Kas Potongan Piutang Penjualan Serba-Serbi
Penjualan dagang Keterangan Jumlah
1 Toko A 1000 - 1000 - -
2 Toko B 800 200 1000 - -
3 Penjualan 200 - - 200 -
Tunai
4 Pendapatan 300 - - - Pendapatan 300
bunga bunga
5 Toko D 1000 - - - Peralatan 1000
6 Toko E 2000 - - - Perlengkapan 2000
7 Modal awal 10.000 Modal awal 10000
8 Toko F 19.980.000 20.000 20.000.000
9 Pinjaman Bank 200.000.000 Wesel 200.000.000
10 Toko G 800.000 Retur Pembelian 800.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 245


d. Jurnal Pengeluaran Kas / Jurnal Kas Keluar (JKK)
 Mencatat segala bentuk transaksi yang me(-) Kas kas ber(-) Kredit
 Pelaku : Pembeli
 Mencatat transaksi pembelian barang dagang secara TUNAI yang dicatat didalam kolom
pembelian
 Mencatat transaksi pembelian bukan barang dagang (perlengkapan dan peralatan) secara
TUNAI dicatat di kolom serba-serbi
 Mencatat transaksi pembayaran pelunasan utang dagang tanpa potongan pembelian
 Mencatat transaksi pembayaran pelunasan utang dagang dengan potongan pembelian
 Mencatat transaksi pembayaran beban dan biaya
 Melakukan Prive
 Mencatat trasnsaksi Retur Penjualan secara TUNAI yang dilakukan penjual
 Bukti transaksi Tunai  Cek, Kuitansi

Jurnal Pengeluaran Kas/Jurnal Kas Keluar (JKK)


Kolom Debet : Pembelian, Utang dagang, Serba-serbi, Beban/biaya-biaya,Prive
Kolom Kredit: Kas, Potongan Pembelian

Jurnal Pengeluaran Kas/ Jurnal Kas Keluar (JKK)


(dalam Rp)
Tgl Ket. D K
Pembelian Utang Serba-Serbi Kas Potongan
dagang Akun Jumlah Pembelian
1 Toko A - 1000 - 1000 -
2 Pembelian Tunai 2000 - - 2000
3 Pembelian Tunai 2000 - - 1900 100
4 Toko C - 5000 - 4900 100
5 Toko D - - Peralatan 100 100
6 Toko E Perlengkapan 50 50
7 PLN Biaya listrik 300 300
8 Metalica PriVe 100 100
9 Toko F Retur Penjualan 800.000 800.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 246


e. Jurnal Khusus Jurnal Umum (JKJU)
 Mencatat transaksi pengembalian barang dagang yang rusak/cacat/tidak sesuai yang
dilakukan secara kredit  Retur Pembelian
 Mencatat transaksi penerimaan pengembalian barang dagang yang rusak/cacat/tidak
sesuai yang dilakukan secara kredit Retur Penjualan
 Penghapusan utang pada kolom debet akan berpengaruh terhadap Buku Besar Pembantu
Utang  Utang ber(-)
 Penghapusan piutang pada kolom kredit akan berpengaruh terhadap Buku Besar Pembantu
Piutang  Piutang ber (-)

No Akun D K
Retur Penjualan 50.000
1
Piutang dagangnota kredit 50.000
Utang dagang nota debet 50.000
2
Retur Pembelian 50.000

Jurnal Khusus Jurnal Umum

Kolom Debet : Utang dagang, Retur Penjualan jika transaksi kredit


Kolom Kredit: Retur Pembelian, Piutang dagang

Jurnal Khusus Jurnal Umum

Kolom Debet : Kas,Retur Penjualan jika transaksi tunai


Kolom Kredit: Retur Pembelian, Kas

RETUR PENJUALAN RETUR PEMBELIAN


Pelaku Penjual Pembeli
Penjual menerima pengembalian barang Pembeli mengembalikan barang dagang yang
Kegiatan dagang yang rusak secara kredit dari rusak secara kredit kepada penjual
pembeli
Penjual menerbitkan Nota Kredit kepada Pembeli menerbitkan Nota Debet kepada Penjual
Dampak Pembeli
Penjual menerima Nota Debet dari Pembeli Pembeli menerima Nota Kredit dari Penjual
Kata Menerima pengembalian barang dari Toko Mengembalian/menyerahkan barang kepada Toko
Kunci Diterima pengembalian barang dari Toko Dikembalikan/diserahkan barang kepada Toko

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 247


Review Jurnal Khusus
Pelaku Jenis – Jenis Transaksi /Analisa Transaksi Jurnal Khusus
Pembelian barang dagang secara kredit
Pembelian bukan barang dagang secara kredit
Pembeli Jurnal Pembelian
Pembelian barang dagang dengan Faktur
Pembelian barang dagang dengan syarat pembelian (termin)
Penjualan barang dagang secara kredit
Penjualan bukan barang dagang secara kredit
Penjual Jurnal Penjualan
Penjualan barang dagang dengan Faktur
Penjualan bukan barang dagang syarat penjualan (termin)
Pembelian barang dagang secara tunai
Pembelian bukan barang dagang secara tunai
Pembelian barang dagang dengan Cek dan Nota
Pelunasan utang dagang tanpa potongan pembelian Jurnal Pengeluaran
Pembeli
Pelunasan utang dagang dengan potongan pembelian Kas
Pembayaran beban dan biaya
Melakukan Prive
Transaksi Retur Penjualan secara TUNAI yang dilakukan penjual
Penjualan barang dagang secara tunai
Penjualan bukan barang dagang secara tunai
Penjualan barang dagang dengan Cek dan Nota
Jurnal Penerimaan
Penjual Pelunasan piutang dagang tanpa potongan pembelian
Kas
Pelunasan piutang dagang dengan potongan pembelian
Penyetoran modal awal
Transaksi Retur Pembelian secara TUNAI yang dilakukan penjual
Transaksi Retur Pembelian secara Kredit Jurnal Khusus Jurnal
Pembeli
Transaksi Retur Penjualan secara Kredit Umum/Jurnal
& Penjual
Memorial

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 248


BUKU BESAR PEMBANTU PERUSAHAAN DAGANG
1. Buku Besar Pembantu berfungsi untuk mencatat akun – akun tertentu secara terperinci
2. Macam-macam Buku Besar Pembantu :
a. Buku Besar Pembantu Utang  dirinci perusahaan memiliki ”utang dagang” ke Toko mana saja
b. Buku Besar Pembantu Piutang  dirinci perusahaan memiliki ”piutang dagang” dari Toko mana
saja
c. Buku Besar Pembantu Persediaan Barang dagang
3. Bentuk Buku Besar Pembantu Perusahaan Dagang
a. Format : Scontro
TGL Ket. Ref D (Rp) TGL Ket. Ref K (Rp)

b. Format : Staffel
TGL Ket. Ref D (Rp) K (Rp) Saldo (Rp)

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 249


SOAL :  UN (SMA-2006-27)
Penjual

TOKO MEUBEL JEPARA Tanggal, 15 Mei 2006


Kepada
Yth : Biro Jasa Amanah Pembeli
Semarang

FAKTUR No : 115 Syarat 2/10,n/30


Banyak Nama Barang Harga Satuan Total
4 set Meja Kantor Rp 20.000 Rp 80.000.000

Hormat kami,

Rina
Bagian Penjualan

1. Berdasarkan data tersebut maka buatlah jurnal khusus dan buku besar pembantunya !
JAWAB :  Karena menggunakan Faktur maka jenis transaksinya ialah KREDIT

a. Jurnal Khusus bagi Biro Jasa Amanah (Pembeli)  Jurnal Pembelian


Debet
No.
Nama Syarat Pembelian Serba-serbi Kredit (Rp)
Tgl Faktu
Kreditur Pembayaran (Rp) Akun Jumlah Utang Usaha
r
(Rp)
Toko
15/05 115 Meubel 2/10, n/30 - Peralatan 80.000.000 80.000.000
Jepara

Biro Jasa Amanah


Buku Besar Pembantu Utang
TGL Ket. Ref D (Rp) K (Rp) Saldo (Rp)
15/05 Toko Meubel Jepara 80.000.000 80.000.000

b. Jurnal Khusus bagi Toko Meubel Jepara (Penjual)  Jurnal Penjualan


(dalam Rp)
No. Nama Syarat Piutang dagang (D)
Tgl
Faktur Debitur Pembayaran Penjualan (K)
15/05 115 Biro Jasa Amana 2/10, n/30 80.000.000

Toko Meubel Jepara


Buku Besar Pembantu Piutang
TGL Ket. Ref D (Rp) K (Rp) Saldo (Rp)
15/05 Biro Jasa Amana 80.000.000 80.000.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 250


2. jika perusahaan melunasi transaksi tersebut pada tanggal 20 Mei 2006 Bagamana pengaruh terhadap
jurnal umum dan buku besar pembantu?

