SKRIPSI
1
ii
SKRIPSI
*Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Mangkuyudan MJ III/304 Yogyakarta Email :
rismafd@gmail.com
**Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Mangkuyudan MJ III/304 Yogyakarta Email :
yani.widyastuti@poltekkesjogja.ac.id
***Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Mangkuyudan MJ III/304 Yogyakarta Email :
margonobgunadi@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang : Kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian pada
wanita. Peningkatan upaya penanganan kanker serviks, terutama dalam bidang
pencegahan dan deteksi dini sangat diperlukan. Pemberian informasi akan
meningkatkan pengetahuan masyarakat. Selanjutnya dengan pengetahuan akan
menimbulkan kesadaran dan akhirnya akan menyebabkan seseorang berperilaku.
Perpaduan teks dan gambar pada media Bukar IVA dan leaflet dapat menambah
daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman.
Tujuan Penelitian : mengetahui pengaruh promosi kesehatan menggunakan
Bukar IVA dibandingkan leaflet dalam meningkatan pengetahuan dan sikap
terhadap IVA pada ibu PUS.
Metode Penelitian : quasi experimental design dengan rancangan pre-test post-
test desaign with control group. Penelitian dilaksanakan pada 24 Desember 2017
dan 10 Januari 2018. Populasi penelitian adalah semua ibu PUS di Karang Asem
dan Tangkil. Sampel berjumlah 70 orang, terdiri dari 35 kelompok eksperimen
dan 35 kelompok kontrol. Terdapat tiga variabel yaitu variabel independen :
promosi kesehatan dengan Bukar IVA dan promosi kesehatan dengan leaflet,
variabel dependen : pengetahuan dan sikap terhadap IVA. Analisis data
menggunakan paired t-test dan independent t test.
Hasil Penelitian : pada kelompok Bukar IVA rata-rata pengetahuan pre test
15,54, post test 17,77, sikap pre test 59,20, post test 64,06. Pada kelompok leaflet
rata-rata pengetahuan pre test 16,31, post test 17,71, dan sikap pre test 57,14, post
test 58,86. Kelompok Bukar IVA dan leaflet memiliki p-value sebesar 0,038 dan
0,046 yang artinya terdapat pengaruh dalam meningkatkan pengetahuan dan
sikap. Uji independent t test memiliki p-value <0.05 artinya terdapat perbedaan
kedua kelompok.
Kesimpulan: Media Bukar IVA dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap lebih
tinggi daripada leaflet
Kata Kunci : promosi kesehatan, Bukar IVA, pengetahuan, sikap
viii
*Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Mangkuyudan MJ III/304 Yogyakarta Email :
rismafd@gmail.com
**Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Mangkuyudan MJ III/304 Yogyakarta Email :
yani.widyastuti@poltekkesjogja.ac.id
***Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Mangkuyudan MJ III/304 Yogyakarta Email :
margonobgunadi@gmail.com
ABSTRACT
Background: Cervical cancer is one causes of death in women. Increased efforts
to treat cervical cancer, especially in the prevention and early detection is needed.
Providing information will increase the public knowledge. Furthermore, the
knowledge will generate awareness and form a good attitude eventually. The
combination of text and images on Bukar IVA and leaflets media will appeal the
reader and easier to understand.
Research Objective: Understand the effect of health promotion using Bukar IVA
compared with the leaflet to increase knowledge and attitude toward IVA of the
reproductive women.
Method: Quasi experimental design with pre-test post-test design with control
group. The study was conducted in 24 December 2017 and 10 January 2018. The
study population was all reproductive women in Karang Asem and Tangkil. The
sample is 70 people that divided by 35 experimental groups and 35 control
groups. There are three variables: the independent variables are health promotion
with Bukar IVA and health promotion with the leaflet, the dependent variable is
knowledge and attitude toward VIA. Data analysis using paired t-test and
independent t-test.
Results: In the Bukar IVAgroup the average pre-test knowledge was 15.54, post-
test 17.77, pre-test attitude 59.20, post-test 64.06. In the leaflet group the average
knowledge of pre-test 16,31, post-test 17,71, and pre-test attitude 57,14, post-test
58,86. Bukar IVA group and leaflet has p-value of 0,038 and 0,046 which means
there is impact in improving knowledge and attitude. The independent t test has p-
value <0.05 which means there are differences between the two groups.
Conclusion: The Bukar IVA media could improve knowledge and attitude better
than the leaflets.
