Anda di halaman 1dari 9

BISNIS “SANG PISANG” KAESANG PANGAREP TERGOLONG

SUKSES, REKAN BISNIS BOCORKAN OMSETNYA PER TAHUN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kaesang Pangarep kini sukses membangun


usaha ber-brand Sang Pisang. Dia merintis usaha itu bersama dengan rekannya
dari Makassar, Sulsel, Ansari Kadir.

Ansari Kadir, adalah pebisnis muda di bidang kuliner. Sejak tahun 2017 lalu, dia
bersama anak ketiga Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, bersama-sama
berjuang membangun bisnis Sang Pisang. Ansari Kadir atau yang kerap disapa
Ari (29) bercerita, awal mula membangun bisnis Sang Pisang bersama Kaesang
bukanlah sesuatu yang mudah.

Kaesang Pangarep, yang notabene-nya adalah anak Presiden RI, tak


memanfaatkan jabatan ayahnya dalam membangun bisnis.

"Orang bilang karena bapaknya presiden bisnisnya jadi jalan. Padahal enggak,
saya bareng dia itu dari tahun 2017 angkat-angkat pisang dari pasar bareng-
bareng. Pak Jokowi itu justru enggak tahu awalnya Kaesang bangun Sang
Pisang," kata CEO dan CO-Founder PT Sang Khadir Indonesia Ansari Kadir, di
Gedung Redaksi Kompas Gramedia, Jakarta, Selasa (20/8/2019).

Awal mula bisnis bersama Kaesang Pangarep, Ari dan Kaesang


Pangarep mencoba berbagai cara untuk menghasilkan produk kuliner yang disukai
lidah orang Indonesia.

"Kita coba dari bulan Juni-Juli 2017, pisangnya sempat berubah jadi warna hitam,
gosong. Sampai bulan September 2017 akhirnya jadi nugget tapi kayak sendal
jepit," katanya. Dari situ, Kaesang Pangarep berpikir jalan satu-satunya adalah
keliling melihat sekitar, bangun relasi dengan tukang pisang, research, survei, dan
men-develop-nya. Tempat yang pertama dikunjungi Ari dan Kaesang
Pangarep adalah rumah ibunya di Makassar. Di tangan ibunya, pisang yang
selama ini gagal, berhasil dalam semalam.
"Saya sadar, ternyata selama ini saya usaha belum minta restu sama ibu saya.
Sama ibu saya dalam semalam jadi pisang itu, bagus," ungkapnya.

Kemudian, resep ibunya diolah lagi hingga menjadi resep pisang andalan Sang
Pisang. Ari dan Kaesang Pangarep akhirnya patungan modal masing-masing Rp
15 juta untuk membangun booth pertama di Cempaka Mas.

"November 2017 kami launching toko pertama di Cempaka Mas. Orang antre
panjang, 300 box abis dalam 1 jam. Karena permintaan tinggi, kami tambah 4
cabang. Akhirnya saya tambah karyawan, sosmednya kami kembangkan pakai
tenaga ahli, mulai bangun customer base, dan bikin kantor kecil-kecilan," cerita
Ari. Ari mengatakan, perjuangan ini tak lepas dari perjuangan Kaesang
Pangarep pula. Pasalnya, Kaesang Pangarep sama sekali tak mau menggunakan
segalanya yang berhubungan dengan notebene "Anak Presiden". Pun dia
menyamar saat membeli dan mengangkat pisang di pasar tradisional.

"Toko pertama kita itu, aku sama Kaesang yang desain-desain. Jadi bisnisnya
berkembang karena dia anak presiden, itu salah," kata Ari .

Hingga saat ini, karyawan Sang Pisang telah berjumlah 1.500 orang. Bisnis pun
telah memiliki 73 toko, yang omzetnya mencapai Rp 30 miliar dengan lokasi
penjualan tertinggi berada di Malang, Bali, dan Jakarta.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bisnis 'Sang Pisang'


Kaesang Pangarep Tergolong Sukses, Rekan Bisnis Bocorkan Omzetnya per
Tahun, https://www.tribunnews.com/bisnis/2019/08/22/bisnis-sang-pisang-
kaesang-pangarep-tergolong-sukses-rekan-bisnis-bocorkan-omzetnya-per-tahun?
page=all.