JAWAB
Syarat Pembelian/Penjualan  2/10, n/30 artinya Potongan (Diskon) Pelunasan Pembelian/Penjualan
sebesar 2% berlaku mulai 16 Mei – 25 Mei 2006
Jadi pada tanggal 20 Mei 2006 Biro Jasa Amanah masih mendapatkan diskon pelunasan pembelian dan
Toko Meubel Jepara juga masih memberikan diskon pelunasan penjualan
Diskon Pelunasan Pembelian / Penjualan = 2% x Rp 80.000.000 = Rp 1.600.000

a. bagi Biro Jasa Amanah (Pembeli)


Biro Jasa Amanah
Jurnal Umum
Tgl Akun D (Rp) K (Rp)
Utang usaha 80.000.000
20/05 Potongan Pembelian 1.600.000
Kas 78.400.000

Biro Jasa Amanah


Buku Besar Pembantu Utang
TGL Ket. Ref D (Rp) K (Rp) Saldo (Rp)
15/05 Toko Meubel Jepara 80.000.000 80.000.000
20/05 Lunas 80.000.000 0

b. Jurnal Umum bagi Biro Toko Meubel Jepara (Penjual)


Toko Meubel Jepara
Jurnal Umum
Tgl Akun D (Rp) K (Rp)
Kas 78.400.000
20/05 Potongan Penjualan 1.600.000
Piutang dagang 80.000.000

Toko Meubel Jepara


Buku Besar Pembantu Piutang
TGL Ket. Ref D (Rp) K (Rp) Saldo (Rp)
15/05 Biro Jasa Amana 80.000.000 80.000.000
20/05 Lunas 80.000.000 0

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 251


3. Buatlah jurnal umumnya jika perusahaan melunasi transaksi tersebut pada tanggal 30 Mei 2006!

JAWAB
Syarat Pembelian  2/10, n/30; artinya Potongan (Diskon) Pelunasan Pembelian/Penjualan sebesar 2%
berlaku mulai 16 Mei – 25 Mei 2006
Jadi pada tanggal 30 Mei 2006 Biro Jasa Amanah TIDAK mendapatkan diskon pelunasan pembelian dan
Toko Meubel Jepara juga TIDAK memberikan diskon pelunasan penjualan

a. bagi Biro Jasa Amanah (Pembeli)

Biro Jasa Amanah


Jurnal Umum
Tgl Akun D (Rp) K (Rp)
Utang usaha 80.000.000
30 Mei
Kas 80.000.000

Biro Jasa Amanah


Buku Besar Pembantu Utang
TGL Ket. Ref D (Rp) K (Rp) Saldo (Rp)
15/05 Toko Meubel Jepara 80.000.000 80.000.000
20/05 Lunas 80.000.000 0

b. bagi Biro Toko Meubel Jepara (Penjual)

Toko Meubel Jepara


Jurnal Umum
Tgl Akun D (Rp) K (Rp)
Kas 80.000.000
30 Mei
Piutang dagang 80.000.000

Toko Meubel Jepara


Buku Besar Pembantu Piutang
TGL Ket. Ref D (Rp) K (Rp) Saldo (Rp)
15/05 Biro Jasa Amana 80.000.000 80.000.000
20/05 Lunas 80.000.000 0

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 252


4. Bagaimana pengaruh transaksi jika dilakukan retur pembelian dan penjualan sebesar Rp 30.000.000
pada tanggal 22 Mei 2006 ketika belum dilakukan pelunasan!!

JAWAB
Penjual

TOKO MEUBEL JEPARA Tanggal, 15 Mei 2006


Kepada
Yth : Biro Jasa Amanah Pembeli
Semarang

FAKTUR No : 115 Syarat 2/10,n/30


Banyak Nama Barang Harga Satuan Total
4 set Meja Kantor Rp 20.000 Rp 80.000.000

Hormat kami,

Rina
Bagian Penjualan

a. Bagi Biro Jasa Amanah (Pembeli)


Biro Jasa Amanah
Jurnal Khusus Jurnal Umum
Tgl Akun D (Rp) K (Rp)
Utang dagang 30.000.000
22 Mei
Retur Pembelian 30.000.000

Biro Jasa Amanah


Buku Besar Pembantu Utang
TGL Ket. Ref D (Rp) K (Rp) Saldo (Rp)
15/05 Toko Meubel Jepara - 80.000.000 80.000.000
22/05 Retur Pembelian 30.000.000 - 50.000.000

b. Bagi Biro Toko Meubel Jepara (Penjual)


Toko Meubel Jepara
Jurnal Khusus Jurnal Umum
Tgl Akun D (Rp) K (Rp)
Retur Penjualan 30.000.000
22 Mei
Piutang dagang 30.000.000

Toko Meubel Jepara


Buku Besar Pembantu Piutang
TGL Ket. Ref D (Rp) K (Rp) Saldo (Rp)
15/05 Biro Jasa Amana 80.000.000 - 80.000.000
22/05 Retur Pembelian - 30.000.000 50.000.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 253


5. Bagaimana pengaruh transaksi jika dilakukan retur pembelian dan penjualan pada tanggal 17 Mei
2006 sebesar Rp 5.000.000, sedangkan pada tanggal 18 Mei 2006 dilakukan pelunasan, dan tanggal
19 Mei dilakukan kembali Retur Pembelian dan Penjualan sebesar Rp 10.000.000

JAWAB
a. Bagi Biro Jasa Amanah (Pembeli)
Biro Jasa Amanah
Jurnal Khusus Jurnal Umum
Tgl Akun D (Rp) K (Rp)
Utang dagang 5.000.000
17 Mei
Retur Pembelian 5.000.000
Kas 10.000.000
19 Mei
Retur Pembelian 10.000.000

Biro Jasa Amanah


Buku Besar Pembantu Utang
TGL Ket. Ref D (Rp) K (Rp) Saldo (Rp)
15/05 Toko Meubel Jepara - 80.000.000 80.000.000
17/05 Retur Pembelian 5.000.000 - 75.000.000
19/05 Lunas 75.000.000 - 0

Biro Jasa Amanah


Jurnal Umum
Tgl Akun D (Rp) K (Rp)
Utang dagang 5.000.000
17 Mei
Retur Pembelian 5.000.000
Utang dagang 75.000.000
18 Mei Potongan Pembelian 1.500.000
Kas 73.500.000
Kas 10.000.000
19 Mei
Retur Pembelian 10.000.000

Syarat Pembelian  2/10, n/30 artinya Potongan (Diskon) Pelunasan Pembelian/ sebesar 2% berlaku mulai
16 Mei – 25 Mei 2006
Jadi pada tanggal 18 Mei 2006 Biro Jasa Amanah masih mendapatkan diskon pelunasan pembelian Diskon
Pelunasan Pembelian / Penjualan =2% x Rp 75.000.000 = Rp 1.500.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 254


b. Bagi Toko Meubel Jepara (Penjual)
Toko Meubel Jepara
Jurnal Khusus Jurnal Umum
(dalam Rp)
Tgl Akun D (Rp) K (Rp)
Retur Penjualan 5.000.000
17 Mei
Piutang dagang 5.000.000
Retur Penjualan 10.000.000
19 Mei
Kas 10.000.000

Toko Meubel Jepara


Buku Besar Pembantu Piutang
TGL Ket. Ref D (Rp) K (Rp) Saldo (Rp)
15/05 Biro Jasa Amana 80.000.000 80.000.000
17/05 Retur Penjualan 5.000.000 75.000.000
19/05 Lunas 75.000.000 0

Toko Meubel Jepara


Jurnal Umum
Tgl Akun D (Rp) K (Rp)
17 Mei Retur Penjualan 5.000.000
Piutang dagang 5.000.000
18 Mei Kas 73.500.000
Potongan Penjualan 1.500.000
Piutang dagang 75.000.000
19 Mei Retur Penjualan 10.000.000
Kas 10.000.000
Syarat Pembelian/Penjualan  2/10, n/30 artinya Potongan (Diskon) Pelunasan Penjualan sebesar 2%
berlaku mulai 16 Mei – 25 Mei 2006
Jadi pada tanggal 18 Mei 2006 Toko Meubel Jepara juga masih memberikan diskon pelunasan penjualan
Diskon Pelunasan Penjualan =2% x Rp 75.000.000 = Rp 1.500.000

SOAL JURNAL PEMBELIAN


Diketahui nilai perlengkapan kantor Rp. 1.500.000,00, peralatan kantor Rp. 3.750.000,00; piutang dagang
Rp. 20.750.000,00 dan pembelian Rp. 15.500.000,00. Nilai rekapitulasi jurnal pembelian adalah sebesar...

JAWAB
Jurnal Pembelian
Debet
No. Nama Syarat Pembelian Serba-serbi Kredit (Rp)
Tgl
Faktur Kreditur Pembayaran (Rp) Akun Jumlah Utang Usaha
(Rp)
- - Toko A - - Peralatan 3.750.000 3.750.000
- - Toko B - - Perlengkapan 1.500.000 1.500.000
- - Toko C - 15.500.000 - 15.500.000
Jumlah 15.500.000 5.250.000 20.750.000
Maka nilai dari rekapitulasi jurnal pembelian ialah = Rp 20.750.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 255


JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG
1. Jurnal penyesuaian  jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan saldo – saldo yang ada di neraca
saldo menjadi saldo yang sesungguhnya
a. BEBAN PERLENGKAPAN (PEMAKAIAN PERLENGKAPAN)

Jurnal Penyesuaian
Tgl Akun (rekening) Debet (Rp) Kredit (Rp)
Des Beban perlengkapan (Nilai pemakaian)
31 Perlengkapan (Nilai pemakaian)

b. PENYUSUTAN AKTIVA TETAP (DEPRESIASI)

Jurnal Penyesuaian
Tgl Akun (rekening) Debet (Rp) Kredit (Rp)
Beban penyusutan aktiva tetap (nilai penyusutan)
Des
Akumulasi - (nilai penyusutan)
31
penyusutan aktiva tetap

Nilai Penyusutan = (Harga perolehan – Nilai residu(nilai sisa)


Umur Ekonomis

c. UTANG BEBAN = BEBAN (BIAYA) YANG BELUM/MASIH HARUS DIBAYAR

Jurnal Penyesuaian
Tgl Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
Des Beban Gaji xxx
31 Utang Gaji xxx

d. PIUTANG = PENDAPATAN YANG BELUM DITERIMA

Jurnal Penyesuaian
Tgl Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
Des Piutang Pendapatan xxx
31 Pendapatan xxx

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 256


e. BEBAN /SEWA DIBAYAR DIMUKA (PERSKOT SEWA)

(pendekatan aktiva/harta) (pendekatan beban)