Keywords: health-promotion, Bukar IVA, knowledge, attitude
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul
“Pengaruh Penggunaan Bukar IVA sebagai Media Promosi Kesehatan terhadap
Peningkatan Pengetahuan dan Sikap IVA pada Ibu PUS di Karang Asem,
Wukirsari, Imogiri, Kabupaten Bantul”, dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Terapan Kebidanan pada Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan, Jurusan
Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Yogayakarta.
Skripsi ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai
pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada:
1. Joko Susilo, SKM, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
atas kebijakannya sehingga penyusunan skripsi ini dapat terlaksana.
2. Dyah Noviawati Setya Arum, SSiT.,M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, atas kebijakannya sehingga penyusunan
skripsi ini dapat terlaksana.
3. Yuliasti Eka Purnamaningrum, SSiT., MPH selaku Ketua Prodi Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, atas kebijakan dan arahannya
sehingga penyusunan skripsi ini dapat terlaksana.
4. Yani Widyastuti, M.Keb selaku dosen pembimbing utama yang telah
membimbing dari awal penyusunan, dan telah memberikan arahan serta
masukan kepada penulis.
5. Margono, S.Pd, APP, M.Sc selaku dosen pembimbing pendamping yang telah
membimbing dari awal penyusunan, dan telah memberikan arahan serta
masukan kepada penulis.
6. Bapak Hadi Prabowo selaku Kepala Dusun Karang Asem dan BapakTukirin
selaku Kepala Dusun Tangkil yang telah memberikan izin penelitian.
7. Orangtua dan keluarga penulis atas dukungan material dan moral.
x
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................ vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8
D. Ruang Lingkup ............................................................................. 9
E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10
F. Keaslian Penelitian ....................................................................... 10
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Devinisi Operasional Variabel ..................................................................... 53
Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner pengetahuan................................................................... 55
Tabel 3. Kisi-kisi kuesioner sikap .............................................................................. 55
Tabel 5. Distribusi frekuensi karakteristik ibu PUS .................................................... 64
Tabel 6. Rata-rata skor pengetahuan dan sikap pada kelompok Bukar IVA dan leaflet
.................................................................................................................. 65
Tabel 7. Selisih peningkatan pengetahuan dan sikap pada ibu yang diberi media Bukar
IVA dan leaflet ........................................................................................... 67
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale. .............................................................. 27
Gambar 2 WHO komprehensif pencegahan kanker serviks dan kontrol...................... 39
Gambar 3 Algoritma diagnosis deteksi dini dan tata laksana. ..................................... 47
Gambar 4. Kerangka Teori ........................................................................................ 47
Gambar 5. Kerangka Konsep ..................................................................................... 48
Gambar 6. Desain Penelitian ..................................................................................... 49
xv
DAFTAR LAMPIRAN
A. Latar belakang
dini dan menemukan stadium dini kanker serviks.3 Deteksi dini kanker
prognosisnya.5
dunia. Setiap tahun, 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6 juta
meninggal akibat kanker. Kejadiannya akan lebih cepat untuk negara miskin
kasus baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker di seluruh dunia.
Pada kanker serviks terdapat kasus baru sebesar 14%, dan kematian akibat
1
2
negara dengan pendapatan rendah atau sedang. Pada tahun 2010 estimasi
jumlah insiden kanker serviks adalah 454.000 kasus. Setiap tahun insiden
kanker serviks dan 46.000 diantaranya adalah wanita usia 15-49 tahun yang
tertinggi di negara berkembang, urutan ke-10 pada negara maju, dan urutan
Cancer (IARC) tahun 2012, insiden kanker di Indonesia 134 per 100.000
serviks 17 per 100.000. Data Sistem Informasi Rumah Sakit 2010, kanker
tahun 2013, prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk.
