Anda di halaman 1dari 27

ASPEK BIOLOGIS

DALAM PENDEKATAN HOLISTIK

OLEH:
I NENGAH ADIANA
Holistik adalah penyembuhan yang
sesungguhnya, mempertimbangkan
keseluruhan aspek dan cope dengan sumber-
sumber masalah, tidak hanya symptoms
(gejala).
Holistik Nursing bertujuan untuk meningkatkan
penyembuhan pasien secara utuh
(menyeluruh)
Keperawatan holistik berfokus pada peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan, membantu
penyembuhan dan mencegah atau mengurangi
penderitaan.
Perawatan holistik dalam keperawatan saat ini
membantu meningkatkan kesejahteraan total
pasien.
Setiap individu adalah unik dan harus dirawat
sebagai entitas yang terdiri dari tubuh, jiwa dan roh
(O 'Brien, 2011 dan Odbehr et al. 2014).
Asosiasi Perawat Holistik Amerika mendefinisikan
keperawatan holistik sebagai “semua praktik
keperawatan yang telah menyembuhkan
seluruh orang sebagai tujuannya (Hess, 2011).
Seorang perawat holistik adalah seorang
perawat berlisensi yang mengambil
pendekatan "pikiran-tubuh-roh-emosi-
lingkungan" untuk praktik keperawatan
tradisional (Dossey et al. 2013 dan Klebanoff
dan Hess, 2014)
Falsafah keperawatan memandang individu secara holistik yang
memandang individu sebagai satu kesatuan yang utuh dan kompleks, yang
memiliki dimensi biologis, psikologis, sosial, budaya dan spiritual

Perawat sebagai tenaga kesehatan profesional dalam pelayanan kesehatan


khususnya asuhan keperawatan harus secara komprehensif.

Perawat perlu meningkatkan kemampuan pada


pengkajian keperawatan holistik terutama pada aspek
biologis
 Seorang perawat holistik mengakui dan mengintegrasikan
prinsip dan modalitas penyembuhan holistik ke dalam
kehidupan sehari-hari dan praktik klinis -> Ini mendorong
perawat untuk mengintegrasikan perawatan diri, tanggung
jawab diri, kerohanian, dan refleksi dalam kehidupan mereka
(Dossey et al. 2013).
 Perawatan holistik adalah filosofi; itu adalah metode untuk
memastikan perawatan untuk semua bagian pasien.
 Perawat holistik adalah mereka yang mengenali dan
memperlakukan setiap individu secara berbeda. Mereka
sering digambarkan oleh pasien sebagai perawat yang
"benar-benar peduli" (Nalley, 2014).
Perawat holistik juga berfokus pada menjadi
mitra dalam proses penyembuhan pasien dan
dapat menggunakan pengetahuan
keperawatan, teori, keahlian dan intuisi untuk
memberikan perawatan bagi orang tersebut
secara keseluruhan (Ackley dan Ladwig,
2011).
Hippocrates pertama kali menyebutkan ide holisme
dalam teori interferensi, di mana ia mengusulkan
bahwa pikiran dan tubuh saling mempengaruhi.
Gagasan ini selanjutnya diuraikan oleh Florence
Nightingale, yang mempromosikan asuhan
keperawatan yang berfokus pada persatuan,
kesejahteraan, dan hubungan timbal balik antara
manusia, peristiwa, dan lingkungan.
Pendekatan Holistik
 Pendekatan holistik memiliki dua aspek penting.
 Pertama, ia memperlakukan setiap individu sebagai entitas
yang terpisah, baik secara biologis maupun sosial.
 Kedua, multidimensi, memperkenalkan pandangan yang
kurang sederhana tentang kesehatan dan penyakit. Dua
aspek ini mempengaruhi interaksi perawat-pasien,
(Papathanasiou et al. 2013).
 Salah satu aspek terpenting dari perawatan holistik adalah
keterlibatan pasien dalam membuat keputusan sendiri, selalu
diizinkan untuk menyetujui atau menolak rute perawatan, dan
fokus pada perawatan diri di mana pun dimungkinkan
(American Holistic Nurses Association, 2012 ).
Prinsip Pendekatan Holistik
Semua orang memiliki kekuatan penyembuhan
bawaan termasuk aspek biologisnya
Pasien adalah manusia, bukan penyakitnya, seluruh
aspek (termasuk biologis) harus diperhatikan
Penyembuhan membutuhkan pendekatan tim,
melibatkan pasien dan menangani semua aspek
kehidupan menggunakan berbagai praktek
perawatan kesehatan
Penanganan dengan mencari penyebab penyakit
dan tidak hanya berfokus pada gejala
Kebutuhan Dasar Menurut A Maslow
Aspek Biologis pada kebutuhan dasar A Maslow,
merupakan kebutuhan paling dasar yaitu
kebutuhan fisiologis
Dari teori Hierarki Maslow, bahwa seseorang
akan selalu berusaha memenuhi
kebutuhannya dari tingkatan paling dasar
sebagai kebutuhan utama untuk bertahan
hidup (bersifat wajib).
Beberapa Teori Keperawatan Holistik yang
mencakup aspek biologis dalam pengkajian
Model Adaptasi Callista Roy’s
Teori keperawatan Virginia Henderson
Mode Fisiologis-Fisik/aspek Biologis Model
Adaptasi Roy’s
 Oksigenasi
 Pada patient claims dimasukkan hasil pengkajian mengenai
keluhan pasien dan riwayat sebelumnya yang berkaitan
dengan permasalahan oksigenasi mencakup ventilasi,
pertukaran gas dan transportasi gas.
 Data dapat berupa: keluhan sesak napas (pencetus sesak,
onset, kondisi yang memperberat dan upaya untuk
mengurangi sesak), usaha pernapasan pasien, batuk disertai
dahak, batuk tidak efektif, perasaan berdebar-debar dan
perubahan sirkulasi perifer yang rasakan pasien.
Physical Assessment
 Pada pengkajian fisik dimasukkan data hasil inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi.
 Inspeksi meliputi bentuk dada, kesimetrisan dada, pergerakan dinding
dada, penggunan otot bantu pernapasan, adanya jejas termasuk kondisi
kulit, warna kulit (pucat/tidak), dan adanya sianosis/tidak.
 Palpasi mencakup raba adanya bengkak, krepitasi costa atau sternum,
letak apeks jantung, dan pengisian kapiler (CRT).
 Perkusi mencakup suara perkusi paru (normalnya sonor) dan batas-batas
jantung (batas jantung tidak normal dapat mengindikasikan
kardiomegali).
 Auskultasi mencakup suara napas, suara napas tambahan, bunyi jantung
dan kelainan bunyi jantung lainnya. Pengkajian fisik juga termasuk tanda
vital seperti pernapasan (frekuensi, irama, kedalaman), denyut nadi
(frekuensi, irama, amplitudo) dan tekanan darah.
Nutrisi