Format Neraca Saldonya: Format Neraca Saldonya:
No. Akun D (Rp) K(Rp) No. Akun D (Rp) K(Rp)
1 Sewa dibayar dimuka Rp xxxxxx 1 Beban Sewa Rp xxxxxx

Nilai yang sudah dijalani nilai yang belum dijalani

Tgl Akhir masa kontrak habis


transaksi Periode
Akuntansi

Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian


Tgl Akun D (Rp) K(Rp) Tgl Akun D (Rp) K(Rp)
Des Beban Sewa Sudah dijalani Des Sewa dibayar dimuka belum dijalani
31 Sewa dibayar dimuka xxx 31 Beban Sewa xxx

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 257


f. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA

(pendekatan utang/kewajiban) (pendekatan pendapatan)


Format Neraca Saldonya: Format Neraca Saldonya:
No. Akun D (Rp) K(Rp) No. Akun D(Rp) K(Rp)
1 Sewa diterima dimuka xxx 1 Pendapatan sewa xxx

Nilai yang sudah dijalani nilai yang belum dijalani

Tgl Akhir masa kontrak habis


transaksi Periode
Akuntansi

Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian


No. Akun D(Rp) K(Rp) No. Akun D(Rp) K(Rp)
Sewa diterima dimuka Sudah dijalani Pendapatan Sewa belum dijalani
31 31
Pendapatan Sewa xxx Sewa diterima dimuka xxx

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 258


g. PERSEDIAAN BARANG DAGANG

(1) METODE / PENDEKATAN IKHTISAR LABA /RUGI


JURNAL PENYESUAIANPendekatan Ikhtisar L/R
Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)
Ikhtisar L/R xxx
Persediaan barang dagang Awal xxx
31
Persediaan barang dagang Akhir xxx
Ikhtisar L/R xxx

(2) METODE / PENDEKATAN HPP (Harga Pokok Penjualan)

 FORMAT RUMUS =
HPP =Persediaan awal + Pembelian + Biaya Angkut Pembelian – (Persediaan Akhir +
Potongan Pembelian + Retur Pembelian

HPP =Persediaan awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir

 FORMAT JURNAL PENYESUAIAN HPP Type 1

Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)


HPP xxx
Persediaan barang dagang Awal xxx
HPP xxx
Pembelian xxx
HPP xxx
Biaya Angkut Pembelian xxx
31
Persediaan barang dagang Akhir xxx
HPP xxx
Retur Pembelian xxx
HPP xxx
Potongan Pembelian xxx
HPP xxx

 FORMAT JURNAL PENYESUAIAN  Type 2

Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)


HPP xxx
Persediaan barang dagang Awal xxx
Pembelian xxx
Biaya Angkut Pembelian xxx
31
Persediaan barang dagang Akhir xxx
Retur Pembelian xxx
Potongan Pembelian xxx
HPP xxx
HPP = Total HPP(Debet) – Total HPP(Kredit)

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 259


 FORMAT LAPORAN LABA/RUGI

Persediaan awal 10.000.000 (D)

Pembelian 1.000.000(D)
Biaya Angkut Pembelian 100.000(D) +
1.100.000  1.100.000 (D)

Potongan Pembelian 50.000 (K)


Retur Pembelian 50.000(K)
100.000 100.000 (K)

Pembelian bersih 1.000.000  1.000.000 (D) +

Barang siap dijual 11.000.000 (D)


Persediaan akhir (K) 5.000.000 (K)+

HPP 6.000.000 (D)

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 260


Soal Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang

Neraca Saldo
No Akun (rekening) Debet (Rp) Kredit(Rp)
1 Persediaan barang dagang awal 10.000.000
2 Persediaan barang dagang akhir 5.000.000
3 Pembelian 1.000.000
4 Biaya Angkut Pembelian 100.000
5 Potongan Pembelian 50.000
6 Retur Pembelian 50.000
Buatlah Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang dagang menggunakan 2 pendekatan
yaitu “Ikhtisar L/R” dan “HPP” !!!!

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 261


JAWAB :
a. Metode/Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi

JURNAL PENYESUAIANPendekatan Ikhtisar L/R


Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)
Ikhtisar L/R 10.000.000
Persediaan barang dagang Awal 10.000.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 5.000.000
Ikhtisar L/R 5.000.000

b. Metode/Pendekatan HPP

HPP =Persediaan awal + Pembelian + Biaya Angkut Pembelian – (Persediaan Akhir + Potongan Pembelian
+ Retur Pembelian
HPP = 10.000.000 + 1.000.000 + 100.000 – ( 5.000.000 + 50.000 + 50.000) = Rp 6.000.000

Format : JURNAL PENYESUAIAN HPP Type1


Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)
HPP 10.000.000
Persediaan barang dagang Awal 10.000.000
HPP 1.000.000
Pembelian 1.000.000
HPP 100.000
Biaya Angkut Pembelian 100.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 5.000.000
HPP 5.000.000
Retur Pembelian 50.000
HPP 50.000
Potongan Pembelian 50.000
HPP 50.000

 FORMAT JURNAL PENYESUAIAN HPP Type 2

Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)


HPP 11.100.00
Persediaan barang dagang Awal 10.000.000
Pembelian 1.000.000
Biaya Angkut Pembelian 100.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 5.000.000
Retur Pembelian 50.000
Potongan Pembelian 50.000
HPP 5.100.00
HPP = Total HPP(Debet) – Total HPP(Kredit)
HPP = Rp 11.100.00 – Rp 5.100.00 = Rp 6.000.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 262


Format : Laporan L/R

Persediaan awal 10.000.000 (D)


Pembelian 1.000.000(D)
Biaya Angkut Pembelian 100.000(D) +
1.100.000 1.100.000 (D)

Potongan Pembelian 50.000 (K)


Retur Pembelian 50.000(K)
100.000 100.000 (K) +

Pembelian bersih 1.000.000 (D) 1.000.000 (D) +

Barang siap dijual 11.000.000 (D)

Persediaan akhir (K) (5.000.000) (K) +

HPP 6.000.000 (D)

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 263


Soal Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang EBTANAS (SMA-2001-43)
Persediaan awal : Rp 15.000.000 1. Dari data tersebut berapakah harga
Pembelian : Rp 55.000.000 pokok penjualannya ……………….
Retur Pembelian : Rp 300.000 2. Buatlah Jurnal Penyesuaian........
Persediaan Akhir : Rp 22.100.000

JAWAB :
HPP =Persediaan awal + Pembelian + Biaya Angkut Pembelian – (Persediaan Akhir + Potongan Pembelian
+ Retur Pembelian
HPP = Rp 15.000.000+Rp 0+Rp 55.000.000+Rp 0 – (Rp 22.100.000+Rp 0 + Rp 300.000)= Rp 47.600.000

Format : JURNAL PENYESUAIAN HPP Type1

Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)


HPP 15.000.000
Persediaan barang dagang Awal 15.000.000
HPP 55.000.000
Pembelian 55.000.000
HPP 0
Biaya Angkut Pembelian 0
31
Persediaan barang dagang Akhir 22.100.000
HPP 22.100.000
Retur Pembelian 300.000
HPP 300.000
Potongan Pembelian 0
HPP 0

 FORMAT JURNAL PENYESUAIAN HPP Type 2

Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)


HPP 70.000.000
Persediaan barang dagang Awal 15.000.000
Pembelian 55.000.000
Biaya Angkut Pembelian 0
31
Persediaan barang dagang Akhir 22.100.000
Retur Pembelian 300.000
Potongan Pembelian 0
HPP 22.400.000
HPP = Total HPP(Debet) – Total HPP(Kredit)
HPP = Rp 70.000.000 – Rp 22.400.000= Rp 47.600.000

JURNAL PENYESUAIAN  Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi


Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)
Ikhtisar L/R 15.000.000
Persediaan barang dagang Awal 15.000.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 22.100.000
Ikhtisar L/R 22.100.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 264


Format : Laporan L/R

(dalam Rp)

Persediaan awal 15.000.000 (D)


Pembelian 55.000.000(D)
Biaya Angkut Pembelian 0 (D) +
55.000.000  55.000.000 (D)

Potongan Pembelian 0(K)


Retur Pembelian 300.000(K)
300.000  300.000 (K) +

Pembelian bersih 54.700.000  54.700.000 (D) +

Barang siap dijual 69.700.000 (D)

Persediaan akhir (K) 22.100.000 (K) +

HPP 47.600.000 (D)

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 265


Soal Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang UNAS (SMA-2003-42)
Persediaan awal : Rp 2.000.000
Pembelian : Rp 9.200.000
Biaya Angkut Pembelian : Rp 800.000 1. Dari data tersebut berapakah harga pokok
Potongan Pembelian : Rp 450.000 penjualannya ……………….
Retur Pembelian : Rp 200.000 2. Buatlah Jurnal Penyesuaian........
Persediaan Akhir : Rp 1.850.000
Produksi : 250 unit

JAWAB :
HPP =Persediaan awal + Pembelian + Biaya Angkut Pembelian – (Persediaan Akhir + Potongan Pembelian
+ Retur Pembelian
HPP = Rp 2.000.000+ Rp 9.200.000+ Rp 800.000-( Rp 1.850.000+ Rp 450.000+ Rp 200.000)=
HPP = Rp 9.500.000
HPP per unit = Rp 9.500.000 / 250 unit = Rp 38.000/unit

Format : JURNAL PENYESUAIAN HPP Type1

Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)


HPP 2.000.000
Persediaan barang dagang Awal 2.000.000
HPP 9.200.000
Pembelian 9.200.000
HPP 800.000
Biaya Angkut Pembelian 800.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 1.850.000
HPP 1.850.000
Retur Pembelian 200.000
HPP 200.000
Potongan Pembelian 450.000
HPP 450.000

 FORMAT JURNAL PENYESUAIAN  Type 2

Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)


HPP 12.000.000
Persediaan barang dagang Awal 2.000.000
Pembelian 9.200.000
Biaya Angkut Pembelian 800.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 1.850.000
Retur Pembelian 200.000
Potongan Pembelian 450.000
HPP 2.500.000
HPP = Total HPP(Debet) – Total HPP(Kredit)
HPP = Rp 12.000.000 – Rp 2.500.000 = Rp 9.500.000
HPP per unit = Rp 9.500.000 / 250 unit = Rp 38.000/unit

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 266


JURNAL PENYESUAIAN  Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi
Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)
Ikhtisar L/R 2.000.000
Persediaan barang dagang Awal 2.000.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 1.850.000
Ikhtisar L/R 1.850.000

Format : Laporan L/R

(dalam Rp)

Persediaan awal 2.000.000 (D)


Pembelian 9.200.000(D)
Biaya Angkut Pembelian 800.000(D) +
10.000.000  10.000.000 (D)

Potongan Pembelian 450.000(K)


Retur Pembelian 200.000(K)
650.000  650.000(K) +

Pembelian bersih 9.350.000 9.350.000(D) +

Barang siap dijual 11.350.000 (D)

Persediaan akhir (K) 1.850.000 (K) +

HPP 9.500.000 (D)

HPP per unit = Rp 9.500.000 / 250 unit = Rp 38.000/unit

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 267


Soal Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang UN (SMA-2005-24)
PD. SARI UTAMA
Daftar Sisa (Sebagian)
Per 31 Desember 2004
No Akun Debet (Rp) (Kredit)
103 Persediaan barang dagang 8000
401 Penjualan 14.000.000
412 Retur Penjualan 400.000
501 Pembelian 5.700.000
502 Retur Pembelian 300.000
503 Potongan Pembelian 250.000
504 Beban Angkut Pembelian 125.000
Data Penyesuaian per 31 Desember 2004:
Persediaan barang dagang Rp 9.300.000
1. Dari data tersebut berapakah harga pokok penjualannya ……………….
2. Buatlah Jurnal Penyesuaian........

JAWAB :
JURNAL PENYESUAIAN  Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi
Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)
Ikhtisar L/R 8.000.000
Persediaan barang dagang Awal 8.000.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 9.300.000
Ikhtisar L/R 9.300.000

HPP =Persediaan awal + Pembelian + Biaya Angkut Pembelian – (Persediaan Akhir + Potongan Pembelian
+ Retur Pembelian
HPP = Rp 8.000.000+Rp 5.700.000+Rp 125.000–(Rp 9.300.000+Rp 250.000 Rp 300.000)= Rp 3.975.000

Format : JURNAL PENYESUAIAN HPP Type1

Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)


HPP 8.000.000
Persediaan barang dagang Awal 8.000.000
HPP 5.700.000
Pembelian 5.700.000
HPP 125.000
Biaya Angkut Pembelian 125.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 9.300.000
HPP 9.300.000
Retur Pembelian 300.000
HPP 300.000
Potongan Pembelian 250.000
HPP 250.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 268


 FORMAT JURNAL PENYESUAIAN HPP  Type 2

Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)


HPP 13.825.000
Persediaan barang dagang Awal 8.000.000
Pembelian 5.700.000
Biaya Angkut Pembelian 125.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 9.300.000
Retur Pembelian 300.000
Potongan Pembelian 250.000
HPP 9.850.000
HPP = Total HPP(Debet) – Total HPP(Kredit)
HPP = Rp 13.825.000– Rp 9.850.000= Rp 3.975.000

Format : Laporan L/R

(dalam Rp)

Persediaan awal 8.000.000 (D)


Pembelian 5.700.000(D)
Biaya Angkut Pembelian 125.000(D) +
5.825.000  5.825.000 (D)

Potongan Pembelian 250.000(K)


Retur Pembelian 300.000(K)
550.000  550.000(K) +

Pembelian bersih 5.275.000 5.275.000(D) +

Barang siap dijual 13.275.000 (D)

Persediaan akhir (K) 9.300.000 (K) +

HPP 3.975.000 (D)

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 269


Soal Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang UN (P15/2011)

Perkiraan – perkiraan (sebagian) milik PD Kencana sebagai berikut:


Persediaan barang dagang 1 Januari 2009 Rp 20.000.000
Penjualan Rp 150.000.000
Retur Penjualan Rp 5.000.000
Retur Pembelian Rp 3.000.000
Persediaan barang dagang (akhir) Rp 24.500.000
Potongan Pembelian Rp 4.000.000
Pembelian Rp 90.000.000
Beban Usaha Rp 7.500.000
Beban Angkut Pembelian Rp 3.500.000
Beban Angkut Penjualan Rp 2.100.000
1. Dari data tersebut berapakah harga pokok penjualannya ……………….
2. Buatlah Jurnal Penyesuaian........

JAWAB :
HPP =Persediaan awal + Pembelian + Biaya Angkut Pembelian – (Persediaan Akhir + Potongan Pembelian
+ Retur Pembelian
HPP = Rp 20.000.000+ Rp 90.000.000+ Rp 3.500.000-(Rp 24.500.000+ Rp 4.000.000+ Rp 3.000.000)
HPP = Rp 82.000.000
Format : JURNAL PENYESUAIAN HPPType 1
Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)
HPP 20.000.000
Persediaan barang dagang Awal 20.000.000
HPP 90.000.000
Pembelian 90.000.000
HPP 3.500.000
Biaya Angkut Pembelian 3.500.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 24.500.000
HPP 24.500.000
Retur Pembelian 3.000.000
HPP 3.000.000
Potongan Pembelian 4.000.000
HPP 4.000.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 270


 FORMAT JURNAL PENYESUAIAN HPP  Type 2

Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)


HPP 113.500.000
Persediaan barang dagang Awal 20.000.000
Pembelian 90.000.000
Biaya Angkut Pembelian 3.500.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 24.500.000
Retur Pembelian 3.000.000
Potongan Pembelian 4.000.000
HPP 31.500.000
HPP = Total HPP(Debet) – Total HPP(Kredit)
HPP = Rp 113.500.000 – Rp 31.500.000 = Rp 82.000.000

JURNAL PENYESUAIAN  Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi


Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)
Ikhtisar L/R 20.000.000
Persediaan barang dagang Awal 20.000.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 24.500.000
Ikhtisar L/R 24.500.000

Format : Laporan L/R

(dalam Rp)

Persediaan awal 20.000.000 (D)


Pembelian 90.000.000(D)
Biaya Angkut Pembelian 3.500.000D) +
93.500.000  93.500.000 (D)

Potongan Pembelian 4.000.000(K)


Retur Pembelian 3.000.000(K)
7.000.000  7.000.000(K) +

Pembelian bersih 86.500.000 86.500.000 (D) +

Barang siap dijual 106.500.000 (D)

Persediaan akhir (K) 24.500.000 (K) +

HPP 82.000.000 (D)

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 271


Soal Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang
Diketahui persediaan awal barang dagangan sebesar Rp. 15.600.000,00. Pembelian barang
dagangan sebesar Rp. 14.400.000,00; beban angkutan pembelian Rp. 1.750.000,00; upah bongkar
muat dan asuransi masing-masing sebesar Rp. 2.250.000,00 dan Rp. 1.500.000,00. Jika persediaan
akhir barang dagangan sebesar Rp. 3.875.500,00, maka besar harga pokok penjualan adalah...

JAWAB :
HPP =Persediaan awal + Pembelian + Biaya Angkut Pembelian – (Persediaan Akhir + Potongan Pembelian
+ Retur Pembelian
HPP = Rp 15.600.000 + Rp 14.400.000 + Rp 1.750.000 + Rp 2.250.000 + Rp 1.500.000 – (
Rp 3.875.500 + Rp0 + Rp0 )
HPP = Rp. 31.624.500

Format : JURNAL PENYESUAIAN HPPType 1


Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)
HPP
Persediaan barang dagang Awal 15.600.000
HPP
Pembelian 14.400.000
HPP 5.500.000
Biaya Angkut Pembelian 1.750.000+2.250.000+1.500.000= 5.500.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 3.875.500
HPP 3.875.500
Retur Pembelian 0
HPP 0
Potongan Pembelian 0
HPP 0

 FORMAT JURNAL PENYESUAIAN HPP  Type 2

Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)


HPP 35.500.000
Persediaan barang dagang Awal 15.600.000
Pembelian 14.400.000
Biaya Angkut Pembelian 5.500.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 3.875.500
Retur Pembelian 0
Potongan Pembelian 0
HPP 3.875.000
HPP = Total HPP(Debet) – Total HPP(Kredit)
HPP = Rp 35.500.000 – Rp 3.875.000 = Rp 31.624.500

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 272


JURNAL PENYESUAIAN  Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi
Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)
Ikhtisar L/R 15.600.000
Persediaan barang dagang Awal 15.600.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 3.875.500
Ikhtisar L/R 3.875.500

Format : Laporan L/R


(dalam Rp)

Persediaan awal 15.600.000 (D)


Pembelian 14.400.000(D)
Biaya Angkut Pembelian 5.500.000(D) +
19.900.000  19.900.000 (D)

Potongan Pembelian 0 (K)


Retur Pembelian 0 (K)
0 0 (K) +

Pembelian bersih 19.900.000  19.900.000 (D) +

Barang siap dijual 35.500.000 (D)

Persediaan akhir (K) 3.875.000 (K) +

HPP 31.624.500 (D)

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 273


Soal Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang  METODE PERIODIK
Berikut adalah data persediaan barang dagangan untuk bulan Januari 2006 sebagai berikut:
Januari 1 Persediaan 200 unit @ Rp10 = Rp 2.000  Persediaan awal
12 Pembelian 400 unit @ Rp12 = Rp 4.800
26 Pembelian 300 unit @ Rp11 = Rp 3.300
30 Pembelian 100 unit @ Rp13 = Rp 1.300
Setelah dilakukan inventarisasi fisik, jumlah pesediaan per 31 Januari 2006 adalah 300 unit. Maka
Tentukanlah Persediaan per 31 Januari 2006 dan HPP dengan sistem periodik