Tengah (2,1%), dan Bali (2%). Salah satu kanker pada perempuan dengan
informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY tahun 2013, kasus baru kanker
terdapat kasus baru kanker serviks rawat jalan sebanyak 87 kasus dan rawat
3
terutama dalam bidang pencegahan dan deteksi dini sangat diperlukan oleh
dan deteksi dini yang akan lebih mudah dilakukan ketika faktor risiko dan
gejala kanker sudah dikenali.7 Kanker yang diketahui sejak dini memiliki
sampai tahun 2019. Upaya yang dapat diterapkan yaitu pola hidup sehat dan
cegah kanker dengan deteksi dini. Deteksi dini kanker leher rahim dilakukan
dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) ataupun Pap
smear.6
4
2016, cakupan deteksi dini kanker serviks pada tahun 2015 belum
memenuhi target yang diharapkan. Dari 69.799 wanita usia 30-50 tahun
ditargetkan 80% (55.839 orang), akan tetapi data yang dilaporkan baru
IVA Kabupaten Bantul mencakup 2047 (1,34%) dan pelayanan pap smear
Cakupan pelayanan IVA dan pap smear yang telah dilaporkan, pada
dari total 4743 PUS.11 Tahun 2017 terdapat 24 pemeriksaan IVA (0,5%)
desa, jumlah PUS terbanyak pada Desa Wukirsari (2857 PUS). Pada tahun
pasien belum sempat diterapi apapun dan tahun 2017 ada 2 kematian akibat
IVA yang dilaporkan pada tahun 2016 adalah 1 (0,02%), dengan total PUS
3945. Pada tahun 2017, angka pemeriksaan IVA 13 (0,32%) dengan hasil 3
tertinggi pada Desa Muntuk yaitu 1635. Pada tahun 2016, di Muntuk
5
IV.13 Cakupan pelayanan IVA dan pap smear yang telah dilaporkan tahun
2016, pada Puskesmas Sewon 1, yaitu sebanyak 1 (0,01%) orang untuk IVA
dan 0 untuk pap smear dari total jumlah PUS sebanyak 7619 orang.11
data bahwa pengetahuan tentang kanker serviks dan IVA masih kurang. Hal
ini diketahui dari 20 ibu tidak bisa menjawab dengan benar lebih dari 50%
ceramah, tetapi hasilnya masih belum optimal jika dilihat dari jumlah
pemeriksaan IVA. Promosi kesehatan tidak lepas dari media, karena melalui
Hasil belajar yang efektif akan diperoleh jika faktor instrument (media)
belajar. Output merupakan hasil belajar terdiri dari kemampuan baru atau
yang berisi tulisan atau gambar atau keduanya. 17 Leaflet merupakan salah
satu media cetak yang terdiri dari tulisan dan gambar, disajikan dalam
dan gambar pada media booklet dan leaflet dapat menambah daya tarik,
isinya yang jelas, tegas dan mudah dimengerti. Selain itu, informasi yang
disampaikan dalam booklet dapat lebih terperinci dan jelas, sehingga lebih
diantaranya ukuran sampel relatif kecil. Penelitian ini tidak didesain untuk
akan lebih baik pada waktu intervensi yang singkat. Media intervensi yang
program deteksi dini kanker serviks. Informasi yang akurat harus disiapkan
Pengetahuan dan Sikap terhadap IVA pada Ibu PUS di Karang Asem,
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diambil suatu
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Ruang Lingkup
1. Materi
Lingkup materi pada penelitian ini adalah asuhan kebidanan pada ibu
2. Tempat
Yogyakarta.
10
3. Waktu
2017.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
b. Peneliti selanjutnya
lanjutan.
F. Keaslian Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
telinga.16, 22
b. Tahapan Pengetahuan
1) Tahu (Know)
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Application)
13
14
4) Analisis (Analysis)
5) Sintesis (synthesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
1) Pendidikan
2) Informasi/Media Massa
4) Lingkungan
5) Pengalaman
6) Usia
7) Pekerjaan
2. Sikap
umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek,
atau isu-isu.
1. Kognitif
2. Afektif
3. Perilaku
Ini terkait dengan apa yang secara aktual dapat dilakukan oleh seorang
individu.
a. Tingkatan sikap
yakni:
1) Menerima (receiving)
2) Merespon (responding)
sikap. Terlepas dari pekerjaan itu salah atau benar, adalah berarti
3) Menghargai (valueing)
Sikap lebih sulit diubah. Perubahan dalam salah satu dari tiga
b. Pengukuran Sikap
1) Observasi perilaku
individu.
2) Penanyaan langsung
3) Pengungkapan langsung
item ganda.
19
4) Skala sikap
5) Pengukuran terselubung
atau Guttman.
1) Pengalaman pribadi
adalah orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman
sebaya, teman dekat, guru, teman kerja,isteri atau suami, dan lain-
dan diperhatikan.
21
memecahkan persoalan.