 Patient claims: Pengkajian mencakup tentang riwayat diet
pasien, pola makan, kebiasaan makan, profil nutrisi pasien,
pemahamanan atau tingkat pengetahuan pasien mengenai
kebutuhan nutrisinya, pantangan terhadap makanan tertentu,
alergi makanan, kondisi yang berhubungan dengan makan
misalnya mual, muntah, napsu makan dan haus, serta kesulitan
menelan.
 Physical assessment: Pemeriksaan fisik mencakup hasil
pemeriksaan fungsi penciuman dan pengecap, pemeriksaan
rongga mulut mencakup kebersihan, bau, warna membran
mukosa mulut, kondisi kulit, gusi dan lidah, pemeriksaan berat
badan, tinggi badan, indeks massa tubuh dan status nutrisi,
pemeriksaan kesimetrisan abdomen, nyeri tekan dan
pembesaran hati.
Eliminasi
 Patient claims: Pengkajian mencakup keluhan pasien mengenai
eliminasinya baik BAB maupun BAK-nya, riwayat hemoroid dan
penyakit terkait eliminasi sebelumnya, tingkat pengetahuan
pasien mengenai gangguan eliminasi (BAB maupun BAK),
kebiasaan dan pola BAB dan BAK, inkontinensia, urgensi dan
kesulitan untuk memulai dan menghentikan berkemih.
 Physical assessment: Pemeriksaan karakteristik feses (warna,
jumlah, konsistensi, bau), karakteristik urine (jumlah, warna, bau),
pemeriksaan abdomen seperti nyeri tekan atau ketidaknyamanan
akibat akumulasi gas/flatus, distensi kandung kemih (dapat terjadi
akibat retensi urine), tanda skibala dan pemeriksaan auskultasi
peristaltik usus.
Aktivitas dan Istirahat
 Patient claims: Pengkajian mencakup aktivitas klien, kebiasaan
olahraga, keluhan terkait activity daily living misalnya mandi,
makan, toileting, berpakaian, dan berpindah. Selain itu
pengkajian juga mencakup pola tidur, kebiasaan sebelum tidur,
permasalahan tidur yang dialami, kuantitas dan kuliatas tidur
pasien dan stress atau kecemasan yang dialami pasien.
 Physical assessment: Pemeriksaan fisik yang dilakukan
mencakup fungsi motorik (kemampuan berjalan, gait, massa
dan tonus otot, kekuatan otot, pergerakan sendi termasuk
didalamnya kemampuan range of motion, posture tubuh dan
pemeriksaan koordinasi otot. Pemeriksaan fisik terkait istirahat-
tidur mencakup tanda sleep deprivation seperti reddened eyes,
puffy eyelid, lingkaran hitam di sekitar mata dan frekuensi
menguap.
Proteksi
Pengkajian mencakup riwayat pasien yang
berkaitan dengan innate immune system
seperti riwayat medik, riwayat keluarga dan
riwayat psikososial (gaya hidup).
Sensasi
Pengkajian mencakup keluhan terkait
kemampuan penglihatan, pendengaran dan
nyeri. Pasien dapat diminta untuk
mendekripsikan nyeri yang dirasakan seperti
lokasi, kualitas, intensitas, onset dan durasi
nyeri.
Keseimbangan Cairan, Elektrolit dan Asam Basa
Pengkajian mencakup data riwayat pasien yang
berkaitan dengan gangguan cairan, elektrolit dan
asam basa. Perawat dapat melakukan pengkajian
stimulus yang dapat menyebabkan atau berpotensi
mengakibatkan ketidakseimbangan. Contoh
:terjadinya asidosis respiratorik (gangguan asam basa).
Diare dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dan
elektrolit di dalam tubuh dll
Fungsi Neurologi
Pengkajian meliputi pengumpulan data tentang
riwayat penyakit, riwayat keluarga dengan penyakit
yang sama, pengetahuan pasien terkait pengelolaan
penyakit, keluhan pasien, orientasi pasien, tingkat
kesadaran, memori, dan kemampuan bahasa pasien.
Perawat juga mengamati perubahan mood pasien.
Pemeriksaan meliputi pengumpulan data tentang
fungsi motorik (refleks, range of motion, adanya
hemiparesis/plegi), fungsi nervus cranialis, tanda
rangsangan meningeal, GCS dan tanda-tanda vital.
Fungsi Endokrin
Pengkajian endokrin meliputi masalah diabetes mellitus
terkomplikasi ketoasidosis dapat mengeluh sesak napas,
mual, fatigue sampai perubahan tingkat kesadaran.
Physical assessment: Pengkajian mencakup
pemeriksaan tiroid, kaji adanya luka misalnya ulkus
diabetikum. Selain itu, kaji pula mengenai
perkembangan struktur/tubuh -> Hal ini berkaitan
dengan growth hormone.
Aspek Biologis Virginia Henderson
Aspek Biologis virginia Henderson tergabung
dalam 14 kebutuhan dasar pasien yang terdiri dari
Bernapas secara normal
Makan Minum yang cukup
Eliminasi
Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan
Tidur dan istirahat
Menjaga suhu tubuh
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai