Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN

Nama : Dona Fira Gustiani


Npm : 17101034
Kelas : B
Tugas : Mencari Contoh Perbuatan yang Melanggar Norma, Etika,
Etiket dan Hukum

1. Perbuatan Melanggar Norma Etika


Dalam Kamus Bahasa Indonesia karangan Poerwadarminta, ethos
diartikan adat, kebiasaan, akhlak, watak perasaan, sikap atau cara berpikir.
Selanjutnya etika sebagai kajian imu atau objek diartikan ilmu tentang apa
yang dilakukan (pola perilaku) orang, atau ilmu tentang adat kebiasaan orang.
Poerwadarminta (1953) menyimpulkan bahwa etika adalah sama dengan
akhlak, yaitu pemahaman tentang apa yang baik dan apa yang buruk, serta
pemahaman tentang hak dan kewajiban orang. Etika sebagai kajian ilmu
membahas tentang moralitas atau tentang manusia terkait degan perilakunya
terhadap manusia lain dan sesama manusia. Etika atau moral adalah cara yang
dilakukan atau tidak diakukan secara umum dan yang berlaku pada kelompok
masyarakat tertentu.
Contoh perbuatan yang melanggar norma etika :
a. Penipuan Belanja Secara Online
Media sosial tidak hanya digunakan untuk sekedar chating dengan
teman yang kita kenal. Media sosial saat ini sering dijadikan sebagai sarana
penjualan secara online oleh orang-orang yang merintis karirnya di dunia
usaha. Pemasaran produk dilakukan dengan menggunakan media sosial
untuk menjangkau khalayak luas. Media sosial dinggp dapt membuka
pelung besar dalam tingkat penjualan produk. Namun ada pula penjual yang
melanggar aturan baik dari segi penjualan mupun melanggar etika dalam
media sosial seperti menipu konsumen dengan iming-iming produk yang
berkualitas, tetapi tidak sesuai dengan realitas. Penipuan belanja secara
online ini termasuk pelanggaran etika dalam media sosial.
Di zaman sekarang, belanja online sudh menjadi hal yang biasa
dilakukan. Dengan adanya e-commerce, belanja sekarang menjadi lebih
praktis, tinggal klik dan tunggu barang sampai. Meski begitu, ada beberapa
pihak diluar sana yang menyalahgunakan kemudahan transaksi online untuk
melakukan penipuan. Oleh karena itu, pelaku penipuan di sosial media
dijerat dngan Pasal 376 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP),
akan tetapi dapat juga dijerat dengan Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU
ITE) sebagaimana telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik apabila penipuan dilakukan secara
online.
Dalam islam juga disebutkan bahwa islam mengharamkan seluruh
macam penipuan, baik dalam masalah jual beli, maupun dalam seluruh
macam mu’amalah. Seorang muslim dituntut untuk berlaku jujur dalam
seluruh urusannya sebab keikhlasan dalam beragama, nilainya lebih tinggi
daripada seluruh usaha duniawi.
b. Berbicara Kasar
Berbicara itu tidak boleh asal ngomong apalagi berbicara dengan
perkataan kasar. Kasus pelanggaran etika ini sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Ketika seseorang berbicara kasar orang sudah bisa
menilai kepribadiannya. Berbicara kasar dan sembarangan dalam
mengeluarkan suara bukn hny akan melanggar etika juga nantinya akan
bertentangan dengan norma, seperti norma kesopanan dan bahkan norma
hukum juka sampai mencemarkan nama baik seseorang.
Apalagi sekarang anak-anak dibawah umur sudah banyak dan
mungkin beberapa dari kita sering mendengar berbicara kasar atau kata-kata
yang tidak layak diucapkan pada usia mereka. Menurut pendapat saya itu
merupakan pelanggaran etika yang sangat berbahaya karena kasus seperti
ini sangat membahayakan eksistensi etika pada generasi muda di Indonesia.
Generasi muda seharusnya disiapkan dan di didik dengan baik untuk
kemajuan bangsa kita bukan malah dirusak atau dibekali etika atau moral
yang tidak bagus.
c. Bullying
Kasus bullying menjadi pembicaraan di kalangan generasi muda.
Bullying merupakan perilaku buruk seseorang yang sengaja dilakukan untuk
mengucilkan orang lain. Bullying biasanya berupa ancaman, intimidasi,
kekerasan, atau pemaksaan kepada orang lain. Bullying tidak hanya
dilakukan secara verbal saja, ada juga yang menggunakan kekuatan fisik
untuk memaksa korban agar menuruti apa yang diinginkan si pelaku
bullying. Pelanggaran etik ini terjadi karena adanya perbedaan kelas sosial,
ras, agama, jenis kelamin, perilaku, penampilan, dan lain sebagainya yang
berkaitan dengan kekurangan seseorng.
Bullying sendiri akan berdampak buruk bagi korban, korban bullying
akan merasa depresi atau tertekan. Psikis dan mental korban akan
terganggu, selain itu korban bullying akan merasa minder tau tidak percaya
diri, dengan begitu karakter dan bakat yang dimiliki korban bullying akan
menjadi pemalu dan penyendiri, mereka cenderung tidk mau bergaul dengan
sesamanya. Bahkan lebih parahnya korban bullying akan mencoba untuk
bunuh diri karena tidak kuat dengan tekanan dari lingkungan sekitarnya.
Bullying yang terjadi di masyarakat termasuk di lingkungan sekolah