3) Pengaruh kebudayaan
4) Media massa
6) Faktor emosional
7) Usia
9) Kelompok sebaya
10) Kepribadian
lingkungan.25
a. Promosi kesehatan
subjek atau sasaran belajar itu sendiri dengan berbagai latar belakangnya.
kemampuan pada diri subjek belajar. Di dalam proses ini terjadi pengaruh
timbal balik antara berbagai faktor, antara lain subjek belajar, pengajar
atau fasilitator belajar, metode yang digunakan, alat bantu belajar, dan
belajar itu sendiri, yang terdiri dari kemampuan baru atau perubahan baru
belajar. Faktor yang pertama, materi atau hal yang dipelajari, ikut
menjadi lingkungan fisik dan sosial. Faktor yang ketiga, instrumental yang
dan subjek belajar. Faktor keempat, kondisi individual subjek belajar yang
cara-cara atau metode dan alat-alat bantu atau media yang digunakan
Salah satu metode yang baik untuk kelompok besar adalah ceramah.
pada setiap manusia diterima melalui panca indra. Semakin banyak indra
yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan jelas
Perlu dicatat bahwa urut-urutan ini tidak berarti proses belajar dan
pendidik/pelaku pendidikan
ingatan.23,28
Pada garis besarnya ada 3 macam alat bantu atau media, yaitu :
Selain pembagian tersebut alat peraga atau media juga dibedakan menjadi
2 macam, yaitu
a) Mudah dibuat
setempat
masyarakat23
e. Media Cetak
Media cetak sebagai alat bantu promosi kesehatan sangat bervariasi, antara
1) Booklet
a) Pengertian
booklet berasal dari kata buklet yang berarti buku kecil yang
buku kecil yang terdiri tidak lebih dari 24 lembar. Isi booklet
b) Fungsi
c) Kelebihan
audio visual.
(6) Mudah dibawa dan dapat dibaca kembali jika pembaca lupa
mungkin
31
d) Kekurangan
2) Leaflet
3) Flyer (selebaran)
5) Rubrik
dengan kesehatan.
6) Poster
satu tema dalam satu poster. Tata letak kata dan warna dalam poster
hendaknya menarik. Kata-kata dalam poster tidak lebih dari tujuh kata
dan hurufnya dapat dibaca oleh orang lewat dari jarak 6 meter.
kata-kata. Oleh sebab itu, poster tidak cocok untuk orang-orang tidak
lanjut dari pesan yang sudah disampaikan pada waktu yang lalu. Jadi
kelompok.
7) Foto
1) Tahan lama
7) Mempermudah pemahaman
34
Kelemahan :
1) Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak
2) Mudah terlipat 16
Alat peraga atau media akan sangat membantu dalam promosi kesehatan
sasaran dapat menerima pesan tersebut dengan jelas dan tepat pula.28
berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun atau pasangan suami istri yang
istrinya berumur kurang dari 15 tahun dan sudah haid atau istri berumur lebih
5. Kanker Serviks
a. Pengertian
Kanker serviks adalah tumor ganas yang berasal dari sel epitel
serviks. Penyakit ini berawal dari suatu proses displasia. Proses tersebut
yaitu daerah antara epitel torak dari kanalis endoserviks dengan epitel
perangai sel secara genetic atau mutagen pada saat fase aktif metaplasia
pada kanker serviks dimulai sejak masuknya HPV sebagai faktor inisiator
sangat lambat bila diabaikan sampai lama juga tidak mungkin terobati.
Sebaliknya, tumor yang tumbuh dengan cepat bila dikenali secara dini
dini kanker mulut rahim tidak spesifik seperti adanya keputihan yang
uterus
mikroskop.
(1) Stage IB1 : secara klinis terlihat lesi 4 cm atau lebih kecil
(2) Stage IB2 : secara klinis terlihat lesi 4 cm atau lebih besar
uterus
bawah vagina.
kerusakan ginjal
dinding pelvis.
5) Stage IV
rektum
36
Gambar 2. WHO komprehensif pencegahan kanker serviks dan kontrol(2014)
sebagai berikut :
40
1) Infeksi HPV
Lebih dari 90% kasus kondiloma serviks, semua NIS, dan kanker
diketahui saat ini, ada 16 tipe HPV yang erat kaitannya dengan
2) Perilaku seksual
10 kali bila berhubungan dengan 6 atau lebih mitra seks, atau bila
kanker serviks.
3) Rokok sigaret
serviks. Nikotin dan zat lainnya menurunkan daya tahan serviks dan
1,5-2,5 kali bila diminum dalam jangka panjang, yaitu lebih dari 4
tahun.
wanita yang rendah konsumsi beta karoten dan vitamin (A, C, dan
E).2,7,36,37
e. Penatalaksanaan
(residif).38
f. Upaya pencegahan
rehabilitasi.