JAWAB :
Barang yang siap dijual selama bulan Januari = 200 + 400 + 300 + 100 = 1.000 unit
Jumlah barang yang digunakan (keluar/terjual) = 1.000 unit – 300 unit = 700 unit
Karena harga belinya berbeda-beda, maka perlu asumsi arus barang yang akan digunakan sebagai
dasar penentuan harga pokok barang yang dijual dan persediaan akhir sebagai berikut:

a. Metode FIFO (First In First Out) PERIODIK


FIFO (First In First Out)barang masuk pertama keluar pertama
 Tujuan dari FIFO ialah menghindari kerusakan stok barang lama menghabiskan stok
barang lama

Total Penjualan = 700 unit


200 unit @ Rp 10 = Rp 2.000
400 unit @ Rp 12 = Rp 4.800
100 unit @ Rp 11 = Rp 1.100 +
Harga pokok penjualan Rp 7.900

Persediaan akhir = 300 unit


100 unit @ Rp 13 = Rp 1.300
200 unit @ Rp 11 = Rp 2.200 +
Persediaan akhir Rp 3.500

JURNAL PENYESUAIAN  Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi Metode FIFO


Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)
Ikhtisar L/R 2000
Persediaan barang dagang Awal 2000
31
Persediaan barang dagang Akhir 3.500
Ikhtisar L/R 3.500

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 274


b. Metode LIFO (Last In First Out) PERIODIK
LIFO (Last In Last Out)Barang Masuk Terakhir Keluar Pertama

Total Penjualan = 700 unit


100 unit @ Rp 13 = Rp 1.300
300 unit @ Rp 11 = Rp 3.300
300 unit @ Rp12 = Rp 3.600
Harga pokok penjualan Rp 8.200

Persediaan akhir = 300 unit


200 unit @ Rp 10 = Rp 2.000
100 unit @ Rp 12 = Rp 1.200
Persediaan akhir Rp 3.200

JURNAL PENYESUAIAN  Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi Metode LIFO


Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)
Ikhtisar L/R 2000
Persediaan barang dagang Awal 2000
31
Persediaan barang dagang Akhir 3.200
Ikhtisar L/R 3.200

c. Metode Harga Rata-rata


Tgl Keterangan Unit Harga per Unit Jumlah
Jan 1 Persediaan 200 Rp 10 Rp 2.000
12 Pembelian 400 Rp 12 Rp 4.800
26 Pembelian 300 Rp 11 Rp 3.300
30 Pembelian 100 Rp 13 Rp 1.300
Jumlah 1.000 Rp 11.400
Rata-rata = Rp11.400 : 1.000 Rp 11,4
Harga pokok penjualan = 700 x Rp 11,4 = Rp 7.980
Persediaan akhir = 300 x Rp11,4 = 3.240

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 275


Soal Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang  METODE PERIODIK
Persediaan barang dagang UD “ Tahta” Selama bulan November 2010
November 1 Persediaan 75 unit @ Rp 10.000  Persediaan awal
6 Pembelian 40 unit @ Rp 11.000
12 Penjualan 70 unit
23 Pembelian 60 unit @ Rp 12.000
29 Penjualan 30 unit
Maka Tentukanlah Persediaan per 31 Januari 2006 dan HPP dengan sistem periodik

JAWAB :
Barang yang siap dijual selama bulan Januari = 75+40+60 = 175 unit
Jumlah barang yang digunakan (keluar/terjual) = 70 + 30 = 100 unit
Sisa barang (persediaan akhir) = 175 – 100 = 75 unit
a. Metode FIFO (First In First Out) PERIODIK
Total Penjualan = 100 unit
75 unit @ Rp 10.000 = Rp 750.000
25 unit @ Rp 11.000 = Rp 275.000 +
Harga Pokok Penjualan = Rp 1.025.000

Persediaan akhir = 75 unit


60 unit @ Rp 12.000 = Rp 720.000
15 unit @ Rp 11.000 = Rp 165.000 +
= Rp 885.000

JURNAL PENYESUAIAN  Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi Metode FIFO


Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)
Ikhtisar L/R 750.000
Persediaan barang dagang Awal 750.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 885.000
Ikhtisar L/R 885.000

b. Metode LIFO (Last In First Out) PERIODIK


Total Penjualan = 100 unit
60 unit @ Rp 12.000 = Rp 720.000
40 unit @ Rp 11.000 = Rp 440.000 +
Harga Pokok Penjualan = Rp 1.160.000

Persediaan akhir = 75 unit


75 unit @ Rp 10.000 = Rp 750.000
0+

= Rp 750.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 276


JURNAL PENYESUAIAN  Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi Metode LIFO
Tgl Akun Debet (Rp) Kredit(Rp)
Ikhtisar L/R 750.000
Persediaan barang dagang Awal 750.000
31
Persediaan barang dagang Akhir 750.000
Ikhtisar L/R 750.000

Soal Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang  METODE PERPETUAL (Terus –


Menerus)

Berikut adalah data transaksi PD Makmur :


Januari 1 Persediaan 200 unit @Rp10
12 Pembelian 400 unit @Rp12
17 Penjualan 300 unit
26 Pembelian 300 unit @Rp11
27 Penjualan 200 unit
28 Penjualan 300 unit
30 Pembelian 100 unit @Rp13
Maka Tentukanlah Persediaan per 31 Januari 2006 dengan sistem prepetual

JAWAB :
metode FIFO Prepetual
Dibeli Dipakai=HPP Persediaan=Sisa
Tgl Ket Unit Cost Jumlah Unit Cost Jumlah Unit Cost Jumlah
(Rp/unit) (Rp) (Rp/unit) (Rp) (Rp/unit (Rp)
Jan 1 Persediaan - - - - - - 200 10 2.000
12 Pembelian 400 12 4.800 - - - 200 10 2.000
- - - - - - 400 12 4.800
17 Dijual - - - 200 10 2.000 300 12 3.600
- - - 100 12 1.200 - - -
26 Pembelian 300 11 3.300 - - - 300 12 3.600
- - - - - - 300 11 3.300
27 Dijual - - - 200 12 2.400 100 12 1.200
- - - - - - 300 11 3.300
28 Dijual - - - 100 12 1.200 100 11 1.100
- - - 200 11 2.200 - - -
30 Pembelian 100 13 1.300 - - - 100 11 1.100
- - - - - - 100 13 1.300
Nilai HPP = Rp 2000 + Rp 1200 + Rp 2400 + Rp 2200 + Rp 1200 = Rp 10.200
Nilai Persediaan Akhir = Rp 1100 + Rp 1300 = Rp 2.400

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 277


KERTAS KERJA (NERACA LAJUR) PERUSAHAAN DAGANG
2. bagian – bagian dari Kertas Kerja (NERACA LAJUR) :
a. Kolom Neraca Saldo Keterangan singkatan:
b. Kolom Jurnal Penyesuaian DDebit
c. Kolom Neraca Saldo Disesuaikan (NSD) KKredit
Saldo Posisi Posisi
Jurnal Hasil di
Akun Normal/Posisi Operasi Kolom L/R Kolom Neraca
Penyesuaian NSD
(1) Neraca Saldo Matematisnya (akun nominal) (akun riil)
(2) (3)
(4) (5)
Debit D ketemu D = di(+) + (Debit) Debit
Harta Ber(+) di Debit
Kredit D ketemu K= di(-)
+ (Debit)
- X Debit
-

X
Debit D ketemu D = di(+) + (Debit) Debit
Beban Ber(+) di Debit + (Debit) Debit
Kredit D ketemu K= di(-)
- -
Kredit K ketemu K = di(+) + (Kredit) Kredit
Utang Ber(+) di Kredit
Debit K ketemu D = di(-)
+ (Kredit)
- (Debit) X Kredit
-

X
Kredit K ketemu K = di(+) + (Kredit) Kredit
Modal Ber(+) di Kredit + (Kredit) Kredit
Debit K ketemu D = di(-)
- (Debit) -

X
Kredit K ketemu K = di(+) + (Kredit) Kredit
Pendapatan
Ber(+) di Kredit + (Kredit) Kredit
(Penjualan) Debit K ketemu D = di(-)
- -

d. Kolom Laporan Rugi/Laba


Kolom Debet  Pembelian,Beban/Biaya, Potongan Penjualan, Retur Penjualan, Ikhtisar L/R, Nilai HPP debet
Kolom Kredit  Pendapatan, Penjualan, Potongan Pembelian, Retur Pembelian, Ikhtisar L/R, Nilai HPP kredit

e. Kolom Neraca
Kolom Debet  Harta, Prive, kecuali akumulasi penyusutan
Kolom Kredit  Utang, modal, akumulasi penyusutan

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 278


LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

Format Laporan Laba/Rugi


*(semua angka dalam laporan laba rugi ini hanya permisalan saja,jadi tak perlu dirisaukan dari mana sumbernya)

Penjualan 100.000.000(K)

Retur Penjulan 5.000.000 (D)


Potongan Penjualan 5.000.000 (D)
10.000.000 10.000.000 (D)

Penjualan bersih 90.000.000 (K)

Persediaan awal 10.000.000 (D)


Pembelian 1.000.000 (D)
Biaya Angkut Pembelian 100.000 (D)
1.100.000 1.100.000 (D)

Potongan Pembelian 50.000 (K)


Retur Pembelian 50.000 (K)
100.000 100.000 (K)
Pembelian bersih 1.000.000 1.000.000 (D)
Barang siap dijual 11.000.000 (D)
Persediaan akhir 5.000.000 (K)

Harga Pokok Penjualan (HPP) 6.000.000 (6.000.000) (D)

Laba Kotor 94.000.000 (K)


