Anda di halaman 1dari 4

Mata Merah

a. Tujuan
Tujuannya adalah untuk meningkatkan toleransi pasien pada penyebab-penyebab alergi sembari
mengurangi gejala-gejala yang ditimbulkan oleh suatu reaksi alergi.
b. Pencegahan
 Menghindari paparan pada penyebab-penyebab alergi. Contoh, menjaga rumah tetap bersih
untuk mengurangi tingkat-tingkat dari berbagai penyebab-penyebab alergi dan penyebab-
penyebab iritasi,
 Seringkali mencuci tangan untuk mengurangi alergi dan pencemaran yang berinfeksi. Kuman-
kuman dan penyebab-penyebab alergi dapat dengan mudah dipindahkan dari jari-jari tangan ke
mata,
 Jangan menggosok mata-mata, karena ini hanya akan mengiritasi mereka dan memperburuk
kondisi.
 Gunakan kacamata diluar ruangan untuk melindungi mata-mata dari penyebab-penyebab alergi
dan penyebab-penyebab iritasi lainnya,

 Gunakan kacamata sebagai pengganti lensa kontak selama musim alergi,


 Cuci sesering mungkin seprei dan sarung-sarung bantal didalam air panas dan detergent untuk
mengurangi penyebab-penyebab alergi. Hindari produk-produk dari bulu-bulu binatang jika ada
alergi terhadapnya,
 Hindari memakai make up mata. Bagi mereka yang memilih tetap menggunakan make up,
jangan sekali-kali berbagi (memakai bersama) produk dengan orang lain.
c. Terapi Non Farmakologis
 Menggunakan kompres dingin pada mata untuk menghilangkan gejala-gejala. Dingin
bertindak sebagai suatu alat penstabil sel mast (mast cell stabilizer) dan penyempit pembuluh
(vasoconstrictor). Menggosok atau menggaruk mata hanya akan memperburuk gejala-gejala.
 Gunakan airmata-airmata tiruan untuk menghilangkan lendir atau cuci penyebab-penyebab
iritasi dari mata. Mendinginkan airmata-airmata tiruan membuat mereka lebih menenangkan
ketika dipakai. Pasien-pasien umumnya dihimbau untuk menghindari tipe-tipe lain dari obat-obat
tetes bebas (over-the-counter eyedrops), karena mereka lama-lama dapat memperburuk gejala-
gejala.
 Hilangkan kerak-kerak kelopak mata dengan melunakkan mereka dengan kompres hangat dan
gunakan shampoo bayi untuk membersihkan mereka.
 Jangan memakai make up mata sampai gejala-gejala mereda. Jika suatu infeksi hadir, make up
mata seharusnya dibuang dan digantikan.
 Jangan gunakan lensa kontak (contact lenses) ketika gejala-gejala hadir. Jika suatu infeksi
hadir, lensa-lensa lama seharusnya dibuang dan digantikan.
 Istirahatkan mata-mata dan hindari cahaya-cahaya terang.

FARMAKOTERAPI MATA MERAH


Terapi farmakologi untuk mata merah ada beberapa golongan, yaitu sebagai berikut :
a. Zat Penyempit Pembuluh Darah (vasokontriktor)
Iritasi mata dengan kemerahan, gatal-gatal, rasa agak nyeri dan terbakar dapat diobati
sendiri dengan beberapa obat tetes mata, yang mengandung suatu zat penyempit pembuluh darah,
dengan efek mengurangi keluhan-keluhan tersebut. Yang tersedia dan banyak digunakan adalah
tetrahidrozolin (visolin,visine), napazolin (optrine), fenilefrin (conal), efedrin (optafrine). Obat-
obat ini juga berkhasiat meniadakan pembengkakan selaput lendir, maka terdapat pula dalam
obat-obat tetes terhadap hidung mampat. Digunakan 3-6 kali sahari 1-2 tetes, kadang-kadang
timbul rasa pedih yang segera hilang.
  Tetrahidrozolin

Mekanisme kerja : tetrahidrozolin merupakan turunan dari imidazolin yang berefek


membuat vasokonstriksi atau pengkerutan saluran darah dimata.
  Napazolin

Mekanisme keja : napazolin merupakan senyawa simpatomimetik yang ditandai dengan


aktivitas alfa adrenergiknya. Napazolin adalah vasokonstriktor dengan kerja cepat dalam
mengurangi pembengkakan pada pemakaian membran mukosa. Napazolin juga bekerja pada
reseptor diarteri konjungtiva menjadi konstriksi atau pengkerutan, sehingga menghasilkan
penurunan penyumbatan atau kongesti.
b. Antihistamin

Terhadap reaksi alergi atau gatal-gatal adakalanya ditambahkan suatu zat antihistamin,
misalnya antazolin (kombinasi dengan indofrin) yang memerlukan resep dokter.
c. Zat Pengerut (adstringens)
Yang sering digunakan untuk mengatasi mata merah dan lelah adalah sengsulfat 0,25-0,5%.
d. Zat Antiseptik
Zat antiseptik ini banyak digunakan sebagai cairan cuci mata pada mata lelah dan kelilipan,
akan tetapi zat ini daya bakteriostatiknya agak lemah. Contoh sediaanya borwater 3%.
e. Sediaan Kombinasi
  Insto : tetrahidrozolin HCL 0,05%, benzalkonium 0,01%, boric acid 1,5%

  Indofrine : sengsulfate 2,5 mg dan fenileprin HCL 1,2 mg (harus dengan resep dokter)

   Indofrine A : antazolin fosfat 5 mg, napazolin 0,5 mg, sengsulfat 1,25 mg (harus dengan resep
dokter).

Anda mungkin juga menyukai