1) Penderita kanker stadium dini umumnya merasa sehat, tidak sakit, dan
4) Ada rasa takut karena mengidap kanker, takut ke dokter, takut operasi
a. Deteksi dini
Deteksi dini yaitu pemeriksaan yang dilakukan pada orang yang belum
1) Definisi
IVA adalah metode untuk mendeteksi dini kanker leher rahim yang
2) Tujuan
transformasi.
4) Indikasi
5) Kontraindikasi
e) Meja ginekologi
f) Lidi kapas
tangan
j) Format pencatatan
45
Persiapan tindakan
Teknik/prosedur
dari serviks
d) Oleskan larutan asam cuka atau lugol, tunggu 1-2 menit untuk
e) Lihat dengan cermat SCJ dan yakinkan area ini dapat semuanya
pemeriksaan.
46
f) Bersihkan sisa larutan asam asetat dan larutan lugol dengan lidi
8) Interpretasi
transformasi.
10) Syarat untuk ibu yang ingin melakukan pemeriksaan IVA misalnya
seksual 48
47
RUJUK
ke RS / Obgin
B. Kerangka Teori
Input Output
(Subyek Belajar) Proses Belajar (Hasil Belajar: pengetahuan,
sikap, perilaku)
C. Kerangka Konsep
Dilakukan promosi
kesehatan menggunakan
media Bukar IVA Pengetahuan
(Booklet dan kartu IVA)
Sikap
Subjek
Perilaku IVA
Dilakukan promosi
kesehatan menggunakan
media leaflet
Variabel luar :
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Status ekonomi
Gambar 4. Kerangka konsep
D. Hipotesis
Media Bukar IVA (booklet dan kartu IVA) dapat meningkatkan pengetahuan,
METODE PENELITIAN
quasi experiment dengan pre test post test design with control group.
sikap terhadap pemeriksaan IVA pada ibu PUS. Dalam rancangan penelitian
(Booklet dan kartu IVA) dan kelompok kontrol dengan media leaflet.
Kelompok Eksperimen 01 X1 02
Kelompok Kontrol 03 X2 04
Keterangan :
49
50
1. Populasi
yang diambil peneliti adalah semua ibu PUS di Dusun Karang Asem,
semua ibu PUS di Dusun Tangkil, Muntuk, Dlingo pada kelompok kontrol
sejumlah 172. Dua kelompok ini setara, tempat penelitian dibedakan agar
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
dari suatu populasi yang diteliti.41 Kriteria inklusi dalam penelitian ini
responden.
3. Teknik sampling
inklusi dan eksklusi yang dibuat oleh peneliti sendiri. 39 Sampel penelitian
4. Perhitungan Sampel
n1=n2=2
n1=n2=2
n1=n2=2
n1=n2= 32,82
52
keterangan :
Desember 2017, pada kelompok Bukar IVA pada tanggal 10 Januari 2018.
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
1. Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Data diperoleh
Instrumen dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
responden.
meliputi kuesioner pengetahuan dan sikap yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya.
4. Media promosi kesehatan berupa Bukar IVA (Booklet dan kartu IVA) dan
1. Uji Validitas
tersebut valid. Valid artinya ketepatan mengukur, atau alat ukur tersebut
tepat untuk mengukur variabel yang akan diukur.43 Dalam penelitian ini,
adalah 0,361. Jika r hitung lebih besar dari 0,361, maka butir pernyataan
tersebut dikatakan valid. Tapi jika r hitung lebih kecil dari 0,361, maka
Berdasarkan uji validitas terdapat 5 soal dengan r hitung lebih kecil dari
0,361, maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid yaitu pada
pengetahuan nomor soal 7, 9, 10, 15, 20 dan sikap nomor soal 1, 2, 13,
pengetahuan dan 20 soal valid pada kuesioner sikap dengan r hitung lebih
2. Uji Reabilitas
nilai alpha pada kuesioner pengetahuan 0,926 dan pada kuesioner sikap
0,907.
I. Prosedur Penelitian
Kemenkes Yogyakarta.
58
Bantul.
eksklusi.
IVA) pada tanggal 10 Januari 2018 pukul 13.00 WIB, serta di Dusun
13.00 WIB.
consent tertulis.
dengan pernyataan.
tanda centang pada kolom SS, S, TS, atau STS yang responden
kurang dimengerti.
pada peneliti.
selama 5 menit.
3. Tahap Penyelesaian
hasil penelitian.
J. Manajemen Data
1. Pengolahan Data
a. Memeriksa (Editing)
Kuesioner yang telah diisi oleh responden akan dilakukan editing atau
pertanyaan dijawab dengan benar, maka nilai=1, dan bila salah, maka
jumlah skor.
e. Cleaning
dan dianalisis.42
2. Analisis data
berdistribusi normal atau tidak. Suatu data dikatakan normal apabila output
pada uji normalitas data didapatkan nilai p>0,05. Uji normalitas data ini
value >0,05.
a. Analisa bivariat
K. Etika penelitian
1. Ethical clearance
kuesioner.
L. Kelemahan Penelitian
A. Hasil Penelitian
Pendidikan
Dasar 20 57,1 24 68,6 0,679
Menengah 10 28,6 9 25,7
Tinggi 5 14,3 2 5,7
Pekerjaan
Bekerja 24 68,6 20 57,1 0,344
Tidak bekerja 11 31,4 15 42,9
Status Ekonomi
Tidak Mampu 29 82,9 33 94,3 0,508
Mampu 6 17,1 2 5,7
Tabel di atas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi umur
sebagian besar adalah usia 31-50 tahun yaitu sebesar 74,3% pada
64
65
2. Rata-rata skor pengetahuan dan sikap pada kelompok bukar dan leaflet
Rata-rata skor pengetahuan dan sikap pada kelompok bukar dan leaflet
diperoleh dari uji paired T-test. Tujuan lain dari uji tersebut adalah untuk
Tabel 6. Rata-rata skor pengetahuan dan sikap pada kelompok Bukar IVA
dan leaflet
N Mean S.D S.E t Δ CI p-value
mean Peningkatan 95%
Pengetahuan
Bukar
Post test 35 17.77 1.308 0.221 10.080 2.23 1.779- 0.000
Pre test 35 15.54 2.678
Leaflet
Post Test 35 17.71 1.913 0.323 4.330 1.4 0.743- 0.000
Pre test 35 16.31 2.057
Sikap
Bukar
skor pengetahuan pada pre test 15,54 dan post test 17,77. Pada kelompok
leaflet rata-rata skor pengetahuan pada pre test 16,31 dan post test 17,71.
66
Rata-rata skor sikap pada kelompok Bukar IVA 59,20 pada pre test dan
64,06 pada post test. Kelompok leaflet mempunyai rata-rata sikap pre test
57,14 dan post test 58,86. Hal ini disimpulkan bahwa terdapat
Bukar IVA dan leaflet memiliki nilai signifikan sebesar 0,000 pada
signifikan 0,001 dan leaflet 0,044. Hal ini berarti pada kalompok Bukar
3. Selisih peningkatan pengetahuan dan sikap pada ibu yang diberi media
Selisih peningkatan pengetahuan dan sikap pada ibu yang diberi media
Bukar IVA dan leaflet diperoleh dari uji independent sample t-test.
67
Tabel 7. Selisih peningkatan pengetahuan dan sikap pada ibu yang diberi
media Bukar IVA dan leaflet
Sikap
Bukar
Pre test
Post test 3.14 3.143 1.545 2,035 0.060- 0.046
Leaflet 6.225
Pre Test
Post test
Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai t-hitung selisih pengetahuan kelompok
Bukar IVA dan leaflet adalah 2,115 dengan probabilitas (sig.) 0.038.
Sedangkan t-hitung selisih sikap kelompok Bukar IVA dan leaflet adalah
2.035 dengan probabilitas (sig.) 0.046. Nilai probabilitas < 0.05 berarti
baik pada pengetahuan maupun sikap pada kelompok Bukar IVA dan
B. Pembahasan
Pada penelitian ini, pada media Bukar IVA dan leaflet memiliki
merupakan alat bantu agar diperoleh hasil yang efektif dalam promosi
kesehatan. Isi dari booklet jelas, tegas, dan mudah dimengerti. Hal ini karena
memperoleh pengetahuan dan sikap yang baik tentang kanker serviks dan
IVA. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chacko, yaitu
sebanyak 29%. Sikap merupakan respon suka atau tidak suka terhadap suatu
dimanfaatkan. Proses belajar memiliki tiga komponen, yaitu input, proses dan
output. Pada komponen proses terjadi timbal balik antara berbagai faktor,
antara lain subjek belajar, pengajar, metode, alat bantu/media, dan materi
yang dipelajari. Kemudian pada komponen output terdiri dari perubahan baru
pada diri subjek. Dalam penelitian ini terdapat peningkatan pengetahuan dan
sikap.28
instrumen belajar atau media sesuai materi dan subjek belajar. 28 Media
manusia diterima melalui panca indra. Kombinasi tulisan dan gambar pada
A. Kesimpulan
IVA pada ibu PUS di Karang Asem, Wukirsari, Imogiri, Kabupaten Bantul, dapat
disimpulkan bahwa :
sebagian besar adalah usia 31-50 tahun, tingkat pendidikan dasar, status
kesehatan dengan media Bukar IVA lebih tinggi dibandingkan ibu yang
7. Peningkatan sikap terhadap IVA pada ibu PUS yang diberi promosi kesehatan
dengan media Bukar IVA lebih tinggi dibandingkan ibu yang diberi promosi
70
71
B. Saran
dan sikap ibu PUS terhadap kanker serviks dan deteksi dini dengan IVA.
2. Ibu PUS
3. Peneliti selanjutnya
2. Rasjidi, Imam. Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker pada Wanita. Jakarta:
CV Sagung Seto;2009.
7. Pusat data dan informasi. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan.
Jakarta: Kemenkes RI; 2015.
8. Infodatin Kemenkes RI. Stop Kanker. Jakarta: Pusdatin Kemenkes RI; 2015.
11. Dinkes Bantul. Rekap Laporan PWS KIA Komprehensif 2016 Dinkes Bantul.
Bantul; 2016
15. Machfoedz, Ircham dan Eko Suryani. Pendidikan Kesehatan Bagian Dari
Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Fitramaya; 2013.
72
73
19. Hee Yun Lee. Mobile Phone Text Messaging Intervention for Cervical
Cancer Screening: Changes in Knowledge and Behavior Pre-Post
Intervention. United States: Pubmed; 2014.
21. Leung, Sharon SK and Ivy Leung. Cervical cancer screening: knowledge,
health perception and attendance rate among Hong Kong Chinese women.
Hong Kong: International Journal of Women’s Health 2010:2 221–228; 2010.
23. Notoatmodjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta;
2014.
24. Budiman dan Agus Riyanto. Kapita Selekta Kuesioner, Pengetahuan dan
Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta:Salemba Medika; 2013.
25. Bowden, Jan. Health Promotion in Midwifery: principles & practice. Erita
Agustin. Jakarta: EGC; 2011.
26. Azwar, Dr. Saifuddin. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar; 2011.
36. Rasjidi, Imam. Epidemiologi Kanker pada Wanita. Jakarta: CV Sagung Seto;
2010.
48. Wardoyo. Kanker Mulut Rahim dan Kanker Payudara. Jakarta: Rineka Cipta;
2009.
Lampiran 1
PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN
(PSP)
Pasangan Usia Subur (PUS) yang akan diambil dengan menggunakan kriteria
seperti tinggal di tempat penelitian, sehat, belum pernah deteksi dini kanker
serviks, dan mau menjadi responden.
5. Prosedur pengambilan bahan penelitian/data dengan cara memberikan
pertanyaan tentang pengetahuan dan sikap kepada anda sebanyak dua kali,
yaitu sebelum diberikan promosi kesehatan dan sesudah diberikan promosi
kesehatan kemudian melakukan penilaian/evaluasi perilaku satu bulan setelah
diberikan promosi kesehatan. Cara ini mungkin menyebabkan ketidak
nyamanan yaitu waktu yang cukup lama, tetapi anda tidak perlu khawatir
karena kami akan mengupayakan kegiatan ini berjalan tepat waktu. Penelitian
ini tidak menimbulkan risiko apapun.
6. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini
adalah anda dapat meningkatkan pengetahuan tentang kanker serviks dan
pemeriksaan IVA.
7. Partisipasi anda bersifat sukarela, tidak ada paksaan, dan anda bisa sewaktu-
waktu mengundurkan diri dari penelitian ini.
8. Nama dan jati diri anda akan tetap dirahasiakan. Bila ada hal-hal yang belum
jelas, anda dapat menghubungi Risma Fitria Dianasari dengan nomor telepon
085645710064.
Peneliti
Lampiran 2
Bantul,…………………………
Saksi Yang memberikan persetujuan
(……………………………..) (……………………………….)
Mengetahui,
Ketua Pelaksana Penelitian
No. Responden :
IDENTITAS RESPONDEN
Isilah identitas Ibu dengan lengkap dengan memberikan tanda (√) pada kotak yang
tersedia.