Editor: Hasanudin Aco

Entrepreneur adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada pada
diri kita untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal, sehingga dapat
meningkatkan taraf hidup kita.

4 unsur pokok entrepreneur menurut Peggy dan Charles (1999) telah dimiliki
oleh Kaesang dan Ari.
1. Kemampuan (IQ & skill)
a. Membaca peluang
Kaesang dan Ari mampu memanfaatkan minat masyarakat Indonesia
terhadap pisang menjadi suatu usaha yang sukses. Mereka menyadari
bahwa tinggi nya tingkat konsumsi pisang, serta mudah nya
menemukan bahan baku, merupakan awal yang tepat untuk berbisnis
kuliner pisang olahan.
b. Berinovasi
Kaesang dan Ari tidak serta merta berjualan pisang olahan yang sudah
umum terjual di masyarakat. Namun kali ini, mereka melakukan
inovasi yang membuat pisang olahan yang mereka pasarkan berbeda
dari jenis olahan pisang yang diluar sana. Hal ini sukses memancing
minat masyarakat, karena pada dasarnya, masyarakat menyukai
sesuatu yang baru dan sesuatu yang belum pernah mereka coba
sebelumnya.
c. Mengelola
Kaesang dan Ari mampu mengelola usaha mereka dengan baik. Hal ini
terbukti dari 73 toko yang telah mereka buka di hampir seluruh
Indonesia
d. Menjual
Kaesang dan Ari menghadirkan desain-desain yang menarik dalam
menjual pisang nugget mereka. Selain itu, mereka gencar memasarkan
pisang nugget mereka di media sosial.
2. Keberanian (EQ dan mental)
a. Mengatasi ketakutan
Terbukti dari mereka yang berani menyetorkan modal masing-masing
15 juta rupiah untuk membangun usaha yang pada saat itu bisa
dikatakan belum tentu akan berhasil.
b. Mengendalikan resiko
Pengendalian resiko Kaesang dan Ari terhadap Sang Pisang sangatlah
baik. Banyak nya cabang yang mereka buka dan hampir semuanya
mengalami keuntungan, tentunya mereka telah mengendalikan resiko
dengan sangat baik.
c. Keluar dari zona nyaman.
Kaesang yang notabene nya adalah seorang anak Presiden, mampu
keluar dari zona nyamannya. Ia berusaha membuat masyarakat tidak
mengetahui bahwa bisnis yang ia jalankan adalah miliknya dan Ari.
Selain itu, ia juga melakukan penyamaran di pasar-pasar ketika
membeli banyak pisang.
3. Keteguhan hati (motivasi diri)
a. Persistence (ulet), pantang menyerah
Meskipun mereka mengalami beberapa kali kegagalan dalam
mengolah pisang nugget, hal itu justru tidak membuat mereka patah
semangat, namun justru semakin giat berusaha. Jika mereka memilih
untuk menyerah pada saat itu, mungkin tidak akan ada Sang Pisang
saat ini.
b. Determinasi (teguh dalam keyakinannya)
Kaesang dan Ari teguh dalam keyakinan mereka untuk tetap berjualan
pisang. Mereka focus menekuni ide bisnis yang telah mereka ambil.
c. Kekuatan pikiran (power of mind) bahwa anda juga bisa.
Kaesang yang merupakan anak dari seorang Presiden meneguhkan
dirinya bahwa Ia serta Ari mampu membuka usaha mereka tanpa
bantuan dari pihak lain. Bisnis yang mereka jalani murni atas kerja
keras yang mereka lakukan selama ini.
4. Kreativitas
a. Mencari peluang
Bisnis Sang Pisang ini hadir akibat pencarian peluang yang ada
didalam masyarakat. Pada saat itu masyarakat memang menyukai
pisang, namun hal apa yang harus dilakukan agar masyarakat semakin
gemar mengonsumsi pisang? Yaitu penambahan topping-topping pada
pisang yang popular pada saat itu, yang semakin membuat masyarakat
Indonesia tertarik untuk membeli Sang Pisang.
Mereka sangat percaya diri dalam membangun Sang Pisang ini. Mereka yakin
bahwa usaha yang mereka jalani akan sukses murni hasil kerja keras mereka
berdua. Pantang menyerah, tetap focus, serta selalu melakukan aksi yang nyata,
merupakan kunci utama dari sebuah kesuksesan. Kaesang dan Ari juga mampu
mengelola uang dengan baik. Banyaknya cabang yang mereka miliki adalah salah
satu buktinya.