Beban Usaha 5.000.000 (D)
Beban Umum&Administrasi 5.000.000 (D)

Total Beban 10.000.000 10.000.000 (D)

Laba Usaha 84.000.000 (K)


Pendapatan di luar usaha 2.000.000 (K)
Beban di luar usaha 1.000.000 (D)

Laba di luar usaha 1.000.000 (K) 1.000.000 (K)

Laba Bersih (EBIT) 83.000.000 (K)


Beban Bunga 5.000.000 (D)

Laba Bersih Sebelum Pajak (EBT) 78.000.000 (K)


Pajak 5.000.000 (D)

Laba Bersih setelah pajak (EAT) 73.000.000(K)

*Keterangan Singkatan
(D)  Debet
(K)  Kredit

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 279


Sehingga Rumus Laporan Laba/Rugi Perusahaan Dagang :
1. Penjualan Bersih : Penjualan – Potongan Penjualan – Retur Penjualan

2. Laba Kotor : Penjualan Bersih – HPP

3. Laba Usaha : Laba Kotor – Beban usaha – Biaya Administrasi

4. Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) :


Laba Usaha + Pendapatan di luar usaha – Beban diluar usaha
Laba Usaha + laba diluar usaha jika Pendapatan di luar usaha – Beban diluar usaha hasilnya (+)
Laba Usaha – rugi diluar usaha jika Pendapatan di luar usaha – Beban diluar usaha hasilnya (-)

5. Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) : Laba Bersih sebelum pajak - pajak – bunga

*EBIT Earning Befote Interest Tax


*EAT  Earning After Tax

Format Laporan Perubahan Modal


Perusahaan Perseorangan
Modal Akhir = Modal Awal + Pendapatan – Beban – Prive
Modal Akhir = Modal Awal + Laba Bersih Setelah Pajak (laba bersih) – Prive
Modal Akhir = Modal Awal - rugi – Prive

Perseoran Terbatas (PT)


Kondisi Laba  Laba ditahan akhir = Laba ditahan awal + laba bersih setelah pajak – Deviden
Kondisi Rugi  Laba ditahan akhir = Laba ditahan awal - rugi bersih setelah pajak – Deviden

Format Laporan Neraca

Harta = Utang + Modal Akhir


(Aktiva Tetap – akumulasi penyusutan)
 Jangan masukkan prive

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 280


Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  Ebtanas (SMA-2001-40)

Diketahui :
1. Penjualan : Rp 8.000.000
Dari data tersebut, maka penjualan bersih
2. Biaya Angkut Penjualan : Rp 500.000
ialah ………………..
3. Retur Penjualan : Rp 400.000
4. Potongan Penjualan : Rp 300.000

JAWAB :
Penjualan Bersih : Penjualan – Potongan Penjualan – Retur Penjualan
Penjualan Bersih : Rp 8.000.000 - Rp 300.000 - Rp 400.000 = Rp 7.300.000

Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  Ebtanas (SMA-2002-43)

Diketahui :
1. Penjualan : Rp 31.400.000
Dari data tersebut, maka laba bersih ialah
2. Retur Penjualan : Rp 750.000
………………..
3. Potongan Penjualan : Rp 600.000
4. Pembelian : Rp 20.000.000
5. Retur Pembelian : Rp 2.000.000
6. Potongan Pembelian : Rp 600.000
7. Beban Angkut Pembelian : Rp 200.000
8. Beban Usaha : Rp 500.000
9. Pendapatan lain – lain : Rp 100.000
10. Persediaan akhir : Rp 3.500.000
11. Persediaan awal : Rp 2.500.000

JAWAB :
HPP= Persediaan awal + Pembelian + Biaya Angkut Pembelian – (Persediaan akhir + Potongan Pembelian
+ Retur Pembelian)
HPP = Rp 2.500.000 + Rp 20.000.000 + Rp 200.000 – (Rp 3.500.000 + Rp 600.000 + Rp 2.000.000)
HPP = Rp 16.600.000

1. Penjualan Bersih : Penjualan – Potongan Penjualan – Retur Penjualan


Penjualan Bersih : Rp 31.400.000 – Rp 600.000 - Rp 750.000 = Rp 30.050.000

2. Laba Kotor : Penjualan Bersih – HPP = Rp 30.050.000 - Rp 16.600.000 = Rp 13.450.000

3. Laba Usaha : Laba Kotor - Beban usaha – Biaya Administrasi


Laba Usaha : Rp 13.450.000 - Rp 500.000 - Rp 0 = Rp 12.950.000

4. Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Laba Usaha + Pendapatan di luar usaha
Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Rp 12.950.000 + Rp 100.000 = Rp 13.050.000

5. Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) : Laba Bersih sebelum pajak - pajak – bunga
Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) : Rp 13.050.000– 0 – 0 = Rp 13.050.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 281


Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  UN (P45/2007)

Data yang dimiliki PD Sembrani per 31 Desember 2006 ialah sebagai berikut :
Penjualan bersih : Rp 85.000.000
Dari data tersebut, maka laba bersih
Harga Pokok Penjualan : Rp 55.000.000
ialah ………………..
Beban Adminstrasi Umum : Rp 5.000.000
Beban Penjualan : Rp 8.000.000
Rugi di luar usaha pokok : Rp 1.000.000
Pajak Penghasilan Badan Usaha : Rp 1.600.000

JAWAB :

1. Laba Kotor : Penjualan Bersih – HPP = Rp 85.000.000 - Rp 55.000.000 = Rp 30.000.000

2. Laba Usaha : Laba Kotor - Beban usaha(beban penjualan) – Biaya Administrasi Umum
Laba Usaha : Rp 30.000.000 - Rp 8.000.000 - Rp 5.000.000 = Rp 17.000.000

3. Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Laba Usaha– Rugi diluar usaha
Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Rp 17.000.000 - Rp 1.000.000 = Rp 16.000.000

4. Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) : Laba Bersih sebelum pajak - pajak – bunga
Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) : Rp 16.000.000 - Rp 1.600.000 – Rp 0 = Rp 14.400.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 282


Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  UN (P12/2010)

PD Berseri pada akhir periode akuntansi memiliki data sebagai berikut :


Persediaan barang dagang awal : Rp 24.000.000
Pembelian : Rp 68.000.000 Dari data tersebut, maka laba bersih
Retur Pembelian : Rp 3.000.000 ialah ………………..
Potongan Pembelian : Rp 800.000
Persediaan barang dagang (akhir) : Rp 26.000.000
Penjualan : Rp 92.000.000
Retur Penjualan : Rp 4.000.000
Potongan Penjualan : Rp 1.300.000
Beban Angkut Pembelian : Rp 1.000.000
Beban Angkut Penjualan : Rp 1.400.000
Beban Gaji : Rp 6.000.000
Beban Listrik dan telepon : Rp 1.200.000
Beban pajak : Rp 150.000

JAWAB :

HPP= Persediaan awal + Pembelian + Biaya Angkut Pembelian – (Persediaan akhir + Potongan Pembelian
+ Retur Pembelian)
HPP = Rp 24.000.000+ Rp 68.000.000+ Rp 1.000.000-( Rp 26.000.000+ Rp 800.000+ Rp 3.000.000)
HPP = Rp 63.200.000

1. Penjualan Bersih : Penjualan – Potongan Penjualan – Retur Penjualan


Penjualan Bersih : Rp 92.000.000 - Rp 1.300.000 - Rp 4.000.000 = Rp 86.700.000

2. Laba Kotor : Penjualan Bersih – HPP = Rp 86.700.000 – Rp 63.200.000 = Rp 23.500.000

3. Laba Usaha : Laba Kotor – Beban Angkut Penjualan – Beban Gaji – Beban Gaji – Beban Listrik
Laba Usaha : Rp 23.500.000 - Rp 1.400.000 - Rp 6.000.000 - Rp 1.200.000 = Rp 14.900.000

4. Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Laba Usaha + Pendapatan di luar usaha
Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Rp 14.900.000 + Rp 0 = Rp 14.900.000

5. Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) : Laba Bersih sebelum pajak - pajak – bunga
Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) : Rp 14.900.000 – Rp 150.000 – Rp 0 = Rp 14.750.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 283


Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  UN (P12/2006)
UD. Bagan Siapi - Api pada akhir periode akuntanasi memiliki data sebagai berikut ini :
Persediaan barang dagang awal : Rp 24.000.000
Pembelian : Rp 68.000.000
Retur Pembelian : Rp 3.000.000 Dari data tersebut, maka laba bersih
Potongan Pembelian : Rp 800.000 ialah ………………..
Persediaan barang dagang (akhir) : Rp 26.000.000
Penjualan : Rp 92.000.000
Retur Penjualan : Rp 4.000.000
Potongan Penjualan : Rp 1.300.000
Beban Angkut Pembelian : Rp 1.000.000
Beban Angkut Penjualan : Rp 1.400.000

JAWAB :
HPP= Persediaan awal + Pembelian + Biaya Angkut Pembelian – (Persediaan akhir + Potongan Pembelian
+ Retur Pembelian)
HPP = Rp 24.000.000+ Rp 68.000.000+ Rp 1.000.000-( Rp 26.000.000+ Rp 800.000+ Rp 3.000.000)
HPP = Rp 63.200.000

1. Penjualan Bersih : Penjualan – Potongan Penjualan – Retur Penjualan


Penjualan Bersih: Rp 92.000.000 - Rp 1.300.000 - Rp 4.000.000 = Rp 86.700.000

2. Laba Kotor : Penjualan Bersih – HPP = Rp 86.700.000 - Rp 63.200.000 = Rp 23.500.000

3. Laba Usaha : Laba Kotor – Beban Angkut penjualan


Laba Usaha : Rp 23.500.000 – Rp 1.000.000 = Rp 22.500.000

4. Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Laba Usaha + Pendapatan di Luar Usaha – Biaya lain-lain
Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Rp 22.500.000 + Rp 0 – Rp 0 = Rp 22.500.000

6. Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) : Laba Bersih sebelum pajak - pajak – bunga
Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) : Rp 22.500.000 – Rp 0 – Rp 0 = Rp 22.500.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 284


Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  UN (P45/2007)
Dibawah ini Neraca Saldo PT Sriwijaya Per 31 Desember 2006

No Nama Akun D K
Akun (Rp) (Rp)
1 Persediaan barang dagang awal 5.000.000
2 Pembelian 10.000.000
3 Beban Angkut Pembelian 2.000.000
4 Retur Pembelian 1.000.000
5 Potongan Pembelian 500.000
6 Penjualan 25.000.000
7 Retur Penjualan 5.000.000
Jika persediaan barang dagang (akhir) Rp 3.500.000 maka laba bersihnya ialah .............