1. Nama :
2. Alamat :
3. Tanggal lahir :
4. Nomor telepon :
SD Perguruan Tinggi
SMP
6. Pekerjaan : Bekerja
Tidak Bekerja
7. Penghasilan : ≤ Rp 1.404.760
> Rp 1.404.760
KUESIONER PENGETAHUAN
Petunjuk :
Contoh :
SOAL
No Jawaban No Jawaban
1 B 11 S
2 S 12 B
3 B 13 S
4 B 14 B
5 B 15 S
6 B 16 S
7 B 17 B
8 B 18 S
9 B 19 B
10 B 20 S
KUESIONER SIKAP
Petunjuk :
centang ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan anggapan anda terhadap pernyataan
Sangat
Sangat Setuju Tidak
No Pernyataan Tidak
Setuju Setuju
Setuju
1 Penjelasan tentang IVA tidak akan
meningkatkan kemampuan dan
kepercayaan diri saya untuk
melakukan pemeriksaan IVA
2 Saya senang melakukan pemeriksaan
IVA
3 Saya merasa tidak tenang karena
belum melakukan pemeriksaan IVA
4 Saya akan meluangkan waktu untuk
melakukan IVA
5 Penjelasan tentang IVA perlu
dihindari, karena menyangkut bagian
tubuh wanita yang pribadi, yaitu
serviks
6 Saya malu pada petugas kesehatan
apabila akan melakukan IVA karena
bagian tubuh saya bisa dilihat oleh
petugas
7 Saya akan menyampaikan informasi
IVA pada orang lain
8 Saya berpikir kalau IVA penting
dilakukan pada wanita yang sudah
rutin berhubungan seksual
9 Saya percaya dengan melakukan IVA
saya bisa segera mengetahui jika ada
ketidaknormalan pada serviks
84
Nilai Nilai
No No
SS S TS STS SS S TS STS
1 1 2 3 4 11 4 3 2 1
2 4 3 2 1 12 1 2 3 4
3 4 3 2 1 13 4 3 2 1
4 4 3 2 1 14 4 3 2 1
5 1 2 3 4 15 1 2 3 4
6 1 2 3 4 16 4 3 2 1
7 4 3 2 1 17 1 2 3 4
8 4 3 2 1 18 1 2 3 4
9 4 3 2 1 19 1 2 3 4
10 4 3 2 1 20 4 3 2 1
Lampiran 5
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Materi yang diberikan tentang kanker serviks antara lain : pengertian, faktor
risiko, tanda gejala dan deteksi dini kanker serviks. Materi tentang IVA antara
lain : pengertian IVA, tujuan, sasaran dan interval pemeriksaan, manfaat dan
keunggulan IVA, syarat pemeriksaan IVA, tempat pelayanan IVA, dan tindak
lanjut pemeriksaan IVA
C. Media
Promosi kesehatan ini menggunakan media Bukar IVA (Booklet dan kartu
IVA)
D. Metode Penyuluhan
Ceramah
E. Kegiatan
Memperkenalkan diri
selama 5 menit.
F. Evaluasi Lisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Materi yang diberikan tentang kanker serviks antara lain : pengertian, faktor
risiko, tanda gejala dan deteksi dini kanker serviks. Materi tentang IVA antara
lain : pengertian IVA, tujuan, sasaran dan interval pemeriksaan, manfaat dan
keunggulan IVA, syarat pemeriksaan IVA, tempat pelayanan IVA, dan tindak
lanjut pemeriksaan IVA
C. Media
D. Metode Penyuluhan
Ceramah
E. Kegiatan
Memperkenalkan diri
selama 5 menit.
F. Evaluasi Lisan
22
Wawan, A. dan Dewi M. 2011. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha
Medika
23
Notoatmodjo. 2014. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
24
(Budiman, 2013;4)
25
(Mc Kenna dan Davis, 2005, dalam Bowden, J, 2011).
26
Azwar (2011;87-101)
27
Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
28
(Hamalik.2003)
29
Sanaky H. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kauka
30
(Rustan, 2008).
31
(Suraioka dan Supraisa, 2012)
32
(Baharuddin. 2007)
33
(BKKBN.2013)
34
dan (Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. 2012).
35
(Rasjidi, 2010:162-163)
36
WHO. 2014. Comprehensive Cervical Center control: a guide to essential practice – 2nd ed.
WHO Library Cataloguing-in-Publication Data
37
(Widyastuti. 2011: 63-64)
38
(Sastroasmoro, 2014:104)
39
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.