Nama : Kinanti Putri Sugimitrani


Nim : B1031181035

Mata kuliah : Kewirausahaan

Dosen pengampu : Rafles Ginting, S.E., M.Ak.

Utang Sampai Rp 1,3 Triliun, Restoran Celebrity Chef Jamie Oliver


Terpaksa Gulung Tikar

Buat kamu yang rutin menerapkan gaya hidup sehat mungkin mengenal sosok
Jamie sebagai seorang food influencer. Dalam acara reality show yang
dibintanginya, seringkali ia meracik sebuah makanan yang menginspirasi banyak
orang untuk mengonsumsi makanan sehat.
Salah satu prestasi membanggakan yang pernah didapatkannya adalah meraih
penghargaan British Academy Television Award tahun 2001 untuk kategori best
featureslewat acara Naked Chef.
Selain menjadi pembawa acara di belasan acara televisi, Jamie Oliver juga
memperluas jaringannya dengan menjadi pengusaha sebuah restoran di tanah
kelahirannya lho. Tercatat paling gak ada 25 gerai restoran yang telah dibangun
sampai pertengahan 2019.
Tapi sayangnya masyarakat dunia dikagetkan oleh berita tentang usahanya yang
tiba-tiba harus gulung tikar. Kira-kira apa yang sebenarnya terjadi ya?
Yuk kita lihat fakta tentang Jamie Oliver beserta restoran yang dimilikinya berikut
ini.
Mendirikan resto Jamie’s Italian. (manchestereveningnews.co.uk)
Mengutip dari Mirror, pria yang lahir pada tanggal 27 Mei 1975 ini mulai
mendirikan rantai bisnis tempat makan semenjak bulan Juni 2008. Gerai restoran
pertamanya dinamai Jamie’s Italian yang didirikan di kota Oxford, Inggris.
Seperti namanya, konsep utama dari tempat makan ini adalah menyajikan
berbagai menu makanan asal negeri menara Pisa seperti prosciutto, brucheta dan
berbagai macam roti khas Italia.
Yang menjadi ciri khas di setiap makanan yang diracik Jamie’s Italian adalah
bahan-bahan yang digunakan selalu segar dan mengandung nutrisi serta gizi yang
seimbang. Jadi gak cuma lezat tetapi setiap suapan makanan yang masuk ke perut
juga menyehatkan tubuh.