merupakan salah satu bentuk dari pelanggaran Hak Asasi Manusia. Hak
Asasi Manusia merupakan hak-hak dasar yang dimiliki setiap pribadi
manusia sebagai anugerah dari Tuhan yang sudah ada sejak manusia lahir.
Bullying sendiri merupakan tindakan penganiayaan atau penindasan dan
jelas bahwa bullying termasuk ke dalam kasus pelanggaran HAM.
2. Perbuatan Melanggar Norma Etiket
Etiket adalah suatu cara atau ketentuan yang dilakukan atau tidak
dilakukan oleh suatu anggota masyarakat tertentu, dimana cara atau ketentuan
tersebut ditentukan oleh kelompok masyarakat tertentu tersebut. Etika atau
sopan santun hanya berlaku pada masyarakat tertentu yang menyepakati
tindakan atau perilaku tersebut. Etiket berlaku dalam pergulan dengan orang
lain atau hanya berlaku kalau berhubungan dengan orang lain. Sedangkan
kalau tidak berhubungan dengan orang lain, etiket tidak berlaku; Tetapi
mencuri meskipun tidak ada yang melihatnya, orang yang melakukannya tetap
dikatakan tidak bermoral atau tidak beretika.
Contoh perbuatan yang melanggar norma etika :
a. Mengangkat kaki ke atas meja, bersendawa, maupun berbicara ketika
sedang makan bersama orang lain dianggap perbuatan yang tidak sopan dan
melanggar etiket dan tidak boleh dilakukan. Akan tetapi, jika perbuatan
tersebut \dilakukan ketika sedang sendirian (tidak ada saksi mata) maka cara
makan yang demikian itu tidaklah melanggar etiket dan boleh dilakukan.
b. Buang angin ketika sedang bersama orang lain meskipun tidak bersuara dan
tidak berbau merupakan perbuatan yang tidak sopan, akan tetapi jika buang
angin meskipun mengeluarkan suara dan berbau pada saat itu tidak sedang
bersama oranglain,maka hal itu tidaklah melanggar etiket.
c. Ketika menyerahkan sesuatu kepada orang lain, hendaknya perbuatan itu
dilakukan dengan menggunakan tangan kanan. Dan jika perbuatan tersebut
dilkukan dengan tangan kiri, maka dianggap telah melanggar etika.
d. Seseorang yang bertamu ke rumah orang lain, harus mengetuk pintu dulu
sebelum masuk atau memberi salam. Perbuatan tersebut melanggar etiket
jika tamu langsung masuk dan duduk tanpat dipersilahkan terlebih dahulu
atu langsung masuk rumah dan berkata “dimana si A?” atau “saya mencari
si A”.
3. Perbuatan Melanggar Norma Hukum
Norma hukum adalah suatu aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-
lembaga tertentu misalnya pemerintah, sehingga dengan tegas dapat melarang
ataupun memaksa seseorang untuk tunduk dan dapat berperilaku sesuai dengan
keinginan pembuat peraturan hukum. Pelanggaran terhadap norma hukum akan
mendapatkan sanksi baik berupa denda hingga hukuman fisik.
Contoh perbuatan yang melanggar norma hukum :
a. Pembunuhan
Pembunuhan adalah perbuatan yang dilakukan oleh siapa saja yang
sengaja merampas nyawa orang. Pembunuhan biasanya dilatarbelakangi
oleh bermacam-macam motif, misalnya politik, kecemburuan, dendam,
membela diri, dan sebagainya. Pembunuhan itu diancam dengan pidana
penjara paling lama 15 tahun (Pasal 338 KUHP). Jika pembunuhan itu
direncanakan terlebih dahulu, maka disebut dengan pembunuhan berencana,
yang diancam dengan pidana penjara selama waktu tertentu paling lama 20
tahun atau seumur hidup atau pidana mati (Pasal 340 KUHP). Maka dari itu
pembunuhan merupakan suatu perbuatan yang melanggar norma hukum.
Selain melanggar norma hukum, pembunuhan juga bertentangan dengan
norma agama. Dalam agama islam juga disebutkan bahwa membunuh
merupakan perbuatan yang dilarang, karena islam menghormati dan
melindungi hak hidup setiap manusia. Allah berfirman dlam Surh Al-Isra:
33 yang artinya: “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (mebunuhnya) melainkan dengan suatu alasan yang benar”.
b. Pencurian
Pencurian merupakan suatu perbuatan melanggar norma-norma pokok
atau dasar yang hidup di masyarakat, yaitu norma agama dan norma hukum.
Agama manapun akan melarang suatu tindakan pencurian karena hal
tersebut merupakan suatu dosa yang harus dipertanggungjawabkan oleh
pelakunya di dunia dan di akhirat. Tidak pidana pencurian dalam Kitab
Unang-Undang Hukum Pidana (KUHP) diatur dalam Pasal 362, Pasal 364,
Pasal 363 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 365, dan Pasal 367 KUHP.
c. Korupsi
Tindak korupsi telah lama menjadi bagian dari kehidupan politik dan
bisnis Indonesia. Peraturan pemerintah untuk pemberantasan korupsi yang
berlaku di Indonesia adalah Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 yang
sering disebut UU Tipikor. UU Tipikor tersebut ditetapkan oleh pemerintah
pusat pada 21 November 2001 dan berlaku sejak tanggal penetapan tersebut.
Tujuan UU Tipikor untuk lebih menjamin kepastian hukum, menghindari
keragaman penfsiran hukum dan memberikan perlindungan terhadap hak-
hak sosial dan ekonomi masyarakat, serta perlakuan adil dalam
memberantas tindak pidana korupsi.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2017. Makalah Contoh Pelanggaran Etika, Moral, Norma Agama,