JAWAB :
HPP= Persediaan awal + Pembelian + Biaya Angkut Pembelian – (Persediaan akhir + Potongan Pembelian
+ Retur Pembelian)
HPP = Rp 5.000.000 + Rp 10.000.000 + Rp 2.000.000 – (Rp 3.500.000 + Rp 500.000 + Rp 1.000.000)
HPP = Rp 12.000.000

1. Penjualan Bersih : Penjualan – Potongan Penjualan – Retur Penjualan


Penjualan Bersih: Rp 25.000.000 – Rp 5.000.000 – Rp 0 = Rp 20.000.000

2. Laba Kotor : Penjualan Bersih – HPP = Rp 20.000.000 – Rp 12.000.000 = Rp 8.000.000

3. Laba Usaha : Laba Kotor – Beban Angkut penjualan


Laba Usaha : Rp 8.000.000 – Rp 0 = Rp 8.000.000

4. Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Laba Usaha + Pendapatan di Luar Usaha – Biaya diluar usaha
Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Rp 8.000.000 + Rp 0 – Rp 0 = Rp 8.000.000

5. Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) : Laba Bersih sebelum pajak - pajak – bunga
Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) : Rp 8.000.000 – Rp 0 – Rp 0 = Rp 8.000.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 285


Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  UN (P12/2008)
Berikut disajikan data suatu perusahaan dagang yang terdapat pada kertas kerja :
Persediaan barang dagang awal : Rp 50.385.000
Penjualan Bersih : Rp 62.800.000
Dari data tersebut, maka laba bersih
Beban Usaha : Rp 400.000
ialah ………………..
Beban di Luar Usaha : Rp 250.000
Pendapatan di luar usaha : Rp 1.700.000
Harga Pokok Penjualan : Rp 42.600.000

JAWAB :

1. Penjualan Bersih : Penjualan – Potongan Penjualan – Retur Penjualan


Penjualan Bersih : Rp 62.800.000

2. Laba Kotor : Penjualan Bersih – HPP = Rp 62.800.000 - Rp 42.600.000 = Rp 20.200.000

3. Laba Usaha : Laba Kotor – Beban Usaha


Laba Usaha : Rp 20.200.000 – Rp 400.000 = Rp 19.800.000

4. Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Laba Usaha + Pendapatan di Luar Usaha – Biaya diluar usaha
Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Rp 19.800.000 + Rp 1.700.000 - Rp 250.000 = Rp 21.250.000

5. Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) : Laba Bersih sebelum pajak - pajak – bunga
Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) : Rp Rp 21.250.000– Rp 0 – Rp 0 = Rp 21.250.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 286


Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  UN (P45/2010)

PD Subur pada akhir periode 2009 mempunyai data keuangan sebagai berikut :
Persediaan barang dagang : Rp 20.000.000.000
Harga Pokok Penjualan : Rp 150.000.000 Dari data tersebut, maka laba bersih
Penjualan : Rp 210.000.000 ialah ………………..
Biaya Penjualan : Rp 9.000.000
Biaya Administrasi dan umum : Rp 26.000.000
Pajak Penghasilan : Rp 2.500.000
Pengambilan pribadi (prive) : Rp 2.000.000

JAWAB :

1. Penjualan Bersih : Penjualan – Potongan Penjualan – Retur Penjualan


Penjualan Bersih : Rp 210.000.000 – Rp 0 – Rp 0 = Rp 210.000.000

2. Laba Kotor : Penjualan Bersih – HPP = Rp 210.000.000 – Rp 150.000.000 = Rp 60.000.000

3. Laba Usaha : Laba Kotor – Biaya Administrasi dan umum - Biaya Penjualan
Laba Usaha : Rp 60.000.000 - Rp 26.000.000 - Rp 9.000.000 = Rp 25.000.000

4. Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Laba Usaha + Pendapatan di Luar Usaha – Biaya diluar usaha
Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Rp 25.000.000 + Rp 0 – Rp 0 = Rp 25.000.000

5. Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) : Laba Bersih sebelum pajak - pajak – bunga
Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) : Rp 25.000.000 – Rp 2.500.000 – Rp 0 = Rp 22.500.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 287


Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  EBTANAS (P3/2001)

Dari akuntansi koperasi “ Ayo Maju” kolom L/R pada kertas kerja per 31 Desember 2008 terlihat
sebagai berikut (dalam Rp) :
Penjualan : Rp 10.000.000 Dari data tersebut, berapakah SHU
Harga Pokok Penjualan : Rp 4.000.000 koperasi per 31 Desember 2008 ......
Beban Gaji : Rp 1.500.000
Beban Administrasi : Rp 600.000
Beban Penjualan : Rp 1.100.000
Pendapatan bunga : Rp 2.000.000
JAWAB :

1. Penjualan Bersih : Penjualan – Potongan Penjualan – Retur Penjualan


Penjualan Bersih : Rp 10.000.000 – Rp 0 – Rp 0 = Rp 10.000.000

2. Laba Kotor : Penjualan Bersih – HPP = Rp 10.000.000 - Rp 4.000.000 = Rp 6.000.000

3. Laba Usaha : Laba Kotor – Biaya Administrasi - Biaya Penjualan - Biaya Gaji
Laba Usaha : Rp 6.000.000 - Rp 600.000 - Rp 1.100.000 - Rp 1.500.000 = Rp 2.800.000

4. Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Laba Usaha + Pendapatan di Luar Usaha – Biaya diluar usaha
Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Rp 2.800.000 + Rp 2.000.000 – Rp 0 = Rp 4.800.000

5. Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) : Laba Bersih sebelum pajak - pajak – bunga
Laba Bersih setelah Pajak (Laba Bersih) = SHU = Rp 4.800.000– Rp 0 – Rp 0 = Rp 4.800.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 288


Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  SIMAK UI/2009/967
Berikut ialah data keuangan pada tahun 2007 dari PT Jaya Selalu :
Penjualan bersih : Rp 43.500.000 Dari data tersebut berapakah pembelian
Beban Adminstrasi : Rp 7.200.000 bersihnya .............
Laba Sebelum Pajak : Rp 9.600.000
Persediaan awal : Rp 11.500.000
Persediaan akhir : Rp 14.250.000

JAWAB :
1. Laba Bersih Sebelum Pajak (EBIT) : Laba Usaha + Pendapatan di luar usaha = Rp 9.600.000

2. Laba Usaha : Laba Sebelum Pajak – Pendapatan di luar usaha = Rp 9.600.000 – Rp0 = Rp 9.600.000

3. Laba Usaha : Laba Kotor – Biaya Administrasi


Rp 9.600.000 = Laba Kotor - Rp 7.200.000
Laba Kotor = Rp 9.600.000 + Rp 7.200.000 = Rp 16.800.000

4. Laba Kotor : Penjualan Bersih – HPP


Rp 16.800.000 = Rp 43.500.000 – HPP
HPP = Rp 43.500.000 - Rp 16.800.000 = Rp 26.700.000

HPP= Persediaan awal + Pembelian + Biaya Angkut Pembelian – (Persediaan akhir + Potongan Pembelian
+ Retur Pembelian)
HPP = Persediaan awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
Rp 26.700.000 = Rp 11.500.000 + Pembelian Bersih - Rp 14.250.000
Rp 26.700.000 = -Rp 2.750.000 + Pembelian Bersih
Pembelian bersih = Rp 26.700.000 + Rp 2.750.000 = Rp 29.450.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 289


JURNAL PENUTUP PERUSAHAAN DAGANG
1. me-nolkan (menutup) akun nominal(pendapatan&beban/biaya), prive, dan L/R
2. Sehingga setelah ditutup akun-akun yang muncul (tersisa) dalam Neraca Saldo Setelah Penutupan  Harta dan Utang
a. Penutupan akun-akun pendapatan
Neraca Saldo Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K No. Akun D K
1 Penjualan Rp xxxx 1 Pendapatan Rp xxxx
2 Pendapatan Rp xxxx 2 Pendapatan Rp xxxx
3 Retur Pembelian Rp xxxx 3 Retur Pembelian Rp xxxx
4 Potongan Pembelian Rp xxxx 4 Potongan Pembelian Rp xxxx
Iktisar L/R Rp xxxx

b. Penutupan akun-akun beban/biaya


Neraca Saldo Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K No. Akun D K
1 Beban Rp xxxx 1 Iktisar L/R Rp xxxx
2 Biaya – Biaya Rp xxxx Beban Rp xxxx
3 Pembelian Rp xxxx Biaya – biaya Rp xxxx
4 Retur Penjualan Rp xxxx Pembelian Rp xxxx
5 Potongan Rp xxxx Retur Penjualan Rp xxxx
Potongan Rp xxxx

c. Penutupan akun Prive pada perusahaan perorangan


Neraca Saldo Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K No. Akun D K
1 Prive Rp xxxx 1 Modal Rp xxxx
Prive Rp xxxx