Menjadi tujuan destinasi wisata internasional, pulau Bali juga memiliki salah satu
waralaba milik Jamie Oliver tersebut lho. Tepatnya ada di dekat pantai Kuta.
Kamu gak perlu jauh-jauh ke Inggris untuk mencicipi cita rasa makanan pria
berzodiak Gemini tersebut. Tempatnya didesain sesantai mungkin agar para
pengunjung bisa betah berlama-lama nongkrong disini.
Harganya sangat bervariasi mulai dari Rp 79 ribuan hingga yang paling mahal
mencapai Rp 349 ribuan.
Untuk meredam biaya operasional yang mahal Jamie membuat perjanjian untuk
mendapatkan pinjaman uang sebesar Rp 1,3 triliun. Angka yang tergolong sangat
banyak bahkan untuk seorang artis internasional.
Sebetulnya tanda-tanda krisis keuangan yang dialami perusahaannya udah tercium
semenjak beberapa bulan sebelumnya karena ada outlet yang terpaksa tutup.
Karena utang yang gak bisa dicicil, Jamie Oliver terpaksa menutup 25 gerai
restorannya yang tersebar di Inggris dan negara lain. Pengumumannya langsung
ditulis oleh dirinya sendiri melalui akun twitter pribadinya.
“Saya merasa sangat hancur karena restoran tercinta yang berasal dari Inggris
harus tutup. Saya sedih sekali menghadapi kenyataan ini dan mau mengucapkan
banyak terima kasih kepada pihak yang telah memberikan hati dan raganya
kepada bisnis ini selama beberapa tahun.”
Saat ini pengelolaan sisa aset restoran miliknya diambil alih oleh perusahaan
KPMG yang berasal dari Belanda dan bergerak di bidang layanan auditor
perusahaan internasional.
Nah itu dia fakta tentang usaha gerai makanan Jamie Oliver yang terpaksa
bangkrut karena gagal membayar utang sebesar Rp 1,3 triliun. Walaupun
usahanya kini udah usai namun semoga karyanya di bidang kuliner masih bisa
berlanjut dan terus menginspirasi banyak orang untuk hidup sehat ya.

Sumber: https://www.moneysmart.id/restoran-jamie-oliver-bangkrut/
Melalui artikel diatas, dapat kita ketahui bahwa Jamie Oliver belum memiliki ciri
dan watak dari seorang wirausaha, yaitu:

a. Percaya diri yang berwatak keyakinan, ketidaktergantungan,


individualistis, dan optimism.
Jamie Oliver memang memiliki keyakinan dan optimisme yang tinggi
dalam menjalankan usaha nya. Namun, ia memiliki sifat ketergantungan
terhadap orang lain, terbukti dari ia yang memutuskan untuk berhutang
pada orang lain. Utang ini lah yang mebuat restoran Jamie Oliver gulung
tikar. Tidak masalah jika ingin memiliki utang untuk membantu kemajuan
usaha, namun, kita juga harus mampu menanggung konsekuensinya nanti,
yaitu berupa pembayaran utang serta bunganya dengan tepat waktu.
b. Berorientasi pada tugas dan hasil yang berwatak berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras.
Restoran Jamie Oliver merupakan restoran yang sangat terkenal.
Seharusnya, Jamie Oliver mampu mengelola laba yang dihasilkan untuk
melakukan pembayaran atas utang nya. Jamie Oliver tidak tekun dalam
berusaha sehingga ia tidak mampu membayar utang yang telah ia pinjam.
c. Pengambilan resiko
Jamie Oliver memang telah mengambil resiko dalam memajukan
usahanya. Namun, pengambilan resiko tersebut tidak sejalan dengan
kemampuan yang ia miliki. Hal ini justru akan sangat berbahaya bagi
usaha yang kita miliki. Pengambilan resiko itu memang penting. Namun,
kita harus melihat dari banyak aspek yang menyangkut dengan usaha yang
sedang kita jalankan. Pada saat pengambilan resiko, hendaknya meminta
nasihat dari berbagai pihak agar kita bisa melihat sudut pandang dari
berbagai sisi.
d. Berorientasi pada masa depan
Bukti bahwa Jamie Oliver tidak berorientasi pada masa depan ialah Ia
tidak mampu melunasi utang yang ia miliki yang menyebabkan ia harus
menutup restoran akibat utang tersebut.
Kisah Jamie Oliver ini bisa jadi pelajaran buat kita yang ingin berwirausaha.
Kalau memang ingin mengembangkan usaha, gak ada salahnya berutang. Namun,
yang patut dipikirkan dan dipertimbangkan masak-masak adalah besaran utang
yang kita ambil dan seberapa mampu kita mencicil pengembaliannya. Jangan
sampai, hanya karena dapat tawaran pinjaman besar, kamu tergiur tanpa
menghitung seberapa jauh pengembangan usahamu bisa memberikan omzet yang
jauh lebih besar pula.

Anda mungkin juga menyukai