dan Norma Hukum. Tersedia. [Online]:
http://blognyonyait.blogspot.com/2017/03/makalah-contoh-pelanggaran-
etika-moral.html. Diakses pada tanggal 26 September 2020.

Anonymous. 2017. Kasus Pelanggaran Etika di Masyarakat dan Solusinya.


Tersedia. [Online]: https://www.studocu.com/id/document/universitas-bale-
bandung/social-psicology/essays/contoh-kasus-pelanggaran-etika-di-
masyarakat/4338690/view. Diakses pada tanggal 26 September 2020.

Corrie. 2018. 10 Contoh Pelanggaran Etika dalam Media Sosial. Tersedia.


[Online]: https://pakarkomunikasi.com/contoh-pelanggaran-etika-dalam-
media-sosial. Diakses pada tanggal 26 September 2020.

Gunawan. 2020. Perlindungan Hukum dalam Belanja Online. Tersedia. [Online]:


https://www.hakita.id/blog/perlindungan-belanja-online-penipuan-online/.
Diakses pada tanggal 27 September 2020.

Lubis. 2013. Perbandingan Tindak Piana Pencurian Menurut Hukum Pidana


Nasional dan Hukum Pidana Islam. Skripsi. Fakultas Hukum. Universitas
Sumetara Utara. Medan.

Marentek. 2019. Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan


Berencana Ditinjau dari Pasal 340 KUHP. Vol. 8, No. 11

Pasifica. 2016. Bullying Merusak Moral Anak Muda. Tersedia. [Online]:


https://www.kompasiana.com/florentypramesti/bullying-merusak-moral-
anak-muda_583a35d625b0bd060deb4808. Diakses pada tanggal 27
September 2020.
Putri. 2019. UU Tipikor dan Upaya Pemberantasan Korupsi. Tersedia. [Online]:
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/12/190000169/uu-tipikor-dan-
upaya-pemberantasan-korupsi. Diakses pada tanggal 27 September 2020.

Qardhawi. 2016. Halal dan Haram dalam Islam. Tersedia. [Online]:


https://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/islam/Qardhawi/Halal/4027.html. Diakses
pada tanggal 26 September 2020.

Sari. 2016. 8 Perbedaan Etika dan Etiket dan Contohnya. Tersedia. [Online]:
https://guruppkn.com/perbedaan-etika-dan-etiket. Diakses pada tanggal 26
September 2020.

Sudanto. 2018. Penerapan Hukum Pidana Narkotika di Indonesia. Jurnal:


Hukum. Fakultas Hukum. Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Vol. 7, No.
1.

Zakiya. 2017. Norma Hukum: Pengertian, Tujuan, Jenis, Contoh, dan Sanksi.
Tersedia. [Online]: https://saintif.com/norma-hukum-adalah/. Diakses pada
tanggal 27 September 2020.

Anda mungkin juga menyukai