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 290


d. Penutupan kondisi rugi pada perusahaan perorangan
Neraca Saldo Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K No. Akun D K
1 Modal Rp xxxx 1 Modal Rp xxxx
Ikhtisar L/R Rp xxxx

e. Penutupan kondisi laba pada perusahaan perorangan


Neraca Saldo Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K No. Akun D K
1 Modal Rp xxxx 1 Ikhtisar L/R Rp xxxx
Modal Rp xxxx

f. Penutupan Akun Deviden (Prive) pada PT


Neraca Saldo Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K No. Akun D K
1 Deviden Rp xxxx 1 Modal Rp xxxx
Deviden Rp xxxx

g. Penutupan Akun Laba Ditahan pada PT jika mengalami keuntungan


Neraca Saldo Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K No. Akun D K
1 Laba ditahan Rp xxxx 1 Ikhtisar L/R Rp xxxx
Laba Ditahan Rp xxxx

h. Penutupan Akun Laba Ditahan pada PT jika PT mengalami kerugian


Neraca Saldo Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K No. Akun D K
1 Laba ditahan Rp xxxx 1 Laba Ditahan Rp xxxx
Ikhtisar L/R Rp xxxx

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 291


i. Penutupan Akun SHU pada Koperasi jika mengalami keuntungan
Neraca Saldo Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K No. Akun D K
1 SHU Rp xxxx 1 Ikhtisar L/R Rp xxxx
SHU Rp xxxx

j. Penutupan Akun SHU pada Koperasi jika mengalami kerugian


Neraca Saldo Pencatatan Jurnal Penutup
No. Akun D K No. Akun D K
1 SHU Rp xxxx 1 SHU Rp xxxx
Ikhtisar L/R Rp xxxx

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 292


Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  UN (P45/2007)

Dalam kolom laba/rugi kertas kerja PD Merbabu terdapat akun retur penjualan bersaldo
Debet Rp 2.000.000 dan akun retur pembelian bersaldo kredit Rp 1.000.000. Berdasarkan data di atas
maka jurnal penutup yang tepat ialah ....................

JAWAB :
Perusahaan Percetakan “ PD Merbabu”
JURNAL PENUTUP
Nama Akun D (Rp) K(Rp)
Ikhtisar Laba Rugi 2.000.000
Retur Penjualan 2.000.000

Retur pembelian 1.000.000


Ikhtisar Laba Rugi 1.000.000

Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  UN (P12/2008)

Data yang tercantum pada kertas kerja PD Andalas per 31 Desember 2006 sebagai berikut :
Penjualan : Rp 120.620.000
Pendapatan bunga : Rp 1.500.000
Retur Pembelian : Rp 2.600.000
Berdasarkan data di atas maka jurnal penutup yang tepat ialah ....................

JAWAB :
Perusahaan Percetakan “ PD Andalas”
JURNAL PENUTUP
Nama Akun D (Rp) K(Rp)
Penjualan 120.620.000
Pendapatan bunga 1.500.000
Retur Pembelian 2.600.000
Ikhtisar Laba Rugi 124.720.000

Masterpiece1 fb:rizqaramadhani@yahoo.com
Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  UN (P35/2008)

Data perusahaan “LORENA” pada tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut :


Penjualan : Rp 53.500.000
Retur Penjualan : Rp 250.000
Potongan Penjualan : Rp 125.000
Pembelian : Rp 35.500.000
Beban Angkut Pembelian : Rp 850.000
Potongan Pembelian : Rp 500.000
Beban Gaji Toko : Rp 4.000.000
Beban Sewa Toko : Rp 1.350.000
Berdasarkan data di atas maka jurnal penutup yang tepat ialah ....................

JAWAB :
Perusahaan Percetakan “ PD Andalas”
JURNAL PENUTUP
Nama Akun D (Rp) K(Rp)
Penjualan 53.500.000
Potongan Pembelian 500.000
Ikhtisar Laba/Rugi 54.000.000

Ikhtisar L/R 42.075.000


Pembelian 35.500.000
Beban Angkut Pembelian 850.000
Beban Gaji Toko 4.000.000
Beban Sewa Toko 1.350.000
Potongan Penjualan 125.000
Retur Penjualan 250.000

Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  UN (P36/2008)


Sebagian data neraca Saldo setelah disesuaikan (NSD) dari PD Slamet per 31 Desember 2007 sebagai
berikut :
No Nama Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
401 Penjualan 12.300.000
402 Retur Penjualan 800.000
Berdasarkan Neraca Saldo Disesuaikan (NSD) di atas maka Jurnal Penutup yang dibuat oleh
PD. Slamet ialah .........................

JAWAB :
Perusahaan Percetakan “ PD Slamet”
JURNAL PENUTUP
Nama Akun D (Rp) K(Rp)
Penjualan 12.300.000
Ikhtisar Laba/Rugi 12.300.000

Ikhtisar L/R 800.000


Retur Penjualan 800.000
Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 294
Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  UN (P16/2009)

Kertas kerja sebagian PD Singgalang (dalam Ribuan Rp)


Neraca
Penyesuaian NSD Laba/Rugi Neraca
Saldo
Akun
D K D K D K D K D K
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Penjualan - 13.750 - - - 13.750 - 13.750 - -
Retur
- 250 - - 250 - 250 - - -
Penjualan
Potongan
150 - - - 150 - 150 - - -
Penjualan
Pembelian 15.500 - - - 15.500 - 15.500 - - -
Beban
Angkut 500 - - - 500 - 500 - - -
Pembelian
maka Jurnal Penutup yang dibuat oleh PD. Singgalang ialah .........................

JAWAB :
Perusahaan Percetakan “ PD Singgalang”
JURNAL PENUTUP
Nama Akun D (Rp) K(Rp)
Penjualan 13.750
Ikhtisar Laba/Rugi 13.750

Ikhtisar L/R 16.400


Retur Penjualan 250
Potongan Penjualan 150
Pembelian 15.500
Beban Angkut Pembelian 500

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 295


Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  UN (P27/2009)

Kertas kerja sebagian “PD Ramai per 31 Desember 2007”


NSD Laba/Rugi Neraca
Akun D K D K D K
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Kas 133.700 - - - 133.700 -
Piutang dagang 61.000 - - - 61.000 -
Perlengkapan 39.000 - - - 39.000 -
Persediaan barang dagang 27.500 - - - 27.500 -
Penjualan - 135.550 - 135.550 - -
Retur Penjualan 15.000 - 15.000 - - -
Pembelian 150.250 - 150.250 - - -
Potongan Pembelian - 20.000 - 20.000 - -
Beban Perlengkapan 15.500 - 15.500 - - -
Utang Gaji - 100.000 - - - 100.000
180.750 155.550
Rugi 25.200
Saldo 180.750 180.750
maka Jurnal Penutup yang dibuat oleh PD. Ramai ialah .........................

JAWAB :
Perusahaan Percetakan “ PD Ramai”
JURNAL PENUTUP
Nama Akun D (Rp) K(Rp)
Penjualan 135.550
Potongan Pembelian 20.000
Ikhtisar Laba/Rugi 155.550

Ikhtisar L/R 180.750


Retur Penjualan 15.000
Pembelian 150.250
Beban Perlengkapan 15.500

Modal 25.200
Ikhtisar L/R 25.200

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 296


Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  UN (P45/2010)
Perhatikan laporan laba rugi berikut ini:
PD HARUM
Laporan Laba / Rugi
Per 31 Desember 2006

Penjualan Rp 35.000
Retur Penjualan Rp 2.500 -
Penjualan bersih Rp 32.500

HPP :
Persediaan awal Rp 65.000
Pembelian Rp 20.000
Retur Pembelian Rp 7.000 -
Pembelian bersih Rp 13.000 +
Rp 78.000
Persediaan akhr Rp 58.000 -
Jumlah HPP Rp 20.000 -

Laba Kotor Rp 12.500

Beban Penjualan Rp 5.000


Beban Adm Rp 2.500 +

Total Beban Rp 7.500 –

Laba Bersih Rp 5.000

JAWAB :
Perusahaan Percetakan “ Harum”
JURNAL PENUTUP
Nama Akun D (Rp) K(Rp)
Penjualan Rp 35.000
Retur Pembelian Rp 7.000
Ikhtisar L/R Rp 42.000

Ikhtisar L/R 30.000


Pembelian 20.000
Retur Penjualan 2.500
Beban Penjualan 5.000
Beban Administrasi 2.500

Ikhtisar L/R 5000


Modal 5000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 297


Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang  UN (46/2011)
UD Jaya memiliki data keuangan berupa saldo akun setelah disesuaikan sebagai berikut :
Kas Rp 100.000.000
Piutang dagang Rp 8.000.000
Dari data tersebut maka Jurnal Penutupnya
Sewa dibayar dimuka Rp 15.000.000
ialah .............
Penjualan Rp 50.000.000
Retur Penjualan Rp 2.500.000
Pembelian Rp 1.300.000
Potongan Pembelian Rp 1.300.000
Prive Rp 2.000.000

JAWAB :

Perusahaan Percetakan “ UD JAYA”


JURNAL PENUTUP
Nama Akun D (Rp) K(Rp)
Penjualan 50.000.000
Potongan Pembelian 1.300.000
Ikhtisar L/R 51.300.000

Ikhtisar L/R
Pembelian 1.300.000
Retur Penjualan 2.500.000

Modal 2.000.000
Prive 2.000.000

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 298


SUMBER PUSTAKA
1. Langkah Sukses Menuju Olimpiade Ekonomi (Teori dan Soal Latihan) Edisi Kedua – Lembaga
Olimpiade Pendidikan Indonesia (LOPI) bekerja sama dengan BINA PRESTASI INSANI 2011
2. PRATHAMA RAHARDJA dan MANDALA MANURUNG - Pengantar Ilmu Ekonomi
(Makroekonomi dan Mikroekonomi) Edisi Ketiga – Buku Seri Teori Ekonomi

Masterpiece Accounting fb:rizqaramadhani@yahoo.com 299

Anda mungkin juga menyukai