Anda di halaman 1dari 8

KESUKSESAN WARUNG MAKAN “MAK TARMI

NAMA ANGGOTA :
1. BAHTIA MAULANA
2. RAHIL RAMADHANI I
3. TIA NOVIANDRI
4. WINDY PERMATA SARI
Belakangan ini banyak orang mulai lebih melirik
dunia usaha ketimbang menjadi karyawan suatu
perusahaan. Kesuksesan finansial yang bisa diperoleh
dari membangun usaha sendiri mendorong orang untuk
memilih memulai usaha mereka sendiri.
Kesuksesan bisa di raih oleh siapa saja, bukan hanya
laki - laki, perempuan juga memiliki kesempatan yang
sama untuk meraih keberhasilan. Bukan hanya para
orangtua yang katanya lebih berpengalaman orang muda
juga berkesempatan untuk sukses lebih dini seperti yang
terjadi pada Kisah Inspiratif Pengusaha sukses Jessie
Agrippina Valensia Goenadi yang membangun usaha
rumah makan bersama dengan keluarganya.
Jessie Agrippina Valensia Goenadi kini berusia 21 tahun.
Jessie itu ternyata mampu meraih kesuksesan lebih cepat di
bandingkan kebanyakan orang lain. Di usianya yang masih
terbilang muda, wanita lulusan fakultas kedokteran universitas
Chongqing China ini berhasil membuktikan diri sebagai
pengusaha muda yang sukses bersama dengan keluargannya.
Kesibukannya menempuh pendidikan di negara orang lain
tidak membatasinya untuk tetap mengembangkan usahanya di
bidang kuliner. Waktu luang libur kuliah selama 1-2 tahun dan
sembari menunggu jadwal kuliah prakteknya di China pun ia
manfaatkan untuk lanjut membantu ibu dan kakaknya dalam
menjalankan usaha warung makan mereka. Sebelumnya, saat
ia berada di China usaha mereka dikembangkan oleh kakak
dan ibu Jessie.
Usaha warung makan yang didirikan merupakan
usaha yang terinspirasi dari nenek mereka, Hj
Sutarmi. Rumah makan Mak tarmi ini untuk
meneruskan rumah makan yang telah dibangun oleh
nenek mereka yang juga merupakan pelopor rumah
makan di Bontang tahun 1983. Dari situlah Jessie ini
kepikiran untuk membangun rumah makan. Itulah
mengapa, warung makan yang mereka dirikan diberi
nama “Mak Tarmi” dan gambar iconicnya pun berupa
gambar seorang nenek.
Jessie bersama keluarga mendirikan
usahanya pada tahun 2010. Dan sampai Kendala yang dialami
saat ini telah memiliki 6 orang karyawan. biasanya dikarenakan
Harapan dengan peruntungan yang kebutuhan orang
bagus untuk membuka usaha di lokasi berbeda-beda.
yang cukup stragis pun diragukan Kebutuhan konsumen
awalnya. Karena orang chinese dengan keinginan mereka
mempunyai semacam ramalan yang biasanya tidak sinkron
bernama Tongsoi. Ramalan itu jadi harus
mengungkapkan bahwa arah angin dari dipertimbangkan. Untuk
rezeki di rumah tersebut kurang bagus. menghadapi persaingan
Meski begitu mereka tetap bertekad diri yang ada pun Jessie
membuka usaha di lokasi itu karna faktor mengatasinya dengan
harga jual bangunan yang ditawarkan bijaksana. Ia tidak
pada saat itu sangat murah dan karena pernah melihat itu
tidak adanya tempa lain. Warung makan sebagai pesaing. Namun
“Mak Tarmi” sendiri terpisah dengan ia beranggapan bahwa
tempa tinggal keseharian dari Jessie. semakin banyak usaha
Warung makan “Mak Tarmi” beralamat rumah makan itu berarti
di Jl. Brigadir Jend. Katamso No.11, semakin banyak yang
Belimbing, Bontang Bar., Kota Bontang, antusias terhadap usaha
Kalimantan Timur. di bidang kuliner.
Tidak menggunakan modal yang besar, Jessie bersama dengan keluargnya
hanya menyicil sedikit demi sedikit untuk membangun rumah makan mak
tarmi itu. Dengan memilih Konsep jawa kuno sejak awal dan menggunakan
desain interior seadanya dengan pernak-pernik yang berasal dari barang-
barang antik koleksi kakaknya kini lah mengantarkan usaha kuliner keluarga
jessie pada kesuksesan. Meski narasumber sendiri merahasiakan omzet dan
keuntungan yang di perolehnya, namun warung makan mak armi ini dapat
digolongkan sebagai salah satu usaha di bidang kuliner yang cukup terkenal
dan sukses di bontang. Hal ini pun terbuki dengan berkembangnya usaha
mereka menjadi dua cabang usaha baru yaitu sebuah angkringan dan “Ayam
Korea”. Selain bukti bahwa mereka sukses membuka cabang usaha, bukti
lainnya adalah hasil penjualan mereka belum pernah mengalami penurunan
fluktuatif yang cukup drastis. Karena belum pernah mengalami kerugian yang
cukup significant, ia tidak memiliki siasat khusus apabila terjadi penuruan
keuntungan hanya saja mereka selalu memastikan setiap tahun membuat
variasi makanan yang baru, dan selalu menyediakan makanan yang fresh
supaya orang-orang selalu tertarik untuk datang.
Kelebihan dari warung makan ini adalah mereka menyediakan menu
makanan yang prasmanan maupun pesanan belakang dengan resep
rumahan yang berasal dari makanan-makanan lokal dan sangat tidak
western, harganya yang friendly, dan tidak adanya range umur bagi
pelanggan.

Sudah menjadi resep dari nenek yang diwariskan, jessie bersama keluarganya
memutuskan untuk terus merahasiannya. Yang bertugas dalam bagian memasak
adalah ibu dari jessie, sedangkan jessie sendiri mengambil tugas di bidang marketing.
Untuk mengembangkan usaha mereka melakukan promosi di media sosial facebook
dan twitter. Harapan jessie sendiri kedepan untuk usaha merka yang pasti adalah
ingin jadi tempat makan yang orang-orang apabila datang itu merasa seperti
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai